Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 3, No.

2, Agustus 2015

KAJIAN PERUBAHAN MUTU KESEGARAN IKAN


TONGKOL (Euthynnus Affinis) YANG DIRENDAM DALAM
EKSTRAK RUMPUT LAUT (Eucheuma spinosum) DAN
EKSTRAK BUAH BAKAU (Sonneratia alba)
Anggriani Fedrika Pianusa 1, Grace Sanger2 dan Djuhria Wonggo 2
1)
Mahasiswa pada Program Studi Teknologi Hasil Perikanan FPIK Unsrat Manado
2)
Staf pengajar pada Program Studi Teknologi Hasil Perikanan FPIK Unsrat Manado
Email: adelia.niomba@yahoo.com

ABSTRACT
The research has been done to know the influence of seaweed extract (Eucheuma spinosum) and
mangrove fruit extract (Sonneratia alba) as antibacterial in preserving tongkol fish. Seaweed (Eucheuma
spinosum) and mangrove fruit (Sonneratia alba) were refined, filtered, and dissolved into sterile
aquades. Fresh tongkol fish soaked in that extract added ice to maintain the temperature not more than 5
celsius degree. Observation was done to chemistry characteristic (pH), there was microbe pollution
(ALT) and sensory characteristic and hedonic of tongkol fish produced by using score test. The result of
observation to the sensory value and hedonic of tongkol fish which soaked in each extract give very real
influence. On the other side, treatment of soak in extract did not give real influence to pH and microbe
pollution (ALT).

Keyword: Euthynnus affinis, Eucheuma spinosum, Sonneratia alba.

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak rumput laut Eucheuma
spinosum dan ekstrak buah bakau Sonneratia alba sebagai antibakteri dalam mengawetkan ikan tongkol.
Rumput laut Eucheuma spinosum dan buah bakau Sonneratia alba dihaluskan, disaring dan dilarutkan ke
dalam aquades steril. Ikan tongkol segar direndam dalam ekstrak tersebut sambil diberi es dengan
mempertahankan suhu agar tidak lebih dari 5ºC. Pengamatan dilakukan terhadap sifat kimia (pH),
adanya cemaran mikroba (ALT) dan sifat sensori dan hedonik ikan tongkol yang dihasilkan dengan
menggunakan uji skor. Hasil pengamatan terhadap nilai sensori dan hedonik ikan tongkol yang direndam
dalam masing-masing ekstrak memberikan pengaruh yang sangat nyata. Sebaliknya perlakuan
perendaman dalam ekstrak tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pH dan cemaran mikroba
(ALT).

Kata Kunci: Euthynnus affinis, Eucheuma spinosum, Sonneratia alba.

PENDAHULUAN memasarkan ikan dalam keadaan basah dengan


menurunkan suhu pusat daging ikan -1 – -2ºC,
Proses pengawetan ikan merupakan
salah satu bagian penting dari mata rantai dimana penerapan suhu rendah dapat
industri perikanan, dimana pengawetan mempertahankan nilai kesegaran ikan (Ilyas,
bertujuan mempertahankan kesegaran ikan 1983).
selama mungkin dengan cara menghambat Eucheuma spinosum adalah salah satu
penyebab kemunduran mutu. Perubahan mutu jenis rumput laut dari kelas Rhodophyceae
kesegaran dapat berlangsung secara enzimatis, (ganggang merah) yang memiliki permukaan
kimia dan bakteriologi dengan diikuti licin, berwarna cokelat tua hingga cokelat
penurunan organoleptik yang dipengaruhi oleh muda, hijau kuning, atau merah ungu, tingginya
keadaan temperatur, dimana semakin tinggi dapat mencapai 30 cm. Senyawa fenol dan
suhu, semakin cepat pula penurunan mutu turunannya (flavonoid) yang terdapat pada
kesegaran (Afrianto dan Liviawaty, 1989). rumput laut E. spinosum merupakan salah satu
Untuk mempertahankan mutu kesegaran dapat antibakteri yang bekerja dengan mengganggu
dilakukan penanganan dengan menggunakan es fungsi membran sitoplasma bakteri (Fattah,
dan bahan pengawet alami untuk 2003).
mempertahankan kesegaran ikan. Pendinginan Sonneratia alba adalah salah satu jenis
dengan es umumnya ditujukan untuk buah bakau yang berbentuk bola, dengan

