Anda di halaman 1dari 219

Buku Sang Wali: 1

Sang Wali

This book is written for you

Hopefully, full of blessings and always in the


protection of the grace of Allah SWT.

…………………………………………

…………………………………………

Buku Sang Wali: 2


Kata Pengantar

Assalamu Alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.

Buku ini adalah sebuah kumpulan kisah puisi yang


menceritakan tentang perjalanan seorang anak
manusia mulai dari lahir, remaja hingga beranjak
dewasa.
Sebuah kisah tentang sang anak yang merasa
selalu ditemani “Sang Wali” sehingga sering
berkomunikasi dengan “Sang Wali” dan
menuliskannya menjadi sebuah cerita yang patut
dijadikan tuntunan dalam pandangan hidup yang
penuh dengan tantangan dan kedinamisan yang
mengarah pada jalan yang lurus.
Penggalan kisah bauran antara kisah nyata dengan
imajinasi mendalam yang bersumber dari renungan dan
rangkuman intisari pemikiran hati dan jiwa.
Duduk santai dan bacalah dengan seksama,
bahkan bacalah dengan ditemani suara alam atau
suara gelombang tangan manusia. Masukilah alam yang
baru, alam jiwa yang luasnya seluas langit semesta alam.

Buku Sang Wali: 3


Resapi kehidupan yang berjalan perlahan,
melampaui hiruk pikuk sang jiwa. Sendiri menjelajah
kehidupan yang lebih nyaman dan membahagiakan jiwa.
Semoga memberi manfaat dan wawasan yang terus
berkembang tentang sebuah karya anak negeri untuk
Indonesia.
Untuk semua yang aku sayangi, masa kini, masa
lalu dan masa depan. Wassalam.

Asrulsani Abu

Buku Sang Wali: 4


Preface

Greeting.
This book is a collection of poetry stories that tell
about the journey of a human child from birth,
adolescence to adulthood.
A story about the child who feels that he is always
accompanied by "Sang Wali" so that he often
communicates with "Sang Wali" and writes it into a
story that should be used as a guide in a life view full of
challenges and dynamism that leads to a straight path.
The fragment of the story of a mix of real stories
with deep imagination that comes from reflection and
summary of the essence of thought of the heart and
soul.
Sit back and read carefully, even read in the
presence of natural sounds or the sound of human
hand waves. Enter the new realm, the soul realm that is
as broad as the sky of the universe.
Infuse life that goes slowly, beyond the bustle of
the soul. Alone explore life that is more comfortable
and happy soul.
Hopefully it will benefit and keep developing
insights about a domestic child work for Indonesia.

Buku Sang Wali: 5


For everything I care about, present, past and
future. Greetings.

Asrulsani Abu

Buku Sang Wali: 6


Table of Contents

Sang Wali

1
Sang Wali 2
Kata Pengantar 3
Preface 5
Table of Contents 7
Alkisah 14
Once Upon A Time 16
Kota Berbukit dan Berpantai. 18
Hilly and Coast City. 20
Siapakah Dia? 22
Who is He? 25
Masa Kecil 28
Childhood 30
Percakapan Pertama. 32

Buku Sang Wali: 7


First Conversation. 33
Kota Berpantai. 34
Beach City. 36
Sumpah Sang Remaja 38
The Youth Swear 40
Belajar Mengambil Hikmah 42
Learning to Take Wisdom 44
Benua Terbawah Australia 46
Australia's Lower Continent 49
Metropolitan 52
Metropolitan 55
Sahabatku 58
My best friend 59
Hidup Anak Kost 60
Living Boarding Teen 61
Cinta Pertama dan Terakhir. 62

Buku Sang Wali: 8


The First and Last Love. 65
Menemani Sang Cinta 68
Accompanying the Love 70
Lagu Puisi Cinta 72
Song of Love Poetry 74
Mengapa Aku Melamar 76
Why I Propose 80
Bekerja dengan Cinta 83
Working with Love 86
Mencari Kerja 89
Searching Job 91
Berharap Tanpa Harap 93
Hoping without hope 94
Membangun Masa Depan 95
Building the Future 96
Jangan Merasa Hina 97

Buku Sang Wali: 9


Don't Feel Contemptible 98
Kisah Cintaku 99
My love Story 101
Selalu Mencinta 103
Always Loving 105
Ramadhan Nan Suci 107
Holy Ramadhan 110
Tempat Suci dan Disucikan 113
Holy and Sanctified Place 114
Puisi Sang Kakak 115
Brother's Poetry 116
Puisi Sang Ayah 118
Father's Poetry 121
Manajemen Jiwa 124
Soul Management 126
Puisi Sang Paman 128

Buku Sang Wali: 10


Uncle's Poetry 129
Terluka 130
Hurt 132
Rumah Cinta 134
House of Love 135
Melayang 136
Hovering 137
Jika Saatnya Terpisah 139
When Separated 141
Rindu yang Terpisah 143
Miss When Separated 144
Ketika Tiada Yang Ada 146
When There is Nothing 149
Setengah Mati 152
Dying 154
Ketika Terjatuh 156

Buku Sang Wali: 11


When Falling 157
Jangan Marah Sayangku 158
Don't be Angry, My Love 160
Merubah AMARAH Menjadi Cinta 162
Change ANGER into Love 164
Bisa Jadi… 166
Can be… 168
Gempa Nusantara 170
Archipelago Earthquake 172
Kehidupan Zaman “Now” 174
"Now" Life Age 177
Dirimu Bagai Sebuah Kota 181
You Are Like A City 182
Indonesia Sejahtera 184
Indonesia Prosperous 185
Kau yang Berbohong, Aku yang Merasa
186

Buku Sang Wali: 12


You Are Lying, That I Feel 188
Bencana di Negeri Surgawi 190
Disasters in Heavenly Lands 192
Menulis Mimpi Baru 194
Writing New Dreams 197
Hari Terakhir 201
The Last Day 205
Riwayat Singkat Penulis 210
Author's Brief History 214

Buku Sang Wali: 13


Alkisah

Alkisah, di sebuah kota yang sepi, berpandangan


laut lepas, berpantai pasir hitam namun berbukit nan
indah.
Saat itu… terbit matahari pagi diufuk timur,
menyinari penjuru kota, bersamaan dengan lahirnya
seorang pemuda biasa, namun berhati dan berjiwa luar
biasa.
Dihari yang tak biasa di suasana yang tidak biasa,
menghasilkan sebuah ukiran kenangan sepanjang masa.
Perjalanan sang insani, menyusuri kehidupan yang
fana. Terdampar di bumi yang indah. Tuk mencari
hakikat kebahagiaan dan kehidupan sejati.
Menyusuri jalan-jalan kehidupan yang berliku
namun lurus tuk satu tujuan.
Hanya hikmah yang dalam yang mampu memahami
semua dan melihat yang tak terlihat. Sebuah buku
alam dan alami yang “ditulis” oleh sang pencipta melalui
perantara “sang wali”.
Sang wali yang selalu ada, mewakili sang pencipta
untuk kebaikan dan kelangsungan semua.
Maka, mulailah membuka fikiran, hati dan jiwa nan
suci.

Buku Sang Wali: 14


Maka terbukalah yang tak terlihat, hijab yang
selama ini tertutupi.
Menutupi alam surgawi hingga bersinar terang
bagai warna keemasan.
Lahirlah sang anak, di “perahu yang terbalik”.
Untuk segera berlayar dan berlabuh ke pelabuhan
cinta abadi. Tulisannya akan menjadi bernilai pada
suatu saat yang bernilai. Ketika tersingkap rahasia
langit dan dunia. Hubungan yang sudah berlangsung
lama, tak sadar oleh hubungan nan sejati. Engkau
telah dipilihNya. Pilihan ada padamu. Maka
terbukalah yang tertutupi hingga cahaya keemasan
membuka semua rahasia. Rahasia yang akan membuat
takjub, memanggil engkau yang dipilihNya.

Buku Sang Wali: 15


Once Upon A Time

Once upon a time, in a quiet city, with a view of the


high seas, it had beautiful black sandy beaches.
At that time ... the morning sun was rising in the
east, illuminating the corners of the city, together with
the birth of an ordinary young man, but with a heart
and extraordinary spirit.
An unusual day in an unusual atmosphere,
producing a memorable carving of all time.
The journey of the human, along the mortal life.
Stranded on beautiful earth. Tuk seeks the essence
of happiness and true life.
Down the winding streets of life but straight for
one purpose.
Only deep wisdom is able to understand
everything and see the unseen. A natural and natural
book that is "written" by the creator through the
intermediary "Sang Wali".
"Sang Wali" who is always there, represents the
creator for the good and continuity of all.
So, start to open the mind, heart and soul that is
holy.

Buku Sang Wali: 16


Then the unseen, hijab which had been covered up
was opened.
Covering the heavenly realm to shine bright like a
golden color.
Born the child, in the "boat that is upside down".
To immediately sail and anchor to the harbor of
eternal love. His writing will be valuable at a valuable
moment. When revealed the secrets of the heavens
and the world. Relationships that have lasted a long
time, are unconscious by true relationships. You have
chosen Him. The choice is yours. Then it was opened
which was covered in golden light to reveal all secrets.
The secret that will amaze, call you the one He
chooses.

Buku Sang Wali: 17


Kota Berbukit dan Berpantai.

Telah lahir seorang insani di pulau yang indah.


Pulau yang mempesona hati dan jiwa.
Di kota yang berpantai dan berbukit menjulang.

Dari atas bukit, engkau bisa melihat pantainya.


Dari atas perahu, engkaupun bisa melihat sang
bukit.

Pantai biru di kala pagi dan senja.


Berpasir hitam namun tak berkarang.

Diatas sebuah rumah yang berpanggung.

Berdinding kayu, pasir dan batu.


Bertangga kayu dan batu.
Berpagar besi nan putih.
Putihnya secerah jiwa.

Berpandangan bukit yang tertutupi.


Semua yang tertutupi, akan terbuka.
Bagai membuka pintu taman surgawi.

Buku Sang Wali: 18


Yang ada hanya wangi semerbak.
Wangi bunga yang mempesona.
Warna-warni keceriaan.
Taman terindah yang tak terlihat.

Hanya yang terpilih yang mampu


Melihat, merasakan dan kesana.

Itulah tujuannya dan tujuanNya.


Rahasia yang terangkat.
Terangkat oleh cinta.

Buku Sang Wali: 19


Hilly and Coast City.

Born a human on a beautiful island.


An island that enchants hearts and souls.
In a coastal and hilly city towering.

From the hill, you can see the beach.


From the boat, you can see the hill.

Blue beach at morning and dusk.


Black sand but not rocky.

Above a house on a stage.

Wood, sand and stone walls.


Be proud of wood and stone.
Iron and white fence.
The white is as bright as the soul.

Look at the covered hills.


All that is covered, will open.
Like opening the door of a heavenly garden.

There is only fragrant perfume.

Buku Sang Wali: 20


Enchanting flower fragrance.
Colorful fun.
The most beautiful garden invisible.

Only selected ones are capable


See, feel and get there.

That is His purpose and purpose.


Secrets raised.
Lifted by love.

Buku Sang Wali: 21


Siapakah Dia?

Tak ada yang tahu, namun diakhir engkaukan tahu.


Sang pemilik tujuan.
Pemilik dari pemikirannya.
Sang insani penulis sejarah.

Sejarah masa lalu dan masa depan.


Untuk jutaan tahun yang akan datang.
Dia mengikat hikmah, dengan tulisan cinta.
Murni dari hati dan jiwa yang terdalam.

Yang orang tahu, dialah sang pelamun.


Sang perenung…
Seharian duduk dan melamun menerawang
semesta.
Di sebuah teras yang berpandangan.

Yang orang tahu, dia sering tertidur.


Di kursi atau di pembaringan suci.

Yang orang tahu, dia orang yang santai.


Tak bertujuan, tak berambisi.
Walau, sedang membangun jalanNya.

Buku Sang Wali: 22


Dialah sang pemuda biasa, sang insani.
Diasuh oleh seorang “ibu tua” dengan penuh kasih
dan sayang.

Bagai asuhan bidadari cantik yang turun dari


surgawi. Dialah sang bunga terindah.

“Sang bidadari”, merawat dengan rahmatNya.


Melindungi dengan kekuatanNya.
Membesarkan dengan hikmahNya.

“Sang wali”, menemaninya dikala sepi.


