Anda di halaman 1dari 19

TUGAS K3

(Kesehatan Dan Keselamatan Kerja)


Makalah Dasar Masalah K3

Dosen pengampuh : Syafran Arrazy, SKM, M.K.M

Di Susun
Oleh:

Muhammad Akmal Pratama (0801182262)


Wawan Kurniawan (0801182197)
Nurul Khairani (0801181144)
Umi Torika. S (0801183320)
Rahmi Lestari (0801181116)
Lubna Zubauidi (0801182211)
Hasanah Widya Ningtyas (0801183415)
Muhrika Fathani (0801183497)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN
2019 / 2020

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat,
Karunia, serta taufik dan Hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas Makalah
Kecelakaan Kerja dan Cara Pencegahannya. Dan kami tidak lupa berterima kasih
kepada bapak Syafran Arrazy, SKM, M.K.M, Selaku dosen Mata Kuliah Dasar
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja.
Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang
kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan penulisan makalah di kemudian hari.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya,
sekiranya makalah ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun bagi orang yang
membacanya.Sebelumnya kami mengucapkan mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Medan, 3 Oktober 2019

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................... i


Daftar Isi .................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................... 2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Kecelakaan Kerja ...................................................... 3
B. Jenis-jenis Kecelakaan Kerja ....................................................... 5
C. Faktor Terjadinya Kecelakaan Kerja ......................................... 7
D. Cara Pencegahan Kecelakaan Kerja ........................................... 8
Bab III Penutup
A. Kesimpulan .................................................................................. 12
Daftar Pustaka ......................................................................................... 13
Berita Kasus ............................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kecelakaan adalah sebuah kejadian tak terduga yang menyebabkan cedera
atau kerusakan. Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang tidak terduga dan tidak
diharapkan yang dapat mengakibatkan kerugian harta benda, korban jiwa / luka /
cacat maupun pencemaran. Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi
akibat adanya hubungan kerja, (terjadi karena suatu pekerjaan atau melaksanakan
pekerjaan ).
Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan suatu kejadian yang tidak
dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia
dan atau harta benda tentunyahal ini dapat mengakibatkan kerugian jiwa serta
kerusakan harta benda. Kecelakaan kerja banyak akhir-akhir ini kita jumpai
dimana banyak terjadi dilingkungan pekerjaan non-formal. Hal ini yang
menunjukan bahwa sanya pentingnya sebuah keselamatan dalam bekerja,
sekalipun sektor tersebut hanya sedikit bahkan tidak sama sekali di dukung oleh
pemerintah.
Seperti banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi di area pertambangan,
dimana para pekerjanya kurang menggunakan alat keselamatan kerja. Ada juga
pekerjaan dalam membangun bangunan di kota (pembangunan yang dibangun
untuk pemerintah) dimana pekerjanya hanya menggunakan topi, sendal, skrap
(penutup hidung dan mulut). Mengapa bisa hal tersebut dapat terjadi? Padahal
bisa dilihat mata pemerintah tidak mungkin sependek yang kita lihat.

1
B. Rumusan Masalah
Setelah kita membaca latar belakang diatas maka kami tim penulis memberikan
rumusan masalahnya, yakni :
1) Bagaimana pengertian kecelakaan kerja?
2) Menjelaskan jenis – jenis kecelakaan kerja?
3) Menjelaskan factor terjadinya kecelakaan kerja?
4) Menjelaskan bagaimana cara pencegahan kecelakaan kerja?

C. Tujuan
1) Mengetahui pengertian kecelakaan kerja.
2) Mengetahui jenis-jenis kecelakaan kerja
3) Mengetahui factor terjadinya kecelakaan kerja
4) Mengetahui cara pencegahan kecelakaan kerja.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kecelakaan Kerja


Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan
tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu
aktivitas dandapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta
benda (Depnaker, 1999:4).
Kecelakaan kerja ( accident ) adalah suatu kejadian atauperistiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak hartabenda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi, 2003 : 171).
Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang tidak terduga dan tidak diharapkan
yang dapat mengakibatkan kerugian harta benda, korban jiwa / luka / cacat
maupun pencemaran. Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi akibat
adanya hubungan kerja, (terjadi karena suatu pekerjaan atau melaksanakan
pekerjaan ).
Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan suatu kejadian yang tidak
dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia
dan atau harta benda tentunya hal ini dapat mengakibatkan kerugian jiwa serta
kerusakan harta benda.

