Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN UKGS

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari pelayanankesehatan


secara keseluruhan. Kesehatan gigi juga merupakan salah satu komponen
kesehatan secara menyeluruh dan tidak dapat diabaikan terutama pada
tingkatsekolah dasar (Depkes RI, 2004,cit. Pahrurrazi, 2009). Undang-Undang
Kesehatan No.23 tahun 1992 menyebutkan bahwa penyelenggaraan kesehatan
sekolahdimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi peserta
didik gunamemungkinkan pertumbuhan dan perkembangan harmonis dan optimal
menjadisumber daya manusia yang lebih berkualitas. Masa anak usia sekolah
merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia
yang berkualitas, dan kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan
kualitas sumber daya manusia (Depkes RI, 1996).

Penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi derajat kesehatan, proses tumbuh
kembang, bahkan masa depan anak. Anak-anak menjadi rawan kekurangan gizi
karena rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan selera makan
mereka.Kemampuan belajar anak pun akan menurun sehingga akan berpengaruh
pada prestasi belajar (Zatnika, 2009). Tingginya angka karies gigi dan rendahnya
status kebersihan mulut merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang
sering dijumpai pada kelompok usia anak. Karies gigi dapat menimbulkan kesulitan
makan pada anak karena karies gigi menyebabkan penurunan fungsi gigi sebagai
alat cerna. Seperti yang diungkapkan oleh Widyaningsih (2000,cit. Junaidi
dkk.,2007), kesulitan makan pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
yaitu: faktor nutrisi, penyakit dan psikologis. Faktor penyakit yang mempengaruhi
antaralain adanya kelainan pada gigi geligi dan rongga mulut seperti karies gigi,
stomatitisdan gingivitis

WHO (1995,cit.Departemen Kesehatan RI, 2008) memiliki target pencapain gigi


sehat yaitu, 90% anak umur 5 tahun bebas karies serta tingkatkeparahan kerusakan
gigi (indeks DMF-T) pada anak umur 12 tahun sebesar 1.Oleh karenanya program
promotif dan preventif lebih ditekankan dalam penanggulangan masalah kesehatan
gigi. Indikator lain dinyatakan oleh DepartemenKesehatan (2000) yaitu untuk target
tahun 2010 indeks DMF-T anak kelompok usia12 tahun ≤ 2, dan PTI (Performed
Treatment Indeks) sebesar 20%. Indikator ini menggambarkan motivasi anak untuk
menumpatkan giginya dalam upayamempertahankan gigi permanennya.

Hasil Riskesdas (2007) melaporkan bahwa prevalensi karies gigi diIndonesia adalah
sebesar 46,5 dengan penjabaran prevalensi karies untuk kelompok usia 12 tahun
sebesar 36,1% dengan DMF-T 0,91, kelompok usia 35-44 tahun prevalensi karies
gigi mencapai 80,5 dengan DMF-T 4,46 sedangkan usia diatas 65tahun dengan
prevalensi karies sebesar 94,4% dan DMF-T 18,33. Data tersebut menunjukkan
bahwa prevalensi karies cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya umur
yang berarti adanya kecenderungan penurunan status kesehatangigi dengan
meningkatnya umur. Maka perlu dilakukan tindakan pencegahan dan perawatan
sedini mungkin (Sriyono,2009).

Data Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa provinsi D.I. Yogyakarta merupakan


provinsi dengan indeks DMF-T tertinggi kedua di Indonesia(Departemen Kesehatan
RI, 2008). Berdasarkan profil kesehatan Kabupaten Slemantahun 2010, karies gigi
menempati urutan ke 7 dan penyakit periodontal urutan ke14 untuk 10 besar
penyakit rawat jalan puskesmas pada golongan umur 5-9 tahun.Pada golongan
umur 10-14 tahun, karies menempati posisi ke 7 dan penyakit periodontal ke 12.
Pada tahun 2010, persentase murid Sekolah Dasar/MadrasahIbtidaiyah di
Kabupaten Sleman yang telah mendapat pemeriksaan gigi dan mulutadalah 97,32%.
Persentase tersebut akan ditingkatkan menjadi 100% dalam pelaksanaan
Pembangunan Kesehatan dengan mengacu Visi Indonesia Sehat 2015(Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman, 2011).