Berkisah dan bercerita.
Berbagi dan bercanda.
Mereka adalah sahabat.
Sahabat sejati sepanjang hayat.

Bidadaripun selalu menemani.


Bahkan ketika tak ada yang menemani.

Sang bidadari berbisik dengan lembut.


Dengan suara yang tak terdengar telinga.

Buku Sang Wali: 23


Hanya dengan hati dan jiwa.
Jiwa terdalam yang suci.
Yang hanya tersentuh dengan gelombang cinta.
Jika engkau telah sadar, engkaupun kan merasa.
Merasakan getaran cinta, yang tak terlihat.

Dialah yang terpilih, yang mampu merasa dengan


kelembutan hati yang tidak biasa. Mengambil sebuah
jalan, jalan lurus yang tak biasa.

Buku Sang Wali: 24


Who is He?

Nobody knows, but at the end you know.


The owner of the destination.
The owner of his thoughts.
The human writer of history.

Past and future history.


For millions of years to come.
He ties wisdom, with love writing.
Pure from the deepest heart and soul.

What people know, he is the fancier.


The reflector ...
All day sitting and daydreaming about the
universe.
On a terrace with views.

What people know, he often falls asleep.


On a chair or in a holy bed.

What people know, he's a relaxed person.


No purpose, no ambition.
Even though, it is building His way.

Buku Sang Wali: 25


He is the ordinary young man, the human.
Parent by an "old mother" with love and affection.

Like the care of a beautiful angel who descends


from heaven. She is the most beautiful flower.

"The angel", taking care of His mercy.


Protect with His strength.
Raising with His wisdom.

"Sang Wali", accompanied him when he was quiet.


Tell stories and tell stories.
Share and joke.
They are friends.
Lifelong true friends.

Even angels always accompany.


Even when no one is accompanying.

The angel whispered softly.


With a sound that doesn't hear an ear.
Only with heart and soul.

Buku Sang Wali: 26


Holy inner soul.
Only touched by the wave of love.
If you are aware, you will feel it.
Feel the vibration of love, which is invisible.

He is the chosen one, who is able to feel with


unusual tenderness. Take a road, an unusual straight
road.

Buku Sang Wali: 27


Masa Kecil

Masa kecilnya, dia senang hidup sendiri.


Bermain dengan tanah, tempat asal dan kembali.
Dia punya seorang “teman”.
Teman yang tidak biasa.

Dia menyebutnya “Sang Wali”.


Dipanggilnya dengan sebutan “teman”,
“Sahabat” atau hanya “Freddy” atau “Ferdi”.
Yang pasti dia menjadi “Friendly”.

Sang Wali, selalu menemani.


Selalu menjawab, semua pertanyaan.
Selalu memberi semua kebutuhan.

Jika engkau lihat, dia sendiri.


Dia bersama “Sang Wali”.

Karena Sang Wali, selalu menemani.


Selalu mendekati.
Selalu menyayangi.
Hingga waktu terhenti.

Buku Sang Wali: 28


Engkaupun bersama sang wali.
Dengarkan dengan hatimu.
Suara lembut bagai nafasmu.
Yang membuatmu hidup dan mampu.

Saat mampu mendengar


Nurani seakan terusik
Disentuh untuk berubah
Mengubah diri dan dunia.

Buku Sang Wali: 29


Childhood

His childhood, he likes to live alone.


Play with land, place of origin and return.
He has a "friend".
Unusual friend.

He called it "Sang Wali".


He called as "friend",
"Friends" or just "Freddy" or "Ferdinand".
What is certain is that he becomes "Friendly".

Sang Wali, always accompanied.


Always answer, all questions.
Always give all needs.

If you see, he is alone.


He is with "Sang Wali".

Because “Sang Wali”, always accompanied.


Always close.
Always love.
Until time stops.

Buku Sang Wali: 30


Nor are you with “Sang Wali”.
Listen with your heart.
A soft voice like your breath.
What makes you alive and capable.

When able to hear


Conscience as if disturbed
Touch to change
Change yourself and the world.

Buku Sang Wali: 31


Percakapan Pertama.

Tanpa sengaja dan sadar.


Bicara dan berkomunikasi.

Bukan dengan lidah.


Dengan gelombang hati dan jiwa.

Bukan disaat biasa.


Disaat penting dan luar biasa.

Bukan disaat ramai.


Dikala sendiri dan menyepi.

Bersujud dan bertafakkur.


Mencari gelombang Sang Maha Suci.

Buku Sang Wali: 32


First Conversation.

Unintentionally and consciously.


Talk and communicate.

Not with the tongue.


With waves of heart and soul.

Not ordinary.
When it's important and extraordinary.

Not when it's crowded.


When alone and quiet.

Prostrate and recite.


Looking for a wave of the Holy One.

Buku Sang Wali: 33


Kota Berpantai.

Sang anak muda, mulai mencari impian. Menyusuri


jalan dan bertanya kepada Sang Wali. Tentang kota
yang dikunjungi. Sang Wali berkata:
Ke kota demi sebuah impian.
Impian yang pasti, namun tak pasti.
Air lautan dosa menghampiri.
Bukan laksana air surgawi.

Bergegaslah!!!
Karena hari cepat berlalu.
Sang Waktu cepat memanggil.
Hingga waktu sulit dibagi.

Noda banyak terhimpun.


Sehingga lupa apa yang mesti dihimpun.

Perjalanan masih baru.


Masih banyak hal yang akan ditemukan.
Mencari “mutiara suci” yang tersimpan.
Sebagai persembahan yang terakhir.

Sebuah rahasia dan hikmah semesta

Buku Sang Wali: 34


Membuka jalan baru dan kehidupan baru.
Berkapal berhari menyusuri lautan lepas
Melepas gundah dan gelisah.

Merenung dan melihat luas


Hingga ke ujung lautan
Angin menerpa wajah
Membuka aura cahaya.

Buku Sang Wali: 35


Beach City.

The young man, began to look for dreams. Walk


down the street and ask “Sang Wali”. About the city
visited. Sang Wali said:
To the city for a dream.
A dream that is certain, but uncertain.
The seawater of sin approached.
Not like heavenly water.

Hurry up !!!
Because the day passes.
The TIME quickly called out.
Until time is difficult to share.

Lots of stains are collected.


So forget what must be compiled.

The journey is still new.


There are still many things to be found.
Search for "sacred pearls" stored.
As the last offering.

A secret and universal wisdom

Buku Sang Wali: 36


Unlock new paths and new lives.
Cruise for days along the high seas
Unhappy and uneasy.

Ponder and look wide


To the end of the ocean
The wind hit his face
Open the aura of light.

Buku Sang Wali: 37


Sumpah Sang Remaja

Mudanya diri
Mudanya jiwa
Mudanya hati
Mudanya fikiran

Energi bak gelombang


Gelombang lautan samudra
Bergerak dan berbuih
Menghantam semua

Kehidupan berjalan cepat


Seakan hidup tuk selamanya
Kecelakaan kan mendekat
Jika sang jiwa tak melekat

Salah jalan, tak tahu arah


Tak paham peta yang tertuliskan
Kehidupan banyak berliku
Tuk mencari tahu jalan yang patut.

Ambillah buah yang berwarna


Tuk kehidupan yang ceria

Buku Sang Wali: 38


Agar dapat engkau rasa
Kehidupan baru yang sakinah.

Nikmati energi kehidupan


Energi yang tak kan terulang
Masa emas yang berjaya
Sulit tuk kembali.

Buatlah jalan terbaik


Jalan yang berbeda
Mengukir karya yang indah
Indah nian sepanjang masa.

Bersumpah pada diri dan keluarga


Bersumpah pada hati dan jiwa
Bersumpah tuk berbakti dan berkarya
Demi tuk negeri tercinta.

Buku Sang Wali: 39


The Youth Swear

The youth of yourself


The youth of soul
The youth of heart
The youth of mind

Energy like waves


Ocean waves
Move and foam
Hit everything

Life runs fast


As if living forever
Accident is approaching
If the soul is not attached

Wrong way, do not know the direction


Don't understand the written map
The life of many winding
To find out the proper way.

Take colored fruit


Cheerful life

Buku Sang Wali: 40


So you can feel it
A happy new life.

Enjoy life energy


Energy that won't happen again
The golden period is victorious
It's hard to go back.

Make the best way


Different path
Carve beautiful works
Beautiful all time.

Swear on yourself and family


Swear on heart and soul
Vow to serve and work
For the sake of our beloved country.

Buku Sang Wali: 41


Belajar Mengambil Hikmah

Kuterima semua ilmu


Walaupun pahit tetap kuterima
Walaupun sakit mesti diterima
Walaupun terendahkan wajib diterima

Kuterima semua pelajaran


Pelajaran dasar
Dasar bagi semua
Karena ini tak akan terulang

Banyak jalan dan banyak salah


Jalan bengkok dan berliku
Bukan jalan yang lurus
Jalan yang semestiNya

Terjerumus masuk ke lubang


Lubang yang menganga
Mengambil semua yang terjebak
Jebakan kehidupan

Hanya ada satu cara


Menerima masalah

Buku Sang Wali: 42


Menjadi anugrah
Hingga pelajaran menjadi ada

Sebuah nilai yang tak terhingga


Hikmah yang terpendam
Dari dasar yang telah diangkat
Diangkat menjadi khalifahNya

Buku Sang Wali: 43


Learning to Take Wisdom

I accept all knowledge


Even though I received it bitterly
Although pain must be accepted
Although inferior it must be accepted

I accept all the lessons


Basic lesson
The basis for all
Because this won't happen again

Many paths and lots of mistakes


Road crooked and winding
Not a straight path
His right path

Going into the hole


Gaping hole
Take all that is trapped
Trap of life

There is only one way


Accept the problem

Buku Sang Wali: 44


Become a gift
Until lessons become available

An infinite value
Hidden wisdom
From the base that has been lifted
Appointed as His leader.

Buku Sang Wali: 45


Benua Terbawah Australia

Ketika sang pemuda berangkat ke sebuah negeri.


Hijrahnya adalah impiannya. Ke sebuah negeri
terbawah. Ia langsung tak sadarkan diri. Sang Wali
berkisah:
Terbangnya engkau meninggalkan negeri
berpulau.
Membuat tersentak hingga berdarah.
Membuatmu kaget dan tak sadar diri.

Beragam hal yang terjadi.


Membuatmu belajar dan menjadi.

Dirimu bukan engkau.


Engkau bukan dirimu.

Jiwa gelisah, mencari diri.


Diri menggeliat, mencari jiwa.

Indah di mata, bukan di jiwa.


Indah di mulut, bukan di hati.

Nyanyian opera yang terdengar.

Buku Sang Wali: 46


Bukanlah yang dicari.

Kidung indah yang mengalun.


Bukanlah tujuan.

Minuman hitam yang terlarang.


Jangan menjadi minuman.

Makanan putih yang terlarang


Jangan menjadi asupan.
Wanita putih yang diimpikan
Tak menyentuh nurani dan jiwa

Indahnya laut tak bertepi.


Memanggul sepi.

Pesona pelabuhan cinta “Darling Harbour”


Indah nian dipandang mata.
Lautan tenang tak bergelombang
Karena sang gelombang tertutupi cinta

Pesona negeri rantau, membuatmu terlupa.


Kebebasan, memasung sang jiwa.

Buku Sang Wali: 47


Hingga kau temukan suara suci yang memanggil.
Memanggil hati dan jiwa.

Kembali suci dan murni.


Bagai air suci sang ibu yang menari.

Terbanglah kembali.
Melayang dan menjelajah.

Berbaik dan berbakti.


Menjadi insan sejati.

Carilah hati dan jiwamu yang berkeping, entah


kemana.
Bisa jadi, di negeri surgawi
Negeri yang dirahmati alam
Negeri yang berkah

Penuh zikir dan kemuliaan


Memanggil sang malaikat dan seluruh
Untuk selalu patuh dan taat
Mengabdi kepada Yang Esa.

Buku Sang Wali: 48


Australia's Lower Continent

When the young man leaves for a country. His


hijrah is his dream. To the lowest country. He
immediately fell unconscious. “Sang Wali” recounts:
You fly leave the country of islands.
Make jerks to bleed.
Making you shocked and unconscious.

Various things happen.


Makes you learn and become.

You are not you.


You are not you.

Souls are nervous, looking for themselves.


Self stretching, soul searching.

Beautiful in the eyes, not in the soul.


Beautiful in the mouth, not in the heart.

Audible singing.
It is not sought.

Buku Sang Wali: 49


A beautiful song that floats.
Not a goal.

Forbidden black drinks.


Don't be a drink.

Forbidden white food


Don't be intake.
The dreamy white woman
Not touching in conscience and soul

The beauty of an endless sea.


Bears quiet.

Enchantment of the port of love "Darling Harbor"


Beautiful eyes.
The ocean is calm and not bumpy
Because the wave is covered in love

The enchantment of overseas countries makes you


forget.
Freedom, attaching the soul.
Until you find the holy voice calling.

Buku Sang Wali: 50


Calling heart and soul.

Back pure and pure.


Like the holy dancing water.

Fly again.
Drift and roam.

Good and filial.


Become a true human being.

Look for your heart and soul that are smashing,


somewhere.
It could be, in a heavenly country
A country blessed by nature
A land of blessings

Full of remembrance and glory


Call the angel and all
To always be obedient and obedient
A Servant to the One.

Buku Sang Wali: 51


Metropolitan

Di kota terluas, terbesar dan termewah.


Mustahil menghapal semua.

Banyak jalan yang ditempuh.


Membuat rasa ingin tahu.

Tak ada jalan.


Semua menuju semua.

Menyusuri jalan pertama.


Bersama sang insani.
Berseni dalam segala.
Memainkan hidup.
Atau dimainkan hidup.

Berputar dan berkeliling.


Hingga tahu dan mengerti.

Membuat tujuan yang tak pasti.


Agar pasti mencapai.
Kehidupan tiada terhenti.
Walau malam meniti.

Buku Sang Wali: 52


Sibuk mencari arti.
Walau tak tahu yang dicari.

Membangun dan membangun.


Membangun diri dan jiwa.
Agar terpelihara dan terjaga.
Bertumbuh dan berkembang.

Tubuh yang letih


Lelah dengan semua
Tak tahu arah
Tujuan adalah pedoman.

Bukan digerus rumput liar.


Yang siap menerjang dan melahap.
Menghancurkan bunga yang suci.
Agar tiada merekah dan berkembang.

Carilah petunjuk diri.


Agar selamat dan terpelihara.
Dari jebakan yang menggoda.

Buku Sang Wali: 53


Wanita asli dan palsu
Bingung mencari diri.
Hingga mencari pasangan sejati.

Padahal yang sejati ada di rumah.


Rumah suci dan disucikan.

Pemilik harta berharga


Tak ternilai dan tak terlihat.

Buku Sang Wali: 54


Metropolitan

In the largest, largest and most luxurious city.


It's impossible to memorize everything.

Many roads are taken.


Make curiosity.

There is no way.
Everything is going to all.

Down the first path.


With the human being.
Artful in everything.
Play life.
Or played live.

Spin and walk around.


Until you know and understand.

Making uncertain goals.


To be sure to reach.
Life does not stop.
Even though the night climbed.

Buku Sang Wali: 55


Busy looking for meaning.
Even though I don't know what to look for.

Build and build.


Build yourself and soul.
To be maintained and maintained.
Grow and develop.

Tired body
Tired of everything
Don't know the direction
Goals are guidelines.

Not crushed by weeds.


Who is ready to lunge and devour.
Destroying sacred flowers.
So that there is no bloom and flourish.

Look for self instructions.


To be safe and maintained.
From tempting traps.

Buku Sang Wali: 56


Genuine and fake woman
Confused looking for yourself.
Until looking for a true partner.

Even though the real one is at home.


Holy house and sanctified.

Owner of valuable property


Invaluable and invisible.

Buku Sang Wali: 57


Sahabatku

Dulu pernah selalu bersama


Dulu pernah selalu bicara
Dulu pernah selalu bercanda

Jalan bersama
Makan bersama
Segelas dan sepiring bersama...

Dunia berubah oleh waktu


Waktu begitu cepat menembus
Menembus ruang dan waktu

Tak ada lagi canda


Tak ada lagi rasa
Tak ada lagi kebersamaan

Doaku yang terbaik untukmu....


Salam untuk semua...
Hidupmu dan keluargamu...
Selalu sukses dan bahagia selalu...

Buku Sang Wali: 58


My best friend

It used to be together
It used to always talk
It used to be joking

Walk together
Eating together
In a glass and a plate together ...

The world changes with time


Time is so fast penetrating
Penetrating space and time

No more jokes
No more feeling
There is no more togetherness

The best prayer for you ...


Greetings to all...
Your life and your family ...
Always successful and happy always ...

Buku Sang Wali: 59


Hidup Anak Kost

Hidup jadi anak kost


Hidup berat diongkos
Hidup jadi berubah
Tak lagi hidup mewah

Hidup makan sendiri


Masak cuci sendiri
Tidur sakit sendiri
Semuanya sendiri

Tanggungjawab sendiri
Mimpi buat sendiri
Tujuan harus mandiri
Berbakti bagi negeri.

Buku Sang Wali: 60


Living Boarding Teen

Life is a boarding house


Life is hard to lose
Life changes
No more luxurious life

Live eating alone


Cook it yourself
Sleep sick alone
Everything alone

Own responsibility
Dream for yourself
Goals must be independent
Devote to the country.

Buku Sang Wali: 61


Cinta Pertama dan Terakhir.

Sang pemuda terus berjalan, sepi tak berteman.


Hingga dia paham, ada waktu tuk memegang sang
cahaya.

Dia tak mengenal sang cinta.


Cintalah yang mencarinya.

Hingga engkau ditemukan.


Tergeletak, tak berdaya.

Cintanya bukan cinta biasa.


Cinta suci yang lama tersimpan dan dijaga.

Kemurniannya terus dirawat.


Agar bersinar dan memancar.

Dari langit.
Hingga ke ujung jiwa.

Wajahmu bagai cahaya.


Cahaya yang menerangi semesta.
Menutupi kabut dan noda.

Buku Sang Wali: 62


Memecah kesunyian.
Tampil percaya.
Melayani dan saling membutuhkan.

Pandangan selalu indah.


Bagai cahaya bulan merekah.
Bagai mentari di pegunungan.
Yang menyinari bunga semerbak.

Senyum cerah.
Membuka pagi menjadi indah.

Membuka hadiah yang selalu ceria.


Laksana bidadari yang bermata indah.
Mutiara putih nan suci yang tersimpan rapat.

Terbukalah hati.
Yang menutupi selama ini.

Gelap menjadi terang.


Sunyi menjadi riang.

Kutitipkan cinta.

Buku Sang Wali: 63


Untuk kau bawa dalam rindu.

Cinta yang murni


Semurni air yang suci.

Hingga waktu mencari.


Mencari sang pemilik.

Buku Sang Wali: 64


The First and Last Love.

The young man kept walking, lonely not friends.


Until he understood, there was a time to hold on to the
light.

He doesn't know the love.


Love is looking for it.

Until you are found.


Lying, helpless.

His love is not ordinary love.


The old holy love is kept and guarded.

Its purity continues to be treated.


In order to shine and radiate.

From the sky.


To the ends of the soul.

Your face is like light.


Light that illuminates the universe.
Cover fog and stains.

Buku Sang Wali: 65


Break the silence.
Look confident.
Serve and need each other.

The view is always beautiful.


Like the moonlight.
Like the sun in the mountains.
Which shines on flowers as fragile.

Bright smile.
Opening morning in beautiful.

Opening presents that are always cheerful.


Like a beautiful eyed angel.
Holy white pearls stored tightly.

Be open hearted.
That covers up so far.

Darkness becomes bright.


Silence becomes cheerful.

I give love.

Buku Sang Wali: 66


For you to carry in homesickness.

Pure love
Holy water purifier.

Until the time of searching.


Looking for the owner.

Buku Sang Wali: 67


Menemani Sang Cinta

Menemani mencapai sang cinta.


Bahagia tak berujung.

Bahagia ketika bersama


Berduka ketika berpisah

Lestari dan jaga sang cinta.


Karena dia putih dan suci.

Laksana cahaya diatas cahaya.


Laksana senyum diatas senyuman.

Mata yang terbit laksana air yang memancar.


Memancar ke semesta.
Hingga jalan tak berujung.

Disitulah, jalan yang kau cari.


Berhentilah, dan sadarkan diri.
Karena waktu, tak akan berhenti.
Habis diserap hari. Setiap hari!!!
Entah kau pakai, ataupun dibuang.

Buku Sang Wali: 68


Teruslah melangkah bersama.
Sampai waktu memisahkan cinta.

Di sebuah pagi yang indah, sang pemuda berbisik


untuk dibuatkan sebuah lagu cinta. Sang walipun
berkata, buatlah tulisan dari hati dan jiwa. Nantikan
terasa, menggema ke seluruh alam. Semesta
menyambut gelombang, pancaran dari jiwa. Karena
sang jiwa adalah semesta alam itu sendiri. Sang jiwa
seluas semesta.

Buku Sang Wali: 69


Accompanying the Love

Accompany to reach the love.


Happy endless.

Happy when together


Grieve when separate

Sustainable and keep the love.


Because he is white and holy.

Like light above light.


Like a smile over a smile.

The eyes that rise are like gushing water.


Radiating to the universe.
Until endless roads.

That's where, the path you're looking for.


Stop, and regain consciousness.
Because of time, it won't stop.
After being absorbed by the day. Every day!!!
Whether you use it, or throw it away.

Buku Sang Wali: 70


Keep stepping together.
Until time separates love.

On a beautiful morning, the young man whispered


to make a love song. Sang even though said, make
writing from heart and soul. Look forward to feeling,
echoing throughout nature. The universe welcomes
waves, emanations from the soul. Because the soul is
the universe itself. The soul is as wide as the universe.

Buku Sang Wali: 71


Lagu Puisi Cinta

Kutuliskan puisi cinta.


Puisi yang indah dan tertata.
Untuk mata indah yang tajam.
Menusuk ke jiwa terdalam.

Jangan terbawa rasa.


Nanti kecewa.
Wujudkan cinta.
Apa adanya.

Sirami dengan hati.


Pupuk dengan jiwa.
Agar gelora asmara.
Tetap bersama.

Buka pintu hati.


Agar sang hati menari.
Buka pintu jiwa.
Agar sang jiwa berdendang.

Bersama meraih cinta.


Tuk hidup penuh cita.

Buku Sang Wali: 72


Bersama jalan bersama.
Meniti jalan cinta.

Buku Sang Wali: 73


Song of Love Poetry

I wrote love poems.


Beautiful poetry and order.
For sharp beautiful eyes.
Piercing into the deepest soul.

Don't get carried away.


Will be disappointed later.
Manifest love.
As it is.

Water with heart.


Fertilizer with soul.
In order for romance.
Stay together.

Open the heart door.


So that the heart dances.
Open the door of the soul.
So that the soul will sing.

Together reach for love.


To full of life.

Buku Sang Wali: 74


Together walking together.
Pass the road of love.

Buku Sang Wali: 75


Mengapa Aku Melamar

Suatu ketika sang nenek mendekati sang pemuda,


memintanya menikah sebelum waktunya tiba. Sang
walipun bertanya mengapa melamar sang kekasih.
Sang pemuda menjawab dengan tulisan tangan.

Telah lama kusendiri.


Berteman dengan sepi.
Tiada yang menemani.
Dari pagi hingga pagi.

Wajahmu kurindukan
Hingga kubawa dalam gambar
Goresan gambar yang selalu sama
Hingga malam menjelang

Kulihat matamu yang indah.


Bagai mutiara yang kuimpikan.
Kulihat senyummu yang meriah.
Pertanda harikan selalu ceria.

Hanya ada senyum dan tawa.


Sedikit amarah atau tangisan.

Buku Sang Wali: 76


Berpikir logis dan tanggap.
Pandai dan komunikatif.

Kitab yang terlihat


Selalu digenggam dalam dekapan
Selalu dibaca dan didendangkan
Hingga malam menjelang.

Akhlak mulia selalu terlihat.

Buku Sang Wali: 77


Empati menunjukkan simpati.
Buku Sang Wali: 78
Ibadah tiada henti.
Kala senja hingga pagi.

Pengorbanan tiada henti.


Tanpa takut termanfaatkan.
Berani dan percaya diri.
Tulus dan apa adanya.

Inikah tandaNya.
Tiada hari tanpa rindu.
Tiada hari tanpa ingin bersama.

