09 Pendidikan dan
Pembangunan Bangsa 18 Pendidikan Gizi
Bagi Remaja untuk 22 Tanggung Jawab
Kepala Daerah
Bebas dari Stunting Calon Ibu Sehat Dalam Atasi Stunting
FOKUS
06
14
Program Gizi Anak
Peningkatan Kualitas Gizi Sekolah untuk Generasi
Anak Sejak Dini Sehat, Cerdas, Produktif,
18
Pendidikan Gizi Bagi
20
Pesan untuk Orangtua
Resensi Buku
Pendidikan Kesehatan untuk
Sekolah Landasan 24
Pertumbuhan Generasi Cerdas
Indonesia, Pelajar 26
Lestarikan Warisan Dunia Kajian
33
Bangga Berbahasa Indonesia
34
Wacana (3) Anafora Bangga Berbahasa Indonesia
REDAKSI
Pelindung: Sekretariat Redaksi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Muhadjir Effendy (BKLM), Kemendikbud, Gedung C Lantai 4,
Penasihat: Sekretaris Jenderal, Didik Suhardi Jln. Jenderal Sudirman, Senayan,
Pengarah Konten: Staf Khusus Mendikbud, Nasrullah Jakarta, Telp. 021-5711144 Pes. 2413
Penanggung Jawab: Ari Santoso
Pemimpin Redaksi: Luluk Budiyono Kemdikbud.go.id
Redaktur Pelaksana: Emi Salpiati Kemdikbud.RI
Staf Redaksi: Ratih Anbarini, Aline Rogeleonick, @kemdikbud_RI
Desliana Maulipaksi, Agi Bahari, Gloria Gracia, KEMENDIKBUD RI
Seno Hartono, Dwi Retnawati, Ryka Hapsari Putri
Fotografi, Desain & Artistik: BKLM Kemdikbud.RI
jendela.kemdikbud.go.id
SALAM PAK MENTERI
Hasil evaluasi tahun lalu menunjukkan tingkat mendapatkan asupan sarapan yang memadai.
kehadiran anak meningkat, konsentrasi belajar naik, Kurangnya asupan sarapan itu berdampak pada
dan berat badan anak meningkat. Karena itu, tahun status gizi buruk, konsentrasi belajar menurun, dan
ini, ProGAS kembali diluncurkan pada Mei 2017 ketahanan fisik menurun. Akibatnya kualitas belajar
dengan menyasar 100.000 siswa sekolah dasar anak menurun.
(SD). Peluncuran program ini dilakukan di SD
Naskat Mathias 3 Langgur Kabupaten Maluku Kemendikbud terus menyusun strategi agar
Tenggara Provinsi Maluku. ProGAS tahun ini berhasil, salah satunya dengan
membuat nota kesepahaman dengan para kepala
Jumlah sasaran ProGAS tahun ini adalah siswa- daerah penerima program. Kepala daerah dituntut
siswi SD dari 563 sekolah di 11 kabupaten. 11 menyiapkan anggaran dari dana APBD mereka
kabupaten tersebut berada di lima provinsi yaitu untuk membiayai program ini pada tahun kedua.
Banten, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Selain itu para kepala daerah juga dituntut
Papua Barat, dan Papua. mendukung pembuatan kebun sekolah dan
penguatan pendidikan karakter melalui pembiasaan
Pemilihan lokasi sasaran ProGAS didasarkan pada hidup sehat dan bersih.
kategori daerah terdepan, terluar, dan tertinggal
(3T), serta termasuk dalam kategori 1 dan 2 pada ProGAS diyakini akan meningkatkan kualitas hidup
Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan anak-anak sekaligus berdampak positif pada
Indonesia. Peta tersebut diterbitkan oleh ekonomi kerakyatan yang menyentuh para petani,
Kementerian Pertanian (Kementan) dan Program nelayan, dan pedagang di pasar tradisional. Saya
Pangan Dunia atau World Food Programme (WFP) juga optimis generasi muda Indonesia akan
pada tahun 2015. menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan
berkarakter. Dengan kesehatan, kecerdasan, dan
ProGAS merupakan salah satu bentuk intervensi karakter, mereka kelak akan mampu bersaing
Kemendikbud untuk menjawab permasalahan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. (*)
banyaknya anak-anak sekolah yang tidak
Peningkatan Kualitas
Gizi Anak Sejak Dini
Siswa menjadi subjek penting dalam proses pembelajaran di sekolah.
Tanpa asupan gizi yang baik, anak tidak maksimal dalam menyerap
materi pembelajaran yang diberikan oleh pendidik. Menyadari
pentingnya nutrisi pada anak, pemerintah sejak 1997 memulai
Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS). Program
tersebut kemudian dilanjutkan dengan Program Gizi Anak Sekolah
(Progas) yang diluncurkan pertama kali pada 2016 hingga saat ini.
Pentingnya Edukasi
tentang Gizi untuk Anak
Biasakan konsumsi
Biasakan makan ikan dan sumber
tiga kali sehari. protein lainnya.
Sarapan penting!
Perbanyak konsumsi
sayuran dan cukup
Biasakan bawa buah-buahan.
bekal makanan
dan air putih dari Pesan Khusus
rumah. Gizi Seimbang
Biasakan menyikat gigi
untuk sekurang-kurangnya
dua kali sehari setelah
Batasi konsumsi Anak Sekolah makan pagi dan
makanan cepat saji, sebelum tidur.
jajanan, dan makanan
selingan yang manis,
asin, dan berlemak.
Hindari Merokok
Dengan sarapan,
63,1% Makanan asin 24,4%
anak menjadi lebih
konsentrasi.
Berkafein 16,3%
Berlemak 13,5%
Diawetkan 8,6%
Badan lemas, mengantuk,
pusing tidak dapat Bagaimana Dipanggang 5,6%
mengikuti pelajaran dengan
baik prestasi menurun. jika anak tidak
Jika terus berlanjut akan Jeroan 2,1%
menimbulkan masalah gizi, sarapan?
seperti gizi kurang dan Frekuensi konsumsi
anemia.
produk mi ≥ 1 kali per
hari 15,4%
49,6%
Sumber: Riset Kesehatan Dasar, 2013
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari
kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek untuk
usianya. Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan
terhadap penyakit, menurunkan produktivitas dan menghambat
pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan kemiskinan dan
ketimpangan. Pemerintah telah menegaskan untuk menangani
masalah stunting melalui koordinasi lintas kementerian/lembaga.
Sebelum Setelah buang air Setelah Setelah Setelah batuk, Setiap kali
makan besar dan buang bermain memegang bersin, atau tangan
air kecil hewan membuang lendir terlihat
dari hidung kotor
2 3 4
1
Gosok dan putar Letakkan ujung jari ke Bersihkan dengan air bersih
kedua ibu jari secara telapak tangan kemudian yang mengalir dan
bergantian. gosok perlahan, secara keringkan menggunakan
bergantian. handuk kering atau tisu.
mencuci tangan, budaya antre, berdoa merupakan kabupaten masuk dalam peta
sebelum dan sesudah makan, tertib wilayah rawan pangan dan Banten.
pada saat makan, mencintai makanan Sebelum ProGAS, Kemendikbud telah
lokal, membantu menyiapkan dan melaksanakan program Pemberian
membereskan makanan, mengambil Makanan Tambahan bagi Anak Sekolah
secukupnya dan tidak menyisakan (PMT-AS).
makanan, menyikat gigi, merawat
kuku agar tetap pendek dan bersih, Program ini tidak berlanjut di seluruh
serta menjaga kebersihan lingkungan. daerah sebagaimana yang diharapkan,
hanya beberapa daerah yang
Dengan pendidikan karakter yang melaksanakan PMTAS secara mandiri.
ditanamkan melalui kebiasaan- pada 2010 dan 2011, Pemberian Makanan
kebiasaan baik ini diharapkan dapat Tambahan Anak Sekolah berubah menjadi
meningkatkan kemampuan emosional, Penyediaan Makanan Tambahan Anak
sosial dan fisik, yang siap untuk belajar, Sekolah dalam bentuk kudapan, di 27
berinovasi dan berkompetisi. Dengan Kabupaten pada 27 provinsi.
peningkatan kemampuan untuk bersaing
ini, siswa nantinya dapat meningkatkan Program pemberian sarapan ini
taraf kesejahteraan hidupnya dan dilanjutkan hingga 2017, karena dari
menurunkan kesenjangan. evaluasi yang dilakukan program ini
memberi manfaat sebagaimana
Pada 2016, ProGAS menyasar pada yang diharapkan dalam tujuan
38.448 siswa SD di Provinsi NTT yang kegiatan ProGAS. Di 2017, ProGAS
diberikan
ProGAS
2017
Nusa Tenggara Timur
Belu, Timur Tengah
Selatan, Manggarai Barat
BANTEN
Tangerang
16 Edisi XVI/Oktober 2017
FOKUS
MALUKU
Maluku Tenggara
PAPUA BARAT
Manokwari, Manokwari Selatan,
Sorong, Sorong Selatan
PAPUA
Keerom,
Jayapura
Edisi XVI/Oktober 2017 17
FOKUS
Sebagai calon ibu saat dewasa kelak, remaja putri sebaiknya memiliki
kualitas kesehatan yang baik. Ibu hamil yang kurang gizi dan menderita
anemia akan memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah (BBLR), selain itu juga meningkatkan risiko kematian
ibu. Sejak remaja, calon ibu perlu diberikan pengetahuan gizi, agar kelak
tidak melahirkan bayi dengan risiko menjadi anak stunting (pendek).
Pangan,
kesehatan dan
perawatan
tidak cukup Pangan, kesehatan dan
perawatan tidak cukup
WANITA REMAJA
Gizi Kurang Stunting
HAMIL
Pertumbuhan Kemampuan sik dan
Berat Badan masa otot berkurang
Kematian ibu
lebih tinggi Rendah
Pangan, kesehatan dan
perawatan tidak cukup
“Periode 1.000 hari pertama kehidupan Hal tersebut berguna agar bayi memiliki
seyogyanya mendapat perhatian sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat,
khusus karena menjadi penentu tingkat perkembangan otak yang baik, berat
pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan badan ideal, tulang bayi lebih kuat, dan
produktivitas seseorang di masa mendapat limpahan kolesterol serta
depan,” ujar Wapres Jusuf Kalla mengurangi risiko terjadinya sindrom
beberapa bulan lalu. kematian mendadak saat tidur.
Bayi di bawah lima tahun (balita) Setelah bayi berusia 6 bulan, seorang
pendek (stunted) dan sangat pendek ibu sebaiknya memberikan makanan
(severely stunted) adalah balita dengan pendamping air susu ibu (MP-ASI) guna
panjang badan atau tinggi badan memperkenalkan jenis-jenis makanan
menurut umurnya dibandingkan dengan baru pada bayi. MP-ASI juga dapat
standar baku World Health mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh bayi
Organization-Multicenter Growth yang tidak lagi dapat disokong oleh ASI
Reference Study (WHO-MGRS) 2006. serta membentuk daya tahan tubuh dan
perkembangan sistem imunologis anak
terhadap makanan maupun minuman.
Pure Labu
Kuning
Bahan:
4 ptong labu kuning (labu
parang)
2-3 potong brokoli atau wortel
ASI secukupnya
Cara membuat:
1. Cuci labu dan brokoli atau
wortel sampai bersih
2. Rendam brokoli atau wortel dengan
air garam kemudian cuci kembali
3. Rebus labu. Jika sudah setengah
matang, masukkan brokoli atau
wortel dan masak hingga matang.
4. Blender labu dan brokoli kemudian
saring dan campurkan ASI secukupnya.
Bubur Jagung
dengan Pasta Tomat lengkap,
Bahan: menyediakan obat
2 sendok makan nasi tim cacing dan
½ buah jagung manis diparut suplementasi zink,
lembut ½ buah tomat dan memberikan
perlindungan
Cara membuat: terhadap malaria
1. Cuci jagung dan tomat hingga bersih serta
2. Masaklah bubur hingga matang, saat
bubur setengah matang masukkan paru-
tan jagung dan campur ke dalam bubur.
Aduk sampai matang dan saring.
3. Rebus tomat sampai matang
kemudian blender dan saring.
4. Campurkan tomat dan bubur yang telah
dibuat sebelumnya.
W akil Presiden
Republik Indonesia,
M. Jusuf Kalla
mengenai kesehatan dan gizi sebelum
dan pada masa kehamilan serta setelah
ibu melahirkan. Kedua, masih
menegaskan, terbatasnya layanan kesehatan termasuk
penanganan layanan Ante Natal Care (pelayanan
stunting ini perlu koordinasi antar sector kesehatan untuk ibu selama masa
dan melibatkan berbagai pemangku kehamilan), Post Natal Care (pelayanan
kepentingan mulai dari pemerintah kesehatan untuk ibu setelah melahirkan),
pusat, pemerintah daerah, dunia usaha dan pembelajaran dini yang berkualitas.
dan dunia industri serta masyarakat dan
lainnya. “Presiden dan Wakil Presiden Faktor multidimensi lainnya adalah masih
berkomitmen untuk memimpin langsung kurangnya akses rumah tangga atau
upaya penanganan stunting agar keluarga terhadap makanan bergizi. Hal ini
penurunan prevalensi stunting dapat dikarenakan harga makanan bergizi di
dipercepat dan dapat terjadi secara Indonesia masih relatif mahal. Faktor
merata di seluruh wilayah Indonesia,” selajutnya adalah masih kurangnya akses
ujarnya beberapa bulan lalu. air bersih dan sanitasi.Satu dari lima rumah
tangga atau keluarga di Indonesia masih
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh buang air besar di ruang terbuka dan satu
pada anak balita (bayi di bawah lima dari tiga rumah tangga atau keluarga belum
tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis memiliki akses terhadap air minum bersih.
sehingga anak terlalu pendek untuk
usianya. Kekurangan gizi ini terjadi sejak
bayi dalam kandungan dan pada masa Melihat kondisi tersebut pemerintah perlu
awal setelah bayi lahir, akan tetapi melakukan intervensi stunting yang
kondisi stunting baru tampak setelah terbagi menjadi dua kerangka meliputi
bayi berusia 2 tahun. Saat ini sekitar 9 intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi
juta anak Indonesia mengalami stunting sensitif. Kerangka intervensi gizi sensitif
dan Indonesia adalah negara dengan idealnya dilakukan melalui berbagai
prevalensi stunting kelima terbesar di kegiatan pembangunan di luar sektor
dunia. kesehatan dan berkontribusi pada 70
persen intervensi stunting.
Terdapat empat faktor multidimensi
penyebab stunting. Pertama, praktek Beberapa kegiatan yang dapat
pengasuhan anak yang kurang baik berkontribusi pada penurunan
termasuk kurangnya pengetahuan ibu stunting melalui intervensi gizi
Kontribusi Menyediakan
dan memastikan
pemerintah daerah akses terhadap Melakukan forti kasi bahan
yang dapat air bersih dan pangan, menyediakan akses
sanitasi layanan kesehatan dan
dilakukan untuk Keluarga Berencana
menurunkan
potensi stunting,
Menyediakan jaminan kesehatan nasional dan
di antaranya: jaminan persalinan universal serta bantuan
dan jaminan sosial bagi keluarga miskin
Memberikan pendidikan
ketahanan
masyarakat serta pendidikan
Pendidikan
Kesehatan untuk manusia yang sehat, kuat, cerdas, terampil,
jendela.kemdikbud.go.id
majalah
Jendela
W HCI 2017
mengangkat
menciptakan keberagaman budaya dan
perdamaian dunia.
tema besar
“Warisan Industri WHCI berlangsung di tiga lokasi
Membentuk Kota”. berbeda, yakni Yogyakarta, Solo, dan
Tahun ini merupakan tahun kedua Semarang pada 10-17 September
pelaksanaan WHCI yang melibatkan 2017 diikuti 40 peserta jenjang SMA dan
generasi muda khususnya pelajar dari mahasiswa. Selama kegiatan, peserta
berbagai wilayah Indonesia. Pelajar tidak mendapat mentoring tentang warisan
hanya akan mengenal dan memahami budaya yang akan menambah
tetapi juga dapat terlibat aktif dalam pengetahuan dan pengalaman mereka.
pelestarian serta mengkampanyekan Dengan pengetahuan yang diperoleh,
nilai-nilai yang terkandung dalam diharapkan peserta dapat bertukar
warisan budaya dunia Indonesia kepada pikiran, berkontribusi dalam diskusi, dan
masyarakat. Nilai-nilai itu yang akan terlibat langsung dalam upaya
26 Edisi XVI/Oktober 2017
KEBUDAYAAN
Ketentuan:
kurus adalah Manggarai Barat persen peserta didik di Staf dari Puskesmas setempat
18,1 33,5 Kabupaten Jayapura
mengalami berat membantu pelaksanaan pengukuran
persen persen badan berlebih haemoglobin dan tes kebugaran
subjek. Pelatihan terhadap
Kabupaten persen siswa enumerator dilakukan oleh pengawas
0,5 Jayapura memiliki
prevalensi anemia
27,5 stunting pendek,
persen
lapangan sebelum pengumpulan data
dilakukan. Di tiap provinsi, satu orang
persen peserta
terbesar, yaitu
14,4 stunting sedang, staf Kementerian Pendidikan dan
40,1
didik mengalami
Kebudayaan (Kemendikbud)
5,3
anemia
bertanggung jawab terhadap
persen persen stunting berat.
Siswa kelas 4 di sekolah yang terpilih menjadi area studi. Saat ini banyak anak usia sekolah di
Indonesia belum memiliki kebiasaan
Kriteria inklusi subjek yaitu siswa secara umum sehat, sarapan yang baik. Data Riset
hadir pada saat pengumpulan data dilakukan, serta Kesehatan Daerah (Riskesdas) tahun
bersedia menjadi subjek studi dengan persetujuan 2010 menunjukkan 44,6 persen anak
tertulis dari orangtua/wali siswa. usia sekolah dasar mengonsumsi
sarapan dengan kualitas rendah, yaitu
Studi dilaksanakan di Kabupaten Sorong (Provinsi Papua
Barat), Kabupaten Jayapura (Provinsi Papua), Kabupaten
dengan asupan energi sarapan kurang
Manggarai Barat (Provinsi Nusa Tenggara Timur) dan dari 15 persen kebutuhan harian.
Kabupaten Maluku Tenggara (Provinsi Maluku).
Mayoritas peserta didik (80,4 persen) hari dilakukan oleh 81 peserta peserta
membawa uang saku ke sekolah. Jajan di didik. Hasil pengamatan menunjukkan
kantin sekolah dilakukan oleh lebih dari 90 57,6 persen peserta didik memiliki kuku
persen peserta didik di Kabupaten jari tangan yang kotor, dan 33,9 persen
Jayapura, dan 75 persen peserta didik di memiliki rambut kotor. Sekitar 30
Kabupaten Sorong. Hanya 36,3 persen persen peserta didik tidak mencuci
peserta didik yang membawa bekal dari tangan setelah buang air kecil, setelah
rumah (10,4 persen membawa bekal bermain dan setelah memegang
hampir setiap hari), terutama hewan. Praktik kebersihan diri terburuk
di Kabupaten Sorong dan Kabupaten adalah pada peserta didik di Kabupaten
Maluku Tenggara. Manggarai Barat.
Jenis jajanan yang dibeli peserta didik Praktik terkait budi pekerti masih belum
saat di sekolah adalah roti/biscuit, dilaksanakan dengan baik, terutama di
minuman kemasan, makanan berat Kabupaten Manggarai Barat. Secara
seperti nasi goreng, siomai, gado-gado, umum, hanya 53,7 persen peserta didik
bakso, soto ayam, keripik/makanan yang hamper setiap hari berdoa
ringan, dan gorengan. Mayoritas sebelum belajar, 46 persen berdoa
peserta didik memilih air putih sebagai sebelum makan, berbaris saat akan
jenis minum utama; disusul dengan teh masuk ke kelas, dan 19,6 persen
manis, minuman kemasan, dan menyisakan makanan.
minuman lainnya seperti susu, kopi, dan
minuman berenergi. Hanya 26 persen Sementara itu, dari sisi kenyamanan dan
peserta didik yang selalu membawa air kondisi belajar, sebanyak 74,5 persen
putih dari rumah setiap hari, terutama di peserta didik merasa nyaman belajar di
Kabupaten Sorong dan Kabupaten sekolah. Namun, di Kabupaten Manggarai
Jayapura. Barat, hanya 57,4 persen peserta didik
yang merasa nyaman
Hasil studi awal pengukuran dampak di sekolah. Sebanyak 45,4 persen
Program Gizi Anak Sekolah (studi peserta didik tidak pernah bertanya dan
morbiditas) menunjukkan, hampir 29,3 persen peserta didik tidak pernah
sepertiga peserta didik (30,7 persen) menjawab pertanyaan guru saat belajar
peserta didik mengalami pilek, 30,1 di kelas selama 1 minggu terakhir,
persen menderita batuk, 15,7 persen terutama di Kabupaten Maluku
mengalami demam, dan 5,3 persen Tenggara.
diare dalam dua minggu terakhir,
terutama di Kabupaten Sorong. Hasil studi juga menjelaskan, mayoritas
peserta didik (71,6 persen) pernah
Sebanyak 56,3 persen peserta didik merasa lapar saat belajar di sekolah.
minum obat cacing (terutama di Kabupaten Mereka juga merasa ngantuk saat
Maluku Tenggara, >80 persen), mayoritas
(65,6 persen) mengonsumsinya dalam 1
tahun terakhir. Hampir setengah peserta Jenis jajanan yang Minuman
didik (46,5 persen) mengonsumsi
dibeli peserta didik peserta didik
suplemen dalam 1
Roti/biscuit, minuman Air putih, teh manis, minuman
minggu terakhir, terutama di Kabupaten kemasan, makanan berat kemasan, dan minuman lainnya
Jayapura dan Kabupaten Sorong. seperti nasi goreng, siomai, seperti susu, kopi, dan minuman
Suplemen yang dikonsumsi adalah gado-gado, bakso, soto
berenergi.
suplemen untuk meningkatkan daya ayam, keripik/makanan
ringan, dan gorengan.
tahan tubuh, menambah nafsu makan Hanya 26 persen peserta didik
dan daya konsentrasi. yang selalu membawa air putih
dari rumah setiap hari, terutama
di Kabupaten Sorong dan
Dari sisi kebersihan diri, kebiasaan Kabupaten Jayapura.
mandi ≥2x/hari diterapkan oleh 85
persen peserta didik, dan sikat gigi ≥2x/
Hasil studi awal pengukuran dampak Program atau stunting memiliki kebugaran yang
Gizi Anak Sekolah (studi morbiditas) lebih rendah.
Anafora adalah peranti dalam bahasa untuk membuat rujuk silang dengan hal atau kata
yang telah dinyatakan sebelumnya. Peranti itu dapat berupa kata ganti persona seperti
dia, mereka, nomina tertentu, kongjungsi, keterangan waktu, -alat, dan –cara. Perhatikan
contoh yang berikut.
2 Pada tahun 1965 terjadi pemberontakan. Waktu itu Hardi baru berumur sepuluh tahun.
Dia masih duduk di kelas tiga sekolah dasar.
3 Jakarta memang merupakan kota metropolis. Di sana berbagai suku bangsa dapat
ditemukan. Mereka hidup bertetangga meskipun sehari-hari memakai yang berlain-lainan.
Pada contoh (1) kata dia beranafora dengan Bu Mastuti. Pada contoh (2) frasa
waktu itu dan tahun 1965 di kalimat sebelumnya mempunyai hubungan anaforis.
Demikian pula dia dan Hardi. Pada contoh (3) di sana anaforis dengan Jakarta,
sedangkan mereka dengan berbagai suku bangsa.
Homofon
kata yang memiliki bunyi yang sama tetapi bentuk tulisan dan maknanya berbeda.
Contoh: - Bang Samin pergi ke bank untuk menabung.
- Syarat yang diajukan calon penyalur sarat kecurangan.
Homograf
kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi pelafalan dan maknanya berbeda.
Contoh: - Anak yang sakit mental itu tersambar sepeda motor dan mental sejauh tiga meter.
- Para pejabat teras tengah berkumpul di teras rumah mewah itu.
Homonim
kata yang memiliki pelafalan dan tulisan yang sama tetapi memiliki makna yang berbeda.
Contoh: - Amin tahu bahwa bahan baku tahu adalah kacang kedelai.
- Satu tetes bisa ular King Kobra dipercayai bisa mematikan satu ekor Gajah Afrika.
Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Center for Food and
Nutrition (SEAMEO REFCON) yang berafiliasi dengan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan juga melakukan berbagai penelitian mengenai gizi dan nutrisi,
serta mengembangkan rencana ajar bagi guru untuk materi gizi dan kesehatan
anak sekolah.
SEAMEO RECFON
Jln. Salemba Raya 6, Jakarta 10430
PO Box 3852, Jakarta 10038
Telepon: 021-31930205, 3913932, 31902739
Faksimili: 021-3913933
Selamat dan Sukses
Atas
Dibukanya secara Resmi
di Brussel, Belgia
10 Oktober 2017
ISSN: 2502-7867