Anda di halaman 1dari 20

Bab 1

Pengenalan Jalan

A. Pengertian Jalan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian


area darat, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Sedangkan
jalan raya dikhususkan pada sebuah jalan utama yang menghubungkan antara
suatu kawasan dengan kawasan lainnya. Biasanya jalan raya memiliki
karakterisktik sebagai berikut:

 Difungsikan untuk kendaraan bermotor.


 Pengguanaannya bagi masyarakat umum.
 Pembuatan Jalan ini dibiayai oleh pemerintah, dan
 Penggunaannya diatur oleh undang-undang.

B. Peranan Jalan Raya

Pada dasarnya fungsi jalan pada umumnya adalah sebagai sebuah


prasarana sistem transportasi akan tetapi peran jalan sendiri sangatlah penting
bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

1) Peran Jalan Terhadap Ekonomi.

Jalan berperan meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu tempat karena


menolong orang untuk pergi atau mengirim barang lebih cepat ke suatu tujuan.
Dengan adanya jalan raya, komoditi dapat mengalir ke pasar setempat dan hasil
ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada pasaran di luar wilayah itu. Selain
itu, jalan raya juga mengembangkan ekonomi lalu lintas di sepanjang
lintasannya. Contohnya, di pertengahan lintasan jalan raya utama yang
menghubungkan bandar-bandar besar, penduduk setempat dapat menjual
makanan kepada sopir truk yang kerap lewat di situ.

1
2) Peran Jalan Raya Terhadap Sosial

Sebagai media pendukung meningkatkan pendapatan masyarakat dan


memperluas kesempatan kerja melalui kelancaran transportasi serta aktivitas
proyek pembangunan jalan. Misalnya jika proyek pembangunan jalan mulai
dilaksanakan, tentu saja berpeluang bagi masyarakat produktif sekitar kawasan
pembangunan untuk dapat memperoleh pekerjaan. Di sisi lain jalan dapat
berguna dalam pengembangan suatu wilayah menjadi lebih maju. Sebagai
contoh di bidang pendidikan, jalan berperan penting sebagai pemerataan
pendidikan di berbagai kawasan. Akan tetapi seiring perkembangan jalan raya itu
sendiri secara perlahan dapat mengubah pola mata pencaharian masyarakat.
yaitu terjadinya perubahan fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi
pembangunan jalan yang menimbulkan dampak lanjutan terhadap perubahan
mata pencaharian penduduk.

3) Peran Jalan Terhadap Budaya

meningkatakan kebudayaan melalui terciptanya pertukaran budaya yang


dimungkinkan karena adanya prasarana transportasi. Meskipun tidak secara
langsung. Dengan adanya jalan maka membuka peluang penduduk pada suatu
kawasan untuk melakukan perpindahan (urbanisasi). Dimana pada setiap
kawasan atau daerah tentunya memiliki karakteristik budaya yang beragam.

2
Bab 2

Uraian tentang Jalan Berdasarkan UU No. 38 Tahun 2004 dan


PP N0. 36 Tahun 2006

A. Fungsi Jalan

Berdasarkan sifat dan pergerakan pada lalu lintas dan angkutan jalan,
fungsi jalan dibedakan atas arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan. Fungsi jalan
terdapat pada sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder.
Pada sistem jaringan primer dibedakan atas arteri primer, kolektor primer, lokal
primer, dan lingkungan primer.Pada sistem jaringan sekunder dibedakan atas
arteri sekunder, kolektor sekunder, lokal sekunder, dan lingkungan sekunder.

 Jalan arteri primer berfungsi menghubungkan secara berdaya guna


antarpusat kegiatan nasional atau antara pusat kegiatan nasional dengan
pusat kegiatan wilayah.
 Jalan kolektor primer berfungsi menghubungkan secara berdaya guna
antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat
kegiatan wilayah, atau antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan
local
 Jalan lokal primer berfungsi menghubungkan secara berdaya guna pusat
kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat kegiatan wilayah
dengan pusat kegiatan lingkungan, antarpusat kegiatan lokal, atau pusat
kegiatan local dengan pusat kegiatan lingkungan, serta antarpusat kegiatan
lingkungan.
 Jalan lingkungan primer berfungsi menghubungkan antarpusat kegiatan di
dalam kawasan perdesaan dan jalan di dalam lingkungan kawasan
perdesaan.
 Jalan arteri sekunder berfungsi menghubungkan kawasan primer dengan
kawasan sekunder kesatu, kawasan sekunder kesatu dengan kawasan
sekunder kesatu, atau kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder
kedua.
 Jalan kolektor sekunder berfungsi menghubungkan kawasan sekunder
kedua dengan kawasan sekunder kedua atau kawasan sekunder kedua
dengan kawasan sekunder ketiga.