Hingga suatu masa.


Mimpi di tengah malam.
Sang bidadari mengajak masuk.
Ke rumah berpanggung.
Bertemu sang nenek.
Tuk mencari kasih sejati.

Kasih dan rahmatNya.


Yang terpancar dalam dirinya.
Selalu terjaga dan lestari.
Walau waktukan berhenti.

Buku Sang Wali: 79


Why I Propose

One time the grandmother approached the young


man, asking him to get married before the time arrived.
Sang though asked why to propose for his lover. The
young man answered in handwriting.

I've been alone a long time.


Be friends with loneliness.
No one accompanied.
From morning to morning.

I miss your face


Until I bring it in the picture
Scratch the image that is always the same
Until the night before

I see your beautiful eyes.


Like a pearl I dreamed of.
I see your lively smile.
The sign is always cheerful.

There are only smiles and laughter.


A little anger or cry.

Buku Sang Wali: 80


Think logically and responsively.
Smart and communicative.

Book in sight
Always held in the arms
Always read and sung
Until the night before.

Noble character is always seen.


Empathy shows sympathy.
Worship endlessly.
At dusk until morning.

Endless sacrifice.
Without fear of being utilized.
Brave and confident.
Sincere and as is.

This is His sign.


No day without longing.
No day without wanting to be together.

Until a time.

Buku Sang Wali: 81


Dream in the middle of the night.
The angel invited in.
Go to the house on stage.
Meet the grandmother.
To seeks true love.

His love and mercy.


Which radiates in him.
Always awake and sustainable.
Even though time stops.

Buku Sang Wali: 82


Bekerja dengan Cinta

Sang insani, mencari kerja yang tak kunjung diraih.


Kerja ibadahnya mendekat dan terkoneksi dengan
gelombang cintaNya. Sulit untuk tidak tergoda
dengan jebakan duniawi.

Bekerjalah dengan suka cita.


Bangun impian dan raih masa depan.
Bangun sang jiwa meraih sang cinta.
Bangun sang cinta dengan kerja dan usaha.

Tersenyumlah pada pagi.


Pagi yang memberi hadiah ilahi.
Ilahi bekerja tanpa henti.
Tak sanggup diri mengejar yang sejati.

Hanya pasrah dan menerima segala.


Keyakinan ini, memberi yang terbaik.
Bekerja untuk cinta.
Bagai matahari yang terus bersinar.

Carilah sang cinta.


Rezekipun datang tak terduga.

Buku Sang Wali: 83


Dari arah yang tak disangka.
Fikiranpun tak menyangka.

Bekerja dengan cinta.


Bangun dengan cinta.
Tersenyum dengan cina.
Memberi dengan cinta.

Hingga lelah sang tubuh.


Menikmati penat dan keringat.
Merebahkan sang tubuh.
Sebagai hadiah yang tak terkira.

Dalam perjalanan mencari pekerjaan, bukanlah


pekerjaan yang mudah sang pemuda terus mencari dan
mencari. Kadang putus sang asa, mencari tempat
bersandar. Hanya ada satu tujuan, mencari rumah nan
suci. Dan rumah yang disucikan.

Sang pemuda terus berjalan dan mencari jalannya.


Ditolak dan terus tertolak. Itu adalah jalan yang
terbaik. Dia percaya ada sebuah jalan terbuka, jika
jalan yang dilalui buntu. Setiap hujan dan mendung,

Buku Sang Wali: 84


selalu kan ada matahari bersinar diatasnya. Sang wali
lalu berbisik dengan lembut.

Buku Sang Wali: 85


Working with Love

The human, looking for work that has never been


achieved. The work of worship is approaching and
connected with the waves of His love. It's hard not to
be tempted by worldly traps.

Work with joy.


Build dreams and achieve the future.
Wake up the soul reaches for the love.
Build the love with work and business.

Smile in the morning.


Morning that gives a divine gift.
Divine works without stopping.
Unable to pursue the true self.

Just surrender and accept everything.


This belief, giving the best.
Work for love.
Like the sun that continues to shine.

Look for the love.


Rezekipun came unexpectedly.

Buku Sang Wali: 86


From unexpected directions.
Thoughts don't think.

Work with love.


Wake up with love.
Smile with china.
Give with love.

Until the body is tired.


Enjoy fatigue and sweat.
Lay down the body.
As an immeasurable gift.

On the way to finding a job, it is not an easy job


for the young man to keep looking and searching.
Sometimes breaking up desperately, looking for a
place to lean on. There is only one purpose, looking
for a holy house. And a sanctified house.

The young man kept walking and looking for his


way. Rejected and continues to be rejected. That is
the best way. He believes there is an open road, if the
road is deadlocked. Every rain and cloudy, there's

Buku Sang Wali: 87


always a sun shining on it. “Sang Wali” then whispered
softly.

Buku Sang Wali: 88


Mencari Kerja

Pekerjaan yang engkau cari


Ada didepan mata
Dekat dan disekitar
Walau lelah mencari.

Bekerja dan berkarya


Untuk diri dan diriNya.
Terus berbuat yang terbaik
Hingga waktu memanggil.

Carilah sang pemberi kerja


Dialah sang pemilik alam.
Dialah sang pemberi rezeki.
Dari arah yang tak dikira.

Walau terhina
Walau tergoda
Walau tak dianggap
Walau tersepelekan

Teruslah mencari
Hingga sang waktu memanggil

Buku Sang Wali: 89


Pulang ke pangkuan
Bidadari yang penyayang

Buku Sang Wali: 90


Searching Job

The work you are looking for


It's in front of your eyes
Near and around
Although tired of looking.

Work and work


For himself and himself.
Continue to do the best
Until the time of calling.

Look for the employer


He is the owner of nature.
He is the giver of sustenance.
From a direction you didn't expect.

Although insulted
Although tempted
Although not considered
Although underestimated

Keep looking
Until the time called

Buku Sang Wali: 91


Return to your lap
Merciful angels

Buku Sang Wali: 92


Berharap Tanpa Harap

Harapan itu selalu ada


Entah itu tak nampak dan tiada.
Berharap pada harapan
Harapan yang selalu tak pasti
Namun pasti terjadi.

Ibarat hujan yang tiada turun


Karena kemarau ada masanya.
Ibarat terik yang memanas
Karena sang matahari mendekat tanpa sekat.

Hanyalah arah angin yang diatur


Agar cepat mencapai tujuan.
Angin bukan dari kita
Ia ada dan tiada.

Buku Sang Wali: 93


Hoping without hope

Hope is always there


Whether it's not visible and nothing.
Hoping on hope
Hope is always uncertain
But it certainly happened.

It's like rain that doesn't go down


Because there is a dry season.
Like a blazing heat
Because the sun is approaching without a screen.

Only the wind direction is set


To quickly reach the destination.
Wind is not from us
It exist and not.

Buku Sang Wali: 94


Membangun Masa Depan

Suatu hari, ratu bidadari menghampiri dan


menyampaikan rasa. Tuk mulai membangun asa.
Masa depan itu bukan di bumi.
Ada di negeri tak tersentuh.
Dicapai dengan air bumi, tanah bumi dan seluruh
alam
Untuk sebuah negeri yang selamanya.

Bangunlah pagi hingga malam tiba.


Bukan membangun hanya di bumi, namun untuk
yang selamanya.

Mesin amal di bumi, bekerja hingga sang waktu


telah tiba.
Masa depan di bumi untuk masa depan negeri
selamanya.

Karena waktu di bumi, sekejap mata memandang.


Mudah sirna, kecuali dengan amalan paripurna.

Buku Sang Wali: 95


Building the Future

One day, the queen of angels approached and


conveyed a feeling. To starts to build up hope.
The future is not on earth.
It’s in the country untouched.
Reached by earth's water, earth's land and all
nature
For a country that is forever.

Get up early until nightfall.


Not build only on earth, but for ever.

The charity machine on earth works until the time


has arrived.
The future on earth for the future of the country
forever.

Because of the time on earth, the blink of an eye.


Easily vanished, except with complete practice.

Buku Sang Wali: 96


Jangan Merasa Hina

Sang Wali berjalan di sudut kota yang sibuk dan


menemukan seorang pemuda yang merasa terhina
karena tak memiliki kekayaan harta. Sang walipun
menuliskan.

Janganlah engkau merasa hina


Jika tak bermobil mewah…
Jika tak berkantor mentereng…
Jika tak berumah bertingkat…

Malulah jika mengambil hak orang lain.


Malulah jika mencuri dan berkorupsi.
Malulah jika berpenampilan mewah dari hasil
rampasan.

Malulah jika tak berbuat baik. Dan


Malulah jika tak beretika dan bermoral.
Malulah jika sombong dari Sang Pemilik.

Buku Sang Wali: 97


Don't Feel Contemptible

The Guardian walked in the corner of a busy city


and found a young man who felt insulted because he
did not have wealth. Sang even wrote.

Thou shalt not feel contemptible


If you don't have a luxury car ...
If you don't have a fancy office ...
If you don’t have high house…

Shame on you when taking the rights of others.


Shame on you when stealing and corruption.
Shame if live with the luxurious appearance of the
spoils.

Shame on you if you don't do good. And


Shame on you if you are not ethical and moral.
Shame on you if arrogant from the Owner.

Buku Sang Wali: 98


Kisah Cintaku

Sang pemuda di tanah rantau mulai menemukan


belahan sang jiwa, dan pengorbanan serta perjuangan
baru dimulai.

Betapa cinta memulai kehidupan baru


Betapa cinta memulai gairah baru
Betapa cinta memulai pengorbanan baru

Cinta menceriakan dan menyedihkan


Cinta berpasangan dan menyepikan
Cinta membahagiakan dan menyengsarakan

Cinta adalah kodratNya


Tak dapat lepas dari tali jeratannya.
Nikmati darah, keringat dan tangisan.
Hingga kehidupan baru terlahir kembali
Semua untuk Cinta.

Cinta suci nan bercahaya


Cahaya sempurna sang rembulan.

Rembulan yang kulihat di Taman

Buku Sang Wali: 99


Taman yang berteropong ke langit
Menjangkau jutaan jalan
Jalan yang tak biasa.

Buku Sang Wali: 100


My love Story

The young man on the land of migrants began to


find his soul mate, and new sacrifices and struggles
began.

How the love starts a new life


How the love starts a new passion
How the love starts a new sacrifice

Love is cheerful and sad


Love in pairs and fun
Love is happy and miserable

Love is His nature


Cannot escape from the rope.
Enjoy blood, sweat and crying.
Until new life is reborn
All for The Love.

Luminous holy love


The moon's perfect light.

The moon I saw in the park

Buku Sang Wali: 101


The park is floating in the sky
Reaching millions of roads
Unusual road.

Buku Sang Wali: 102


Selalu Mencinta

Merah muda bibir yang merekah


Bagai bunga yang memancar
Bidadari putih bersandar
Bagai perahu yang tertambat

Dinginnya hati menyelimuti pagi


Menyentuh bagai kapas
Merangkul kasih dan sayang
Bagai pasangan tak terpisah.

Selamanya bersinar sang cahaya


Selamanya selalu mencinta
Karena adanya karena Sang Cinta
Menghamparkan ke seluruh alam

Hanya memberi rahmatNya


Hanya memberi cintaNya

Setulus bulan yang bersinar


Semurni air surga yang mengalir
Seputih air suci sang bunda
Secerah cahaya sang matahari.

Buku Sang Wali: 103


Si putih yang kucintai
Si putih yang kukasihi
Kelembutan bagai kapas
Kemuliaan bagai mahkota

Buku Sang Wali: 104


Always Loving

Pink lips that burst


Like flowers that radiate
White angel leaning back
Like a tethered boat

The coldness of the heart covers the morning


Touch like cotton
Embrace love and affection
Like a couple not separate.

Forever shining the light


Forever always love
Because there is because of the Love
Spread to all nature

Only give His grace


Only give His love

After a shining month


The pure water of heaven flows
As white as the mother's holy water
As bright as the sun.

Buku Sang Wali: 105


The white one that I love
The white one that I love
Softness like cotton
Glory is like a crown

Buku Sang Wali: 106


Ramadhan Nan Suci

Panggilan suci telah terdengar.


Mengalun merdu indah nan syahdu.

Bulan yang lampau berganti yang baru.


Bulan yang lelah, menanti hari yang baru.