Dengan demikian menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu
diperhatikan :
a. Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
b. Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
c. Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber
energi yang melebihi ambang batas tubuh atau struktur.

3
Adapun teori – teori penyebab kecelakaan kerja antara lain :

1. Teori Heinrich ( Teori Domino)


Teori ini mengatakan bahwa suatu kecelakaan terjadi dari suatu rangkaian
kejadian . Ada lima faktor yang terkait dalam rangkaian kejadian tersebut
yaitu : lingkungan, kesalahan manusia, perbuatan atau kondisi yang tidak
aman, kecelakaan, dan cedera atau kerugian ( Ridley, 1986 ).

2. Teori Multiple Causation


Teori ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kemungkinan ada lebih dari
satu penyebab terjadinya kecelakaan. Penyebab ini mewakili perbuatan,
kondisi atau situasi yang tidak aman. Kemungkinan-kemungkinan
penyebab terjadinya kecelakaan kerja tersebut perlu diteliti.

3. Teori Gordon
Menurut Gordon (1949), kecelakaan merupakan akibat dari interaksi
antara korban kecelakaan, perantara terjadinya kecelakaan, dan
lingkungan yang kompleks, yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan
mempertimbangkan salah satudari 3 faktor yang terlibat. Oleh karena itu,
untuk lebih memahami mengenai penyebab-penyebab terjadinya
kecelakaan maka karakteristik dari korban kecelakaan, perantara
terjadinya kecelakaan, dan lingkungan yang mendukung harus dapat
diketahui secara detail.

4. Teori Domino terbaru


Setelah tahun 1969 sampai sekarang, telah berkembang suatu teori yang
mengatakan bahwa penyebab dasar terjadinya kecelakaan kerja adalah
ketimpangan manajemen. Widnerdan Bird dan Loftus mengembangkan

4
teori Domino Heinrich untuk memperlihatkan pengaruh manajemen dalam
mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

5. Teori Reason
Reason (1995,1997) menggambarkan kecelakaan kerja terjadi akibat
terdapat “lubang” dalam sistem pertahanan. Sistem pertahanan ini dapat
berupa pelatihan-pelatihan, prosedur atau peraturan mengenai keselamatan
kerja,

6. Teori Frank E. Bird Petersen


Penelusuran sumber yang mengakibatkan kecelakaan . Bird mengadakan
modifikasi dengan teori domino Heinrich dengan menggunakan teori
manajemen, yang intinya sebagai berikut (M.Sulaksmono,1997) :
 Manajemen kurang control
 Sumber penyebab utama
 Gejala penyebab langsung (praktek di bawah standar)
 Kontak peristiwa ( kondisi di bawah standar )
 Kerugian gangguan ( tubuh maupun harta benda )

B. Jenis – Jenis Kecelakaan Kerja

Menurut Suma’mur, secara umum kecelakaan kerja dibagi menjadi dua


golongan, yaitu :
1) Kecelakaan industri ( industrial accident ) yaitu kecelakaan yang terjadi
ditempat kerja karena adanya sumber bahaya atau bahaya kerja.

5
2) Kecelakaan dalam perjalanan (community accident ) yaitu kecelakaan yang
terjadi di luar tempat kerja yang berkaitan dengan adanya hubungan kerja

Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), kecelakaan akibat kerja


ini diklasifikasikan berdasarkan 4 macam penggolongan, yakni:

a. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan : Terjatuh, Tertimpa benda, Tertumbuk


atau terkena benda-benda, Terjepit oleh benda, Gerakan-gerakan melebihi
kemampuan, Pengaruh suhu tinggi, Terkena arus listrik, Kontak bahan-bahan
berbahaya atau radiasi

b. Klasifikasi menurut penyebab :


