a. Definisi Deduktif
Deduktif atau deduksi berasal dari bahasa Inggris yaitu deduction yang berarti
penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang
umum. Berpikir deduktif adalah suatu metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagian yang khusus.
Dengan kata lain, pola pikir deduktif dapat pula diartikan sebagai proses berpikir yang
bertolak dari sesuatu yang umum (prinsip, hukum, teori, keyakinan) menuju hal khusus.
Berdasarkan sesuatu yang umum itu ditariklah kesimpulan tentang hal-hal yang khusus yang
merupakan bagian dari kasus atau peristiwa itu.
Metode induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari hal khusus ke hal yang
umum. Metode ini bertolak belakang dengan metode deduktif . Sedangkan metode
eksperimen adalah metode yang mengandalkan hasil dari percobaan untuk menarik sebuah
kesimpulan.
Pola pikir dalam matematika sama dengan konsep pengertian deduktif itu sendiri,
yaitu membawa dari suatu hal yang umum ke hal-hal yang lebih detail atau khusus..
Walaupun dalam matematika mencari kebenaran itu dapat dimulai dengan cara
induktif, tetapi seterusnya generalisasi yang benar untuk semua keadaan harus bisa di
buktikan dengan cara deduktif. Dalam matematika suatu generalisasi dari sifat, teori atau
dalil itu dapat diterima kebenarannya sesudahnya dibuktikan secara deduktif.
Contoh
Cara Induktif
Jika menggunakan cara induksi maka dapat dibuat beberapa dugaan dengan mencoba
jumlah beberapa suku sebagai berikut :
1=1
1+3=4
1+3+5=9
1 + 3+ 5 + 7 = 16,dan seterusnya
1 + 3 + 5 + ... + 99 = ???
Cara Deduktif
a) P (1) adalah 1 = 12
b) Dimisalkan p (k) benar untuk suatu bilangan asli k,yaitu 1 + 3 + 5 + ... + (2k-1)
= k2 dan ditunjukkan bahwa p(k+1) benar,yaitu 1+3+5+...+ (2k-1) + (2k+1) =
Dari contoh ini terbukti bahwa untuk memperoleh suatu kesimpulan pada matematika tidak
cukup hanya dengan metode induktif. Karena setelah digunakan cara induktif masih perlu
pembuktian lagi dengan cara deduktif, atau dapat pula penarikan kesimpulan langsung
menggunakan cara deduktif.
2. Bilangan ganjil ditambah bilangan ganjil adalah bilangan genap. Misalnya kita ambil
beberapa buah bilangan ganjil, bai ganjil positif atau ganjil negatif yaitu 1, 3, -5, 7.
Cara Induktif
+ 1 3 -5 -7
1 2 4 -4 6
3 4 6 -2 10
-5 -4 -2 -10 2
-7 8 10 2 14
Dari tabel diatas, terlihat bahwa untuk setiap bilangan dua ganjil jika dijumlahkan
hasilnya selalu genap. Pembuktian dengan cara induktif ini harus dibuktikan lagi dengan cara
deduktif.
Cara Deduktif
Misalkan :
a dan b adalah sembarangan bilangan bulat, maka 2a bilangan genap dan 2b bilangan genap
genap, maka 2a + 1 bilangan 2b + 1 bilangan ganjil.
Jika dijumlahkan :
(2a + 1 ) + (2b + 1) = 2a + 2b + 2
2a + 2b + 2 = 2 (a + b + 1)
Misalkan :
Siswa mengukur ketiga sudut sebuah segititga dengan busur derajat dan menjumlahkan
ketiga sudut tersebut, ternyata hasilnya sama dengan 1800. Walaupun proses pengukuran dan
penjumlahan ketiga sudut ini diberlakukan kepada segitiga-segitiga yang lain dan hasilnya
selalu sama dengan 1800, tetap kita tidak dapat menyimpulkan bahwa jumlah ketiga sudut
dalam sebuah segitiga sama dengan 1800, sebelum membuktikan secara deduktif.
Garis a // garis b, dipotong oleh garis c dan garis d, maka terbentuk 1 , 2 , 3 , 4 , 5.
Maka : 1 + 2 + 3 = 4 + 2 + 5 = 1800
Karena 4 + 2 + 5 merupakan jumlah dari ketiga buah sudut pada sebuah segitiga, maka
dapat disimpulkan bahwa jumlah ketiga sudut dalam sebuah segitiga sama dengan 1800.
Kesimpulan yang didapat dengan cara deduktif ini barulah dapat dikatakan dalil atau
generalisasi.
c. Penerapan Pola Pikir Deduktif dalam Pembelajaran Matematika
Dalam pembelajaran matematika siswa diharapkan mampu berpikir deduktif, walaupun pada
kenyataannya siswa perlu diarahkan dengan pola pikir induktif. Pembelajaran matematika
terutama di jenjang SD/MI dan SMP/MTs masih sangat diperlukan pola pikir induktif.
Berarti dalam penyajian matematika di kedua jenjang pendidikan tersebut perlu dimulai dari
hal-hal yang khusus, misalnya contoh-contoh, secara bertahap menuju suatu simpulan atau
sifat yang umum. Simpulan dapat berupa suatu definisi atau teorema-teorema yang diangkat
dari hal-hal khusus tersebut.
Dalam mengenalkan konsep bangun datar, misalnya persegi, guru dapat menunjukkan
berbagai bangun geometri atau gambar datar kepada para siswa, dan mengatakan “ini adalah
persegi.” Selanjutnya menunjuk bangun lain yang bukan persegi dengan mengatakan “ini
bukan persegi.” Dengan demikian siswa dapat membedakan mana bangun yang berupa
persegi dan mana yang bukan. Ini merupakan langkah induktif atau mengikuti pola pikir
induktif (Soedjadi, 2000).
http://himatika.student.uny.ac.id/uncategorized/matematika-sebagai-ilmu-deduktif-dan-
penerapannya-dalam-pembelajaran-matematika/
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/MODEL_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA/HAKIKAT_MATEMATIKA.pdf