Anda di halaman 1dari 24

A. Daur Ulang Sampah Plastik di Kecamatan BL.

Limbangan
Waste Recycling Plastic in Kec. BL Limbangan
B. Zalva Hijatul Arkani 10090319195
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam
Bandung,
Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116
C. ABSTRAK
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses- proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah,
yang ada hanya produk- produk yang dihasilkan stelah dan selama proses alam
tersebut berlangsung. Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan
mendaurulang. Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses
daur ulang melalui tahap- tahap pegumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan
pembentukan ulang. Daur ulang sebagai salah satu cara megurangi sampah
khususnya sampah plastik dengan memberikan manfaat bagi lingkungan maupun
manusia.
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya
hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai
atau di tujudalam sebuah penelitian. Setelah membuat dan mempersiapkan
rancangan penelitiannya, maka langkah selanjutnya dalam kegiatan penelitian
yang sederhana adalah melakukan kegiatan penelitian sesungguhnya. Terdapat
beberapa hal yang harus dilakukan dalam tahap kegiatan lapangan ini, yaitu
pengumpulan data penelitian serta mengolah hasilnya. Agar data- data mentah
yang masih berserakan dilapangan lebih mudah untuk dipahami, maka harus
segera dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data yang telah dirancang
sebelumnya. Terdapat teknik pengumpulan data yang masing- masing memiliki
dasar keunggulan dan kelemahannya, maka haruslah memilih teknik pengumpulan
data yang sesuai dengan jenis atau tipe penelitian yang akan dilakukan.
Berdasarkan uraian diatas mengenai usaha daur ulang samoah plastik yang
selama ini menjadi beban bagi lingkungan hidup apabila di manfaat secara
profesional yaitu melalui daur ulang dapat menjadi salah satu sumber komoditas
yang cukup menguntugkan. Sehingga demikian penulis merasa tertarik untuk
mengetahui lebih jauh tentang pemanfaatan sampah plastik.
Kata Kunci : Sampah, Daur Ulang, Daur Ulang Sampah Plastik
ABSTRACT
Waste is unwanted residual material after the end of a process. Waste is
defined by humans according to the degree of its use, in natural processes there is
actually no concept of waste, only products that are produced after and during the
natural process takes place. The most ideal way to handle plastic waste is to
recycle. However, that does not seem easy to do. The process of recycling through
stages of collection, separation (melting), melting, and re-forming. Recycling as a
way to reduce waste, especially plastic waste by providing benefits to the
environment and humans.
The purpose of the study is the formulation of sentences that indicate the
existence of results, something obtained after the study is completed, something
that will be achieved or in the form of a study. After making and preparing a
research design, the next step in a simple research activity is to conduct a real
research activity. There are several things that must be done in this stage of field
activities, namely collecting research data and processing the results.
In order for raw data that is still scattered in the field to be more easily
understood, it must be immediately collected through data collection techniques
that have been designed previously. There are data collection techniques, each of
which has its basic advantages and disadvantages, so it must choose data
collection techniques that are appropriate to the type or type of research to be
conducted. Based on the description above about the plastic samoah recycling
business which has been a burden on the environment if it is used professionally,
through recycling, it can be a source of commodities that is quite beneficial.
So that the authors feel interested to know more about the use of plastic waste.
Keywords: Waste, Recycling, Recycling Plastic Waste
D. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses- proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah,
yang ada hanya produk- produk yang dihasilkan stelah dan selama proses alam
tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan
konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis- jenisnya.
Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dbuang oleh
manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya
sehari- hari entah perorangan, toko, maupunperusahaan besar. Misalnya,
berbelanja pasti akan membutuhkan plastik untuk membawa barang belanjaan,
jika plastik itu sudah tak terpakai apakah plastik itu akan disimpan? Tidak kan.
Apa yang mereka lakukan? Membuang dan membakar itulah yang mereka
lakukan.
Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaurulang.
Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui
tahap- tahap pegumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang.
Tahapan paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahap ini akan
lebih mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu
ketika membuang sampah plastik. Dewasa ini, plastik yang cukup banyak didaur
ulang adalah jenis HDPE dan botol- botol plastik.
Berdasarkan uraian diatas mengenai usaha daur ulang samoah plastik yang
selama ini menjadi beban bagi lingkungan hidup apabila di manfaat secara
profesional yaitu melalui daur ulang dapat menjadi salah satu sumber komoditas
yang cukup menguntugkan. Sehingga dengan demikian penulis merasa tertarik
untuk mengetahui lebih jauh tentang pemanfaatan sampah plastik menjadi bahan
komoditas sehingga yang selama ini sampah plastik menjadi beban bagi alam
akhirnya dapat menguntungkan juga. Lebih jauhnya apa yang telah di peroleh
oleh penulis ditularkan kepada masyarakat sehingga secara tidak sadar masyarakat
sudah menyelamatkan lingkungan dari beban negatif sampah plastik.
Latar belakang masalah berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang
sedang terjadi pada suatu proyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu Nampak
adanya penyimpangan- penyimpangan dari standar yang ada, baik standar
keilmuan maupun aturan-aturan. Dalam latar belang ini peneliti harus melakukan
analisis masalah, sehingga permasalhan menjadi jelas. Melalui analisis masalah
ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan dan
menuliskan mengapa hal itu perlu diteliti….” (Sugiyono,1999:302).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas mengenai beberapa masalah
mengenai sampah di daerah Batukarut, permasalahan penelitian dapat dirumuskan
sebagai berikut :
 Apa saja jenis- jenis sampah?
