Anda di halaman 1dari 11

PENGGERGAJIAN DAN PENGERJAAN KAYU

ALAT DAN PROSEDUR PEMBUATAN PRODUK

NAMA MILENIAL : M2GUN BOX

KELOMPOK :3

1. GUNAWAN (M011171051)
2. MISNAWATI GEMAR (M011171301)
3. NASRAH MAWADDAH (M011171324)
4. UMMUL FAIZAH (M011171315)
5. NURUL MUSDALIFAH (M011171056)
ASISTEN : 1. ABD. RAIS
2. NURJANNATUL MA’WA, S.Hut

LABORATORIUM PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN KAYU

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2019
A. Tabel Alat dan Fungsinya

No. Nama Alat Fungsi


Untuk menjepit kayu yang akan di potong atau
1. Klem
dikerjakan
2 Planer Untuk meratakan permukaan kayu
Sander
3 Untuk menghaluskan permukaan kayu
(pengamplas)
Untuk membersihkan permukaan kayu setelah
4 Polisher
pengamplasan
5 Drill/Borer Untuk membuat lubang pada kayu
Untuk mengencangkan dan mengeluarkan baut dari
6 Screwdriver
kayu
Jig saw (gergaji Untuk memotong kayu (digunakan hanya untuk kayu
7
listrik) yang berukuran kecil)
8 Router Untuk membuat profil/ pola pada kayu
9 Table saw Untuk memotong kayu
Automatical Untuk meratakan permukaan kayu pada bagian
10
planner panjag dan lebar kayu

