Menimbang : a. bahwa penanganan pasien gawat darurat perlu dipandu
oleh kebijakan dan prosedur yang memperhatikan kecepatan dan ketepatan dalam penanganan pasien gawat darurat;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a perlu menetapkan Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Nusa Penida I Tentang Kebijakan Penanganan Pasien Gawat Darurat di UPT. Puskesmas Nusa Penida I;
Mengingat : 1. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
3. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014
tentang Keperawatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5542);
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
6. 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 231);
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
8. Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I
TENTANG KEBIJAKAN PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT DI UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I.
Kedua : Penanganan pasien gawat darurat memperhatikan tingkat
kegawatdaruratan pasien dimana mengutamakan pasien yang lebih urgen.
Ketiga : Apabila pasien gawat darurat yang memerlukan
penyelamatan jiwa ( life saving ) tidak diantar oleh keluarga dapat langsung dilakukan tindakan tanpa persetujuan tindakan medis.
Keempat : Pasien gawat darurat yang akan menggunkan jaminan
kesehatan dimana kelengkapan administrasi belum lengkap diberikan waktu 2 x 24 jam untuk melengkapi persyaratan jaminan kesehatan.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Sampalan Pada tanggal : 1 April 2016