66
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 3, No. 2, Agustus 2015

ukuran 3x4 cm, berbiji banyak, dengan pangkal Tata laksana dalam penelitian ini
terlindung kelopak yang tidak rontok dan tidak diawali dengan membeli ikan tongkol segar di
akan membuka pada saat telah matang pasar Bahu kemudian dimasukkan kedalam
(Tjitrosoepomo, 1999 dalam Maryani, dkk. coolbox dengan perbandingan es dan ikan 2:1
2002). S. alba mengandung senyawa yang dapat dibawa ke Laboratorium Teknologi Penanganan
menghambat pertumbuhan bakteri seperti: dan Pengolahan Hasil Perikanan untuk diberi
silitol, polyol, sukrosa, tannin, sterol, perlakuan yang terdiri dari: perendaman tanpa
triterpenoid, mineral dan nukleotida, dan 24 menggunakan ekstrak sebagai kontrol (A1),
jenis senyawa fitokimia yang terdiri terdiri dari perendaman dalam ekstrak rumput laut E.
8 steroid, 9 triterpen, 3 flavonoid dan 4 turunan spinosum (A2) dan perendaman dalam ekstrak
karboksil benzene (Varghese, et al. 2010 dalam buah bakau (A3). Perlakuan penyimpanan
Hamzah, 2013). terdiri dari 0 hari (B1), 2 hari (B2), 4 hari (B3)
Kekhawatiran terhadap efek samping dan 6 hari (B4).
penggunaan bahan pengawet sintetik yang Untuk rumput laut, rumput laut dicuci
tersedia dipasaran saat ini sebagai antioksidan terlebih dahulu sampai bersih menggunakan air
maupun antibiotik, maka bahan alami menjadi yang mengalir, kemudian dipotong-potong dan
alternatif yang terpilih. Senyawa bioaktif bahan dihaluskan dengan cara diblender, sedangkan
alami mampu melindungi bahan pangan untuk buah bakau, setelah buah bakau dicuci
terhadap kerusakan yang disebabkan oleh bersih dan dipotong-potong harus dijemur
serangan bakteri. Alga laut Euchema spinosum terlebih dahulu dengan cara diangin-anginkan
dan buah bakau Soneratia alba merupakan sebelum dihaluskan. Rumput laut dan buah
sumber bioaktif bahan alami yang banyak bakau yang telah dihaluskan, disaring dan
tumbuh diperairan Indonesia. dilarutkan dalam akuades steril dan dilakukan
perendaman selama 24 jam dengan
METODOLOGI PENELITIAN perbandingan akuades, ekstrak 2:1. Ikan
tongkol segar di masukan ke dalam ekstrak
Alat-alat yang digunakan adalah
tersebut sambil diberi es dengan
termometer, plastik es, pisau, sarung tangan,
mempertahankan suhu agar tidak lebih dari
talenan, coolBox, pipet ukur 1 ml, meja kerja,
5ºC, dengan lama penyimpanan 0, 2, 4 dan 6
timbangan analitik, blender, inkubator, gelas
ukur, lampu spritus, erlenmeyer 1000 ml dan hari dalam coolbox. Kemudian dilakukan
250 ml, cawan petri, autoclave, pH meter, pengukuran terhadap kualitas mutu yang terdiri
magnetic stirrer, wajan, meja dan alat tulis dari: Derajat Keasaman (pH), Angka Lempeng
menulis. Total (ALT) dan Organoleptik.
Bahan-bahan yang digunakan adalah
Ikan Tongkol (Euthynus affinis) dengan berat HASIL DAN PEMBAHASAN
kira-kira 250 gr per ekor, Rumput Laut Angka Lempeng Total
Euchema spinosum segar dan Buah Sonneratia Secara keseluruhan terjadi peningkatan
alba segar, akuades, NaCL 9% , Nutrien Agar, nilai ALT pada semua jenis ekstrak selama
Alkohol 70% dan 95%. penyimpanan dingin. Namun dngan adanya
Penelitian ini bersifat eksperimen, bahan alami antibakteri dapat menghambat
perlakuan yang dilakukan adalah perlakuan pertumbuhan bakteri. Untuk mengetahui
tanpa ekstrak, ekstrak rumput laut Eucheuma pengaruh perlakuan ekstrak (A) dan lama
spinosum dan ekstrak buah bakau Sonneratia penyimpanan (B) terhadap nilai ALT, maka
alba dengan perlakuan lama perendaman ikan dilakukan analisa sidik ragam dimana untuk
tongkol dalam ekstrak dengan mempertahankan perlakuan ekstrak memberikan pengaruh yang
suhu antara 0 – 5ºC. Data yang dihasilkan tidak nyata (P < 0,01 dan 0,05), sedangkan
dianalisis secara statistik menggunakan untuk perlakuan lama penyimpanan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam memberikan pengaruh yang nyata (P > 0,05).
faktorial dengan ulangan sebanyak 2 kali Berdasarkan data tersebut maka perlu untuk
(3x4x2). Perlakuan yang memberikan pengaruh dilakukan uji lanjut untuk perlakuan lama
yang nyata (signifikan) diuji lanjut penyimpanan. Hasil uji lanjut BNT untuk
menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) perlakuan lama penyimpanan memberikan
untuk melihat perbedaan setiap perlakuan yang pengaruh yang nyata (P > 0,05). Histogram
berpengaruh nyata. nilai ALT ikan tongkol yang direndam tanpa

67
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 3, No. 2, Agustus 2015

menggunakan ekstrak, ekstrak E. spinosum dan CFU/gr). Secara keseluruhan hasil pengujian
ekstrak buah S. alba pada penyimpanan dingin nilai ALT masing-masing masih di bawah
selama 0, 2, 4 dan 6 hari dapat dilihat pada maksimal. Berdasarkan pernyataan tersebut
Gambar 1. maka ikan tongkol yang direndam
menggunakan ekstrak dan tanpa ekstrak hingga