 Apa dampak yang akan timbul jika sampah plastik tidak di daur ulang?
 Apa manfaat dari daur ulang sampah plastik?
3. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat yang ingin dicapai merujuk pada permasalahan
yang telah diuraikan di atas yaitu sebagai berikut:
 Mengidentifikasi jenis- jenis sampah.
 Mengetahui dampak sampah plastik yang tidak di daur ulang.
 Mengetahui manfaat daur ulang sampah plastik.
4. Tinjauan Pustaka
1) Sampah
a. Mengenal Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakainnya, dalam proses- proses alam sebenarnya tidak ada konsep
sampah, yang ada hanya produk- produk yang dihasilkan setelah dan selama
proses alam tersebut berlangsun. Akan tetapi, karena dalam kehidupan
manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi
menurut jenisnya.
b. Macam- macam Sampah
 Berdasarkan Sumbernya
 Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui
proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering
di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-
sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di
lingkungan pemukiman.
 Sampah manusia
Sampah manusia (human waste) adalah istilah yang biasa digunakan
terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena
dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang
disebabkan virus dan bakteri.Salah satu perkembangan utama pada
dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui
sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi.
Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa
(plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang
misalnya melalui sistem urinoir tanpa air
 Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang
dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan
manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih
jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari
proses pertambangan dan industri.
 Sampah nuklir/Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung atau
terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang
melebihi batas yang diijinkan (Clearance level) yang ditetapkan oleh
Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Definisi tersebut digunakan di dalam
peraturan perundang-undangan. Pengertian limbah radioaktif yang
lain mendefinisikan sebagai zat radioaktif yang sudah tidak dapat
digunakan lagi, dan/atau bahan serta peralatan yang terkena zat
radioaktif atau menjadi radioaktif dan sudah tidak dapat
difungsikan/dimanfaatkan. Bahan atau peralatan tersebut terkena atau
menjadi radioaktif kemungkinan karena pengoperasian instalasi nuklir
atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion.
 Sampah industri
Sampah industri merupakan materil sisa atau material yang sudah
tidak terpakai lagi yang berasal dari kegiatan industri. Sampah industri
dapat berupa limbah kegiatan industri yang dapat mencemari
lingkungan.
 Sampah pertambangan.
Salah satu dampak negatif pencemaran lingkungan yang
paling ditakutkan dari penambangan emas adalah rembesan limbah
cair yang mengandung logam berat raksa( H g ) . P a d a p r o s e s
penambangan emas, merkury digunakan untuk
meningkatan l a j u pengendapan emas dari lumpur. Partikel
merkury akan membentuk anglomerasi denganemas sehingga
meningkatkan perolehan emas. Sebenarnya peraturran internasional
sudahtidak lagi memperbolehkan penggunaan merkury untuk
pertambangan pada skala besar.
 Berdasarkan Sifatnya
 Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah atau limbah yang berasal dari
makhluk hidup yang memiliki sifat mudah membusuk atau terurai
dalam waktu yang relatif singkat (degradable). Semua sampah yang
berasal dari tumbuhan (flora) dan hewan (fauna) serta segala macam
produk olahannya merupakan jenis sampah organik. Jenis sampah ini
dapat terurai secara alami oleh mikroba tanpa perlu tambahan bahan
kimia apapun. Walaupun dapat terurai dengan sendirinya secara
alamiah sampah organik bisa juga menimbulkan masalah jika tidak
diurus dengan baik. Sampah organik yang membusuk selain berbau
juga berpotensi menyebarkan penyakit dan gangguan kesehatan
lainnya. Beberapa contoh Sampah Organik, antara lain; adalah kayu,
daun, kulit telur, bangkai tumbuhan, bangkai hewan, kotoran manusia
dan hewan, sisa manusia, sisa makanan, dan lain-lain yang berasal
dari alam.Untuk penanganan Sampah Organik biasanya dijadikan
pupuk kompos, pakan ternak, dan sumber energi biogas.
 Sampah Anorganik
Sampah Anorganik, merupakan limbah yang berasal dari manusia
yang sulit diurai oleh bakteri sehingga memerlukan waktu yang lama
(bahkan hingga ratusan tahun) untuk dapat menguraikannya secara
alamiah (Undegradable). Sampah anorganik biasanya berasal dari
hasil berbagai macam proses industri. Sampah Anorganikini selalu
menjadi masalah besar kelangsungan kehidupan mahluk hidup dan
bumi yang kita pijak ini, karena jumlahnya yang kian banyak dan
tidak tertangani dengan baik.Beberapa contoh dari sampah anorganik
adalah botol minuman mineral, besi, kaca atau beling, plastik, kain
atau baju, ban bekas, pulpen, kaleng, jam tangan dan lain-lain yang
berasal dari limbah pabrik atau industri.
