Anda di halaman 1dari 44

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasaran hasil pengumpulan data yang telah dilakukan,tercatat
total kunjungan ibu hamil normal trimester III di RSUP NTB selama bulan
Juni sampai Desember 2012 mencapai angka 257 per 390 kunjungan
kehamilan normal dari 1.046 kunjungan ibu hamil secara keseluruhan .
Perhatian terhadap peristiwa kehamilan dan persalinan dilakukan
sejak dini karena menyangkut kualitas sumber daya manusia. Pemerintah dan
masyarakat telah melaksanakan berbagai upaya untuk memberi pelayanan
kesehatan terhadap ibu hamil dan bersalin, sehingga melahirkan bayi yang
sehat. Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas mampu
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Bayi (AKB)
yang telah lama diupayakan pemerintah.
Pemerintah telah mengupayakan berbagai upaya untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil diantaranya dengan
mencanangkan pelayanan antenatal care (ANC) yang berkualitas secara
menyeluruh dan terpadu. Melalui upaya pelayanan kesehatan ibu hamil yang
berkualitas, menyeluruh dan terpadu diharapkan dapat meningkatkan cakupan
pelayanan yang pada akhirnya akan dapat menurunkan AKI dan AKB.

B. Tujuan Umum dan Khusus


1. Tujuan Umum
Melakukan pengkajian pada ibu hamil sesuai dengan 7 langkah Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data yang benar pada ibu hamil.
b. Mampu menginterpretasikan data untuk menegakkan diagnosa pada
ibu hamil.
2

c. Mampu mengidentifikasikan masalah potensial dan mengantisipasi


penanganan pada ibu hamil.
d. Mampu menentukan kebutuhan untuk tindakan segera pada ibu
hamil.
e. Mampu menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan pada ibu
hamil.
f. Mampu melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada ibu hamil.
g. Mampu melaksanakan evaluasi hasil tindakan asuhan kebidanan
pada ibu hamil.

C. MANFAAT
1. Bagi Institusi
Menambah pengetahuan dan pengalaman institusi pendidikan, dalam
menerapkan ilmu pendidikan yang diperoleh mahasiswa di bangku
kuliah.
2. Bagi Penulis
Mendapatkan pengalaman menerapkan manajemen kebidanan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, sehingga nantinya pada
saat bekerja di lapangan dapat dilakukan secara sistematis yang pada
akhirnya meningkatkan mutu pelayanan yang akan memberikan dampak
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
3. Bagi Pasien
Dapat menambah pengetahuan klien khususnya dan masyarakat
umumnya dalam perawatan kehamilan ibu hamil, dan mengenali tanda-
tanda bahaya dan resiko terhadap kehamilan.
4. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan dapat mendeteksi adanya komplikasi pada persalinan
dan mengantisipasi komplikasi tersebut.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI

I. KEHAMILAN
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-
kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43
minggu). Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan
matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut
sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36
minggu disebut kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya
kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12
minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28
minggu);
c) Kehamilan trimester terakhir (antara 28 sampai 40
minggu). Janin yang dilahirkan dalam trimester terakhir
telah viable (dapat hidup). (Hanifa Wiknjosastro, 2007)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat
obstetrik buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan.
Trimester I (sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu
14- 28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah
minggu ke 36). (Abdul Bari Saifuddin, 2002)
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan (Manuaba, 2002).
4

B. Etiologi
Untuk setiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,
pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi. Tiap
spermatozoa terdiri dari tiga bagian yaitu : kaput/kepala yang
berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nucleus,
ekor, dan bagian yang silindrik menghubungkan kepala dengan ekor,
dan getaran ekor spermatozoa dapat bergerak cepat (Hanifa
Wiknjosastro, 2002)
A. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil
(Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang
masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang
telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung
sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel
sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk
mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang
rahim.
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)
menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim.
Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang
berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur
yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur,
atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah
pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang
merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah
5

dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan


sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
Diagram Pathway
Coitus

Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran


reproduksi wanita)

Sperma bergerak menuju tuba


fallopi

Konsepsi Tidak terjadi

Fertilisas Tidak terjadi

i fertilisasi

Konsepsi dan
pertumbuhan zigot Endometrium runtuh

Implantasi di
Menstruasi
uterus

Zigot (nidasi dalam rahim 5-7


hari)

Mencapai cavum uteri

Embrio (3-5 minggu)

Fetus ( >5 minggu)


6

E. Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan) (Hanifa


Wiknjosastro, 2007)
1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian
janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka
janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi
terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang
janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat
menilai pertumbuhan janin
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh
peningkatan hormon progesteron
c. Epalis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I
kehamilan
d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar
karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
merangsang daktuli dan alveoli payudara. Daerah areola
menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan.
Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
e. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14
minggu.
f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
g. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
7

2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada


perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila
dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan
hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urine.
Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai
antigen
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering
terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut
morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus
oleh hormon steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering
ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan
pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)

E. Klasifikasi Kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280
hari. Umur kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang
dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
8

b. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu


c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih
42 minggu.
2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2007)

F. Diferensial Diagnosa (Hanifa Wiknjosastro, 2007)


Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm adalah sekitar
280 hari sampai 300 hari. Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik,
diperlukan kemampuan dan pengetahuan untuk mengenali perubahan
fisiologik yang terkait dengan proses kehamilan yang mencakup
perubahan produksi dan pengaruh hormonal serta perubahan anatomik
dan fisiologik selama kehamilan. Pengenalan dan pemahaman
mengenai perubahan fisiologik tersebut menjadi modal dasar dalam
mengenali kondisi patologik yang dapat mengagnggu status kesehatan
ibu ataupun bayi yang di kandungnya. Sehingga penolong atau petugas
kesehatan dapat mengambil tindakan yang tepat dan perlu untuk
memperoleh luaran yang optimal dari kehamilan dan persalinan.
a. Kehamilan normal
1) Tanpa adanya keluhan
2) Hasil pemeriksaan laboratorium yang baik
a) Laboratorium rutin
- Darah lengkap
- Urine lengkap
- Tes kehamilan
b) Laboratorium khusus
- Pemeriksaan TORCH
9

- Pemeriksaan serologis
- Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal
- Pemeriksaan air ketuban
- Pemeriksaan infeksi hepatitis B ibu atau bayi
- Pemeriksaan infeksi HIV/AIDS
b. Kehamilan dengan resiko
1) Resiko tinggi/sangat tinggi
2) Meragukan
3) Resiko rendah
c. Kehamilan disertai penyakit ibu yang mempengaruhi janin
d. Kehamilan yang disertai komplikasi
e. Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang
f. Diagnosis diferensial
1) Pseudosiesis, Terdapat amenorhee, perut membesar tetapi tanda-
tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif. Hal ini
terjadi pada wanita yang ingin sekali hamil.
2) Kistoma Ovarii, Mungkin ada amenorhee, perut penderita makin
besar tetapi uterusnya sebesar biasa.
3) Mioma uteri, Dapat terjadi amenorhee, perut makin besar
uterusnya makin besar, kadang-kadang tidak merata, akan tetapi
tanda-tanda kehamilan seperti Braxton Hicks dan reaksi
kehamilan negatif.
4) Menopause, Terdapat amenorhee, umur wanita kira-kira di atas
43 tahun, uterus sendiri sebesar biasa, tanda-tanda kehamilan
dan reaksi kehamilan negatif. (Wiknjosastro, 2007)

G. KOMPLIKASI KEHAMILAN
1. Hiperemesis
Hiperemesis adalah muntah-muntah yang berlebihan sehingga
mengganggu pekerjaan sehari-hari.
10

Penyebab :
a. Masih belum jelas
b. Faktor psikis dan hormonal

Gejala :

a. Hiperemesis ringan/tingkat 1
1) Berat badan menurun
2) Badan lemas dan lemah
3) Nafsu makan berkurang
4) Perasaan nyeri di ulu hati
5) Belum terdapat tanda-tanda dehidrasi
b. Hiperemesis sedang/tingkat 2
1) Sudah ada tanda-tanda dehidrasi
2) Badan menjadi kurus
3) Kulit keriput kering, kadang-kadang ada kekuningan
(akibat kadar keton dalam tubuh)
4) Lidah kering dan kotor
5) Mulut berbau
6) Nadi cepat, suhu tinggi
7) Air seni berkurang
8) Albuminuria (terdapat albumin dalam urine) dan asetonuria
(terdapat aseton dalam urin)
c. Hiperemesis berat/tingkat 3
1) Gangguan kesadaran
2) Gelisah, samnolen, koma
3) Nadi kecil dan cepat, suhu tinggi
4) Dehidrasi
11

Penatalaksanaan :

a. Penderita ditempatkan di ruangan yang tenang dengan


pengunjung dibatasi
b. Ibu dan keluarga diberikan penjelasan tentang proses kehamilan
c. Pemberian makanan dan minuman dihentikan
d. Pasang infus larutan glukosa 5%, yang perlu diperhatikan :
jumlah air seni (urine), jumlah cairan yang dimuntahkan, jumlah
cairan yang diberikan melalui infuse
e. Diberikan suntikan penenang
f. Setelah 48 jam perawatan dan keadaan umum baik dapat
dimulai pemberian makanan dan minuman
g. Keadaan umum semakin baik dan penderita sudah kuat boleh
mobilisasi (bangun dari tempat tidur)
2. Perdarahan dalam kehamilan
Perdarahan dalam kehamilan adalah keluarnya darah pervaginam
yang belum jelas penyebabnya. Perdarahan antepartum/kehamilan
yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Saat terjadinya
perdarahan :
Trimester 1 : abortus, KET
Trimester 2 : mola hidatidosa
Trimester 3 : plasenta previa, solusio plasenta
Kala 1 : plasenta previa, solusio plasenta
Kala 2 : ruptur uteri, trauma jalan lahir
Kala 3 : retensio plasenta
Kala 4 : atonia uteri, retensio plasenta

Prinsip dasar penanganan perdarahan

a. Harus segera dilariakn ke RS yang memiliki fasilitas untuk


melakukan transfusi darah dan operasi
12

b. Tidak diperbolehkan melakukan pemeriksaan dalam


3. Abortus
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di
dunia luar.
a. Terminasi/pengakhiran kehamilan oleh karena berbagai faktor
penyebab dimana janin dalam keadaan belum mampu hidup.
b. Dikatakan abortus apabila umur kehamilan 20 minggu atau
kurang dan berat janin 500 gram atau kurang

Macam-macam abortus

a. Abortus spontan
Terjadi dengan sendirinya,keguguran. Penyebab terjadinya
abortus yaitu pada hamil muda selalu didahului oleh kematian
janin. Kematian janin ini dapat dsebabkan oleh :
1) Kelainan telur (kelainan chromosom : trisomi,polyploidi).
2) Penyakit ibu (infeksi akut,kelainan endokrin,
trauma,kelainan alat kandungan).
b. Abortus provokatus
1) Abortus provocatus
Adalah pengguguran kehamilan,biasanya dengan alat-alat
dengan alasan bahwa kehamilan membahayakan,
membawa maut bagi ibu, misalnya karena penyakit berat.
2) Abortus criminalis
Adalah pengguguran kehamilan tanpa alas an medis yang
syah dan dilarang oleh hukum.
Derajat abortus

