Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) yang berjudul
“Statistik Kesehatan”.
Adapun makalah IKM ini tentunya dengan bantuan dari berbagai pihak dalam proses
pembuatan makalah ini, sehingga tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya yang telah membantu dalam penyelesaian makalah.
Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini mulai dari penyusunan maupun materi tersebut. Untuk itu diperlukan
kritik dan saran agar dapat memperbaiki makalah ini lebih baik lagi.
Akhirnya penyusun mengharapkan dari makalah ini agar dapat menambah wawasan
mengenai statistik dalam bidang kesehatan yang berkaitan dengan ilmu kesehatan
masyarakat.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan yang pada mulanya statistik hanya menyangkut unsur-
unsur negara. Namun, sekarang statistik telah diperlukan oleh seluruh aspek kehidupan tidak
terkecuali bagi aspek kesehatan yang kita kenal dengan statistik kesehatan. Secara lebih
terinci statistik kesehatan adalah suatu cabang dari statistik yang berurusan dengan cara-cara
pengumpulan, kompilasi, pengolahan dan interpretasi fakta-fakta numerik sehubungan
dengan sehat dan sakit, kelahiran, kematian, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan itu
pada populasi manusia berdasarkan propabilita. Apabila kegiatan pencatatan ini ditujukan
khusus pada kejadian-kejadian kehidupan manusia tertentu, yakni kelahiran, kematian,
perkawinan dan perceraian, disebut statistik vital (vital statistic), atau sering juga disebut
statistik kehidupan (bio statistic).
Dewasa ini, sebagian besar masyarakat di Indonesia kurang sadar dengan adanya
program KB (Keluarga Berencana) .Masalah ini sering ditemukan pada masyarakat yang
primitif , yang kental akan adat istiadat setempat. Mereka menganggap bahwa banyak anak
itu akan mendatangkan banyak rezeki. Kurang kesadaran dari mereka yang membuat
sebagian besar penduduk bangsa ini terancam oleh kemiskinan. Dan kemiskinan juga yang
menyebabkan mereka sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ,akibatnya terjadilah
ledakan pada meningkatnya angka fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Dalam statiska kesehatan ini suatu permasalahan dapat dimonitoring dan dievaluasi
melalui data yang dapat dipercaya dan tepat waktu, serta diharapkan seluruh kegiatan
pengolahan data akan menghasilkan informasi, memberikan bobot untuk melakukan
perbaikan dalam rangka membantu mengambil keputusan yang tepat.
TINJAUAN PUSTAKA
Secara etimologi, statistik berasal dari bahasa romawi states, yang berarti negara,
negarawan. Diartikan demikian karena statistik pada waktu itu banyak digunakan untuk
urusan negara, seperti biaya pajak dan jumlah penduduk.
Secara umum, arti statistik di bedakan menjadi dua bagian besar, yaitu arti statistik
secara sempit dan arti statistik secara luas. Arti statistik secara sempit merupakan ukuran,
sebagai wakil dari kumpulan fakta mengenai sesuatu hal. Sedangkan dalam arti luas, statistik
merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis
data, termasuk cara pengambilan kesimpulan dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian
berdasarkan konsep probabilitas.
Statistik merupakan ilmu yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan data
serta sifat-sifat data. Adapun kegiatan statistik adalah pengumpulan data, pengolahan data,
penyajian data, menganalisis data, penariikan kesimpulan, serta pembuatan keputusan yang
didasarkan atas data yang diperoleh. Data diperoleh dari fakta. Kegunaan data adalah
memberikan informasi kepada yang membutuhkan.
Aplikasi statistik dalam bidang kesehatan mempunyai ruang lingkup yang semakin
luas, tidak hanya pada masalah medis saja, tetapi mencakup bidang keluarga berencana,
demografi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, serta peristiwa penting dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari atau disebut vital event seperti kelahiran, kematian, perkawinan,
kesakitan, umur harapan hidup, fertilitas, dan lain-lainnya.
Sesuatu dikatakan statistik apabila:
Merupakan argegat. Argegat adalah kumpulan fakta-fakta yang diperoleh dari objek
yang kita amati.
