Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah terkait “Pentingnya green arsitektur di kendari

untuk mengatasi masalah lingkungan" ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan

kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan yang lurus

kepada kita berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah bagi seluruh alam

semesta.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas dalam

mata kuliah Ilmu Lingkungan dengan judul "Konservasi Terkait Arsitektur Hijau, Energi Bersih

dan Transportasi Hijau ". Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam pembuatan maalah ini sehingga dapat disusun hingga selesai.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat. Kami mohon maaf

apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran

yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Kendari, Oktober 2019

Penyusun

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Lingkungan adalah tempat dimana para makhluk hidup dapat hidup sesuai dengan apa
fungsinya makhluk tersebut didalam ekosistem. Diantara para makhluk tersebut manusialahyang
bisa dikatakan paling merusak lingkungan. Banyak sekali faktor-faktor yangmenyebabkan
rusaknya lingkungan tersebut, mulai dari perusakan lingkungan secara sengaja,gas yang
menyebabkan terjadinya polusi udara, limbah-limbah pabrik, dan juga bangunan.

Bangunan dirancang oleh arsitektur yang menjadi salah satu faktor rusaknya lingkungan.
Bahkan dapat dikatakan bahwa arsitek merupakan profesi perusak lingkungan nomor satu di
dunia. Walaupun sudah mengetahui hal ini, masih banyak arsitek-arsitek yang merancang tanpa
memperhatikan keadaan alam dan lingkungan yang ada di sekitarnya yang mengakibatkan
bangunan yang dibangun oleh arsitek mengganggu ekosistem di daerah tempat bangunan itu
berada.

Apalagi di zaman modern ini, kebutuhan papan yang sekarang menjadi kebutuhan capital
bagi setiap orang membuat bidang properti menjadi meningkat. Hal ini dapat mempengaruhi
percepatan arus urbanisasi dan dampak social yang terjadi sehingga
sangat berdampak pada lingkungan sekitarnya. Itu lah alasan mengapa seorang arsitek dalammer
ancang bangunannya harus mengerti dan memaknai apa itu lingkungan dan juga ekologi
sehingga karyanya tidak berdampak negatif bagi lingkungan dan juga bersahabat denganalam.

Tidak lepas dari campur tangan manusia, dimana manusia adalah contributor terbesar dalam
perusakan lingkungan. Seperti halnya tentang pembangunan yang menggunakan bahan-bahan
dari alam yang diambil secara berlebihan, buruk nya perancangan tata ruang kota yang sering
menyebabkan terjadinya banjir di beberapa daerah

Berdasarkan banyaknya masalah-masalah mengenai lingkungan yang disebabkan oleh


manusia, harus ada upaya penanggulangan atau setidaknya mengurangi besarnya tingkat
kontribusi manusia dalam perusakan lingkungan. Beberapa cara yang dapat dilakukan
diantaranya adalah pembangunan dengan konsep arsitektur hijau. Arsitektur hijau adalah
arsitektur yang minim konsumsi sumber daya alam termasuk energi, air dan material, serta
minim menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Arsitektur hijau adalah suatu pendekatan
perencanaan bangunan yang berusaha untuk meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan
pada kesehatan manusia dan lingkungan.

B. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut :


1. Apa yang dimaksud dengan green arsitektur
2. Cara green arsitektur dapat mengatasi masalah lingkugan di kota kendari

C. TUJUAN

Tujuan penyusunan makalah ini adalah agar kita lebih tahu penyebab kerusakan lingkungan
dan seberapa pentingnya penerapan green arsitektur dalam merancang sebuah proyek untuk
tetap menjaga lingkungan kita.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Green Arsitektur
Menurut Kwok Allison dalam Ming Kok, Cheah tahun 2008, Green Architecture adalah
sebuah proses perancangan dalam mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik,
meningkatkan kenyamanan manusia dengan meningkatkan efisiensi, dan pengurangan
penggunaan sumber daya, energi, pemakaian lahan, dan pengelolaan sampah efektif dalam
tataran arsitektur.

Green Architecture merupakan konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh


buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih
baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya
alam secara efisien dan optimal.

Konsep Green Architecture bertanggung jawab terhadap lingkungan, memiliki tingkat


keselarasan yang tinggi antara strukturnya dengan lingkungan, dan penggunaan sistem utilitas
yang sangat baik.

