Anda di halaman 1dari 22

Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No.

2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

VARIABEL BERPENGARUH TERHADAP KUALITAS


LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA
Gita Desipradani1
gitadesip@gmail.com / 087751132339

Fitri Nuraini2
ftr_account@yahoo.co.id / 081221735899
1&2
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surabaya

ABSTRAK
Pemerintah daerah wajib memperhatikan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan untuk keperluan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Tentunya laporan keuangan yang disajikan memerlukan pengawasan dan kesesuaian
dengan standar yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh standar akuntansi pemerintah, sistem pengendalian intern, dan kompetensi
staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dengan studi
kasus pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Surabaya.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data dengan
metode survei. Data yang digunakan adalah data primer melalui penyebaran kuesioner
kepada responden. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 35 responden. Sedangkan, teknik
analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa standar akuntansi pemerintah
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kota Surabaya,
sistem pengendalian intern berpengaruh negatif terhadap kualitas laoran keuangan
Pemerintah Kota Surabaya, dan kompetensi staf akuntansi berpengaruh negatif
terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kota Surabaya.

Kata Kunci : standar akuntansi pemerintah, sistem pengendalian internal,


kompetensi staf akuntansi, kualitas laporan keuangan pemerintah daerah

PENDAHULUAN pengawasan dan kesesuaian dengan standar


Kualitas informasi yang terkandung yang telah ditetapkan. Sebagai salah satu
dalam laporan keuangan yang dihasilkan bentuk pertanggungjawaban dalam
oleh pemerintah daerah harus sesuai penyelenggaraan pemerintahan yang diatur
dengan kriteria nilai informasi yang dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun
disyaratkan oleh peraturan perundang- 2014 tentang Pemerintah Daerah,
undangan dan prinsip yang berlaku. Oleh merupakan upaya konkrit untuk
karena itu, pemerintah daerah wajib mewujudkan transparansi dan akuntabilitas
memperhatikan informasi yang disajikan pengelolaan keuangan pemerintah, baik
dalam laporan keuangan untuk keperluan pemerintah pusat maupun pemerintah
perencanaan, pengendalian, dan daerah adalah dengan menyampaikan
pengambilan keputusan. Tentunya laporan laporan pertanggungjawaban berupa
keuangan yang disajikan memerlukan
Page | 264
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

laporan keuangan. Hal ini sejalan dengan pengelolaan keuangan daerah yang baik,
penelitian Andini (2015) bahwa sistem Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
akuntansi keuangan daerah berpengaruh harus memiliki sumber daya manusia yang
terhadap kualitas laporan keuangan daerah. berkualitas dan berkompeten, yang
Sebagaimana pengertian dari Sistem didukung dengan latar belakang
Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) yaitu pendidikan akuntansi, sering mengikuti
: pendidikan dan pelatihan - pelatihan, dan
“Serangkaian prosedur mulai dari proses juga mempunyai pengalaman di bidang
pengumpulan data, pencatatan, keuangan. Hal ini sesuai dengan penelitian
pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan Andini (2015) bahwa Kompetensi Sumber
keuangan, dalam rangka Daya Manusia berpengaruh positif
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD terhadap Kualitas Laporan Keuangan
yang dapat dilakukan secara manual atau Daerah.
menggunakan aplikasi . (Permendagri No. Berdasarkan uraian di atas, maka
59 Tahun 2007)”. Peraturan Pemerintah peneliti akan membahas lebih lanjut
No. 60 Tahun 2008 menyatakan bahwa : tentang variabel yang berpengaruh
Sistem pengendalian intern merupakan terhadap kualitas laporan keuangan
proses yang integral pada tindakan dan Pemerintah Daerah yaitu standar akuntansi
kegiatan uang dilakukan terus-menerus pemerintahan, sistem pengendalian
oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk internal dan kompetensi staf akuntansi,
memberikan keyakinan yang memadai atas dengan permasalahan yang perlu dikaji
tercapainya tujuan organisasi melalui lebih lanjut yaitu : (1) Apakah standar
kegiatan yang efektif dan efisien, akuntansi pemerintah berpengaruh
keandalan pelaporan keuangan, terhadap kualitas laporan keuangan
pengamanan aset negara, dan ketaatan Pemerintah Daerah ? (2) Apakah sistem
terhadap peraturan perundang-undangan . pengendalian internal berpengaruh
Pengendalian intern diharapkan mampu terhadap kualitas laporan keuangan
mencegah atau mendeteksi terjadinya Pemerintah Daerah ? (3) Apakah
kesalahan dalam proses akuntansi serta kompetensi staf akuntansi berpengaruh
dapat memberikan perlindungan bagi data terhadap kualitas laporan keuangan
organisasi dari adanya ancaman Pemerintah Daerah ?
penyelewengan atau sabotase sistem.
Definisi ini berbeda dengan hasil penelitian KERANGKA TEORITIS DAN
Mokoginta, et el (2017) bahwa PENGEMBANGAN HIPOTESIS
pengendalian intern berpengaruh negatif 2.1 Pemerintah Daerah
terhadap terhadap kualitas laporan Berdasarkan PP No. 58
keuangan daerah. Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Kompetensi staf akuntansi merupakan Keuangan Daerah, pemerintah
salah satu faktor terpenting dalam daerah adalah penyelenggara
penyusunan laporan keuangan agar pemerintahan daerah menurut asas
terciptanya laporan keuangan yang otonomi dan tugas pembantuan
memiliki kualitas nilai informasi yang baik dengan prinsip otonomi seluas-
sehingga dapat digunakan oleh pengguna luasnya dalam sistem dan prinsip
informasi laporan keuangan. Dalam Negara Kesatuan Republik
Page | 265
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

Indonesia sebagaimana dimaksud melekat pada setiap urusan


dalam Undang-Undang Dasar 1945. pemerintah yang diserahkan kepada
Pemerintah daerah adalah Gubernur, daerah menjadi sumber keuangan
Bupati atau Walikota, dan perangkat daerah. Daerah diberikan hak untuk
daerah sebagai unsur penyelenggara mendapatkan sumber keuangan,
pemerintahan daerah. Hubungan antara lain berupa kepastian
wewenang antara pemerintah pusat tersedianya pendanaan dari
dan pemerintah daerah provinsi, pemerintah sesuai dengan urusan
kabupaten, dan kota atau antara pemerintah yang diserahkan;
provinsi dan kabupaten dan kota, kewenangan memungut,
diatur undang-undang dengan mendayagunakan pajak dan
memperhatikan kekhususan dan retribusi daerah, hak untuk
keragaman daerah. Hubungan mendapatkan bagi hasil dari sumber
keuangan, pelayanan umum, daya nasional yang berada di daerah
pemanfatan sumber daya alam dan dan dana perimbangan lainnya; hak
sumber daya lainnya antara untuk mengelola kekayaan daerah
pemerintah pusat dan pemerintahan dan mendapatkan sumber-sumber
daerah diatur dan dilaksanakan pendapatan lain yang sah serta
secara adil dan selaras berdasarkan sumber-sumber pembiayaan.
undang-undang. Pemerintahan
daerah adalah penyelenggaraan 2.2 Standar Akuntansi Pemerintah
urusan pemerintahan oleh (SAP)
pemerintah daerah dan DPRD Pemerintah menerapkan
menurut asas otonomi dan tugas Standar Akuntansi Pemerintah
pembantuan dengan prinsip otonomi (SAP) Berbasis Akrual, yaitu SAP
seluas-luasnya dalam sistem dan yang mengakui pendapatan, beban,
prinsip Negara Kesatuan Republik aset, utang, dan ekuitas dalam
Indonesia sebagaimana dimaksud pelaporan finansial berbasis akrual,
dalam UUD 1945. Penyelenggaraan serta mengakui pendapatan,
fungsi pemerintahan daerah akan belanja, dan pembiayaan dalam
terlaksana secara optimal apabila pelaporan pelaksanaan anggaran
penyelenggaraan urusan berdasarkan basis yang ditetapkan
pemerintahan diikuti dengan dalam APBN/APBD. SAP Berbasis
pemberian sumber-sumber Akrual tersebut dinyatakan dalam
penerimaan yang cukup kepada bentuk PSAP dan dilengkapi
daerah, dengan mengacu kepada dengan Kerangka Konseptual
undang-undang yang mengatur Akuntansi Pemerintahan. PSAP
perimbangan keuangan antara dan Kerangka Konseptual
pemerintah pusat dan pemerintahan Akuntansi Pemerintahan dalam
daerah, dimana besarnya rangka SAP Berbasis Akrual
disesuaikan dan diselaraskan dimaksud tercantum dalam
dengan pembagian kewenangan Lampiran I Peraturan Pemerintah
antara pemerintah dan daerah. Nomor 71 Tahun 2010.
Semua sumber keuangan yang Penyusunan SAP Berbasis Akrual
Page | 266
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

dilakukan oleh KSAP melalui


proses baku penyusunan (due 2.4 Unsur-Unsur Sistem Pengendalian
process). Proses baku Intern Pemerintah
penyusunan SAP tersebut Unsur SPIP mengacu pada konsep
merupakan pertanggungjawaban Sistem Pengendalian Intern yang
profesional KSAP yang secara dikemukakan oleh The Committee
lengkap terdapat dalam Lampiran of Sponsoring Organization of the
III Peraturan Pemerintah Nomor 71 Treadway Commission (COSO),
Tahun 2010. Yang membedakan yaitu meliputi : Lingkungan
antara Laporan Keuangan Pengendalian, Pengendalian Resiko,
Perusahaan dengan Laporan Kegiatan Pengendalian, Informasi
Keuangan Pemerintahan adalah dan Komunikasi, Pemantuan
terletak pada jenis bidang usaha Pengendalian Intern.
yaitu pelayanan publik serta nomor
rekening perkiraan yang 2.5 Kompetensi Staf Akuntansi
digunakan. Menurut Undang-Undang Nomor
7 Tahun 2013 mengenai pedoman
2.3 Sistem Pengendalian Internal penyusunan standar kompetensi
Pemerintah (SPIP) manajerial pegawai negeri sipil,
Menurut Peraturan kompetensi adalah karakteristik dan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 kemampuan kerja yang mencakup
tentang Sistem Pengendalian Intern aspek pengetahuan, keterampilan,
Pemerintah adalah : dan sikap sesuai tugas dan/atau
Proses yang integral pada fungsi . Dalam setiap individu
tindakan dan kegiatan yang mempunyai karakteristik
dilakukan secara terus menerus oleh kompetensi masing-masing sebagai
pimpinan dan seluruh pegawai berikut : (1) Pengetahuan.
untuk memberikan keyakinan Pengetahuan pegawai merupakan
memadai atas tercapainya tujuan hal yang penting. Pegawai yang
organisasi melalui kegiatan yang mempunyai kemampuan
efektif dan efisien, keandalan pengetahuan yang baik maka dapat
pelaporan keuangan, pengamanan meningkatkan kinerja dan kualitas
aset negara, dan ketaatan terhadap laporan keuangan yang akan
peraturan perundang-undangan. dihasilkan. (2) Keterampilan.
Dengan adanya SPIP tersebut Pegawai yang mempunyai
diharapkan dapat menciptakan kemampuan kerja yang baik, maka
kondisi dimana terdapat budaya akan mempercepat pencapaian
pengawasan terhadap seluruh tujuan organisasi. (3) Konsep Diri
organisasi dan kegiatan sehingga dan nilai-nilai. Konsep diri dan
dapat mendeteksi terjadinya sejak nilai-nilai dapat ditunjukkan oleh
dini kemungkinan penyimpangan sikap seseorang. Untuk mencapai
serta meminimalisir terjadinya tujuan suatu organisasi, sikap dan
tindakan yang dapat merugikan perilaku pegawai dalam bekerja
negara. harus diperhatikan. (4) Karakteristik
Page | 267
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

