orang bisa berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan
bermasyarakat. Adapun bahasa dapat digunakan apabila saling memahami atau saling mengerti
erat hubungannya dengan penggunaan sumber daya bahasa yang kita miliki.
Kita dapat memahami maksud dan tujuan orang lain berbahasa atau berbicara apabila kita
mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan. Dibawah ini ada beberapa pengertian bahasa
menurut ahli :
Berdasarkan beberapa pengertian bahasa tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa
pengertian bahasa adalah sistem yang teratur berupa lambang-lambang bunyi yang digunakan
untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran bahasa tersebut.
Nah dalam arti dari pengertian bahasa tersebut, hal ini menonjolkan beberapa segi sebagai
berikut:
Bahasa adalah sistem. Maksudnya bahasa itu tunduk kepada kaidah-kaidah tertentu
baik fonetik, fonemik, dan gramatik. Dengan kata lain bahasa itu tidak bebas tetapi
terikat kepada kaidah-kaidah tertentu.
Sistem bahasa itu sukarela (arbitary). Sistem berlaku secara umum, dan bahasa
merupakan peraturan yang mendasar. Sebagai contoh: ada beberapa bahasa yang
memulai kalimat dengan kata benda seperti Bahasa Inggris, dan ada bahasa yang
mengawali kalimatnya dengan kata kerja. Dan seseorang tidak dapat menolak aturan-
aturan tersebut baik yang pertama maupun yang kedua. Jadi tidak tunduk kepada satu
dialek tertentu.
Bahasa itu pada dasarnya adalah bunyi, dan manusia sudah menggunakan bahasa lisan
sebelum bahasa lisan seperti halnya anak belajar berbicara sebelum belajar menulis. Di
dunia banyak orang yang bisa berbahasa lisan, tetapi tidak dapat menuliskannya. Jadi
bahasa itu pada dasarnya adalah bahasa lisan (berbicara), adapun menulis adalah bentuk
bahasa kedua. Dengan kata lain bahasa itu adalah ucapan dan tulisan itu merupakan
lambang bahasa.
Bahasa itu simbol. Bahasa itu merupakan simbol-simbol tertentu. Misalnya kata
”rumah” menggambarkan hakikat sebuah rumah. Jadi bahasa itu adalah lambang-
lambang tertentu. Pendengar atau pembaca meletakkan simbol-simbol atau lambang-
lambang tersebut secara proporsional.
Fungsi bahasa adalah mengekspresikan pikiran dan perasaan. Jadi tidak hanya
mengekspresikan pikiran saja. Peranan bahasa terlihat jelas dalam mengekpresikan
estetika, rasa sedih senang dalam interaksi sosial. Dalam hal ini mereka
mengekspresikan perasaan dan bukan pikiran. Karena itu bahasa itu mempunyai
peranan sosial, emosional disamping berperan untuk mengemukakan ide.
Fungsi adalah sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat
atau pelaksanaannya.
Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek
yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai[1]. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek,
aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu
sendiri [2]. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan
gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap
sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri [2].
Daftar isi
1 Jenis ragam bahasa
2 Referensi
3 Lihat pula
4 Pranala luar
Sejarah (bahasa Yunani: ἱστορία, historia, yang berarti "penyelidikan, pengetahuan yang
diperoleh melalui penelitian")[2][3] adalah studi tentang masa lalu, khususnya bagaimana
kaitannya dengan manusia.[4][5] Dalam bahasa Indonesia sejarah babad, hikayat, riwayat,
atau tambo dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah.[6]
Ini adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan,
koleksi, organisasi, dan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Istilah ini mencakup
kosmik, geologi, dan sejarah makhluk hidup, tetapi seringkali secara umum diartikan sebagai
sejarah manusia. Para sarjana yang menulis tentang sejarah disebut ahli sejarah atau
sejarawan. Peristiwa yang terjadi sebelum catatan tertulis disebut Prasejarah.
Sejarah juga dapat mengacu pada bidang akademis yang menggunakan narasi untuk
memeriksa dan menganalisis urutan peristiwa masa lalu, dan secara objektif menentukan pola
sebab dan akibat yang menentukan mereka.[7][8] Ahli sejarah terkadang memperdebatkan sifat
sejarah dan kegunaannya dengan membahas studi tentang ilmu sejarah sebagai tujuan itu
sendiri dan sebagai cara untuk memberikan "pandangan" pada permasalahan masa
kini.[7][9][10][11]
Cerita umum untuk suatu budaya tertentu, tetapi tidak didukung oleh pihak luar (seperti cerita
seputar Raja Arthur) biasanya diklasifikasikan sebagai warisan budaya atau legenda, karena
mereka tidak mendukung "penyelidikan tertarik" yang diperlukan dari disiplin sejarah.[12][13]
Herodotus, abad ke-5 SM ahli sejarah Yunani dalam masyarakat Barat dianggap sebagai
"bapak sejarah", dan, bersama dengan kontemporer Thucydides, membantu membentuk dasar
bagi studi modern sejarah manusia. Kiprah mereka terus dibaca hari ini dan kesenjangan
antara budaya Herodotus dan Thucydides militer yang berfokus tetap menjadi titik pertikaian
atau pendekatan dalam penulisan sejarah modern. Dalam tradisi Timur, sebuah riwayat
negara Chun Qiu dikenal untuk dikompilasi mulai sejak 722 SM meski teks-teks abad ke-2
SM selamat.
Pengaruh kuno telah membantu penafsiran varian bibit sifat sejarah yang telah berkembang
selama berabad-abad dan terus berubah hari ini. Studi modern sejarah mulai meluas, dan
termasuk studi tentang daerah tertentu dan studi topikal tertentu atau unsur tematik dalam
penyelidikan sejarah. Seringkali sejarah diajarkan sebagai bagian dari pendidikan dasar dan
menengah, dan studi akademis sejarah adalah ilmu utama dalam penelitian di Universitas.