Green Building dikenal sebagai ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam proses
pembangunan yang berlandaskan kaedah ramah lingkungan (ramah lingkungan, hemat energi,
hemat sumber daya alam dan berpihak pada factor kesehatan seluruh stakeholder proyek. Konsep
Green Building atau bangunan ramah lingkungan didorong menjadi kecendrungan dunia bagi
pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah lingkungan ini punya kontribusi menahan laju
pemanasan global dengan membenahi iklim mikro (Iklim di ruang lingkup lingkungan terdekat
sekitar tempat tinggal kita). Poin terbesar dalam konsep ini adalah penghematan air dan energi
serta penggunaan energi terbarukan untuk melindungi lingkungan dari kerusakan yang semakin
parah,tetapi juga mengurangi terbentuknya limbah konstruksi. Fakta akibat pemanasan global
mendorong lahirnya berbagai inovasi produk industri terus berkembang dalam dunia arsitektur
dan bahan bangunan. Konsep pembangunan arsitektur hijau menekankan peningkatan efisiensi
dalam penggunaan air, energi, dan material bangunan, mulai dari desain building interior,
pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan itu ke depan.
Green Construction atau konstruksi hijau adalah sebuah gerakan berkelanjutan yang
mencita-citakan terciptanya konstruksi dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian
produk konstruksi yang ramahlingkungan, efisien dalam pemakaian energi dan sumber daya,
serta berbiaya rendah dan pencapaian kualitas konstruksi yang tepat. Gerakan konstruksi hijau
ini juga identik dengan sustainbilitas yang mengedepankan keseimbangan antara keuntungan
jangka pendek terhadap resiko jangka panjang, dengan bentuk usaha saat ini yang tidak merusak
kesehatan, keamanan dan kesejahteraan masa depan.

Perencanaan konstruksi hijau ini menghasilkan desain sistem bangunan yang effisien dalam
menggunakan energi, menggunakan material yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dan
digunakan kembali serta mendukung konsep efisiensi energi. Pemilihan material yang dapat
diperbaharui, di daur ulang dan digunakan kembali diharapkan dapat meninggalkan jejak yang
sesedikit mungkin pada lingkungan. Semua konsep keberpihakan terhadap lingkungan tersebut
juga mempertimbangkan efektivitas biaya dan kemudahan pemeliharaan, sehingga memberikan
keuntungan bagi para stakeholder proses konstruksi tersebut

B. Cara Green Arsitektur Mengatasi Permasalahan Lingkungan

Salah satu konsep 'Green Building' adalah tentang sistim air dan drainage, dimana tahun
2013 dan 2016 membuktikan betapa lemahnya sistim drainage kota kendari menghadapi hujan
walau terlepas dari tingginya curah hujan dan drainage yang buruk, Kota Kendari memang
semakin semrawut dan tata kotanya tidak memadahi, juga konsep hidup warga Jakarta
membuang sampah sembarangan serta tidak pedulinya warga untuk membuat Kendari lebih baik.

Salah satu penampungan air hujan bisa dengan menggunakan lubang resapan 'biopori' yang
dapat meningkatkan daya resapan air dengan memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar
tanaman. Lubang diisi dengan sampah organic untuk memicu terbentuknya 'biopori'. Sudah
banyak biopori di buat di banyak tempat, termasuk lingkungan perumahan sekitar dan hasilnya
terlihat jelas bahwa lubang biopori bisa menampung air hujan, yang biasanya di sekitar
lingkungan perumahan air agak tergenang sekarang dengan adanya banyak biopori, air selalu
mengalir dengan baik dan tidak tergenang. Konsep biopori yang bisa sedikit 'mengendalikan' air.
Sampah juga merupakan sumber energy bagi organism tanah untuk melakukan kegiatan
melalui proses dekomposisi menjadi kompos. Tetapi sampah2 anorganik tidak bisa dijadikan
kompos. 'Green Architecture' justru mendesain bagaimana untuk membuat sampah2 anorganik
bisa 'terbuang' dalam lingkungan kita. Misalnya, para arsitek, membuat konsep pembuangan
sampah dalam bangunan tinggi sampai ke TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ). Para arsitek
sebagai perencana, seharusnya tidak hanya memikirkan kepentingan bangunan yang didesain
tetapi juga harus memikirkan bagaimana hasil desainnya dapat menjadi bangunan 'mandiri' dan
justru tidak menambah beban sistim drainage kota.

Karena di Kendari sudah Mulai padat oleh bangunan maka bagaimana kita bisa memperoleh
'hijau daun' yang kita butuhkan? Salah satu alternative mencari hijau daun adalah dengan
mendesain 'gerakan atap hijau' melalui konsep 'Eco-roof' walau belum bisa sempurna karena
biaya yang tinggi. 'Atap hijau' dibuat dari struktur atap beton atau cara dan upaya memadukan
system bangunan dengan system penghijauan atap, sehingga dapat tercipta 'Sky Garden', atau
taman melayang. Sekarang banyak dimana, biasanya di hotel2 dan apartemen2 yang mendesain
kolam renang dan taman di beberapa lantai dari tanah. Konsep inilah yang sekarang merupakan
konsep yang sangat digemari oleh pemilik bangunan dan arsiteknya.