Pribadi. Karakteristik pribadi Keuangan entitas antar periode


merupakan cerminan bagaimana untuk mengidentifikasi
seorang pegawai mampu/tidak kecenderungan posisi dan kinerja
melakukan suatu aktivitas dan tugas keuangan.
(5). Motif. Motif adalah kekuatan
pendorong yang akan mewujudkan 2.7 Penelitian Terdahulu
suatu perilaku guna mencapai Penelitian yang dilakukan
tujuan kepuasan dirinya. oleh Indriya (2013) dengan judul
penelitian “pengaruh sistem
2.6 Kualitas Laporan Keuangan pengendalian intern pemerintah
Menurut Bastian (2006 : (SPIP) terhadap kualitas laporan
99) karakteristik kualitatif keuangan dan implikasinya terhadap
merupakan hal yang penting akuntabilitas keuangan”, dimana
dalam Laporan Keuangan yang hasil penelitiannya membuktikan
bermanfaat bagi pengguna. bahwa sistem pengendalian internal
Terdapat empat karakteristik pemerintah memiliki pengaruh
kualitatif pokok, yaitu : (a) Dapat terhadap kualitas laporan keuangan
Dipahami. Karakteristik utama dan sistem pengendalian internal
kualitas informasi yang dan kualitas laporan keuangan
ditampung dalam Laporan berpengaruh positif terhadap
Keuangan Sektor Publik adalah akuntabilitas keuangan. Famela
kemudahannya untuk dipahami (2013) dengan judul penelitian
pengguna. ( b) Relevan. Informasi “Pengaruh kompetensi pegawai dan
Laporan Keuangan berkualitas komitmen organisasi terhadap
yang dikatakan relevan apabila kualitas laporan keuangan Satuan
informasi tersebut dapat Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
mempengaruhi keputusan kota Bandung, membuktikan bahwa
ekonomi pemakai dalam menilai kompetensi pegawai dan komitmen
peristiwa masa lalu dan masa kini organisasi berpengaruh positif
dan juga untuk memprediksikan terhadap kualitas laporan keuangan
masa depan. (c) Keandalan. satuan kerja perangkat daerah di
Informasi yang berkualitas baik kota Bandung. Nugraheni (2008)
memiliki keandalan. Andal disini dengan judul penelitian “Pengaruh
dimaksudkan Laporan Keuangan penerapan standar akuntansi
bebas dari pengertian yang pemerintahan terhadap kualitas
menyesatkan, kesalahan material, laporan keuangan” dengan hasil
dan dapat diandalkan penelitiannya membuktikan bahwa
penggunanya. (d) Dapat penerapan standar akuntansi
dibandingkan. Pengguna harus pemerintahan memiliki pengaruh
dapat membandingkan Laporan terhadap kualitas laporan keuangan.

Page | 268
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

2.8 Kerangka Konseptual

Standar Akuntansi Pemerintah (X1)

Sistem Penngendalian Intern (X2) Kualitas Laporan Keuangan


Pemerintah Daerah (Y)

Kompetensi Staf Akuntansi (X3)

2.9 Hipotesis Penelitian menyusun dan menyajikan laporan


Berdasarkan pokok permasalahan keuangan pemerintah. Variabel standar
yang telah dirumuskan dan beberapa akuntansi pemerintahan diukur dengan
kajian teoritis yang telah dibahas, menggunakan indikator berdasarkan
hipotesis dalam penelitian ini adalah :
PP No 71 dan diuji dengan 3 (tiga)
H1 = standar akuntansi pemerintah
butir pernyataan yaitu penerapan basis
berpengaruh positif terhadap kualitas akrual untuk pengakuan aset,
laporan keuangan Pemerintah Daerah. kewajiban dan aset, penerapan basis
kas untuk pengakuan pendapatan,
H2 = sistem pengendalian intern belanja dan pembiayaan serta
berpengaruh positif terhadap kulitas penyajian secara wajar. Satuan
laporan keuangan Pemerintah Daerah. pengukuran yang digunakan adalah
skala Semantic Defferensial.
H3 = kompetensi staf akuntansi
berpengaruh positif terhadap kualitas
laporan keuangan Pemerintah Daerah. 3.3 Sistem Pengendalian Intern (X2)
Sistem Pengendalian Intern
adalah proses yang integral pada
METODE PENELITIAN tindakan dan kegiatan yang dilakukan
3.1 Definisi Operasional Variabel dan secara terus menerus oleh pimpinan
Pengukuran Variabel dan seluruh pegawai untuk
Definisi operasional variabel memberikan keyakinan memadai atas
penelitian adalah untuk memberikan tercapainya tujuan organisasi melalui
petunjuk tentang bagaimana suatu kegiatan yang efektif dan efisien,
variabel-variabel penelitian diukur. keandalan pelaporan keuangan,
Variabel – variabel yang digunakan pengamanan aset negara, dan ketaatan
dalam penelitian ini terdiri dari 3 terhadap peraturan perundang-
variabel bebas, yaitu standar akuntansi undangan. Variabel sistem
pemerintahan, sistem pengendalian pengendalian intern diukur dengan
intern, kompetensi staf akuntansi dan menggunakan indikator yang
kualitas laporan keuangan sebagai dikembangkan oleh choirunisah (2008)
variabel terikat. dan diuji dengan 5 (lima) pernyataan
mengenai lingkungan pengendalian,
3.2 Standar Akuntansi Pemerintah (X1) pengendalian resiko, kegiatan
Standar Akuntansi pengendalian, informasi dan
Pemerintahan adalah prinsip-prinsip komunikasi, pemantuan pengendalian
akuntansi yang diterapkan dalam intern. Satuan pengukuran yang
Page | 269
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

