Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN

PERILAKU ORGANISASI – KOMUNIKASI

Dirangkum oleh : Rachmad Hidayat – MME-66


Dosen : Dr. Riza Aryanto, S.Psi, MM
Mata Kuliah : Perilaku Organisasi
RINGKASAN PEMBAHASAN

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi yang dilakukan oleh seseorang
kepada orang lain dalam bentuk verbal atau lisan, yakni secara langsung atau nonverbal, yakni
melalui perantara atau media. Pada dasarnya komunikasi merupakan hal utama dalam kehidupan
khususnya dalam kehidupan sosial. Kenyataannya 70% dari kehidupan seseorang adalah
berkomunikasi, yang terdiri dari membaca, menulis, mendengarkan, menonton, dlsb. Tak bisa
dibayangkan bagaimana sesorang kana menjalani hidupnya tanpa berkomunikasi. Akan tetapi
terdapat hal yang paling penting dari adanya komunikasi yakni penyampaian pesan, informasi
ataupun makna yang ingin disampaikan dari komunikator (pemberi informasi /pesan) kepada
komunikan (penerima pesan). Sehingga untuk mencapai penyampaian informasi yang sesuai
perlunya alat sebagai jembatan penyampaian informasi yang tak lain adalah bahasa.

Kebanyakan kesuksesan seseorang di kehidupannya dilalui dengan adanya komunikasi yang baik
dengan orang lain. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang ditandai dengan sampainya
informasi kepada penerima informasi. Komunikasi yang sempurna terjadi apabila penyampain
informasi yang dilakukan komunikator kepada komunikan sesuai atau sama persi s dengan dengan
yang dimaksudkan oleh komunikator.

Fungsi Komunikasi
Dalam sebuah kelompok ataupun organisasi pasti terjalin adanya komunikasi. Komunikasi dalam
organisasi atau kelompok memiliki empat funsi utama yakni control, motivativation, emotional
expression, dan information.
1. Control atau kontrol
Merupakan fungsi komunikasi yakni sebagai alat kontrol untuk mengetahui sejauh mana
seseorang berjalan atau melaksakan tanggung jawabnya apakah telah sesuai dengan tauran atau
tidak. Biasanya kontrol terjadi menyesuaikan dengan aturan yang ada. Sehingga, sifatanya
memaksa atau force apabila terjadi penyimpangan langsung berefek pada pembaerian punish
yang sesuai. Begitupula sebaliknya adanya reward.
2. Motivation atau memotivasi
Komunikasi juga sebagai alat untuk memberikan motivasi kepada orang lain ataupun diri. Hal ini
dilakuakn dengan cara yang lebih lembut dari pada kontrol yang bersifat memaksa atau force
yakni dengan meyadarkan kepada nurani seseorang.
3. Emotional expression atau ekspresi emosional.
Komunikasi merupakan media untuk berekspresi, penyalurkan ekspresi. Dalam berkomunikasi
kita juga perlu adanya pendengar untuk menyampaikan ekspresi apa yang kita rasakan rasakan.
Dan tak jarang pula adanya reaksi atas ekspresi yang telah dismpaikan dalam bentuk tanggapan
berupa nasehat, ataupun tanggapan yang lainnya. Dan hal itu terjadi secara alami karena pada
dasarnnya manusia memiliki kebutuhan sosial.
4. Information atau Informasi
Informasi yang tak lain adalah fungsi utama dari adanya komunikasi terjadi, yang mempengaruhi
adanya pengambilan keputusan seseorang (individu) ataupun kelompok.

Jadi komunikasi adalah proses yang memiliki tujuan untuk pengambilan keputusan yang bertujuan
memberikan informasi dari sumber kepada penerima yang akhirnya melahirakan adanya feedback
atau umpan balik.
Proses Komunikasi
Sebelum komunikasi bermanfaat dalam menyampaikan informasi ataupun maksud, terdapat
beberapa komponen yang mempengaruhi proses komunikasi. Proses komunikasi terjadi terdiri dari
beberapa komponen antara lain sebagai berikut:
- Sender (Pengirim)
Merupakan subjek atau seseorang yang memiliki kebtuhan untuk membeikan informasi /
pesan / berita yang akan dikomunikasiakan dengan orang lain.
- Endcoding (Pengkodean)
Merupakan proses pengiriman kode informasi yang disampaikan dalam bentuk isyarat ataupun
simbol.
- Messages (Pesan)
Merupakan maksud yang ingin disampaikan, dan dapat dimengerti dengan indra penerima.
Biasanya dalam bentuk lisan ketika berbicara.
- Channel (Saluran)
merupakan media penyaluran pesan, seperti udara untuk berbicara, ruang chat dalam sosmed,
dsb. Receiver (Penerima)
- Subjek yang menerima informasi, menafsirkan informasi yang diterima.
- Decoding (Penafsiran)
Proses penafsiran atau menerjemahkan maksud dari informasi yang telah diterima untuk
menjadi informasi yang berarti baginya. Komunikasi akan semakin efektif apabila penerima
mampu menafsirkan informasi sesuai dengan maksud pengirim.
- Noise (Gangguan)
Merupakan faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran komunikasi. Dalam
memberikan informasi ataupun menerima informasi. Dan hal ini dapat berasal dari eksternal
maupun internal.
- Feedback (umpan balik) adalah tanggapan dari penerima terhadap informasi yang terlah
diterima, dengan memberikan respon terhadap informasi yang diterima.

