2016
KATA PENGANTAR
Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program
pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi.
Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari sempurna . Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan
dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif.
Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan kepada kita dalam
melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan di
lembaga pelatihan kerja .
Direktur
Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
1
DAFTAR ISI………..
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
2
LAMPIRAN
1. BUKU INFORMASI
2. BUKU KERJA
3. BUKU PENILAIAN
Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Juru
Gambar Arsitektur yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Melaksanakan
prosedur K3 dan lingkungan di tempat kerja, sehingga untuk kualifikasi jabatan
kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi
pelatihan lainnya, yaitu:
Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini
adalah “Melaksanakan prosedur K3 dan lingkungan di tempat kerja”.
1. Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal K3-LH, komunikasi dan
kerjasama di tempat kerja.
4. Deskripsi Unit
Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
diperlukan dalam Melaksanakan Prosedur K3 dan Lingkungan di Tempat Kerja
yang dilakukan oleh Juru Gambar Arsitektur
BATASAN VARIABEL
PANDUAN PENILAIAN
2. Konteks penilaian
Unit ini harus dinilai berdasarkan saat bekerja atau tidak bekerja. Penilaian harus
meliputi, jenis metode-metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan
penunjang.
3. Aspek penting penilaian
Petunjuk wajib ini meliputi, pemahaman pentingnya bekerja sesuai dengan prosedur
K3 dan Lingkungan yang didemonstrasikan, serta implikasi-implikasi potensial atas
kelalaian pelaksanaan prosedur-prosedur tersebut.
Yang dimaksud adalah unit inti yang menopang kinerja optimal di seluruh unit-unit
lain. Direkomendasikan bahwa unit ini dinilai/dilatih sesuai dengan unit-unit layanan
dan operasional lain.
Kompetensi Kunci
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1
Metode/
Waktu
Elemen Kompetensi Indikator Unjuk Kerja (IUK) Silabus Media
Pembelajaran
/ Kriteria Unjuk Kerja Persyaratan Kompetensi Pembelajaran
T P Jml
1. Mengikuti prosedur kerja dan memberikan laporan
K3 dan Lingkungan 45 45 90
tentang pelaksanaan K3 dan lingkungan
1.1. Prosedur K3 dan Dapat menjelaskan Prosedur K3 dan Ceramah 15 15 30
lingkungan terkait dengan pengertian K3 dan Lingkungan Lingkungan Untuk Juru Diskusi
pekerjaan juru gambar Dapat menjelaskan Prosedur Gambar Demonst
arsitektur dikuasai dengan K3 dan Lingkungan . rasi
cermat dan teliti asuransi.
Mampu melaksanakan
prosedur K3 dan lingkungan
Harus mampu secara cermat
dan teliti dalam melaksanakan
prosedur K3 dan lingkungan
Metode/
Waktu
Elemen Kompetensi Indikator Unjuk Kerja (IUK) Silabus Media
Pembelajaran
/ Kriteria Unjuk Kerja Persyaratan Kompetensi Pembelajaran
T P Jml
1.4. Pelaksanaan Dapat menjelaskan Prinsip Prinsip Kesehatan dan Ceramah 15 15 30
prosedur K3 dan lingkungan keselamatan dan kesehatan Keselamatan Kerja juru Diskusi
diidentifikasi dan dilaporkan kerja gambar Demonst
sesuai ketentuan yang Dapat menjelaskan Prosedur pelaporan rasi
berlaku. pentingnya keselamatan dan pelaksanaan K3 juru
kesehatan kerja gambar
Mampu mengisi formulir
pelaporan pelaksanaan K3
Harus mampu secara cermat
dan teliti dalam melaksanakan
prosedur K3 untuk juru gambar
Harus mampu secara cermat
dan teliti dalam mengisi formulir
pelaporan pelaksanaan K3
1.5. Setiap sikap atau Dapat menjelaskan prosedur Sikap dan Kejadian Ceramah 15 15 30
kejadian yang tidak wajar membuat laporan kejadian tidak berbahaya pada pekerjaan Diskusi
dilaporkan segera kepada wajar. juru gambar Demonst
petugas K3 yang ditunjuk Dapat menjelaskan kriteria rasi
sikap dan kejadian tidak wajar
yang berhubungan dengan K3
dan lingkungan.