digunakan adalah skala Semantic akuntansi/keuangan pada Satuan Kerja


Defferensial. Perangkat Desa (SKPD) dengan
jumlah populasi sebanyak 35 SKPD.
3.4 Kompetensi Staf Akuntansi (X3) Sampel ditentukan dengan teknik
Kompetensi staf akuntansi purposive sampling yang bersifat
adalah karakteristik dan kemampuan nonprobabilistik. Prosedur
kerja yang mencakup aspek pengumpulan data dalam penelitian ini
pengetahuan, keterampilan, dan sikap adalah berupa kuesioner dan
sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan. dokumentasi.
Variabel kompetensi staf akuntansi
diukur dengan menggunakan indikator 3.7 Teknik Pengumpulan Data
dan diuji dengan 5 (lima) pernyataan Jenis data yang digunakan
mengenai pengetahuan, ketrampilan, adalah data primer dan sekunder, untuk
konsep diri dan nilai-nilai, data primer dengan teknik
karakteristik pribadi dan motif. Satuan pengumpulan data melalui kuesioner
pengukuran yang digunakan adalah yaitu dengan cara menyebarkan
skala Semantic Defferensial. kuesioner kepada 35 SKPD yang
bekerja di pemerintah kota surabaya,
3.5 Kualitas Laporan Keuangan dengan harapan kembali sesuai jumlah
Pemerintah Daerah (Y) sampel data dalam penelitian ini. Dan
Kualitas laporan keuangan data sekunder diperoleh dari bagian
adalah ukuran-ukuran normatif yang akuntansi SKPD dipemerintah kota
perlu diwujudkan dalam informasi surabaya dan keterangan lain yang
akuntansi sehingga dapat memenuhi berkaitan dengan data yang
tujuannya. Variabel kualitas laporan dibutuhkan.
keuangan diukur dengan menggunakan
indikator dan diuji dengan 4 (empat) 3.8 Uji Validitas
pernyataan mengenai dapat dipahami, Sebuah instrumen memiliki
relevan informasi, keandalan dan dapat validitas tinggi apabila butir-butir yang
dibandingkan. Satuan pengukuran membentuk instrumen tidak
yang digunakan adalah skala Semantic menyimpang dari fungsi instrumen
Defferensial. Berikut bobot nilai tersebut. Menurut Ghozali (2013:53)
jawaban kuisioner responden syarat minimum agar suatu butir dapat
berdasarkan skala Semantic dianggap valid jika diperoleh nilai r
Defferensial : hitung > r table.
Sangat Setuju 4, Setuju 3. Tidak
Setuju 2, Sangat Tidak Setuju 1 3.9 Uji Reliabilitas
Sumber : Sugiyono, 2012 Uji reliabilitas ini
menggunakan reliabilitas konsistensi
3.6 Populasi dan Sampel internal yaitu teknik cronbach Alpha
Objek penelitian ini adalah (α). Apabila nilai cronbach Alpha dari
lokasi di Satuan Kerja Perangkat Desa hasil pengujian > 0,60 maka dapat
(SKPD) dilingkungan Pemerintah Kota dikatakan bahwa konstruk atau
Surabaya. Populasinya adalah bagian
Page | 270
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

variabel itu adalah reliable (Ghozali,


2013 : 48). Y= Kualitas laporan keuangan
X1= Standar akuntansi pemerintah
3.10 Uji Normalitas X2= Sistem pengendalian intern
Uji normalitas digunakan untuk X3= Kompetensi staf akuntansi
mengetahui apakah suatu data ß1= Koefisien regresi standar akuntansi
mengikuti sebaran normal atau tidak pemerintahan
dengan menggunakan metode ß2= Koefisien regresi sistem pengendalian
Kolmogrov Smirnov maupun intern
pendekatan grafik. Menurut ß3= Koefisien regresi kompetensi staf
Soemarsono (2007) pedoman dalam akuntansi
mengambil keputusan, apakah sebuah e= Error
distribusi data mengikuti distribusi
normal jika nilai signifikan atau nilai 4. Hasil
probabilitas > 0,05. 4.1 Hasil Peneitiam
Kuisioner yang disebarkan
3.11 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis sebanyak 38 kuisioner dari Satuan
Pengujian terhadap hipotesis Kerja Perangkat Desa (SKPD).
dilakukan dengan menggunakan uji Penyebaran kuesioner dilakukan pada
statistik t, yaitu pengujian koefisien hari dan jam kerja. Dan setelah
secara parsial untuk mengetahui dilakukan pengeditan data dan
pengaruh secara sendiri-sendiri dari persiapan untuk pengolahan, 3
setiap variabel independen terhadap kuisioner diputuskan tidak digunakan
variabel dependennya. Dan untuk dalam analisa karena pengisian
menguji pengaruh variabel dengan kuisioner kurang lengkap dan form
rumus persamaan regresi : kuesioner kurang. Gambaran
selengkapnya mengenai proses
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e A = penyebaran dan penerimaan kuisioner
Nilai konstanta dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1 Gambaran Proses Penyebaran dan Penerimaan Kuisioner

Keterangan Jumlah Kuisioner

Kuisioner yang disebar 38

Kuisioner yang diterima 35

Kuisioner yang tidak digunakan/diolah 3

Prosentase 100%

Keterangan Jumlah Kuisioner

Kuisioner yang valid 35

Prosentase 92.10%

Page | 271
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

Berdasarkan data yang jenis kelamin, gelar/strata, latar


diperoleh dari 35 responden, belakang pendidikan dan lama
berikut ini dipaparkan mengenai bekerja diposisi bagian akuntansi.
jumlah responden berdasarkan
Tabel 2 Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)

1. Laki-laki 15 43

2. Perempuan 16 46

3. Tidak Diisi 4 11

Jumlah 35 100

Pada tabel 2 menunjukkan bahwa menunjukkan juga bahwa posisi bagian


responden berasal dari jenis kelamin akuntansi lebih didominasi jenis kelamin
perempuan yaitu sebesar 46%. Hal ini perempuan.

Tabel 3 Berdasarkan Gelar/Strata


No. Gelar/Strata Jumlah Prosentase (%)

1. Sarjana 29 83

2. Non Sarjana 2 6

3. Tidak Diisi 4 11

Jumlah 35 100

Pada tabel 3 menunjukkan bahwa menunjukkan juga bahwa posisi bagian


responden berasal dari gelar/strata akuntansi lebih didominasi memiliki
Sarjana yaitu sebesar 83%. Hal ini gelar/strata Sarjana.

Tabel 4 Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan


No. Latar Belakang Pendidikan Jumlah Prosentase (%)

1. Akuntansi 3 9

2. Non Akuntansi 23 66

3. Tidak Diisi 9 25

Jumlah 35 100

Pada tabel 4 menunjukkan bahwa pendidikan non akuntansi yaitu sebesar


responden berasal dari latar belakang 66%. Hal ini menunjukkan juga bahwa

Page | 272
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

posisi bagian akuntansi lebih didominasi akuntansi.


memiliki latar belakang pendidikan non
Tabel 5 Berdasarkan Lama Bekerja Diposisi Bagian Akuntansi

No. Lama Bekerja Diposisi Bagian Akuntansi Jumlah Prosentase (%)

1. ≤ 1 tahun 4 12

2. > 1 tahun 20 57

3. Tidak Diisi 11 31

Jumlah 35 100

Pada tabel 5 menunjukkan Hasil uji validitas untuk


bahwa responden berasal dari lama variabel penerapan standar akuntansi
bekerja diposisi bagian akuntansi > 1 pemerintah (X1), sistem
tahun yaitu sebesar 57%. Hal ini pengendalian intern (X2), kompetensi
menunjukkan juga bahwa posisi staf akuntansi (X3) dan kualitas
bagian akuntansi lebih didominasi laporan keuangan pemerintah daerah
lama bekerja diposisi bagian (Y) dapat dilihat dari tabel-tabel
akuntansi > 1 tahun. dibawah ini :