• Mesin, misalnya mesin pembangkit tenaga listrik.
• Alat angkut: alat angkut darat, udara, dan air.
• Peralatan lain misalnya dapur pembakar dan pemanas, instalasi pendingin,
alat-alat listrik, dan sebagainya.
• Bahan-bahan,zat-zat dan radiasi, misalnya bahan peledak,gas,zat-zat kimia,
dan sebagainya.
• Lingkungan kerja ( diluar bangunan, di dalam bangunan dan di bawah tanah)

b. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan : Patah tulang, Dislokasi


(keseleo), Regang otot (urat), Memar dan luka dalam yang lain, Amputasi,
Luka di permukaan, Geger dan remuk, Luka bakar, Keracunan-keracunan
mendadak, Pengaruh radiasi

c. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh : Kepala, Leher, Badan,
Anggota atas, Anggota bawah, Banyak tempat, Letak lain yang tidak
termasuk dalam klsifikasi tersebut.

6
C. Faktor Terjadinya Kecelakaan Kerja
Terjadinya kecelakaan kerja disebabkan oleh 2 faktor utama yakni faktor fisik
dan faktor manusia. Kecelakaan kerja ini mencakup 2 permasalahan pokok,
yakni:

a. Kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan (PAK)


b. Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan (PAHK)

Dalam perkembangan selanjutnya ruang lingkup kecelakaan ini diperluas lagi


sehingga mencakup kecelakaan-kecelakaan tenaga kerja yang terjadi pada saat
perjalanan atau transport ke dan dari tempat kerja. Dengan kata lain kecelakaan
lalu lintas yang menimpa tenaga kerja dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja
atau dalam rangka menjalankan pekerjaannya juga termasuk kecelakaan kerja.
Penyebab kecelakaan kerja pada umumnya digolongkan menjadi 2, yakni:

a. Faktor Fisik
Kondisi-kondisi lingkungan pekerjaan yang tidak aman atau unsafety
condition misalnya lantai licin, pencahayaan kurang, silau, dan sebagainya.

b. Faktor Manusia
Perilaku pekerja itu sendiri yang tidak memenuhi keselamatan, misalnya
karena kelengahan, ngantuk, kelelahan, dan sebagainya. Menurut hasil
penelitian yang ada, 85 % dari kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh faktor
manusia.

7
D. Pencegahan Kecelakaan Kerja

Berdasarkan konsepsi sebab kecelakaan tersebut diatas, maka ditinjau dari sudut
keselamatan kerja unsur-unsur penyebab kecelakaan kerja mencakup 5 M yaitu :
a. Manusia.
b. Manajemen ( unsur pengatur ).
c. Material ( bahan-bahan ).
d. Mesin ( peralatan ).
e. Medan ( tempat kerja / lingkungan kerja ).

Kecelakaan terjadi karena adanya ketimpangan dalam unsur 5M, yang dapat
dikelompokan menjadi tiga kelompok yang saling terkait, yaitu :

Manusia, Perangkat keras dan Perangkat lunak. Oleh karena itu dalam
melaksanakan pencegahan dan pengendalian kecelakaan adalah dengan
pendekatan kepada ketiga unsur kelompok tersebut, yaitu :

Pendekatan terhadap kelemahan pada unsur manusia, antara lain :


 Pemilihan / penempatan pegawai secara tepat agar diperoleh
keserasian antara bakat dan kemampuan fisik pekerja dengan
tugasnya.
 Pembinaan pengetahuan dan keterampilan melalui training yang
relevan dengan pekerjaannya.
 Pembinaan motivasi agar tenaga kerja bersikap dan bertndak sesuai
dengan keperluan perusahaan.
 Pengarahan penyaluran instruksi dan informasi yang lengkap dan
jelas.
 Pengawasan dan disiplin yang wajar.

8
Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat keras, antara lain :
 Perancangan, pembangunan, pengendalian, modifikasi, peralatan
kilang, mesin-mesin harus memperhitungkan keselamatan kerja.
 Pengelolaan penimbunan, pengeluaran, penyaluran, pengangkutan,
penyusunan, penyimpanan dan penggunaan bahan produksi secara
tepat sesuai dengan standar keselamatan kerja yang berlaku.
 Pemeliharaan tempat kerja tetap bersih dan aman untuk pekerja.
 Pembuangan sisa produksi dengan memperhitungkan kelestarian
lingkungan.
 Perencanaan lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan manusia.

Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat lunak, harus melibatkan


seluruh level manajemen, antara lain :

 Penyebaran, pelaksanaan dan pengawasan dari safety policy.


 Penentuan struktur pelimpahan wewenang dan pembagian tanggung
jawab.
 Penentuan pelaksanaan pengawasan, melaksanakan dan mengawasi
sistem/prosedur
 kerja yang benar.
 Pembuatan sistem pengendalian bahaya.
 Perencanaan sistem pemeliharaan, penempatan dan pembinaan pekerja
yang terpadu.
 Penggunaan standard/code yang dapat diandalkan.
 Pembuatan sistem pemantauan untuk mengetahui ketimpangan yang
ada.

9
Adapun cara pengendalian lingkungan kerja untuk meminimalisir kecelakaan
para pekerja sebagai berikut :
 Pengendalian teknik
 Pengendalian administrative
 Menggunakan APD

Berbagai cara yang umum digunakan untuk meningkatkan keselamatankerja


dalam industri dewasa ini diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Peraturan-peraturan, yaitu ketentuan yang harus dipatuhi mengenai
hal-halseperti kondisi kerja umum, perancangan, konstruksi,
pemeliharaan,pengawasan, pengujian dan pengoperasian peralatan
industri, kewajiban-kewajiban para pengusaha dan pekerja, pelatihan,
pengawasan kesehatan,pertolongan pertama dan pemeriksaan
kesehatan.
b. Standarisasi, yaitu menetapkan standar-standar resmi, setengah resmi,
ataupuntidak resmi.
c. Pengawasan, sebagai contoh adalah usaha-usaha penegakan peraturan
yangharus dipatuhi.
d. Riset teknis, termasuk hal-hal seperti penyelidikan peralatan dan ciri-
ciri daribahan berbahaya, penelitian tentang pelindung mesin,
pengujian maskerpernapasan, penyelidikan berbagai metode
pencegahan ledakan gas dan debudan pencarian bahan-bahan yang
paling cocok serta perancangan tali kerekandan alat kerekan lainya
e. Riset medis, termasuk penelitian dampak fisiologis dan patologis dari
faktor-faktor lingkungan dan teknologi, serta kondisi-kondisi fisik
yang amatmerangsang terjadinya kecelakaan.
f. Riset psikologis, sebagai contoh adalah penyelidikan pola-pola
psikologisyang dapat menyebabkan kecelakaan.

10
g. Riset statistik, untuk mengetahui jenis-jenis kecelakaan yang terjadi,
berapabanyak, kepada tipe orang yang bagaimana yang menjadi
korban, dalamkegiatan seperti apa dan apa saja yang menjadi
penyebab.

Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja


 Pengendalian teknik: mengganti prosedur kerja, menutup mengisolasi
bahan berbahaya, menggunakan otomatisasi pekerjaan, menggunakan
cara kerja basah dan ventilasi pergantian udara.
 Pengendalian administrasi: mengurangi waktu pajanan, menyusun
peraturan keselamatan dan kesehatan, memakai alat pelindung,
memasang tanda – tanda peringatan, membuat daftar data bahan-bahan
yang aman, melakukan pelatihan sistem penangganan darurat.
 Pemantauan kesehatan : melakukan pemeriksaan kesehatan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang tidak terduga dan tidak diharapkan
yang dapat mengakibatkan kerugian harta benda, korban jiwa / luka / cacat
maupun pencemaran. Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi akibat
adanya hubungan kerja, (terjadi karena suatu pekerjaan atau melaksanakan
pekerjaan ). Jenis – Jenis Kecelakaan Kerja : Kecelakaan industri, Kecelakaan
dalam perjalanan. Faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja : Faktor Fisik,
Faktor Manusia

12
Daftar Pustaka

Pak dosen (2019, 12 september). Pengertian, Aspek, Faktor, prinsip serta tujuan k3.
Dikutip 19 September 2019 dari https://pakdosen.co.id/k3-pengertian-aspek-faktor-
prinsip-serta-tujuan-k3/
Mahendra, Rendi. (2016, 18 Mei).11 Prinsip K3 dalam OHSAS 18001.Dikutip 19
september dari https://isoindonesiacenter.com/11-prinsip-k3-dalam-ohsas-18001/