Mampu menyiapkan formulir
laporan adanya sikap atau
kejadian tidak wajar kepada
petugas K3.
Metode/
Waktu
Elemen Kompetensi Indikator Unjuk Kerja (IUK) Silabus Media
Pembelajaran
/ Kriteria Unjuk Kerja Persyaratan Kompetensi Pembelajaran
T P Jml
Harus mampu secara cermat
dan teliti dalam mengisi formulir
laporan adanya sikap atau
kejadian tidak wajar kepada
petugas K3
2. Menangani situasi darurat pada
K3 dan Lingkungan 45 45 90
kecelakaan kerja dan penyakit akibat pekerjaan.
2.1. Situasi darurat segera Dapat menjelaskan kriteria Penanganan kecelakaan Ceramah 15 15 30
dikenali dan tindakan yang situasi darurat yang kerja di lingkungan juru Diskusi
dibutuhkan ditentukan sesuai berhubungan dengan K3 dan gambar Demonst
ruang lingkup tanggung lingkungan untuk juru gambar. rasi
jawab individu masing- Dapat menjelaskan jenis-
masing jenis tindakan yang dibutuhkan
dalam menangani situasi
darurat K3
Mampu mengambil tindakan
yang dibutuhkan dalam
menangani situasi darurat K3
Harus mampu secara cermat
dan tepat dalam mengambil
tindakan yang dibutuhkan
dalam menangani situasi
darurat K3
2.2. Prosedur keadaan darurat Dapat menjelaskan kriteria Penanganan Kecelakaan Ceramah 15 15 30
dilaksanakan secara benar keadaan darurat K3 yang Kerja dan Pertolongan Diskusi
berhubungan dengan Pertama
pekerjaan juru gambar.
Metode/
Waktu
Elemen Kompetensi Indikator Unjuk Kerja (IUK) Silabus Media
Pembelajaran
/ Kriteria Unjuk Kerja Persyaratan Kompetensi Pembelajaran
T P Jml
Dapat menjelaskan cara Demonst
menangani keadaan darurat rasi
yang berhubungan dengan
pekerjaan juru gambar.
Mampu menangani keadaan
darurat yang berhubungan
dengan pekerjaan juru
gambar.
Harus mampu secara cermat
dan tepat dalam menangani
keadaan darurat yang
berhubungan dengan
pekerjaan juru gambar
2.3. Rincian situasi darurat Dapat menjelaskan kriteria Laporan Kejadian Darurat Ceramah 15 15 30
secara akurat dilaporkan situasi darurat yang Akibat Kecelakaan Kerja dan Diskusi
kepada yang berwenang. berhubungan dengan Penyakit Akibat Kerja Demonst
pekerjaan juru gambar. rasi
Dapat menjelaskan cara
mengisi formulir laporan
situasi darurat K3.
Mampu mengisi formulir
laporan situasi darurat yang
berhubungan dengan K3
Harus mampu secara cermat
dan tepat dalam melaporkan
rincian situasi darurat yang
berhubungan dengan K3.
3. Modul : MelaksanakanMenjaga
Judul perilakudikerja
K3 dan Lingkungan Sesuai
Tempat Kerja prosedur K3 dan Lingkungan 45 45 90
Halaman: 11 dari 13
Buku Informasi Edisi : 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Juru Gambar Arsitektur INA.5220.123.01.01.06
Metode/
Waktu
Elemen Kompetensi Indikator Unjuk Kerja (IUK) Silabus Media
Pembelajaran
/ Kriteria Unjuk Kerja Persyaratan Kompetensi Pembelajaran
T P Jml
3.1. Kebersihan dan kerapihan di Dapat menjelaskan kriteria Perilaku Kerja Juru Gambar Ceramah 15 15 30
tempat kerja dijaga sesuai kebersihan dan kerapihan Diskusi
prosedur K3 yang berlaku. tempat kerja. Demonst
rasi
Dapat menjelaskan hal-hal
yang perlu diperhatikan untuk
menjaga kebersihan dan
kerapihan tempat kerja.
Mampu menjaga kebersihan
dan kerapihan tempat kerja
sesuai prosedur K3 yang
berlaku.
