Anda di halaman 1dari 179

Menu

c
7

8
a
b

2
2.1
2.2
2.2.1
3
3.1
3.2
3.3
4

2
3
4

5
6
7
8

10

11
12
13

14

6
7

10

1
a
a.1

a.2
a.3
a.3.1
a.3.2
a.3.3
a.3.4
a.3.5
a.3.6

b
b.1

b.2
b.3
b.4
b.5
b.6
2
2.1
2.1.a

2.1.b

2.2

1
2
3
1
a

2
a
b
b.1
b.2
b.3

b.4
b.5
b.6
b.7
b.8
b.9
b.10
c
d

1
2
3
3.1
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.7
3.8
3.9
4

c
d

f
g
h
i
j

1
a
a.1
a.2
a.3
a.4
b
b.1
b.2

2
a
b
c
d
LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL BEBERAPA KEGIATAN IM
LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN ANALIS
Dalam melakukan analisis PWS imunisasi, beberapa hal perlu dipersiapkan sebagai ba
data cakupan imunisasi per antigen di semua kategori sasaran (dasar, lanjutan baduta,
Subur (WUS) di masing-masing wilayah (hingga unit terkecil yaitu desa), jumlah sasaran
hingga unit terkecil dan peta wilayah.
Cakupan imunisasi ini bisa didapat dengan melakukan rekapitulasi penghitungan pelaks
tertuang dalam buku kohort atau register imunisasi. Pastikan bahwa jumlah sasaran yan
imunisasi yang berada di wilayah tersebut termasuk sasaran yang tidak pernah diimunis
mendapat imunisasi di pelayanan swasta/RS.
Apabila tidak memiliki data cakupan atau belum mengetahui bagaimana cara menghitun
data yang perlu disediakan adalah data hasil/jumlah pelayanan imunisasi per antigen be
berdasarkan data individual.
Setiap tenaga kesehatan yang melakukan analisa harus mengetahui besar target cakup
selama setahun. Besar target selama setahun ini harus dibagi 12 untuk dapat mengetah
Dan dapat dikumulatifkan dengan menjumlah setiap target bulanan tersebut.
Contoh : target cakupan imunisasi dasar semua antigen sebesar 95% selama setahun,
dicapai setiap bulannya adalah minimal 8%. Apabila kita ingin mengetahui target bulan A
target sampai dengan bulan April (Kumulatif) adalah 4 x 8% = 32%
Setiap tenaga kesehatan yang melakukan analisa harus mengetahui definisi operasiona
rutin (dasar, lanjutan baduta, lanjutan BIAS dan Lanjutan WUS) dan imunisasi tambahan
Apabila belum memiliki data cakupan, maka lakukan perhitungan cakupan dengan rumu
Jumlah sasaran yang mendapat imunisasi antigen tertentu di suatu wilayah dibagi deng
keseluruhan di wilayah tersebut dikali 100%
Contoh : Desa A pada tahun 2017 memiliki bayi usia 0-11 bulan sebanyak 10 anak. Yan
BCG sepanjang tahun 2017 sebanyak 8 anak. Maka cakupan imunisasi BCG di Desa A
100% = 80%.
Setelah mendapatkan data cakupan, lakukan perbandingan antara data cakupan yang d
ada.
Membuat grafik batang atau pemetaan sebagai hasil analisa atas penghitungan cakupa
grafik batang, jangan lupa untuk mencantumkan besaran cakupan tiap batang dan targe
target atau batang target untuk setiap batang capaian). Apabila menggunakan pemetaa
warna berbeda yaitu :
Hijau untuk wilayah dengan cakupan > % target

Kuning untuk wilayah dengan cakupan berada di antara target dan 80% (80% < ca

Merah untuk wilayah dengan cakupan di bawah 80% (< 80%)


Contoh : data cakupan imunisasi dasar lengkap tahun 2017 di desa A berdasarkan hasi
desa B 80%, desa C 95,4% dan desa D 82%. Maka warna pada peta wilayah untuk Des
desa C hijau, desa D kuning.
Apabila data cakupan lebih rendah dari target yang ada, lakukan identifikasi penyebab b
dan susun langkah tindak lanjut untuk mengatasinya.
Apabila data cakupan lebih tinggi dari target, juga segera lakukan analisa penyebabnya
cakupan lebih tinggi dari target adalah :
Penetapan target yang terlalu rendah;
Memasukkan anak yang bukan sasaran wilayahnya ke dalam perhitungan cakupan (ses
bahwa anak diluar wilayah kerja harus dipisahkan agar analisa perlindungan kelompok
Duplikasi penghitungan (human error);

Sistem pencatatan yang belum terstandar.


Setelah mengetahui penyebab adanya kesenjangan antara capaian dan target, tenaga
perencanaan upaya tindak lanjutnya.

Langkah-Langkah Skrining status T pada WUS


Imunisasi Dasar
DPT atau DPT/HB atau DPT/HB/Hib1 ?
DPT atau DPT/HB atau DPT/HB/Hib2 ?
DPT atau DPT/HB atau DPT/HB/Hib3 ?
Saat BIAS:
Apakah mendapat suntikan TT saat SD? kelas 1? Kelas 2? Kelas 3? Dan seterusnya
Saat Catin (Calon Pengantin):
Apakah mendapat suntikan TT? Berapa kali? Jarak antarsuntikan?
Saat Hamil:
Sudah hamil berapa kali?
Apakah saat hamil mendapat suntikan TT? Berapa kali?
Jarak antarsuntikan?
Jika pernah mendapat imunisasi tambahan TT/Td (Saat kampanye terdahulu) ?

