Anda di halaman 1dari 21

Nomor PDM/UKP/ /2018

Revisi Ke 00

Berlaku Tgl ..Januari 2018

PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI


PUSKESMAS MRANTI

Disahkan oleh
Kepala UPT Puskesmas Mranti

Fahrudin , SKM Mkes


NIP : 19640727 196403 1 017

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MRANTI
Jl. Mr. Wilopo No. 203A Purworejo ODE Pos 54112
Telp.(0275)324387,email:puskesmasmranti203@gmail.com
BAB I
A. PENDAHULUAN
Pelayanan KIA di Puskesmas merupakan salah satu Upaya
kesehatan wajib yang harus dilaksanakan sesuai permenkes nomor 75 tahun
2014 tentang kebijakan Dasar Puskesmas.
Salah satu program Pokok Puskesmas adalah pelayanan Kesehatan
Ibu Dan Anak dan Keluarga Berencana. Pelayanan KIA dilakukan dengan
pendekatan dalam gedung dan luar gedung
B. LATAR BELAKANG
Kesehatan ibu dan anak menjadi target utama dalam Tujuan
pembangunan Milenium (MDGs) tepatnya pada tujuan 4 dan tujuan 5 yaitu
menurunkan angka kematian Anak dan meningkatkan Kesehatan ibu.
Program Kesehatan ibu dan anak menjadi sangat penting karena ibu dan
anak merupakan unsur pembangun unsur penting pembangunan.
Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah
menurunkan angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup,
dan angka kematian neonatal 16 per 1000 kelahiran hidup. Namun sampai
saat ini sasaran tersebut belum tercapai.
Menurut data survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2007 :
 Angka kematian Neonatal di Indonesia sebesar 19 kematian/1000
kelahiran hidup
 Angka kematian Bayi 26,9 kematian/1000 kematian hidup
 Angka kematian Balita sebesar 44 kematian/1000 kelahiran hidup
 Angka kematian Ibu Hamil dan saat melahirkan masih mencapai
228/100.000 kelahiran hidup

Padahal sasaran pembangunan menetapkan tahun 2015 angka tersebut


harus ditekan hingga mencapai 102 kematian/100.000 kelahiran hidup. Oleh
sebab itu, program kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
dilaksanakan secara berkesinambungan dan terpadu untuk mempercepat
penurunan AKI, AKN, AKB, dan AKBAL.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatakan derajat kesehatan ibu dan anak
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan pelayanan KIA
b. Menyelenggarakan pelayanan Antenatal care terpadu
c. Meningkatkan pelayanan MTBM dan MTBS
d. Meningkatkan pelayanan KB

Pedoman Program Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana


(KIA,KB) bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh aktifitas pelayanan
Program KIA- KB yang dilaksanakan di Puskesmas Mranti sehingga pada
akhirnya pelayanan Program KIA-KB dapat mendukung pencapaian Standar
Pelayanan Minimal (SPM).

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan
NO Pokok Rincian Kegiatan

1. Pemantauan 1) Petugas Menyiapkan form kegiatan


Ibu Hamil 2) Petugas melakukan anamnesa pada ibu hamil
Resti 3) Petugas melakukan pemeriksaan pada ibu hamil
4) Petugas melakukan KIE sesuai dengan kasus ibu hamil
5) Petugas melakukan rujukan bila diperlukan
6) Petugas melakukan pendokumentasian kegiatan
7) Petugas melakukan evaluasi kegiatan
8) Petugas membuata RTL kegiatan
2. Pemantauan 1) Petugas Menyiapkan form kegiatan
Ibu Nifas 2) Petugas melakukan anamnesa pada ibu nifas
Resti 3) Petugas melakukan pemeriksaan pada ibu nifas
4) Petugas melakukan KIE sesuai dengan kasus ibu nifas
5) Petugas melakukan rujukan bila diperlukan
6) Petugas melakukan pendokumentasian kegiatan
7) Petugas melakukan evaluasi kegiatan
8) Petugas membuata RTL kegiatan
3. Kelas Ibu 1) Petugas melakukan pendataan ibu hamil
Hamil 2) Mennetukan tempat pelaksanaan
3) Menyiapkan tempat pelaksanaan
4) Menyiapkan materi untuk kelas ibu hamil
1. 2.

Keterangan:
4T : Terlalu Tua, Terlalu Muda, Terlalu Sering, Terlalu dekat
D. Batasan Opersaional

1) Upaya pelayanan kesehatan ibu adalah upaya pemerintah dalam rangka


meningkatkan kesehatan wanita yang berkaitan dengan fungsi keibuannya
untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, dan akselerasi
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), yang dimulai sejak periode usia
subur, kehamilan, persalinan, nifas dan meneteki.
2) Upaya pelayanan kesehatan anak adalah upaya pemerintah dalam rangka
meningkatkan kesehatan anak untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, memiliki kebugaran jasmani, kecerdasan intelektual,
emosional dan spiritual melalui upaya pemenuhan, peningkatan dan
perlindungan hak anak, mulai dari terwujudnya bayi lahir sehat dengan lahir
normal, mempertahankan hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal
sejak usia dini, usia sekolah, masa pubertas sampai usia dewasa.
3) Upaya pelayanan Keluarga Berencana (KB) adalah upaya Pemerintah dalam
mengendalikan laju pertambahan penduduk dengan menjarangkan atau
merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan
kontrasepsi dan akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) melalui
pencegahan Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD) dengan
menggunakan kontrasepsi, termasuk penanganan komplikasi, efek samping
dan kegagalan.

