NOMOR : 440/1079.a/SK/VI/2019
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN SISTEM MANAJEMEN DATA
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOBELO
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOBELO,
1
2. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063 ) ;
2
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Memberlakukan Pedoman PMKP di Rumah Sakit Umum
Daerah Tobelo
Ditetapkan di Tobelo
Pada tanggal, 11 Juni 2019
Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Tobelo
3
BAB I
DEFINISI
4
meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer
atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
2. Sifat Sistem Informasi Manajemen Data dapat digaris bawahi sebagai
berikut :
a. Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah menyeluruh.
b. Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah terkoordinasi.
c. Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki sub-sistem informasi.
d. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terintegrasi secara Rasional.
e. Sistem Informasi Manajemen (SIM) mentransformasikan data ke
dalam informasi dengan berbagai cara.
f. Sistem Informasi Manajemen (SIM) meningkatkan produktivitas.
g. Sistem Informasi Manajemen (SIM) sesuai dengan sifat dan gaya
manajer.
h. Sistem Informasi Manajemen (SIM) menggunakan kriteria mutu yang
telah ditetapkan.
3. Sistem Informasi Manajemen menurut Raymond Coleman yang
diterjemahkan oleh Moekijat (1991:40) : sistem informasi yang efektif
adalah jika sistem tersebut dapat memberikan data yang cermat, tepat
waktu, dan yang penting artinya bagi perncanaan, analisis, dan
pengendalian manajemen untuk mengoptimalkan pertumbuhan
pelayanan di rumah sakit.
5
BAB II
RUANG LINGKUP
6
2. Data yang dimaksud meliputi data dari indikator mutu unit dan
indikator mutu prioritas rumah sakit
3. Data dari pelaporan insiden keselamatan pasien
4. Data hasil monitoring kinerja staf klinis
5. Data hasil pengukuran budaya keselamatan pasien
6. Integrasi seluruh data diatas baik ditingkat rumah sakit dan unit
kerja meliputi :
a. Pengumpulan data indikator
b. Pelaporan
c. Analisis data indikator
d. Validasi
e. Publikasi
7
BAB III.
TATA LAKSANA
8
c. Verifikasi ekspektasi tentang volume data yang dikumpulkan
d. Prinsip siapa yang melakukan validasi data adalah validator
bukan pengumpul data atau tidak terlibat dalam proses
pengumpulan data (orang ke dua).
Validasi data dilakukan ketika :
a. Indikator baru diterapkan khususnya, indikator klinis yang
dimaksudkan untuk membantu rumah sakit melakukan evaluasi
dan meningkatkan proses atau hasil klinis yang kontinyu
b. Bila terjadi sesuatu perubahan terhadap indikator, cara
pengumpulan data diubah proses pengambilan data PIC (Person
In Charge) atau pengumpulan data diganti
c. Sumber data telah diubah, seperti kalau sebagian dari rekam
medis pasien digantikan dengan format elektronik sehingga
sumber daya data sekarang berupa kertas maupun elektronik
d. Numerator, denumerator, defenisi operasional dimodifikasi
e. Subjek pengumpulan data diubah, seperti perubahan umur rata-
rata pasien, komorbiditas, perubahan protokol riset, penerapan
pedoman praktik yang baru, atau teknologi baru dan metodologi
baru pengobatan diperkenalkan/ dilaksanakan.
Prosedur Validasi Data
a. Mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat
dalam pengumpulan data sebelumnya
b. Menggunakan sampel statistik sahih dari catatan, kasus dan
data lain
c. Sampel 100% dibutuhkan hanya jika jumlah pencatatan, kasus
atau data lainnya sangat kecil jumlahnya
d. Membandingkan data asli dandata yang dikumpulkan ulang
e. Kalkulasi akurasi dengan membagi jumlah elemen data yang
ditemukan dengan total jumlah data elemen dikalikan 100.