Masyarakat sekolah dasar merupakan salah satu kelompok yang strategisuntuk


diikutsertakan dalam upaya kesehatan gigi dan mulut. Upaya kesehatan gigidan
mulut pada anak sekolah dilaksanakan melalui kegiatan pokok kesehatan gigidan
mulut di puskesmas yang diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatanUsaha
Kesehatan Sekolah (UKS) dalam bentuk program Usaha Kesehatan GigiSekolah
(Depkes RI,1997). Menurut Nugraheni (2008,cit.Darwita dkk., 2011) program
tersebut merupakan upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah
dasar (SD) yang dititikberatkan pada upaya penyuluhan dan gerakan sikatgigi
massal, serta pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada setiap murid.
UKGS adalah suatu komponen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yangmerupakan
suatu paket pelayanan asuhan sistematik dan ditujukan bagi semuamurid sekolah
dasar dalam bentuk paket promotif, promotif-preventif dan paket optimal. Upaya
promotif dan promotif-preventif paling efektif dilakukan pada anak sekolah dasar
karena upaya peningkatan kesehatan harus sedini mungkin dandilakukan secara
terus menerus agar menjadi kebiasaan. Di samping itu kelompok ini juga lebih
mudah dibentuk mengingat anak sekolah dasar selalu di bawah bimbingan dan
pengawasan para guru sehingga pada kelompok ini sangat potensialuntuk
ditanamkan kebiasaan berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2000). Kesehatan gigi
dan mulut harus dipelihara sejak dini terutama pada masa gigi bercampur yaituanak
usia sekolah dasar usia 6-12 tahun (Maulani dan Enterprise, 2005,cit.Hutabarat,
2009) sebab anak usia Sekolah Dasar (SD) tergolong ke dalam kelompok rawan
penyakit gigi dan mulut.

Upaya pendekatan pelayanan kesehatan sebanyak mungkinmengikut sertakan


masyarakat dalam kegiatan penanggulangannya dan masyarakat sekolah dasar
merupakan suatu kelompok yang sangat strategis karena usia sekolahmerupakan
masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas,
dan kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan kualitas sumber daya
manusia. Oleh karena itu, untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut
Kabupaten Sleman, serta demi mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2015 dengan
cakupan SD/MI yang dilakukan UKGS mencapai 100%, kegiatan UKGS
inidilaksanakan di SD Kanisius Sengkan yang berada di wilayah kecamatan Depok,
Sleman. Hasil pemeriksaan UKGS yang diperoleh selanjutnya diserahkan
kepada pihak sekolah yaitu SD Kanisius Sengkan, Puskesmas Depok II, dan FKG
UGMuntuk ditindaklanjuti.

Pengertian UKGS

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan bagian integral dari Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
secara terencana pada para siswa terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD)
dalam suatu kurun waktu tertentu dan diselenggarakan secara berkesinambungan
melalui paket UKS yaitu paket minimal, paket standar dan paketoptimal (Depkes RI,
1996). Menurut Depkes (1983 cit.Priyono, 1995) UKGS merupakan sarana utama
dalam rangka meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak-anak sekolah. Melalui
UKGS dapat ditanamkan sikap yang baik terhadapkesehatan gigi dan mulut lewat
kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatanyang dilakukan serta tindakan dan
perawatan yang ada.

Kegiatan UKGS

 Kegiatan promotif, meliputi:

Upaya promotif dilakukan dengan pelatihan guru dan petugas kesehatan


dalam bidang kesehatan gigi serta pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan
mulutyang dilakukan oleh guru sesuai kurikulum Departemen Pendidikan
danKebudayaan 1994 (Depkes RI, 1996).

 Kegiatan preventif

Upaya preventif meliputi sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan kelas IIIdengan
memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/ bulan dan penjaringan
kesehatan gigi dan mulut (Depkes RI, 1996)

Menurut WHO (1987,cit.Sriyono, 2007), tindakan pencegahan karies gigi dapat


dilakukan sebagai berikut:

1. Tindakan masyarakat

Berupa fluoridasi air minum, fluoridasi air minum sekolah, fluoridasi garamdapur,
fluoridasi minuman susu, dan peningkatan diet yang sehat

2. Tindakan perseorangan

1. Tindakan sendiri di bawah supervisi

 Kumur-kumur F
 Tablet fluor
 Menyikat gigi dengan cairan F, jeli dan pasta profilaksis

2. Tindakan aplikasi topikal oleh profesional

 Aplikasi topikal F
 Profilaksis F pasta
 Pit dan fisur silen
 Profilaksis dan pengambilan plak.