Harus mampu secara cermat
dan teliti dalam menjaga
kebersihan dan kerapihan
tempat kerja sesuai prosedur
K3 yang berlaku.
3.2. Pakaian dan pelindung badan Dapat menjelaskan jenis Prosedur Penggunaan Ceramah 15 15 30
dikenakan serta cara peralatan K3 sesuai Peralatan Pemadam Diskusi
penggunaan pekerjaan juru gambar. Kebakaran Demonst
peralatan/perlengkapan K3 rasi
dipelajari sesuai prosedur K3
Dapat menjelaskan cara
di tempat kerja.
penggunaan peralatan K3
sesuai pekerjaan juru
gambar.
Dapat menjelaskan alat
pelindung diri pada saat
melaksanakan pekerjaan.
Judul Modul : Melaksanakan K3 dan Lingkungan di Tempat Kerja
Halaman: 12 dari 13
Buku Informasi Edisi : 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Juru Gambar Arsitektur INA.5220.123.01.01.06
Metode/
Waktu
Elemen Kompetensi Indikator Unjuk Kerja (IUK) Silabus Media
Pembelajaran
/ Kriteria Unjuk Kerja Persyaratan Kompetensi Pembelajaran
T P Jml
Mampu menggunakan alat
pelindung diri pada saat
melaksanakan pekerjaan
Mampu menggunakan
peralatan K3 pada saat
melaksanakan pekerjaan
sesuai prosedur.
Harus mampu secara cermat
dan tepat dalam
menggunakan alat pelindung
diri pada saat melaksanakan
pekerjaan
Harus mampu secara cermat
dan tepat dalam
menggunakan peralatan K3
pada saat melaksanakan
pekerjaan sesuai prosedur.
3.3. Perilaku yang patut dan Dapat menjelaskan kriteria Perilaku yang baik dan Ceramah 15 15 30
santun serta syarat perilaku santun di tempat syarat ergonomic di tempat Diskusi
ergonomic penggunaan kerja. kerja Demonst
computer dilaksanakan Dapat menjelaskan syarat rasi
sesuai prosedur K3 di tempat ergonomic dalam bekerja.
kerja.
Mampu menerapkan prinsip
ergonomic dalam bekerja.
Harus mampu secara cermat
dan tepat dalam menerapkan
prinsip ergonomic dalam
Judul Modul : Melaksanakan K3 dan Lingkunganbekerja.
di Tempat Kerja
Halaman: 13 dari 13
Buku Informasi Edisi : 2016
BUKU INFORMASI
INA.5220.123.01.01.06
Tahun 2016
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN KHUSUS
BAB II
MENGIKUTI PROSEDUR KERJA DAN MEMBERIKAN LAPORAN TENTANG
PELAKSANAAN K3 DAN LINGKUNGAN
Untuk jabatan kerja Juru Gambar Arsitektur yang biasanya bekerja di dalam suatu
kantor, maka penerapan dari sistem manajemen K3 dan lingkungan pada
pelaksanaan pekerjaan sehari-hari perlu difokuskan pada K3 untuk bekerja dalam
suatu ruangan kantor.
d. Pentingnya K3L
Pentingnya K3 merupakan sebuah usaha penyerasian antara kapasitas kerja,
beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat
tanpa membahayakan dirinya maupun masyarakat sekelilingnya agar diperoleh
produktivitas kerja yang optimal.
Judul Modul : Melaksanakan K3 dan Lingkungan di Tempat Kerja
Halaman: 5 dari 31
Buku Informasi Edisi : 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Sub Sektor Arsitektur INA.5220.123.01.01.06
Seorang Juru Gambar Arsitektur yang bekerja di dalam suatu ruangan kantor harus
memahami dan menerapkan prosedur K3 dan lingkungan. Sebelum masuk ke detail,
diuraikan secara umum beberapa prosedur K3 yang harus dilakukan untuk petugas
yang bekerja dalam suatu ruangan kantor.
Prosedur K3L adalah Aturan-aturan atau tata cara kerja yang berlaku saat
melakukan suatu pekerjaan dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta
lingkungan. Prosedur K3L harus dipahami oleh juru gambar sebelum memulai
pekerjaan.
