Penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi derajat kesehatan, proses tumbuh
kembang, bahkan masa depan anak. Anak-anak menjadi rawan kekurangan gizi
karena rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan selera makan
mereka.Kemampuan belajar anak pun akan menurun sehingga akan berpengaruh
pada prestasi belajar (Zatnika, 2009). Tingginya angka karies gigi dan rendahnya
status kebersihan mulut merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang
sering dijumpai pada kelompok usia anak. Karies gigi dapat menimbulkan kesulitan
makan pada anak karena karies gigi menyebabkan penurunan fungsi gigi sebagai
alat cerna. Seperti yang diungkapkan oleh Widyaningsih (2000,cit. Junaidi
dkk.,2007), kesulitan makan pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
yaitu: faktor nutrisi, penyakit dan psikologis. Faktor penyakit yang mempengaruhi
antaralain adanya kelainan pada gigi geligi dan rongga mulut seperti karies gigi,
stomatitisdan gingivitis
Hasil Riskesdas (2007) melaporkan bahwa prevalensi karies gigi diIndonesia adalah
sebesar 46,5 dengan penjabaran prevalensi karies untuk kelompok usia 12 tahun
sebesar 36,1% dengan DMF-T 0,91, kelompok usia 35-44 tahun prevalensi karies
gigi mencapai 80,5 dengan DMF-T 4,46 sedangkan usia diatas 65tahun dengan
prevalensi karies sebesar 94,4% dan DMF-T 18,33. Data tersebut menunjukkan
bahwa prevalensi karies cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya umur
yang berarti adanya kecenderungan penurunan status kesehatangigi dengan
meningkatnya umur. Maka perlu dilakukan tindakan pencegahan dan perawatan
sedini mungkin (Sriyono,2009).
Pengertian UKGS
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan bagian integral dari Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
secara terencana pada para siswa terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD)
dalam suatu kurun waktu tertentu dan diselenggarakan secara berkesinambungan
melalui paket UKS yaitu paket minimal, paket standar dan paketoptimal (Depkes RI,
1996). Menurut Depkes (1983 cit.Priyono, 1995) UKGS merupakan sarana utama
dalam rangka meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak-anak sekolah. Melalui
UKGS dapat ditanamkan sikap yang baik terhadapkesehatan gigi dan mulut lewat
kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatanyang dilakukan serta tindakan dan
perawatan yang ada.
Kegiatan UKGS
Kegiatan preventif
Upaya preventif meliputi sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan kelas IIIdengan
memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/ bulan dan penjaringan
kesehatan gigi dan mulut (Depkes RI, 1996)
1. Tindakan masyarakat
Berupa fluoridasi air minum, fluoridasi air minum sekolah, fluoridasi garamdapur,
fluoridasi minuman susu, dan peningkatan diet yang sehat
2. Tindakan perseorangan
Kumur-kumur F
Tablet fluor
Menyikat gigi dengan cairan F, jeli dan pasta profilaksis
Aplikasi topikal F
Profilaksis F pasta
Pit dan fisur silen
Profilaksis dan pengambilan plak.
Pemakaian pasta F
Kontrol diet oleh individu
Kumur-kumur F dan penggunaan F tablet di rumah
Kegiatan kuratif
Tahap-tahap UKGS
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang belum terjangkautenaga dan
fasilitas kesehatan gigi yang meliputi:
1. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru
sesuaidengan Kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994
(BukuPendidikan Kesehatan).
2. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/MI yaitu sikat gigimasal
minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai pasta gigiyang
mengandung fluor minimal 1 kali/bulan.
3. Untuk siswa SLTP/SLTA disesuaikan dengan program UKS daerah masing-
masing.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah terjangkau tenaga dan
fasilitas kesehatan gigi yang terbatas. Paket standar UKS yaitu UKGS tahap II
meliputi seluruh paket minimal UKS atau UKGS tahap Iditambah dengan:
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah terjangkautenaga dan
fasilitas kesehatan gigi yang sudah memadai. UKGS tahap IIImemakai sistem
inkremental dengan pemeriksaan ulang setiap 2 tahun untuk gigi tetap. Paket
optimal UKS yaitu UKGS Tahap III meliputi seluruh paketstandar UKS atau UKGS
Tahap II ditambah dengan pelayanan medik gigi dasar pada kelas terpilih sesuai
kebutuhan (treatment need ).
Sasaran UKGS
Menurut Departemen Kesehatan RI (1996) sasaran progam UKGS adalah semua
murid usia sekolah yang dalam lingkup wilayah kerja puskesmas yaitu :
Tujuan UKGS
1. Tujuan Umum :
Tujuan umum dari UKGS adalah tercapainya kesehatan gigi dan mulutsiswa yang
optimal dengan mengacu pada Visi Indonesia Sehat 2010, yaituuntuk target tahun
2010 indeks DMF-T anak kelompok usia 12 tahun ≤ 2, danPTI (Performed
Treatment Indeks) sebesar 20% (Depkes RI, 2000). Selain itukegiatan UKGS ini
bertujuan untuk meningkatkan persentase murid SekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah
di Kabupaten Sleman yang telah mendapat pemeriksaan gigi dan mulut menjadi
100% mengacu pada Visi Indonesia Sehat2015 (Dinas Kesehatan Kabupaten
Sleman, 2011).
2. Tujuan khusus :
Manfaat UKGS
Tenaga pelaksana UKGS terdiri dari : tenaga pelaksana di sekolah meliputi guru
olahraga dan dokter kecil yang telah dilatih tentang kesehatan gigi dan mulut,serta
tenaga pelaksana di puskesmas meliputi dokter dan perawat gigi/ tenagakesehatan
lain yang telah dilatih (DepKes RI, 1996)
b.Dokter kecil
1. Membantu guru dalam memberi dorongan agar murid berani untuk diperiksa
giginya.
2. Membantu guru dalam memberikan penyuluhan kesehatan gigi.
3. Memberi petunjuk kepada murid mengenai tempat berobat gigi (klinik gigi).
1. Kepala Puskesmas
2. Dokter gigi
3. Perawat gigi
4. Petugas UKS