Anda di halaman 1dari 5

BAB II

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KLIEN MARAH-MARAH

A. Pengertian
Charles rycroft (1979) memberikan definisi marah sebagai suatu reaksiemosional kuat
yang didatangkan oleh ancaman, campur tangan, serangan kata-kata, penyerangan jelas,
atau frustasi dan dicirikan dengan reaksi gawat dari sistemsyaraf yang bebas dengan
balasa-balasan serangan atau tersembunyi.Davidoff (1991) mendefinisikan marah sebagai
suatu emosi yangmempunyai ciri aktivitas sistem sistem syaraf simpatik yang tinggi dan
adanya perasaan tidak suka yang sangat kuat disebabkan adanya kesalahan.
Stuart dan sundeen (1987) memberikan pengertianmengenai marah adalah perasaan
jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai
ancaman.Jadi, kemarahan adalah suatu perasaan atau emosi yang timbul sebagaireaksi
terhadap kecemasan yang meningkat dan dirasakan sebagai ancaman.Pengungkapan
marah yang kontruktif dapat membuat perasaan lega.

B. Rentang Respon Marah


Perilaku asertif merupakan perilaku individu yang mampu menyatakan
ataumengungkapkan rasa marah atau tidak setuju tanpa menyakiti atau
menyalahkanorang lain. Dengan perilaku ini dapat melegakan perasaan pada individu.
Frustasimerupakan respons yang terjadi akibat gagal mencapai tujuan. Perilaku
Pasifmerupakan perilaku individu yang tidak mampu untuk mengungkapkan
perasaanmarah yang sedang dialami, dilakukan dengan tujuan menghindari suatu
tuntutannyata. Agresif merupakan perilaku yang menyertai marah, merupakan
doronganmental untuk bertindak dan masih terkontrol. Individu agresif tidak
mempedulikanhak orang lain. Bagi individu ini hidup adalah medan peperangan.
Biasanyaindividu kurang percaya diri. Harga dirinya ditingkatkan dengan cara
menguasaiorang lain untuk membuktikan kemampuan yang dimilikinya. Stres, cemas ,
hargadiri rendah dan rasa bersalah dapat menimbulkan kemarahan yang dapat
mengarahkepada perilaku kekerasan.

C. Ciri-ciri Marah
1. Aspek Biologi
respon fisiologis timbul karena kegiatan sistem syarafotonam bereaksi terhadap
sekresi epinerpin sehingga tekanan darahmeningkat, takidarki ( frekuensi denyut
jantung meningkat ) wajahmemerah, pupil membengkak, frekuensi pembuangan urin
meningkat.
2. Aspek Emosional
merasa tidak berdaya, putus asa, frustasi, mengamuk,
ingin berkelahi, dendam, bermusuhan, sakit hati, menyalahkan dan menuntut.
Prilaku yang selalu ingin menarik perhatian orang lain, membuat
kegaduhan,kebakaran,melarikan diri, mencuri dan penyimpangan seksual.
3. Aspek intelektual
Akan terus mencair penyebab kemarahannya.
4. Aspek Sosial
meliputi inter aksi sosial, budaya, konsep percaya danketergantungan, emosi marah
akan menimbulkan kemarahan orang lainserta penolakan dari orang lain
5. Aspek Spiritual
keyakinan, nilai dan moral mempengaruhi terhadapungkapan lingkungan dengan
tidak mempedulikan moral

D. Penyebab Marah
Ada beberapa penyebab dari kemarahan yaitu:
1. Faktor fisik kelelahan yang berlebih.
2. Adanya zat-zat tertentu yang dapat menyebabkan marah, seperti kurangnya zat asam
di otak.
3. Hormon kelamin, seperti pada waktu menstruasi pada wanita.
4. Faktor psikis Rendah hati, menilai dirinya selalu merasa dirinya rendah dari yang seb
enarnya
5. Sombong, menilai dirinya melebihi dari yang sebenarnya.
6. Egoistis, akan selalu mementingkan diri sendiri.