Manfaat prosedur K3L yang lengkap dan benar akan dapat mencegah terjadinya
kecelakaan kerja, serta dampak terhadap lingkungan sehingga akan menjamin
keefektifan dan evisiensi dalam suatu pekerjaan.
1.3 Pelaporan Sikap dan Kejadian Yang Tidak Wajar Kepada Petugas K3
Beberapa contoh sikap atau kejadian yang tidak wajar yang berhubungan dengan
pekerjaan juru gambar adalah terjadi korsleting listrik, timbul asap di ruangan
sebagai indikasi adanya kebakaran, tercium bau gas yang menyengat di ruangan
mengindikasikan adanya kebocoran gas, dll. Jika pada saat bekerja, juru gambar
mengalami hal-hal seperti di atas, maka harus segera mengambil tindakan
pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan. Namun apabila kecelakaan tidak dapat
terhindarkan maka, juru gambar harus melakukan prosedur pelaporan kepada
petugas K3.
Adapun prosedur membuat laporan adanya kejadian tidak wajar yang menimbulkan
potensi bahaya dan kecelakaan adalah:
BAB III
MENANGANI SITUASI DARURAT PADA KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT
AKIBAT PEKERJAAN
1. Situasi/Kondisi Darurat
Untuk mengantisipasi adanya kecelakaan kerja, maka juru gambar yang biasanya
bekerja di dalam ruangan harus mengenali kondisi atau situasi darurat pada saat
bekerja. Situasi Darurat ialah situasi yang berbeda dari situasi normal yang
mempunyai kecenderungan atau potensi membahayakan, baik bagi keselamatan
manusia, harta benda maupun lingkungan. Situasi ini dapat pula menimbulkan
dampak negatif pada lingkungan sekitarnya, mengganggu kegiatan yang ada,
organisasi serta komunitas yang sedang beraktivitas saat itu. Oleh karena itu,
situasi ini harus segera dilakukan penanggulangan.
Untuk mengantisipasi adanya kecelakaan kerja, maka seorang juru gambar juga
harus memahami bahaya-bahaya di lingkungan kerjanya. Dengan demikian, juru
gambar tersebut dapat meminimalisir bahaya di tempat kerja tersebut. Adapun
kondisi bahaya di tempat kerja juru gambar, diantaranya bahaya yang bersifat
khusus dan bahaya yang bersifat umum. Bahaya bersifat khusus biasanya berupa
materiil, seperti : keadaan lingkungan kerja yang tidak aman ( Unsafe Condition),
gedung yang tinggi dengan pondasi yang tidak seimbang, struktur tanah yang tidak
sesuai dengan standar izin mendirikan bangunan (IMB), instalasi listrik yang tidak
teratur, tidak adanya peralatan keamanan dan pelindung saat bekerja, dsb. Adapun
bahaya yang bersifat umum biasanya bersifat non materiil yang disebabkan oleh
karyawan itu sendiri atau bahaya yang ditimbulkan dari proses kerja, seperti :
bekerja dengan tidak mematuhi keselamatan kerja (Unsave Worker), tidak
beristirahat, memaksakan kerja pada saat kondisi badan kurang sehat, terjadinya
konflik, kurang komunikasi yang membuat tidak kondusif di tempat kerja, lalai,
tidak mengikuti prosedur kerja, dsb.
Situasi dan kondisi yang dapat menjadi pemicu atau sumber-sumber bahaya bagi
keamanan dan kesehatan juru gambar yang dapat menimbulkan kecelakaan
adalah:
Faktor Fisik, seperti : suara yang terlalu bising, suhu yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah, penerangan yang kurang memadai, kelembaban udara, getaran
mekanis, radiasi, ventilasi yang kurang memadai, tekanan udara yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah, bau-bauan di tempat kerja
Faktor Kimia, seperti : gas/uap, cairan, debu,dll
Faktor Biologi, seperti : bakteri/virus, jamur, cacing, dan serangg
Faktor Faal, seperti :sikap badan yang tidak baik pada waktu bekerja, peralatan
yang tidak sesuai dengan pekerjaan juru gambar, gerak yang senantiasa berdiri
atau duduk, proses, sikap, dan cara kerja yang monoton, beban kerja yang
melampaui batas kemampuan
Faktor Psikologis, seperti :kerja yang terpaksa/di paksakan yang tidak sesuai
dengan kemampuan, sasaran kerja yang tidak menyenangkan, pikiran yang
senantiasa tertekan terutama karena sikap atasan atau teman kerja yang tidak
sesuai.