MELENGKAPI STATUS IMUNISASI MELALUI SKRINING IMUNISASI PADA PENERIMA


Memberikan pemahaman kepada Wanita Usia Subur/Pasangan Usia Subur tentang
kehamilan;
Menjelaskan jenis antigen, manfaat, serta jadwal pemberian imunisasi dasar, terutam
setelah lahir (imunisasi Hepatitis B 0)
Melakukan analisis cakupan imunisasi dasar dan lanjutan (baduta) perwilayah puskesm
Setiap akhir bulan, melakukan skrining melalui buku kohort imunisasi pada bayi usia
mengetahui imunisasi yang sudah diterima;
Memastikan setiap anak mempunyai pencatatan imunisasi, baik di puskesmas maupun
(Buku KIA);
Menginventarisir nama dan alamat bayi, serta jenis antigen imunisasi dasar yang belum
Merencanakan pelaksanaan sweeping dan pelaksanaan Drop Out Follow Up (DOFU);
Mempersiapkan dan memastikan ketersediaan vaksin, ADS, dan safety box, petu
pelaksanaan sweeping dan DOFU;
Melaksanakan sweeping dan DOFU sesuai dengan target sasaran yang sudah ditetap
ke buku pencatatan.
Pemberian sertifikat Imunisasi Dasar Lengkap kepada setiap anak yang sudah me
dasar untuk bayi.
Memastikan kepada ibu agar menyimpan sertifikat Imunisasi dasar Lengkap, serta
masuk Sekolah Dasar;
Menyimpan arsip data anak dengan Imunisasi Dasar Lengkap di puskesmas;
Melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah tentang pentingnya Imunisasi Dasa
akan masuk sekolah, dan mendorong terbitnya regulasi;
Melakukan koordinasi dengan Kemeterian Pendidikan dan Kementerian Agama untu
serta mendorong terbitnya Surat Keputusan Bersama.

LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN BACKLOG FIGHTIN


Backlog fighting (BLF) adalah upaya aktif di tingkat Puskesmas untuk melengkapi imuni
berumur di bawah tiga tahun. Kegiatan ini diprioritaskan untuk dilaksanakan di desa yan
berturut-turut tidak mencapai UCI. Tujuan dilaksanakan BLF untuk melengkapi imunisas
anak usia 1 s.d 3 tahun .
Langkah-langkah pelaksanaan BLF:
Petugas Puskesmas dibantu kader melakukan validasi data cakupan hasil pelayanan im
pencatatan hasil imunisasi di buku kohort dengan buku/kartu yang dibawa oleh orang tu
(setiap pelayanan imunisasi, orang tua wajib membawa buku/ kartu catatan imunisasi).
Melakukan pemetaan kelengkapan status imunisasi anak usia 1 tahun s.d 3 tahun di w
puskesmas.
Memindahkan nama-nama anak usia 1 s.d 3 tahun yang tidak lengkap status imunisasin
formulir khusus sebelum dilakukan kegiatan backlog fighting.
Berdasarkan catatan pada formulir tersebut di atas, kader menyampaikan kepada orang
datang pada jadwal pelayanan imunisasi.
Pelayanan imunisasi dalam rangka BLF dapat dilakukan di posyandu, bersamaan deng
rutin lainnya.
Sebelum pelayanan imunisasi, petugas wajib memberikan penyuluhan tentang imunisas
kemungkinan gejala ikutan dan upaya mengatasinya, serta selalu mengingatkan kepada
datang pada jadwal pelayanan berikutnya dalam rangka melengkapi status imunsasi an
Petugas wajib melakukan penjaringan sebelum memberikan vaksinasi untuk memastika
dapat mengetahui status imunisasinya.
Petugas harus selalu memperhatikan kondisi vaksin, teknik penyuntikan yang aman, pe
pelayanan imunisasi dan menyiapkan peralatan anafilaktif syok.
Petugas mendokumentasikan hasil pelayanan imunisasi dengan mencatat pada buku k
KMS yang dibawa orang tua anak.
Mencatat anak yang sudah mendapatkan imunisasi dalam rangka melengkapi imunisas
imunisasi lanjutan sebagai catatan BLF dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan Kabup

LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN OUTBREAK RESPONS


Outbreak Response Immunization (ORI) adalah kegiatan imunisasi tambahan dalam ra
di suatu wilayah yang disesuaikan dengan situasi epidemiologi.
Tahapan yang harus dilakukan :
Persiapan
Analisis Situasi – bersama antara Puskesmas dan Dinkes
— Penilaian epidemiologi kasus
Hasil pengumpulan data à buat kurva epidemik, karakteristik kasus (distribusi umur, s
geografis
Analisa data : Attack Rate, Case Fatality Rate, Weekly Incidence, Vaccine Effectiveness
Penilaian cakupan imunisasi beberapa tahun untuk menentukan jumlah populasi rentan
Penilaian faktor risiko lain
- Lokasi pemukiman yang padat dan kumuh
- Situasi khusus seperti di tempat pengungsian
- Daerah rawan gizi
- Daerah sulit dijangkau atau jauh dari pelayanan kesehatan
- Daerah dimana kelompok masyarakatnya menolak/anti imunisasi
— Kondisi pelayanan imunisasi (coldchain, dll)