 Berdasarkan Bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan
lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
o Sampah Padat adalah segala bahan buangan selain kotoran
manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah
tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan
lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik
merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas,
potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-
potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya. Berdasarkan kemampuan diurai oleh
alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara
sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti:
sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh
proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi: Recyclable: sampah
yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai
secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain. Non-
recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak
dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper,
thermo coal dan lain-lain.
o Sampah Cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya. Limbah rumah tangga:
sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat
cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas.
Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir,
terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi.Dalam kehidupan manusia, sampah dalam
jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan
sebutan limbah),misalnya pertambangan, manufaktur,dan konsumi.
Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu
waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah
konsumsi.
c. Sumber Sampah
1) Sampah Rumah Tangga ialah sampah yang dihasilkan dari kegiatan
dalam rumah tangga, sehari-hari, dan terdiri dari beberapa macam jenis
sampah. Jumlah nya pun tergantung dari banyak atau sedikitnya tingkat
konsumsi dari masing-masing rumah tangga tersebut. Dan semuanya
berkaitan dengan gaya ataupun pola hidup dari masing-masing keluarga.
2) Sampah Pasar ialah sampah yang dihasilkan dari kegiatan di pasar, dan
terdiri dari beberapa macam jenis sampah. Jumlahnya pun pasti lebih
banyak dari sampah rumah tangga.
3) Sampah Industri dimana sampah yang dihasilkan oleh proses manufaktur
atau industri yang bukan merupakan limbah berbahaya. Sampah industri
memiliki banyak sumber. Yang paling mencemari mereka adalah kotoran
kota dan limbah industri yang dibuang ke sungai. Limbah industri
didefinisikan sebagai limbah yang dihasilkan oleh proses manufaktur
atau industri. Jenis limbah industri yang dihasilkan meliputi sampah
kafetaria, tanah dan kerikil, batu bata dan beton, logam bekas, sampah,
minyak, pelarut, bahan kimia, rumput rumput dan pepohonan, kayu dan
kayu bekas dan limbah serupa.
d. Permasalahan Sampah
Kata sampah bukanlah hal yang baru bagi kita, Jika kita mendengar kata ini
pasti terlintas dibenak kita sampah adalah semacam kotoran, setumpuk
limbah, sekumpulan berbagai macam benda yang telah dibuang ataupun
sejenisnya yang menimbulkan bau busuk yang menyengat hidung. Dengan
kata lain sampah dapat diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan di
sekitarnya. Sampah merupakan salah satu dari sekian banyak masalah sosial
yang dihadapi masyarakat. Masyarakat kota ataupun daerah yang padat
pendududuknya pasti menghasilkan sampah yang begitu banyak.
Bagi sebagian dari masyarakat sampah bukanlah masalah, hal inilah yang
sangat mengkhwatirkan. Padahal sampah itu merupakan masalah yang
paling besar terhadap lingkungan sekitar kita, coba anda lihat sekitar
lingkungan anda sudah bersihkah dari sampah? coba bayangkan jika sampah
terus menerus dibuang berserakan ditengah jalan dan dibuang ditempat
sungai atau selokoan air rumah anda. Pasti anda sudah langsung
mengetahuinya karena betapa kotor dan kumuhnya daerah yang dipenuhi
sampah selain itu juga sangat berdampak buruk bagi kita yang berada di
sekitar sampah tersebut.Sampah dapat membawa dampak yang sangat buruk
bagi kesehatan masyarakat apabila tidak dapat ditanggulangi. Jika sampah
tersebut dibuang sembarangan atau ditumpuk tanpa adanya pengelolaan
yang baik, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan
yang terjadi di lingkungan masyarakat. Sebagian dari kita pun tidak
menyadari bahwa setiap hari terjadi penumpukan sampah baik sampah yang
organik (sampah yang dapat diuraikan) maupun anorganik (sampah yang
tidak dapat diuraikan).
e. Penanganan Sampah
Sebagian besar sampah kota yang dihasilkan di Indonesia tergolong sampah
hayati. Rata-rata sampah yang tergolong hayati ini adalah di atas 65 % dari
total sampah. Melihat komposisi dari sumber asalnya maka sebagian besar
adalah sisa-sisa makanan dari sampah dapur, maka jenis sampah ini akan
cepat membusuk, atau terdegradasi oleh mikroorganisme yang berlimpah di
alam ini, dan berpotensi pula sebagai sumberdaya penghasil kompos, metan
dan energi.
Sampah perkotaan adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan
organik dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola
agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi
pembangunan, yang timbul di kota. Lingkungan menjadi terlihat kumuh,
kotor dan jorok yang menjadi tempat berkembangnya organisme patogen
yang berbahaya bagi kesehatan manusia, merupakan sarang lalat, tikus dan
hewan liar lainnya. Dengan demikian sampah berpotensi sebagai sumber
penyebaran penyakit.
Sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya
bagi kesehatan. Air yang dikeluarkan (lindi) juga dapat menimbulkan
pencemaran sumur, sungai maupun air tanah. Sampah yang tercecer tidak
pada tempatnya dapat menyumbat saluran drainase sehingga dapat
menimbulkan bahaya banjir. Pengumpulan sampah dalam jumlah besar
memerlukan tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman.
Berdasarkan uraian tersebut pengelolaan sampah tidak cukup hanya
dilakukan dengan manajemen 3P (Pengumpulan, Pengangkutan dan
Penimbunan di TPA). Sampah dikumpulkan dari sumbernya kemudian
diangkut ke TPS dan terakhir ditimbun di TPA, tetapi reduksi sampah
dengan mengolah sampah untuk dimanfaatlkan menjadi produk yang
berguna perlu dipikirkan.