4.2 Uji Analisis Data


Uji Validitas
Tabel 6 Hasil Uji Validitas Variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (X1)
Pernyataan Koefisien korelasi (r) Nilai r tabel Penilaian

X1-1 0.864 0.334 Valid

X1-2 0.864 0.334 Valid

X1-3 0.842 0.334 Valid

X1-4 0.739 0.334 Valid

X1-5 0.896 0.334 Valid

X1-6 0.860 0.334 Valid

X1-7 0.811 0.334 Valid

X1-8 0.710 0.334 Valid

X1-9 0.857 0.334 Valid

X1-10 0.862 0.334 Valid

X1-11 0.823 0.334 Valid

Sumber : Data primer diolah


Page | 273
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

Berdasarkan hasil uji validitas sampai dengan 0.896 yang lebih


terhadap 11 pernyataan yang terdapat besar dari nilai rtabel sebesar 0.334
di dalam kuisioner yang disebarkan sehingga 11 pernyataan dianggap
kepada bagian akuntansi Satuan valid.
Kerja Perangkat Desa (SKPD)
diperoleh nilai rhitung antara 0.710
Tabel 7 Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Pengendalian Intern (X2)
Pernyataan Koefisien korelasi (r) Nilai r tabel Penilaian

X2-1 0.879 0.334 Valid

X2-2 0.852 0.334 Valid

X2-3 0.854 0.334 Valid

X2-4 0.799 0.334 Valid

X2-5 0.757 0.334 Valid

X2-6 0.771 0.334 Valid

X2-7 0.744 0.334 Valid

X2-8 0.762 0.334 Valid

X2-9 0.834 0.334 Valid

X2-10 0.781 0.334 Valid

Sumber : Data primer diolah


Berdasarkan hasil uji validitas sampai dengan 0.879 yang lebih
terhadap 10 pernyataan yang terdapat besar dari nilai rtabel sebesar 0.334
di dalam kuisioner yang disebarkan sehingga 10 pernyataan dianggap
kepada bagian akuntansi Satuan valid.
Kerja Perangkat Desa (SKPD)
diperoleh nilai rhitung antara 0.757

Tabel 8 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Staf Akuntansi (X3)


Pernyataan Koefisien korelasi (r) Nilai r tabel Penilaian

X3-1 0.735 0.334 Valid

X3-2 0.794 0.334 Valid

X3-3 0.768 0.334 Valid

X3-4 0.877 0.334 Valid

X3-5 0.749 0.334 Valid

X3-6 0.647 0.334 Valid

X3-7 0.518 0.334 Valid

Page | 274
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

X3-8 0.746 0.334 Valid

X3-9 0.727 0.334 Valid

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan hasil uji validitas antara 0.518 sampai dengan 0.794


terhadap 9 pernyataan yang yang lebih besar dari nilai rtabel
terdapat di dalam kuisioner yang sebesar 0.334 sehingga 9
disebarkan kepada bagian pernyataan dianggap valid.
akuntansi Satuan Kerja Perangkat
Desa (SKPD) diperoleh nilai rhitung

Tabel 9 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Y)

Pernyataan Koefisien korelasi (r) Nilai r tabel Penilaian

Y-1 0.672 0.334 Valid

Y -2 0.874 0.334 Valid

Y -3 0.784 0.334 Valid

Y -4 0.840 0.334 Valid

Y -5 0.621 0.334 Valid

Y -6 0.558 0.334 Valid

Y -7 0.805 0.334 Valid

Y -8 0.695 0.334 Valid

Y -9 0.753 0.334 Valid

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 9 pernyataan yang terdapat di dalam


kuisioner yang disebarkan kepada memiliki kesamaan atau konsistensi
bagian akuntansi Satuan Kerja yang digunakan pada waktu yang
Perangkat Desa (SKPD) diperoleh berbeda. Pengukuran reliabiltas
nilai rhitung antara 0.558 sampai penelitian ini diuji dengan
dengan 0.874 yang lebih besar dari menggunakan koefisien cronbach’s
nilai rtabel sebesar 0.334 sehingga 9 alpha. Menurut Ghozali (2005:42)
pernyataan dianggap valid. menyatakan bahwa jika nilai koefisien
alpha lebih besar dari 0,60 maka
Uji Reliabilitas disimpulkan bahwa konstruk atau
Uji reliabilitas dilakukan untuk variabel penelitian tersebut dapat
mengetahui dan mengukur sejauh dikatakan handal dan reliabel.
mana jawaban dari kuesioner tersebut
Page | 275
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel R Alpha Hasil

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Y) 0.776 Reliabel

Standar Akuntansi Pemerintah (X1) 0.782 Reliabel

Sistem Pengendalian Intern (X2) 0.782 Reliabel

Kompetensi Staf Akuntansi (X3) 0.774 Reliabel

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan tabel 10 dapat 4.3 Analisis Regresi Linier Berganda


disimpulkan bahwa seluruh variabel Analisis regresi linier berganda
penelitian memiliki nilai cronbach’s digunakan untuk mengetahui
alpha yaitu kualitas laporan keuangan seberapa besar perubahan faktor yang
pemerintah daerah sebesar 0,776, digunakan dalam model penelitian
standar akuntansi pemerintah sebesar yaitu standar akuntansi pemerintah,
0,782, sistem pengendalian intern sistem pengendalian intern, dan
sebesar 0,782 dan kompetensi staf kompetensi staf akuntansi terhadap
akuntansi sebesar 0,774. Dengan kualitas laporan keuangan
demikian dapat disimpulkan bahwa pemerintah kota Surabaya. Data yang
data kuesioner yang digunakan dalam diperoleh dari hasil jawaban
penelitian ini dapat dikatakan bahwa kuesioner yang telah diisi oleh
pengukuran data sudah dapat responden, diolah dengan
dipercaya (reliable). menggunakan SPSS dengan
menggunakan hasil perhitungan yang
tersaji pada tabel 11 berikut ini :
Tabel 11 Hasil Regresi Linear Berganda
a
Coefficients

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 6.823 3.353 2.035 .051

X1 .297 .121 .418 2.457 .020

X2 .196 .132 .247 1.481 .149

X3 .212 .188 .213 1.130 .267

a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Primer diolah

Page | 276
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

Berdasarkan tabel 11 maka menurunkan kualitas laporan


penjelasan kualitas laporan keuanga pemerintah daerah. (3)
keuangan daerah dapat dimasukkan Kompetensi staf akuntansi yang
ke dalam persamaan regresi semakin baik akan meningkatkan
berganda sebagai berikut: kualitas laporan keuangan
Y = 6,823 + 0,297 X1 + 0,196 X2 + 0,212 X3 pemerintah daerah dan sebaliknya
kompetensi staf akuntansi yang
Persamaan regresi yang didapat kurang baik akan menurunkan
menunjukkan variabel standar kualitas laporan keuangan
akuntansi pemerintah, sistem pemerintah daerah.
pengendalian intern dan kompetensi
staaf akuntansi memiliki koefisien 4.4 Uji Asumsi Klasik
yang bertanda positif. Penjelasan Uji Normalitas
untuk persamaan diatas adalah : (1) Uji Normalitas data bertujuan
Penerapan standar akuntani untuk menguji apakah model regresi
pemerintah yang semakin baik akan antara variable dependen (terikat)
meningkatkan kualitas laporan dan variable independen (bebas)
keuangan pemerintah daerah dan keduanya memiliki distribusi
sebaliknya apabila penerapan normal atau tidak yang dapat dilihat
standar akuntansi pemerintah dengan menggunakan Normal P-P
kurang baik akan menurunkan Plot dan Diagram Histogram yang
kualitas laporan keuangan tidak condong ke kiri maupun ke
pemerintah daerah. (2) Penerapan kanan. Data dalam keadaan normal
sistem pengendalian intern yang apabila distribusi data menyebar
semakin baik akan meningkatkan disekitar garis diagonal. Uji
kualitas laporan keuangan normalitas data dapat dilihat dari
pemerintah daerah dan sebaliknya penyebaran data yang mengikuti
jika penerapan sistem pengendalian garis normal seperti yang dapat
intern kurang baik akan dilihat pada gambar 1 :

Sumber : Data Primer diolah


Gambar 1 : Uji Normalitas

Page | 277
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

Berdasarkan pada gambar 1 (Observed Cum Prob.) Hal ini


Normal P- P Plot Regression menunjukkan bahwa data dalam
Standardized di atas dapat penelitian ini telah berdistribusi
dilihat bahwa titik-titik normal.
menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah Uji Multikolinearitas
garis diagonal, maka dapat Untuk mengetahui apakah terjadi
dikatakan bahwa model regresi multikolinieritas atau tidak yaitu dengan
memenuhi asumsi normalitas. melihat Tolerance (TOL) dan Variance
Dari grafik pada pengujian Inflation Factor (VIF). Apabila dari hasil
normalitas dapat diketahui pengujian diperoleh nilai TOL lebih besar
bahwa distribusi data telah dari 0,10 dan nilai VIF menunjukkan
mengikuti garis diagonal antara kurang dari 10 maka dapat disimpulkan
0 (nol) dengan pertemuan bahwa model dapat dikatakan terbebas
sumbu Y (Expected Cum. dari gejala multikolinieritas (Ghozali,
Prob.) dengan sumbu X 2011:106).

Tabel 12 Hasil Uji Muktikolinearitas


a
Coefficients

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 6.823 3.353 2.035 .051

X1 .297 .121 .418 2.457 .020 .413 2.422

X2 .196 .132 .247 1.481 .149 .430 2.328

X3 .212 .188 .213 1.130 .267 .338 2.962

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui dapat disimpulkan bahawa model


nilai tolerance (TOL) menunjukkan dapat dikatakan terbebas dari gejala
bahwa semua variabel bebas memiliki multikolinieritas antar variabel.
nilai TOL > 0,10 dan hasil perhitungan
nilai Variance Inflation Factor (VIF) Uji Heteroskedastisitas
juga menunjukkan semua variabel Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk
bebas memiliki nilai VIF < 10. Maka menguji apakah dalam sebuah model
Page | 278
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

regresi, terjadi perbedaan varian berbeda disebut heteroskedasitas.


residual dari suatu periode pengamatan Untuk melihat ada tidaknya
ke pengamatan yang lain. Jika varian heteroskedastisis dapat dilakukan
residual dari suatu periode pengamatan dengan melihat gambar hasil SPSS
ke pengamatan lain tetap disebut berikut ini :
homoskesdastisitas, dan jika varian

Sumber : Data Primer diolah

Gambar 2 : Uji Heteroskedastisitas

Dari Gambar terlihat titik-titik menyebar


secara acak, tidak membentuk sebuah pola 4.5 Uji Hipotesis
tertentu yang jelas, serta tersebar di atas Uji Kelayakan Model (Uji F)
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, Uji kelayakan model yang
maka dapat disimpulkan bahwa tidak menunjukkan apakah model regresi
terjadi gangguan heteroskedastisitas pada Goodness Offit untuk diolah lebih lanjut.
model regresi. Hal ini menunjukkan bahwa Pengujian dilakukan dengan menggunakan
hasil estimasi regresi linier berganda layak signifikan level 0,05 (α=5%). Hasil dari uji
digunakan untuk interprestasi dan analisa kelayakan model yang disajikan pada tabel
lebih lanjut. 13.

Page | 279
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

a
1 Regression 245.431 3 81.810 17.522 .000

Residual 144.741 31 4.669

Total 390.171 34

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1


b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan pada tabel 13 model yang dihasilkan baik dan dapat


maka dapat disimpulkan bahwa nilai F digunakan untuk analisis selanjutnya
hitung sebesar 17,522 dengan tingkat
signifikansi 0,000. Karena probabilitas Uji Koefisien Determinasi (R2)
signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 Koefisien determinasi
(α=5%), maka hasil dari model regresi menunjukkan proporsi dari varian yang
menunjukkan bahwa ada pengaruh diterangkan oleh persamaan regresi
variabel standar akuntansi pemerintah, terhadap varian total. Dari uji
sistem pengendalian intern dan determinasi dihasilkan nilai R2
kompetensi staf akuntansi terhadap sebagaimana dapat dilihat dalam tabel
kualitas laporan keuangan pemerintah 14 sebagai berikut :
daerah. Hal ini menunjukkan bahwa
b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the

