Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERAWATAN ANAK DENGAN PENYAKIT KRONIK

DI SUSUN OLEH :

KURNIATI 70300117045

MUTMAINNAH 70300117057

AYU SATRIANA 70300117067

HIKMAH SARI 70300115082

RESKI AMELIA 70300117064

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang persamaan reaksi dan perhitungan dalam reaksi kimia.

Makalah yang berjudul “ Penyakit kronik pada anak” ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Samata, 30 September 2019

Kelompok IV
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN

BAB II

ISI

BAB III

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu masalah utama dibidang kesehatan yang dihadapai di Indonesia


adalah masalah kesehatan anak. Mengingat anak adalah generasi penerus bangsa,
maka masalah kesehatan anak mendapat prioritas dalam perencanaan pembangunan.
Untuk mendukung perencanaan pembangunan dibidang kesehatan dapat digunakan
beberapa indikator, seperti angka kesakitan dan tingkat kematian balita. Kedua indikator
ini merupakan indikator penting dalam menilai status kesehatan masyarakat (Efendi &
Makhfudli, 2009)

(Jurnal kependudukan Indonesia, 2017)

Selain dengan teori Blum WHO (2009), melaporkan bahwa air bersih, sanitasi,
dan higine yang buruk masuk dalam The leading global risk for burden of disease.
Dinegara-negara dengan tingkat pendapatan rendah (low-incomecountries) air bersih,
sanitasi, da higine merupakan faktor risiko penyebab penyakit keempat dengan jumlah
korban yang meninggal sebanyak 1,6 juta jiwa (6,1%). Permasalahan air bersih, sanitasi,
dan higine yang buruk meningkatkan kejadian penyakit diare. Sebagian besar kematian
diare didunia (88%) disebabkan oleh air, sanitasi, atau higine. Secara keseluruhan,
hampir seluruh kematian ini terjdi dinegara-negara berkembang, dan sekitar 84%
diantaranya terjadi pada anak-anak.

Menurut dari data Departemen Kesehatan Indonesia, penyakit dengan


kardiovaskukar merupkan urutan kedia sebagai penyakit yang sering diderita untuk
anak-anak dengan penyakit saluran pernapasan. Penyakit syaraf merupakan urutan
kedua dan ketiga sebagai penyebab kematian pada anak. Anak yang menderita
HIV/AIDS, anemia, dan obesitas selalu meningkat untuk setiap tahunnya (Farmacia,
2008). Berdasarkan hasil temuan Riskesdas pada tahun 2013, penyakit kronik
merupakan sepuluh penyebab utama kematian di Indonesia (Kementrian Kesehatan RI,
2013).
(Jurnal Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Anak yang Menderita
Penyakit Kronik, 2017)

Sulawesi selatan menduduki peringkat ke-4 dengan angka period prevaliensi


diare sebesar (8,1%). Data yang diambil pada tahun 2010-2014 dikota Makassar
sebagai ibu kota provinsi Sulawesi selatan yang memiliki luas wilayah 175,77 km2 yang
meliputi 14 kec, dan 143 kelurahan terdapat data bahwa total kasus diare pada tahun
2010 sebanyak 39,740 kasus, tahun 2011 sebanyak 37,940 kasus, tahun 2012
sebanyak 29,265 kasus, tahun 2013 sebanyak 28,908 kasus, tahun 2014 sebanyak
26,485 kasus (Dinkes Makassar, 2014).

(Gambaran pengetahuan ibu balita dalam penanganan awal balita diare didesa Bone,
2018)

Penyakit kronis tidak hanya mengakibatkan kesakitan, kematian, dan


ketidakmampuan fisik dari penderita, namun juga prosedur mengobati yang panjang
menghabiskan banyak biaya (Denham & Lomman, 2010). Oleh karena itu, sistem
pelayanan kesehatan pada klien kronis berubah dengan memperpendek masa rawat
inap di rumah sakit dan berakhir pada program perawatan dirumah (Home-based care)
yang memberikan keuntungan secara materi karena dapat menekan biaya perawatan
(Lim & Zebrack, 2004).

(Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2018)

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan penyakit kronis pada anak? Berikan contohnya!

2. Bagaimana trend keberadaan anak dengan penyakit kronis didunia dan di


Indonesia ?

3. Apa Uraian dampak keberadaan anak dengan penyakit kronis terhadap


anak, orangtua, sibling dan dampak lainnya yang terkait ?