Banyak sudah literatur yang mengupas masalah konsep pengelolaan
sampah, tidak terhitung sudah banyak ahli lingkungan yang mengerti
tentang sampah di Indonesia. Tetapi masalah sampah tidak pernah teratasi
dengan tuntas. Pemerintah belum berhasil menciptakan sistem pengelolaan
sampah yang sesuai standar dan establish dalam praktek, artinya diterima
secara massal dan tidak akan dirusak oleh suksesi kepemerintahan. Analisis
pengelolaan sampah di atas menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang
dilakukan sekarang hanya sekedar memindahkan sampah dari area pusat
kota ke luar kota dengan cara yang tidak memenuhi standar. Untuk kondisi
pengelolaan sekarang, terminologi tempat pengolahan akhir belum sesuai
digunakan, yang sesuai adalah tempat pembuangan akhir sampah. Jika
memperhatikan analisis di atas, maka harus dilakukan perbaikan sistem
aliran sampah mulai dari hulu hingga hilir. Berdasarkan permasalahan di
atas, berikut adalah cara penanganan sampah:
 Metode penghindaran dan pengurangan
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan
zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan “pengurangan sampah”.
Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai ,
memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi
ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan
tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang
sekali pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang
menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama
(contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).
 Metoda Pembuangan
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya
untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di
dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg tidak terpakai ,
lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah lahan
penimbunan darat yang dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi
tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan
penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan
menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau
sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah.
Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida
yang juga sangat berbahaya. (di Bandung kandungan gas methan ini
meledak dan melongsorkan gunung sampah).
 Daur Ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk
digunakan kembali disebut sebagai daur ulang Contoh kegiatan daur ulang
adalah antara lain adalah :
o Pemanfaatan kembali kertas bekas yang dapat digunakan terutama
untuk keperluan eksternal
o Plastik bekas diolah kembali untuk dijadikan sebagai bijih plastik untuk
dijadikan berbagai peralatan rumah tangga seperti ember dll.
o Peralatan elektronik bekas dipisahkan setiap komponen pembangunnya
(logam, plastik/kabel, baterai dll) dan dilakukan pemilahan untuk setiap
komponen yang dapat digunakan kembali.
o Gelas/botol kaca dipisahkan berdasarkan warna gelas (putih, hijau dan
gelap) dan dihancurkan.
 Pengolahan biologis
Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas ,
bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau
dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa
digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk
membangkitkan listrik.
2) Daur Ulang Sampah
a. Pengertian Daur Ulang
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi
bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya
dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan
baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi,
kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan
proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi
pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan,
pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan
produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen
sampah modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 4R
(Reduce, Reuse, Recycle, and Replace). Material yang bisa didaur ulang
terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang
elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya
menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak
dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan
kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi
pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah
proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan
pemprosesan material baru untuk proses produksi.
b. Tujuan Daur Ulang
Tujuannya yaitu mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat
menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang
baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan
lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses
pembuatan barang baru.
c. Manfaat Daur Ulang
Banyak manfaat yang diperoleh dari pendaur ulangan bahan bekas yang
ada di sekitar kita, seperti plastik bekas, kertas bekas, kayu bekas, dan
lain–lain. Daur ulang dapat meningkatkan kreativitas, mengurangi
pencemaran dan sebagainya. Berikut beberapa manfaat pengelolaan
sampah daur ulang :
 Membuka Lapangan Kerja
Manfaat yang paling menonjol adalah masyarakat dapat membuka
lapangan kerja. Bekerja di sektor formal saat ini sempit
kesempatannya. Melamar pekerjaan membutuhkan syarat tertentu.
Lowongan pekerjaan sedikit, sehingga sulit mencari pekerjaan. Usaha
daur ulang ini dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat di
sektor informal. Dengan bertambahnya lapangan pekerjaan bagi
masyarakat, tingkat pengangguran dapat dikurangi.
 Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Berkreasi dari bahan bekas menjadi kerajinan-kerajinan tangan lalu
didistribusikan kepada masyarakat dapat meningkatkan pendapatan.
Apalagi bahan baku daur ulang tidak membutuhkan modal yang besar.
Barang daur ulang mempunyai nilai ekonomi yang menghasilkan
pendapatan. Sehingga masyarakat dapat berdaya secara ekonominya.
Pemberdayaan ekonomi rakyat yang dimaksud disini adalah adanya
pendapatan atau penghasilan yang bisa diperoleh dari hasil penjualan
barang olahan dari bahan bekas menjadi barang yang mempunyai nilai
ekonomi. Dengan memperoleh penghasilan tersebut masyarakat dapat
meningkatkan kesejahteraan dan dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya.
 Mengurangi Pencemaran Lingkungan
Sampah yang dibakar dan limbah pabrik dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan. Mendaur ulang sampah-sampah dan
memanfaatkan limbah, dengan menjadikannya barang kerajinan dan
barang-barang kreasi lainnya, pencemaran lingkungan dapat dikurang
 Menghemat Sumber Daya Alam
Berkreasi dari bahan bekas dapat menghemat sumber daya alam
sebagai bahan baku kebutuhan hidup manusia.Contohnya, dengan
mendaur ulang kertas kita dapat mengurangi laju pengurangan jumlah
pohon.
 Mencegah Penyakit
Sampah yang menumpuk dapat menyebabkan penyakit. Dengan
mendaur ulang sampah-sampah, tumpukan sampah akan berkurang.
Tingkat kebersihan pun akan meningkat jika pengelolaan sampah
berjalan dengan baik.
d. Teknik Daur Ulang
Ada 3 teknik daur ulang sampah, yaitu:
 Reduce
Dengan cara mengurangi jumlah limbah anorganik sebisa mungkin.
Misalnya dengan membawa tas belanja saat ke pasar agar mengurangi
plastik, atau menggunakan daun sebagai pembungkus makanan
menggantikan plastik dan sterefoam.
 Reuce
Dengan cara menggunakan kembali limbah sebisa mungkin, misalnya
menggunakan koran bekas sebagai pembungkus makanan, atau
menggunakan keresek yang masih dipakai untuk digunakan.
 Recycle
Dengan cara mendaur ulang limbah anorganik misalnya mendaur
ulang kertas bekas menjadi kertas buram, meendaur ulang plastik,
kaleng, botol untuk digunakan sebagai kerajinan.
3) Daur Ulang Sampah Plastik
a. Mengenal Sampah Plastik
Beberapa jenis plastik yaitu : PET atau PETE, atau polyethylene
therephthalate. Ringan, murah, dan mudah membuatnya. Penggunaannya
terutama yaitu pada botol minuman soft drink, tempat makanan yang
tahan microwave dan lain sebagainya. HDPE (high density polyethylene)
Lebih kuat dan rentan terhadap korosi, sedikit sekali resiko memang
penyebaran kimia bila digunakan sebagai wadah makanan, bisa
digunakan untuk wadah shampoo, deterjen, kantong sampah. Mudah
didaur ulang. PVC (polyvinyl chloride) Plastik jenis ini memiliki banyak
karakteristik fisik yang stabil dan memiliki ketahanan terhadap bahan
kimia, cuaca, sifat elektrik dan aliran. Bahan ini paling sulit didaur ulang
dan paling sering kita jumpai penggunaannya di pipa dan konstruksi
bangunan. LDPE (low density polyethylene) Bisa digunakan untuk
wadah makanan dan botol-botol yang lebih lembek. · PP (polypropylene)
Plastik jenis ini mempunyai sifat yang tahan terhadap kimia kecuali
klorin, bahan bakar dan xylene, mempunyai sifat insulasi listrik yang
baik. Bahan ini juga tahan terhadap air mendidih dan sterilisasi dengan
uap panas. Aplikasinya terdapat pada komponen otomotif, tempat
makanan, karpet, dll. · PS (polystyrene) Jenis ini mempunyai kekakuan
dan kestabilan dimensi yang sangat baik. Biasanya digunakan untuk
wadah makanan sekali pakai, kemasan, mainan, peralatan medis, dll.
b. Penyebab Adanya Sampah Plastik
Mungkin sebagian kita beranggapan bahwa memecahkan masalah polusi
plastik semudah menerapkan daur ulang atau membersihkan botol
kosong. Faktanya adalah bahwa sampah plastik menyebabkan masalah
dari skala besar hingga mikroskopis. Plastik lebih murah hal itu
merupakan salah satu item yang paling banyak tersedia dan digunakan
secara berlebihan. Ketika dibuang sampah plastik tidak terurai dengan
mudah. Perlu puluhan tahun untuk busa terurai. Maka dari situlah
penyebab adanya sampah plastik.
c. Bahaya Sampah Plastik
Plastik merupakan salah satu bahan yang sering digunakan oleh
masyarakat untuk berbagai hal, seperti membawa barang-barang yang
tidak cukup dibawa hanya dengan menggunakan kedua tangan atau
membungkus sesuatu yang hendak dibawa maupun diberikan kepada
seseorang. Bahkan karena seringnya digunakan, plastik seolah-olah telah
menjadi sebuah kebutuhan yang harus tersedia di masyarakat. Padahal
sebenarnya plastik memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan apabila
sudah tidak digunakan lagi, di mana istilah plastik yang sudah tidak
digunakan tersebut dikenal dengan sebutan sampah plastik. Alasan
lainnya mengapa sampah plastik berdampak buruk bagi lingkungan
karena sifat plastik yang memang susah diuraikan oleh tanah meskipun
sudah tertimbun bertahun-tahun. Plastik baru bisa diuraikan oleh tanah
setidaknya setelah tertimbun selama 200 hingga 400 tahun. Bahkan ada
sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa sampah plastik bisa terurai
dalam waktu 1000 tahun lamanya. Tetapi banyak masyarakat yang tidak
menyadari bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan plastik terhadap
lingkungan, dikarenakan banyak sekali plastic yang direkomendasikan
hanya untuk sekali pakai saja. Ini menimbulkan dampak negative bagi
lingkungan. Terlalu sering menggunakan plastik akan mengakibatkan
pencemaran sampah plastik. Satu faktor yang menyebabkan rusaknya
lingkungan hidup yang sampai saat ini adalah faktor pembuangan limbah
sampah plastik.Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya
dan sulit dikelola dan juga dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah
plastik yang sangat besar akibatnya bagi lingkungan.
d. Proses Pengolahan Sampah Plastik
Dalam mengolah sampah plastik yang efektif, perlu sekali upaya yang
menyeluruh. Baik ditingkat pencegahan atau antisipasi sebelum dibuang,
sampai bagaimana pengolahannya ketika sudah ditingkat daur ulang. Dan
untuk pengolahan sampah plastik, ternyata untuk setiap jenis plastik
memiliki sistem pengolahan sendiri. Untuk plastik jenis LDPE, HDPE,
PET, PVC, PS, dan PP. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam
mendaur ulang plastik, kami kemas dalam 7 langkah mengolah limbah
plastik yang menguntungkan, yaitu:
 Bersihkan plastik dari kontaminer seperti kertas, ataupun tipe plastik
yang lain (biasanya berasal dari label plastik atau sisa isi yang masih
melekat).
 Untuk membersihkan bisa menggunakan cutter maupun dicuci sampai
benar-benar bersih dari gudang awal.
 Pipihkan plastik (bila berongga seperti botol) dengan cara
menginjaknya atau menggunakan mesin pres.
 Masukkan ke dalam mesin penghancur atau pencacah plastik.
 Pilah kembali serpihan plastik untuk membedakan tiap tipe plastik.
Media yang digunakan adalah air atau minyak goreng. Berikut
identifikasi yang dapat dilakukan untuk membantu membedakan antar
tipe plastik.
 Plastik yang telah dibedakan tipenya (tenggelam dan mengapung),
dipisahkan untuk diproses sesuai dengan tipenya. Serpihan akan
dimasukkan ke dalam mesin peleleh (melting).
 Setelah diproses pada mesin melting, hasil yang keluar berupa strand
yang kemudian dipotong dengan menggunakan mesin pellet dan
dihasilkan bijih plastik.
Untuk pengolahan sampah di tingkat masyaraat, biasanya baru sampe ke
pemilahan dan perajangan sampah plastik. Proses melting biasanya
membutuhkan melter, dan mesin melter membutuhkan biaya yang besar.
Jadi dengan demikian, kita bisa mengukur sejauh mana peran yang akan
kita ambil dalam mengolah limbah plastik.
e. Manfaat Pengolahan Sampah Plastik
Plastik mengandung berbagai bahan kimia yang tidak baik bagi
kesehatan dan juga kebersihan lingkungan. Kandungan yang terdapat di
dalam plastik adalah karsinogen yang mengandung racun yang dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit seperti tumor, endokrin dan
genital. Ada salah satu cara yang dapat meminimalisir dari dampak
negatif yang timbul dari penggunaan plastik yang berlebihan yaitu
dengan daur ulang. Sekarang sudah banyak komunitas komunitas yang di
dirikan yang bertujuan untuk melakukan daur ulang pada palstik untuk di
jadikan nilai yang dapat di jual dari sampah plastik yang sebelumnya
tidak bernilai di masyarakat. Berikut ini di jelaskan manfaat sampah
plastik bagi kehidupan sehari – hari :
 Pupuk organik
Manfaat pertama dari sampah plastik adalah sebagai pupuk organik.
Plastik yang tidak digunakan lagi dapat di kubur dan dicampur dengan
tanah yang mengandung banyak unsur hara. Pupuk organik dapat di
berikan untuk menyuburkan tanaman – tanaman agar dapat
berkembang biak dengan subur.
 Pakan ternak
Pakan ternak atau makanan untuk ternak juga setengahnya di dapat
dari sampah plastik yang sebelumnya sudah di daur ulang. Banyaknya
manfaat dari sampah plastik ini menjadikan kita tidak ragu untuk
mengolah bahan ini menjadi lebih baik. Dan penyebaran dari pakan
ternak ini memberikan keuntungan jika kita produksi lebih banyak
maka dapat kita jual kepada orang yang membutuhkan pakan ternak.
 Kerajinan
Pernah anda melihat kerajinan tangan yang indah dan memukau
banyak mata namun berasal dari sampah plastik. Salah satu kerajinan
yang indah itu juga mampu menarik perhatian sebagai produk yang di
ekspor keluar untuk di jual dan laku besar besaran disana. Jika itu
terjadi bisa di bayangkan siapa yang akan memiliki banyak
keuntungan yang di berikan. Tentu pencipta kerajinan yang indah ini
yang beruntung.
 Wadah lain
Manfaat dari sampah plastik yang lain adalah sebagai wadah lain.
Wadah lain disini berarti di manfaatkan sebagai tempat untuk melukis
ataupun mengambar. Jika selama ini banyak yang melukis diatas
kertas dan kanvas maka melukis di atas plastik memberikan kesan
yang bernilai dan unik sehingga menimbulkan keunikan yang menjadi
salah satu daya tariknya sebagai wadah lain yang dimanfaatkan dalam
menambah penghasilan.
f. Harga Jual Hasil Pengolahan Sampah Plastik
Kini usaha pengolahan sampah plastik semakin diminati masyarakat di
Indonesia. Meningkatnya jumlah sampah diberbagai daerah Indonesia
membuat usaha pengolahan sampah giat digencarkan masyarakat dan
juga pemerintah. Bisnis pengolahan sampah semakin banyak diminati
masyarakat. Peningkatan sampah plastik yang tak terkendali menjadi
potensi usaha yang semakin menjanjikan. Bahkan sudah banyak
pengusaha sampah plastik yang mampu menghasilkan omset hingga
Rp.150 – 250 jt. Pasar ekspor produk biji plastik telah mencapai berbagai
negara di dunia. Permintaan bahan baku plastik yang tinggi membuat
negara Indonesia seringkali kewalahan saat memenuhi permintaan.
E. Metode dan Teknik Penelitian
Suatu penelitian tentunya harus menggunakan cara tertentu agar hasil
penelitian yang dilakukan memperoleh hasil yang objektif dan terbukti secara
nyata dan dapat pula menggunakan teknik yang sesuai. Maka dari itu,dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini pun perlu adanya teknik penulisan yang sesuai.
Dalam melakukan penulisan saya menggunaka metode deskriptif seperti observasi
langsung kelapangan, pengamatan serta wawancara kepada Narasumber yang
telah kami tentukan serta mengolah datanya.
Selain itu juga kami mempelajari pendapat para ahli dalam berbagai media
baik media cetak maupun elektronik. Dari berbagai sumber di Internet pun kami
jadikan bahan penelitian untuk di olah kembali. Oleh karena itu, kami
menggunakan metode literature atau bacaan. “…. Metode penelitian merupakan
cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan
jawaban atas masalah yang diajukan ….” (Nasir 1988: 51)
F. Hasil dan Pembahasan
1. Data
Setelah membuat dan mempersiapkan rancangan penelitiannya, maka
langkah selanjutnya dalam kegiatan penelitian yang sederhana adalah
melakukan kegiatan penelitian sesungguhnya. Terdapat beberapa hal yang
harus dilakukan dalam tahap kegiatan lapangan ini, yaitu pengumpulan data
penelitian serta mengolah hasilnya. Agar data- data mentah yang masih
berserakan dilapangan lebih mudah untuk dipahami, maka harus segera
dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data yang telah dirancang
sebelumnya. Terdapat teknik pengumpulan data yang masing- masing
memiliki dasar keunggulan dan kelemahannya, maka haruslah memilih
teknik pengumpulan data yang sesuai dengan jenis atau tipe penelitian yang
akan dilakukan.
Melalui proses observasi, wawancara sampai pada tingkat penelitian baik
dilapangan maupun dari berbagai sumber yang telah didapat, akhirnya
penulis memperoleh hasil . “Pengertian teknik pengumpulan data adalah
upaya menjaring data hasil penelitian menggunakan alat-alat (instrument)
penelitian tertentu secara ilmiah, atau dengan kata lain proses pengumpulan
data hasil penelitian yang dilakukan menggunakan prosedur yang benar dan
ilmiah, sehingga data-data yang berhasil dijaring atau dikumpulkannya itu
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta ilmiah”.(Sosiologi
Kontekstual, 2009).
a) Pengolahan limbah plastik di Batukarut
Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup
manusia. Plastik digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-
bagian mobil, dan alat-alat elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik
bahkan digunakan untuk mengganti bagian-bagian tubuh manusia yang
sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976 plastik dikatakan sebagai
materi yang banyak digunakan dan dipilih sebagai salah satu dari 100
berita kejadian abad ini. Untuk mengurangi keberadaan sampah plastik
yang setiap hari semakin menumpuk, banyak cara yang bisa dilakukan
untuk dapat mengurangi sampah plastik. Diantaranya mengolahnya
menjadi sesuatu yang dapat digunakan dan dengan bentuk yang lebih
baik. Di Batukarut, mengolah sampah plastik sudah seperti suatu
makanan sehari-hari yang menguntungkan. Bahkan, digunakan sebagain
sumber mata pecaharian, seperti yang dilakukan oleh bapak Dodi yang
mengolah sampah plastik dengan setengah jadi jadi atau bahan mentah.
b) Pemanfaatan pengolahan sampah plastik di Batukarut
Sampah plastik yang berserakan dan menumpuk, jika dikelola dan diolah
dengan baik maka akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat baik bagi
lingkungan maupun masyarakat sekitar. Pemanfaatan pengolahan
sampah plastik di Batukarut dapat dikelola dengan cara dibersihkan dan
dipotong-potong menjadi bahan setengah jadi. Lalu akan didistribusikan
lagi kepada produsen yang lebih bisa mengolah bahan mentah itu
menjadi barang yang mempunyai nilai jual yang tinggi
c) Dampak dari sampah plastik
Karena kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk membuang
sampah pada tempatnya dan kurangnya kemampuan untuk
mengolah,akibatnya banyak sampah yang berserakan dimana-mana yang
dapat dilihat secara langsung oleh mata. Sehingga menyebabkan
ketidaknyamanan bagi siapapun yang melihatnya dan dapat
menimbulkan penyakit bagi beberapa orang. Hal ini harus adanya
kesadaran antar masyakat untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan .
kerja sama ini dibutuhkan agar terciptanya lingkungan yang bersih dan
nyaman.
2. Pengolahan Data
Dari data yang kami kumpulkan, kami melakukan perbandingan terhadap
landasan teori yang kami dapatkan dari berbagai sumber. Dari penghitungan
tersebut, data yang sesuai sekitar 40% dari landasan teori yang ada. Setelah
melakukan observasi, kami menemukan permasalahan :
a) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara mengolah
sampah yang ada disekitarnya sehingga sampah plastik tersebut
menumpuk dan dapat menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.
b) Kurangnya pemahaman tentang apa saja yang dapat dilakukan dengan
mengelolah sampah plastik yang sudah tidak digunakan.
c) Minimnya pengetahuan tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari
pemanfaatan sampah plastik yang didaur ulang.
d) Kesadaran masyarakat yang kurang terbina dengan baik.
e) Ketidakmudahan dalam mendaur ulang sampah platik.
Mengolah sampah plastik adalah hal yang cukup tepat agar mengurangi
penumpukan sampah plastik, karena plastim merupakan sampah yang sulit
terurai. Sampah plastik yang diolah akan menghasilkan keuntungan yang
cukup besar.
3. Pemecahan Masalah
Setelah kami mengumpulkan berbagai masalah yang kami hadapi. Tentunya
setiap permasalahan pasti ada pemecahannya. Hal yang kami lakukan untuk
mengatasi permasalahan tersebut yaitu :
a) Masyarakat harus memiliki pengetahuai yang lebih luas lagi tentang cara
pemanfaatan sampah plastik yang tidak digunakan.
b) Masyarahat harus memahami dulu jenis dari sampah yang akan dikelola.
c) Masyarakat harus memilih hasil pengolahan dari daerah sendiri.
d) Dikembangkannya peningkatan kualitas pengolahan sampah yang lebih
baik lagi disertai peran pemerintah sangat diperlukan dalam mencapai
kemakmuran masyarakatnya.
e) Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai daur ulang sampah
plastik.
Demikian pemecahan masalah yang dapat penulis lakukan dengan
menggunakan analisa permasalahan serta membaca referensi atau sumber-
sumber yang ada.
G. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia
menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses- proses alam
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-
produk yang dihasilkan stelah dan selama proses alam tersebut
berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia
didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi
menurut jenis- jenisnya. Sampah plastik merupakan sampah yang
paling banyak dbuang oleh manusia karena banyak orang yang
menggunakan plastik untuk keperluannya sehari- hari entah
perorangan, toko, maupunperusahaan besar. Misalnya, berbelanja
pasti akan membutuhkan plastik untuk membawa barang belanjaan,
jika plastik itu sudah tak terpakai apakah plastik itu akan disimpan?
Tidak kan. Apa yang mereka lakukan? Membuang dan membakar
itulah yang mereka lakukan.
Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan
mendaurulang. Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah
dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap- tahap pegumpulan,
pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan
paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahap ini
akan lebih mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin ikut
berpartisipasi, yaitu ketika membuang sampah plastik. Dewasa ini,
plastik yang cukup banyak didaur ulang adalah jenis HDPE dan
botol- botol plastik. Pada era teknologi sekarang yang canggih
pengolahan sampah sudah menggunakan alat atau mesin. Mesin
pengolahan sampah dibuat dari material pilihan sehingga mesin ini
dapat bertahan lama dalam pengoprasiannya. Asalkan, perawatan
terhadap mesin ini dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagai
mana mestinya.
2. Saran
Setelah penulis mengamati dan mengobservasi berdasarkan data
yang ada dari kegiatan pengoolahan sampah plastik yang didaur
ulang. Untuk itu penulis mengharapkan sebagai sumbang saran
langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk kedepannya
diantaranya :
a) Sebaiknya masyarakat memiliki pengetahuai yang lebih luas lagi tentang
cara pemanfaatan sampah plastik yang tidak digunakan.
b) Masyarahat sebaiknya memahami dulu jenis dari sampah yang akan
dikelola.
c) Alangkah baiknya masyarakat memilih hasil pengolahan dari daerah
sendiri.
d) Dikembangkannya peningkatan kualitas pengolahan sampah yang lebih
baik lagi disertai peran pemerintah sangat diperlukan dalam mencapai
kemakmuran masyarakatnya.
e) Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai daur ulang sampah
plastik.
Mudah-mudahan dari kesimpulan dan saran yang penulis sampaikan bisa
menjadi acuan atau dasar untuk kedepannya tentang keberadaan sampah
plastik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat dan solusi permasalahan dari
dampak yang ditimbulkan dari penumpukan sampah plastik yang sulit untuk
terurai. Serta memberikan solusi untuk mejadikan uasaha yang cukup
menguntungkan.
H. Daftar Pustaka
https://nomadenesia.wordpress.com/2018/03/28/mengenal-sampah-dan-jenisnya/
http://www.ilmusipil.com/sumber-sumber-sampah
https://thegorbalsla.com/daur-ulang/
https://www.kompasiana.com/alexandergobai/552a3d95f17e617170d623b1/bahay
a-sampah-dalam-kehidupan-manusia
https://beritagar.id/artikel/piknik/belajar-teknik-daur-ulang-dari-penjuru-dunia
http://www.agrowindo.com/peluang-usaha-pengolahan-sampah-plastik-dan-
analisa-usahanya.htm
https://www.vebma.com/news/keberadaan-sampah-plastik-yang-terus-
mengancam-mahluk-hidup/28883

Anda mungkin juga menyukai