Model R R Square Square Estimate

a
1 .793 .629 .593 2.16080

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1


b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data primer diolah

Hasil Uji koefisien determinasi berganda adalah sebesar 62,9%. Sedangkan


dapat diketahui R square (R2) sebesar sisanya 37,1% dikontribusi oleh faktor
0,629 atau 62,9% yang menunjukkan lainnya diluar model penelitian.
kontribusi dari variabel standar Koefisien korelasi berganda digunakan
akuntansi pemerintah, sistem untuk mengukur keeratan hubungan
pengendalian intern dan kompetensi staf secara simultan antara variabel variabel
akuntansi tehadap variabel kualitas independen terhadap variabel dependen.
laporan keuangan pemerintah daerah Koefisien korelasi berganda ditunjukkan
Page | 280
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

dengan (R) sebesar 0,793 atau 79,3% Uji t digunakan untuk


yang mengindikasikan bahwa korelasi mengetahui variabel bebas secara parsial
atau hubungan antara variabel standar atau individu mempunyai pengaruh
akuntansi pemerintah, sistem terhadap variabel terikat (Ghozali,
pengendalian intern dan kompetensi staf 2011). Hasil pengujian hipotesis secara
akuntansi tehadap variabel kualitas parsial dengan menggunakan SPSS
laporan keuangan pemerintah daerah. didapat hasil uji t seperti yang tersaji
pada tabel 15 berikut :
Uji Statistik t

a
Coefficients
Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 6.823 3.353 2.035 .051

X1 .297 .121 .418 2.457 .020

X2 .196 .132 .247 1.481 .149

X3 .212 .188 .213 1.130 .267

a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan Tabel 15 dapat


diinterpretasikan sebagai berikut : (1) 4.6 Pembahasan
Standar akuntansi pemerintah Pengaruh Standar Akuntansi
berpengaruh positif terhadap kualitas Pemerintah
laporan keuangan pemerintah daerah, terhadap Kualitas
hal ini dibuktikan dengan tingkat Laporan Keuangan
signifikan sebesar 0,020 < 0,05 dan Pemerintah Kota Surabaya
hipotesis diterima. (2) Sistem Hasil penelitian menemukan bahwa
pengendalian intern berpengaruh negatif standar akuntansi pemerintah
terhadap kualitas laporan keuangan memberikan pengaruh yang positif
pemerintah daerah, hal ini dibuktikan terhadap kualitas laporan keuangan
dengan signifikan sebesar 0,149 > 0,05 Pemerintah Kota Surabaya dengan
dan hipotesis ditolak. (3) Kompetensi nilai signifikansi sebesar 0,020 <
staf akuntansi berpengaruh negatif 0,05. Sosialisi terus-menerus yang
terhadap kualitas laporan keuangan dilakukan Pemerintah Kota Surabaya
pemerintah daerah, hal ini dibuktikan tentang pemahaman standar akuntansi
dengan tingkat signifikan sebesar 0,267 pemerintah yang dipakai yaitu
> 0,05 dan hipotesis ditolak. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun

Page | 281
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

2010 maupun Undang-Undang keandalan pelaporan keuangan,


Nomor 32 Tahun 2014 tentang pengamanan aset negara, dan
Pemerintah Daerah, kepada Satuan ketaatan terhadap peraturan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di perundang-undangan tidak memiliki
lingkungan Pemerintah Kota pengaruh terhadap pencapaian
Surabaya semakin memudahkan kualitas laporan keuangan Pemerintah
Pemerintah Kota Surabaya dalam Kota Surabaya. Sistem pengendalian
menyusun laporan keuangannya intern belum berfungsi mencegah
dengan tepat waktu dan atau mendeteksi terjadinya kesalahan
meminimalisir kesalahan pencatatan dalam proses akuntansi serta dapat
dalam proses penyusunan laporan memberikan perlindungan bagi data
keuangannya. Hasil penelitian ini organisasi dari adanya ancaman
sejalan dengan penelitian yang penyelewengan atau sabotase sistem.
dilakukan oleh Nugraheni (2008) dan Hasil penelitian ini sejalan dengan
Andini (2015), yang mengemukakan Mokoginta, et el (2017) bahwa
ada hubungan positif dan signifikan pengendalian intern berpengaruh
antara standar akuntansi pemerintah negatif terhadap terhadap kualitas
dengan kualitas laporan keuangan laporan keuangan daerah. Namun
pemerintah daerah. Hal ini berarti penelitian ini tidak sejalan penelitian
bahwa semakin baik penerapan Indriya (2013) yang membuktikan
standar akuntansi pemerintah yang bahwa sistem pengendalian internal
digunakan dalam penyusunan laporan pemerintah memiliki pengaruh
keuangan pemerintah daerah, akan terhadap kualitas laporan keuangan.
meningkatkan kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah. Pengaruh Kompetensi Staf
Akuntansi terhadap Kualitas
Pengaruh Sistem Pengendalian Laporan Keuangan Pemerintah
Intern terhadap Kualitas Laporan Kota Surabaya
Keuangan Pemerintah Kota Kompetensi staf akuntansi
Surabaya merupakan salah satu faktor
Hasil penelitian menemukan bahwa terpenting dalam penyusunan laporan
sistem pengendalian intern keuangan agar terciptanya laporan
memberikan pengaruh yang negatif keuangan yang memiliki kualitas
terhadap kualitas laporan keuangan nilai informasi yang baik sehingga
pemerintah daerah dengan nilai dapat digunakan oleh pengguna
signifikansi sebesar 0,149 > 0,05. informasi laporan keuangan. Dalam
Sistem pengendalian intern yang pengelolaan keuangan daerah yang
merupakan proses yang integral pada baik, Satuan Kerja Perangkat Daerah
tindakan dan kegiatan uang dilakukan (SKPD) harus memiliki sumber daya
terus-menerus oleh pimpinan dan manusia yang berkualitas dan
seluruh pegawai untuk memberikan berkompeten, yang didukung dengan
keyakinan yang memadai atas latar belakang pendidikan akuntansi,
tercapainya tujuan organisasi melalui sering mengikuti pendidikan dan
kegiatan yang efektif dan efisien, pelatihan - pelatihan, dan juga
Page | 282
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