13
Berita Kasus Kecelakaan Kerja di Sumatera Utara

Kecelakaan Kerja, 2 Karyawan SPBU Selamat, 1 Pekerja Meninggal Dunia


MEDAN
Insiden kecelakaan kerja terjadi di SPBU mitra Pertamina No. 14.207.151 Kota
Binjai, yang newaskan seorang pekerja bernama Kombat (35) warga Kisaran,
membuat pelayanan pengisian bahan bakar kepada konsumen sempat terhenti
beroperasi selama 2 jam.Hal itu disampaikan ?Unit Manager Communication & CSR
PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Rudi Ariffianto. Ia mengatakan
Pelayanan SPBU yang berlokasi di Jalan Jamin Ginting, Simpang Diponegoro, Kota
Binjai tersebut, telah terjadi kecelakaan kerja saat 3 pekerja kontraktor pengusaha
SPBU yang sedang melakukan pekerjaan perubahan jalur pipa di SPBU tersebut,
Minggu (22/4/2018) sore.
"Pertamina menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga
korban dan Pertamina sangat menyayangkan kejadian tersebut serta berharap kejadian
serupa tidak terjadi lagi ke depannya," ungkap Rudi kepada wartawan di Medan,
Minggu sore (22/4/2018).
Rudi mengingatkan dan menginstruksikan agar pengelola SPBU mematuhi
standard operational and procedure dalam menjalankan operasionalnya, termasuk
berkoordinasi dengan Pertamina sebelum melaksanakan aktivitas seperti tank
cleaning tersebut.
"Pertamina juga tidak henti-hentinya terus mengingatkan pengelola SPBU dan
mitra kerja untuk benar-benar memperhatikan aspek-aspek HSSE (Health, Safety,
Security, and Environment) dalam menjalankan operasionalnya," ucap Rudi.
Diketahui, Kombat tewas setelah niat menolong dua rekannya didalam jalur pipa,
yakni, Ian (40) dan Ahmad Toyeb (38). Kedua rekannya, selamat. Namun, Kombat
tidak selamat malah jatuh kedalam jalur pipa dan tewas. Disebabkan korban,
kehabisan oksigen.

14
Rudi mengatakan untuk penyebab kecelakaan kerja tersebut, masih penyidikan
oleh pihak kepolisian dan penyeledikan internal dilakukan oleh PT Pertamina.
"Dalam melaksanakan kegiatan operasional, Pertamina selalu mengedepankan aspek
HSSE sehingga segala bentuk unsafe action sangat tidak ditolerir," kata Rudi.
Dia menambahkan dalam setiap pekerjaan yang memiliki resiko tinggi harus
dilaksanakan sesuai dengan tahapan prosedur keselamatan yang telah ditetapkan oleh
Pertamina, serta diawasi oleh koordinator pekerjaan / safety man sebagai
penanggungjawab.
Untuk mengevakuasi korban keluar dari jalur pipa itu, pihak SPBU berkordinasi
dengan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Binjai. Kemudian, pihak kepolisian
juga melakukan pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk meminta keterangan pihak
SPBU tersebut.
"Korban meninggal setelah kehabisan oksigen di dalam tangki yang sekaligus
menghirup uap minyak," ucap Kanit Reskrim Polsek Binjai Selatan, Ipda Junaidi.
Menurut dia, ketiganya saat itu tengah membersihkan tangki minyak atau jalur pipa
yang tidak berisi. Mulanya 2 orang yang turun ke dalam tangki untuk membersihkan.
Sementara korban berada di luar.
Entah bagaimana, kedua rekan korban meminta pertolongan. Namun nahas
menimpanya. Oleh korban yang membantu, malah kecebur ke dalam tangki kosong
tersebut.
Namun, Saat berusaha dievakuasi dengan menggunakan tangga, nyawa korban
keburu melayang.

"Ya ini namanya kecelakaan kerja. Rencana tindak lanjut kami akan panggil
pimpinan pekerja untuk diperiksa, besok (hari ini)," tandasnya.

15

Anda mungkin juga menyukai