3
 Jalan lokal sekunder berfungsi menghubungkan kawasan sekunder kesatu
dengan perumahan, kawasan sekunder kedua dengan perumahan, kawasan
sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan.
 Jalan lingkungan sekunder berfungsi menghubungkan antarpersil dalam
kawasan perkotaan.

B. Klasifikasi Jalan

Jalan sesuai dengan peruntukannya terdiri atas jalan umum dan jalan khusus.

Jalan umum dikelompokkan menurut sistem, fungsi, status, dan kelas.

A) Menurut Sistem Jaringan Jalan

Sistem jaringan jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem
jaringan jalan sekunder.

 Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan


peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan
semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua
simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan.
 Sistem jaringan jalan sekunder merupakan sistem jaringan jalan dengan
peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di
dalam kawasan perkotaan.
B) Menurut Fungsinya

Jalan umum menurut fungsinya dikelompokkan ke dalam jalan arteri, jalan


kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan.

 Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan


utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan
jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
 Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang,
kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.

4
 Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata
rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
 Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan
rata-rata rendah.
C) Menurut Statusnya

Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan nasional,


jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa.

 Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem
jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan
jalan strategis nasional, serta jalan tol. Jalan nasional sebagaimana
dimaksud terdiri atas:
a. jalan arteri primer;
b. jalan kolektor primer yang menghubungkan antaribukota provinsi;
c. jalan tol; dan
d. jalan strategis nasional.
 Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan
primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/
kota, atau antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi. Jalan
provinsi sebagaimana dimaksud terdiri atas:
a. jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan
ibukota kabupaten atau kota;
b. jalan kolektor primer yang menghubungkan antaribukota kabupaten
atau kota;
c. jalan strategis provinsi; dan
d. jalan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
 Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan
primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota
kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat
kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem
jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis
kabupaten. Jalan kabupaten sebagaimana dimaksud terdiri atas:

5
a. jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan
provinsi
b. jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan
ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat desa,
antaribukota kecamatan, ibukota kecamatan dengan desa, dan
antardesa;
c. jalan sekunder yang tidak termasuk jalan provinsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 huruf d dan jalan sekunder dalam kota;
dan
d. jalan strategis kabupaten.
 Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder
yang menghubung-kan antarpusat pelayanan dalam kota,
menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan
antarpersil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada
di dalam kota.
 Jalan desa sebagaimana merupakan jalan umum yang menghubungkan
kawasan dan/atau antar-permukiman di dalam desa, serta jalan
lingkungan.

Jalan khusus merupakan jalan yang bukan diperuntukkan bagi lalu lintas umum
dalam rangka distribusi barang dan jasa yang dibutuhkan.

6
C. Hirarki Jalan

Gambar 1: Hirarki fungsi jalan pada sistem jaringan jalan primer

7
Gambar 2: Hirarki fungsi jalan pada sistem jaringan jalan sekunder

8
Gambar 3: Hirarki fungsi jalan pada sistem jaringan jalan primer dan sekunder

D. Prototype Jalan

Perkerasan Lentur

Perkerasan Kaku

9
Potongan Melintang Profil Jalan

10
E. Bangunan Pelengkap Jalan
Bangunan pelengkap jalan adalah bangunan-bangunan pendukung dari
jalan tersebut.
Saluran Air Jalan
Saluran air pada hakekatnya adalah bangunan yang berfungsi untuk
mengalirkan air permukaan agar tidak terjadi genangan air pada permukaan
jalan. Sesuai dengan fungsi dan kondisi yang dijumpai di lapangan, maka
saluran air jalan dapat berupa :
a) Saluran tepi jalan (saluran terbuka)

11
b) Saluran tertutup

12
Tembok Penahan Tanah
Tembok penahan tanah / turap adalah bangunan pelengkap jalan yang berfungsi
untuk mencegah terjadinya kelongsoran talud jalan baik pada tebing sebelah
atas muka jalan maupun pada tiang sebelah bawah muka jalan. Bangunan ini
biasanya dibuat pada tempat yang terkena pengaruh gerusan air.