Menyusun rencana kegiatan dan anggaran


Menentukan sasaran imunisasi
-berdasarkan hasil kajian epidemiologi (cakupan imunisasi, gol umur spesifik Attack Rat
-target wilayah : wilayah terjadinya KLB + wilayah yang berdekatan dan berisiko tinggi
— Menghitung kebutuhan logistik (ADS, SB, Anafilaktik kit)
— Distribusi vaksin dan logistik
— Menghitung kebutuhan tenaga pelaksana : vaksinator, pencatat, petugas keamanan
—Menghitung kebutuhan biaya operasional (sosmob, transport petugas, distribusi logist
— Advokasi, Informasi dan Mobilisasi Masyarakat
Pelaksanaan
ORI Campak
a. Imunisasi Selektif – pada daerah risiko sedang (cakupan > 90% atau jumlah bal
jumlah kohort bayi satu tahun)
Dilakukan imunisasi campak kepada seluruh anak usia 9 bl – 59 bln yang tidak mempun
campak (lisan maupun berdasarkan kartu/catatan) yang berkunjung ke puskesmas ma
bulan dari kasus terakhir.
Meningkatkan cakupan imunisasi rutin di desa terjangkit dan sekitarnya, upayakan sem
Selanjutnya dievaluasi
Imunisasi Massal
Imunisasi masal dilakukan di daerah risiko tinggi, yaitu dengan mempertimbangkan hal-
— Daerah dimana cakupan imunisasi rendah (< 80%) atau jumlah Balita rentan tela
bayi satu tahun
— Mobilitas penduduk tinggi
— Daerah rawan gizi
— Daerah pengungsi maupun daerah padat dan kumuh.
Pada keadaan ini dilakukan imunisasi campak secara masal kepada seluruh anak pa
tanpa melihat status imunisasi anak tersebut. Golongan umur dan luas wilayah yan
dengan hasil kajian epidemiologi.
ORI Difteri
-Sasaran : sesuai dengan hasil kajian epidemiologis (sampai usia kasus tertinggi)
-Diberikan 3 dosis dengan interval satu bulan antara dosis pertama dan dosis kedua s
dosis kedua dan dosis ketiga
- Luas wilayah minimal di satu kecamatan
-Vaksin yang diberikan sebagai berikut :
— Umur 2 bl – 5 thn : vaksin DPT-HB-Hib
— Umur 5 - < 7 thn : vaksin DT
— Umur > 7 thn : vaksin Td
-Suspect/confirmed : diberikan vaksin Td selama pemulihan
-Kontak : diberikan/dilengkapi sampai 3 dosis,

LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN CRASH PROGR


Crash Program merupakan kegiatan imunisasi tambahan yang dilaksanakan di tingkat P
wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah terjadinya KLB. Krit
akan dilakukan crash program adalah:
Angka kematian bayi akibat PD3I tinggi
Infrastruktur (tenaga, sarana, dana) kurang
Desa yang selama tiga tahun berturut-turut tidak mencapai UCI
Tahapan yang harus dilakukan :
Persiapan
Analisis Situasi – bersama antara Puskesmas dan Dinkes Kab/Kota
— Penilaian situasi epidemiologi PD3I
— Peilaian infrastruktur pelayanan imunisasi (SDM, sarana cold chain, pembiayaan keg
— Penilaian cakupan imunisasi beberapa tahun terakhir

Menyusun rencana kegiatan dan anggaran


Menentukan wilayah yang akan dilaksanakan crash program
Menentukan sasaran dan jenis imunisasi yang akan diberikan (crash program dapat
lebih jenis imunisasi, misalnya campak/MR, atau campak/MR terpadu dengan polio)
— Menghitung kebutuhan logistik (ADS, dropper OPV, SB, anafilaktik kit)
— Distribusi vaksin dan logistik
— Menghitung kebutuhan tenaga pelaksana: vaksinator, pencatat, petugas keamanan
— Menghitung kebutuhan biaya operasional (sosmob, transport petugas, distribusi logi
— Advokasi dan mobilisasi masyarakat
Pelaksanaan
Memastikan vaksin dan logistik tersedia dalam jumlah yang cukup di setiap puskesmas
Melaksanakan pelayanan imunisasi sesuai prosedur:
Memastikan kondisi rantai vaksin terjaga dengan baik
Memastikan vaksin dalam kondisi baik dengan memeriksa tanggal kadaluarsa dan VVM
Untuk vaksin campak/MR, harus dipastikan vaksin campak/MR dan pelarutnya diproduk
Melarutkan vaksin dengan benar dan mencatat jam di label vial vaksin campak/MR
boleh lebih dari 6 jam setelah pelarutan)
Memberikan penyuntikan imunisasi secara aman dan sesuai prosedur
Melakukan pengelolaan limbah imunisasi secara aman
Memantau dan menangani kasus diduga KIPI
Memeriksa register pelaksanaan imunisasi dan melengkapinya pada akhir kegiatan
Membina kader dalam melaksanakan tugasnya.
Melakukan kerjasama dengan tokoh masyarakat
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
Melaksanakan monitoring dan evaluasi

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN EVM


Menurut Permenkes No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, EVM
melakukan penilaian secara sistematis terhadap manajemen rantai vaksin, sehingg
provinsi/kabupaten/kota untuk memelihara dan melaksanakan manajemen dalam melin
Pengelolaan vaksin harus sesuai dengan standar yang ada. Adapun tujuan penilaian
menilai apakah pengelolaan rantai vaksin sudah tepat sesuai standar atau tidak. P
dengan berbasis pertanyaan (kuesioner/aplikasi EVM) yang dapat dijawab melalui obse
petugas dan memeriksa beberapa dokumen terkait.
Ada sembilan hal kriteria yang dinilai dalam EVM, yaitu:
Prosedur penerimaan vaksin
Monitoring dan kontrol suhu
Kapasitas penyimpanan dan transportasi
Bangunan, peralatan cold chain dan sistem transportasi
Pemeliharaan bangunan, peralatan cold chain dan kendaraan
Manajemen stok dan prosedur
Distribusi Vaksin
Kebijakan dan praktek manajemen vaksin
Fungsi sistem informasi dan manajemen supportive
Adapun langkah-langkah untuk melakukan EVM adalah sebagai berikut:
Menentukan tingkat rantai vaksin yang akan dinilai seperti gudang farmasi dinas kes
puskesmas. Puskesmas yang akan dinilai dipilih secara acak atau pun purposive.
Menetukan periode penilaian, biasanya periode yang digunakan adalah 12 bulan. Gu
untuk semua fasilitas yang akan dinilai. Misal: 1 Januari 2017 sd 31 Desember 2017.
Siapkan alat – alat yang dibutuhkan yaitu kuesioner atau tools EVM, alat tulis, buku
meteran, kalkulator, dan kamera.
Diskusikan dengan rekan satu tim tentang mekanisme penilaian dan buat pembagian tu
Lakukan penilaian sesuai dengan pertanyaaan-pertanyaan di 9 kriteria EVM tersebut. D
perlu diperhatikan hal berikut:
- EVM adalah penilaian berbasis bukti
-Periksa peralatan cold chain apakah berfungsi dengan baik
-Apabila memeriksa bangunan dan peralatan, lihat dengan cermat dan ukur serta am
hasil pengamatan.
-Minta dokumen terkait sebagai bukti penilaian seperti catatan suhu, buku stok vaksin, d
-Terkait pelatihan petugas, minta petugas untuk mendemonstrasikan (Misal: Uji kocok,
dsb)
-Dalam melakukan penilaian, tim harus selalu bersikap positif dan sopan termasuk dala
yang sulit.
-Jangan tergesa-gesa dalam melakukan penilaian.
-Isi pertanyaan secara lengkap dan jangan menghilangkan/melewatkan pertanyaan. Jik
memperoleh jawaban, mohon agar ditanyakan kembali dengan cara yang lain.

