Anda di halaman 1dari 7

TELAAH JURNAL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Kritis
Dosen Pengampu : Dewi Prasetyani, M.Kep

Disusun oleh:
Badriatus sa’diyah (108116012)
Ruci indra Jhaladri (108116029)
Yola Amelia ( 108116034 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2019
TELAAH JURNAL

Jurnal Pertama

1. Judul Jurnal dan Nama Peneliti


a. Judul
Pengaruh mobilisasi progresif level 1 terhadap tekanan darah dan saturasi
oksigen pasien dengan penurunan kesadaran
b. Nama Peneliti
Suyanti, Miranti Florencia Iswari, Marwan Riki Ginanjar
2. Latar Belakang
Nilai saturasi oksigen pasien yang mengalami penurunan kesadaran terutama
pada stroke dan cidera kepala akan mempengaruhi tekanan darah menjadi tidak
stabil.
3. Rumusan Masalah
Apa pengaruh dari mobilisasi progresif level 1 terhadap tekanan darah dan
saturasi oksigen pasien dengan penurunan kesadaran

4. Tujuan hasil penelitian


Untuk mengetahui pengaruh mobilisasi progresif level 1 terhadap tekanan darah
dan saturasi oksigen pasien dengan penurunan kesadaran di ruang ICU Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang
5. Telaah Hasil Penelitian
a. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian
Pra-Eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest without control
group design. Subjek penelitian adalah pasien yang mengalami penurunan
kesadaran dengan tekanan darah dan saturasi oksigen yang tidak stabil di
ruang ICU Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
b. Prosedur Penelitian
Pengambilan sampel pada penelitian ini sebanyak 16 responden dilakukan
secara consecutive sampling dengan kriteria inklusi: pasien yang dirawat di
ICU dengan penurunan tingkat kesadaran yang tekanan sistolik berkisar 90-
180 dan saturasi oksigen berkisar >90%, usia >18 tahun, pasien yang
terpasang monitor.
c. Hasil Penelitian
Berdasarkan karakteristik responden sebagian besar berjenis kelamin
perempuan yaitu sejumlah 10 responden (62,5 %) dengan rata-rata usia
responden 65,50, usia minimun responden 54 tahun dan usia maksimum 76
tahun. Pada hasil analisis univariat didapatkan sebagian besar mengalami
peningkatan tekanan darah sistole, diastole maupun saturasi oksigen pada
seluruh responden. Sedangkan pada analisis bivariat didapatkan Hasil uji
Wilcoxon Signed Rank Test antara data pre-test dan posttest tekanan darah
dengan nilai α = 5% didapatkan p value < 0,001 (systole), < 0,001 (diastole)
dan < 0,001 (saturasi oksigen) yang artinya Ho di tolak dengan asumsi bahwa
ada beda tekanan darah systole, diastole dan saturasi oksigen sebelum dan
sesudah intervensi mobilisasi progresif level 1.
6. Pembahasan
Tekanan darah sistole merupakan tekanan darah yang terukur pada saat
ventrikel kiri jantung berkontraksi. Darah mengalir dari jantung ke pembuluh
darah arteri sehingga pembuluh darah teregang maksimal karena tekanan
maksimum yang diberikan oleh darah. (Ardiansyah, 2012). Tekanan darah
diastole merupakan tekanan darah yang terjadi saat jantung berelaksasi. Pada
saat diastole, tidak ada darah yang mengalir dari jantung ke pembuluh darah
sehingga pembuluh darah dapat kembali ke ukuran normalnya, sementara
darah didorong ke bagian arteri lebih distal (Ardiansyah, 2012). Saturasi
oksigen adalah rasio antara jumlah oksigen aktual yang terikat oleh
hemoglobin terhadap kemampuan total Hb darah mengikat O2. Saturasi
oksigen (SaO2) merupakan persentase hemoglobin (Hb) yang mengalami
saturasi oleh oksigen yang mencerminkan tekanan oksigen arteri darah (PaO2)
yang digunakan untuk mengevaluasi status pernafasan (Zakiyyah, 2014;
Lestari, 2016).
7. Implikasi Terhadap Penyelesaian Masalah
Mobilisasi progresif level I dapat meningkatkan tekanan darah dan saturasi
oksigen pasien dengan penurunan kesadaran. Sehingga mobilisasi progresif
level I dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan
tekanan darah dan saturasi oksigen pasien dengan penurunan kesadaran yang
mudah dan aman

8. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh mobilisasi progresif level 1 terhadap
tekanan darah systole, tekanan darah diastole dan saturasi oksigen dengan
nilai p value < 0,001 (tekanan darah systole) p value < 0,001 (tekanan darah
diatole) dan p value < 0,001 (saturasi oksigen).
b. Saran
Perlu dipertimbangkan untuk pelayanan kesehatan terutama rumah sakit
Sakit Muhammadiyah Palembang khususnya di ruang Intensive Care Unit
dapat memberikan intervensi mobilisasi progresif level 1 pada pasien yang
mengalami tekanan darah dan saturasi oksigen yang tidak stabil