E. Akibat Yang di Timbulkan.


1. Pendekatan Psikologi
Gie ( 1999) mengatakan bahwa “amarah merupakan suatu reaksi emosional
yangterbiasakan dalam kehidupan sehari-hari seseorang ”.
Sesungguhnya ragam emosi yang kasar dapat di singkirkan dan sekurang-kurangnya
dapat dikendalikan.Sehingga tidak dapat menimbulkan bahaya yang lebih parah yang
ditimbulkan dariamarah tersebut.
a. Bahaya Fisiologis
Amarah dan kekecewaa yang terjadi akan mempengaruhi kesehatan seseorang.
Haltersebut akan menimbulkan hipertensi, stres, depresi, maag, gangguan
pungsi jantung, insomnia kelelahan, bahkan serangan jantung. Bahkan amarah
seorang ibuyang sedang menyusui dapat mengakibatkan peracunan yang
berbahaya didalamair susunya.Mardin ( 1990 ) mereka yang memiliki mental
lemah harus menyadari
bahwa beberpa kekecewaan dapat mengorbankan hidupnya. Mereka mungkin ti
dakmengetahui, ternyata banyak manusia akibat dari marah yang berlebihan
sehinggaia mati karena serangan jantung. Amarah juga bisa menyababkan
berkurangnyanafsu makan, serta terganggunya otot dan saraf selam berjam-jam
bahkan berhari-hari.
b. Bahaya psikologi
Secara psikologis amarah dapat membahayakan terhadap manusia kareana Akan
berimfikasi negatif, amarah juga bisa merusak pola pemikiran menjadi lebih pen
dek, bahkan dengan marah bisa memutuskan cinta kasih
seseorang.c) Bahaya sosialWatak pemarah akan mengakibatkan terjadinya
disharmonis, seperti putusnya jalinan cinta kasih, putusnya persahabatan,
kehilangan pekerjaan,
terkena hukuman pedana, bahkan dengan permusuhan bisa menimbulkan penga
niayaan dan pembunuhan.
c. Bahaya sosial atau Watak pemarah
Akan mengakibatkan terjadinya disharmonis, seperti putusnya jalinan cinta kasih,
putusnya persahabatan, kehilangan pekerjaan,terkena hukuman pedana,
bahkan dengan permusuhan bisa menimbulkan penganiayaan dan pembunuhan.

F. Terap Marah.
Beberapa ahli mengemukakan pendapat yang berbeda tentang respon marah.Spielberger
(Yulianti, 2007 : 29) menyatakan bahwa secara instinktif, cara alamiuntuk
mengekspresikan kemarahan adalah merespon secara agresif. Spielbergermengemukakan
tiga pendekatan utama yang dilakukan orang untuk menangani perasaan marahnya baik
secara sadar ataupun tidak sadar yaitu :
a. Kemarahan diekspresikan, secara asertif bukan agresif, cara yang paling sehatdalam
mengekspresikan kemarahan
b. Kemarahan dapat ditekan, kemudian diganti atau dialihkan. hal ini terjadi ketika
kemarahan ditahan, berhenti memikirkannya, dan fokus pada sesuatu yang positif.
Tujuannya adalah untuk menghalangi atau menekan kemarahan dan diganti dengan
perilaku yang lebih konstruktif. Bahaya dari jenis ekspresi kemarahan iniadalah jika
kemarahan tidak diekspresikan keluar, maka kemarahan akan berbalikke dalam diri
sendiri. Kemarahan yang berbalik pada diri sendiri akanmengakibatkan hipertensi,
tekanan darah tinggi atau depresi. Kemarahan yang tidakdikeluarkan dapat
menciptakan masalah lain yaitu mengarah pada ekspresi marahyang patologi,
seperti perilaku pasif-agresif (melawan orang secara tidak langsungdibandingkan
secara langsung, tanpa memberitahu alasannya) atau suatukepribadian yang
nampak terus menerus bermusuhan atau sinis.
c. Kemarahan dapat diredakan di dalam, artinya tidak hanya mengontrol perilaku luar
tetapi juga mengontrol respon internal, mengambil langkah untuk memperlambat
detak jantung, menenangkan diri, dan membiarkan perasaan itusurut.
G. Terapi Relaksasi
Burn dalam Utami :2002 mengatakan beberapa hasil dari reelaksasi diantaranya.
1. Dengan relaksasi anda akan terhindar dari reaksi yang berlebihan karena adanya
stress.
2. Masalah yang berkaitan dengan stress seperti, hipertensi, sakit kepala,imsomnia,dapat
dikurangi dengan cara rileksasi.
3. Dapat mengurangi tingkat kecemasan
4. Mengurangi gangguan yang bergubungan dengan stress.
5. Penelitian menunjukan bahwa perilaku tertentu dapat lebih sering selama periode
stress
H.

Anda mungkin juga menyukai