Bila ada masalah pada saat penilaian, diskusikan dengan petugas terkait solusinya aga
Berikan umpan balik kepada petugas terkait penilaian yang sudah dilakukan.
Lakukan analisa hasil penilaian
Buat laporan penilaian meliputi temuan, rekomendasi secara detail dan rencana perbaik
Mendiseminasikan laporan tersebut kepada pimpinan dan fasilitas yang dinilai.

LANGKAH OPERASIONAL PEMBENTUKAN FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT PED


1.   Persiapan
Menyiapkan analisis situasi
Penilaian situasi epidemiologi PD3I
Penilaian cakupan imunisasi beberapa tahun terakhir
Identifikasi masalah yang menghambat pencapaian cakupan imunisasi yang tinggi dan merata
Pemetaan wilayah risiko tinggi KLB PD3I
Menyusun rencana kegiatan
Melakukan identifikasi pihak/komponen yang akan dilibatkan dalam Forum Komunikasi Mayarakat Peduli Imunis
Menentukan waktu pelaksanaan rapat koordinasi Forum Komunikasi Mayarakat Peduli Imunisasi minimal 4 kali

Pelaksanaan
Melaksanakan rapat koordinasi Forum Komunikasi Mayarakat Peduli Imunisasi minimal 4 kali dalam setahun, s
Melakukan pemaparan hasil analisis situasi pada saat rapat koordinasi
Menggalang komitmen dukungan terhadap program imunisasi dari setiap pihak/anggota
Membentuk jejaring komunikasi (misal: email, WhatsApp grup) dengan seluruh anggota forum sebagai sarana b
RENCANA AKSI DAERAH – PUSAT & INSTRUMENT MONE

PEMETAAN RISIKO WILAYAH


VARIABEL
TOOLS

TOOLS MONEV RISIKO TINGGI


PUSAT
PROVINSI
KABUPATEN/KOTA

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN IMUNISASI


– PUSAT & INSTRUMENT MONEV PROGRAM IMUNISASI DAN SURVEILAN

RENCANA AKSI PUSAT DA

TOOLS MONEV RISIKO SEDANG


PUSAT
PROVINSI
KABUPATEN/KOTA

UNISASI
ROGRAM IMUNISASI DAN SURVEILANS

RENCANA AKSI PUSAT DAN DAERAH


RISIKO TINGGI
RISIKO SEDANG
RISIKO RENDAH

TOOLS MONEV RISIKO RENDAH


PUSAT
PROVINSI
KABUPATEN/KOTA

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN SURVEILANS


Menu
LANGKAH-LANGKAH KEGIATA
KEGIATAN
NO
1 Penemuan dini kasus PD3I di masyarakat

2 Pelaksanaan pencarian dan konfirmasi kasus PD3I

3 Pelaksanaan Surveilans Aktif RS dan Fasyankes


swasta

4 Pengambilan dan Pengiriman Spesimen Kasus PD3I


(Rutin dan KLB)

5 Pencatatan dan pelaporan kasus PD3I

6 Pencatatan dan pelaporan KLB PD3I dalam waktu


kurang dari 24 jam ke Dinkes Kab/Kota, provinsi dan
pusat
7 Penyelidikan epidemiologi KLB PD3I

8 Penyediaan media KIE dan Pelaksanaan KIE


Pencegahan dan pengendalian PD3I

9 Pelatihan Petugas Surveilans kab/kota, Puskesmas,


RS

10 Pelaksanaan Bimbingan Teknis ke provinsi, kab/kota


dan Puskesmas

11 Pertemuan Review/ Analisis data Surveilans PD3I Tk


kab/kota, Puskesmas dan RS
12 Penyediaan Logistik Pengendalian dan
Penanggulangan PD3I (Media Transport Spesimen,
media amies, Obat, ADS, APD, Vitamin, alat
pengambilan spesimen campak/rubela dan polio)

13 Pelaksanaan Kegiatan inovasi lain untuk


meningkatkan kinerja surveilans PD3I

14 Pelaksanaan Advokasi kepada Pemerintah Daerah


terhadap dukungan pembiayaan Surveilans dan
penanggulangan KLB

CATATAN :
** KEGIATAN DILAKUKAN BILA PUSKESMAS ATAU KABUPATEN/KOTA TIDAK MEMILIKI ATAU MENCUKUPI SUM
KEGIATAN
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN SURVEILANS
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Melakukan pemetaan faktor risiko wilayah
2. Menghubungi kader/perangkat desa untuk konfirmasi situasi penyakit PD3I di wilayahnya
3. Mencatat laporan kasus PD3I yang disampaikan oleh Kader/perangkat desa.
4. Mengunjungi kasus untuk memastikan penyakit yang diderita

1. Menghubungi kader/perangkat desa untuk konfirmasi situasi penyakit PD3I yang terjadi
2. Melakukan verifikasi dan mencatat laporan kasus PD3I yang disampaikan oleh Kader/perangkat desa.
3. Mengunjungi kasus untuk memastikan penyakit

1. Menyiapkan format pencatatan (Hospital Review Report)


2. menghubungi kontak person petugas susrveilans RS
3. mengunjungi RS dan bagian-bagian yang mempunyai data kasus PD3I termasuk medical record
4. Mencatat data yang didapat sesuai format

1. Menyiapkan alat pengambilan spesimen sesuai dengan jenis penyakitnya


2. Menyiapkan format pencatatan laboratorium
3. Mengunjungi kasus untuk diambil sampel.
4. Mencatat semua spesimen yang dikirim sesuai format dan jenis penyakit
5. Mengirimkan sampel sesuai jenis penyakit ke Dinkes Kab/kota/provinsi atau laboratorium rujukan.