Hati lelah, lama menanti.


Jiwa yang rapuh lama terhenti.

Dibasuh air surgawi.


Meniti hati nan suci.

Dosa yang bertumpuk, menari.


Menanti penyucian diri.

Aura rahmat penuh terasa.


Mengisi jiwa yang dahaga.

Bahagianya jiwa yang kering.


Tertipu nafsu duniawi.

Buku Sang Wali: 107


Aliran air mata cinta dan sayang.
Menetes penuh haru, biru, dan rindu.

Irama syahdu mengalun lirih.

AyatMu indah menusuk diri.


Jiwa dan hati menuju cintaMu.

Berlari mendekat cahayaMu.


Tuk meraih ridhoMu.

Indahnya ibadah penuh pahala


Berlomba meraih hadiahNya.

Ampuni kami atas segala salah dan dosa.


In sha Allah, diberi rahmat dan berkah.

Penantian lama telah sirna.


Dibasuh indahnya suasana bulan nan suci.

Marhaban Ya Ramadhan.

Jadikan diri dan jiwa yang baru.

Buku Sang Wali: 108


Bagai sang anak nan suci.
Terlahir kembali ke dunia.
Dunia yang menggoda dan menguji jiwa.

Pasang kembali perisai suci


Pegang kembali tali nan suci
Kitab yang tak dimakan zaman
Terlindung dan terpelihara.

Buku Sang Wali: 109


Holy Ramadhan

The holy call has been heard.


Beautiful and beautiful tuning.

The previous month changed a new one.


A tired moon, waiting for a new day.

Heart tired, long awaits.


The long fragile soul stops.

Washed heavenly water.


Sacred hearts.

Overlapping sin, dancing.


Awaiting self-purification.

Aura of grace is felt.


Filling thirsty souls.

Happy dry soul.


Deceived worldly lust.

Tears of love and affection.

Buku Sang Wali: 110


Dripping full of emotion, blue, and longing.

The rhythmic rhythm softened.

Your Ayat is beautiful piercing yourself.


Soul and heart towards Your love.

Running closer to your light.


To won your blessing.

The beauty of reward is full


Race to win His prize.

Forgive us for all wrong and sin.


In sha Allah, given mercy and blessings.

The long wait has vanished.


Washed the beautiful atmosphere of the holy
moon.

Marhaban Ya Ramadhan.

Make yourself and your soul new.

Buku Sang Wali: 111


Like the holy child.
Reborn into the world.
A world that tempts and tests the soul.

Reattach the holy shield


Hold back the holy rope
Book that is not eaten by the times
Protected and maintained.

Buku Sang Wali: 112


Tempat Suci dan Disucikan

Segala puji bagiNya


Tuhan semesta alam
Yang memanggil dan mengantar
Rumah suci dan disucikan.

Kulihat sebuah gambar


Gambar insani mencium sang batu
Batu hitam dari surga
Surga yang diimpikan.

Sendirian dan tak berebut


Dijaga dan dihormati
Berkat kesabaran dan izinNya.
Mencium dengan sempurna.

Buku Sang Wali: 113


Holy and Sanctified Place

Praise be to Him
God of the universe
Who calls and delivers
Holy house and sanctified.

I saw a picture
Human image kisses the stone
Black stone from heaven
Heaven dreamed of.

Alone and not scrambling


Guarded and respected
Thanks to His patience and permission.
Kiss perfectly.

Buku Sang Wali: 114


Puisi Sang Kakak

Adikku...
Saya bersyukur melihatmu tumbuh dan
berkembang.

Melihatmu makin sukses dalam karir setelah


berjuang.
Melihatmu makin sehat setelah sakit.
Melihatmu naik tingkat dan jabatan.
Melihatmu bermasa depan gemilang.

Semua itu sangatlah bernilai dan penuh arti.


Namun akan tambah bernilai dan berarti

Saat semakin dekat kepada sang pencipta.


Saat semakin dekat dengan keluarga.
Saat semakin dekat dengan sesama.

Doaku selalu. Adik adikku sayang....


Untukmu yang terbaik.

Buku Sang Wali: 115


Brother's Poetry

My brother ...
I am grateful to see you grow and develop.

Seeing you more successful in your career after


struggling.
Seeing you get healthier after being sick.
See you up level and position.
See you bright future.

All of that is very valuable and meaningful.


But it will add value and meaning

When getting closer to the creator.


When getting closer to family.
When getting closer to others.

My prayer always. My dear brother ...


For you all the best.

Buku Sang Wali: 116


Buku Sang Wali: 117
Puisi Sang Ayah

Sang ayah yang juga sang anak. Terkesima


melihat bertumbuhnya sang anak bagai pohon suci
yang terpelihara.

Anakku...
Melihatmu tumbuh adalah anugrah terindah.

Baru kemarin melihatmu lahir dan berjuang untuk


mulai menjalani hidup.

Kumandang azan kudekatkan ditelingamu agar


engkau selalu takwa dan kembali suci kepadaNya.

Melihatmu lahir ke dunia adalah anugrah terindah.

Walaupun dengan perjuangan dan darah serta


tangisan kebahagiaan.

Anakku...

Engkau adalah titipan permata terindah.


Yang kujaga dan kusayang.

Buku Sang Wali: 118


Ayah tahu engkau punya mimpi dan cita.

Ayahpun selalu mendoakan agar seluruh cita dapat


tercapai dg ridhoNya.

Ayahpun punya cita agar engkau menjadi anak yg


sholeh sholehah berbakti pada orang tua, bangsa dan
agama.

Anakku...

Senyummu adalah senyumku


Tangismu adalah tangisku
Tawamu adalah tawaku
Bahagiamu adalah bahagiaku.

Dalam dirimu ada air suci ibu yang mengalir dan


ada juga darah merah ayah yang mengalir.

Jagalah agar tetap suci ditengah lautan tantangan.

Buku Sang Wali: 119


Menciummu adalah anugrah terindah sampai
engkau risih dan enggan.

Mengantarmu ke masa depan adalah tugas mulia


dan anugrah terindah.

Hingga engkaupun menjadi seorang ayah dan


bunda pelanjut masa depan.

Berikan rahmat dan kasih sayang Allah kepada


semua.

Agar engkau hidup bahagia hingga kita tetap


dapat berkumpul selalu hingga saat kembali ke
surgaNya.

Buku Sang Wali: 120


Father's Poetry

The father who is also the child. Amazed at the


growth of the child like a sacred tree that is preserved.

My child...
Seeing you grow is the most beautiful gift.

Just yesterday saw you born and struggled to


start living.

I see the call to prayer close to your ears so that


you always fear and return to Him holy.

Seeing you born into the world is the most


beautiful gift.

Even with struggle and blood and tears of


happiness.

My child...

You are the safest jewel.


What I love and love.

Buku Sang Wali: 121


I know you have dreams and dreams.

Father always prayed that all thoughts could be


achieved with His blessing.

Father also has aspirations so that you become a


child who is blessed to serve parents, nation and
religion.

My child...

Your smile is my smile


Your tears are my tears
Your laugh is my laugh
Your happiness is my happiness.

In you there is a flow of mother's holy water flowing


and there is also father's red blood flowing.

Keep it holy amid a sea of challenges.

Buku Sang Wali: 122


Kissing you is the most beautiful gift until you are
uncomfortable and reluctant.

Helping you into the future is a noble task and the


most beautiful gift.

Until you become a father and mother of future


progressors.

Give God's grace and love to all.

So that you live happily until we can always gather


until when we return to heaven.

Buku Sang Wali: 123


Manajemen Jiwa

Jiwa yang haus...


Jiwa yang dahaga...
Jiwa yang letih...

Terpapar hari yang terik...


Terpapar cobaan yang panas...
Terpapar ujian yang menggelisahkan...

Sang Tamu datang ke hamparan...


Menjamu sang Jiwa...
Menghidangkan hidangan sang jiwa...

Jiwa itu suci


Fikiran dan hatilah yang ditata

Terbukalah hadiahNya...
Yang lama ternantikan...

Bukalah dengan gembira


Bagai sang anak mendapat impian

Air surga pelepas segalanya.

Buku Sang Wali: 124


Rencana diri
Menyatu dalam jiwa
Mengatur diri bagai mengatur alam
Bagai sang Maha Pengatur
Mengatur dengan sempurna

Sesempurna jiwamu yang ikhlas.


Sejalan hatimu yang lurus.
Segaris fikiranmu yang baik.

Buku Sang Wali: 125


Soul Management

A thirsty soul ...


A thirsty soul ...
A tired soul ...

Exposed to a hot day ...


Exposed to a hot ordeal ...
An exam that is troubling ...

The guest comes to the expanse ...


Entertaining the doul ...
Serve the soul dish ...

The soul is holy


The mind and heart are arranged

Opened His gift ...


The long awaited ...

Open happily
Like the child has a dream

Buku Sang Wali: 126


Water heaven releases everything.

Plan yourself
Fused in the soul
Regulate yourself like regulating nature
Like the Supreme Regulatory
Arrange perfectly

As perfect as your sincere soul.


In line with your righteous heart.
A line of good thoughts.

Buku Sang Wali: 127


Puisi Sang Paman

Saya bersyukur punya seorang paman.


Paman yang baik hati dan penyayang.
Paman yang mau mendengar segala keluh dan
kesah.
Paman yang mau berbagi kisah, kasih dan ilmu.

Saat kami terjatuh dalam kehidupan, engkau


tunjukkan kisah teladan.

Saat kami kehilangan kasih, engkau tunjukkan


kasih.
Saat kami kekurangan ilmu, engkau tambahkan
pengetahuan.
Semua itu ada, berkat rahmat Allah yang tercurah
dari langit.

Terima kasih paman, atas segalanya.


Untukmu doa kami. Yang terbaik dariNya.

Buku Sang Wali: 128


Uncle's Poetry

I am grateful to have an uncle.


A kind and loving uncle.
Uncle who wants to hear all the complaints and
complaints.
Uncle who wants to share stories, love and
knowledge.

When we fall in life, you show exemplary stories.

When we lose love, you show love.


When we lack knowledge, you add knowledge.
All of that is there, thanks to God's mercy poured
out from the sky.

Thank you uncle, for everything.


For you, our prayer. The best from Allah.

Buku Sang Wali: 129


Terluka

Ada kala “Sang Wali” melihat tangisan dan


kepedihan cinta. Air memancar jernih untuk kehidupan
yang baru.
Terluka...
Sakit...
Perih...
Meringis...
Air...
Mata...

Sakit yang ada...


Karena ada yang terluka...

Mudah sakit, mudah terluka...

Dibalut dan dilindungi...

Dengan maaf dan cinta...

Terbukalah dan maafkanlah...

Wahai sang cinta…

Buku Sang Wali: 130


Memiliki menjadikan hati sakit
Melepaskan menjadikan hati lapang

Selapang lapangan yang hijau


Tempat bermain bocah dengan riuh
Surganya adalah bermain
Hingga waktu memanggil.

Buku Sang Wali: 131


Hurt

There are times when “Sang Wali” sees the cries


and pain of love. Water radiates clear for a new life.
Hurt...
Sick...
Pain ...
Grimace ...
Water...
Eye...

The pain that exist ...


Because someone is hurt...

Easy to hurt, easily hurt ...

Wrapped and protected ...

With forgiveness and love ...

Be open and forgive ...

O the love ...


Has made the heart hurt

Buku Sang Wali: 132


Releasing makes the heart spacious

Green field
A place to play with kids boisterously
The paradise is playing
Until the time of calling.

Buku Sang Wali: 133


Rumah Cinta

Dibangun dengan cinta dan kasih sayang...


Diteguhkan dengan pondasi kepercayaan...
Dilindungi dengan rahmat...
Dipagari dengan ketulusan...
Dihiasi dengan senyuman...

Tempat segala yang ada dan tiada...


Tempat segala penat dan lelah...
Tempat segala awal dan akhir...
Tempat segala diri dan jiwa...

Jiwanya tak terlihat...


Namun dapat terasa kehadirannya...
Bagai surga yang dinantikan...
Inilah rumah kita bersama…

Buku Sang Wali: 134


House of Love

Built with love and affection ...


Confirmed with a foundation of trust ...
Protected with grace ...
Fence with sincerity ...
Decorated with a smile ...

The place of everything that exists and is not ...


The place is all tired and tired ...
Place all the beginning and end ...
The place of all self and soul ...

