DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat - Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR ISI.............................................................................. ii
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 1
A. Latar Belakang
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan yang bercorak hindu yang terakhir dan
terbesar di Pulau Jawa. Menurut cerita nama Kerajaan ini berasal dari Buah Maja yang
rasanya pahit. Ketika orang Madura bernama Raden Wijaya membuka hutan di Desa
Tarik, mereka menemukan sebuah Pohon Maja yang berbuah pahit. Padahal, rasa buah
maja biasanya manis. Oleh karena itu, mereka menamakan pemukiman atau kerajaan baru
mereka sebagai Majapahit.
B. Rumusan Masalah
1
Ratri Arudhisty Damar Intan, Reformasi di Singosari dalam Serat Pararaton, Sastra Daerah untuk Sastra
Jawa, Depok : Juli 2013.
B. Raja-raja dari Kerajaan Singosari
Pendiri Kerajaan Singosari adalah Ken Arok yang sekaligus juga menjadi Raja
Singasari yang pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi.
Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singosari menandai munculnya suatu
dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa).
Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227 M). Pada tahun 1227 M,
Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok
dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha.
2. Anusapati (1227–1248 M)
3. Tohjoyo (1248 M)
Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singosari pada tahun 1248 M dengan gelar
Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang
diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti.
Pemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran rakyat
Singosari. Pada tahun 1254 M, Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama
Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya
menjadi raja besar di Kerajaan Singosari. Pada tahun 1268 Wisnuwardana meninggal
dunia dan didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Siwa.
5. Kertanegara (1268-1292 M)
Majapahit adalah nama yang tidak asing lagi dalam perjalanan panjang sejarah
Indonesia. Majapahit terhitung sebagai salah satu kerajaan terlama dalam periode
klasik Hindu-Buddha yang pernah beridiri di Nusantara.2
2
Deny Yudo Wahyudi, Kerajaan Majapahit : Dinamika dalam Sejarah Nusantara, Sejarah dan Budaya,
Nomor 1, Juni 2013.
3
Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3, ( Yogyakarta : Kanisius, 1973 ), hal. 44.
E. Raja-raja dari Kerajaan Majapahit
Kala Gemet naik tahta menggantikan ayahnya dengan gelar Sri Jayanegara. Pada
Masa pemerintahannnya ditandai dengan pemberontakan-pemberontakan. Misalnya
pemberontakan Ranggalawe 1231 saka, pemberontakan Lembu Sora 1233 saka,
pemberontakan Juru Demung 1235 saka, pemberontakan Gajah Biru 1236 saka,
Pemberontakan Nambi, Lasem, Semi, Kuti dengan peristiwa Bandaderga. Pemberontakan
Kuti adalah pemberontakan yang berbahaya, hampir meruntuhkan Kerajaan Majapahit.
Namun semua itu dapat diatasi. Raja Jayanegara dibunuh oleh tabibnya sendiri yang bernama
Tanca. Tanca akhirnya dibunuh pula oleh Gajah Mada.
Raja Jayanegara meninggal tanpa meninggalkan seorang putrapun, oleh karena itu
yang seharusnya menjadi raja adalah Gayatri, tetapi karena ia telah menjadi seorang Bhiksu
maka digantikan oleh putrinya Bhre Kahuripan dengan gelar Tribuwana Tunggadewi, yang
dibantu oleh suaminya yang bernama Kartawardhana. Pada tahun 1331 timbul pemberontakan
yang dilakukan oleh daerah Sadeng dan Keta (Besuki). Pemberontakan ini berhasil ditumpas
oleh Gajah Mada yang pada saat itu menjabat Patih Daha. Atas jasanya ini Gajah Mada
diangkat sebagai Mahapatih Kerajaan Majapahit menggantikan Pu Naga. Gajah Mada
kemudian berusaha menunjukkan kesetiaannya, ia bercita-cita menyatukan wilayah Nusantara
yang dibantu oleh Mpu Nala dan Adityawarman.
4. Hayam Wuruk
Hayam Wuruk naik tahta pada usia yang sangat muda yaitu 16 tahun dan bergelar
Rajasanegara. Di masa pemerintahan Hayam Wuruk yang didampingi oleh Mahapatih Gajah
Mada, Majapahit mencapai keemasannya. Dari Kitab Negerakertagama dapat diketahui
bahwa daerah kekuasaan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, hampir sama luasnya
dengan wilayah Indonesia yang sekarang, bahkan pengaruh kerajaan Majapahit sampai ke
negara-negara tetangga. Satu-satunya daerah yang tidak tunduk kepada kekuasaaan Majapahit
adalah kerajaan Sunda yang saat itu dibawah kekuasaan Sri baduga Maharaja. Hayam Wuruk
bermaksud mengambil putri Sunda untuk dijadikan permaisurinya. Setelah putri Sunda (Diah
Pitaloka) serta ayahnya Sri Baduga Maharaja bersama para pembesar Sunda berada di Bubat,
Gajah Mada melakukan tipu muslihat, Gajah Mada tidak mau perkawinan Hayam Wuruk
dengan putri Sunda dilangsungkan begitu saja. Ia menghendaki agar putri Sunda
dipersembahkan kepada Majapahit (sebagai upeti). Maka terjadilah perselisihan paham dan
akhirnya terjadinya perang Bubat. Banyak korban dikedua belah pihak, Sri Baduga gugur,
putri Sunda bunuh diri.
5. Wikramawardhana
a. Faktor Politik
Dalam negeri, kesatuan Majapahit itu berkat kekuatan Gajah Mada, tetapi
setelah Gajah Mada meninggal, banyak daerah Cina yang otonom tidak membayar
pajak dan meninggalkan Majapahit.
b. Faktor Ekonomi
Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, sudah mulai berdirinya kerajaan-
kerajaan yang bercorak agama Islam. Karena itu, para pengikut Majapahit sudah
meninggalkan Majapahit sedikit demi sedikit untuk berpindah ke kerajaan Islam
tersebut.
c. Faktor Agama
Perbedaan ideologi, penyebaran Islam di Asia Tenggara melalui jalur
perdagangan yang lebih dulu terpengaruh adalah bandar, maka bandar Majapahit
beragama Islam tetapi Majapahit masih Hindu. Para Bandar pun menentang
Majapahit dan meninggalkan Majapahit.
d. Faktor Perselisihan
- Sebelum Majapahit runtuh terjadi perang saudara (perang paregreg) pada
tahun 1405-1406 antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Yang
akhirnya Wirabhumi meninggal dunia.
- Terjadi pergantian raja yang dipertengkarkan pada tahun 1450-an
- Pemberontakan besar yang dilancarkan oleh seorang bangsawan pada tahun
1468.
G. Hubungan Kerajaan Singosari Dan Kerajaan Majapahit
Arudhisty Damar Intan, Ratri. 2013. Reformasi di Singosari dalam Serat Pararaton. Sastra
Daerah untuk Sastra Jawa.
Yudo Wahyudi, Deny. 2013. Kerajaan Majapahit : Dinamika dalam Sejarah Nusantara.
Sejarah dan Budaya. Nomor 1.