4. Bagaimana manajemen asuhan keperawatan yang tepat diberikan pada


anak dengan penyakit kronis ?
C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari penyakit kronis pada anak beserta jenis/
contoh penyakit kronik pada anak

2.Untuk memahami trend keberadaan anak dengan penyakit kronis didunia dan
di Indonesia

3. Untuk mengetahui uraian dampak keberadaan anak dengan penyakit kronis


terhadap anak, orangtua, sibling dan dampak lainnya yang terkait

4. Untuk memahami manajemen asuhan keperawatan yang tepat diberikan


pada anak dengan penyakit kronis
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. pengertian dari penyakit kronis pada anak beserta jenis atau contoh penyakit
kronik pada anak

Penyakit kronis merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi fungsi


harian selama tiga bulan atau lebih dan terjadi dalam satu tahun. penyakit kronik
juga dapat menyerang pada anak , dimana menyebabkan anak harus menjalani
hospitalisasi minimal satu bulan dalam satu tahun. anak yang mengalami
penyakit kronis umumnya mendapatkan pengobatan rutin dalam jangka waktu
yang lama, hal ini akan mempengaruhi kondisi fisik, psikologis dan kognitif anak
sehingga menyebabkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
(Hockenberry & Wilson, 2009).

Salah satu penyakit kronis yang terjadi pada anak adalah penyakit
thalassemia, dimana penyakit ini merupakan penyakit kelainan darah yang
disebabkan oleh gangguan produksi hemoglobin, sehingga jumlah hemoglobin
berkurang (Rund & Rachmilewitz, 2005).

(Kecemasan orang tua pada anak dengan thalasemia di poli anak rumah sakit
umum daerah H. Abdul Manap kota jambi, 2015)
2. trend keberadaan anak dengan penyakit kronis didunia dan di

Indonesia

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki pola peningkatan


angka kematian dan kesakitan akibat dari penyakit kronis (Muhammad, 2016).
Tahap lanjutan pada penyakit ini dapat mengakibatkan anak sering keluar masuk
rumah sakit dan membutuhkan perawatan jangka panjang. Anak dan orangtua
akan mengalami stress berkepanjangan, tekanan psikologis dan finansial
sebagai akibat dari hospitalisasi yang berkepangan (Theofanidis, 2008). Oleh
karena itu, diperlukan sebuah metode perawatan yang dapat mengurangi efek
tersebut. Penggunaan gawai sebagai instrument penerapan Mobile-health dia
area di keperawatan anak merupakan sebuah isu strategis yang perlu ditanggapi
oleh tenaga kesehatan untuk perawatan yang efektif dan efisien.

( Aplikasi Mobile-health sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan


keparawatan anak dengan penyakit kronis pada seting home hospital, 2017)

3. Uraian dampak keberadaan anak dengan penyakit kronis terhadap anak,


orangtua, sibling dan dampak lainnya yang terkait

Salah satu penyakit kronik pada anak ialah “Thalasemia”. Dampak yang
ditimbulkan terhadap keluarga ialah meningkatnya beban psikologis keluarga
akibat pengobatan yang berlangsung secara terus-menerus dalam merawat
anak dengan Thalasemia akan berdampak pada masalah psikososial yang
terjadi adalah kecemasan.(Ansietas).

Kecemasan merupakan gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai


dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam, tidak
mengalami gangguan dalam menilai realitas, perilaku dapat terganggu tetapi
masih dalam batas normal (Hawari, 2013)

Orangtua yang mengalami cemas dikarekan anaknya menderita


Thalaemia akan melakukan tindakan overprotektif, perasaan tanggung jawab
dan rasa bersalah pada anaknya, mengalami gangguan tidur serta merasa tidak
berharga dalam menghadapi masalah (Jenerette & Valrie, 2010).
(Kecemasan orangtua pada anak dengan Thalasemia dipoli anak rumahsakit
umum daerah H. Abdul manap kota Jambi, 2015)

4. manajemen asuhan keperawatan yang tepat diberikan pada anak dengan


penyakit kronis j

Penanganan terbaik untuk mengatasi penyaki kronis adalah dengan


mencegah terjadinya penyakit kronis melalui manajemen dan modifikasi
perilaku kesehatan (Glasgow, Orleans dan Waknerg, 2001).

