Anda di halaman 1dari 5

MEMBERIKAN TRANSFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS ANANDA
DIKLAT-001-V1 00 1 dari 1
BABELAN
Ditetapkan,
TanggalTerbit
SPO 01 Mei 2019

Rawat Inap Di TinjauKembali dr. LiliMasliyah, MARS


01 Maret2021 Direktur

Transfusi darah merupakan tindakan keperawatan yang di


lakukan pada klien yang membutuhkan darah dan/atau produk
PENGERTIAN
darah dengan cara memasukkan darah melalui vena dengan
menggunakan set transfusi.
1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan,
trauma atau Alergi
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk
mempertahankan kadar hemoglobin pada klien anemia.
TUJUAN
3. Memberikan komponen seluler tertentu sebagai terapi sulit
(misalnya: faktor pembekuan untuk membantu mengontrol
perdarahan pada pasien hemofilia).

Keputusan Direktur Rumah Sakit Ananda Babelan NO


KEBIJAKAN Tentang kebijakan pelayanan rawat ruang intensif di rumah
sakit ananda babelan .
PROSEDUR Tahap PraInteraksi
1. Melakukan verifikasi data pasien dengan melihat nama
pasien ,jenis kelamin, tanggal lahir / umur pasien, golongan
darah, nomor kantong darah, tanggal crossmatch darah yang
dipesan sesuai dengan formulir permintaan darah PMI
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat-alat di dekat pasien dengan benar
MEMBERIKAN TRANSFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS ANANDA
DIKLAT-001-V1 00 1 dari 1
BABELAN
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam , mengindetifikasi indentitas klien sebagai
pendekatan komunikasi terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
3. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

Tahap Kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Perawat Cuci tangan
3. Gantungkan larutan NaCl 0,9% dalam botol untuk
digunakan transfusi darah
4. Siapkan bload set dan sambungkan dengan plabot cairan
NACL 0,9 %
5. Lakukan pemberian infus NaCl 0,9% terlebih dahulu
sebelum pemberian transfusi darah
6. Lakukan terlebih dahulu transfusi darah dengan
memeriksa identifikasi kebenaran produk darah : periksa
kompatibilitas dalam kantong darah, periksa kesesuaian
dengan identifikasi pasien, periksa kadaluwarsanya, dan
periksa adanya bekuan darah.
7. Buka set pemberian darah :
a. Keluarkan darah pada coller box , sambungkan
pada bload set
b. Pada bload set , atur dengan di klem pengatur pada
posisi off
c. Setelah darah masuk, pantau tanda vital tiap 5
menit selama 15 menit pertama, dan tiap 15 menit
selama 1 jam berikutnya, lalu apakah ada tanda-
tanda alergi dan hipertermi.
d. Apabila ada tanda alergi dan hipertermi di stop
pemberian darah , lalu darah di klem dengan klem
MEMBERIKAN TRANSFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS ANANDA
DIKLAT-001-V1 00 1 dari 1
BABELAN
lurus , lalu darah disimpen di kulkas
e. Lapor dokter jaga , bila sudah teratasi , lanjutkan
tranfusi sampai selesai
f. Setelah darah selesai, pasang kembali cairan NaCl
0,9%
8. Catat type, jumlah dan komponen darah yang di berikan
ke pendokumentasian CPPT
9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

v
v

1. Instalansi Rawat Inap


2. Icu
UNIT TERKAIT
3. Kamar operasi
4. Kamar bersalin
Referensi -

Orang yang terlibat


1.
dalam pembuatan
SPO

Verifikasi Komite
Klinik

Ditetapkan,
TanggalTerbit
SPO 01 Mei 2019

Rawat Inap Di TinjauKembali dr. LiliMasliyah, MARS


01 Maret2021 Direktur

PENGERTIAN Melakukan identifikasi terhadap pasien sebelum melakukan

TUJUAN 1. Untuk meningkatkan fungsi pelayanan medis rumah sakit


ananda babelan
2. Pasien yang indikasi rawat icu mendapat pelayanan yang
MEMBERIKAN TRANSFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS ANANDA
DIKLAT-001-V1 00 1 dari 1
BABELAN
optimal.
1. Keputusan mentri kesehatan RI nomor
1778/Menkes/sk/XII/2010 Tentang pedoman penyelenggaraaan
Pelayanan Intensive Unit Di Rumah Sakit Ananda Babelan.
KEBIJAKAN 2. Peraturan menteri kesehatan republic Indonesia nomor
519/menkes/per/III/2011 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Anestesionalogi Dan Terapi Intensif Di Rumah Sakit
Ananda Babelan.
Indikasi pasien masuk icu :
1. Pasien kritis dan pasien tidak stabil yang memerlukan terapi
intensif
2. Pasien yang memerlukan pemantauan intensif invasive atau
PROSEDUR
non invasive sehingga komplikasi berat dapat di hindarkan
atau berkurang
3. Pasien yang memerlukan terapi intensif untuk mengatasi
komplikasi akut.
Bagian Pelayanan Medis
UNIT TERKAIT
Staf Icu

Ditetapkan,
TanggalTerbit
SPO 01 Mei 2019

Rawat Inap Di TinjauKembali dr. LiliMasliyah, MARS


01 Maret2021 Direktur

Menerima pasien baru diruang instalasi rawat inap yang berasal dari
IGD maupun poli umum untuk dirawat sesuai kondisi pasien.
PENGERTIAN
Pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan.
TUJUAN Sebagai acuan untuk penerimaan pasien baru dirawat inap.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Ananda Babelan NO
KEBIJAKAN Tentang kebijakan pelayanan rawat ruang intensif di rumah
sakit ananda babelan .
PROSEDUR 1. DPJP memutuskan rencana kepindahan pasien dengan
menuliskan rencana kepindahan pasien di CPPT.
2. Dokter jaga menginformasikan kepada pasien atau
keluarganya bahwa dari penilaian keadaan penyakit pasien,
perawatan ICU sudah tidak lagi diperlukan karena
manfaatnya kecil.
3. Perawat menginformasikan kepada petugas administrasi
untuk rencana pindah rawat pasien dengan menyerahkan
MEMBERIKAN TRANSFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS ANANDA
DIKLAT-001-V1 00 1 dari 1
BABELAN
lembaran ACC pindah rawat.
4. Petugas administrasi memberi informasi kepada keluarga
pasien bahwa pasien rencana pindah ke ruang perawatan.
5. Petugas administrasi rawat inap akan mencarikan tempat
ruang perawatan yang dituju dan memberikan informasi
kepada perawat di ruang perawatan. Dan jika belum ada
tempat di ruang perawatan maka pasien tidak dapat
dipindahkan, di tunggu sampai tersedianya tempat di ruangan.
6. Jika ada tempat di ruang perawatan, maka perawat ICU akan
memberikan informasi pada perawat ruangan bahwa pasien
sudah ACC pindah dan dinyatakan ada tempat oleh petugas
administrasi.
7. Perawat ICU mempersiapkan formulir pindah pasien antar
ruang, rekammedis, obat- obatan pasien.
8. Perawatan invasive yang masih terpasang dan dibutuhkan
tetap di pertahankan ( NGT, CVC, keteter urine TT).
9. Melakukan serahterimah pasien dengan perawat ruangan dan
mendokumentasikan pada resume pindah pasien dan buku
serah terimah pasien pindah.
10. Pastikan semua data pasien termasuk data rekam medis dan
hasil pemeriksaan penunjang beserta fotonya disertakan pada
saat pindah ruangan dan tidak tertinggal di unit intensif.
11. Segera memeberi tahu tenaga penunjangmedis lain
(Radiologi, laboratorium, fiioterapi, Ahli Gizi, farmasi) yang
terkait, bahwah pasien telah pindah dari unit intensif, agar
asuhan keperawatan yang diberikan tetap berkesinambungan.
UNIT TERKAIT 1. Instalansi Rawat Inap
Referensi -

Orang yang terlibat


1.
dalam pembuatan
SPO

Verifikasi Komite
Klinik

Anda mungkin juga menyukai