Diagnosis Perdarahan Servix Besar uterus Gejala lain


Imminens Sedikit/sedang Tertutup Sesuai usia Tes kehamilan
13

kehamilan positif, kram,


uterus lunak
Insipiens Sedang-banyak Terbuka Sesuai atau Kram, uterus
lebih kecil lunak
dari usia
kehamilan
Incomplit Sedikit-banyak Terbuka Lebih kecil Kram, keluar
(lunak) dari usia jaringan, uterus
kehamilan lunak
Complit Sedikit atau Lunak Lebih kecil Tidak ada, kram,
tidak ada tidak dari usia uterus kenyal
terbuka kehamilan
Missed Sedikit dan Agak Lebih kecil Menghilangkan
abortion berwarna kenyal dan dari usia sebagian gejala
kehitaman tertutup kehamilan kehamilan,
uterus tidak
membesar,
embrio mati

4. Kehamilan ektopik
Adalah kehamilan yang terjadi diluar rahim, kehamilan ektopik
biasanya baru memberi gejala-gejala yang khas kalau sudah
terganggu. Sehingga kalau membahas kehamilan ektopik biasanya
yang dimaksud adalah kehamilan ektopik terganggu. Gejala-gejala
yang penting :
a. Terlambat haid
b. Nyeri perut yang hebat
c. Perdarahan sedikit pervaginam
d. Pusing sampai syok
14

e. Perut tegang
f. Bila diperiksa dalam nyeri di serviks
g. Pada cavum douglasi teraba ada tumor yang kenyal
5. Mola hidatidosa ( hamil anggur )
Adalah tumor yang jinak (benigna) dari chorion. Gejala :
a. Perdarahan pervaginam kadang-kadang sedikit/banyak
b. Rahim lebih besar dari usia kehamilan
c. Tidak ada tanda-tanda adanya janin, tidak ada ballotement, tidak
ada DJJ dan tidak Nampak rangka janin pada USG.
d. Hiperemesis lebih sering terjadi
e. Mungkin terjadi preeklampsi atau eklampsi
Terjadinya preeklampsi atau eklampsi sebelum minggu ke 24
menunjuk ke arah mola hidatidosa
6. Plasenta previa
Adalah plasenta yang implantasinya tidak normal/letak rendah
sehingga menutupi seluruh atau sebagian ostium internum. Gejala :
a. Perdarahan tanpa rasa nyeri, biasanya timbul setelah bulan
ketujuh
b. Kepala anak masih tinggi
c. Sering terdapat kelainan letak

Bahaya untuk ibu :

a. Perdarahan yang hebat


b. Infeksi sepsis

Bahaya untuk anak :

a. Hipoksia
b. Perdarahan dan syok
15

7. Solusio plasenta
Adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta yang normal
implantasinya, biasanya terjadi antara minggu ke 22 dan lahirnya
anak. Gejala :
a. Perdarahan yang disertai nyeri, juga diluar his
b. Anemia dan syok
c. Rahim keras seperti papan dan nyeri jika dipegang
d. Palpasi sukar dilakukan karena rahim yang keras
e. Fundus uteri makin lama makin naik
f. Bunyi jantung janin biasanya tidak ada
g. Pada pemeriksaan dalam teraba ketuban yang tegang terus
menerus

Penyulit solusio plasenta :

a. Timbul dengan segera perdarahan dan syok


b. Timbul agak lambat kelainan pembuluh darah karena
hipofibrinogenaemi (gangguan pembuluh darah) dan gangguan
faal ginjal

8. Nyeri ulu hati yang menetap


Bila nyeri menetap disertai dengan adanya pengeluaran lendir dan
darah, maka pasien dianjurkan untuk dirawat di RS.

II. Penatalaksanaan Pelayanan Antenatal


Pengawasan antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan
terutama untuk ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim (Manuaba, 2002).
16

Pelayanan atau asuhan antanatal merupakan cara untuk memonitor


dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi ibu dengan
kehamilan normal (Prawirohardjo,2002)
A. Tujuan asuhan antenatal adalah:
1. Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental,
sosial ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama ibu hamil, termasuk
riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peranan ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bagi bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal
(Abdul Bari Saifudin, 2002).
B. Kunjungan ANC
Minimal dilakukan empat kali kunjungan selama periode antenatal
(Abdul Bari Saifudin, 2002):
1. Satu kali kunjungan selama trimester pertama ( 1-12 minggu )
2. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (13-28 minggu )
3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga ( 29-40 minggu)
C. Pelayanan asuhan standar minimal ”10T”
1. Timbang BB dan ukur TB
2. Ukur Tekanan darah
3. Nilai status gizi buruk
17

4. Ukur TFU
5. Tentukan presentasi janin dan DJJ
6. Skrining status imunisasi TT
7. Fe minimal 90 tablet selama hamil
8. Tes labortorium
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara

D. Pemberian tablet Zat Besi (Abdul Bari Saifudin, 2002)


Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera
mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4
320 mg (zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 µg, minimal masing-
masing 90 tablet. Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum bersama
teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan.

E. Imunisasi TT (Abdul Bari Saifudin, 2002)


Tabel 2.2 jadwal pemberian imunisasi TT
Antigen Interval Lama perlindungan %
(selang waktu minimal) perlindungan
TT1 Pada kunjungan antenatal - -
pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 99
tahun/seumur hidup
Keterangan : *artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan,
maka bayi yang dilahirkan akan terilndung dari TN (Tetanus Neonatorum).
18

F. Cara menentukan taksiran persalinan :


1. Menentukan tanggal perkiraan partus, dengan rumus Naegele ,
a. Siklus 28 hari yaitu hari + 7, bulan – 3, tahun + 1.
Contoh :
Jika seorang wanita memiliki siklus haid yang teratur, ibu
mengatakan haid terakhir pada tanggal 14 April 2012,maka
hari tafsiran persalinan tanggal 21 Januari 2013.

b. Siklus 35 hari yaitu hari +14,bulan -3,tahun +1.


