BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasaran hasil pengumpulan data yang telah dilakukan,tercatat
total kunjungan ibu hamil normal trimester III di RSUP NTB selama bulan
Juni sampai Desember 2012 mencapai angka 257 per 390 kunjungan
kehamilan normal dari 1.046 kunjungan ibu hamil secara keseluruhan .
Perhatian terhadap peristiwa kehamilan dan persalinan dilakukan
sejak dini karena menyangkut kualitas sumber daya manusia. Pemerintah dan
masyarakat telah melaksanakan berbagai upaya untuk memberi pelayanan
kesehatan terhadap ibu hamil dan bersalin, sehingga melahirkan bayi yang
sehat. Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas mampu
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Bayi (AKB)
yang telah lama diupayakan pemerintah.
Pemerintah telah mengupayakan berbagai upaya untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil diantaranya dengan
mencanangkan pelayanan antenatal care (ANC) yang berkualitas secara
menyeluruh dan terpadu. Melalui upaya pelayanan kesehatan ibu hamil yang
berkualitas, menyeluruh dan terpadu diharapkan dapat meningkatkan cakupan
pelayanan yang pada akhirnya akan dapat menurunkan AKI dan AKB.
C. MANFAAT
1. Bagi Institusi
Menambah pengetahuan dan pengalaman institusi pendidikan, dalam
menerapkan ilmu pendidikan yang diperoleh mahasiswa di bangku
kuliah.
2. Bagi Penulis
Mendapatkan pengalaman menerapkan manajemen kebidanan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, sehingga nantinya pada
saat bekerja di lapangan dapat dilakukan secara sistematis yang pada
akhirnya meningkatkan mutu pelayanan yang akan memberikan dampak
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
3. Bagi Pasien
Dapat menambah pengetahuan klien khususnya dan masyarakat
umumnya dalam perawatan kehamilan ibu hamil, dan mengenali tanda-
tanda bahaya dan resiko terhadap kehamilan.
4. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan dapat mendeteksi adanya komplikasi pada persalinan
dan mengantisipasi komplikasi tersebut.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI
I. KEHAMILAN
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-
kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43
minggu). Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan
matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut
sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36
minggu disebut kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya
kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12
minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28
minggu);
c) Kehamilan trimester terakhir (antara 28 sampai 40
minggu). Janin yang dilahirkan dalam trimester terakhir
telah viable (dapat hidup). (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat
obstetrik buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan.
Trimester I (sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu
14- 28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah
minggu ke 36). (Abdul Bari Saifuddin, 2002)
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan (Manuaba, 2002).
4
B. Etiologi
Untuk setiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,
pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi. Tiap
spermatozoa terdiri dari tiga bagian yaitu : kaput/kepala yang
berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nucleus,
ekor, dan bagian yang silindrik menghubungkan kepala dengan ekor,
dan getaran ekor spermatozoa dapat bergerak cepat (Hanifa
Wiknjosastro, 2002)
A. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil
(Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang
masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang
telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung
sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel
sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk
mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang
rahim.
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)
menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim.
Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang
berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur
yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur,
atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah
pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang
merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah
5
i fertilisasi
Konsepsi dan
pertumbuhan zigot Endometrium runtuh
Implantasi di
Menstruasi
uterus
E. Klasifikasi Kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280
hari. Umur kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang
dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
8
- Pemeriksaan serologis
- Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal
- Pemeriksaan air ketuban
- Pemeriksaan infeksi hepatitis B ibu atau bayi
- Pemeriksaan infeksi HIV/AIDS
b. Kehamilan dengan resiko
1) Resiko tinggi/sangat tinggi
2) Meragukan
3) Resiko rendah
c. Kehamilan disertai penyakit ibu yang mempengaruhi janin
d. Kehamilan yang disertai komplikasi
e. Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang
f. Diagnosis diferensial
1) Pseudosiesis, Terdapat amenorhee, perut membesar tetapi tanda-
tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif. Hal ini
terjadi pada wanita yang ingin sekali hamil.
2) Kistoma Ovarii, Mungkin ada amenorhee, perut penderita makin
besar tetapi uterusnya sebesar biasa.
3) Mioma uteri, Dapat terjadi amenorhee, perut makin besar
uterusnya makin besar, kadang-kadang tidak merata, akan tetapi
tanda-tanda kehamilan seperti Braxton Hicks dan reaksi
kehamilan negatif.
4) Menopause, Terdapat amenorhee, umur wanita kira-kira di atas
43 tahun, uterus sendiri sebesar biasa, tanda-tanda kehamilan
dan reaksi kehamilan negatif. (Wiknjosastro, 2007)
G. KOMPLIKASI KEHAMILAN
1. Hiperemesis
Hiperemesis adalah muntah-muntah yang berlebihan sehingga
mengganggu pekerjaan sehari-hari.
