Di Susun
Oleh:
MEDAN
2019 / 2020
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat,
Karunia, serta taufik dan Hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas Makalah
Kecelakaan Kerja dan Cara Pencegahannya. Dan kami tidak lupa berterima kasih
kepada bapak Syafran Arrazy, SKM, M.K.M, Selaku dosen Mata Kuliah Dasar
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja.
Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang
kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan penulisan makalah di kemudian hari.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya,
sekiranya makalah ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun bagi orang yang
membacanya.Sebelumnya kami mengucapkan mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penulis
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecelakaan adalah sebuah kejadian tak terduga yang menyebabkan cedera
atau kerusakan. Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang tidak terduga dan tidak
diharapkan yang dapat mengakibatkan kerugian harta benda, korban jiwa / luka /
cacat maupun pencemaran. Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi
akibat adanya hubungan kerja, (terjadi karena suatu pekerjaan atau melaksanakan
pekerjaan ).
Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan suatu kejadian yang tidak
dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia
dan atau harta benda tentunyahal ini dapat mengakibatkan kerugian jiwa serta
kerusakan harta benda. Kecelakaan kerja banyak akhir-akhir ini kita jumpai
dimana banyak terjadi dilingkungan pekerjaan non-formal. Hal ini yang
menunjukan bahwa sanya pentingnya sebuah keselamatan dalam bekerja,
sekalipun sektor tersebut hanya sedikit bahkan tidak sama sekali di dukung oleh
pemerintah.
Seperti banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi di area pertambangan,
dimana para pekerjanya kurang menggunakan alat keselamatan kerja. Ada juga
pekerjaan dalam membangun bangunan di kota (pembangunan yang dibangun
untuk pemerintah) dimana pekerjanya hanya menggunakan topi, sendal, skrap
(penutup hidung dan mulut). Mengapa bisa hal tersebut dapat terjadi? Padahal
bisa dilihat mata pemerintah tidak mungkin sependek yang kita lihat.
1
B. Rumusan Masalah
Setelah kita membaca latar belakang diatas maka kami tim penulis memberikan
rumusan masalahnya, yakni :
1) Bagaimana pengertian kecelakaan kerja?
2) Menjelaskan jenis – jenis kecelakaan kerja?
3) Menjelaskan factor terjadinya kecelakaan kerja?
4) Menjelaskan bagaimana cara pencegahan kecelakaan kerja?
C. Tujuan
1) Mengetahui pengertian kecelakaan kerja.
2) Mengetahui jenis-jenis kecelakaan kerja
3) Mengetahui factor terjadinya kecelakaan kerja
4) Mengetahui cara pencegahan kecelakaan kerja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan demikian menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu
diperhatikan :
a. Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
b. Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
c. Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber
energi yang melebihi ambang batas tubuh atau struktur.
3
Adapun teori – teori penyebab kecelakaan kerja antara lain :
3. Teori Gordon
Menurut Gordon (1949), kecelakaan merupakan akibat dari interaksi
antara korban kecelakaan, perantara terjadinya kecelakaan, dan
lingkungan yang kompleks, yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan
mempertimbangkan salah satudari 3 faktor yang terlibat. Oleh karena itu,
untuk lebih memahami mengenai penyebab-penyebab terjadinya
kecelakaan maka karakteristik dari korban kecelakaan, perantara
terjadinya kecelakaan, dan lingkungan yang mendukung harus dapat
diketahui secara detail.
4
teori Domino Heinrich untuk memperlihatkan pengaruh manajemen dalam
mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
5. Teori Reason
Reason (1995,1997) menggambarkan kecelakaan kerja terjadi akibat
terdapat “lubang” dalam sistem pertahanan. Sistem pertahanan ini dapat
berupa pelatihan-pelatihan, prosedur atau peraturan mengenai keselamatan
kerja,
5
2) Kecelakaan dalam perjalanan (community accident ) yaitu kecelakaan yang
terjadi di luar tempat kerja yang berkaitan dengan adanya hubungan kerja
c. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh : Kepala, Leher, Badan,
Anggota atas, Anggota bawah, Banyak tempat, Letak lain yang tidak
termasuk dalam klsifikasi tersebut.
6
C. Faktor Terjadinya Kecelakaan Kerja
Terjadinya kecelakaan kerja disebabkan oleh 2 faktor utama yakni faktor fisik
dan faktor manusia. Kecelakaan kerja ini mencakup 2 permasalahan pokok,
yakni:
a. Faktor Fisik
Kondisi-kondisi lingkungan pekerjaan yang tidak aman atau unsafety
condition misalnya lantai licin, pencahayaan kurang, silau, dan sebagainya.
b. Faktor Manusia
Perilaku pekerja itu sendiri yang tidak memenuhi keselamatan, misalnya
karena kelengahan, ngantuk, kelelahan, dan sebagainya. Menurut hasil
penelitian yang ada, 85 % dari kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh faktor
manusia.