4.81
5.0

4.75
hari ke 6 masih dapat dikategorikan segar dan

4.63
4.58
4.8

4.55
4.53
4.48
masih bisa untuk diolah lanjut.
4.43
4.43
CFU/gr

4.6
4.32

4.29
4.25

4.4
pH (Tingkat Keasaman)
4.2
pH ikan tongkol baik yang
4.0 menggunakan ekstrak maupun tanpa
3.8 menggunakan ekstrak selama penyimpanan
0 Hari 2 Hari 4 Hari 6 Hari dingin mengalami peningkatan, namun masih
Lama Penyimpanan
dapat dihambat oleh adanya bahan alami
Tanpa Ekstrak Ekstrak R.L Ekstrak Buah Bakau
antibakteri. Perlakuan penambahan ekstrak pada
Gambar 1. Nilai ALT (CFU/gr) Ikan Tongkol ikan tongkol mempunyai nilai pH yang lebih
Selama Penyimpanan Dingin. baik dibandingkan dengan yang tidak
menggunakan ekstrak. Untuk mengetahui
Ikan tongkol yang direndam tanpa pengaruh perlakuan ekstrak (A) dan lama
menggunakan ekstrak selama penyimpanan penyimpanan (B) terhadap nilai pH dilakukan
dingin mengalami peningkatan dengan nilai analisa sidik ragam. Berdasarkan hasil analisa
ALT sebesar 4,81. Hal ini dikarenakan terdapat sidik ragam untuk perlakuan jenis ekstrak dan
beberapa bakteri yang walaupun pada suhu lama penyimpanan memberikan pengaruh yang
dingin masih hidup dan karena tidak adanya tidak nyata (P<0,01 dan 0,05). Histogram nilai
penambahan bahan alami antibakteri yang dapat pH ikan tongkol yang direndam tanpa
menghambat bahkan membunuh bakteri yang menggunakan ekstrak, ekstrak E. spinosum dan
ada pada ikan tongkol. ekstrak buah S. alba selama penyimpanan
Ikan tongkol yang direndam dalam dingin pada 0, 2 4 dan 6 hari dapat dilihat pada
ekstrak E. spinosum mempunyai nilai rata-rata Gambar 2.
ALT 4,55 CFU/gr. Dengan adanya penambahan

5.89
5.9
6.0

5.81
5.79
5.77
5.74

ekstrak E. spinosum dapat menghambat


5.71

5.71
5.65

5.8
5.59

pertumbuhan bakteri. Menurut Haniffa, dkk


pH

5.51

(2012), flavonoid pada E. spinosum merupakan 5.6


5.38

senyawa fenol yang berfungsi sebagai


5.4
antibakteri dengan cara membentuk senyawa
kompleks terhadap protein ekstraseluler yang 5.2
mngganggu intergritas membran dan dinding 5.0
sel. 0 Hari 2 Hari 4 Hari 6 Hari
Untuk ikan tongkol yang direndam Lama Penyimpanan
dalam ekstrak buah baku S. alba mempunyai Tanpa Ekstrak Ekstrak R.L Eekstrak Buah Bakau
nilai ALT 4,63 CFU/gr. Adanya penambahan Gambar 2. Nilai pH Ikan Tongkol Selama
ekstrak buah S. alba mampu mneghambat Penyimpanan Dingin.
pertumbuhan bakteri sehingga peningkatan
bakteri selama masa penyimpanan dapat Ikan tongkol yang direndam tanpa
dihambat. Hal ini diperkuat oleh pernyataan mengguankan ekstrak mempunyai nilai pH
Govindasamy (2008) dalam Netty, dkk (2013) 5,95. Terjadinya peningkatan nilai pH
bahwa bakau mengandung lebih banyak dikarenakan adanya masa penyimpanan.
polyphenol dibandingkan dengan tumbuhan Menurut Eskin (1990) dalam Milo (2013),
halofit. Senyawa polyphenol dikenal memiliki penurunan pH terjadi karena pada saat ikan
berbagai aktivitas biologik termasuk baru mati terjadi penurunan ATP dan keratin
antibakteri. fosfat melalui proses aktif glikolisi, dimana
Berdasarkan SNI 01-2729-2-2006 batas glikolisis mengubah glikogen menjadi asam
maksimal nilai ALT pada ikan segar adalah laktat yang menyebabkan terjadinya penurunan
5x10 5 Koloni/gr (Nilai Log maksimal 5,7 pH. Naiknya nilai pH menunjukkan adanya

68
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 3, No. 2, Agustus 2015

aktivitas pertumbuhan bakteri pembusuk oleh memberikan pengaruh yang sangat nyata.
aksi sejumlah enzim pada jaringan ikan yang Histogram nilai organoleptik insang ikan
menghasilkan amoniak Destrosier (1987). tongkol yang direndam tanpa menggunakan
Pada ikan tongkol yang direndam dalam ekstrak, ekstrak E. spinosum dan ekstrak buah
ekstrak E. spinosum mempunyai nilai pH 5,89. S. alba selama 0, 2, 4 dan 6 hari penyimpanan
Pertumbuhan bakteri berdasarkan nilai pH dingin dapat dilihat pada Gambar 3.
masih dapat dihambat oleh adanya senyawa

