Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

PUSKESMAS PERAWATAN KETAHUN


Jln. Poros KM 92 KETAHUN 38361

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN KETAHUN


NOMOR : 440/C/VIII/ /PKM-KTH/2017

TENTANG
PEDOMAN PENANGANAN OBAT RUSAK/ KADALUWARSA
KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN KETAHUN,

Menimban : a. bahwa Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan lanngsung dan


g bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan
farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
mutu kehidupan pasien;
b. bahwa untuk memberikan perlindungan kepada pasien dari
penggunaan sedian farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat serta
yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan
kemanfaatannya, maka dilakukan penanganan terhadap obatyang
sudah rusak atau kadaluwarsa sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
c. bahwa sehubungan dengan butir (a) dan (b) tersebut diatas maka perlu
menetapkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Perawatan Keatahun.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1121/ MENKES/ SK/ XII/ 2008
tentang Pedoman Teknis Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun
2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Pedoman Penanganan obat rusak/ kadaluwarsa di Puskesmas Perawatan
Ketahun sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
KEDUA Segala biaya yang ditimbulkan akibat keluarnya Surat Keputusan ini
: dibebankan pada anggaran Puskesmas Perawatan Ketahun.
KETIGA Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, bila dikemudian hari ada
: kekeliruan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan diKetahun
Pada tanggal : Januari 2017
KEPALA PUSKESMAS
PERAWATAN KETAHUN

RENY ARMAINI
NIP.19831219201001201
Lampiran : Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Perawatan Ketahun
Nomor : 440/ /SK/C.VIII/ /2017
Tentang : Pedoman penanganan obat rusak/
kadaluwarsa

PEDOMAN PENANGANAN OBAT RUSAK/ KADALUWARSA


PUSKESMAS PERAWATAN KETAHUN TAHUN 2017

A. PENDAHULUAN
Expired Date adalah waktu yang tertera pada kemasan yang menunjukkan batas
waktu yang diperbolehkannya obat tersebut dikonsumsi karena diharapkan masih
memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Umumnya masa kadaluwarsa obat ditulis 2-3
tahun sejak obat dikemas. Untuk masa kadaluwarsa ini berhubungan dengan stabilitas
obat dan masa simpan obat.
Obat yang sudah melewati masa kadaluwarsa dapat membahayakan karena
berkurangnya stabilitas obat tersebut dan dapat mengakibatkan efektoksin (racun). Hal
ini dikarenakan kerja obat sudah tidak optimal dan kecepatan reaksinya telah menurun,
sehingga obat yang masuk kedalam tubuh hanya akan mengendap dan menjadi racun.
Sebenarnya obat yang belum kadaluwarsa juga dapat menyebabkan efek buruk yang
sama, hal ini disebabkan karena penyimpanannya yang salah yang menyebabkan zat
didalam obat tersebut rusak. Tanda-tanda kerusakan zat tersebut biasanya disertai
dengan perubahan bentuk, warna, bau, rasa atau konsistensi. Maka dari itu harus
diperhatikan juga cara penyimpanan obat yang baik.
Untuk memberikan perlindungan kepada pasien dari penggunaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat serta tidak memenuhi persyaratan mutu,
keamanan dan kemanfaatannya, maka dilakukan penanganan terhadap obat yang sudah
rusak atau kadaluwarsa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

B. TEMA
Penangana obat rusak/ kadaluwarsa
C. TUJUAN
1. Untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat serta yang tidak memenuhi
persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatannya
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
D. SASARAN
1. Puskesmas
2. Polindes/ Poskesdes
3. Posyandu
4. Pengobatan Lansia
E. BENTUK KEGIATAN
Penangan obat rusak/ kadaluwarsa adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi kasus
2. Memisahkan obat rusak/ kadaluwarsa dan disimpan pada tempat terpisah dari
penyimpanan obat lainnya
3. Membuat catatan nama, nomor batch, jumlah dan tanggal kadaluwarsa obat yang
rusak/ kadaluwarsa
4. Melaporkan dan mengirim obat tersebut keinstalasi farmasi kabupaten
5. Mendokumentasikan pencatatan tersebut
F. PENUTUP
Demikianlah program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penanganan
obat rusak/ kadaluwarsa di Puskesmas Perawatan Ketahun.

Anda mungkin juga menyukai