2. Prinsip-prinsip Komunikasi
Adapun prinsip-prinsip komunikasi terapeutik menurut Carl Rogers yaitu :
a. Perawat harus mengenal dirinya sendiri.
b. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, percaya,
dan menghargai.
c. Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh pasien.
d. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien, baik fisik
maupun mental.
e. Perawat harus dapat menciptakan suasana yang nyaman dan aman
bagi pasien.
f. Kejujuran dan terbuka.
g. Mampu sebagai role model.
h. Altruisme (Tindakan sukarela membantu orang lain)
i. Bertanggung jawab
6. Pengertian Kolaborasi
Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien/klien adalah dalam melakukan
diskusi tentang diagnosa,melakukan kerjasama dalam asuhan
kesehatan,saling berkonsultasi atau komunikasi serta masing-masing
bertanggung jawab pada pekerjaannya.
Namun demikian kolaborasi sulit didefinisikan untuk menggambarkan apa
yang sebenarnya yang menjadi esensi dari kegiatan ini. Seperti yang
dikemukakan National Joint Practice Commision (1977) yang dikutip
Siegler dan Whitney (2000) bahwa tidak ada definisi yang mampu
menjelaskan sekian ragam variasi dan kompleknya kolaborasi dalam
kontek perawatan kesehatan berdasarkan kamus Heritage Amerika (2000),
kolaborasi adalah bekerja bersama khususnya dalam usaha
penggambungkan pemikiran.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukanan oleh Gray (1989)
menggambarkan bahwa kolaborasi sebagai suatu proses berfikir dimana
pihak yang terklibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu
masalah serta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan
keterbatasan padangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan.
American Medical Assosiation (AMA), 1994, setelah melalui diskusi dan
negosiasi yang panjang dalam kesepakatan hubungan professional dokter
dan perawat, mendefinisikan istilah kolaborasi sebagai berikut ; Kolaborasi
adalah proses dimana dokter dan perawat merencanakan dan praktek
bersama sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan dalam batasan-
batasan lingkup praktek mereka dengan berbagi nilai-nilai dan saling
mengakui dan
menghargai terhadap setiap orang yang berkontribusi untuk merawat
individu, keluarga dan masyarakat.
Tujuan kolaborasi perawat adalah untuk membahas masalah-masalah
tentang klien dan untuk meningkatkan pamahaman tentang kontrbusi
setiap anggota tim serta untuk mengidentifikasi cara-cara meningkatkan
mutu asuhan klien.Agar hubungan kolaborasi dapat optimal,semua
anggota profesi harus mempunyai keinginan untuk bekerjasama.Perawat
dan dokter merencanakan dan mempraktekkan sebagai kolega,bekerja
saling ketergantungan dalam batas-batas lingkup praktek dengan berbagai
nilai-nilai dan pengetahuan serta respek terhadap orang lain yang
berkonstribusi terhadap perawatan individu,keluarga dan masyarakat.
8. Prosedur Pelaksanaan
PERAWAT
a. Perawat ruangan melakukan pengkajian keperawatan dan
mendokumentasikan : keluhan dan pemeriksaan fisik.
b. Perawat melakukan implementasi keperawatan mandiri sesuai
keluhan utama.
c. Perawat menginformasikan kepada tim medis (situation, basic,
action. recomendation) :
1) Identitas Pasien
2) Keluhan dan pemeriksaan fisik
3) Tindakan mandiri yang telah dilakukan
4) Konfirmasi visite/advis selanjutnya.
d. Perawat mengingatkan tim medis untuk membuat catatan program
teraphy pada status pasien.
e. Perawat ruangan mencatat program terapy tim medis pada catatan
perawat/bidan, menuliskan nama dokter, perawat, waktu dan cara
dilaksanakannya komunikasi (komunikasi via telpon).
f. Perawat melaksanakan program terapi sesuai kolaborasi.
g. Perawat mengevaluasi dan membuat catatan perkembangan
terhadap asuhan dan program terapi medis yang telah diberikan.
h. Perawat mengkomunikasikan kembali perkembangan pasien
kepada tim medis.