8.83
8.63
8.9

8.7
10

7.63
7.58
7.9
antibakteri pada ekstrak E. spinosum

7.7

7.03
Organoleptik Insang

7.2
dibandingkan dengan ikan tongkol yang 8
direndam tanpa menggunakan ekstrak. Hal ini 6
diperkuat oleh pernyataan Fattah (2013), bahwa 4
ekstrak etanol dan metanol pada rumput laut E.
spinosum mempunyai daya hambat yang besar 2

terhadap pertumbuhan bakteri. 0


Untuk Ikan tongkol yang direndam 0 Hari 2 Hari 4 hari 6 Hari
dalam ekstrak buah S. alba mempunyai nilai pH Lama Penyimpanan
Tanpa Ekstrak Ekstrak R.L Ekstrak Buah Bakau
5,81. Adanya penambahan bahan alami
antibakteri dari ekstrak buah S. alba dapat Gambar 3. Nilai Organoleptik Insang Ikan
menghambat pertumbuhan bakteri, dimana Tongkol Selama Penyimpanan
menurut Vikram, dkk (1999) dalam Naiborhu Dingin.
(2002) senyawa flavonoid pada buah S. alba
mampu mengubah berbagai proses fisiologi dari Gambar 3 menunjukan bahwa sebagian
bakteri untuk menghambat pertumbuhannya, besar nilai organoleptik insang terjadi
diantaranya adalah dengan menghambat penurunan dari hari ke 0 sampai hari ke 6.
pembentukan biofilm pada V. harveyi yang Namun dengan adanya penambahan bahan
digunakan untuk perlindungan diri. alami antibakteri dapat menghambat
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pertumbuhan bakteri. Pada ikan tongkol yang di
nilai pH ikan tongkol baik yang direndam rendam tanpa menggunakan ekstrak nilai
dalam ekstrak maupun yang tidak menggunkan organoleptik insang adalah 7,03. Terjadinya
ekstrak masih tidak berpengaruh terhadap penurunan nilai rata-rata yang lebih cepat pada
perubahan nilai pH ikan tongkol. Menurut insang ikan tongkol yang direndam tanpa
Munandar, dkk (2009) nilai pH merupakan menggunakan ekstrak karena tidak adanya
salah satu indikator yang digunakan untuk penambahan bahan alami antibakteri yang dapat
menentukan tingkat kesegaran ikan menghambat atau membunuh bakteri yang
terdapat pada insang. Perubahan pada insang
Organoleptik juga dapat dilihat pada penyimpanan hari ke 6,
Insang dimana insang mulai timbul kepudaran warna
Sebagian besar nilai organoleptik insang dari merah mudah ke merah cokelat, tampak
terjadi penurunan dari hari ke 0 sampai sampai agak berlendir dan bau asam lebih nyata
hari ke 6, namun dengan adanya penambahan Berhimpon, dkk (2002).
bahan alami antibakteri dapat menghambat Ikan tongkol yang direndam dalam
pertumbuhan bakteri. Untuk mengetahui ekstrak E. spinosum mempunyai nilai
pengaruh perlakuan jenis ekstrak dan perlakuan organoleptik insang sebesar 7,63. Adanya
lama penyimpanan (AB) terhadap nilai penambahan bahan alami antiakteri dapat
organoleptik mata, maka dilakukan analisa sidik menghambat pertumbuhan bakteri pada insang,
ragam. Berdasarkan hasil analisa sidik ragam dimana nilai insang untuk ikan tongkol yang
menunjukan bahwa untuk perlakuan jenis direndam dalam ekstrak E. spinosum masih
ekstrak memberikan pengaruh yang tidak nyata lebih rendah dibandingkan dengan ikan tongkol
(P<0,01 dan 0,05) sedangkan untuk perlakuan yang direndam tanpa menggunakan ekstrak.
lama penyimpanan memberikan pengaruh yang Menurut Hakim, dkk (2015) flavonoid pada E.
sangat nyata (P>0,01 dan 0,05). Berdasarkan spinosum merupakan senyawa fenol yang
hasil tersebut maka dilakukan uji lanjut BNT berfungsi sebagai antibakteri dengan cara
untuk perlakuan A. Hasil uji lanjut tersebut membentuk senyawa kompleks terhadap protein
menunjukan bahwa untuk perlakuan B ekstraseluler. Pada ikan tongkol yang direndam

