Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

TAKSONOMI ORGANISME TINGKAT RENDAH


“ Mikorhiza pada Akar Tumbuhan Padi (Oryza sativa) & Jagung (Zea mays) ”

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

Nama :

1. Alwi Hamdani Nasution (4181141013)


2. Evy Silvia Sari (4181141015)
3. Ledy Theresia Simaremare (4182141028)
4. Risanti Atma Dewi Simanjuntak (4183141070)
5. Shilvin Chintya Hondro (4182141020)

Kelas :

BIOLOGI DIK E 2018

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kami berkat dan rahmatNya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah laporan praktikum yang
berjudul “ Mikorhiza pada Akar Tumbuhan Padi (Oryza sativa) & Jagung (Zea mays) ” dengan baik
dan tepat waktu.

Makalah ini kami susun guna melengkapi tugas mata kuliah Taksonomi Organisme Tingkat
Rendah. Selain itu, makalah ini tidak hanya sekedar wacana, tetapi dapat menjadi wahana dalam
mengembangkan diri serta pengetahuan pada kehidupan sehari-hari. Dalam penyusunan makalah ini
tidak sedikit kesulitan yang kami temui, namun berkat bimbingan serta bantuan dari beberapa pihak,
makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan arahan tugas yang diberikan.

Tiada gading yang tak retak, begitupun dengan makalah mini riset ini. Maka dari itu, kritik
dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari pembaca demi kebaikan penyusunan makalah
selanjutnya. Akhirnya kami tetap berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Terimakasih.

Medan, 29 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Sampul

Kata Pengantar...........................................................................................................................2

Daftar Isi.....................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4


1.2 Tujuan...................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka..................................................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan.....................................................................................................................6

3.2 Metode Kerja........................................................................................................................6

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan..........................................................................................................7

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan...........................................................................................................................8

5.2 Saran.....................................................................................................................................8

Daftar Pustaka............................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikohiza adalah bentuk fungi yang hidup dan bersimbiosis pada akar tanaman tingkat
tinggi. Mikorhiza membentuk hifa khusus yang tumbuh membentuk miselium yang
melingkupi ujung akar. Beberapa tanaman pertanian seperti padi (Oryza sativa) dan jagung
(Zea mays) bergantung pada mikorhiza untuk dapat tumbuh optimal.

Oleh karena itulah kami mengambil padi (Oryza sativa) dan jagung (Zea mays) sebagai
bahan yang akan kami amati pada praktikum taksonomi organisme tingkat rendah ini, selain
tumbuhan tersebut membutuhkan mikorhiza untuk pertumbuhan yang optimal, tumbuhan ini
juga cukup mudah ditemukan di daerah yang agak dekat dengan area Universitas Negeri
Medan.

1.2 Tujuan

1. Mengamati karakteristik mikorhiza pada akar tumbuhan padi ( Oryza sativa )


2. Mengamati karakteristik mikorhiza pada akar tumbuhan jagung ( Zea mays )
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Mikoriza berasal dari bahasa Yunani yang secara harfiah berarti “fungi akar” (mykos =
miko= fungi dan rhiza = akar ) atau “fungi tanah” karena hifa dan sporanya selalu berada di
tanah terutama di areal rhizosfer tanaman (Smith and Read, 1997).

Mikoriza merupakan asosiasi mutualistik antara jamur dengan akar tumbuhan tingkat
tinggi (Smith dan Read, 1997). Mikoriza banyak mendapat perhatian karena kemampuannya
berasosiasi membentuk simbiosis mutualistik dengan hampir 80% spesies tanaman (Steussy,
1992). Simbiosis ini terjadi saling menguntungkan, cendawan memperoleh karbohidrat dan
unsur pertumbuhan lain dari tanaman inang, sebaliknya cendawan memberi keuntungan
kepada tanaman inang, dengan cara membantu tanaman dalam menyerap unsur hara terutama
unsur P. Berdasarkan struktur tumbuh dan cara infeksi maka mikoriza dapat dikelompokkan
dalam dua kelompok besar yakni Ektomikoriza dan Endomikoriza.

Mikoriza dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan cara menginfeksi dan struktur
hifanya, yaitu endomikoriza dan ektomikoriza. Hifa adalah benang-benang halus yang
membentuk tubuh jamur. Ektomikoriza memiliki hifa yang membungkus akar, sedangkan
endomikoriza memiliki hifa yang menembus dinding sel akar. Penjelasan lebih lengkap
tentang keduanya adalah sebagai berikut.

Pemberian mikoriza dalam penanaman jagung merupakan terobosan baru dibidang


pertanian. Peran utama mikoriza yaitu mampu mentranslokasikan fosfor dari tanah kedalam
tanaman dengan membentuk hifa yang tumbuh pada akar tanaman dan berfungsi sebagai
perluasan permukaan serapan akar, sehingga permukaan tanaman bermikoriza lebih baik
dibandingkan tanaman tanpa mikoriza (Husin, 2000).