3. Kombinasi antara tindakan sendiri dibawah supervisi dan tindakan


oleh profesional

4. Tindakan pencegahan sendiri

 Pemakaian pasta F
 Kontrol diet oleh individu
 Kumur-kumur F dan penggunaan F tablet di rumah

 Kegiatan kuratif

Upaya kuratif yang dilaksanakan di UKGS adalah pengobatan darurat


untuk menghilangkan rasa sakit, pelayanan medik dasar baik berdasarkan
permintaanmaupun sesuai kebutuhan, dan rujukan bagi siswa yang memerlukan
perawatan(Depkes RI, 1996)

Tahap-tahap UKGS

Menurut Depkes RI (1996) terdapat tiga tahap UKGS berdasarkankeadaan tenaga


dan fasilitas kesehatan gigi di Puskesmas, yaitu:

1. UKGS Tahap I (paket minimal UKS)

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang belum terjangkautenaga dan
fasilitas kesehatan gigi yang meliputi:
1. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru
sesuaidengan Kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994
(BukuPendidikan Kesehatan).
2. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/MI yaitu sikat gigimasal
minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai pasta gigiyang
mengandung fluor minimal 1 kali/bulan.
3. Untuk siswa SLTP/SLTA disesuaikan dengan program UKS daerah masing-
masing.

2. UKGS tahap II ( paket standar UKS)

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah terjangkau tenaga dan
fasilitas kesehatan gigi yang terbatas. Paket standar UKS yaitu UKGS tahap II
meliputi seluruh paket minimal UKS atau UKGS tahap Iditambah dengan:

1. Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi


(terintegrasi)
2. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I diikuti dengan pencabutan
gigi sulung yang sudah waktunya tanggal
3. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit
4. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada kelas I sampai
dengankelas VI (care on demand )
5. Rujukan bagi yang memerlukan

3. UKGS tahap III (paket optimal UKS)

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah terjangkautenaga dan
fasilitas kesehatan gigi yang sudah memadai. UKGS tahap IIImemakai sistem
inkremental dengan pemeriksaan ulang setiap 2 tahun untuk gigi tetap. Paket
optimal UKS yaitu UKGS Tahap III meliputi seluruh paketstandar UKS atau UKGS
Tahap II ditambah dengan pelayanan medik gigi dasar pada kelas terpilih sesuai
kebutuhan (treatment need ).

Sasaran UKGS
Menurut Departemen Kesehatan RI (1996) sasaran progam UKGS adalah semua
murid usia sekolah yang dalam lingkup wilayah kerja puskesmas yaitu :

1. 100% SD melaksanakan pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut


sesuaikurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Minimal 80% SD/MI melaksanakan sikat gigi massal.
3. Minimal 50% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas
permintaan(care on demand ).
4. Minimal 30% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi atas dasar
kebutuhan perawatan (treatment need ).

Dalam Departemen Kesehatan RI tahun 2000 juga dijelaskan bahwa :

1. Frekuensi pembinaan UKGS ke SD minimal 2 kali per tahun


2. Minimal 75% murid SD mendapatkan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
3. Minimal 80% murid SD mendapatkan perawatan medik gigi dasar, dari
seluruh murid SD yang telah terjaring untuk mendapatkan perawatan lanjutan

Sasaran kegiatan UKGS yang dilakukan oleh mahasiswa kepaniteraan di bagian


IKGP dan IKGM FKG UGM angkatan 58 adalah siswa kelas 3B(7 siswa)dan kelas
6B (6 siswa) SD Kanisius Sengkan, Kecamatan Depok, Sleman,Yogyakarta yang
telah menjalin kerjasama dengan FKG UGM.

Tujuan UKGS

Tujuan UKGS menurut Departemen Kesehatan RI (1996) meliputi :

1. Tujuan Umum :

Tujuan umum dari UKGS adalah tercapainya kesehatan gigi dan mulutsiswa yang
optimal dengan mengacu pada Visi Indonesia Sehat 2010, yaituuntuk target tahun
2010 indeks DMF-T anak kelompok usia 12 tahun ≤ 2, danPTI (Performed
Treatment Indeks) sebesar 20% (Depkes RI, 2000). Selain itukegiatan UKGS ini
bertujuan untuk meningkatkan persentase murid SekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah
di Kabupaten Sleman yang telah mendapat pemeriksaan gigi dan mulut menjadi
100% mengacu pada Visi Indonesia Sehat2015 (Dinas Kesehatan Kabupaten
Sleman, 2011).

2. Tujuan khusus :

1. Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.


2. Siswa mempunyai sikap/kebiasaan memelihara diri terhadapkesehatan gigi
dan mulut.
3. Siswa binaan UKS paket standar dan paket optimal mendapatkan pelayanan
medik gigi dasar atas permintaan.
4. Siswa binaan UKS paket optimal pada jenjang kelas terpilih mendapatkan
pelayanan medik gigi dasar yang diperlukan.