Tabel alat dan fungsi di atas merupakan tabel yang dapat memberikan
informasi mengenai alat-alat permesinan kayu yang dapat digunakan dalam proses
pembuatan produk. Fungsi dan cara penggunaan dari setiap alat permesinan kayu
perlu untuk dipahami sehingga alat-alat tersebut dapat digunakan sesuai dengan
fungsinya. Selain itu, dengan mengetahui fungsi dari setiap alat tersebut kita dapat
merencanakan jenis-jenis alat yang cocok digunakan dalam pembuatan produk.
Berikut merupakan penjelasan dari alat-alat permesinan kayu pada tabel di atas:
a. Klem
Klem merupakan alat yang sangat efektif untuk digunakan karena sangat
membantu dalam berbagai jenis pengerjaan kayu, seperti penggergajian,
pengeboran, hingga proses pemasangan perlengkapan perabot. Inti dari
penggunaan klem adalah untuk mengikat kayu selama dikerjakan agar
keadaannya tetap stabil dan kuat. Fungsi utamanya dari klem adalah untuk
menjepit kayu yang akan di kerjakan selain itu, klem juga berperan dalam
menjaga keselamatan kerja.
b. Planer
Planer merupakan salah satu alat pemesinan kayu yang dapat digunakan
untuk meratakan permukaan kayu sehingga seluruh permukaan kayu sama
tinggi dan membuat keempat sisi kayu bersudut siku-siku. Planer kayu sangat
membantu dalam memenuhi kebutuhan manusia untuk membuat suatu
peralatan yang terbuat dari bahan baku kayu. Alat ini sangat diperlukan dalam
proses-prose awal pengerjaan kayu khususnya kayu yang memiliki kondisi
permukaan yang kurang rapi dan kurang rata. Jika kayu yang akan digunakan
telah melewati alat pemesinan planer maka hasil potongan kayu selanjutnya kan
terlihat lebih rapi.
c. Sander
Sander merupakan alat yang digunakan pada proses sanding, dimana proses
ini dilakukan sebelum adanya proses finishing. Sander digunakan dengan
maksud untuk mempermudah proses finishing. Memperhalus suatu permukaan
kayu dapat dilakukan dengan menggunakan material abrasive. Material
abrasive salah satunya berbentuk amplas. Amplas mampu membuat permukaan
yang kasar menjadi halus sehingga siap untuk di finishing.
d. Polisher
Setelah melakukan proses pengamplasan pada kayu maka akan banyak
material kayu yang berbentuk partikel debu yang akan mengganggu proses
finishing seperti pengecatan atau penggunaan pernis. Oleh karena itu, perlu
digunakan alat yang disebut dengan polisher, dimana alat ini digunakan untuk
membersihkan permukaan kayu setelah dilakukan pengamplasan.
e. Borer
Borer adalah suatu jenis mesin gerakannya memutarkan alat pemotong
yang arah pemakanan mata borer hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan
pelubangan). Sedangkan pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang
berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan pemotong berputar
yang disebut borer.
f. Screw driver
Screw driver merupakan salah satu dari peralatan yang sering digunakan
dalam industri kayu. Srew driver terdiri dari bagian batang yang umumnya
terbuat dari bahan baja keras berkualitas tinggi dengan satu mata pada satu
ujungnya dan memiliki pemegang atau gagang yang terbuat dari plastic. Screw
driver digunakan untuk melepas atau mengencangkan baut pada kayu.
g. Jig saw
Jig saw adalah gergaji listrik dengan gerakan mata gergaji bergerak secara
vertikal . Mesin gergaji ini memiliki ukuran dimensi yang lebih kecil dan bobot
yang lebih ringan dibandingkan mesin gergaji circular. Mata gergajinya tipis
dan lurus sehingga cocok untuk memotong kayu yang tidak terlalu tebal seperti
tripleks. Umumnya mengkonsumsi listrik lebih kecil dibandingkan Circular
Saw. Mesin ini memiliki dua jenis mata gergaji, yaitu kasar dan halus. Mata
gergaji kasar, untuk pemotongan cepat tetapi hasilnya kasar sehingga perlu
proses pengamplasan lebih lama. Mata gergaji halus untuk pemotongan lebih
lambat dengan hasil yang lebih halus. Material potong juga bukan hanya pada
kayu saja, tetapi tergantung jenis mata gergajinya. Mesin gergaji ini tidak cocok
untuk memotong kayu yang tebal dan panjang, karena akan memakan waktu
lebih lama, dan mempercepat keausan mata gergaji.
h. Router
Mesin router adalah suatu alat tangan yang digunakan untuk membuat profil
dan menghias benda kerja kayu. Mesin router selain untuk membuat profil dan
menghias benda kerja kayu, juga dapat digunakan untuk membentuk sisi tebal
kayu, membuat alur, membuat sponing, dan masih banyak lagi dengan alat
bantuan khusus. Pekerjaan dengan mesin router yang menentukan adalah
bentuk mata pisaunya.
i. Table saw
Table Saw merupakan mesin pemotong kayu yang berbentuk meja, dimana
pada bagian tengah terdapat piringan pisau bergerigi. Pisau bergerigi berbentuk
circular dengan bilah baja (gigi) yang digerakkan oleh dinamo elektrik. Selain
itu, terdapat pembatas (fence) untuk mengatur ketebalan pemotongan kayu.
j. Automatical Planer
Automatical planer ini berfungsi untuk meratakan permukaan kayu secara
otomatis pada bagian panjang dan lebar pada kayu. Mesin ini banyak digunakan
pada industri perkayuan seperti; mebel, furniture, industri kayu lapis, ataupun
pertukangan dengan skala menengah atas sehingga proses pengetaman lebih
cepat.
B. Cacat Pemesinan
Berdasarkan sampel yang telah melewati alat pemesinan (automatical planer),
terdapat cacat pemesinan pada kayu. Adapaun cacat pemesinan yang diperoleh
setelah sampel kayu melewati alat pemesinan, yaitu:
1. Serat berbulu
Cacat pemesinan serat berbulu atau yang biasa disebut fuzzi grain
merupakan cacat pemesinan yang ditandai dengan terlepasnya serta-serat
kayu yang menyerupai bulu-bulu ke permukaan kayu akibat adanya kayu
reaksi pada sampel kayu tersebut. Adapun gambar/foto jenis cacat serat
berbulu pada sampel kayu yang diamati, yaitu:
2. Tergerus mesin
Tergerus mesin merupakan salah satu cacat pemesinan yang ditandai
dengan serutan yang lebih dalam pada bagian ujung kayu bentukan.
Berdasarkan sampel kayu yang diamati jenis cacat pemesinan ini
merupakan cacat pemesinan yang paling fatal karena agak sulit untuk di
perbaiki sebab kerusakannya menyebabkan kayu berlubang sehingga proses
sanding saja tidak akan bisa memperbaikinya. Berikut adalah foto/gambar
dari sampel kayu yang tergerus mesin:

Setelah melakukan proses identifikasi mengenai jenis-jenis cacat pemesinan


yang terjadi pada sampel kayu, maka dapat dihitung luas bebas cacatnya untuk
menentukan mutu kualitas dari kayu yang diamati. Berikut merupakan tabel
kualitas mutu kayu:

No Permukaan Bebas Cacat (%) Sifat Pemesinan


1 0-20 Sangat Jelek (very poor)
2 21-40 Jelek (poor)
3 41-60 Sedang (fair)
4 61-80 Baik (good)
5 81-100 Sangat baik (very good)

Berdasarkan sampel kayu yang diamati, luas bebas cacat yang diperoleh
sebesar 336,65 cm2 , dengan persentase permukaan bebas cacatnya yaitu 40% dari
844,48 cm2 yang merupakan luas permukaan kayu, sehingga kayu tersebut
termasuk dalam klasifikasi mutu jelek (poor).
C. Rencana Prosedur Pembuatan Produk
Dasar (A):
1. Menyiapkan plywood sebagai bahan baku utama dengan ukuran 15
mm x 150 mm x 318 mm.
2. Plywood tersebut kemudian dipotong menjadi dua bagian dengan
menggunakan jig saw sehingga didapatkan masing-masing bagiannya
berukuran 15 mm x 150 mm x 150 mm. Pada saat pemotongan dapat
digunakan klem untuk membantu proses pemotongan sehingga
tangan terjaga dari mata pisau.
3. Merapikan bagian pinggir plywood
Penyangga Atas (B):
1. Menyiapkan kayu solid sebagai bahan utama pembuatan bagian ini
yang berukuran 25 mm x 20 mm x 630 mm.
2. Apabila kayu yang diperoleh memiliki permukaan yang kurang rata
atau memiliki ketebalan yang lebih besar dibandingkan dengan
ukuran kayu yang dibutuhkan, maka dapat digunakan planer terlebih
dahulu untuk mendapatkan kayu yang lebih rata dan yang sesuai
ukuran.
3. Sebelum dibelah, alangkah baiknya memberi tanda atau garis
potongan sehingga hasil pemotongannya lurus dan sesuai ukuran.
4. Kayu tersebut kemudian dibelah menjadi 4 bagian dengan
menggunakan jig saw sehingga didapatkan masing-masing bagian
berukuran 25 mm x 20 mm x 150 mm.
5. Pada saat memotong kayu dapat digunakan klem sebagai alat bantu
untuk menjepit kayu yang akan dipotong, sehingga keadaan kayu
akan tetap stabil dan tangan terhindar dari mata pisau.
6. Kemudian hasil potongan bagian-bagian kayu dirapikan.
Penyangga Samping (C):
1. Menyiapkan kayu solid sebagai bahan utama pembuatan bagian ini
yang berukuran 25 mm x 20 mm x 470 mm.
2. Apabila kayu yang diperoleh memiliki permukaan yang kurang rata
atau memiliki ketebalan yang lebih besar dibandingkan dengan
ukuran kayu yang dibutuhkan, maka dapat digunakan planer terlebih
dahulu untuk mendapatkan kayu yang lebih rata dan yang sesuai
ukuran.
3. Sebelum dibelah, alangkah baiknya memberi tanda atau garis
potongan sehingga hasil pemotongannya lurus dan sesuai ukuran.
4. Kayu tersebut kemudian dibelah menjadi 4 bagian dengan
menggunakan jig saw sehingga didapatkan masing-masing bagian
berukuran 25 mm x 20 mm x 110 mm.
5. Pada saat memotong kayu dapat digunakan klem sebagai alat bantu
untuk menjepit kayu yang akan dipotong, sehingga keadaan kayu
akan tetap stabil dan tangan terhindar dari mata pisau.
6. Kemudian hasil potongan bagian-bagian kayu dirapikan
Perakitan (A, B, C):
1. Setelah bagian A, bagian B, dan bagian C siap maka langkah
selanjutnya adalah melakukan perakitan produk.
2. Kemudian siapkan 2 bagian A sebagai dasar.
3. Pasang bagian B di tepi sisi atas dan tepi sisi bawah bagian A secara
horizontal dengan menggunakan lem.
4. Kemudian pasang bagian C di tepi sisi kiri dan tepi sisi kanan bagian
A secara vertikal dengan menggunakan lem.
5. Langkah 3 dan langkah 4 juga dilakukan pada bagian A yang satu.
6. Kedua bagian A kemudian digabungkan menjadi satu dengan
menggunakan engsel.
7. Bagian A yang satu ditempel mesin jam pada bagian tengahnya,
sedangkan bagian A yang lainnya ditempel cermin juga pada bagian
tengahnya.
Finishing:
1. Bagian yang menggunakan kayu solid dihaluskan permukaannya
dengan menggunakan mesin amplas yang disebut dengan sander.
2. Jenis amplas yang digunakan adalah amplas dengan ukuran grid 220
dan 400. Penggunaan dua macam amplas dimaksudkan apabila kayu
yang diperoleh memiliki permukaan yang sangat kasar.
3. Setelah diamplas kayu kemudian dibersihkan kotoran sisa-sisa
pengamplasannya dengan menggunakan polisher.
4. Setelah dibersihkan kayu dan plywood kemudian dipernis untuk
menambah nilai keindahan dan estetika dari produk yang dibuat.
LAMPIRAN
92,8 cm