mempunyai pengalaman di bidang pengaruh yang positif terhadap


keuangan. Hal ini sejalan dengan kualitas laporan keuangan
penelitian Famela (2013) dan Andini Pemerintah Kota Surabaya dengan
(2015) yang mengemukakan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,020 <
kompetensi staf akuntansi 0,05, mengindikasikan bahwa
berpengaruh positif terhadap kualitas Pemerintah Kota Surabaya dalam
laporan keuangan pemerintah daerah. menyusun laporan keuangannya
Hasil berbeda diungkap dalam sudah sesuai dengan standar
penelitian ini, yang menemukan akuntansi pemerintah yang berlaku,
bahwa kompetensi staf akuntansi sehingga dapat tepat waktu dalam
memberikan pengaruh yang negatif melaporakan ke Badan Pemeriksa
terhadap kualitas laporan keuangan Keuangan (BPK) dan
Pemerintah Kota Surabaya dengan meminimalisir kesalahan pencatatan
nilai signifikansi sebesar 0,267 > dalam proses penyusunan laporan
0,05. Terlihat dalam deskripsi keuangannya. (3) Pengujian
penelitian yang menunjukkan bahwa terhadap sistem pengendalian intern
responden berasal dari latar belakang memberikan pengaruh yang negatif
pendidikan non akuntansi yaitu terhadap kualitas laporan keuangan
sebesar 66%. Hal ini menunjukkan pemerintah daerah dengan nilai
bahwa posisi bagian akuntansi lebih signifikansi sebesar 0,149 > 0,05,
didominasi memiliki latar belakang mengindikasikan bahwa, sistem
pendidikan non akuntansi. Namun pengendalian intern yang
dengan latar belakang pendidikan non merupakan proses yang integral
akuntansi tersebut tidak meiliki pada tindakan dan kegiatan uang
pengaruh terhadap kualitas laporan dilakukan terus-menerus oleh
keuangan Pemerintah Kota Surabaya. pimpinan dan seluruh pegawai
untuk memberikan keyakinan yang
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN memadai atas tercapainya tujuan
BATASAN PENELITIAN organisasi melalui kegiatan yang
5.1 Kesimpulan efektif dan efisien, keandalan
Berdasarkan penelitian yang pelaporan keuangan, pengamanan
telah dilakukan dengan melalui aset negara, dan ketaatan terhadap
beberapa uji yang telah dijelaskan peraturan perundang-undangan
sebelumnya, maka diperoleh tidak memiliki pengaruh terhadap
kesimpulan bahwa : (1) Berdasarkan pencapaian kualitas laporan
uji kelayakan model diketahui keuangan Pemerintah Kota
bahwa Standar Akuntansi Surabaya. (4) Pengujian terhadap
Pemerintah, Sistem Pengendalian kompetensi staf akuntansi
Intern dan Kompetensi Staf memberikan pengaruh yang negatif
Akuntansi layak digunakan dalam terhadap kualitas laporan keuangan
penelitian terhadap Kualitas Pemerintah Kota Surabaya dengan
Laporan Keuangan Daerah. (2) nilai signifikansi sebesar 0,267 >
Pengujian terhadap standar 0,05, terjadi karena posisi bagian
akuntansi pemerintah memberikan akuntansi di Pemerintahan Kota
Page | 283
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

Surabaya yang lebih didominasi Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis


memiliki latar belakang pendidikan Multivariate dengan Program SPSS.
non akuntansi namun tidak Edisi Ketujuh. Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
memberikan pengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan Indriya, K. 2013. Pengaruh sistem
Pemerintah Kota Surabaya. pengendalian intern pemerintah
(SPIP) terhadap kualitas laporan
5.2 Implikasi keuangan dan implikasinya terhadap
Kepada pihak terkait dalam akuntabilitas keuangan : Penelitian
Pada Laporan Realisasi Anggaran di
hubungannya dengan sistem
Pemerintah Daerah Kabupaten
pengendalian intern Pemerintah Wilayah Provinsi Jawa Barat.
Kota Surabaya, untuk lebih Skripsi. Bandung : Fakultas
meningkatkan fungsi sistem Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
pengendalian intern dalam rangka UPI.
menunjang kualitas laporan
Kurnia dan I. Famela. 2013. Pengaruh
keuangan Pemerintah Kota
kompetensi pegawai dan komitmen
Surabaya. organisasi terhadap kualitas laporan
keuangan Satuan Kerja Perangkat
5.3 Saran Daerah (SKPD) di Kota Bandung.
Bagi penelitian selanjutnya Skripsi. Bandung : Fakultas
diharapkan dapat menambahkan Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI.
variabel-variabel lain yang masih
mempengaruhi kualitas laporan Mardiasmo. 2006. Akuntansi Sektor Publik.
keuangan pemerintah daerah Yogyakarta : Penerbit Andi
misalnya hasil audit dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK). Mokoginta, N., L. Lambey, dan W. Pontoh.
2017. Pengaruh Sistem Pengendalian
Intern Dan Sistem Akuntansi
DAFTAR PUSTAKA Keuangan Daerah Terhadap Kualitas
Laporan KeuanganPemerintah.
Andini, D. dan Yusrawati. 2015. Pengaruh Jurnal Riset Akuntansi Going
Kompetensi Sumber Daya Manusia Concern 12(2), 2017, 874-890.
Dan Penerapan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Nugraheni, P. dan I. Subaweh. 2008.
Laporan Keuangan Daerah Pada Pengaruh penerapan standar
Satuan Kerja Perangkat Daerah akuntansi pemerintahan terhadap
(SKPD) Kabupaten Empat Lawang kualitas laporan keuangan. Jurnal
Sumatera Selatan. Jurnal Ekonomi, Ekonomi Bisnis No. 1 Vol. 13.
Manajemen Dan Akutansi I Vol. 24
No. 1 Juni 2015. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 32
Tahun 2014 tentang Kebijakan
Bastian, I. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Pemerintah Kota
Suatu Pengantar. Penerbit Erlangga. Surabaya.
Yogyakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan.
Page | 284
Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXIII No. 2_Desember 2018
Gita Desipradani & Fitri Nuraini

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor


__________________________________ 59 Tahun 2007 tentang Pedoman
___.Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pengelolaan Keuangan Daerah. Sugiyono. 2004. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta
_______________________________ Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2013
_______.Nomor 60 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan
tentang Sistem Pengendalian Standar Kompetensi Manajerial
Intern Pemerintah. Pegawai Negeri Sipil.

Page | 285

Anda mungkin juga menyukai