69
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 3, No. 2, Agustus 2015

dalam ekstrak buah S. alba mempunyai nilai Ikan tongkol yang direndam tanpa
organoleptik insang sebesar 7,2. buah bakau S. menggunakan ekstrak mengalami peningkatan
alba dapat menghambat pertumbuhan bakteri. selama penyimpanan dengan nilai 7,2. Adanya
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Firdaus perubahan organoleptik mata pada
(2003), bahwa ekstrak S. alba dapat penyimpanan hari ke 6, dikarenakan mata ikan
menghambat pertumbuhan bakteri Aeromonas tongkol sudah mengalami kemunduran mutu
hydrophila. Berdasarkan hasil penelitian pada yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri
ikan tongkol yang direndam tanpa pembususk, yang ditandai dengan bola mata
menggunakan ekstrak, menggunakan ekstrak E. yang cekung, pupil putih susu dan kornea
spinosum dan ekstrak buah S. alba, selama keruh. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ilyas
penyimpanan dingin 0, 2 4 dan 6 hari, mengacu (1983), bahwa salah satu akibat dari mulai
pada standar mutu ikan segar berdasarkan SNI berkembangnya bakteri adalah mata jadi
01-2729.1-2006, masih memenuhi syarat nilai terbenan dan pudar sinarnya.
organoleptik, sehingga masih layak untuk Pada ikan tongkol yang direndam dalam
dikonsumsi. ekstrak E. spinosum juga mengalami penurunan
nilai organoleptik mata sebesar 7,5. Menurut
Mata Parubak (2013) senyawa fenol yang terkandung
Mata merupakan indikator kesegaran dalam rumput laut mempengaruhi nilai
utama yang dilihat oleh konsumen saat membeli organoleptik penampakan mata, sehingga
ikan segar. Selama penyimpanan dingin terjadi sangat cepat terjadi perubahan pada mata ikan.
peningkatan pada nilai organoleptik mata, Adanya penambahan ekstrak E. spinosum dapat
namun masih dapat dihambat oleh adanya mengahambat pertumbuhan bakteri. Untuk Ikan
bahan alami antibakteri. Untuk mengetahui tongkol yang direndam menggunakan ekstrak
pengaruh perlakuan jenis ekstrak dan lama buah S. alba penurunan nilai organoleptik mata
penyimpanan (AB) terhadap nilai organoleptik sebesar 7,1. Menurut Agati, dkk (2007) dalam
mata, maka dilakukan analisa sidik ragam. Herawati (2011) permeabilitas membran sel
Berdasarkan hasil analisa sidik ragam semua pada mata ikan terganggu akibat adanya
jenis perlakuan memberikan pengaruh yang senyawa fenol dan tannin pada ekstrak S. alba.
berbeda sangat nyata (P>0,01 dan 0,05). Dari Berdasarkan hasil penelitian dapat
hasil tersebut maka dilakukan uji lanjut BNT, dilihat bahwa pemanfatatan beberapa bahan
dimana hasil uji lanjut menunjukan bahwa alami pada proses penanganan ikan akan
semua jenis perlakuan memberikan pengaruh memberikan efek terhadap kenampakan mata
yang berbeda sangat nyata (P>0,01 dan 0,05). ikan. Pemanfaatan E. spinosum dan buah S.
Histogram nilai organoleptik mata ikan tongkol alba memberikan pengaruh pada mata ikan
yang direndam tanpa ekstrak, ekstrak E. sehingga mata ikan agak keruh dan berwarna.
spinosum dan ekstrak buah S. alba selama 0, 2, Mengacu pada standar mutu ikan segar
4 dan 6 hari penyimpanan dingin dapat dilihat berdasarkan SNI 01-2729-2-2006, kenampakan
pada Gambar 4. mata ikan tongkol yang direndam tanpa
menggunakan ekstrak, ekstrak E. spinosum dan
8.76

8.63
8.56

8.26
8.03

10 S. alba selama 0, 2, 4 dan 6 hari pada


9
9

7.9

7.7

7.5
7.2

7.1
Organoleptik Mata

8 penyimpanan dingin masih memenuhi


persyaratan.
6

4 Bau
2 Bau ikan tongkol selama penyimpanan
dingin mengalami peningkatan, namun masih
0
0 Hri 2 Hari 4 Hari 6 Hari
dapat dihambat oleh adanya bahan alami anti
Lama Penyimpanan bakteri. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan
Tanpa Ekstrak Ekstrak R.L Ekstrak Buah Bakau jenis ekstrak (A) dan perlakuan lama
Gambar 4. Nilai Organoleptik Mata Ikan penyimpanan (B) terhadap nilai organoleptik
Tongkol Selama Penyimpanan bau, maka dilakukan analisa sidik ragam yang
Dingin. hasilnya memberikan pengaruh yang berbeda
sangat nyata (P>0,01 dan 0,05) terhadap
perlakuan ekstrak dan lama penyimpanan. Dari

70
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 3, No. 2, Agustus 2015

hasil tersebut maka dilakukan uji lanjut BNT. hari ke 6 tidak berbau amoniak. Berdasarkan
Berdasarkan hasil uji BNT perlakuan jenis pernyataan Pelczar, et al (1988), bahwa dalam
ekstrak dan untuk perlakuan lama penyimpanan beberapa senyawa kimia yang memiliki sifat
juga memberikan pengaruh yang berbeda sangat sebagai antimikroba diantaranya fenol dengan
nyata (P>0,01 dan 0,05). mekanisme kerja yang merusak dan menenmbus
Histogram nilai organoleptik bau ikan dinding sel bakteri dapat membunuh bakteri.
tongkol yang direndam tanpa ekstrak, ekstrak E. Ikan tongkol yang direndam pada
spinosum dan ekstrak buah S. alba selama 0, 2, ekstrak E. spinosum, ekstrak buah S. alba, dan
4 dan 6 hari penyimpanan dingin dapat dilihat tanpa menggunakan ekstrak, terlihat perbedaan
pada Gambar 5. yang sangat nyata dimana ikan tongkol yang
tidak menggunakan ekstrak selama
8.93
8.86

8.73
8.63
8.9

10 penyimpanan dingin selama 0, 2, 4 dan 6 hari.