Sikap dan tindakan yang perlu dilakukan oleh juru gambar terhadap keadaan
bahaya adalah:
Bersikap cepat dan tanggap terhadap hal-hal yang diperkirakan dapat
membahayakan.
Mengamati (observasi) terhadap hal-hal yang dapat membahayakan
Mempelajari petunjuk-petunjuk penyelamatan jika ada keadaan darurat
Mengidentifikasi satu persatu hal-hal yang akan membahayakan tersebut
Menganalisis secara teoritis baik dan buruknya untuk jangka panjang
Menyimpulkan dan membuat solusi secara tertulis hasil pengamatan tersebut
dan diajukan kepada bagian yang menangani permasalahan tersebut di
perusahaan itu untuk ditindaklanjuti kepada atasannya.
Kecelakaan kerja adalah suatu keadaan atau kejadian yang tidak direncanakan,
tidak diingini, dan tidak diduga sebelumnya yang terjadi pada saat seseorang
sedang bekerja. Kecelakaan dapat terjadi sewaktu-waktu dan mempunyai sifat
merugikan terhadap terhadap manusia, peralatan, dan produksi, yang akhirnya
dapat menyebabkan kegiatan suatu pekerjaan terhenti secara menyeluruh.
Untuk mengantisipasi adanya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada juru
gambar, maka seorang juru gambar harus mengikuti prosedur kerja yang berlaku,
seperti:
Setiap karyawan harus menjaga keselamatan dirinya dan karyawan yang
lainnya.
Wajib memakai alat-alat keselamatan kerja, jika juru gambar bekerja di
proyek/lapangan.
Mematuhi ketentuan-ketentuan mengenai keselamatan kerja dan perlindungan
kerja yang berlaku.
Apabila menemui hal-hal yang dapat membahayakan terhadap keselamatan juru
gambar atau pekerja lain di tempat kerja, harus segera melaporkan kepada
pimpinan perusahaan atau atasannya.
Setiap juru gambar harus memelihara alat-alat atau perlengkapan kerja dengan
baik dan teliti.
Bila terjadi kecelakaan kerja yang dialami seorang karyawan, maka karyawan
yang lain harus menolongnnya. Yang perlu dilakukan yaitu :
Membawanya keruangan kesehatan dan keselamatan kerja
Memberikan pertolongan pertama
Melaporkan pada atasan/ pimpinan
Menghubungi atau membawanya pada petugas kesehatan terdekat
b. Kebakaran
Bila terjadi kebakaran di tempat kerja, maka tindakan yang harus dilakukan
adalah :
Segera hubungi lewat telepon tim pemadam kebakaran terdekat dengan
menyampaikan alamat kejadian kebakaran yang jelas.
Pakailah pakaian pengaman anti api
Pijit bel peringatan berbahaya agar semua pekerja yang belum tahu
mengetahuinya
Selamatkan dokumen-dokumen yang paling penting
Matikan listrik dari kilometernya
Ikuti jalan yang paling mudah untuk keluar dari tempat kebakaran
Jangan berteriak-teriak karena akan membuat panik dan salah tingkah
Segera evakuasi teman sekerja kalau ada yang terperangkap di dalam
ruanga
Berikan pertolongan pertama dengan bantuan pernapasan
Hubungi petugas kesehatan terdekat
c. Kebocoran gas
d. Banjir
Bila terjadi banjir maka dalam situasi darurat tersebut yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut :
Membunyikan tanda sirine bahaya agar semua karyawan waspada
Mematikan aliran listrik
Judul Modul : Melaksanakan K3 dan Lingkungan di Tempat Kerja
Halaman: 13 dari 31
Buku Informasi Edisi : 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Sub Sektor Arsitektur INA.5220.123.01.01.06
e. Gempa Bumi
Bila terjadi genpa bumi sebagai situasi darurat, dalam penanganan adalah sebagai
berikut :
Ambil pengaman tutup kepala
Pindah ke ruangan yang tidak banyak barang berat
Ingat-ingat pintu darurat yang paling cepat dan aman kemudian keluarlah
dengan cepat
Jangan keluar dengan lari tak tentu arah
Jangan lari pada pentu yang sama kerena akan menghambat kelancaran
bahkan dapat menimbulkan kecelakaan jiwa
Buat laporan tertulis pada pimpinan dan pemerintah stempat
f. Tersengat Listrik
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menangani orang yang tersengat listrik adalah
sebagai berikut:
Segera matikan aliran lstrik
Pakailah sandal karet yang kering agar tidak tersengat listrik
Pisahkan orang yang terkena arus listrik dengan benda yang menempel dari
arus listrik tersebut
Bila korban masih hidup berilah air minum putih secukupnya sebagai
pertolongan pertama
Bawalah korban ke dinas kesehatan setempat
Jika kondisi korban masih juga belum membaik, segera bawa ke rumah
sakit/klinik yang terdekat.