Contoh :
Jika seorang wanita memiliki siklus haid yang teratur, ibu
mengatakan haid terakhir pada tanggal 9 Agustus 2012 ,maka
hari tafsiran persalinan tanggal 23 Mei 2013.

G. Pemeriksaan Obstetrik
Gambar 2.1 Palpasi abdomen
19

Gambar 2.2 Leopold I :

untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan,


menentukan bagian janin yang ada pada fundus uteri.
Cara : Petugas menghadap kemuka ibu, uterus dibawa ketengah,
tentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terdapat
didalam fundus
Hasil : jika kepala teraba benda bulat dan keras, jika Bokong teraba
tidak bulat dan lunak
Gambar 2.3 Leopold II :

untuk menetukan bagian yang ada di samping uterus, menetukan


letak.
Cara : uterus didorong kesatu sisi sambil meraba bagian janin yang
berada disisi tersebut dengan cara yang sama pada sisi uterus
yang lain.
20

Hasil : punggung janin teraba membujur dari atas kebawah pada


letak kepala. Pada letak lintang dapat ditemukan kepala.

Gambar 2.4 Leopold III :

menentukan bagian janin yang berada di uterus bagian bawah.


Cara : tangan kanan diletakan diatas simfisis dengan ibu jari
disebelah kanan ibu dengan empat jari lainnya disebelah
kiri ibu sambil meraba bagian bawah tersebut.
Hasil : teraba kepala/bokong/bagian kecil janin.
Gambar 2.5 Leopold IV :

menetukan seberapa jauh bagian terendah bagian janin masuk ke


dalam panggul
21

G. Cara menghitung berat badan janin dalam kandungan :


Menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ) menurut cara
Jonson :
Bila bagian terendah janin masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU –11 ) x 155
Bila bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU – 12 ) x 155
John Woo :
Bila bagian terendah janin bukan kepala (bokong)
PBBJ = TFU x Lingkar Perut Ibu

H. Cara menentukan umur kehamilan :


Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau
menggunakan jari – jari tangan sesuai dengan usia kehamilan
(menurut Leopold) :

Gambar 2.6 Pemeriksaan Fundus Uteri UNtuk Menentukan Usia


Kehamilan
22

Tabel 2.3. Menentukan umur kehamilan dengan Leopold


Umur kehamilan TFU Keterangan

8 mgg Blm teraba Sebesar telur bebek


12 mgg 3 jari atas simfisis Sebesar telur angsa
16 mgg ½ pusat – simfisis Sebesar kepala bayi
20 mgg 3 jari bawah pusat -
24 mgg Sepusat -

28 mgg 3 jr ats pusat -

32 mgg ½ pusat – Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada
di atas pintu panggul.
40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun
kembali, karena
kepala janin masuk
ke rongga panggul.

Menentukan umur kehamilan dengan Mc. Donald


Usia kehamilan TFU(cm)
12 minggu -
16 minggu -
20 minggu 20 cm (±2cm)
22-27 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
28 minggu 28 cm (±2cm)
29-35 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
36 minggu 36 cm (±2cm)

Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan dengan


umur kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan :
23

Bila pertumbuhan janin normal maka tinggi undus uteri pada


kehamilan pada 28 minggu 25 cm, pada 32 minggu 27 cm dan 36
minggu 30 cm. pada kehamilan 40 minggu fundus uteri turun
kembali dan terletak kira-kira 3 jari bawah Px, hal ini disebabkan
oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam
rongga panggul. (Hanifa Wiknjosastro, 2002)
I. Pertambahan berat badan selama hamil :
1. Pertambahan berat total selama kehamilan pada primigravida sehat
yang makan tanpa batasan adalah sekitar 12,5 kg. Dengan
distribusi pertambahan berat badan sebagai berikut :
- Payudara : 0,5 kg
- Fat/lemak : 3,5 kg
- Plasenta : 0,6 kg
- Fetus : 3,4 kg
- Cairan ketuban (amniotic fluid) : 0,6 kg
- Pembesaran uterus : 0,9 kg
- Penambahan darah : 1,5 kg
- Cairan ekstraseluler : 1,5 kg
Total : 12,5 kg
(obstetri williams, 2005)
2. Kenaikan berat badan wanita hamil rata – rata antara 6,5 kg sampai
16 kg. Bila berat badan naik lebih dari semestinya anjurkan untuk
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat. Lemak
jangan dikurangi, terlebih – lebih sayur mayur dan buah-buahan.
(Hanifa Wiknjosastro, 2005)
24

III. KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN


A. Pengertian
Menurut Varney (2007), manajemen kebidanan adalah
proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian tahapan logis
untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien.
Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan
yang utuh dan menyeluruh kepada kliennya, yang merupakan suatu
proses manajemen kebidanan yang diselenggarakan untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas melalui tahapan-tahapan
dan langkah –langkah yang disusun secara sistematis untuk
mendapatkan data, memberikan pelayanan yang benar sesuai dengan
keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat, efektif dan
efisien. Standar 7 langkah varney :

B. Prinsip
Prinsip proses manajemen kebidanan menurut American
College of Nurse Midwife (ANCM) tahun 1999:
1. Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui data
yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian
yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk
mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa
berdasarkan interpretasi data dasar
3. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan
dalam menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan
asuhan kesehatan bersama klien
25