9. Referensi
Suyanti, dkk. 2019. Pengaruh Mobilisasi Progresif Level 1 Terhadap
Tekanan Darah Dan Saturasi Oksigen Pasien Dengan Penurunan Kesadaran.
Indonesian Jurnal for Health Sciences. Vol 3 No 2.
Jurnal Kedua
1. Judul Jurnal dan Nama Peneliti
a. Judul
Pengaruh tindakan penghisapan lendir endotrakeal tube (ETT) terhadap
kadar saturasi oksigen pada pasien yang dirawat di ruang ICU RSUP Prof.
DR. R. D KANDOU MANADO
b. Nama Peneliti
Berty Irwin Kitong, Mulyadi, Reginus Malara
2. Latar Belakang Masalah Penelitian
Keberhasilan pengobatan pada penderita dengan gagal nafas tidak hanya
tergantung pada deteksi sejak dini, tetapi juga dari pemahaman akan
mekanisme penyebabnya. Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan gagal
nafas adalah obstruksi jalan nafas, termasuk obstruksi pada Endotrakeal Tube
(ETT).
3. Rumusan Masalah Penelitian
Bagaimana pengaruh tindakan penghisapan lendir endotrakeal tube (ETT)
terhadap kadar saturasi oksigen pada pasien yang dirawat di ruang ICU RSUP
Prof. DR. R. D KANDOU MANADO.
4. Tujuan Telaah Hasil Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Tindakan Penghisapan Lendir
ETT terhadap kadar saturasi oksigen pada pasien yang dirawat di ruang ICU RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
5. Telaah Hasil Penelitian
a. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Pre-eksperimen
dengan menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design,
yang mengungkapkan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok
subyek. Suatu kelompok diberi perlakuan, tetapi sebelumnya diberikan pre-
test, setelah itu dilakukan post-test (Wasis, 2006).
b. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini, data-data awal tentang kadar saturasi oksigen
dikumpulkan melalui pre test. Meliputi nilai dari hasil pengukuran dengan
menggunakan alat oksimetri. Selanjutnya responden akan diberikan tindakan
pengisapan lendir (suction). Setelah melakukan tindakan melalui perlakuan,
data akhir penelitian ini diambil melalui post test meliputi data-data
mengenai kadar saturasi oksigen dengan pemantauan menggunakan alat
oksimetri.
c. Hasil Penelitian
Hasil menunjukkan terjadi penurunan kadar saturasi oksigen dari responden
yaitu adanya selisih nilai kadar saturasi oksigen sebesar 5,174 %. Selain itu
dari hasil uji statistik t-Test pada responden yaitu terdapat pengaruh yang
signifikan dimana nilai p-value =0,000 (α< 0.05)..

6. Pembahasan
Menurut Muhamat Nofiyanto dalam penelitiannya tentang “Perbedaan Nilai
Saturasi Oksigen Berdasarkan Ukuran Kateter Suction Pada Tindakan Open
Suction Di Ruang General Intensive Care Unit RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung”
menyimpulkan bahwa ukuran kanul suction yang lebih besar (14 Fr) dapat
menurunkan Kadar Saturasi Oksigen lebih banyak dibandingkan dengan ukuran
yang lebih kecil (12 Fr).
7. Implikasi Terhadap Penyelesaian Masalah
Hasil penelitian ini sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Maggiore,
et al (2013), tentang Decreasing the Adverse Effects of Endotracheal Suctioning
During Mechanical Ventilation by Changing Practice, dimana 46,8% responden
mengalami penurunan saturasi oksigen dan 6,5% disebabkan karena tindakan
suction. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tindakan
suction dapat menyebabkan terjadi penurunan kadar saturasi oksigen.
8. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh tindakan penghisapan
lendir endotrakeal tube (ETT) terhadap kadar saturasi oksigen pada pasien yang
dirawat di ruang ICU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado serta terdapat
perbedaan kadar saturasi oksigen sebelum dan sesudah diberikan tindakan
penghisapan lendir.
9. Referensi

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan – Konsep dan Aplikasi


Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Penerbit Salemba Medika
Bayuningsih, R. 2011. Efektivitas Penggunaan Nesting Dan Prone
Terhadap Saturasi Oksigen Dan Frekuensi Nadi Pada Bayi Premature Di
RSUD Kota Bekasi. Depok : FKUI
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. 2011. Standar Prosedur Operasional
(SPO) BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Manado
Boswick, J.A. 1988. Perawatan Gawat Darurat. Jakarta : EGC
Brooker, C. 2001. Kamus Saku Keperawatan. Edisi 31. Jakarta : EGC
.2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta : EGC
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Edisi 8. Jakarta : EGC
Djojodibroto, D. 2009. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta :
EGC
Dobson, M.B. 1994. Penuntun Praktis Anestesi. Jakarta : EGC
Hidayat, A.A.A. 2005. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Buku 2.
Jakarta : Penerbit Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai