Makalah Kiki 2
Makalah Kiki 2
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
1. M.RIYAD FATWA
2. RESKI AYUNI
3. TIARA AZZURA
JURUSAN GEOGRAFI
2019
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
Setiap negara memiliki jenis fauna yang berbeda satu sama lain. Bahkan
kita mengenal istilah fauna endemik yang merupakan hewan asli daerah tersebut
dan kita tidak akan pernah bisa menemukannya di tempat lain. Berikut adalah
faktor-faktor yang memicu persebaran fauna:
1. Faktor klimatik
Faktor klimatik adalah kondisi iklim alam tempat dimana flora dan fauna
tumbuh. Faktor iklim terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
Suhu
a. Kelompok vegetasi annual. Kelompok tanaman ini hanya tumbuh pada waktu
tertentu saja yaitu di musim panas. Di musim dingin tumbuhan tertutup salju.
Contohnya adalah bunga-bunga khas daerah dingin dan tanaman kecil.
b. Kelompok vegetasi perennial. Kelompok ini mampu bertahan di suhu yang
sangat rendah di musim dingin. Cara ini membantu tumbuhan untuk tetap
berkembang walaupun di bawah suhu yang ekstrim. Contohnya adalah pohon-
pohon yang berusia lebih dari satu tahun.
Sinar matahari
Kelembaban udara
Curah hujan
Angin bertiup dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Angin juga
mempengaruhi jenis tumbuhan dan hewan yang ada. Angin membantu
penyebaran serbuk sari dari bunga untuk menjamin keberlangsungan hidup suatu
tanaman. Angin yang bertiup juga membantu burung untuk terbang dan
bermigrasi saat musim dingin ke tempat yang lebih hangat.
2. Faktor Edafik
Faktor edafik adalah faktor tanah yang ditempati oleh hewan dan tumbuhan.
Tanah yang subur akan memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan
tanaman. Selain itu hewan juga akan lebih mudah menemukan makanan jika
tanaman disekitarnya tumbuh subur dan berbuah lebat. Faktor-faktor edafik yang
mempengaruhi jenis flora dan fauna antara lain:
Keasaman tanah
Tekstur tanah
Tekstur tanah yang baik bagi tumbuhan adalah yang memiliki komposisi tanah
lempung, pasir, dan debu yang seimbang. Jika tanah terlalu kasar akan membuat
tumbuhan sulit untuk tumbuh. Sebagai contoh adalah ekosistem gurun. Tanah di
gurun terdiri dari pasir yang sangat kering. Tanahnya gersang dan hanya terdapat
beberapa jenis flora dan fauna yang dapat bertahan hidup di gurun. Pachypodium
adalah tanaman khas padang pasir yang berasal dari Benua Afrika. Tanaman ini
tumbuh di tempat kering sehingga ia mampu menyimpan air (tanaman sukulen).
Batangnya lunak dan tidak memiliki kayu, cadangan makanan disimpan di
bonggol yang terletak di pangkal batang. Tanaman ini berfungsi sebagai tanaman
hias.
Tumbuhan menggunakan akarnya untuk menyerap air di dalam tanah. Air tanah
membantu tanaman menyerap mineral yang diperlukan bagi keberlangsungan
hidupnya.
Struktur tanah
Struktur tanah adalah komposisi material yang membentuk tanah. Porositas adalah
tingkat kemampuan tanah untuk membuat air mengalir diantaranya. Sedangkan
permeabilitas adalah besar pori-pori diantara komposisi tanah. Kedua faktor
tersebut memainkan peran penting dalam penyediaan air bagi tumbuhan.
Udara di dalam tanah berperan dalam proses respirasi atau bernapas. Respirasi
adalah penguraian bahan makanan yang terjadi di stomata untuk menghasilkan
energi.
Flora yang tumbuh di dataran tinggi juga berbeda dengan flora yang hidup di
dataran rendah. Sebagai contoh kita tidak akan bisa menemukan pohon teh yang
tumbuh di tepi pantai karena teh hanya bisa tumbuh di dataran tinggi yang sejuk.
Begitupun pohon kelapa hanya bisa ditemui di tepi pantai dan dataran rendah
yang panas.
4. Faktor Biotik
Faktor biotik terdiri dari tiga komponen yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.
Ketiganya memiliki peran tersendiri terhadap keberlangsungan flora dan fauna.
Peran manusia
Manusia memiliki peran yang sangat besar untuk menentukan kehidupan hewan
dan tumbuhan. Salah satu sifat manusia yang destruktif seringkali menjadi
penyebab hilangnya habitat asli suatu makhluk hidup. Sebagai contoh adalah
hewan langka yang saat ini sulit ditemukan di alam bebas. Semuanya berawal dari
keinginan manusia untuk memperluas lahan pertanian sehingga menggunduli
hutan yang merupakan habitat hewan banyak. Maraknya pembalakan liar
membabat hutan membuat binatang sulit mencari makan untuk bertahan hidup
dan berkembang biak. Akibatnya banyak hewan yang mulai punah dan masuk ke
dalam hewan yang dilindungi. Dampak hutan gundul sangatlah besar terhadap
kehidupan flora dan fauna di seluruh dunia. Sebagai contoh di hutan Kalimantan
selama 16 tahun terakhir orang utan yang telah mati mencapai 100.000 ekor.