4. Memberikan informasi dan support sehingga klien dapat


membuat keputusan dan tanggung jawab terhadap
kesehatannya
5. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien
6. Secara pribadi bertanggungjawab terhadap implementasi
rencana individual
7. Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanankan
manajemen dengan berkolaborasi dan merujuk klien untuk
mendapatkan asuhan selanjutnya
8. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu,
dalam situasi darurat dan bila ada penyimpangan dari
keadaan normal
9. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian
asuhan kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan
kebutuhan

C. Sasaran manajemen kebidanan


Bidan sesuai dengan perannya sebagai tenaga kesehatan
memiliki kewajiban memberikan asuhan untuk menyelamatkan ibu
dan anak dari gangguan kesehatan. Untuk melaksanakan asuhan
tersebut digunakan metode pendekatan yang disebut manajemen
kebidanan. Metode dan pendekatan digunakan untuk mendalami
permasalahan yang dialami oleh pasien atau klien dan kemudian
merumuskan permasalahan tersebut, serta akhirnya mengambil
langkah pemecahannya. Manajemen kebidanan membantu proses
berfikir bidan didalam melaksanakan asuhan dan pelayanan
kesehatan. Manajemen kebidanan tidak hanya diimplementasikan
pada asuhan kebidanan pada individu, akan tetapi dapat juga
diterapkan didalam pelaksanakan pelayanan kebidanan yang
ditunjukkan kepada keluarga dan masyarakat. Manajemen
26

kebidanan mendorong bidan menggunakan cara yang teratur dan


rasional, sehingga mempermudah pelaksanaan yang tepat dalam
memecahkan masalah pasien dan kliennya. Dan kemudian
akhirnya tujuan mewujudkan kondisi ibu atau anak yang sehat,
dapat dicapai. Sebagaimana dikemukakan diatas bahwa
permasalahan kesehatan ibu dan anak yang ditangani oleh bidan
mutlak menggunakan metode dan pendekatan manajemen
kebidanan. Sesuai dengan lingkup dan tanggung jawab bidan,
maka sasaran manajemen kebidanan ditujukan baik kepada
individu ibu dan anak, keluarga maupun kelompok masyarakat.
Manajemen kebidanan dapat digunakan oleh bidan didalam
melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan kesehatan ibu dan
anak dalam lingkup dan tanggung jawabnya.

D. Langkah-Langkah
1. Langkah I : Pengkajian Data Dasar
Pada tahap pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
pasien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara:
a) Anamnese
Dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat menstruasi,
riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas.
Bio-psiko-sosio-spiritual,serta pengetahuan klien.
b) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan
tanda-tanda vital.
c) Permeriksaan penunjang.
27

2. Langkah II : Interpretasi Data Dasar


Pada langkah kedua dilakukan identifikasi terhadap diagnosis
atau masalah didasarkan interpretasi yang benar atas data- data
yang telah dikumpulkan. Data dasar tersebut kemudian
diinterpretsikan sehingga dapat dirumuskan diagnosis dan
masalah yang spesifik.

3. Langkah III : Identifikasi diagnosa dan Masalah Potensial


Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial
bardasarkan diagnosis yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila mungkin dilakukan pencegahan.
Pada langkah ini didan dituntut untuk mampu mengantisipasi
masalah potensial, tidak hany merumuskan masalah potensial
yang akan tejadi, tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi
agr masalah tidak terjadi.
4. Langkah IV :Menetapkan kebutuhan akan tindakan segera
Bidan atu dokter melakukan konsultasi untuk penanganan segera
bersama anggota tim kesehatan lain seperti pekerja sosial, ahli
gizi, ahli perawatan bayi baru lahir dan lain-lain sesuai dengan
kondisi klien.
5. Langkah V : Menyusun rencana
Pada langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh yang
ditentukan berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Langkah
ini merupakan kelanjutan menejemen untuk masalah diagnosis
yang telah diidentifikasi . pada langkah ini inpormasi data yang
tidak lengkap dapat dilengkapi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi segala
hal yang sudah teridentifikasi dari klien, tetapi juga dari
kerangka pedoman antisipasi untuk klien yang mencakup
pikiran tentang hal yang akan terjadi berikutnya, apakh
28

dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah bidan perlu


merujuk klien bila da sejumlah masalah terkait sosial,
ekonomi,kultural atau psikologis.
6. Melaksanakan langsung asuhan secara efisien
Pada langkah ini, rencana asuhan manyeluruh dilakukan dengan
efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya
oleh bidan.
Dalam situasi ketika bidan berkolaborasi dengan dokter untuk
menangani klien yang mengalami komplikasi, bidan tetap
bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana bersama
yang menyeluruh tersebut.
7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji ulanag
aspek asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui faktor mana
yang menentukan atau menghambat keberhasilan asuhan yang
diberikan.pada langkah ini dilakuakan juga evaluasi terhadap
keefektipan asuhan yang sudah diberikan. ini meliputi
kebutuhan akan bantuan, apakah benar-benar telah terpenuhi
sebagimana diidentifikasi didalam diagnosis dan masalah.
29

BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “I”


DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER III
DI RUANG POLI HAMIL RSUP NTB
TANGGAL 14 JANUARI 2013

I. PENGUMPULAN DATA DASAR


Hari/ Tanggal : Senin, 14 Januari 2013
Waktu : 11.00 WITA
Tempat : Ruang Poli Hamil,RSUP NTB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas

Biodata
Istri Suami
Nama : Ny “I” : TN “K”
Usia : 37 th : 38 th
Suku :Bali : Bali
Agama : Hindu : Hindu
Pendidikan : SMP : SMA
Pekerjaan : IRT : Swasta
Alamat :BTN Telaga Waru : BTN Telaga Waru

2. Keluhan utama
ibu mengatakan hamil 8 bulan dan ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Riwayat perjalanan penyakit
Tidak ada
30