Diperoleh dengan cara menghitung atau mengukur.
Mempunyai variablitas.
Ruang lingkup dari statistik meliputi statistik deskritif dan statistik inferensial.
1. Statistik deksritif /deduktif , merupakan metode dan prosedur statistik yang dipakai
hanya berbatas pada pengumpulan, penyajian, dan analisa data dalam bentuk narasi,
tabulasi, atau daigram, serta perhitungan presentase, nilai rata-rata, standar eviasi dan
lain-lain dari data sampel, tanpa perlu adanya peramalan dan pembuktian statistik
terhadap grup data yang lebih luas atau populasi.
Menurut Departemen Kesehatan RI, data statistik untuk kesehatan berasal dari beberapa
sumber, yaitu:
1. Sensus Penduduk
Survei dilakukan setiap sepuluh tahun sekali diantara dua sensus penduduk,
dipergunakan untuk keperluan estimasi jumlah penduduk, angka kelahiran, angka
kematian, mobilitas penduduk, serta keadaan sosio-ekonomi penduduk.
Mengukur peristiwa-peristiwa yang penting atau vital event yang terjadi dalam
masyarakat.
Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetagui masalah kesehatan yang
terdapat dalam berbagai kelompok masyarakat.
Membandingkan status kesehatan masyarakat di suatu tempat dengan tempat lain atau
status kesehatan masyarakat sekarang dengan masa lampau.
Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa yang akan datang.
Evaluasi tentang perjalanan,keberhasilan,dan kegagalan dari suatu program kesehatan
atau pelayanan kesehatan yang sedang di jalankan.
Keperluan etimasi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan serta
menentukan secara pasti target pencapaian tujuan.
Keperluan penelitian terhadap masalah kesehatan,keluarga berencana,dan lingkungan
hidup.
Perencanaan dan sistem administrasi kesehatan.
Keperluan publikasi ilmiah di media massa.
2.7. Data
Data adalah kumpulan hasil pengamatan atau pengukuran terhadap sifat atau
karkteristik yang di teliti. Data merupakan konsep jamak dari datum yang berarti
suatu himpunan angka yang berasal dari hasil pengukuran individu. Sedangkan dari
kumpulan data-data disebut agregat.
Data kualitatif adalah data yang tidak dilukiskan dengan bilangan, melainkan
dengan nama kategori dan atribut, misalnya baik, rusak, gagal, berhasil, dan
sebagainya.
Data yang diperoleh dari mengukur dengan alat ukur perlu dinyatakan dalam ukuran
skala. Skala untuk data untuk kualitatif adalah skala nominal dan ordinal, sedangkan
untuk data kuantitatif adalah skala interval dan rasio.
2. Pengumpulan Data
Mengumpulkan data statistik dapat dilakukan baik dengan sensus atau
sampling. Ada 3 macam teknik yang dapat dijalankan, yaitu:
Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data
maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara
pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada
1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara
dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian
kualitatif) Wawancara terbagi atas :
Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak
hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun
juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi
(situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk
mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Angket / Kuesioner
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket
cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di
berbagai wilayah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono,
2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip
pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara
lain :
a. Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan
untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan
jawaban.
b. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan
responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh
istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti
bahasa Inggris, dsb.
c. Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika
terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan
jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk
memilih jawaban yang disediakan.
Macam-macam kuesioner :
a. Kuesioner tertutup Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah
pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling
sesuai.
b. Kuesioner terbuka Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga
responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.
c. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup Dimana pertanyaan
tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
d. Kuesioner semi terbuka Pertanyaan yang jawabannya telah
tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
3. Pengolahan Data
Data mentah yang terkumpul diolah, dikelompokkan dan disusun menjadi
array, dihitung karakteristik – karakteristiknya dan seterusnya.
4. Penyajian Data
Penyajian data bertujuan agar hasil penelitian dapat dibaca dengan mudah dan
dipahami oleh orang lain.juga agar dapat dianalisis dan disimpulkan. Ada
beberapa penyajian data yang dapat dilakukan, yaitu:
Penyajian secara naratif
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk cerita (teks). Cara ini jarang
dipergunakan, karena dengan cerita sering kali persoalan kuarang
dapat digambarkan dengan jelas, misalnya dalam mengemukakan
perbandingan antara beberapa angka dan sebagainya.
