Anda di halaman 1dari 2

Translokasi

Fungisida Sistemik dapat bergerak dari tempat aplikasi ke bagian lain dari tanaman (translokasi).
Sebelum di translokasikan ke seluruh bagian, tanaman fungisida sistemik terserap (penetrasi) terlebih
dahulu melalui kutikula, sedangkan fungisida nonsistemik bergerak secara transkutikular (Dekker, 1997).

Fungisida sistemik dapat diaplikasikan dengan cara Perlakuan Benih, Penyuntikan Batang,
Penyemprotan pada permukaan tanaman, Pembasahan tanah sekitar Perakaran. Setelah Perlakuan
dengan Fungisida ini akan terjadi penetrasi ke dalam jaringan tanaman, kemudian ditranslokasikan ke
bagian tanaman yang lain.

Menurut Crowdy (1977), translokasi atau gerakan fungisida sistemik dalam tanaman dapat di
bagi menjadi tiga yaitu :

a. Masuk ke bagian tanaman yang bebas


b. Pergerakan di dalam apoplas, Gerakan ini terjadi pada bagian sel tanaman yang tidak hidup, di
luar protoplasma, dan di dalam lumen pada jaringan pengangkutan serta trakheida Xilem.
Pergerakan ini di sebut pergerakan pasif, tidak memerlukan energi metabolik. Pergerakan ini
berjalan bersama dengan transportasi air dan mineral. Translokasi ini disebut juga translokasi ke
atas (upward translocation).
c. Pergerakan di dalam Simplas, di dalam bagian sel yang hidup, Pergerakan ini aktif dan
memerlukan energi metabolik. Pergerakan ini terjadi dalam floem bersama dengan transportasi
hasil fotosintesis. Translokasi ini di sebut juga translokasi ke bawah (downward translocation).

Translokasi sangat penting artinya bagi aplikasi fungisida sistemik. Gejala yang jaraknya jauh dari
tempat aplikasi dapat terjangkau oleh fungisida sistemik yang di translokasikan dari bagian tanaman
yang lebih rendah ke bagian atas tanaman yang lebih tinggi atau dari akar ke bagian tanaman yang lebih
tinggi.

Jenis jenis Fungisida Sistemik (Fry, 1982)

A. Oksatin (Oxathiin)

Oksathiin adalah fungisida sistemik yang pertama kali di temukan pada tahun 1996 (Nene,
1976). Kelompok ini terdiri atas Karboksin (carboxin) dan oksikarboksin (oxycarboxin) yang efektif untuk
pengelolaan penyakit karat, Rhizoctonia dan Penyakit rebah bibit (damping off). Karboksin di jual dengan
naman Planvax, sedangkan oksikarboksin sebagai Vitavax.

Karboksin termasuk fungisida berdaya racun rendah dengan angka LD50 3820 mg/kg. Karboksin
di pakai untuk pengelolaan penyakit gosong pada barley di India yang disebabkan oleh Ustilago nuda.
Oksikarboksin di pakai untuk pengelolaan penyakit karat pada buncis yang di sebabkan oleh Uromyces
phascoli, dan Rhizoctonia solani pada kentang. Oksikarboksin termasuk mempunyai angka LD50 2000
mg/kg, dan termasuk berdaya racun rendah juga (Thompson, 1994).

Anda mungkin juga menyukai