Anda di halaman 1dari 6

1.

Konsep Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
jawab.Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda.Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, organisasi atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Antara lain:
1) Menunnjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintah.
2) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sector, kelompok,
dan pribadi.
3) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk tidak terlibat dalam politik praktis.
4) Tidak membeda-bedakan perlakuan dalam melakukan pelayanan kepada
masyarakat.
b. Nasionalisme
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.Prinsip Nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempat persatuan dan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara diatas kepentingan
pribadi dan golongan.
Nasionalisme berladaskan pada sila-sila Pancasila dan konstitusi.
1. Implementasi nilai Ketuhanan, yaitu
1) Landasan pengelolaan kehidupan masyarakat dalam bermasyarakat
2) Negara menjamin kemerdekaan masyarakat dalam memeluk agama dan
kepercayaan masing-masing
3) Kekuasaan/ jabatan tidak hanya amanat manusia tapi juga amanat
Tuhan
4) Etika sosial dalam masyarakat
2. Implementasi nilai kemanusiaan, yaitu :
1) Pendengar yang baik
2) Pelayanan administrative
3) Memelihara komunikasi dan interaksi
4) Memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan HAM
2. Implementasi nilai persatuan, yaitu :
Tanpa membedakan agama, bahasa, asli/ asal turunannya.
3. Implementasi nilai kerakyatan dan permusyawaratan dalam masyarakat
Indonesia, yaitu :
1) Penghormatan terhadap suara rakyat (kerakyatan)
2) Persatuan diatas kepentingan perseorangan dan golongan
(permusyawaratan)
3) Landasan etis dalam berdemokrasi (keutusan yang bijaksana)
4. Implementasi nilai keadilan sosial, yaitu :
1) Partisipasi dalam bidang politik
2) Partisipasi dalam bidang ekonomi
c. Etika Publik
Etika publik Adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.Etika merupakan system penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas.

Aspek-aspek yang terkandung dalam Etika Publik antara lain:

1. Ramah 8. Santun
2. Sopan 9. Pujian
3. Cermat 10. Keindahan
4. Jujur 11. Kebaikan
5. Disiplin 12. Kebebasan
6. Kesetaraan 13. Kebenaran
7. Keadilan 14. Kesabaran
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang
apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder
dan masyarakat.Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai
efektifitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu penyelenggaraan
pemerintah dan pelayanan publik. Ada empat indicator dari nilai-nilai dasar
komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Efektif
Efektif adalah berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai target.
Sedangkan efektivitas menunnjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performa untuk mencapai target
(rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumberdaya,
melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan
pelanggang.

2. Efisiensi
Efisiensi adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan
sumberdaya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan
mekanisme yang keluar alur
3. Inovasi
Inovasi pelayanan publik adalah pemikiran yang baru yang konstruktif,
sehingga akan memotifasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin.
4. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, prosesdan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen.Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan
melebih harapannya.Mutu merupakan salah satu standar untuk mengukur
capaian hasil kerja.Mutu menjadi salah satu alat vital untuk untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
e. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi
sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa.Salah satu alasannya adalah
karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, dan kehidupan yang lebih luas.Kerusakan
tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang. Untuk membangun sikap anti korupsi, maka
kita harus menerapkan nilai-nilai dasar anti korupsi, yaitu : jujur, peduli, mandiri,
disiplin, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, berani dan adil.

5. Peran Serta Kedudukan ASN Dalam NKRI


Selanjutnya, dalam aktualisasi nilai-nilai dasar PNS perlu pula dikaitkan
dengan peran dan kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang pada teorinya berkaitan dengan:

a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manjemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul, selaras dengan
perkembangan zaman.
Kedudukan atau Status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional.Untuk
dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam
UU ASN tersebut harus jelas.Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Berdasarkan jenisnya, maka pegawai ASN terdiri atas:

1) Pegawai Negeri Sipil (PNS)


2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
b. Pelayanan Publik
Pelayan publik merupakan Segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan daerah, dan lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat.(Lembaga Admistrasi Negara, 1998). Sementara dapertemen dalam
Negeri menyebutkan bahwa pelayanan public adalah suatu proses bantuan
kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan
hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan produk, baik berupa
barang dan jasa (Pengembangan Kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
2004).
Pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang –
undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan
pelayanan Administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan public
(UU No. 25 Tahun 2009)
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama,
adalah Organisasi penyelenggaraan pelayanan publik, unsur kedua, adalah
penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan atau di
terima oleh penerima layanan (pelanggan).
c. Whole Of Government
Menunjuk dan menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja
lintas batas atau lintas sector guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon
terpadu pemerintah tehadap isu-isu tertentu.

Pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan


sekat-sekat sektoral yang selama ini terbangun dalam model NPM. Bentuk
pendekatannya biasa dilakukan dalam kelembagaan formal atau pendekatan
informal.

Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi


penting.pertama, adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar
terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Kedua, terkait factor-faktor
internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari
adanya nuansa kompetisi antar sector dalam pembangunan.ketiga, khusunya dalam
konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi

Anda mungkin juga menyukai