Spora mikoriza dapat bekerja efektif jika berasosiasi dengan akar tanaman sehingga
mikoriza dapat berkolonisasi dan berkembang secara mutualistik (Adnan dan Talanca,2005).
Tisdale etal. (1993) dalam Handayani (2008), menambahkan kemampuan intersepsi akar
dalam pengambilan nutrisi dapat dipertinggi oleh mikoriza terutama ketika tanaman tumbuh
ditempat yang kurang subur. Hal ini menyatakan bahwa mikoriza tidak dapat aktif
menjalankan fungsinya terhadap tanaman tanpa adanya akar. Suatu benih yang belum
mengalami masa perkecambahan (belum membentuk bagian vegetatif tanaman), maka
mikoriza tidak dapat memberikan dan menjalankan fungsinya sehingga tidak memberikan
pengaruh yang nyata terhadap benih tersebut.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan

 Alat
 Object glass 2 buah
 Cover glass 2 buah
 Mikroskop 1 buah
 Pipet tetes 1 buah
 Tisu / lap

 Bahan
 1 Tumbuhan Padi (Oryza sativa) utuh
 1 Tumbuhan Jagung (Zea mays) utuh
 Air bersih

3.2 Metode Kerja

 persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


 pastikan alat dan bahan dalam keadaan steril dan baik serta layak pakai
 bedah tanah yang menutupi akar tumbuhan padi (Oryza sativa)
 perhatikan dan temukan seperti bintik putih yang terdapat pada akar tumbuhan
tersebut
 ambil mikorhiza yang terlihat pada akar tumbuhan tersebut
 letakkan pada object glass lalu tetesi setetes air bersih menggunakan pipet tetes
kemudian tutup dengan cover glass
 letakkan preparat tersebut pada mikroskop
 amati bentuk dan karakteristik yang terdapat pada mikorhiza tersebut
 foto hasilnya dan buat gambar serta keterangan di kertas laporan sementara
 ulangi langkah yang sama dari awal sampai akhir untuk mengamati mikorhiza yang
terdapat pada tumbuhan jagung (Zea mays)
 setelah selesai melakukan pengamatan, bersihkan kembali alat yang telah digunakan
dan letakkan pada tempatnya semula.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan

1. Mikorhiza pada tumbuhan padi (Oryza sativa)

Diamati ada perbesaran 5.10

Kami menemukan mikoriza yang setelah diamati dibawah mikroskop terlihat seperti suatu
batang yang memiliki 1 cabang.

2.Mikorhiza pada tumbuhan jagung (Zea mays)

diamati pada perbesaran 5.10

Kami menemukan mikoriza yang setelah diamati di bawah mikroskop terlihat seperti bulatan
yang memilki 2 rongga.

Pertumbuhan tanaman terjadi karena adanya proses-proses pembelahan sel dan


pemanjangan sel dimana proses tersebut memerlukan karbohidrat dalam jumlah besar.
Pemberian pupuk kandang sapi yang juga disterilisasi dengan tanah untuk media awal
penanaman diduga menjadi faktor penyebab pertumbuhan muncul bibit jagung pada waktu
yang sama walaupun terdapat tanaman yang diberi perlakuan mikoriza. Menurut Kastono
(2005), salah satu faktor lingkungan tumbuh yang penting bagi pertumbuhan tanaman
adalah ketersediaan unsur hara. Hara pada pupuk kandang merupakan sumber hara (unsur
utamanya N) bagi tanaman dan bermanfaat karena dapat memperbaiki sifat kimia, biologi,
serta fisik tanah. Muniapan et al. (1998) dalam Kastono (2005), menyatakan pemberian
bahan organik ke dalam tanah dapat merangsang aktivitas enzim tanah dan mikroba, aktivitas
enzim total tanah tergantung pada enzim ekstraseluler dan jumlah enzim dalam
sel mikroba yang mati dan hidup. Ini memperjelas bahwa mikroba yang ada pada media
tanam yang telah mati sekalipun, kandungan enzim yang dihasilkannya dapat diproses
secara biologis untuk bermanfaat bagi kebutuhan kesuburan tanah karena enzim tersebut
memberikan pengaruh positif pada perbaikan kondisi tanah sehingga media tanah menjadi
produktif bagi pertumbuhan tanaman.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. pada tumbuhan padi (Oryza sativa) mikoriza yang setelah diamati dibawah mikroskop
terlihat seperti suatu batang yang memiliki 1 cabang

2. pada tumbuhan jagung (Zea mays) mikoriza yang setelah diamati di bawah mikroskop
terlihat seperti bulatan yang memilki 2 rongga.

5.2 Saran

Sebaiknya jika ingin melkukan pengamtan mikorhiza pada akar tumbuhan ambillah
tumbuhan yang sudah dewasa dan yang memiliki banyak tanah yang menutupi akar
tumbuhan tersebut ataupun bisa juga tumbuhan yang sudah ditanam kembali di dalam
polibag. Dan carilah referensi atau literatur terlebih dahulu sebelum melakukan pengamatan
mengenai mikorhiza agar tidak kebingungan saat melakukan praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Rezeqi S,dkk. 2018. Taksonomi Organisme Tingkat Rendah. Medan. UNIMED Press

Anas. I., 1997. Bioteknologi Tanah. Laboratorium Biologi Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas

Pertanian. IPB.

Ardian, D., 2009. Hormon Wong Tani. (Online), (http://npkjagotani.com/produk-terlaris

2/hormon-wong-tani/. Diakses tanggal 31 Januari 2012).

http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/1117-mikoriza-dan-
manfaatnya-pada-tanaman

Indriati G,dkk. 2013. Pengaruh Pemberian Fungi Mikoriza Terhadap Produksi Tanaman

Jagung (Zea mays L)

Anda mungkin juga menyukai