10
Penyebab :
a. Masih belum jelas
b. Faktor psikis dan hormonal
Gejala :
a. Hiperemesis ringan/tingkat 1
1) Berat badan menurun
2) Badan lemas dan lemah
3) Nafsu makan berkurang
4) Perasaan nyeri di ulu hati
5) Belum terdapat tanda-tanda dehidrasi
b. Hiperemesis sedang/tingkat 2
1) Sudah ada tanda-tanda dehidrasi
2) Badan menjadi kurus
3) Kulit keriput kering, kadang-kadang ada kekuningan
(akibat kadar keton dalam tubuh)
4) Lidah kering dan kotor
5) Mulut berbau
6) Nadi cepat, suhu tinggi
7) Air seni berkurang
8) Albuminuria (terdapat albumin dalam urine) dan asetonuria
(terdapat aseton dalam urin)
c. Hiperemesis berat/tingkat 3
1) Gangguan kesadaran
2) Gelisah, samnolen, koma
3) Nadi kecil dan cepat, suhu tinggi
4) Dehidrasi
11
Penatalaksanaan :
Macam-macam abortus
a. Abortus spontan
Terjadi dengan sendirinya,keguguran. Penyebab terjadinya
abortus yaitu pada hamil muda selalu didahului oleh kematian
janin. Kematian janin ini dapat dsebabkan oleh :
1) Kelainan telur (kelainan chromosom : trisomi,polyploidi).
2) Penyakit ibu (infeksi akut,kelainan endokrin,
trauma,kelainan alat kandungan).
b. Abortus provokatus
1) Abortus provocatus
Adalah pengguguran kehamilan,biasanya dengan alat-alat
dengan alasan bahwa kehamilan membahayakan,
membawa maut bagi ibu, misalnya karena penyakit berat.
2) Abortus criminalis
Adalah pengguguran kehamilan tanpa alas an medis yang
syah dan dilarang oleh hukum.
Derajat abortus
4. Kehamilan ektopik
Adalah kehamilan yang terjadi diluar rahim, kehamilan ektopik
biasanya baru memberi gejala-gejala yang khas kalau sudah
terganggu. Sehingga kalau membahas kehamilan ektopik biasanya
yang dimaksud adalah kehamilan ektopik terganggu. Gejala-gejala
yang penting :
a. Terlambat haid
b. Nyeri perut yang hebat
c. Perdarahan sedikit pervaginam
d. Pusing sampai syok
14
e. Perut tegang
f. Bila diperiksa dalam nyeri di serviks
g. Pada cavum douglasi teraba ada tumor yang kenyal
5. Mola hidatidosa ( hamil anggur )
Adalah tumor yang jinak (benigna) dari chorion. Gejala :
a. Perdarahan pervaginam kadang-kadang sedikit/banyak
b. Rahim lebih besar dari usia kehamilan
c. Tidak ada tanda-tanda adanya janin, tidak ada ballotement, tidak
ada DJJ dan tidak Nampak rangka janin pada USG.
d. Hiperemesis lebih sering terjadi
e. Mungkin terjadi preeklampsi atau eklampsi
Terjadinya preeklampsi atau eklampsi sebelum minggu ke 24
menunjuk ke arah mola hidatidosa
6. Plasenta previa
Adalah plasenta yang implantasinya tidak normal/letak rendah
sehingga menutupi seluruh atau sebagian ostium internum. Gejala :
a. Perdarahan tanpa rasa nyeri, biasanya timbul setelah bulan
ketujuh
b. Kepala anak masih tinggi
c. Sering terdapat kelainan letak
a. Hipoksia
b. Perdarahan dan syok
15
7. Solusio plasenta
Adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta yang normal
implantasinya, biasanya terjadi antara minggu ke 22 dan lahirnya
anak. Gejala :
a. Perdarahan yang disertai nyeri, juga diluar his
b. Anemia dan syok
c. Rahim keras seperti papan dan nyeri jika dipegang
d. Palpasi sukar dilakukan karena rahim yang keras
e. Fundus uteri makin lama makin naik
f. Bunyi jantung janin biasanya tidak ada
g. Pada pemeriksaan dalam teraba ketuban yang tegang terus
menerus
4. Ukur TFU
5. Tentukan presentasi janin dan DJJ
6. Skrining status imunisasi TT
7. Fe minimal 90 tablet selama hamil
8. Tes labortorium
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara
G. Pemeriksaan Obstetrik
Gambar 2.1 Palpasi abdomen
19
32 mgg ½ pusat – Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada
di atas pintu panggul.
40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun
kembali, karena
kepala janin masuk
ke rongga panggul.
B. Prinsip
Prinsip proses manajemen kebidanan menurut American
College of Nurse Midwife (ANCM) tahun 1999:
1. Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui data
yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian
yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk
mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa
berdasarkan interpretasi data dasar
3. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan
dalam menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan
asuhan kesehatan bersama klien
25
D. Langkah-Langkah
1. Langkah I : Pengkajian Data Dasar
Pada tahap pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
pasien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara:
a) Anamnese
Dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat menstruasi,
riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas.
Bio-psiko-sosio-spiritual,serta pengetahuan klien.
b) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan
tanda-tanda vital.
c) Permeriksaan penunjang.