His soul is invisible ...


But its presence can be felt ...
Like heaven awaited ...
This is our home together ...

Buku Sang Wali: 135


Melayang

Satu hal yang terindah...


Melayang lepas di angkasa lepas...
Bebas dan merdeka...

Bersama burung liar dan merdeka


Bersama burung besi yang terkendali

Mendekat kepada langit...


Dan semua yang ada diatas...

Semakin dekat jiwa...


Semakin jauh diri...

Semakin tak terlihat yang jauh...


Semakin terlihat yang dalam...

Semakin sering bermunajat...


Semakin terasa dekat Sang Diatas...

Buku Sang Wali: 136


Hovering

One of the most beautiful things ...


Floating loose in the loose sky ...
Free and free ...

Together with wild and independent birds


With a controlled iron bird

Closer to the sky ...


And everything above ...

The closer the soul ...


The farther away ...

The more invisible that is far away ...


The more visible in ...

The more frequent ...


Feeling closer to The Above ...

Buku Sang Wali: 137


Buku Sang Wali: 138
Jika Saatnya Terpisah

Suatu ketika, takdir yang tertulis menghampiri.


Tak disangka dan tak diinginkan. Perpisahan terjadi
disaat yang tak diinginkan.

Hanya ada satu jalan. Lepaskan dan ikhlaskan.


Karena sesugguhnya tak ada satupun yang engkau
miliki.

Semua milikNya.

Bahkan sang jiwa bukan milikmu.


Menangislah, jika itu meringankan
Berzikirlah, jika itu menentramkan.
Shalatlah dan kembali kepadaNya.

Datangilah rumahNya.
Bersujud dan bertafakkur.

Bersyukur atas apa yang telah terjadi.


Semua atas ijinNya.

Dan suatu hari engkau kan bersyukur.

Buku Sang Wali: 139


Bersyukur atas segalanya.

Jika pertemuan adalah sebuah perpisahan.


Maka perpisahan adalah sebuah pertemuan.

Hidup penuh warna


Lukisan warna yang tak diduga
Ukiran yang memancarkan cahaya
Cahaya yang tak biasa.

Buku Sang Wali: 140


When Separated

Once upon a time, fate was written over.


Unexpected and unwanted. Farewell occurs when it is
unwanted.

There is only one way. Release and be sincere.


Because there is really nothing you have.

All of His.

Even the soul is not yours.


Cry, if it alleviates
Remembrance, if it is reassuring.
Pray and return to Him.

Come to His house.


Prostrate and recite.

Thankful for what happened.


All with His permission.

And one day you are grateful.


Thankful for everything.

Buku Sang Wali: 141


If the meeting is a farewell.
So farewell is a meeting.

Colorful life
Unexpected color painting
Light-emitting carvings
Unusual light.

Buku Sang Wali: 142


Rindu yang Terpisah

Ketika ada masa tersulit


Api membara, membakar lahan
Padang bunga kering
Cuaca panas dan terik.

Komunikasi terputus
Tanpa canda dan tawa lagi
Yang ada air mata
Sesak didada

Semua yang ada, kini tiada


Yang ada diri dan jiwa semata

Menanggung sepi
Menanggung rindu
Sendiri dan menyepi.

Bersama Sang Wali.


Ke rumah nan suci.

Buku Sang Wali: 143


Miss When Separated

When there is the hardest period


Blazing fire, burning land
Dried desert flower
Hot and hot weather.

Communication is lost
No jokes and laughter anymore
There are tears
Tightness in the chest

Everything that is, is now gone


There is only self and soul

Lonely
Bear a miss
Alone and alone.

With Sang Wali.


To a holy house.

Buku Sang Wali: 144


Buku Sang Wali: 145
Ketika Tiada Yang Ada

Masalah yang selalu ada, datang menghampiri.


Berharap pada manusia adalah kepahitan sendiri.
Sang wali berucap.

Ketika tiada yang ada...


Berharap bantuan kan ada...

Tiada hati mengeluh


Malu hati....
Pada segala kebaikanNya...

Berharap padaNya
Mendekat kepadaNya.

Keyakinannya...
Pertolongan kan ada

Disaat yang tepat tak terkira.


Pada orang yang tak terduga.

Semua atas rencanaNya.


Orang biasa namun baik hati.

Buku Sang Wali: 146


Bukan dari tampilan
Bukan dari yang terlihat.

Terharu karena sentuhanNya


Bukan dari yg biasa...
Bukan dari yang terkira....

Lari dan terus berlari...


Untuk mencari...

Bersujud menangis dan terharu


Atas ketulusan dan keikhlasannya.

Ilahi membantu lewat orang pilihanNya.


Malaikat tak bersayap
Manusia berhati mulia

Yang tak disangka...


Di hari mulia
Hari yang dimuliakan.

Kutemukan lagi...

Buku Sang Wali: 147


Manusia tak terlihat
Dialah "sang Wali..."

Menolong tanpa dilihat


Membantu tanpa disorot...

Bencana membawa anugrahNya...


Bencana mendatangkan malaikatNya...
Bencana mendekatkan kepadaNya...
Bersyukur atas segalaNya.

Buku Sang Wali: 148


When There is Nothing

Problems that are always there, come over. Hoping


in humans is his own bitterness. “Sang Wali” said.

When there is nothing ...


Hope there's help ...

No heart to complain
Embarrassed ...
In all His goodness ...

Hope in Him
Draw near to him.

His belief ...


Help is there

The right moment is immeasurable.


To unexpected people.

All for His plan.


An ordinary person but kind.

Buku Sang Wali: 149


Not from display
Not as seen.

Moved by His touch


Not from the usual ...
Not from the guesswork ...

Run and keep running ...


To seek...

Prostrate crying and moved


For sincerity and sincerity.

Divine help through His chosen people.


Angel without wings
Man of noble heart

The unexpected ...


On a glorious day
Glorified day.

I found again ...


Invisible man

Buku Sang Wali: 150


He is "Sang Wali ..."

Helping without being seen


Helps without being highlighted ...

Disaster brings His grace ...


Disasters bring His angels ...
Disasters bring him closer ...
Thank God for all.

Buku Sang Wali: 151


Setengah Mati

Sang anak bertanya pada sang ayah


Apa maksud “setengah mati?”

Setengah mati…
Hilangnya kesadaran
Namun tubuh masih hidup.

Jatuh pingsan berkali…


Tanpa sadar, sendiri

Tak kuat sang tubuh


Namun jiwa tetap kuat

Tak kuat sang kaki


Namun hati tetap bersemi.

Perginya jiwa yang gelap


Datangnya jiwa yang hilang
Kembali hidup bagai di alam surgawi

Bersih suci
Menari dalam hati

Buku Sang Wali: 152


Cinta bersemi kembali
Saat kehidupan lahir kembali
Kehidupan baru terjadi
Bagai bangkit dari kematian.

Buku Sang Wali: 153


Dying

The child asks the father


What do you mean by "half dead?"

Dying…
Loss of consciousness
But the body is still alive.

Fainted many times ...


Unconsciously, alone

Not strong body


But the soul remains strong

Not strong legs


But the heart still blossomed.

The gone of a dark soul


The coming of a lost soul
Return to life like in the heavenly realm

Clean holy
Dance in the heart

Buku Sang Wali: 154


Love blossomed again
When life is born again
New life is happening
Like rising from the dead.

Buku Sang Wali: 155


Ketika Terjatuh

Ketika terjatuh dan terkapar


Tiada daya dan sadar
Pasrah dan ikhlas…

Menerima segala
Sabar dan tawakkal
Hingga diri terangkat kembali.

Bangkit dari kesedihan


Kesedihan yang lama dan mendalam…
Hingga tak tahu kapan akhirnya…

Hanya fokus mengingatNya


Selalu mengingat dan menyebut…
Agar terhubung selalu…

Buku Sang Wali: 156


When Falling

When falling and lying down


There is no power and awareness
Surrender and sincerity ...

Receive everything
Patience and resignation
Until the self is lifted again.

Rising from sadness


Long, deep sadness ...
Until you don't know when to end ...

Just focus on remembering Him


Always remember and mention ...
To be connected always ...

Buku Sang Wali: 157


Jangan Marah Sayangku

Jangan marah sayangku


Matahari baru tersenyum
Hari baru dimulai
Butiran embun masih menetes

Ketika engkau marah


Engkau pancarkan cahaya
Cahaya api yang menyala
Bagai api dari neraka

Marahmu membuka pintu


Pintu neraka yang menunggu
Tutuplah tanpa menunggu
Bisa jadi tanpa waktu

Aku takut engkau merugi


Aku takut engkau tersakiti
Aku takut engkau meradang
Aku takut engkau menangis

Aku pun terdiam


1000 zikir kukirimkan

Buku Sang Wali: 158


Agar sang jiwa melayang
Menghampiri taman surga

Kubuka pintu taman surgawi


Melihat kumpulan bidadari hijau
Bermata embun nan bening
Kusiram dengan jiwa yang tenang

Hingga suatu hari yang damai


Kutemukan kembali
Sang mutiara terpendam
Ratu bidadari yang tersiram

Tersiram cahaya ilahi


Tersiram air surgawi
Yang menari dan menarik hati
Hingga waktu tiada terhenti.

(24/09/2018/BSD City)

Buku Sang Wali: 159


Don't be Angry, My Love

Don't be mad, my darling


The new sun smiles
A new day begins
Grains of dew are still dripping

When you are angry


You emit light
A blazing fire light
Like fire from hell

Your anger opens the door


The door to hell is waiting
Close without waiting
It can be without time

I'm afraid you will lose


I'm afraid you are hurt
I'm afraid you are inflamed
I'm afraid you cry

I was silent
I send 1000 dhikr

Buku Sang Wali: 160


So that the soul drifts
Go to the garden of heaven

I opened the door of the heavenly garden


See a collection of green nymphs
Clear dew eyed
Watering with a calm soul

Until a peaceful day


I found it again
The hidden pearl
The queen of the nymphs is doused

Immersed in divine light


Scalded by heavenly water
Who dances and attracts hearts
Until time has not stopped.

Buku Sang Wali: 161


Merubah AMARAH Menjadi Cinta

Hari ini, engkau kembali marah


Marah kepada semua
Marah ke hal hal kecil
Marah ke sesuatu yang tidak penting

Merubah hari indah menjadi muram


Merubah hati yang bersih menjadi kotor
Merubah fikiran positif menjadi negatif
Merubah jiwa yang suci ternoda

Apakah aku harus marah juga?


Apakah aku harus membenci juga?
Apakah aku harus membalas juga?
Apakah aku harus mencaci juga?

TIDAK!!!

Kuambil "remote" kehidupan


Kurubah energi menjadi putih

Kurubah hati yang sakit menjadi pemaaf


Kurubah jiwa yang terluka menjadi ikhlas

Buku Sang Wali: 162


Kurubah tangan menjadi pelayan
Kurubah diri menjadi manfaat

Kukirimkan doa dan munajat


Kukirimkan cinta dan sayang
Kukirimkan kasih dan pengorbanan
Kukirimkan sejuta bunga dan harapan

Karena dengan nama Allah


Sang Pemberi Kasih dan Sayang
Kuberikan CintaNya
Yang suci dan pemaaf.

Amarahmu menjadi anugrah


Amarahmu menjadi air
Amarahmu menjadi kasih
Amarahmu menjadi cinta

(Asrulsani 27/09/2018)

Buku Sang Wali: 163


Change ANGER into Love

Today, you are angry again


Angry with all
Angry at little things
Angry at something not important

Changing a beautiful day becomes somber


Change a clean heart to dirty
Change positive thoughts to negative
Changing the holy soul is tarnished

Do I have to be angry too?


Do I have to hate too?
Do I have to reply too?
Do I have to berate too?

NOT!!!

I took the "remote" of life


I change the energy to white

I changed the sick heart to be forgiving


I change the injured soul to be sincere

Buku Sang Wali: 164


I changed my hand to become a waiter
I change myself into a benefit

I send prayers and prayers


I send love and love
I send love and sacrifice
I send you a million flowers and hope

Because in God's name


The Giver of Love and Love
I give His love
The holy and forgiving.

Your anger is a gift


Your anger becomes water
Your anger becomes care
Your anger becomes love

Buku Sang Wali: 165


Bisa Jadi…

Ketika pemuda merasakan kehidupan yang


tersungkur, jatuh dan pahit rasa. Kegelisahan dan
kekhawatiran melanda. Sang wali menuliskan syair
sakral agar terangkat sang jiwa.