Manfaat UKGS

Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan UKGS adalah:

1. Meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa


2. Meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut siswa
3. Meningkatnya sikap/kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan
mulut siswa
4. Siswa mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan (care
ondemand)

Menurut Nasution (2010), UKGS dapat menjadikan anak sekolah mampumenjaga


dirinya sendiri dengan mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut, sertamampu
mengambil tindakan yang tepat untuk mencari pengobatan apabiladiperlukan. Hal ini
dapat membantu tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulutyang harmonis dan
optimal, dan dengan demikian anak dapat tumbuh dan berkembang secara
maksimal.

Tenaga Pelaksana UKGS

Tenaga pelaksana UKGS terdiri dari : tenaga pelaksana di sekolah meliputi guru
olahraga dan dokter kecil yang telah dilatih tentang kesehatan gigi dan mulut,serta
tenaga pelaksana di puskesmas meliputi dokter dan perawat gigi/ tenagakesehatan
lain yang telah dilatih (DepKes RI, 1996)

1. Tenaga yang berasal dari sekolah yaitu :

a.Kepala Sekolah / Guru SD

Peran guru SD dalam kegiatan UKGS antara lain :

1. Membantu tenaga kesehatan gigi dalam pengumpulan data (screening) yaitu


pemeriksaan seluruh murid secara berkala.
2. Pendidikan kesehatan gigi pada murid seperti penyuluhan tentangkesehatan
gigi dan mulut pada waktu pelajaran Orkes.
3. Pembinaan dokter kecil.
4. Latihan gosok gigi.
5. Merujuk murid ke puskesmas untuk dilakukan perawatan bilamenemukan
murid dengan keluhan penyakit gigi.
6. Membina kerjasama dengan petugas kesehatan dalam kesehatanlingkungan
dan makanan yang dijual di lingkungan sekolah.
7. Membantu guru dalam sikat gigi bersama

b.Dokter kecil

Peran Dokter kecil dalam kegiatan UKGS antara lain :

1. Membantu guru dalam memberi dorongan agar murid berani untuk diperiksa
giginya.
2. Membantu guru dalam memberikan penyuluhan kesehatan gigi.
3. Memberi petunjuk kepada murid mengenai tempat berobat gigi (klinik gigi).

2. Tenaga dari Puskesmas yaitu

1. Kepala Puskesmas

Peran kepala puskesmas dalam kegiatan UKGS antara lain :

1. Sebagai koordinator pelaksanaan UKGS.


2. Sebagai pembimbing dan motivator.
3. Bersama dokter gigi melakukan perencanaan kesehatan gigi dan mulut.

2. Dokter gigi

Peran dokter gigi dalam kegiatan UKGS antara lain :

1. Sebagai penanggung jawab pelaksanaan operasional UKGS.


2. Bersama kepala puskesmas dan perawat gigi menyusun rencana kegiatan,
memonitoring program, dan evaluasi.
3. Membina integrasi dengan unit terkait di tingkat Kecamatan, Dati IIdan Dati I
4. Memberi bimbingan dan pengarahan kepada tenaga perawat gigi,UKS, guru
SD, dan dokter kecil.
5. Dapat bertindak sebagai pelaksana UKGS jika tidak ada perawatgigi.

3. Perawat gigi

Peran perawat gigi dalam kegiatan UKGS antara lain :

1. Bersama dokter gigi menyusun rencana UKGS dan pemantauan SD.


2. Membina kerjasama dengan tenaga UKS dan Depdikbud.
3. Melakukan persiapan atau lokakarya mini untuk menyampaikanrencana
kepada pelaksana terkait.
4. Pengumpulan data yang diperlukan dalam UKGS berupa data
sosiodemografis dan data epidemiologis.
5. Melakukan kegiatan analisis teknis dan edukatif, seperti:a)Pengarahan
kepada tenaga UKS, Guru SD, dokter kecil,dan orang tua
murid. b)Pembersihan karang gigi.c)Pelayanan medik gigi (menerima rujukan
dari guru dan petugas kesehatan lainnya).
6. Monitoring pelaksanaan UKGS.
7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
8. Evaluasi program.

4. Petugas UKS

Peran Petugas UKS dalam kegiatan UKGS antara lain :


1. Terlibat secara penuh dalam penentuan SD, pembinaan guru dandokter kecil,
monitoring program, dan hubungan dengan Depdikbud.
2. Pemeriksaan murid (screening).
3. Melaksanakan rujukan.
4. Menunjang tugas perawat gigi dalam penyuluhan dan pendidikankesehatan
gigi

Anda mungkin juga menyukai