7.83
9

8.2

7.9

7.9
7.13

7.5
Pemanfaatan beberapa bahan alami pada proses
Organoleptik Bau

6
penanganan ikan akan memberikan efek
terhadap kenampakan mata ikan. Mengacu pada
4 standar mutu ikan segar yang berdasarkan SNI
2 01-2779-2-2006, mata ikan tongkol yang
0
direndam tanpa menggunakan ekstrak, ekstrak
0 Hri 2 Hari 4 Hari 6 Hari E. spinosum dan ekstrak buah S. alba selama 0,
Lama Penyimpanan 2, 4 dan 6 hari pada penyimpanan dingin masih
Tanpa Ekstrak Ekstrak R.L Ekstrak Buah Bakau memenuhi syarat.
Gambar 5. Nilai Organoleptik Bau Ikan
Tongkol Selama Penyimpanan Tekstur
Dingin. Data hasil pengamatan organoleptik
tekstur ikan tongkol yang direndam tanpa
Ikan tongkol yang direndam tanpa menggunakan ekstrak, menggunakan eksrak E.
menggunakan ekstrak selama penyimpanan spinosum dan ekstrak buah S. alba selama 0, 2,
dingin mengalami penurun dengan nilai 7,13. 4 dan 6 hari penyimpanan dingin mengalami
Terjadinya perubahan bau pada penyimpanan peningkatan, namun masih dapat dihambat
hari ke 6 dikarenakan adanya pertumbuhan dengan adanya penambahan bahan alami
bakteri, dimana bau segar/bau rumput laut dari antibakteri. Untuk perlakuan jenis ekstrak (A)
ikan tongkol sudah mulai menghilang. Menurut dan perlakuan lama penyimpanan (B) terhadap
Junianto (2003), perubahan yang terjadi pada nilai organoleptik tekstur memberikan pengaruh
bau ikan karena penguraian protein dari yang berbeda sangat nyata (P>0,01 dan 0,05).
aktivitas bakteri, sehingga hubungan antara Berdasarkan hasil tersebut maka dilakukan uji
jumlah bakteri dengan bau pada ikan lanjut BNT, dimana hasil uji BNT menunjukan
berbanding lurus. bahwa perlakuan A dan B memberikan
Ikan tongkol yang direndam dalam pengaruh yang berbeda sangat nyata.
ekstrak E. spinosum mempunyai nilai Histogram nilai organoleptik ikan
organoleptik bau sebesar 7,9. Adanya tongkol yang direndam tanpa menggunakan
penambahan ekstrak E. spinosum hanya ekstrak, ekstrak E. spinosum dan ekstrak buah
membuat bau dari ikan tongkol menjadi netral S. alba selama 0, 2, 4 dan 6 hari penyimpanan
(tidak berbau rumput laut), dan masih dingin dapat dilihat pada Gambar 6.
dikategorikan segar, hal ini diperkuat oleh Pada ikan tongkol yang direndam tanpa
pernyataan Yunus, dkk (2009), bahwa ekstrak menggunakan ekstrak selama penyimpanan
rumput laut E. spinosum mampu berperan dingin mempunyai nilai organoleptik tekstur
sebagai antibakteri terhadap bakteri Aeromonas sebesar 7,03. Hal ini dikarenakan selama masa
hydrophila. penyimpanan perubahan tekstur daging ikan
Ikan tongkol yang direndam dalam akan berubah karena adanya pertumbuhan
ekstrak buah S. alba selama penyimpanan bakteri yang mengakibatkan daging ikan
dingin megalami penurunan dengan nilai 7,5. tongkol sudah tidak kompak lagi. Hal ini
Namun dengan adanya penambahan ekstrak S. diperkuat oleh pernyataan Suwetja (2011),
alba membuat bau dari ikan tongkol dapat bahwa penguraian oleh bakteri mulai
dihambat sehingga sampai pada penyimpanan berlangsung insentif setelah tahap rigormotis

71
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 3, No. 2, Agustus 2015

berlalu, yaitu setelah daging ikan tidak lagi buah bakau S. alba dan ekstrak rumput laut
kompak. Eucheuma spinosum dapat menghambat
pertumbuhan bakteri. Peran antibakteri dari

8.86

8.83

8.63
8.26
8.6
10 9
9

7.76
ekstrak tersebut dalam proses penguraian

7.8
7.6

7.06

7.03
Organoleptik Tekstur

8 daging ikan dapat ditekan dibandingkan dengan


6 ikan tongkol yang direndam tanpa
menggunakan ekstrak. Mengacu pada standar
4
mutu ikan segar berdasarkan SNI 01-2729-2-
2 2006, tekstur ikan tongkol yang direndam tanpa
0
menggunakan ekstrak dan menggunakan ekstrak
0 Hari 2 Hari 4 hari 6 Hari dari hari ke 0 sampai hari ke 6 masih memenuhi
Lama Penyimpanan syarat nilai organoleptik.
Tanpa Ekstrak Ekstrak R.L Ekstrak Buah Bakau
Gambar 6. Nilai Organoleptik Tekstur Ikan Hedonik Rasa
Tongkol Selama Penyimpanan Data hasil pengamatan rasa ikan tongkol
Dingin. kukus yang direndam tanpa menggunakan
ekstrak, menggunakan ekstrak E. spinosum dan
Pada ikan tongkol yang direndam dalam ekstrak buah S. alba selama 0, 2, 4 dan 6 hari
ekstrak E. spinosum selama penyimpanan penyimpanan dingin mengalami penurunan,
dingin juga mengalami peningkatan dengan namun masih dapat dihambat oleh adanya
nilai 7,8. Perubahan nilai organoleptik tekstur bahan alami antibakteri. Untuk mengetahui
dapat dilihat dari perubahan tekstur ikan yang pengaruh perlakuan jenis ekstrak (A) dan
pada hari pertama sampai hari ke 4 masih perlakuan lama penyimpanan (B) terhadap nilai
sangat padat saat ditekan tidak meninggalkan organoleptik rasa, maka dilakukan analisa sidik
bekas jari, namun pada hari ke 6 perubahan ragam yang hasilnya untuk perlakuan jenis
tekstur dari ikan tongkol mulai terlihat dari ekstrak dan perlakuan lama penyimpanan
tekstur walaupun daging agak lunak tapi belum memberikan pengaruh yang sangat nyata
meninggalkan bekas jari bila ditekan. Hal ini (P>0,01 dan 0,05). Dari hasil tersebut maka
sesuai dengan pernyataan Fattah (2013), adanya dilakukan uji lanjut BNT yang menunjukan
senyawa antibakteri pada ekstrak E. spinosum bahwa perlakuan A dan B memberikan
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio pengaruh yang berbeda sangat nyata.
cholera dan Staphylococcus aureus. Histogram nilai organoleptik ikan
Pada ikan tongkol yang direndam dalam tongkol yang direndam tanpa menggunakan
ekstrak buah bakau S. alba peningaktan nilai ekstrak, ekstrak E. spinosum dan ekstrak buah
organoleptik tekstur sebesar 7,2. Perubahan S. alba selama 6 hari penyimpanan dingin dapat
nilai organoleptik tekstur ikan tongkol dapat dilihat pada Gambar 7.
dilihat dari perubahan tekstur ikan yang pada
8.46

10
7.93
9
9
9

9
9

9
7.76

7.7

hari pertama sampai hari ke 2 masih sangat


Organoleptik Rasa

8
7

padat, saat ditekan dan tidak meninggalkan


bekas jari, namun pada hari ke 4 sampai hari ke 6
6 perubahan tekstur dari ikan tongkol mulai
4
terlihat dari tekstur yang sudah tidak padat dan
saat ditekan sudah meninggalkan bekas jari. 2
Penggunaan ekstrak buah bakau S. alba mampu 0
menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga 0 Hari 2 Hari 4 Hari 6 Hari
tekstur dari ikan tongkol walaupun daging Lama Penyimpanan
sudah agak kenyal, namun belum ada bekas jari Tanpa Ekstrak Ekstrak R.L Ekstrak Buah Bakau
bila ditekan. Menurut Cowan (1999) dalam Gambar 7. Nilai Hedonik Rasa Ikan Tongkol
Hakim (2015), tannin memiliki aktivitas Selama Penyimpanan Dingin.
antibakteri yang berhubungan dengan
kemampuannya untuk mengnonaktifkan sel Ikan tongkol yang direndam tanpa
mikroba. menggunakan ekstrak selama penyimpanan
Berdasarkan pernyataan tersebut, ikan dingin mengalami penurunan dengan nilai 7.
tongkol yang direndam menggunakan ekstrak Rasa yang berubah pada penyimpanan hari ke 6