Masalah yang terjadi


Merubah segalanya
Masalah yang hadir
Merubah kehidupan

Membuatmu khawatir
Membuatmu gelisah
Membuatmu galau
Membuatmu tak sadar

Perpisahan yang hadir


Bisa jadi awal dari yang ada
Kejatuhan yang pahit
Bisa jadi awal kebangkitan

Kehidupan yang kelam


Bisa jadi awal dari cahayaNya

Buku Sang Wali: 166


Kepahitan yang dirasa
Bisa jadi awal keceriaan

Engkau tak pernah tahu


Yang terjadi yang terbaik
Engkaupun tak sadar
Yang terjadi anugrahNya

Semua atas rahmatNya


Hanya perlu disadari
Karena jika engkau mengeluh
Bisa jadi bukan rahmat yang ada

Bukalah hari yang baru


Bisa jadi yang terakhir.

Bukalah sang jiwa


Bisa jadi yang terindah.

(Asrulsani Abu. BSD City, 27/09/2018)

Buku Sang Wali: 167


Can be…

When young people feel a life that falls, falls and


bitter taste. Anxiety and worries hit. “Sang Wali”
writes sacred poems so that the soul is lifted.

Problem that happened


Change everything
Problems present
Change whole life

Worried you
Makes you nervous
Upset you
Make you unconscious

Farewell is present
It could be the beginning of what is there
Bitter fall
It could be the beginning of the resurrection

Dark life
It could be the beginning of His light
Bitterness felt

Buku Sang Wali: 168


It could be the beginning of fun

You never know


What happens is the best
You are also unconscious
What happened to His grace

All for His mercy


Only need to be aware
Because if you complain
It may not be a blessing

Open a new day


It could be the last one.

Open the soul


It could be the most beautiful.

Buku Sang Wali: 169


Gempa Nusantara

Nusantara berguncang kembali


Wilayah berapi penuh gunung api
Api yang mulai menggelora
Mengeluarkan yang terpendam

Mengguncang dosa dan dendam


Menghancurkan angkuh dan sombong
Meluruskan yang bengkok
Merubah yang lama menjadi baru

Korupsi tiada henti


Maksiat terus terjadi
Dosa menggunung
Bagai buih di lautan.

Langit tak dianggap


Tanah tak diinjak
Laut tak dicuci
Angin tak digubris

Bangunlah kembali
Kehidupan yang hakiki

Buku Sang Wali: 170


Bagai taman surgawi
Yang mengalir jernih dan suci

Kembalilah ke jalan
Jalan-jalan yang lurus dan indah
Jalan yang berahmat
Penuh ridho dan hikmah.

Nusantara yang dirahmati


Nusantara yang diberkahi

Buku Sang Wali: 171


Archipelago Earthquake

The archipelago shook again


The fiery area is full of volcanoes
A fire that started to surge
Removing the pent up

Shaking sin and revenge


Destroys arrogant and the arrogant
Straighten the crooked one
Change the old one to new

Corruption continues
Mutations continue
Sin mounts
Like foam in the ocean.

Heaven is not considered


The ground is not stepped on
The sea is not washed
The wind was ignored

Wake up again

Buku Sang Wali: 172


Essential life
Like a heavenly garden
Which flows clear and holy

Return to the road


Straight and beautiful roads
The path of grace
Full of blessings and wisdom.

The blessed archipelago


Endowed archipelago

Buku Sang Wali: 173


Kehidupan Zaman “Now”

Kehidupan masih merangkak


Butuh asupan dan kreatifitas
Kehidupan menuju ke atas
Dana berkurang entah kemana

Pertumbuhan jalan yang pesat


Pertumbuhan dana yang melambat
Perkembangan yang menjulang
Perkembangan yang menurun

Ada banyak kemajuan


Ada banyak ketakutan
Ada banyak pekerjaan
Pekerjaan yang membereskan semua

Kejujuran yang utama


Sulit merubah karakter
Karakter budaya yang membumi
Bumipun berguncang

Air yang tenang berkecamuk


Bumi yang terinjak menghunjam

Buku Sang Wali: 174


Api yang tenang
Mengeluarkan amarah yang tersimpan

Simpanan mulai habis


Yang tersisa dan tersimpan
Hanya dendam dan amarah
Bukannya kasih dan maaf

Kehidupan terus berjalan


Walau terseok kaki melangkah
Kehidupan harus optimis
Walau hati mulai meringis

Perubahan terus terjadi


Asal nurani yang dipakai
Jangan lagi ada kekerasan
Karena hanya membuat luka dan derita

Sampai kapan mau begini


Sampai kapan mau berselisih
Karena waktu mulai habis
Karena waktu mulai terkikis

Buku Sang Wali: 175


Hidup yang sekali
Untuk berkarya yang abadi
Hidup yang sekali
Untuk amal yang sejati

Buatlah mimpi jadi nyata


Buatlah cita jadi pedoman
Buatlah hati jadi damai
Buatlah jiwa jadi tentram.

Pertahankan langkah yang satu


Lanjutkan langkah yang kedua
Menuju Indonesia yang makmur
Menuju Indonesia yang sejahtera

*Asrulsani Abu. BSD City, 03/10/2018

Buku Sang Wali: 176


"Now" Life Age

Life is still crawling


Need intake and creativity
Life goes up
The funds are reduced somewhere

Rapid road growth


Fund growth is slowing down
Looming development
Declining development

There is a lot of progress


There is a lot of fear
There is a lot of work
Work that takes care of everything

Ultimate honesty
Difficult to change characters
Grounded cultural character
The earth shook

Quiet water rages


The earth trampled down

Buku Sang Wali: 177


Quiet fire
Removing stored anger

Deposits are running out


What is left and stored
Only revenge and anger
Not love and forgiveness

Life goes on
Even though the foot strode
Life must be optimistic
Although the heart began to grimace

Changes continue
Conscience used
No more violence
Because it only makes wounds and suffering

Until when you want to


Until when do you want to fight
Because time is running out
Because the time begins to erode

Buku Sang Wali: 178


Life once
For eternal work
Life once
For true charity

Make dreams come true


Make your mind become a guide
Make your heart peaceful
Make the soul calm.

Maintain step one


Continue the second step
Towards an advanced Indonesia
Towards a prosperous Indonesia

Buku Sang Wali: 179


Buku Sang Wali: 180
Dirimu Bagai Sebuah Kota

Dirimu bagai kota Sydney


Kota yang indah dipandang mata
Sejuk dan nyaman dihati
Bersih dan tertata rapi

Dirimu bagai kota Alexandria


Kota yang penuh dengan ilmu
Pandai dalam logika
Sopan dalam etika

Dirimu bagai kota Medina


Baik dalam akhlak
Suci dalam doa
Penuh rahmat dan cintaNya.

Cinta kepada Allah


Cinta kepada sang rasul
Cinta kepada sesama
Cinta kepada semua.

Buku Sang Wali: 181


You Are Like A City

You are like the city of Sydney


A city that is pleasing to the eye
Cool and comfortable in heart
Clean and neat

You are like the city of Alexandria


A city full of knowledge
Clever in logic
Polite in ethics

You are like the city of Medina


Good in morals
Holy in prayer
Full of grace and love.

Love God
Love to the apostle
Love with others
Love to all.

Buku Sang Wali: 182


Buku Sang Wali: 183
Indonesia Sejahtera

Indonesia sejahtera
Sang pemimpin adil dan amanah
Berani, dan berakhlak mulia
Sesuai tuntunan yang mulia

Indonesia sejahtera
Dana tak dicuri
Hukum tegak dan adil
Merata ke pelosok negeri

Indonesia sejahtera
Hutang tak ada lagi
Aset berkah dan bertambah
Untuk kepentingan anak bangsa.

Buku Sang Wali: 184


Indonesia Prosperous

Indonesia is prosperous
The leader is just and trustworthy
Brave and noble
According to noble guidance

Indonesia is prosperous
The funds are not stolen
Law is upright and fair
Evenly spread throughout the country

Indonesia is prosperous
There is no debt
Blessing and increasing assets
For the benefit of the nation's children.

Buku Sang Wali: 185


Kau yang Berbohong, Aku yang Merasa

Ketika kau berbohong itu biasa


Ketika aku berbohong itupun biasa
Ketika berbohong jadi biasa, jadi lumrah.
Tapi lihatlah yang biasa berbohong
Kerugiannya bukan biasa.

Bohong yang kau lakukan


Aku yang merasa
Merasa dirugikan
Merasa tak percaya
Merasa tak berdaya

Hilang percaya
Hilang sang hati
Menjauh dari diri
Menjauh dari sang jiwa
Menjauh dariNya

Ketakutan dan amarah


Menjebak lidah
Lidah bergoyang
Tak sadar berdendang

Buku Sang Wali: 186


Bumi berguncang
Air membuncah
Angin bergemuruh
Api tersulut

Putihnya sang jiwa


Menghitam ternoda
Merahnya sang hati
Kelam menghantam

Hanya satu katamu


Maaf
Tak merubah masa
Maafkan
Masapun berubah

Merubah yang pahit menjadi manis


Merubah yang sakit menjadi sehat
Merubah yang dendam menjadi cinta
Merubah mimpi menjadi nyata.

Buku Sang Wali: 187


You Are Lying, That I Feel

When you lie it's normal


When I lie that's normal
When lying is common, it's commonplace.
But look at the usual lying
The loss is not unusual.

That's what you do


I feel it
Feeling harmed
Feeling of disbelief
Feel helpless

Missing trust
Lost the heart
Away from yourself
Stay away from the soul
Stay away from him

Fear and anger


Trapping the tongue
The tongue sways
Unconsciously singing

Buku Sang Wali: 188


The earth shakes
Water is rising
The wind rumbled
Fire ignited

The white of the soul


Blackened tarnished
The redness of the heart
Dark hit

Just one word


Sorry
Not changing the period
I'm sorry
Anyone changes

Change the bitter to sweet


Change the sick to be healthy
Change the revenge into love
Changing dreams becomes real.

Buku Sang Wali: 189


Bencana di Negeri Surgawi

Tak disangka tak dikira


Tak sadar dan tak menyadari
Negeriku yang tercinta
Negeri indah sang surgawi

Bumi bergoyang bak penari


Bumi bergelombang bak penyanyi
Air surgawi menerjang
Merusak bumi yang indah

Kulihat dan kudengar


Kurasa dan kujiwai
Rumah dan jalan merebah
Sujud kembali kepadaNya

Tak disangka tak dikira


Tak sadar dan tak menyadari
Negeriku yang tercinta
Negeri indah sang surgawi

Negeri menangis dan meraung


Negeri berduka dan merenung

Buku Sang Wali: 190


Hanya ada satu jalan
Bersatu dan bersama

Membangun negeri surgawi


Menyatu dengan alam
Menyatu dengan jiwa
Memeluk sang Khalik

Kembali ke jalanNya
Jalan yang terbaik
Untuk negeri surgawi
Selamanya hingga akhir zaman.

*Asrulsani Abu, BSD City, 6/10/2018

Buku Sang Wali: 191


Disasters in Heavenly Lands

Unexpectedly not mistaken


Unconscious and unaware
My beloved country
The beautiful land of the heaven

The earth sways like a dancer


The earth is wavy like a singer
Heavenly water crashes
Damaging the beautiful earth

I see and I hear


I think with soul
Houses and roads lay down
Prostrate back to Him

Unexpectedly not mistaken


Unconscious and unaware
My beloved country
The beautiful land of the heaven

The country cries and roars


The country mourns and ponders

Buku Sang Wali: 192


There is only one way
United and together

Building a heavenly country


Blends with nature
Blends with the soul
Hug the Creator

Return to His ways


The best way
For heavenly land
Forever until the end of time.

Buku Sang Wali: 193


Menulis Mimpi Baru

Sambil meneteskan air mata, bagai aliran air sungai


yang mengalir. Sang jiwa merasakan duka dan
kesedihan yang terdalam, walau waktu terus berjalan….

Kembali ke awal.
Titik permulaan.
Mulai dari nol.
Kembali mulai.

Jatuh terhempas
Walaupun bukan ke tanah
Merasakan pahit gelisah
Walaupun bukan minuman

Menulis mimpi baru.


Harapan baru.
Tujuan baru…
Agar hidup berubah.