1. Menyiapkan format pencatatan dan pelaporan PD3I sesuai dengan jenis penyakit
2. Membuat pencatatan dan pelaporan PD3I mingguan dan bulanan sesuai dengan format PD3I sesuai dengan jenis
3. Mengirimkan laporan PD3I mingguan dan bulanan ke Dinkes Kab/kota yang lengkap dan tepat.

1. Mencatat laporan KLB dengan menggunakan format W1


2. Format W1 di tandatangani oleh pejabat yang berwenang
3. Format W1 dikirim dalam waktu < 24 jam ke dinkes Kab/kota dan kab/kota meneruskan ke provinsi dengan melam
tersebut
4. Mencatat KLB dalam format STP KLB
1. Memastikan KLB yang terjadi
2. Persiapan PE (Format, APD, media pengambilan spesimen, profilaksis/vit)
3. Mengidentifikasi kasus : identitas kasus, mulai sakit, gejala, status imunisasi, riwayat kontak/berpergian sebelum
kesehatan, obat yang di minum, KU secara umum
4. Mengidentifikasi kontak kasus : data kontak (jenis kelamin, umur, hubungan dengan kasus), KU kontak
5. identifikasi faktor risiko : status imunisasi, PHBS, dll
6. Mencatat semua yang ditemukan saat PE dalam format PE
7. Membuat laporan PE,analisis, rekomendasi dan saran RTL
8. Melakukan feedback hasil PE ke kab/kota dan puskesmas

1. Menyusun bahan materi KIE


2. Mendistribusikan media KIE ke kab/kota dan puskesmas
3. Melaksanakan KIE melalui berbagai media (Televisi daerah, radio daerah dan cetak) provinsi dan kab/kota
4. Melaksanakan KIE dengan membuat jadwal pertemuan dan meyampaikannya kemasyarakat.

1. Menyusun rencana jadwal dan tempat pelatihan


2. Menyiapkan kurikulum dan modul pelatihan sesuai SOP
3. Mengurus akreditasi pelatihan
4. Memastikan dana untuk pelatihan
5. Menentukan peserta pelatihan
6. Menentukan Narasumber yang sesuai
7. Melaksanakan pelatihan sesuai rencana

1. Memetakan kab/kota atau puskesmas yang belum mencapai target indikator


2. Menyiapkan tools bimbingan teknis
3. Melaksanakan kegiatan
4. Mencatat dan menganalisis
5. menyampaikan umpan balik ke puskesmas
6. mengarsipkan dokumen bimtek

1. Menyiapkan jadwal dan rencana pertemuan


2. Membuat kerangka acuan pertemuan
3. Menyiapkan data surveilans PD3I
4. memastikan ketersediaan dana
5. Menentukan peserta pertemuan
6. Membuat dan menyampaikan undangan pertemuan
7. Melaksanakan pertemuan
8. Membuat kesepakatan dan rencana tindak lanjut
1. Membuat rencana penyediaan logistik sesuai kebutuhan berdasarkan kejadian penyakit
2. Menyiapkan dana sesuai kebutuhan
3. Melakukan pengadaan logistik sesuai prosedur
4. mendistribusikan logistik ke kab/kota, puskesmas dan RS
5. mencatat dan mendokumentasikan semua kegiatan penyediaan logistik

contoh : Rekruitment tenaga khusus surveilans

1. Membuat tim advokasi di tingkat Kab/Kota


2. Menyiapkan data situasi wilayah (Penyakit dan faktor risiko)
3. Menyiapkan materi advokasi
4. Melaksanakan advokasi
5. menyampaikan hasil kesepakatan dan rencana tindak lanjut ke pemerintah daerah

ATAU KABUPATEN/KOTA TIDAK MEMILIKI ATAU MENCUKUPI SUMBER DAYA (BAHAN, ALAT, DAN SUMBER DAYA MANUSIA) UNTUK
Menu

1
a
a.1

a.2
a.3
a.3.1

a.3.2

a.3.3

a.3.4

a.3.5

a.3.6

b.1

b.2
b.3
b.4
b.5
b.6
2
2.1

2.1.a

2.1.b

2.2
LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN OUTBREAK RESPONSE IM
Outbreak Response Immunization (ORI) adalah kegiatan imunisasi tambahan
penanggulangan KLB di suatu wilayah yang disesuaikan dengan situasi epidemiologi.
Tahapan yang harus dilakukan :
Persiapan
Analisis Situasi – bersama antara Puskesmas dan Dinkes
— Penilaian epidemiologi kasus
Hasil pengumpulan data à buat kurva epidemik, karakteristik kasus (distribusi umur,
pemetaan geografis
Analisa data : Attack Rate, Case Fatality Rate, Weekly Incidence, Vaccine Effectiveness
Penilaian cakupan imunisasi beberapa tahun untuk menentukan jumlah populasi rentan
Penilaian faktor risiko lain
- Lokasi pemukiman yang padat dan kumuh
- Situasi khusus seperti di tempat pengungsian
- Daerah rawan gizi
- Daerah sulit dijangkau atau jauh dari pelayanan kesehatan
- Daerah dimana kelompok masyarakatnya menolak/anti imunisasi
— Kondisi pelayanan imunisasi (coldchain, dll)