4. Riwayat menstruasi
a. Menarche : 15 tahun
b. Siklus : 30 hari
c. Lama : 7 hari
d. Jumlah : 3x ganti pembalut dalam sehari
e. Flour albus : tidak ada
f. Dismenurhea : tidak ada

5. Riwayat kehamilan sekarang


a. Hamil ke : ibu mengatakan ini kehamilan yang
ke-5 (lima) dan pernah mengalami
keguguran 1 kali
b. Umur kehamilan : ibu mengatakan umur kehamilanya 8 bulan
c. HPHT : 01-05-2012
d. HTP : 08-02-2013
e. Pergerakan Janin : ibu mengatakan merasakan gerakan janin
sejak usia kehamilan 4 bulan. Sekarang ibu
masih merasakan gerakan janin dengan
frekuensi lebih dari 10 kali dalam 12 jam
f. Imunisasi : 2 kali ( lengkap )
TT1. ( 21 - 08 - 2012)
TT2. ( 02 – 10 - 2012)
g. Kekhawatiran khusus : tidak ada
h. Tanda-tanda bahaya / penyulit : ibu mengatakan tidak pernah
mengalami tanda-tanda bahaya
kehamilan.
i. Obat-obatan yang di konsumsi : ibu mengatakan hanya
mengkonsumsi obat-obatan yang di
berikan oleh bidan seperti penambah
darah ( Fe)
31

j. ANC : 4x selama hamil. 3x di Puskesmas,


dan 1x di RSUP NTB

6. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu


Anak
Hamil Jenis
UK Penolong BBL Usia
ke (bulan) persalinan Seks Ket.
(gr) (tahun)
1 9 Normal Bidan ♀ 3500 16 sehat
2 9 Normal Bidan ♀ 2900 13 sehat
3 10 Normal Bidan ♂ 4000 9 sehat
4 3 Kuretase dokter - - - abortus
5 ini - - - - - -

7. Riwayat kesehatan/penyakit yang diderita dahulu dan sekarang


a. Penyakit kardiovaskuler : tidak ada
b. Penyakit hipertensi : tidak ada
c. Penyakit diabetes : tidak ada
d. Penyakit malaria : tidak ada
e. Penyakit kelamin/ HIV/ AIDS : tidak dilakukan pemeriksaan lab.
f. Penyakit ginjal : tidak ada
g. Penyakit asma : tidak ada
h. Penyakit typus : tidak ada
i. Penyakit hepatitis : tidak dilakukan pemeriksaan lab.
j. Penyakit campak : tidak ada
k. Penyakit anemia berat : tidak ada
l. Penyakit tuberkolosis : tidak ada
m. Riwayat kembar : tidak ada
32

8. Riwayat Bio Psiko Sosial Ekonomi


a. Status perkawinan : nikah 1 kali ± 7 tahun
b. Respon ibu dan keluarga : ibu dan keluarga sangat bahagia
dengan kehamilan ini
c. Riwayat KB : suntik 3 bulan
d. Rencana KB : sterilisasi
e. Dukungan keluarga : keluarga dan suami sangat memberi
dukungan dengan mengantarkan
memeriksa kehamilan
f. Pengambilan keputusan dalam keluarga : bersama-sama ( suami-
istri.
g. Nutrisi ( sebelum dan selama kehamilan)
Makan Sebelum hamil Selama hamil
Porsi 1 piring ( piring sedang ) 1 piring ( piring sedang )
Komposisi Nasi, lauk ( daging/ikan 1 Nasi, lauk, ( daging 1 potong,
potong,tahu/tempe ) sayur 1 ikan 1 potong, tahu/tempe )
mangkok kecil , buah- sayur 1 mangkok kecil , buah-
buahan buahan, kadang cemilan
Frekuensi 3 kali sehari 4 kali sehari
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Pantangan Tidak ada Tidak ada

Minum Sebelum hamil Selama hamil


Jenis Air putih Air putih
Frekuensi 6-7 kali sehari 9-10 kali sehari
Banyak 1 gelas( 200 cc ) 2-3 gelas ( 200 cc )
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Pantangan Tidak ada Tidak ada

h. Eliminasi ( sebelum dan selama hamil)


BAB Sebelum hamil Selama hamil
Frekuensi 1kali sehari 2 kali sehari
Konsisten Lembek Agak keras
Jumlah Normal Normal
Warna Kuning Kuning kecoklatan
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
33

BAK Sebelum hamil Selama hamil


Frekuensi 3-4 kali sehari 6-8 kali sehari
Konsisten Cair Cair
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

i. Personal Hygiene
Kegiatan Sebelum hamil Selama hamil
Mandi 2 kali sehari 3 kali sehari
Gosok gigi 2 kali sehari 2 kali sehari
Ganti pakaian 2 kali sehari 3 kali sehari
Ganti celana 3-4 kali sehari 5-6 kali sehari
dalam
Cuci rambut 2 hari sekali 2 hari sekali
Potong kuku 1 kali seminggu 1 kali seminggu

j. Istirahat dan tidur


Waktu Sebelum hamil Selama hamil
Siang 1-2 jam 1-2 jam
Malam 7 jam 6-7 jam
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
k. Pola hidup sehat
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, tidak pernah minum- minuman
keras dan mengkonsumsi obat-obat terlarang, tetapi suaminya
merokok.
l. Beban kerja atau aktifitas sehari-hari
Ibu mengatakan sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga.
m. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan : tidak ada
n. Rencana tempat dan penolong persalinan : di Puskesmas dan di tolong
oleh bidan