Apabila terjadi kecelakaan dan kondisi darurat di lingkungan kerja juru gambar,
maka seorang juru gambar harus dapat melaporkan kondisi ini kepada atasan.
Salah satu cara melaporkan adalah dengan mengisi formulir laporan terjadinya
Judul Modul : Melaksanakan K3 dan Lingkungan di Tempat Kerja
Halaman: 16 dari 31
Buku Informasi Edisi : 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Sub Sektor Arsitektur INA.5220.123.01.01.06
Lama kejadian :
Jumlah korban :
Nama Korban :
Tanggal, ………………………………………………….
Nama jelas
1. Cermat, teliti, dan tepat dalam menerapkan prosedur K3 dan lingkungan dalam
mmenangani situasi darurat pada kecelakaan kerja terkait dengan pekerjaan juru
gambar arsitektur.
2. Cermat, teliti, dan tepat dalam menangani situasi darurat dan kecelakaan kerja
sesuai prosedur K3 dan lingkungan serta ketentuan yang berlaku.
3. Cermat, teliti, dan tepat dalam memberikan pertolongan pertama jika terjadi
kecelakaan kerja.
BAB IV
MENJAGA PERILAKU KERJA SESUAI PROSEDUR
Kriteria lingkungan kerja yang aman dan nyaman adalah tiap ruangan atau
lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana pekerja bekerja atau
yang sering dimasuki untuk keperluan pekerjaan yang memenuhi syarat
keselamatan dan kesehatan kerja sehingga pekerja dapat bekerja dengan baik dan
aman.
Kriteria lingkungan kerja yang memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan kerja
adalah:
a. Teratur.
Ruangan kerja juru gambar bersih dari sampah sehingga juru gambar nyaman
dalam bekerja.
Keadaan lingkungan kerja yang bersih memudahkan pekerja bekerja dan lantai
kerja yang tidak licin dapat menjaga pekerja dari kecelakaan terjatuh.
Judul Modul : Melaksanakan K3 dan Lingkungan di Tempat Kerja
Halaman: 19 dari 31
Buku Informasi Edisi : 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Sub Sektor Arsitektur INA.5220.123.01.01.06
c. Nyaman suhunya.
Suhu ruangan kerja dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan , jika suhu terlalu
panas maka pekerja dapat cepat kelelahan karena panas ruangan dan kerja
melambat.
Waktu kerja dan waktu istirahat yang tepat dapat meningkatkan kinerja pekerja
dan meghindari sakit pekerja karena terlambat makan atau kurang istirahat.
Keadaan lingkungan kerja yang bebas dan aman dari gas-gas yang dapat
menggangu dan merusak saluran pernafasan.
Selain lingkungan kerja yang nyaman, tempat kerja juru gambar harus rapi,
sehingga juru gambar dapat bekerja dengan efektif dan efisie. Adapun kriteria
kerapihan tempat kerja adalah:
Kabel-kabel instalasi di ruangan kerja tertata rapi dan terkoneksi dengan baik
Apabila lingkungan kerja kita bersih dan rapi maka dapat dicegah terjadinya
kecelakaan kerja dan lingkungan kantor dan karyawannya menjadi lebih sehat.
Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kerapihan
tempat kerja juru gambar adalah :
Meletakkan kembali dokumen yang telah digunakan di tempat semula dengan rapi
Cara membersihkan dan merapihkan tempat kerja juru gambar sesuai prosedur K3
yang berlaku:
Pakaian/baju kerja yang dipakai selama melakuan tugas pekerjaan harus dengan
ukuran yang pas dengan besar dan tingginya badan. Dengan demikian maka yang
bersangkutan dalam melaksanakan pekerjaannya menjadi nyaman dan dapat
meningkatkan produktifitas kerjanya.
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya di tempat kerja.
Menggunakan sepatu dan pakain kerja yang nyaman, screen server, pelindung
mata dari radiasi komputer.
Pada saat juru gambar bekerja di ruangan/ kantor, menggunakan pakaian dan
sepatu yang nyaman untuk bekerja.
Judul Modul : Melaksanakan K3 dan Lingkungan di Tempat Kerja
Halaman: 22 dari 31
Buku Informasi Edisi : 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Sub Sektor Arsitektur INA.5220.123.01.01.06
Berikut adalah prosedur K3 berupa Instruksi Kerja untuk penggunaan Alat Pemadam
Api Ringan.
Juru gambar yang biasanya bekerja di dalam ruangan harus mempunyai perilaku
yang baik dan santun. Adapun kriteria perilaku patut dan santun di tempat kerja :
Atur ketinggian layar monitor sehingga sudut penglihatan berkisar antara 10-
20 derajat.
Atur agar layar monitor dan cahaya tidak menimbulkan refleksi yang
mengakibatkan mata lelah.
Atur penempatan barang-barang atau kertas baca terletak pada posisi yang
mungkin diraih.
Mouse diletakkan dekat dengan keyboard dengan jarak jangkau yang cukup
tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat.
Setiap bekerja dengan layar monitor untuk waktu 30 menit atau setengah jam
perlu istirahat untuk peregangan selama 1 menit.
Setiap bekerja dengan layar monitor untuk terus menerus dalam waktu satu
jam perlu istirahat selama 10 menit dengan melihat tempat yang jauh.
Hindari glare atau silau dengan memasang komputer tidak secara langsung
menghadap jendela atau sinar lampu atau memasang tirai pada jendela dan
lampu.
Debu yang menempel pada monitor juga dapat memantulkan cahaya dan
menyebabkan silau, maka permukaan layar harus ritun dibersihkan.
Langkah-langkah dalam menerapkan prinsip ergonomic dalam bekerja sebagai juru
gambar:
1. Mengatur ketinggian kursi sedemikian rupa sehingga kedudukan kaku
membentuk sudut 90 derajat, sehingga tekanan pada bawah paha merata.
2. Mengatur sandaran punggung dengan menaik-turunkan sandaran punggung
untuk menopang daerah lumbar dengan kuat.
3. Mengatur sandaran punggung dengan memaju-mundurkan sandaran sampai
mendukung punggung dengan senyaman mungkin.
4. Mengatur ketinggian meja kerja sehingga siku tangan bersudut 90 derajat
terhadap permukaan meja.
5. Mengatur dan menyesuaikan jarak monitor terhadap mata operator (450-500)
millimeter atau pada jarak satu tangan.
6. Meletakkan monitor lurus di depan operator, agar operator tidak perlu
menengok pada saat mengoperasikan computer.
Judul Modul : Melaksanakan K3 dan Lingkungan di Tempat Kerja
Halaman: 26 dari 31
Buku Informasi Edisi : 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Sub Sektor Arsitektur INA.5220.123.01.01.06
DAFTAR PUSTAKA
1. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993, Tentang Penyakit Yang Timbul Karena
Hubungan Kerja
2. PERMENAKER No. PER 05/MEN/1996, Tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
3. Salim, Emil, Prof. Dr. - Lingkungan Hidup dan Pembangunan
4. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
No.Kep.174/MEN/1986, No. 104/KPTS/1986, Tentang Keselamatan Kerja Pada
Tempat Kegiatan Konstruksi
5. Undang-undang Nomor 32, Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup 2009
6. UU tentang BPJS
7. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999, Tentang Jasa Konstruksi
8. Waskita Karya PT, Instruksi Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja
9. Sistem Manajemen K3 Konstruksi Permen PU........tentang K3 Konstruksi
Bahan-bahan P3K