Menyusun rencana kegiatan dan anggaran


Menentukan sasaran imunisasi
-berdasarkan hasil kajian epidemiologi (cakupan imunisasi, gol umur spesifik Attack Rate,
-target wilayah : wilayah terjadinya KLB + wilayah yang berdekatan dan berisiko tinggi
— Menghitung kebutuhan logistik (ADS, SB, Anafilaktik kit)
— Distribusi vaksin dan logistik
— Menghitung kebutuhan tenaga pelaksana : vaksinator, pencatat, petugas keamanan
—Menghitung kebutuhan biaya operasional (sosmob, transport petugas, distribusi logistik,
— Advokasi, Informasi dan Mobilisasi Masyarakat
Pelaksanaan
ORI Campak
a. Imunisasi Selektif – pada daerah risiko sedang (cakupan > 90% atau jumlah b
mendekati jumlah kohort bayi satu tahun)
Dilakukan imunisasi campak kepada seluruh anak usia 9 bl – 59 bln yang tidak mempunya
campak (lisan maupun berdasarkan kartu/catatan) yang berkunjung ke puskesmas maupu
hingga 1 bulan dari kasus terakhir.
Meningkatkan cakupan imunisasi rutin di desa terjangkit dan sekitarnya, upayakan s
diimunisasi.
Selanjutnya dievaluasi
Imunisasi Massal
Imunisasi masal dilakukan di daerah risiko tinggi, yaitu dengan mempertimbangkan hal-ha
— Daerah dimana cakupan imunisasi rendah (< 80%) atau jumlah Balita rentan telah
kohort bayi satu tahun
— Mobilitas penduduk tinggi
— Daerah rawan gizi
— Daerah pengungsi maupun daerah padat dan kumuh.
Pada keadaan ini dilakukan imunisasi campak secara masal kepada seluruh anak pa
tertentu tanpa melihat status imunisasi anak tersebut. Golongan umur dan luas wilay
sasaran sesuai dengan hasil kajian epidemiologi.
ORI Difteri
-Sasaran : sesuai dengan hasil kajian epidemiologis (sampai usia kasus tertinggi)
-Diberikan 3 dosis dengan interval satu bulan antara dosis pertama dan dosis kedua se
antara dosis kedua dan dosis ketiga
- Luas wilayah minimal di satu kecamatan
-Vaksin yang diberikan sebagai berikut :
— Umur 2 bl – 5 thn : vaksin DPT-HB-Hib
— Umur 5 - < 7 thn : vaksin DT
— Umur > 7 thn : vaksin Td
-Suspect/confirmed : diberikan vaksin Td selama pemulihan
-Kontak : diberikan/dilengkapi sampai 3 dosis,
Menu

2
3
3.1
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.7
3.8
3.9
4

c
d

e
f
g
h
i
j
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN EVM
Menurut Permenkes No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, EVM
melakukan penilaian secara sistematis terhadap manajemen rantai vaksin, sehingga
provinsi/kabupaten/kota
Pengelolaan vaksin harus untuk memelihara
sesuai dengan dan melaksanakan
standar yang ada. manajemen dalam
Adapun tujuan melindun
penilaian E
menilai apakah pengelolaan rantai vaksin sudah tepat sesuai standar atau tidak. Pe
dengan berbasis pertanyaan (kuesioner/aplikasi EVM) yang dapat dijawab melalui obser
petugas dan memeriksa
Ada sembilan hal kriteriabeberapa dokumen
yang dinilai terkait.
dalam EVM, yaitu:
Prosedur penerimaan vaksin
Monitoring dan kontrol suhu
Kapasitas penyimpanan dan transportasi
Bangunan, peralatan cold chain dan sistem transportasi
Pemeliharaan bangunan, peralatan cold chain dan kendaraan
Manajemen stok dan prosedur
Distribusi Vaksin
Kebijakan dan praktek manajemen vaksin
Fungsi sistem informasi dan manajemen supportive
Adapun langkah-langkah untuk melakukan EVM adalah sebagai berikut:
Menentukan tingkat rantai vaksin yang akan dinilai seperti gudang farmasi dinas kese
puskesmas. Puskesmas yang akan dinilai dipilih secara acak atau pun purposive.
Menetukan periode penilaian, biasanya periode yang digunakan adalah 12 bulan. Gunaka
semua fasilitas yang akan dinilai. Misal: 1 Januari 2017 sd 31 Desember 2017.
Siapkan alat – alat yang dibutuhkan yaitu kuesioner atau tools EVM, alat tulis, buku
meteran, kalkulator, dan kamera.
Diskusikan dengan rekan satu tim tentang mekanisme penilaian dan buat pembagian tuga
Lakukan penilaian sesuai dengan pertanyaaan-pertanyaan di 9 kriteria EVM tersebut. D
perlu diperhatikan hal berikut:
- EVM adalah penilaian berbasis bukti
-Periksa peralatan cold chain apakah berfungsi dengan baik
-Apabila memeriksa bangunan dan peralatan, lihat dengan cermat dan ukur serta ambil fo
pengamatan.
-Minta dokumen terkait sebagai bukti penilaian seperti catatan suhu, buku stok vaksin, dll.
-Terkait pelatihan petugas, minta petugas untuk mendemonstrasikan (Misal: Uji kocok, m
dsb)
-Dalam melakukan penilaian, tim harus selalu bersikap positif dan sopan termasuk dala
yang sulit.
-Jangan tergesa-gesa dalam melakukan penilaian.
-Isi pertanyaan secara lengkap dan jangan menghilangkan/melewatkan pertanyaan. Jika
memperoleh jawaban, mohon agar ditanyakan kembali dengan cara yang lain.