Salah satu gedung di Fukuoka dengan membuat taman melayang ( sky garden ). Pot2
tanaman ini didesain khusus agar air tidak masuk ke bangunan ( tidak bocor ) dan memang inilah
yang menjadi sebab mahalnya sky garden karena banyak drainage2 dalam bangunan. Tetapi
sebaliknya, hijau daun sangat baik bagi kesehatan penghuni bangunan.

Sebuah rumah di Eropa, merupakan 'wall-plant'. Dinding ini juga khusu di desain agar air
tidak masuk ke dalam bangunan.

Manfaat 'Green Roof' bukan hanya sebatas peningkatan nilai estetika dan penghematan
energy, penguruangn effek rumah kaca atau penurunan insulasi panas, suara dan getaran, tetapi
bisa menjadikankan titik temu antara arsitektur dengan lingkungan, dimana ini akan
menjembatani antara bangunan dengan habitat alam.

Konsep 'Green Roof' terlihat merupakan perpaduan antara arsitektur dengan lingkungan.
Konsep 'Green Architecture' juga tidak hanya untuk bangunan2 tinggi, tetapi untuk bangunan2
tempat tinggal / rumah kita, tidak terbatas di kota aja, bahkan rumah2 desa justru akan
menginspirasi tntang lingkungan kita. Misalnya, dalam sinetron 'Si Doel', rumahnya merupakan
rumah Betawi dengan konsep desa tetapi ada kerindangan dan inspirasi untuk ikut sedikit
melihat 'inilah rumah desan yang nyaman'. Beberapa rumah di desa2 juga menginspirasi arsitek2
kota, tetap kokoh dan berteknologi tinggi tetapi tidak mengurangi kualitas bangunan desa atau
'Green Architecture'nya.

Dalam mendesain 'rumah hijau' jangan lupa dengan memilih material2 alam. Juga lebih baik
dengan memasukkan cahaya dan udara sebanyak2nya ke dalam rumah dibandingkan memakai
pendingin udara atau pencahayaan berlebih. Jika mungkin, menggunakan 'dinding transparan'
dengan memakai kaca fiberglass atau glassblock. Atapnya bisa didesain menggunakan skylight.

Rumah sehat adalah memiliki system terbuka, apalagi kita hidup di negara tropis dengan
banyak matahari. Dengan konsep 'arsitektur hijau', akan dapat mengurangi krisis energy listrik
dan BBM serta krisis kualitas lingkungan. Gabungan dan persenyawaan antara rumsh atau
bangunan dan taman atau lingkungan dalam 'arsitektur hijau' memiliki banyak keuntungan bagi
rumah itu sendiri dan lingkungan sekitar sampai dengan skala kota.

melalui pembangunan yang ramah lingkungan. Cara mengendalikan panas, adalah dengan
menerapkan desain pasif pada gedung. Desain pasif merupakan desain yang memanfaatkan alam
sekitar untuk mencapai kenyamanan di dalam gedung. Contohnya, menambah ventilasi dan
jendela pada gedung untuk melancarkan sirkulasi udara serta menambah pasokan cahaya ke
dalam ruangan saat siang hari.

selain ramah lingkungan, green building atau bangunan hijau dapat memberikan keuntungan
ekonomi. Membangun bangunan yang ramah lingkungan bisa memberikan nilai ekonomi lebih
terhadap gedung tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Banyak arsitektur yang masih kurang memperhatikan lingkungan, walaupun arsitektersebut


telah mengerti arti lingkungan hidup bagi makhluk hidup dan bahkan mereka yangmerupakan
seorang arsitek terkenal. Sehingga kadang, karya merekapun kadang masihmemberi dampak
buruk buat lingkungan dan sekitarnya. Walaupun begitu masih ada arsitekyang peduli
lingkungan yang mengupayakan untuk membuat bangunan yang eco-friendly,ramah lingkungan
dan hemat energi untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidupdemi masa depan yang
lebih baik. Intinya, seorang arsitektur yang baik adalah yang pedulilingkungan, mengerti apa itu
lingkungan hidup dan ekosistem, serta mengetahui faktor-faktor penting dalam lingkungan dan
menerapkannya saat merancang suatu bangunan.

B. Saran

Untuk menjadi seorang arsitek, kita harus lebih peduli dan memperhatikan lingkungan alam
sekitar agar supaya permasalahan lingkungan seperti global warming dan banjir dapat berkurang.
Dengan meminimalisir penggunaan-penggunaan bahan bangunan yang tidak ramah lingkungan,
juga kita dapat menggunakan bahan-bahan bekas untuk digunakan kembali
MAKALAH
PENTINGNYA GREEN ARSITEKTUR DI KENDARI UNTUK
MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN

NAMA : MUH VIVAL ALFATWAH D

NIM : E1B119075

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS HALU OLEO

Anda mungkin juga menyukai