Kutahu kan terjadi


Tapi ku tak tahu rasa
Rasa yang menusuk

Buku Sang Wali: 194


Bagai jarum tak terlihat

Menusuk hati dan jiwa


Terkoyak habis
Merubah segala
Segala yang ada.

Hanya ada satu tujuan


Tujuan terindah
Tempat suci dan disucikan
Tempat yang dituliskan

Dari aliran sungai yang mengalir


Tercipta danau bermata indah
Hijau dan semerbak
Wangi dan damai

Berkumpul bersama
Ceria bersama
Bahagia bersama
Harta terindah.

Atas nama cinta

Buku Sang Wali: 195


Cinta yang abadi
Yang suci dan mensucikan.
Dari Sang Maha Suci.

Meraih negeri terjauh


Dengan negeri yang ada
Membangun rumah suci
Tuk negeri tak tersentuh…

Kehidupan nan sejati.


Kehidupan impian
Kehidupan yang dirindukan.
Penuh kasih dan sayangNya.

Buku Sang Wali: 196


Writing New Dreams

While shed tears, like the flow of river water


flowing. The soul feels the deepest sorrow and
sorrow, even though time continues ...

Back to the beginning.


Starting point.
Start from zero.
Start again.

Fall down
Although not to the ground
Bitter anxiety
Although not drinks

Write a new dream.


New Hope.
New goal ...
So that life changes.

I know it happened
But I don't know the taste
Piercing feeling

Buku Sang Wali: 197


Like an invisible needle

Piercing the heart and soul


It's torn apart
Change everything
Everything that exists.

There is only one goal


The most beautiful destination
Holy place and sanctified
Place written

From the flowing river


Created a beautiful eyed lake
Green and fragrant
Fragrant and peaceful

Gather together
Cheerful together
Happy together
The most beautiful treasure.

In the name of love

Buku Sang Wali: 198


Eternal love
The holy and purifying.
From the Holy One.

Achieve the farthest country


With existing countries
Build a holy house
For the untouched country ...

True life.
Dream life
Life is missed.
Full of love and affection.

Buku Sang Wali: 199


Buku Sang Wali: 200
Hari Terakhir

Ada hari, ketika hari itu hari terakhir.


Hari terakhir ada di bumi
Hari terakhir melihat dunia
Hari terakhir menyatunya jiwa.

Hari terakhir mencinta


Hari terakhir belajar
Hari terakhir berbagi
Hari terakhir beramal.

Kapankah hari terakhirmu?


Apakah esok atau lusa?
Apakah senin atau selasa?
Apakah ahad atau jumat?

Itulah hari terakhir!


Pasti kan ada
Pasti kan terjadi
Pasti kan berakhir.

Kereta kencana
Membawa ke negeri impian

Buku Sang Wali: 201


Kendaraan surga
Membawa ke pemilik jiwa.

Tiada rasa sakit


Yang ada rasa ikhlas
Tiada rasa duka
Yang ada senyuman tulus.

Kembali ke pangkuan
Pangkuan sang pemilik cinta
Terbaring dengan ikhlas
Senyum dan suka cita.

Memandang sang cahaya


Cahaya yang pertama
Pintu terbuka
Menuju rumah terakhir.

Rumah abadi
Tempat berkumpul dan berdamai
Tiada lagi duka derita
Yang ada senyum bahagia.

Buku Sang Wali: 202


Akhir sebuah tulisan dan kata, perjalanan sang
pemuda bersama sang sahabat, sang wakil, sang
pelindung, sang penulis, sang wali, sang khalifah menuju
jalan dan ridhoNya.

Tulisan yang tak akan terulang.


Hanya ada satu dan sesaat hingga sang waktu
berakhir.

Dan, engkaupun akan dipanggil bersama. Bersama


kembali, hingga sang waktu takkan terhenti.

Duduk diatas dipan kelembutan


Bersandar kehangatan kekasih.
Berpandangan taman surga yang dialiri sungai.

Sungai bercahaya keemasan


Tempat pohon berbuah aneka
Bagai mimpi duniawi.
Sebagai rahmat dari Sang Kekasih.

“Sang Wali” menutup buku, buku yang


dipegangnya disimpan, menarik nafasnya yang

Buku Sang Wali: 203


panjang. Berlalu sambil tersenyum, karena satu tugas
telah selesai, hingga hari yang dinantikan memanggil
untuk kembali.

Buku Sang Wali: 204


The Last Day

There are days, when it's the last day.


The last day is on earth
The last day seeing the world
The last day merged with the soul.

The last day of love


The last day of learn
Last day of sharing
Last day of charity.

When is your last day?


Is it tomorrow or the day after tomorrow?
Is it Monday or Tuesday?
Is Sunday or Friday?

That's the last day!


There must be one
It must have happened
It must be over.

Golden chariot
Bring to the land of dreams

Buku Sang Wali: 205


Vehicle of heaven
Bring to the owner of the soul.

There is no pain
There is sincerity
There is no grief
There is a sincere smile.

Return to lap
The lap of the owner of love
Lie down sincerely
Smile and joy.

Look at the light


First light
Open door
Towards the last house.

Eternal home
Gathering place and peace
There is no more suffering
Only happy smile.

Buku Sang Wali: 206


The end of a writing and a word, the journey of the
young man with his companion, the representative, the
protector, the writer, the guardian, the saint, the leader
towards His path and blessings.

Posts that will not be repeated.


There is only one and a moment until the time ends.

And, you will be called together. Together back,


until the time will never end.

Sitting on a soft bed


Leaning the warmth of a lover.
Views of a paradise garden streamed by the river.

The river is glowing golden


Place various fruit trees
Like a worldly dream.
As a mercy from The Beloved.

"Sang Wali" now closing the book, the book he


holds is stored, takes a long breath. Pass by smiling,

Buku Sang Wali: 207


because one task has finished, until the day you are
waiting to call back.

Buku Sang Wali: 208


Buku Sang Wali: 209
Riwayat Singkat Penulis

Asrulsani Abu adalah anak pertama dari pasangan


Abu Djaropi dan Nurhayati Kadir. Lahir pada
tanggal 08 Juli 1973. Di kota Parepare, propinsi
Sulawesi Selatan Indonesia.
Pada tahun 1992 setelah menamatkan sekolah
SMA Islam di Athirah Makassar melanjutkan kuliah
di University of Western Sydney Hawkesbury
Richmond New South Wales Australia. Di Australia
sempat medapatkan amanah menjadi wakil ketua
Persatuan Pelajar Indonesia Austalia (PPIA-
Hawkesbury). Pada tahun 1994 melanjutkan kuliah di
Universitas Trisakti Jakarta pada fakultas ekonomi
jurusan manajemen.

Buku Sang Wali: 210


Setelah lulus kuliah menikah pada tahun 2000
dengan gadis Sunda Banten bernama Nurul
Khasanah dan dikaruniai sepasang anak lelaki dan
perempuan bernama Zayyan Amadis dan Sydney A.
Medina. Sempat bekerja sebagai tenaga pemasaran
PT Zurich di Kuningan Jakarta.
Tahun 2001 melanjutkan pendidikan Master di
Universitas Trisakti Jakarta dengan mengambil
jurusan Manajemen Pemasaran dan berhasil lulus
memuaskan pada tahun 2003.
Tahun 2003 memulai usaha pendidikan Amadis
Center di Ruko Metro Permata Karang Tengah
Ciledug Tangerang. Tahun 2007 menjadi tenaga
pemasaran di PT. Mitra Graha Investama BSD
City Tangerang Selatan. Di tahun yang sama
menjadi direktur cabang PT. Corauleng Maega
Putra.
Sering mengikuti beberapa pelatihan/training
pemasaran dan “leadership” seperti TDW, ESQ
Training & Leadership, Top Coach Indonesia, dan
The 7 Awareness Training hingga menjadi asisten
trainer.

Buku Sang Wali: 211


Mengikuti beberapa organisasi seperti KKSS
(Kerukunan Keluarga Sul-Sel), Persatuan
Wirausaha Muda Indonesia dan Asosiasi Usaha
Muda Indonesia serta Tangsel Club.
Beberapa kali diminta untuk menjadi pembicara
dan narasumber tentang bisnis, pemasaran dan Islam di
masjid Baitul Hikmah BSD serta pernah menjadi
pembicara di Pusdiklat Kementerian Perindustrian dan
Perdagangan Depok Indonesia. Tahun 2015
bergabung dalam grup perusahaan Gaido Group dan
mendirikan PT. Sani Mobil Indonesia.
Di tahun 2017 mendirikan perusahaan keluarga
PT. Tjorauleng Maega Berkah di bidang properti
dan transportasi serta jasa yang memulai debut Sani
Group Indonesia.
Kegiatannya tetap selalu ingin berkarya dan
berbagi serta menulis buku-buku yang inspiratif seperti
Manajemen Kebahagiaan atau “Happiness
Management Book”, buku kumpulan puisi Mutiara
Semesta Alam “The Pearl of The Universe”, buku
otobiografi, buku “Sang Wali”, buku novel dan
seterusnya sebagai salah satu sarana menuangkan

Buku Sang Wali: 212


cinta, mengikat ilmu dan sarana ibadah agar menggapai
ridha Allah SWT.

Saat ini, menetap dan tinggal di Nusa Loka


BSD City Serpong Tangerang Selatan, Banten.
Indonesia.

Info dan Kerjasama:

www.bit.ly/asrulsani
Facebook.com/asrulsaniabu
www.asrulsaniabu.blogspot.com
E-mail: Indonesiasani@gmail.com

Buku Sang Wali: 213


Author's Brief History

Asrulsani Abu was the first child of the Abu Djaropi


and Nurhayati Kadir. Born on July 8, 1973. In the
city of Parepare, the province of South Sulawesi,
Indonesia.

In 1992 after completing Islamic High School in


Athirah, Makassar, he continued his studies at the
University of Western Sydney, Hawkesbury,
Richmond. New South Wales Australia. In Australia,
He got the mandate to be the vice chairman of the
Indonesian Australian Student Association (PPIA-
Hawkesbury). In 1994 he continued to study at
Trisakti University Jakarta at the faculty of
economics majoring in management.

After graduating from college, married in 2000 with a


Banten Sundanese girl named Nurul Khasanah and
blessed with a pair of childrens named Zayyan Amadis
and Sydney A. Medina. Had worked as a marketing
officer of PT Zurich in Kuningan Jakarta.

Buku Sang Wali: 214


In 2001 he continued his Masters education at
Trisakti University in Jakarta majoring in Marketing
Management and successfully graduated satisfactorily
in 2003.

In 2003, he started his Amadis Center education


business in office arcade Metro Permata Karang
Tengah Ciledug Tangerang. In 2007 he became a
marketing force at PT. Mitra Graha Investama BSD
City South Tangerang. In the same year he was the
branch director of PT. Corauleng Maega Putra.
He Frequently attend several marketing training /
training and "leadership" such as TDW, ESQ
Training & Leadership, Top Coach Indonesia, and
The 7 Awareness Training to become assistant
trainers.
Following a number of organizations such as the
KKSS (Suluk Family Harmony), the Indonesian
Young Entrepreneurs Association and the
Indonesian Young Business Association and the
Tangsel Club.

Buku Sang Wali: 215


Several times were asked to be a speaker about
business, marketing and Islam at the Baitul Hikmah
BSD mosque and were once speaker at the Depok
Indonesian Ministry of Education and Training
Center. In 2015 he joined the Gaido Group company
group and founded PT. Sani Mobil Indonesia.

In 2017 established a family company PT. Tjorauleng


Maega Berkah in the field of property and
transportation and services which debuted Sani
Group Indonesia.

The activities always want to work and share and write


inspirational books such as Happiness Management
Book, a collection of poems from the Pearl of the
Universe, autobiographical books, the book "Sang
Wali", novel books and so on as a means of pouring
love, binding knowledge and means of worship in order
to reach the blessing of Allah SWT.

Currently, he lives in Nusa Loka BSD City


Serpong, South Tangerang, Banten. Indonesia.

Buku Sang Wali: 216


Info and Cooperation:

www.bit.ly/asrulsani
Facebook.com/asrulsaniabu
www.asrulsaniabu.blogspot.com
E-mail: Indonesiasani@gmail.com

Buku Sang Wali: 217


Buku Sang Wali: 218
Buku Sang Wali: 219

Anda mungkin juga menyukai