Bila ada masalah pada saat penilaian, diskusikan dengan petugas terkait solusinya agar te
Berikan umpan balik kepada petugas terkait penilaian yang sudah dilakukan.
Lakukan analisa hasil penilaian
Buat laporan penilaian meliputi temuan, rekomendasi secara detail dan rencana perbaikan
Mendiseminasikan laporan tersebut kepada pimpinan dan fasilitas yang dinilai.
Menu

1
2
3

1
a

2
a
b
b.1
b.2
b.3

b.4
b.5
b.6
b.7
b.8
b.9
b.10
c
d
LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN CRASH PROGR
Crash Program merupakan kegiatan imunisasi tambahan yang dilaksanakan di tingkat
wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah terjadinya KLB. Kr
akan dilakukan crash program adalah:
Angka kematian bayi akibat PD3I tinggi
Infrastruktur (tenaga, sarana, dana) kurang
Desa yang selama tiga tahun berturut-turut tidak mencapai UCI

Tahapan yang harus dilakukan :


Persiapan
Analisis Situasi – bersama antara Puskesmas dan Dinkes Kab/Kota
— Penilaian situasi epidemiologi PD3I
— Peilaian infrastruktur pelayanan imunisasi (SDM, sarana cold chain, pembiayaan kegia
— Penilaian cakupan imunisasi beberapa tahun terakhir

Menyusun rencana kegiatan dan anggaran


Menentukan wilayah yang akan dilaksanakan crash program
Menentukan sasaran dan jenis imunisasi yang akan diberikan (crash program dapat dil
jenis imunisasi, misalnya campak/MR, atau campak/MR terpadu dengan polio)
— Menghitung kebutuhan logistik (ADS, dropper OPV, SB, anafilaktik kit)
— Distribusi vaksin dan logistik
— Menghitung kebutuhan tenaga pelaksana: vaksinator, pencatat, petugas keamanan
— Menghitung kebutuhan biaya operasional (sosmob, transport petugas, distribusi logistik
— Advokasi dan mobilisasi masyarakat
Pelaksanaan
Memastikan vaksin dan logistik tersedia dalam jumlah yang cukup di setiap puskesmas
Melaksanakan pelayanan imunisasi sesuai prosedur:
Memastikan kondisi rantai vaksin terjaga dengan baik
Memastikan vaksin dalam kondisi baik dengan memeriksa tanggal kadaluarsa dan VVM
Untuk vaksin campak/MR, harus dipastikan vaksin campak/MR dan pelarutnya diproduksi
Melarutkan vaksin dengan benar dan mencatat jam di label vial vaksin campak/MR pad
lebih dari 6 jam setelah pelarutan)
Memberikan penyuntikan imunisasi secara aman dan sesuai prosedur
Melakukan pengelolaan limbah imunisasi secara aman
Memantau dan menangani kasus diduga KIPI
Memeriksa register pelaksanaan imunisasi dan melengkapinya pada akhir kegiatan
Membina kader dalam melaksanakan tugasnya.
Melakukan kerjasama dengan tokoh masyarakat
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
Melaksanakan monitoring dan evaluasi
Menu

a.1

a.2

a.3

a.4

b.1

b.2

d
LANGKAH OPERASIONAL PEMBENTUKAN FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT PEDULI

1.   Persiapan

Menyiapkan analisis situasi

Penilaian situasi epidemiologi PD3I

Penilaian cakupan imunisasi beberapa tahun terakhir

Identifikasi masalah yang menghambat pencapaian cakupan imunisasi yang tinggi dan merata

Pemetaan wilayah risiko tinggi KLB PD3I

Menyusun rencana kegiatan

Melakukan identifikasi pihak/komponen yang akan dilibatkan dalam Forum Komunikasi Mayarakat Peduli Imunisas

Menentukan waktu pelaksanaan rapat koordinasi Forum Komunikasi Mayarakat Peduli Imunisasi minimal 4 kali dal

Pelaksanaan
Melaksanakan rapat koordinasi Forum Komunikasi Mayarakat Peduli Imunisasi minimal 4 kali dalam setahu
ditetapkan
Melakukan pemaparan hasil analisis situasi pada saat rapat koordinasi

Menggalang komitmen dukungan terhadap program imunisasi dari setiap pihak/anggota

Membentuk jejaring komunikasi (misal: email, WhatsApp grup) dengan seluruh anggota forum sebagai sarana berb
Menu

2
2.1
2.2
2.2.1
3
3.1
3.2
3.3
4
Langkah-Langkah Skrining status T pada WUS
Imunisasi Dasar
DPT atau DPT/HB atau DPT/HB/Hib1 ?
DPT atau DPT/HB atau DPT/HB/Hib2 ?
DPT atau DPT/HB atau DPT/HB/Hib3 ?
Saat BIAS:
Apakah mendapat suntikan TT saat SD? kelas 1? Kelas 2? Kelas 3? Dan seterusnya
Saat Catin (Calon Pengantin):
Apakah mendapat suntikan TT? Berapa kali? Jarak antarsuntikan?
Saat Hamil:
Sudah hamil berapa kali?
Apakah saat hamil mendapat suntikan TT? Berapa kali?
Jarak antarsuntikan?
Jika pernah mendapat imunisasi tambahan TT/Td (Saat kampanye terdahulu) ?
Menu

2
3
4
5
6
7
8
9
10
LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN BACKLOG FIGHTING
Backlog fighting (BLF) adalah upaya aktif di tingkat Puskesmas untuk melengkapi imunisa
berturut-turut tidak mencapai UCI. Tujuan dilaksanakan BLF untuk melengkapi imunisasi d
Langkah-langkah pelaksanaan BLF:
Petugas Puskesmas dibantu kader melakukan validasi data cakupan hasil pelayanan imu
pelayanan imunisasi, orang tua wajib membawa buku/ kartu catatan imunisasi).
Melakukan pemetaan kelengkapan status imunisasi anak usia 1 tahun s.d 3 tahun di wilay
Memindahkan nama-nama anak usia 1 s.d 3 tahun yang tidak lengkap status imunisasinya
Berdasarkan catatan pada formulir tersebut di atas, kader menyampaikan kepada orang tu
Pelayanan imunisasi dalam rangka BLF dapat dilakukan di posyandu, bersamaan dengan
Sebelum pelayanan imunisasi, petugas wajib memberikan penyuluhan tentang imunisasi y
untuk datang pada jadwal pelayanan berikutnya dalam rangka melengkapi status imunsas
Petugas wajib melakukan penjaringan sebelum memberikan vaksinasi untuk memastikan a
Petugas harus selalu memperhatikan kondisi vaksin, teknik penyuntikan yang aman, pena
Petugas mendokumentasikan hasil pelayanan imunisasi dengan mencatat pada buku koho
Mencatat anak yang sudah mendapatkan imunisasi dalam rangka melengkapi imunisasi d
Menu