Tingkat akurasi 90% adalah patokan yang baik
f. Jika elemen data yang ditentukan ternyata tidak sama dengan
catatan alasanya (misalnya data tidak jelas defenisinya) dan
dilakukan tindakan koreksi.
9
g. Koleksi sampel baru setelah sema tindakan koreksi dilakukan
untuk memastikan tindakan menghasilkan tindakan
menghasilkan tingkat akursi yang diharapkan
3. Analisis data indikator data yang dianalisis yaitu:
a. Data indikator kunci/indikator prioritas indikator area klinis,
indikator area menajemen, indikator sasaran keselamatan
indikator unit kerja, meliputi:
Indikator Area Klinis, terdiri atas 16 indikator mutu (11
indikator mutu utama, 5 indikator Indikator International
library), yaitu:
- Asesmen pasien
- Pelayanan laboratorium
- Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostik
- Prosedur bedah
- Penggunaan antibiotika dan obat lainnya
- Kesalahan medikasi (Medication error) dan KNC
- Anastesi dan penggunaan sedasi
- Penggunaan darah dan produk darah
- Ketersediaan, isi dan penggunaan catatan medis
- Pencegahan, pengendalian infeksi, surveylance dan
pelaporan
- Riset klinis
- Indikator international library (angka pemberian aspirin
saat Kedatangan sampai di rumah sakit pada pasien AMI,
angka Pemberian Relievers (pelega) pada pasien ashma
anak selama dirawat, angka ulkus dekubitus pasien tirah
baring stadium dua atau lebih selama perawatan di rumah
sakit, angka pasien jatuh di pelayanan rumah sakit, angka
pasien Jatuh dengan cidera)
Indikator Area Manajemen, terdiri atas 9 indikator mutu
utama, yaitu:
- Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat penting
untuk memenuhi kebutuhan pasien
10
- Pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan
- Manajemen resiko
- Manajemen penggunaan sumber daya
- Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga
- Harapan dan kepuasan staf
- Demografi pasien dan diagnosis klinis
- Manajemen keuangan
- Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat
menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga
pasien dan staf.
Indikator Area Sasaran Keselamatan Pasien, terdiri atas 6
indikator mutu utama, yaitu:
- Ketepatan identifikasi pasien
- Peningkatan komunikasi yang efektif
- Peningkatan keamanan obat
- Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
- Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
- Pengurangan resiko jatuh
b. Data hasil evaluasi protokol klinis
c. Data surveilance PPI
d. Insiden keselamatan pasien :sentinel, KTD, KNC.
11
Formulir Laporan Insiden ke Tim KP di RS
Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo
12
13
e. Data dari bab PKPO (KNC, KTD dan sentinel) analisa data melalui
grafik sangat membantu dalam memperlihatkan perubahan
apakah menuju perbaikan sesuai yang diharapkan.
4. Analisis data dapat menggunakan alat statistik:
-Run chart bar chart control chart histogram pareto chart sasaran
dari analisis data adalah agar dapat dilakukan perbandingan bagi
rumah sakit melalui empat cara yaitu:
a. Dengan dari bdiri sendiri dalam waktu tertentu, seperti dari bulan
ke bulan atau dari tahun ke tahun berikutnya.
b. Dengan rumah sakit lain yang sama seperti menggunakan data
base referensi
c. Dengan standar, seoerti ditetapkan oleh badan akreditasi, ikatan
profesional, atau menggunakan ketentuan yang ditetapkan dalam
undang-undang atau peraturan
d. Dengan praktek-praktek yang diakui di kepustakaan sebagai
pedoman praktek yang baik atau yang lebih baik.
e. Perbandingan ini membantu rumah sakit memahami sumber dan
sifat perubahan yang tidak dikehendaki serta membantu fokus
pada upaya perbaikan
4. Publikasi data agar diketahui publik, maka data dimuat di website
rumah sakit atau dengan cara lain.
14
BAB IV
DOKUMENTASI
15