72
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 3, No. 2, Agustus 2015

diakibatkan oleh adanya senyawa kimia dan bakau Sonneratia alba yang direndam
lama penyimpanan yang mengakibatkan menggunakan es dapat digunakan oleh
terjadinya perubahan rasa dan adanya masa masyarakat dalam menghambat pertumbuhan
penyimpanan. mikroba pada ikan agar tidak cepat mengalami
Ikan tongkol yang direndam dalam kerusakan.
ekstrak E. spinosum juga mengalami penuran
selama penyimpanan dingin dengan nilai 7,93 DAFTAR PUSTAKA
namun masih dapat diterima oleh panelis. Afrianto dan Liviawaty. 1989. Pengawetan dan
Dengan adanya penambahan ekstrak E. Pengolahan Ikan. Kanisius. Yogyakarta 1.
spinosum tidak membuat perubahan rasa pada Berhimpon.S., Ijong. F. G., Moniharapon. P. 2002.
ikan tongkol. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Penilaian Indera. Penuntun Praktikum. Fakultas
bahwa rasa merupakan salah satu faktor yang Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Sam
mempengaruhi pilihan konsumen terhadap Rtaulangi. Manado.
suatu produk pangan. Semakin banyak Badan Standarisasi Nasional. 2006. SNI 01-2729.1-2006.
Standar Mutu Ikan Segar. Dewan Standarisasi
penambahan rumput laut dalam pengawetan Indonesia. Jakarta.
ikan yang akan diolah lanjut, akan semakin
Destrosier, N. W., 1987. Teknologi Pengawetan Pangan.
disukai oleh konsumen (Hidayat, 2014). Penerjemah Muhji Muljoharjo. UI-press. Jakarta.
Ikan tongkol yang direndam dalam Fattah, A., Muslimin, L., Omar S. 2013. Efektifitas Alga
ekstrak buah bakau S. alba untuk nilai hedonik Merah (Eucheuma soinosum) Sebagai Antibakteri
rasa juga mengalami penurunan dengan nilai 7. Patogen Pada Organisme Budidaya Pesisir dan
Perubahan nilai hedonik rasa pada ikan tongkol Manusia. Jurnal. Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan. Universitas Hasanudin. Makasar.
dapat dilihat dari perubahan rasa ikan yang
Firdaus L. 2003. Perananan Sonneratia alba Dalam
pada hari pertama sampai hari ke 4 masih dapat
Fermentasi Nira Aren Menjadi Minuman Beralkohol.
diterima oleh panelis, namun pada hari 6 rasa Marina Chimicsl akta. Jurusann FMIPA. Universitas
dari ikan tongkol sudah tidak terlalu disukai Hasanuddin. Vol 5. No 28.
oleh panelis. Perubahan pada rasa terjadi karena Hakim.D. M., Tjahjanngsih. W., Abdillah. A. A. 2015.
adanya kandungan fenol dari buah bakau yang Pengaruh Ekstrak Alga Merah (Kappaphycus
membuat rasa ikan menjadi tidak terlalu enak alvareszi) Terhadap Jumlah Total Bakteri Dan Nilai
Organoleptik Ikan Kembung (Rastrelliger sp.). Jurnal.
untuk dikonsumsi. Hal ini diperkuat oleh Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas
pernyataan Herawati (2011) bahwa perubahan Airlangga. Surabaya. Vol 7. No. 1.
rasa pada ikan karena adanya senyawa fenol Hamzah. 2013. Karakterisasi Sifat Fisikokimia Tepung
yang terkandung dalam bakau S. alba. Buah Bakau (Sonneratia alba). Skripsi. Jurusan
Mengacu pada standar mutu ikan segar Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas
berdasarkan SNI 01-2779-2-2006, bahwa rasa Hasanuddin. Makasar. Hal. 22.
ikan tongkol yang direndam tanpa Haniffa. M. A., Kavitha, K. (2012). Antibacterial Activity
Of Medicinal Herbs Aginst Fish Pathogen Aeromonas
menggunakan ekstrak dan menggunakan ekstrak hidrophila. Journal Of Agricultural Technology, 8 (1):
dari hari ke 0 sampai hari ke 6 masih memenuhi 205 – 211.
syarat nilai hedonik dan masih layak untuk Herawati. N. 2011. Identifikasi Senyawa Bioaktif
dikonsumsi. Tumbuhan Mangrove Sonneratia alba. Jurnal. Jurusan
Kimia. Fakultas Matematika dan Ilu Pengetahuan
KESIMPULAN Alam. Universitas Muhamadya Malang. Malang. Vol.
12. No. 2.
Perlakuan ekstrak Eucheuma spinosum Hidayat N. 2014. Kajian Penggunaan Rumput Laut
dan ekstrak Sonneratia alba tidak memberikan (Eucheuma cotonii) Sebagai Bahan Tambahan Dalam
pengaruh yang nyata terhadap hasil analisa Pengolahan Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus).
Jurnal. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
ALT dengan nilai 4,63 CFU/gr dan hasil analisa Universitas Riau. Vol. 19 No 2. Hal. 41.
pH dengan nilai 5,89. Tetapi memberikan
Ilyas, S. 1983. Teknologi Refrigrasi Hasil Perikanan. Jilid
pengaruh yang nyata terhadap nilai 1 Teknik Pembekuan Ikan. CV. Paripurna. Jakarta
organoleptik dan nilai hedonik rasa. Junianto., 2003. Teknik Penangkapan Ikan. Penebar
Swadaya. Jakarta.
SARAN Maryani. L., Dana D., Sukenda H., 2002. Peranan Ekstrak
Kelopak Dan Buah Mangrove (Sonneratia alba)
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka Terhadap Infeksi Bakteri Vibrio harveyi Pada Udang
bahan pengawet alami seperti ekstrak rumput Windu(Panaeus monodon FAB). Jurnal Akuakultur
laut Eucheuma spinosum dan ekstrak buah Indonesia. Fakultas Pertanian. Universitas
Palangkaraya. Palangkaraya.

73
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 3, No. 2, Agustus 2015

Munandar, A., Nurjanah dan M, Nurimalah. 2009. Potensial. Jurnal. Jurusan Kimia FMIPA. Universitas
Kemunduran Mutu Ikan Nila (Oreochromis nioticus) Hasanuddin. Makasar.
pada Perlakuan Cara kematian dan penyiangan. Jurnal Parubak, A. S. 2013. Senyawa Flavonoid Yang Bersifat
Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. XII Antibakteri dari Daun Akway (Drimys becariana.
(2) : 88 – 101. Gibbs). Jurnal. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
Milo. M. S. 2013. Mutu Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri
Di Kabupaten Gunung Kidul dan Sleman Daerah Papua, 6 (1) : 34-37.
Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Teknobiologi. Pelczar., M.J, Chan, E.C.S., Kreig, N.R. 1988. Dasar
Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta. dasar Mikrobiologi 1. Jakarta: UI Press.
Naiborhu. P. E., 2002. Ekstraksi dan Manfaat Ekstrak Suwetja.I.K., 2011. Biokomia Hasil Perikanan. Media
Mangrove (Sonneratia alba dan Sonneratia Prima Aksara. Jakarta.
caseolaris) Sebagai Bahan Alami Antibakterial Pada :
Patogen Udang Windu (Vibrio harveyi). Tesis. Yunus., Arisandi, A., Abida, I W. 2009. Daya Hambat
Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Ekstrak Metanol Rumput Laut Eucheuma pinosum
Bogor. Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila. Jurnal
kelautan 2 (2):16-22.
Netti, H., Jalaluddin, Daha, L., Firdaus Z. 2013.
Sonneratia alba Sebagai Sumber Senyawa Antibakteri

74

Anda mungkin juga menyukai