Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

1. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perwujudan riil
paradigm sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat
yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan
melindungi kesehatannya. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua
perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
(Depkes RI, 2008).

Derajat kesehatan masyarakat yang masih belum optimal pada hakikatnya


dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan
kesehatan dan genetika. Kalangan ilmuwan umumnya berpendapat bahwa
determinan utama dari derajat kesehatan masyarakat tersebut selain
kondisi lingkungan, adalah perilaku masyarakat. Dari hasil Riskerdas 2007
memang diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktikkan PHBS
baru mencapai 38,7%. Oleh sebab itu, Rencana strategis (Renstra)
Kementrian Kesehatan Tahun 2010-2014 mencantumkan target 70%
rumah tangga sudah mempraktikkan PHBS pada tahun 2014. Persentase
Rumah Tangga ber-PHBS merupkana salah satu indikator Kinerja Utama
(IKU) Kementrian Kesehatan (Kemenkes RI, 2011).

Pembinaan PHBS juga merupakan bagian dari Pengembangan Desa dan


Kelurahan Siaga Aktif. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1529/Menkes/SK/X/2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa
dan Kelurahan Siaga Aktif menyatakan bahwa masyarakat di Desa atau
Kelurahan Siaga Aktif wajib melaksanakan PHBS. Dengan demikian,
maka salah satu kriteria dalam rangka pentahapan pengembangan Desa

1
dan Kelurahan Siaga Aktif adalah presentase rumah tangga di desa atau
kelurahan yang mendapat pembinaan PHBS.

Indikator keberhasilan promosi kesehatan PHBS di rumah tangga yaitu:


 Adanya peraturan di desa atau kelurahan yang melandasi
pembinaan PHBS di rumah tangga
 Adanya peran aktif pemuka masyarakat dan organisasi masyarakat
dalam pembinaan PHBS di rumah tangga.
 Meningkatnya persentase Rumah Tangga ber-PHBS.
Dari indikator yang disebutkan, Program Promosi Kesehatan PHBS di
Rumah Tangga Puskesmas Gedong Tataan tahun 2014 hanya mencapai
46,32% yaitu 5.824 rumah ber-PHBS dari 12.572 rumah di wilayah kerja
Puskesmas Gedong Tataan, sedangkan target SPM PHBS di rumah tangga
adalah 70%.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penulisan ini, rumusan masalah
yang akan dibahas adalah mengapa pelaksanaan Program Promosi
Kesehatan PHBS di Rumah Tangga Puskesmas Gedong Tataan pada tahun
2014 masih belum mencapai target ?

B. Tujuan dan Manfaat Penulisan


1. Tujuan Penulisan
a. Tujuan umum
Dipahaminya Program Promkes PHBS di Rumah Tangga Puskesmas
Gedong Tataan mulai perencanaan sampai evaluasi program, secara
menyeluruh, sehingga dapat meningkatkan mutu dan jangkauan
pelayanan pada masyarakat serta tercapainya derajat kesehatan yang
optimal.

2
b. Tujuan khusus
1. Mengetahui permasalahan dari pelaksanaan Program Promkes
PHBS di Rumah Tangga Puskesmas Gedong Tataan.
2. Diketahuinya kemungkinan penyebab masalah dari Program
Promkes PHBS di Rumah Tangga Puskesmas Gedong Tataan.
3. Mampu merumuskan alternatif pemecahan masalah dari Program
Promkes PHBS di Rumah Tangga Puskesmas Gedong Tataan.

2. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis dapat mengaplikasikan ilmu kedokteran komunitas
mengenai evaluasi pelaksanaan program promkes PHBS di rumah
tangga.
2. Bagi masyarakat dapat terwujudnya rumah tangga ber-PHBS.
3. Bagi Puskesmas Gedong Tataan-Pesawaran dapat diketahuinya
permasalahan yang ada pada pelaksanaan program promkes PHBS di
rumah tangga serta dapat dicari alternatif pemecahan masalah.
4. Bagi pengambil kebijakan dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesawaran dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam rangka
peningkatan pelaksanaan program promkes PHBS di rumah tangga.
a. Bagi penulis selanjutnya dapat menjadi acuan penulisan dalam
mengevaluasi pelaksanaan program yang dilakukan oleh puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai