Anda di halaman 1dari 5

Hauling atau jalan tambang sangat penting dalam kegiatan pertambangan

dan infrastuktur yang baik sangat dibutuhkan oleh kegiatan apapun, termasuk dalam
proses penambangan, kegiatan ini butuh sarana vital berupa jalan tambang untuk
konektivitas dan pengangkutan barang tambang. Untuk itu diperlukan perencanaan
pengerasan jalan tambang pada area penting seperti pada jalan hauling OB tambang
,Pada dasarnya rencana jalan tambang dan pembuatannya hamper sama dengan
jalan lainnya, hanya saja berbeda pada bagian permukaan jalan atau road surface
yang tidak mengandung unsur beton atau aspal seperti di jalan kota. Tujuannya agar
jalan tanah bisa dilewati oleh alat-alat berat dan peralatan mekanis yang
menggunakan crawler track seprti excavator, bulldozer, crawler rock drill (CRD),
track loader dan lainnya. Proses pembuatan jalan tambang dilakukan jauh hari
sebelum penambangan dimulai.

1.1.Pengertian Batubara
Batubara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari endapan organik dan muda
terbakar. Batubara terbentuk dari sisa tumbuhan melalui proses perubahan
kimia selama berjuta-juta tahun. Selain itu, batubara juga bisa dikatakan sebagai
batu organik yang mempunyai sifat kimia dan fisika kompleks sehingga
memiliki beragam bentuk.
1.2. Genesa Batubara
Genesa atau proses terbentuknya batubara pada PT.Bukit Makmur Mandiri
Utama Jobsite Kideco secara umum sama dengan daerah-daerah lainya, dimana
proses pembentukan batubaranya (coal) dibentuk dari hasil pengubahan sisa-
sisa tumbuh- tumbuhan yang terjadi selama puluhan atau ratusan juta tahun.
Batubara (coal) adalah batuan sedimen yang mudah terbakar, lebih dari 5%-
70% merupakan bahan organik yang material kandungan air permukaan bawaan
(inherent moisture), bahan organic utamanya adalah tumbuhan yang dpat
berupa jejak kulit pohon, daun, akar, struktur kayu dan lain-lain. Selanjutnya
bahan organik tersebut mengalami pembusukan (dekomposisi) sehingga
menyebabkan perubahan fisik dan kimia baik sebelum ataupun sesudah tertutup
oleh endapan lainnya.
1.3.1. Jenis-Jenis Batubara
Batubara diklasifikasikan dalam empat kategori umum
Daya Dukung
No Jenis Material

(Lb/ft2)

1 Hard Sound Rock 120

2 Medium Hard Rock 80

3 Hard Pan Overlying Rock 24

4 Compact Gravel and Boulder Gravel Formation, Very 20


Compact Sand Gravel

5 Soft Rock 16

6 Lose Gravel and Sand Gravel ; Compact Sand and 12


Gravelly Sand ; Very Compact Sand-Inorganic Silt
Soil
7 Hard Dry Consolidate Clay 10

8 Loose Coarse to Medium Sand – inorganic Silt Soils 8

9 Loose Fine Sand ; Medium Compact Sand – Inorganic 4


Silt Soils

10 Firm Stiff Clay 3

11 Loose Saturated Sand Clay Soils, Medium Soft Clay 2


Tipe Tanah Secara Simbol Nilai CBR
Umum TipeTanah(UCS)

GW 40 - 80

GP 30 - 60

GM 20 - 60

Coarse – Grained Soil GC 20 - 60

SW 20 - 40

SP 10 - 40

SM 10 - 40

SC 10 – 40

ML 50 - 20

CL LL < 50% 30 - 60

Fine – grained Soil OL 20 - 60

MH 20 - 40

CLLL > 50% 20 - 40

OH 10 - 40
8.2.3 Material Perkerasan
Material perkerasan adalah material yang digunakan untuk melapisi permukaan yang
berada diatas Sub-Grade. Penentuan material perkerasan ini didasarkan jenis material. Nilai CBR
material terhadap jenis tanah pada tabel 1.1. Dengan menggunakan nilai CBR material maka akan
ditentukan ketebalan lapisan material. Penentuan ketebalan lapisan tersebut dapat ditentukan
dengan menggunakan Kurva California Bearing Ratio (CBR) yang terdapat pada gambar 1.2.
Tabel 3.3 Tipe Tanah Secara Umum terhadap nilai California Bearing Ratio (CBR)

Anda mungkin juga menyukai