Data Demografi
yaitu data tentang jumlah penduduk, pembagiannya menurut jenis
kelamin, usia, pendidikan, pekerjaanm besarnya angka perkembangan
dan sebagainya.
Data Kesehatan Lingkungan
Misalnya jumlah rumah dan keadaannya, jumlah sumber air minum,
jumlah jamban, tempat pembuangan sampah, pembuangan air limbah
dan sebagainya.
a. Nonrandom (non acak), yaitu hanya anggota-anggota tertentu saja yang menjadi
anggota sampel. Pemilihan sampel non acak memiliki beberapa cara, yaitu:
Sampling Sistematis
(Sugiyono, 2001: 60) menyatakan bahwa sampling sistematis adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi
nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua
anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau
kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu
maka yang diambil sebagai sampel adalah 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai
100.
Sampling Kuota
Menurut (Sugiyono, 2001: 60) menyatakan bahwa sampling kuota adalah
teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Menurut (Margono, 2004: 127) dalam
teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akantetapi diklasifikasikan dalam
beberapa kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum
tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit
sampling. Setelah jatah terpenuhi, pengumpulan data dihentikan. Sebagai contoh,
akan melakukan penelitian terhadap pegawai golongan II, dan penelitian
dilakukan secara kelompok. Setelah jumlah sampel ditentukan 100, dan jumlah
anggota peneliti berjumlah 5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih
sampel secara bebas sesuai dengan karakteristik yang ditentukan (golongan II)
sebanyak 20 orang.
Sampling Aksidental
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data (Sugiyono, 2001: 60). Menurut (Margono, 2004: 127) menyatakan
bahwa dalam teknik ini pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu.
Peneliti langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui. Misalnya
penelitian tentang pendapat umum mengenai pemilu dengan mempergunakan
setiap warga negara yang telah dewasa sebagai unit sampling. Peneliti
mengumpulkan data langsung dari setiap orang dewasa yang dijumpainya, sampai
jumlah yang diharapkan terpenuhi.
Sampling Purposive
(Sugiyono, 2001: 61) menyatakan bahwa sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut (Margono, 2004: 128),
pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri
tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri
populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Degan kata lain unit sampel yang
dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan
berdasarkan tujuan penelitian. Misalnya akan melakukan penelitian tentang
disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang
kepegawaian saja.
Sampling Jenuh
Menurut (Sugiyono, 2001: 61), sampling jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain
sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk
dijadikan sampel (Sugiyono, 2001: 61). Begitu seterusnya, sehingga jumlah
sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggelinding, makin lama
semakin besar. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel purposive
dan snowball. Teknik sampel ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Rate yang dihitung dari total populasi didalam suatu area sebagai denominator
(penyebut) disebut rate crude atau angka kasar (purata kasar). Sedangkan rate yang
dihitung dari kelompok atau segmen tertentu disebut specific rate atau angka spesifik
(purata spesifik)
Jumlah kematian ibu hamil, melahirkan dan dalam masa nifas selama 1 tahun
x 1000
Jumlah kelahiran hidup dan mati selama 1 tahun tersebut
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai ulasan diatas, dapat kami simpulkan bahwa statistik kesehatan erat
kaitannya dengan permasalahan kesahatan saat mengalami kegagalan atau keberhasilan
program guna untuk menganalisa kecenderungannya. Analisa perbandingan tersebut dapat
dilihat antar waktu dan tempat, mempunyai tujuan dalam menjawab masalah yang ada dalam
masyarakat dengan membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi dengan penelitian.
Statistik kesehatan merupakan suatu wadah untuk dapat memonitoring suatu kemajuan status
kesehatan di suatu wilayah tertentu, mengevaluasi program kesehatan masyarakat, serta dapat
menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih dalam memberi contoh studi kasus dan lebih detail dalam
menjelaskan tentang statistik kesehatan dengan sumber-sumber yang lebih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak dan Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta:
SalembaMedika.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2008. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.