27
BAB III
TINJAUAN KASUS
Biodata
Istri Suami
Nama : Ny “I” : TN “K”
Usia : 37 th : 38 th
Suku :Bali : Bali
Agama : Hindu : Hindu
Pendidikan : SMP : SMA
Pekerjaan : IRT : Swasta
Alamat :BTN Telaga Waru : BTN Telaga Waru
2. Keluhan utama
ibu mengatakan hamil 8 bulan dan ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Riwayat perjalanan penyakit
Tidak ada
30
4. Riwayat menstruasi
a. Menarche : 15 tahun
b. Siklus : 30 hari
c. Lama : 7 hari
d. Jumlah : 3x ganti pembalut dalam sehari
e. Flour albus : tidak ada
f. Dismenurhea : tidak ada
i. Personal Hygiene
Kegiatan Sebelum hamil Selama hamil
Mandi 2 kali sehari 3 kali sehari
Gosok gigi 2 kali sehari 2 kali sehari
Ganti pakaian 2 kali sehari 3 kali sehari
Ganti celana 3-4 kali sehari 5-6 kali sehari
dalam
Cuci rambut 2 hari sekali 2 hari sekali
Potong kuku 1 kali seminggu 1 kali seminggu
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a) Keadaan Umum : baik
34
b) Kesadaran : composmentis
c) Emosi : stabil
d) Berat badan : 65 kg. Berat badan sebelum hamil 57 kg.
e) Tinggi badan : 159 cm
f) LILA : 28 cm
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 110/80 mm Hg
b. Nadi : 88 x/ menit
c. Suhu ( Axila ) : 36,8 0C
d. Respirasi : 20 x/ menit
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka
atau lesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak
rontok dan distribusi merata
3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada
oedema, dan tidak pucat
4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak
ikterus
5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada
stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak
berdarah.
6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak
ada pembesaran kalenjar limfe dan tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Payudara
1) Inspeksi : bentuk semetris, hiperpigmentasi pada
areola, puting susu menonjol, tidak ada
retraksi atau dimpling
35
4) Ekstemitas
a) Atas : tidak terdapat oedema,kuku tidak pucat
b) Bawah : tidak oedem,kuku tidak pucat,tidak dapat
varices,reflek patella (+/+).
5) Genatalia eksternal : tidak dilakukan pemeriksaan.
6) Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 15 Januari 2012 di RSUP NTB
USG : dilakukan oleh dr. Agus Thoriq. Sp.OG
Hasil : Janin T/H/IU,letkep
Ketuban : cukup
Plasenta : anterior gr III
BPD : 32 w 6 d
AC : 35 w 6 d
FL : 35 w 6 d
36
EFW : 2440 gr
VII. EVALUASI
Tanggal : 14 Januari 2013
Jam : 11.45 WITA
1. Ibu mengerti hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
2. Ibu mengerti semua nasehat yang telah diberikan.
3. Ibu mengerti tanda-tanda persalinan dan persiapan persalinan serta
kegawatdaruratan.
4. Ibu bersedia datang untuk memeriksakan kehamilannya 1 minggu lagi
pada tanggal 22 Januari 2013 atau sewaktu-waktu ibu ada keluhan dan
bila ibu mengalami salah satu tanda-tanda bahaya.
40
BAB IV
PEMBAHASAN
c. Abdomen
1) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat
linea nigra dan pembesaran uterus sesuai
dengan umur kehamilan.
2) Palpasi
Leopold I : TFU : 34 cm, teraba bokong pada fundus
Leopold II : punggung kiri
Leopold III : letak kepala, belum masuk PAP,
PBBJ (3410 gram)
Leopold IV : tidak dilakukan
3) Auskultasi : DJJ (+), irama teratur (11-11-11),
frekuensi 132x/menit.
d. Ekstemitas
1) Atas : tidak terdapat oedema,kuku tidak pucat
2) Bawah : tidak oedem,kuku tidak pucat,tidak dapat
varices,reflek patella (+/+).
e. Genatalia eksternal : tidak dilakukan pemeriksaan.
f. Pemeriksaan penunjang
4. Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 15 Januari 2012 di RSUP NTB
USG : dilakukan oleh dr. Agus Thoriq. Sp.OG
Hasil : Janin T/H/IU,letkep
Ketuban : cukup
Plasenta : anterior gr III
BPD : 32 w 6 d
AC : 35 w 6 d
FL : 35 w 6 d
EFW : 2440 gr
43
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Antenatal
ditujukan untuk menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan
dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, memantau
kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan
penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi serta
menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal
B. SARAN
1. Institusi Pendidikan
Dalam melaksankan praktek pendidikan di Laboratorium Kelas
sebaiknya pertemuan lebih ditingkatkan lagi agar mahasiswa lebih
memahami hal-hal yang akan dipraktekkan
2. Lahan Praktek
Untuk lahan,kami berharap kepada RSUP NTB pada umumnya dan
Ruang Poli Hamil khususnya untuk terus meningkatkan pelayanan
pada masyarakat secara umum dan kesehatan ibu dan anak pada
khususnya.