Revisi Ke 00
Disahkan oleh
Kepala UPT Puskesmas Mranti
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatakan derajat kesehatan ibu dan anak
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan pelayanan KIA
b. Menyelenggarakan pelayanan Antenatal care terpadu
c. Meningkatkan pelayanan MTBM dan MTBS
d. Meningkatkan pelayanan KB
Keterangan:
4T : Terlalu Tua, Terlalu Muda, Terlalu Sering, Terlalu dekat
D. Batasan Opersaional
E. Landasan Hukum
1.Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2.Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
3.Permenkes Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang
ada di Puskesmas Mranti
B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program Kesehatan Ibu dan Anak ,Keluarga
Berencana dan latar belakang profesinya adalah sebagai berikut:
C. Jadwal kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Program KIA,KB di Puskesmas Mranti
a. Dalam Gedung
Kegiatan Hari Pelaksana
1. Pemeriksaan Senin s/d sabtu Bidan
Kehamilan
2. Managenen Senin s/d sabtu Bidan
Terpatu Balita
Sakit (MTBS)
3. Pelayanan Selas Minggu I : Imunusasi Bayi Bidan
Imunisasi dan balita
Senin s/d sabtu : Imunisasi Capeng (
calon pengantin)
4. Pelayanan dan Senin s/d Sabtu Bidan
Konseling KB
5. Pelayanan surat Senin s/d Sabtu Bidan
Rujukan
b. Luar Gedung
Kegiatan Hari Pelaksana
1. Pelaksanaan kelas Ibu Sesuai Jadwal Bidan
hamil dan kelas balita
TEMPAT TIDUR
MEJA
MEJA MEJA
RUANG KIA
KOMP USG
IUTER
TEMPAT TIDUR
ALMARI
BED
GYNICOLOGI
MEJA
B. STANDAR FASILITAS
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan Stetoscop
Tensimetr
Timbangan
Tinggi Badan
Doppler
Lingkaran kehamilan
Buku KIA
Leaflet
USG
LILA
Jangkar Panggul
Hamer Patela
Tempat tidur
Handscoon
Pelayanan persalinan Partus Set
Handscoon
Uterotonika
Infus set
Resusitasi set
Lampu sorot
Doppler
Tensimeter
Stetoscop
Tempat tidur
Timbangan Bayi
Pelayanan dan konseling Keluarga berencana Tensimeter
Stetoskop
Timbangan
leaflet
Lembarbalik
IUD set
Implant set
Alat kontrasepsi
Spuit
Handscoon
Lampusorot
Model Alat Kontrasepsi
Form KB
Tempat tidur
Bed Gynekologi
Pelayanan Imunisasi Leaflet
Spuit
Vacsin
Timbangan Bayi
handscoon
Pelayanan MTBS Buku MTBS
Thermometer
Blangko MTBS
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
I. Tatalaksana Dalam Gedung
Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
1. Petugas Penanggung jawab
a. Bidan
2. Perangkat kerja
a. tensimeter
b. stetoskop
c. stetoskop laennec
d. termometer
e. doppler
f. KB set
g. Partus set
h. Kulkas vaksin
i. Spuit
j. Pita pengukur
3. Tujuan
Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa
dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan,
melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang kondusif sehat,
dengan asuhan antenatal yang ade kuat, dengan gizi serta persiapan
menyusui yang baik.
Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil
termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan pelayanan nifas serta
perawatan bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan
kebidanan dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS
Dati II) sesuai kebutuhan
c. Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan penaganan
kedaruratan kebidanan neonatal
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KIA
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan
anak pra sekolah yang meliputi pemeriksaan kesehatan rutin
pemberian imunisasi dan upaya perbaikan gizi
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh
kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang melipui
perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandirian anak
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat
ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak
lanjutnya
Keluarga Berencana
A. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna jasa
pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia
subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu
dan jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu
keluarga kecil, bahagia dan sejahtra.
Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada
pasangan usia subur dan keluarganya
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer
(RS Dati II) sesuai dengan kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda
kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat
dalam upaya KB
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan
usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang
berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan
kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang
berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan
tindakan lanjutnya
4. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan
ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan
anak.Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari:
BAB V
LOGISTIK
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program KIA,KB perlu diperhatikan
keselamatan sasaran dengan meminimalisasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat
terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program KIA,KB perlu diperhatikan
keselamatan kerja petugas terkait dengan melakukan minimalisasi risiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko
harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
PENUTUP
Salah satu keistimewaan Program KIA,KB adalah salah satu program esensial di
puskesmas yang memiliki wilayah kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan
di dalam gedung, dimana pasien datang ke puskesmas, puskesmas menyelenggarakan pula
kegiatan luar gedung, yakni petugas puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di
lokasi desa, padukuhan, posyandu, sekolah dan lain-lain.
Pedoman ini sebagai acuan bagi petugas KIA,KB dan lintas Program terkait dalam pelaksanaan
kegiatan dengan tetap memperhatikan panduan tersebut.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAYANAN KIA
Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan upaya/ kegiatan
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut
disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan program
tersebut dapat lebih kuat.
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai
tujuan-tujuan upaya/ kegiatan .
Sasaran Program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan hal-
hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
1) Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, bukan
cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok ukur yang jelas
sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang
spesifik.
2) Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk memastikan
apa dan kapan pencapaiannya. Akontabilitas harus ditanamkan kedalam proses
perencanaan. Oleh karenanya meetodologi untuk mengukur pencapaian sasaran
(keberhasilan upaya/ kegiatan) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait
dengan sasaran tersebut dilaksanakan.
3) Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar keberhasilan,
maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh mengandung target yang
tidak layak.
4) Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil yang
ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat terhadap pelayanan
rawat inap sebesar 50%
5) Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif pendek,
mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya kurang dari 1
tahun). Kalau ada Program/kegiatan 5 (lima) tahun dibuat sasaran antara.
Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi dengan proses
anggaran apabila dibuat sesuai dengan batas-batas tahun anggaran di
Puskesmas.