E. Landasan Hukum
1.Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2.Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
3.Permenkes Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan

Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang
ada di Puskesmas Mranti

Kegiatan Kualifikasi Realisasi


SDM
Koordinator Bidan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
minimal D III belakang pendidikan D IV Kebidanan
Pelayanan Keluarga Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Berencaca minimal D III belakang pendidikan D III Kebidanan
Pelayanan Imunisasi Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
minimal D III belakang pendidikan D IV Kebidanan
Petugas gizi Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
minimal D III belakang pendidikan D III kesehatan gizi
Pelayanan kesehatan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
Ibu dan Anak minimal D III belakang pendidikan D III Kebidanan
Bidan Desa Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
minimal D III belakang pendidikan D III Kebidanan

B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program Kesehatan Ibu dan Anak ,Keluarga
Berencana dan latar belakang profesinya adalah sebagai berikut:

Kegiatan Petugas Profesi


Koordinator Bidan Indrika Nurliyana, S.ST Bidan
Pelayanan Keluarga Prasetyaningsih, A.Md.keb Bidan
Berencaca
Pelayanan Imunisasi Deny Dwi NH, S.Tr.Keb Bidan
Petugas gizi Aslining Suciani , Amd.Gz Gizi
Pelayanan KIA Imah Jaeyana, Amd.Keb Bidan
Bidan Desa 1. Deny Dwi NH, S.Tr.Keb Bidan
2. Peny Ugi S, A.Md.Keb Bidan
3. Ira W, Amd.Keb Bidan
4. Praseyaningsih, Amd.Keb Bidan
5. Heny K, Amd.Keb Bidan
6. Amin Triwibawanti, S.Tr.Keb Bidan
7. Supriyati, Amd.Keb Bidan

C. Jadwal kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Program KIA,KB di Puskesmas Mranti
a. Dalam Gedung
Kegiatan Hari Pelaksana
1. Pemeriksaan Senin s/d sabtu Bidan
Kehamilan
2. Managenen Senin s/d sabtu Bidan
Terpatu Balita
Sakit (MTBS)
3. Pelayanan Selas Minggu I : Imunusasi Bayi Bidan
Imunisasi dan balita
Senin s/d sabtu : Imunisasi Capeng (
calon pengantin)
4. Pelayanan dan Senin s/d Sabtu Bidan
Konseling KB
5. Pelayanan surat Senin s/d Sabtu Bidan
Rujukan

b. Luar Gedung
Kegiatan Hari Pelaksana
1. Pelaksanaan kelas Ibu Sesuai Jadwal Bidan
hamil dan kelas balita

2. Penempelan stiker P4K Senin s/d Sabtu Bidan


3. BIAS dan Pemeriksaan Sesuai jadwal Bidan
berkala
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang Pelayanan KIA, KB

TEMPAT TIDUR
MEJA

MEJA MEJA
RUANG KIA
KOMP USG
IUTER

TEMPAT TIDUR

ALMARI

ALMARI TEMPAT TIDUR


RUANG KB

BED
GYNICOLOGI
MEJA

B. STANDAR FASILITAS
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan  Stetoscop
 Tensimetr
 Timbangan
 Tinggi Badan
 Doppler
 Lingkaran kehamilan
 Buku KIA
 Leaflet
 USG
 LILA
 Jangkar Panggul
 Hamer Patela
 Tempat tidur
 Handscoon
Pelayanan persalinan  Partus Set
 Handscoon
 Uterotonika
 Infus set
 Resusitasi set
 Lampu sorot
 Doppler
 Tensimeter
 Stetoscop
 Tempat tidur
 Timbangan Bayi
Pelayanan dan konseling Keluarga berencana  Tensimeter
 Stetoskop
 Timbangan
 leaflet
 Lembarbalik
 IUD set
 Implant set
 Alat kontrasepsi
 Spuit
 Handscoon
 Lampusorot
 Model Alat Kontrasepsi
 Form KB
 Tempat tidur
 Bed Gynekologi
Pelayanan Imunisasi  Leaflet
 Spuit
 Vacsin
 Timbangan Bayi
 handscoon
Pelayanan MTBS  Buku MTBS
 Thermometer
 Blangko MTBS

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
I. Tatalaksana Dalam Gedung
Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
1. Petugas Penanggung jawab
a. Bidan
2. Perangkat kerja
a. tensimeter
b. stetoskop
c. stetoskop laennec
d. termometer
e. doppler
f. KB set
g. Partus set
h. Kulkas vaksin
i. Spuit
j. Pita pengukur

3. Tujuan
Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa
dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan,
melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang kondusif sehat,
dengan asuhan antenatal yang ade kuat, dengan gizi serta persiapan
menyusui yang baik.

Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil
termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan pelayanan nifas serta
perawatan bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan
kebidanan dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS
Dati II) sesuai kebutuhan
c. Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan penaganan
kedaruratan kebidanan neonatal
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KIA
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan
anak pra sekolah yang meliputi pemeriksaan kesehatan rutin
pemberian imunisasi dan upaya perbaikan gizi
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh
kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang melipui
perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandirian anak
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat
ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak
lanjutnya

Keluarga Berencana
A. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.

Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan


pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik
jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan guna menurunkan
angka kelahiran nasional

B. Tujuan
Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna jasa
pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia
subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu
dan jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu
keluarga kecil, bahagia dan sejahtra.

Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada
pasangan usia subur dan keluarganya
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer
(RS Dati II) sesuai dengan kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda
kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat
dalam upaya KB
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan
usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang
berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan
kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang
berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan
tindakan lanjutnya
4. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan
ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan
anak.Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari:

1. pelayanan kesehatan ibu hamil


2. pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. pelayanan kesehatan ibu nifas
4. Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
5. Pelayanan keluarga berencana

2. Tatalaksana Luar Gedung


a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak
pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK
(plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBN.

b. Penggerakan pelaksanaan (P2)


Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:

 Membuat jadwal kegiatan


 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPATK
BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
II.Dokumentasi
1. Kegiatan di Dalam Gedung :
Setelah selesai pelayanan, data – data pasien :
- ditulis dalam Buku Register
- di-input dalam sikesda Puskesmas melalui computer
2. Kegiatan di Luar Gedung :
a. Buku Tugas Luar
b. Penyuluhan :
- Undangan
- Materi Penyuluhan
- Daftar Hadir
- Notulen Penyuluhan

BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan program KIA,KB


direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program sesuai dengan
tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program KIA,KB perlu diperhatikan
keselamatan sasaran dengan meminimalisasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat
terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program KIA,KB perlu diperhatikan
keselamatan kerja petugas terkait dengan melakukan minimalisasi risiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko
harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan kegiatan KIA,KB dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan


indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya kegiatan sesuai indikator
5. Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini dan pertemuan bidan tiap bulan.
BAB IX

PENUTUP

Salah satu keistimewaan Program KIA,KB adalah salah satu program esensial di
puskesmas yang memiliki wilayah kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan
di dalam gedung, dimana pasien datang ke puskesmas, puskesmas menyelenggarakan pula
kegiatan luar gedung, yakni petugas puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di
lokasi desa, padukuhan, posyandu, sekolah dan lain-lain.

Pedoman ini sebagai acuan bagi petugas KIA,KB dan lintas Program terkait dalam pelaksanaan
kegiatan dengan tetap memperhatikan panduan tersebut.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAYANAN KIA
Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan upaya/ kegiatan

b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut
disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan program
tersebut dapat lebih kuat.

c. Tujuan umum dan tujuan khusus


Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum adalah tujuan
secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan. Oleh karena itu antara
tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.

e. Cara melaksanakan kegiatan


Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan
rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk tim,
melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain

f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai
tujuan-tujuan upaya/ kegiatan .
Sasaran Program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan hal-
hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
1) Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, bukan
cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok ukur yang jelas
sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang
spesifik.
2) Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk memastikan
apa dan kapan pencapaiannya. Akontabilitas harus ditanamkan kedalam proses
perencanaan. Oleh karenanya meetodologi untuk mengukur pencapaian sasaran
(keberhasilan upaya/ kegiatan) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait
dengan sasaran tersebut dilaksanakan.
3) Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar keberhasilan,
maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh mengandung target yang
tidak layak.
4) Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil yang
ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat terhadap pelayanan
rawat inap sebesar 50%
5) Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif pendek,
mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya kurang dari 1
tahun). Kalau ada Program/kegiatan 5 (lima) tahun dibuat sasaran antara.
Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi dengan proses
anggaran apabila dibuat sesuai dengan batas-batas tahun anggaran di
Puskesmas.

g. Jadual pelaksanaan kegiatan


Skedul atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian
kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan Gantt.

h.Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan
kegiatan terhadap jadual yang direncanakan. Jadual tersebut akan dievaluasi setiap
berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui
ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki
sehingga tidak mengganggu Program/kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang
ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama)
evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan evaluasi
pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut harus dibuat. Jadi yang
harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara bagaimana membuat laporan
evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.

h. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka acuan adalah
bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan laporan harus
diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Program/kegiatan secara
menyeluruh. Jadi yang di tulis didalam kerangka acuan, bagaimana melakukan
evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
Format kerangka acuan sesuai yang diterapkan di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
masing- masing.

Anda mungkin juga menyukai