Arah Proses Komunikasi


Komunikasi dapat terjadi dalam berbagai arah, antara lain sebagai berikut:
- Downward Communication (komunikasi ke bawah)
Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam sebuah kelompok / organisasi ke tingkat yang
lebih rendah. Komunikasi semacam ini biasanya terjadi secara hierarki dalam sebuah organisasi
perusahaan seperti pemimpin kepada karyawan. Dalam aliran komunikasi ini terdapat kebaikan
dan keburukannya. Kebaikannya adalah para pemimpin yang memiliki kewenangan dengan
mudah mengatur para karwayannya dalam mencapai tujuan organisasi dan mengontrol
organisasi. Akan tetapi keburukannya adalah komunikasi yang terjalin tidak berjalan dengan
efektif karena komunikasi yang berjalan hanya komunikasi satu arah yakni, dari atasan ke
bawahan tanpa ada umpan balik atau feedback yang diperbolehkan.
- Upward Communication (komunikasi ke atas)
Kebalikan dari Downward Communication, Komunikasi yang mengalir ke tingkat lebih tinggi
dalam kelompok atau organisasi. Positifnya komunikasi ini mempermudah karyawan untuk
memberikan feedbak dan memberikan ide – ide untuk kemajuan organisasi, akan tetapi
negatifnya adalah pemimipin atau manager akan sulit mengontrol jalannya tujuan organisasi
dan akan mengganggu.
- Lateral Communication (komunikasi lateral)
Komunikasi yang terjadi dalam seuah kelompok kerja yang sama, pada tingkatan yang sama,
atau horizontal. Kelebihannya adalah komunikasi yang efektif dalam mencapai sebuah tujuan
tertentu. Buruknya adalah menghilangnya tanggung jawab yang sesungguhnya lebih
mengutamakan pada tujuan adanya komunikasi lateral.

Komunikasi Interpersonal / per individu


Setiap orang memiliki kharateristik yang berbeda dalam berkomunikasi di depan umum. Lalu
bagaimana cara yang digunakan untuk berkomomunkasi dengan individu maupun sejumlah orang
dalam sebuah organisasi atau kelompok. Terdapat beberapa cara yang digunakan individu untuk
berkomunikasi dengan individu ataupun sejumlah orang dalam sebuah kelompok atau organisasi
antara lain sebagai berikut.
1. Oral Communication / Lisan
Salah satu cara yang digunakan dalam berkomunikasi yang ditujukan kepada individu, sejumlah
orang dalam organisasi atau kelompok adalah dengan cara lisan seperti berpidato resmi, diskusi,
ataupun tatap muka. Keuntungannya adalah memepermudah transfer informasi kepada khalayak
umum dalam menyampaikan informasi secara efektif. Selain itu, dengan mudah akan mendapatkan
respon. Kelemahannya adalah penyamapain informasi kepada banyak orang yang memiliki
penerimaan yang berbeda - beda.
2. Written Communication
Komunikasi yang dilakukan secara tertulis seperti memo, surat, fax, e-mail, pesan singkat, dan
buletin. Komunikasi seperti ini biasanya dilakukan apabila terdapat informasi yang perlu
pertimbangan yang cukup panjang dalam pengambilan keputusan atau sifatnya sangat penting yang
memerlukan kegiatan berpikir menyeluruh. Sehingga dalam komunikasi seperti ini memungkinkan
untuk komunikasi yang yang baik logis, dan jelas. Kelebihannya bisa disampaikan secra menyeluruh
ataupun langsung tertuju pada penerima. Kurangnya adalah kurangnya komunikasi yang baik
memungkinkan hanya terjadi komunikasi searah tanpa feedback seperti buletin. Jikalau email
memungkinkan pula informasi yang dikirimkan tidak terkirim kepada penerima yang dituju.
3. Nonverbal Communication
Nonverbal communication, komunikasi yang terjadi secara lisan maupun tidak yang terjadi secara
tersirat. Komunikasi yang terjadi meliputi gerakan tubuh, intonasi kata, ekspresi wajah, jarak fisik
dlsb, atara pengirim informasi dengan penerima informasi.