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a) Keadaan Umum : baik
34

b) Kesadaran : composmentis
c) Emosi : stabil
d) Berat badan : 65 kg. Berat badan sebelum hamil 57 kg.
e) Tinggi badan : 159 cm
f) LILA : 28 cm
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 110/80 mm Hg
b. Nadi : 88 x/ menit
c. Suhu ( Axila ) : 36,8 0C
d. Respirasi : 20 x/ menit
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka
atau lesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak
rontok dan distribusi merata
3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada
oedema, dan tidak pucat
4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak
ikterus
5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada
stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak
berdarah.
6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak
ada pembesaran kalenjar limfe dan tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Payudara
1) Inspeksi : bentuk semetris, hiperpigmentasi pada
areola, puting susu menonjol, tidak ada
retraksi atau dimpling
35

2) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri


tekan, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, colostrum (-).
3) Abdomen
a) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat
linea nigra dan pembesaran uterus sesuai
dengan umur kehamilan.
b) Palpasi
Leopold I : TFU : 34 cm, teraba bokong pada fundus
Leopold II : punggung kiri
Leopold III : letak kepala, belum masuk PAP, PBBJ
(3410 gram)
Leopold IV : tidak dilakukan
c. Auskultasi : DJJ (+), irama teratur (11-11-11),
frekuensi 132x/menit.

4) Ekstemitas
a) Atas : tidak terdapat oedema,kuku tidak pucat
b) Bawah : tidak oedem,kuku tidak pucat,tidak dapat
varices,reflek patella (+/+).
5) Genatalia eksternal : tidak dilakukan pemeriksaan.
6) Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 15 Januari 2012 di RSUP NTB
USG : dilakukan oleh dr. Agus Thoriq. Sp.OG
Hasil : Janin T/H/IU,letkep
Ketuban : cukup
Plasenta : anterior gr III
BPD : 32 w 6 d
AC : 35 w 6 d
FL : 35 w 6 d
36

EFW : 2440 gr

II. INTERPRESTASI DATA DASAR


A. DIAGNOSA
G5 P3 A1 H3 usia kehamilan 36-37 minggu, janin tunggal hidup
intrauterin, letak kepala, keadaan umum ibu dan janin baik.
Dasar
1. Subyektif
a. Ibu mengatakan hamil yang ke-5 (lima) dan pernah 1 kali
keguguran
b. Ibu mengatakan umur kehamilan 9 bulan
c. Ibu mengatakan HPHT : 01-05-2012
d. Ibu mengatakan merasakan gerakan janin sejak usia kandungan 4
bulan
2. Obyektif
a. Keadaan ibu baik,kesadaran composmentis,emosi stabil.
b. Tekanan darah 110/80 mmHg , nadi: 88 x/menit, suhu : 36,8 ̊C ,
respirasi : 20 x/menit, tinggi badan : 159 cm,berat badan : 80 kg
(berat badan sebelum hamil : 67 kg) , LILA : 28 cm.
c. Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat
linea nigra dan pembesaran uterus sesuai
dengan umur kehamilan.
Palpasi
Leopold I : TFU : 34 cm ,teraba bokong pada fundus
Leopold II : punggung kiri
Leopold III : letak kepala, belum masuk PAP, PBBJ (
3410 gram)
Leopold IV : tidak dilakukan
37

Auskultasi : DJJ (+), irama teratur (11-11-11),


frekuensi 132x/menit.
B. Masalah : tidak ada
C. Kebutuhan : tidak ada

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTESIAL


Tidak ada
IV. KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA
1. Mandiri : tidak ada
2. Kolaborasi : tidak ada
3. Rujukan : tidak ada

V. RENCANA ASUHAN MENYELURUH


Tanggal : 15 Januari 2013
Pukul : 11.30 WITA
1. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan yang dilaksanakan.
2. Berikan penyuhuran meliputi :
a. Penjelasan tentang pilihan KB
b. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester III
3. Jelaskan pada ibu tanda-tanda persalinan dan persiapan persalinan serta
kegawatdaruratan.
4. Jadwalkan kunjungan ulang 1 minggu lagi pada tanggal 22 Januari
2013 atau apabila ada kleuhan segera ke petugas kesehatan terdekat

VI. PELAKSANAAN ASUHAN


Tanggal : 15 Januari 2013
Jam : 11.35 WITA
1. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan, bahwa tafsiran
persalinan tanggal 08-02-2013, umur kehamilan 36-37 minggu,
38

perkiraan berat badan bayi 3410 gram, TD = 110/80 mmHg,


N=88x/menit, S = 36,8°C, R =20 x/menit, bagian bawah kepala belum
masuk panggul, kondisi ibu dan janin baik.
2. Memberikan penyuluhan pada ibu :
a. Penjelasa tentang pilihan Kb Setelah Melahirkan yakni sterilisasi
b. Tanda-tanda bahaya
Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan
trimester III,seperti perdarahan, nyeri kepala hebat, bengkak pada
kaki,tangan,wajah dan seluruh tubuh, nyeri perut bagian bawah,
keluar cairan jernih dari kemaluan ( ketuban ) yang tidak diikuti
tanda-tanda persalinan, dan menyarankan ibu untuk segera ke
petugas kesehatan terdekat jika mengalami salah satu tanda diatas.
3. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda persalinan dan persiapan persalinan
serta kegawatdaruratan.
a. Tanda-tanda persalinan : sakit perut yang hilang timbul secara
teratur semakin lama semakin kuat minimal 2 x dalam 10 menit,
Keluar lendir bercampur darah, Keluar air ketuban.
b. Persiapan persalinan : ibu menyiapkan kain bersih, perlengkapan
ibu dan bayi, serta doek/pembalut.
c. Persiapan untuk menghadapi kegawatdaruratan :
1) Menentukan tempat persalinan
2) Memilih tenaga kesehatan terlatih
3) Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut
4) Bagaimana transportasi ketempat tersebut.
5) Siapa yang menemani pada saat persalinan.
6) Berapa banyak biaya yang dibutuhkan.
7) Siapa pendonor darah.
5. menjadwalkan kunjungan ulang 1 minggu lagi pada tanggal 22 Januari
2013 atau apabila ada kleuhan segera ke petugas kesehatan terdekat.
39