Proses modifikasi perilaku kesehatan tersebut dapat dilakukan dengan


optimal jika tenaga kesehatan dapat meningkatkan peran serta keluarga untuk
mendukung upaya peningkatan kesehatan penderita sakit kronik. Explorasi
pengalaman keluarga dalam membangun coping dan mekanisme adaptasi
penting bagi perawat agar mampu memberikan edukasi yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi klien.

Perawat dapat menerapkan strategi 4 R untuk memahami konsep


normalisasi tersebut, yaitu dengan Re-Education,Remediation,Re-Devenition
dan Realign ment. Re-Education adalah terdapat dis organisasi atau ketidak
teraturan pada keluarga dalam proses mejalani rutinitas pengobatan),
Remediation adalah tahapan ketika keluarga menmpatkan rutinitas pengobatan
dalam kehidupan keluarga sehari-hari. Re-Devinition merupakan strategi
terhadap seluruh anggota keluarga terlibat secara emosional dalam memahami
perubahan rutinitas yang telah ditetapkan. Hal ini membuat keluarga
menyesuaikan diri dengan kerelaan, bukan paksaan. Realitg ment terjadi bila
dalam prosesnya, terjadi ketidaksetujuan dalam anggota keluarga mengenai
rutinitas medis yang dilakukan (Fiese dan Everhard (2006).

(Pengalaman keluarga dalam merawat penderita sakit kronis, 2015)


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Penyakit kronis merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi fungsi


harian selama tiga bulan atau lebih dan terjadi dalam satu tahun. Salah satu
penyakit kronis yang terjadi pada anak adalah penyakit thalassemia, dimana
penyakit ini merupakan penyakit kelainan darah yang disebabkan oleh
gangguan produksi hemoglobin, sehingga jumlah hemoglobin berkurang (Rund
& Rachmilewitz, 2005).

Penggunaan gawai sebagai instrument penerapan Mobile-health dia area


di keperawatan anak merupakan sebuah isu strategis yang perlu ditanggapi oleh
tenaga kesehatan untuk perawatan yang efektif dan efisien. ( Aplikasi Mobile-
health sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan keparawatan anak
dengan penyakit kronis pada seting home hospital, 2017)Salah satu penyakit
kronik pada anak ialah “Thalasemia”. Dampak yang ditimbulkan terhadap
keluarga ialah meningkatnya beban psikologis keluarga akibat pengobatan yang
berlangsung secara terus-menerus dalam merawat anak dengan Thalasemia
akan berdampak pada masalah psikososial yang terjadi adalah
kecemasan.(Ansietas).

Penanganan terbaik untuk mengatasi penyaki kronis adalah dengan


mencegah terjadinya penyakit kronis melalui manajemen dan modifikasi perilaku
kesehatan (Glasgow, Orleans dan Waknerg, 2001). Perawat dapat menerapkan
strategi 4 R untuk memahami konsep normalisasi tersebut, yaitu dengan Re-
Education,Remediation,Re-Devenition dan Realign ment. Re-Education adalah
terdapat dis organisasi atau ketidak teraturan pada keluarga dalam proses
mejalani rutinitas pengobatan), Remediation adalah tahapan ketika keluarga
menmpatkan rutinitas pengobatan dalam kehidupan keluarga sehari-hari. Re-
Devinition merupakan strategi terhadap seluruh anggota keluarga terlibat secara
emosional dalam memahami perubahan rutinitas yang telah ditetapkan. Hal ini
membuat keluarga menyesuaikan diri dengan kerelaan, bukan paksaan. Realitg
ment terjadi bila dalam prosesnya, terjadi ketidaksetujuan dalam anggota
keluarga mengenai rutinitas medis yang dilakukan (Fiese dan Everhard (2006).
DAFTAR PUSTAKA

Restu prasetyo, (2017). Jurnal Kpendudukan Indonesia. Sekolah tinggi ilmu statistik :
Jakarta

Efendi defi & Sari dian. (2017). Jurnal Aplikasi Mobile-health sebagai upaya
meningkatkan kualitas pelayanan keparawatan anak dengan penyakit kronis pada
seting home hospital. Depok : Stikes Fakultas kesehatan

Andika suryono. (2017). Jurnal Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup
Anak yang Menderita Penyakit Kronik. Yogyakarta : Unuiversitas aisyoah)

Maifazah lailatul. (2018). Jurnal Kesehatan Masyarakat. Semarang : PERSAKMI

Betan yasinta. (2018).Hubungan Antara Penyakit Infeksi dan Malnutrisi pada Anak 2-5
Tahun. Kupang : Kasersat university

Anda mungkin juga menyukai