7
D. Pencegahan Kecelakaan Kerja
Berdasarkan konsepsi sebab kecelakaan tersebut diatas, maka ditinjau dari sudut
keselamatan kerja unsur-unsur penyebab kecelakaan kerja mencakup 5 M yaitu :
a. Manusia.
b. Manajemen ( unsur pengatur ).
c. Material ( bahan-bahan ).
d. Mesin ( peralatan ).
e. Medan ( tempat kerja / lingkungan kerja ).
Kecelakaan terjadi karena adanya ketimpangan dalam unsur 5M, yang dapat
dikelompokan menjadi tiga kelompok yang saling terkait, yaitu :
Manusia, Perangkat keras dan Perangkat lunak. Oleh karena itu dalam
melaksanakan pencegahan dan pengendalian kecelakaan adalah dengan
pendekatan kepada ketiga unsur kelompok tersebut, yaitu :
8
Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat keras, antara lain :
Perancangan, pembangunan, pengendalian, modifikasi, peralatan
kilang, mesin-mesin harus memperhitungkan keselamatan kerja.
Pengelolaan penimbunan, pengeluaran, penyaluran, pengangkutan,
penyusunan, penyimpanan dan penggunaan bahan produksi secara
tepat sesuai dengan standar keselamatan kerja yang berlaku.
Pemeliharaan tempat kerja tetap bersih dan aman untuk pekerja.
Pembuangan sisa produksi dengan memperhitungkan kelestarian
lingkungan.
Perencanaan lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan manusia.
9
Adapun cara pengendalian lingkungan kerja untuk meminimalisir kecelakaan
para pekerja sebagai berikut :
Pengendalian teknik
Pengendalian administrative
Menggunakan APD
10
g. Riset statistik, untuk mengetahui jenis-jenis kecelakaan yang terjadi,
berapabanyak, kepada tipe orang yang bagaimana yang menjadi
korban, dalamkegiatan seperti apa dan apa saja yang menjadi
penyebab.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang tidak terduga dan tidak diharapkan
yang dapat mengakibatkan kerugian harta benda, korban jiwa / luka / cacat
maupun pencemaran. Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi akibat
adanya hubungan kerja, (terjadi karena suatu pekerjaan atau melaksanakan
pekerjaan ). Jenis – Jenis Kecelakaan Kerja : Kecelakaan industri, Kecelakaan
dalam perjalanan. Faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja : Faktor Fisik,
Faktor Manusia
12
Daftar Pustaka
Pak dosen (2019, 12 september). Pengertian, Aspek, Faktor, prinsip serta tujuan k3.
Dikutip 19 September 2019 dari https://pakdosen.co.id/k3-pengertian-aspek-faktor-
prinsip-serta-tujuan-k3/
Mahendra, Rendi. (2016, 18 Mei).11 Prinsip K3 dalam OHSAS 18001.Dikutip 19
september dari https://isoindonesiacenter.com/11-prinsip-k3-dalam-ohsas-18001/
13
Berita Kasus Kecelakaan Kerja di Sumatera Utara
14
Rudi mengatakan untuk penyebab kecelakaan kerja tersebut, masih penyidikan
oleh pihak kepolisian dan penyeledikan internal dilakukan oleh PT Pertamina.
"Dalam melaksanakan kegiatan operasional, Pertamina selalu mengedepankan aspek
HSSE sehingga segala bentuk unsafe action sangat tidak ditolerir," kata Rudi.
Dia menambahkan dalam setiap pekerjaan yang memiliki resiko tinggi harus
dilaksanakan sesuai dengan tahapan prosedur keselamatan yang telah ditetapkan oleh
Pertamina, serta diawasi oleh koordinator pekerjaan / safety man sebagai
penanggungjawab.
Untuk mengevakuasi korban keluar dari jalur pipa itu, pihak SPBU berkordinasi
dengan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Binjai. Kemudian, pihak kepolisian
juga melakukan pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk meminta keterangan pihak
SPBU tersebut.
"Korban meninggal setelah kehabisan oksigen di dalam tangki yang sekaligus
menghirup uap minyak," ucap Kanit Reskrim Polsek Binjai Selatan, Ipda Junaidi.
Menurut dia, ketiganya saat itu tengah membersihkan tangki minyak atau jalur pipa
yang tidak berisi. Mulanya 2 orang yang turun ke dalam tangki untuk membersihkan.
Sementara korban berada di luar.
Entah bagaimana, kedua rekan korban meminta pertolongan. Namun nahas
menimpanya. Oleh korban yang membantu, malah kecebur ke dalam tangki kosong
tersebut.
Namun, Saat berusaha dievakuasi dengan menggunakan tangga, nyawa korban
keburu melayang.
"Ya ini namanya kecelakaan kerja. Rencana tindak lanjut kami akan panggil
pimpinan pekerja untuk diperiksa, besok (hari ini)," tandasnya.
15