9,1 cm

a. Luas Permukaan Kayu


Lebar = 9,1 cm
Panjang = 92,8 cm
Luas permukaan kayu = lebar x panjang
= 9,1 cm x 92,8 cm
= 844, 48 cm2
b. Luas Bebas Cacat
 Kotak 0,1 cm x 0,1 cm
Luas = 0,1 cm x 0,1 cm = 0,01 cm2
= 0,01 cm2 x 17.065
= 170, 65 cm2
 Kotak 0,5 cm x 0,5 cm
Luas = 0,5 cm x 0,5 cm = 0,25 cm2
= 0,25 cm2 x 252
= 63 cm2
 Kotak 1 cm x 1 cm
Luas = 1 cm x 1 cm = 1 cm2
= 1 cm2 x 62
= 62 cm2
 Kotak 2 cm x 2 cm
Luas = 2 cm x 2 cm = 4 cm2
= 4 cm2 x 4
= 16 cm2
 Kotak 3 cm x 3 cm
Luas = 3 cm x 3 cm = 9 cm2
= 9 cm2 x 1 = 9 cm2
 Kotak 4 cm x 4 cm
Luas = 4 cm x 4 cm = 16 cm2
= 16 cm2 x 1 = 16 cm2
Luas Bebas Cacat = 170, 65 cm2 + 63 cm2 + 62 cm2 + 16 cm2 + 9 cm2 + 16 cm2
= 336,65 cm2
c. Luas Cacat
Luas cacat = luas permukaan – luas bebas cacat
= 844,48 cm2 – 336,65 cm2
= 507,83 cm2
d. Permukaan Bebas Cacat (%)
luas cacat
Permukaan Bebas Cacat (%) = ( 1 – luas permukaan ) x 100%
507,83 mm2
= ( 1 – 844,48 ) x 100%
mm2

= ( 1 – 0,6 ) x 100%
= 0,4 x 100%
= 40%

Anda mungkin juga menyukai