Jembatan
Konstruksi jembatan suatu proyek jalan biasanya tak dapat dielakkan, karena
jalan terpotong oleh aliran air.

13
F. Aksesoris Jalan ( Konstruksi Perlengkapan Jalan )
Perlengkapan jalan yang berkaitan langsung dengan pengguna jalan
adalah bangunan atau alat yang dimaksudkan untuk keselamatan keamanan,
ketertiban dan kelancaran lalu lintas serta kemudahan bagi pengguna jalan
dalam berlalu lintas. Beberapa macam bangunan pelengkap jalan yang akan
dibahas adalah
Patok dan Marka Jalan

14
Rambu-rambu Lalu Lintas

15
Rel Pengaman

16
Bab 3

Identifikasi Salah Satu Ruas Jalan di Kota Tarakan

Jalan Mulawarman Kota Tarakan

Jalan Mulawarman merupakan salah satu jalan yang berada di kota


Tarakan. Berdasarkan klasifikasi menurut NOMOR 34 TAHUN 2006,. Jalan
Mulawarman diklasifikasikan sebagai Jalan arteri primer (Pasal 13) dan
berstatus sebagai Jalan Nasional (Pasal 25 huruf a) . Dengan Ketentuan:

17
 Jalan arteri primer didesain berdasarkan kecepatan rencana paling
rendah 60 (enam puluh) kilometer per jam dengan lebar badan jalan
paling sedikit 11 (sebelas) meter.
 Jalan arteri primer mempunyai kapasitas yang lebih besar dari volume
lalu lintas rata-rata.
 Pada jalan arteri primer lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh
lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal, dan kegiatan lokal.
 Jumlah jalan masuk ke jalan arteri primer dibatasi sedemikian rupa
 Persimpangan sebidang pada jalan arteri primer dengan pengaturan
tertentu
 Jalan arteri primer yang memasuki kawasan perkotaan dan/atau kawasan
pengembangan perkotaan tidak boleh terputus.

18
Bab 4
Penutup
A. Ringkasan
Jalan raya merupakan sebuah prasarana dalam sebuah sistem
transportasi yang berfungsi sebagai penghubung antara suatu kawasan ke
kawasan lainnya atau wilayah ke wilayah lainnya. Jalan memiliki peran utama
dalam mendorong pemerataan pembangunan suatu wilayah. Baik dari segi
ekonomi, sosial, dan budaya.
Adapun jalan dibagi menjadi dua yaitu jalan umum dan jalan khusus.
Jalan umum dibagi lagi mejadi beberapa klasifikasi yaitu:
 Sistem Jaringan Jalannya : sistem jaringan jalan primer dan sistem
jaringan jalan sekunder.
 Fungsi : jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan.
 Statusnya di suatu daerah: jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten,
jalan kota, dan jalan desa
Jalan khusus adalah jalan yang di bangun oleh instasi, badan usaha.
Perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri.
Jalan Terbagi menjadi dua macam tipe perkerasan yaitu:
1. Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) yang memiliki beberapa lapisan
yaitu: tanah dasar, lapis pondasi bawah, lapis pondasi, dan lapis
permukaan.
2. Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) yang memiliki lapisan terdiri dari :
tanah dasar, pondasi bawah, dan lapisan perkerasan beton semen.
Jalan memiliki bangunan pelengkap yang berfungsi sebagai bangunan
pendukung konstruksi jalan tersebut, seperti: saluran air jalan, tembok penahan
tanah jembatan.
Jalan juga memiliki aksesoris yang berfungsi sebagai penunjang
keselamatan keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas serta kemudahan
bagi pengguna jalan dalam berlalu lintas. Seperti : rel pengaman, patok dan
marka jalan, serta rambu-rambu lalu lintas.

19
Daftar Pustaka

Pemerintah Indonesia. 2006. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan.
Pemerintah Indonesia. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
34 Tahun 2004 Tentang Jalan.
Departemen Pekerjaan Umum. 2005. MODUL RDE – 09: Dasar-dasar
Perencanaan Bangunan Pelengkap Jalan, diakses dari
http://sibima.pu.go.id/mod/resource/view.php?id=12017, pada 29
September 2019.
Wikipedia. Jalan, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan, pada 25
September 2019.

20

Anda mungkin juga menyukai