Komunikasi Dalam Organisasi


Komunikasi dalam organisasi terdapat dua bentuk komunikasi yakni Formal Network (Jaringan
Formal), Jaringan Formal Kecil, Grapevine dan Inovasi Teknologi dan Komunikasi.
a. Jaringan Formal Kecil
Pada dasaranya dalam organisasi jaringan formal begitu luas dan terdapat puluhan ribu bentuk
jaringan yang terbentuk. Yang paling penting adalah mengethaui jaringan formal inti awal
terbetuk yakni janringan formal kecil.
b. Grapevine / Komunikasi Selentingan atau Informal
Merupakan komunikasi Informal yang terjadi apabila komunkasi secara formal tidak mencukupi
atau memerlukan adanya komunikasi yang lebih lanjut hal ini hanya berlaku pada satu orang
saja.
c. Inovasi Teknologi komunikasi
- E-mail: media pesan elektronik melalui internet sebagai media untuk mengirim pesan dan
dokumen.
- Instant Messaging and Text Messaging: menggunakan media elektronik sama seperti e-
mail.
- Social Networking: kegiatan menjalin hubungan dengan orang lain melalui social media
sites / situs jejaring sosial yang ada di internet.
- Blog: merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai
tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum.
- Video conferencing: memudahkan karyawan meeting dengan siapapun yang berada di
tempat berbeda.
d. Mengatur Informasi
Kemampuan sesorang dalam mengatur informasi yang masuk dengan kesadaran akan tanggung
jawabnya. Dalam mengatur informsi tak akan pernah lepas dengan dua hal ini, yakni terlalu
banyaknya informasi yang masuk, dan ancaman akan keamanan informasi.

Halangan Terhadap Komunikasi Yang Efektif


Beberapa halangan dapat memperlambat dan mengubah komunikasi menjadi tidak efektif,
diantaranya yaitu:
1. Penyaringan
Dalam proses menyaring informasi ini, pengirim pesan dengan sengaja menyaring dan
menyeleksi informasi sehingga penerima hanya menerima pesan yang baik dan bagus saja.
Sebagai contoh: Seorang manajer yang melaporkan informasi kepada bosnya berupa informasi
yang baik-baik saja merupakan bentuk penyaringan informasi, karena tidak semua informasi
yang disampaikan.
2. Persepsi Penyeleksian
Persepsi penyeleksian menyebabkan seseorang melakukan komunikasi berdasarkan apa yang
menjadi kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang dan karakteristik pribadi orang
tersebut. Sebagai contoh: seorang pewawancara yang mengharapkan karyawan wanita untuk
melamar akan lebih cenderung positif dan antusias saat ada pelamar kerja wanita dibandingkan
pelamar kerja pria.
3. Kelebihan Informasi
Setiap individu punya kapasitas terbatas untuk memproses data. Ketika informasi yang diterima
melebih kapasitas kita dalam menerima, maka terjadilah kelebihan informasi. Sebagai contoh:
seorang karyawan yang menerima informasi terlalu banyak dari bosnya akan menyebabkan
karyawan tersebut menjadi stress dan terbeban dengan banyak informasi yang diperoleh,
sehingga menghambat feedback dari karyawan tersebut.
4. Emosi
Seseorang dapat menterjemahkan pesan yang sama dengan berbeda saat pesan tersebut
disampaikan dalam kondisi marah dan kondisi bahagia. Sebagai contoh: seorang anak yang
dinasehati orang tuanya dengan kasih sayang dan penuh canda akan memiliki respon yang
berbeda dengan anak yang dinasehati orang tuanya dengan penuh amarah dan bentakan.
5. Bahasa
Kata-kata yang sama bisa memiliki arti yang berbeda dalam bahasa yang berbeda. Bahkan dalam
bahasa yang sama pun, setiap orang bisa memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain. Usia
dan konteks kejadian menjadi 2 faktor yang berpengaruh besar terhadap perbedaan tersebut.
Contoh: dalam bahasa Medan, tulang berarti paman, sedangkan dalam bahasa Indonesia tulang
artinya tulang.
6. Hening/Bungkam
Mudah bagi seseorang untuk memilih diam dan tidak berkomunikasi, karena adanya alasan
kurangnya informasi yang diterima. Diam/bungkam dan menyembunyikan informasi merupakan
hal yang umum dan juga merupakan masalah. Penelitian menunjukkan setiap karyawan
setidaknya akan bungkam/diam mengenai suatu urusan/persoalan yang signifikan. Hal ini
menyebabkan adanya halangan bagi manajer untuk berkomunikasi dan mengetahui mengenai
informasi tentang masalah apa yang terjadi, baik secara operasonal maupun faktor psikologi
orang tersebut.

7. Ketakutan/Kekhawatiran dalam Komunikasi


Banyak orang yang memiliki ketakutan/kekhawatiran dalam proses komunikasi langsung.
Sebagian besar orang mengalami kesulitan saat berkomunikasi tatap muka secara langsung,
sehingga banyak orang yang mengandalkan media/sarana untuk berkomunikasi seperti catatan
atau telpon. Hal ini menjadi halangan dalam proses komunikasi yang efektif karena adanya
faktor eksternal yang dapat menyebabkan tidak tersampaikannya pesan.
8. Berbohong/Menipu
Halangan komunikasi yang efektif terakhir ialah berbohong. Saat seseorang berbohong maka
pesan yang sesungguhnya tidak tersampaikan dengan baik sehingga antara penerima maupun
pengirim pesan tidak memiliki informasi yang sama. Mengenai berbohong dalam proses
komunikasi merupakan hal yang berbahaya karena tidak semua orang dapat mendeteksi apakah
pesan yang disampaikan merupakan informasi yang benar atau kebohongan.

Anda mungkin juga menyukai