Setelah diteliti lebih dalam punahnya orang utan akibat ulah manusia karena
merusak hutan tempat tinggalnya dan perburuan liar sehingga jumlah orang utan
di alam liar semakin menipis. Untuk menyikapi hal tersebut dibuatlah hutan
lindung dan suaka margasatwa sebagai bentuk kepedulian manusia terhadap alam
dan melindungi flora fauna langka dari kebinasaan.
Peran hewan
Salah satu hewan yang membantu persebaran tumbuhan adalah hewan penyerbuk.
Hewan berjenis ini menghisap madu dari bunga dan membawa serbuk sari terbang
bersamanya. Serbuk sari tersebut jatuh di bunga lainnya dan menyebabkan
penyerbukan silang. Hewan penyerbuk antara lain lebah madu, tawon madu, lalat
bunga, kupu-kupu, ngengat, burung kolibri, dan banyak lagi. Selain lebah madu
baru-baru ini ditemukan adanya istilah lebah laut dari jenis krustasea. Hewan
invertebrata ini menghampiri serbuk sari bunga dari rumput laut. Mereka
mendekatinya karena ingin mencari makan di sekitar rumput laut. Serbuk saripun
menempel pada krustasea dan ikut terbawa saat mereka hinggap di rumput laut
lainnya. Cara ini membantu penyerbukan di ekosistem laut.
Peran tumbuhan
Peran tumbuhan berkaitan erat dengan penyuburan tanah. Tanah yang subur dan
gembur akan membuat tumbuhan bertumbuh lebat dan mempengaruhi kehidupan
hewan di sekitarnya. Salah satu tumbuhan yang bermanfaat dalam persebaran
flora fauna adalah tumbuhan berjenis jamur. Salah satu jamur yang bermanfaat
bagi tanaman adalah Acetobacter sp yang berguna untuk menghambat fungi
penyebab bercak pada tanaman mentimun.
Dari paparan di atas dapat kita simpulkan bahwa persebaran flora dan fauna
dipengaruhi oleh banyak faktor. Manusia harus bisa menjaga dan melestarikan
alam untuk memastikan keberlangsungan hidup flora dan fauna yang masih ada
dan terancam punah. Jangan sampai anak cucu kita kelak tidak akan bisa lagi
menemukan hewan dan tumbuhan yang kita temui saat ini. Kebijakan kita
terhadap alam yang kita tinggali memiliki peran krusial untuk keberlangsungan
makhluk hidup di bumi.
2.2 persebaran dan pembagian fauna di Indonesia
Wilayah Indonesia bagian barat yang meliputi pulau Sumatra, Jawa, Bali,
dan Kalimantan. Contoh fauna:
Mamalia, terdiri atas gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng,
kerbau, monyet, orang utan, macan, tikus, bajing, beruang, kijang, ajag,
kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang;
Reptil, terdiri atas; buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, bunglon,
dan trenggiling;
Burung, terdiri atas; burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, berbagai
macam unggas, dan lain-lain;
Berbagai macam serangga;
Berbagai macam ikan air tawar dan pesut, yaitu sejenis lumba-lumba dari
Sungai Mahakam.
2. Fauna Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)
Adanya binatang menyusui berbadan besar, seperti gajah, kerbau, sapi, dan
lain-lain.
Banyak dijumpai berbagai jenis kera
Banyak terdapat ikan air tawar
Jenis-jenis burung tidak banyak macamnya
Banyak ikan berbetuk lebar dan warnanya sesuai dengan warna airnya.
1. Kehilangan habitat
2. Perburuan Liar
Kehadiran suatu spesies baru yang tidak endemik pada satu wilayah,
memungkinkan adanya konsekuensi hewan dan tumbuhan asli akan hilang sedikit
demi sedikit. Munculnya spesies baru dapat terjadi karena proses penyebaran
seperti benih yang tertiup angin atau burung, namun proses tersebut sangat jarang
terjadi. Kehadiran spesies baru lebih banyak disengaja oleh migrasi manusia yang
cepat. Benih tumbuhan dapat dengan mudah dibawa manusia dengan tas, mobil,
atau kaos kaki sekalipun. Kehadiran spesies baru di lahan yang endemik bisa jadi
memicu persaingan yang tidak bisa ditoleransi oleh hewan dan tumbuhan lokal
sehingga mereka akan kalah.
4. Polusi
5. Kompetisi
6. Penyakit
Adanya wabah penyakit baik itu secara alami atau buatan dapat
menimbulkan kepunahan suatu spesies. Contohnya penyakit elm Belanda,
merupakan penyakit jamur pohon elm disebarkan oleh kumbang kulit kayu elm.
Meskipun awalnya diyakini berasal dari Asia, penyakit ini telah tiba-tiba muncul
di Amerika Utara dan Eropa dimana telah menghancurkan populasi pohon elm
Ada beberapa faktor ekologi lainnya yang berkontribusi terhadap kepunahan suatu
spesies diantaranya:
PENUTUP
A.Kesimpulan
https://www.seppuloeppa.com/jenis-dan-persebaran-fauna-di-indonesia/
https://parararam.com/penyebaran-fauna-di-indonesia/
https://www.seppuloeppa.com/jenis-dan-persebaran-fauna-di-indonesia/
https://www.zonareferensi.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/