VII. EVALUASI
Tanggal : 14 Januari 2013
Jam : 11.45 WITA
1. Ibu mengerti hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
2. Ibu mengerti semua nasehat yang telah diberikan.
3. Ibu mengerti tanda-tanda persalinan dan persiapan persalinan serta
kegawatdaruratan.
4. Ibu bersedia datang untuk memeriksakan kehamilannya 1 minggu lagi
pada tanggal 22 Januari 2013 atau sewaktu-waktu ibu ada keluhan dan
bila ibu mengalami salah satu tanda-tanda bahaya.
40

BAB IV
PEMBAHASAN

Anamnesa dan observasi di lahan praktik telah dilakukan sesuai dengan


teori dan pedoman anamnesa dan observasi dan telah mencakup seluruh aspek
yang dibutuhkan sebagai data dasar dalam asuhan kebidanan. Selain itu, untuk
memperoleh data objektif juga telah dilakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan
prosedur.
Ny “I” datang ke Poli Hamil RSUP NTB untuk memeriksakan
kehamilannya. Ny “I” mengatakan umur kehamilannya 9 bulan dan ini kehamilan
yang ke-5 (lima) dan pernah mengalami sekali keguguran. Selama hamil Ny”I”
tidak pernah mengeluh tentang kehamilannya. Ny “i” mengatakan HPHT tanggal
24-01-2013 dan HTP tanggal 01-02-2013. Gerakan janin mulai dirasakan pada
saat umur kehamilan 4 bulan dan sampai sekarang masih merasakan gerakan janin
dengan frekuensi lebih dari 10 kali dalam 12 jam. Ny “i” telah melakukan
imunisasi TT1 (14-10-1012) dan TT2 (06-11-2012). Selama hamil Ny “i” hanya
mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh bidan seperti vitamin dan
penambah darah (Fe). Sebelum hamil Ny”i” memakai KB suntik 3 bulan dan
merencanakan akan menggunakan KB jenis sterilisasi. Ny “i” merencanakan akan
melahirkan bayinya di RSUP dan ditolong oleh bidan.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Ny “i” :
1. Pemeriksaan umum
a) Keadaan Umum : baik
b) Kesadaran : composmentis
c) Emosi : stabil
d) Berat badan : 65 kg. Berat badan sebelum hamil 56 kg.
e) Tinggi badan : 195 cm
f) LILA : 28 cm
41

2. Pemeriksaan tanda-tanda vital


a. Tekanan darah : 110/80 mm Hg
b. Nadi : 88 x/ menit
c. Suhu ( Axila ) : 36,8 0C
d. Respirasi : 20 x/ menit
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka
atau lesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak
rontok dan distribusi merata
3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada
oedema, dan tidak pucat
4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak
ikterus
5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada
stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak
berdarah.
6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak
ada pembesaran kalenjar limfe dan tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Payudara
1) Inspeksi : bentuk semetris, hiperpigmentasi pada
areola, puting susu menonjol, tidak ada
retraksi atau dimpling
2) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, colostrum (-).
42

c. Abdomen
1) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat
linea nigra dan pembesaran uterus sesuai
dengan umur kehamilan.
2) Palpasi
Leopold I : TFU : 34 cm, teraba bokong pada fundus
Leopold II : punggung kiri
Leopold III : letak kepala, belum masuk PAP,
PBBJ (3410 gram)
Leopold IV : tidak dilakukan
3) Auskultasi : DJJ (+), irama teratur (11-11-11),
frekuensi 132x/menit.
d. Ekstemitas
1) Atas : tidak terdapat oedema,kuku tidak pucat
2) Bawah : tidak oedem,kuku tidak pucat,tidak dapat
varices,reflek patella (+/+).
e. Genatalia eksternal : tidak dilakukan pemeriksaan.
f. Pemeriksaan penunjang
4. Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 15 Januari 2012 di RSUP NTB
USG : dilakukan oleh dr. Agus Thoriq. Sp.OG
Hasil : Janin T/H/IU,letkep
Ketuban : cukup
Plasenta : anterior gr III
BPD : 32 w 6 d
AC : 35 w 6 d
FL : 35 w 6 d
EFW : 2440 gr
43

Asuhan kebidanan pada Ny “I” telah dilakukan sesuai dengan diagnosa,


masalah, dan kebutuhan pasien, yang dimana diagnosa ini dapat diketahui dari
hasil pengumpulan data dasar (data subjektif dan objektif).
Berdasarkan kasus di dapatkan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara
tinjauan teori dan tinjauan kasus. Pengkajian data di lahan telah di lakukan sesuai
dengan pengkajian data teori,begitu juga dengan asuhan yang kami berikan ,sesuai
dengan diagnosa,masalah dan kebutuhan pasien serta hasil evaluasinya sesuai
dengan rencana asuhan yang di berikan.
44

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Antenatal
ditujukan untuk menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan
dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, memantau
kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan
penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi serta
menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal

B. SARAN
1. Institusi Pendidikan
Dalam melaksankan praktek pendidikan di Laboratorium Kelas
sebaiknya pertemuan lebih ditingkatkan lagi agar mahasiswa lebih
memahami hal-hal yang akan dipraktekkan
2. Lahan Praktek
Untuk lahan,kami berharap kepada RSUP NTB pada umumnya dan
Ruang Poli Hamil khususnya untuk terus meningkatkan pelayanan
pada masyarakat secara umum dan kesehatan ibu dan anak pada
khususnya.

Anda mungkin juga menyukai