5
6
7
8

10

11
12
13

14
Menu
MELENGKAPI STATUS IMUNISASI MELALUI SKRINING IMUNISASI PADA PENERIMAA
Memberikan pemahaman kepada Wanita Usia Subur/Pasangan Usia Subur tentang pe
kehamilan;
Menjelaskan jenis antigen, manfaat, serta jadwal pemberian imunisasi dasar, terutama
setelah lahir (imunisasi Hepatitis B 0)
Melakukan analisis cakupan imunisasi dasar dan lanjutan (baduta) perwilayah puskesmas
Setiap akhir bulan, melakukan skrining melalui buku kohort imunisasi pada bayi usia 4
mengetahui imunisasi yang sudah diterima;
Memastikan setiap anak mempunyai pencatatan imunisasi, baik di puskesmas maupun d
(Buku KIA);
Menginventarisir nama dan alamat bayi, serta jenis antigen imunisasi dasar yang belum di
Merencanakan pelaksanaan sweeping dan pelaksanaan Drop Out Follow Up (DOFU);
Mempersiapkan dan memastikan ketersediaan vaksin, ADS, dan safety box, petug
pelaksanaan sweeping dan DOFU;
Melaksanakan sweeping dan DOFU sesuai dengan target sasaran yang sudah ditetapkan
buku pencatatan.
Pemberian sertifikat Imunisasi Dasar Lengkap kepada setiap anak yang sudah mendapat
untuk bayi.
Memastikan kepada ibu agar menyimpan sertifikat Imunisasi dasar Lengkap, serta k
masuk Sekolah Dasar;
Menyimpan arsip data anak dengan Imunisasi Dasar Lengkap di puskesmas;
Melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah tentang pentingnya Imunisasi Dasar Len
masuk sekolah, dan mendorong terbitnya regulasi;
Melakukan koordinasi dengan Kemeterian Pendidikan dan Kementerian Agama untuk
serta mendorong terbitnya Surat Keputusan Bersama.
Menu

6
7

2
2.1
2.2
2.2.1
3
3.1
3.2
3.3
4

2
3
4

5
6
7
8

10

11
12
13

14

6
7

10

1
a
a.1

a.2
a.3
a.3.1
a.3.2
a.3.3
a.3.4
a.3.5
a.3.6

b
b.1

b.2
b.3
b.4
b.5
b.6
2
2.1
2.1.a

2.1.b

2.2

1
2
3
1
a

2
a
b
b.1
b.2
b.3

b.4
b.5
b.6
b.7
b.8
b.9
b.10
c
d

1
2
3
3.1
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.7
3.8
3.9
4

c
d

f
g
h
i
j

1
a
a.1
a.2
a.3
a.4
b
b.1
b.2

2
a
b
c
d
LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL BEBERAPA KEGIATAN IM
LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN ANALIS
Dalam melakukan analisis PWS imunisasi, beberapa hal perlu dipersiapkan sebagai ba
data cakupan imunisasi per antigen di semua kategori sasaran (dasar, lanjutan baduta,
Subur (WUS) di masing-masing wilayah (hingga unit terkecil yaitu desa), jumlah sasaran
hingga unit terkecil dan peta wilayah.
Cakupan imunisasi ini bisa didapat dengan melakukan rekapitulasi penghitungan pelaks
tertuang dalam buku kohort atau register imunisasi. Pastikan bahwa jumlah sasaran yan
imunisasi yang berada di wilayah tersebut termasuk sasaran yang tidak pernah diimunis
mendapat imunisasi di pelayanan swasta/RS.
Apabila tidak memiliki data cakupan atau belum mengetahui bagaimana cara menghitun
data yang perlu disediakan adalah data hasil/jumlah pelayanan imunisasi per antigen be
berdasarkan data individual.
Setiap tenaga kesehatan yang melakukan analisa harus mengetahui besar target cakup
selama setahun. Besar target selama setahun ini harus dibagi 12 untuk dapat mengetah
Dan dapat dikumulatifkan dengan menjumlah setiap target bulanan tersebut.
Contoh : target cakupan imunisasi dasar semua antigen sebesar 95% selama setahun,
dicapai setiap bulannya adalah minimal 8%. Apabila kita ingin mengetahui target bulan A
target sampai dengan bulan April (Kumulatif) adalah 4 x 8% = 32%
Setiap tenaga kesehatan yang melakukan analisa harus mengetahui definisi operasiona
rutin (dasar, lanjutan baduta, lanjutan BIAS dan Lanjutan WUS) dan imunisasi tambahan
Apabila belum memiliki data cakupan, maka lakukan perhitungan cakupan dengan rumu
Jumlah sasaran yang mendapat imunisasi antigen tertentu di suatu wilayah dibagi deng
keseluruhan di wilayah tersebut dikali 100%
Contoh : Desa A pada tahun 2017 memiliki bayi usia 0-11 bulan sebanyak 10 anak. Yan
BCG sepanjang tahun 2017 sebanyak 8 anak. Maka cakupan imunisasi BCG di Desa A
100% = 80%.
Setelah mendapatkan data cakupan, lakukan perbandingan antara data cakupan yang d
ada.
Membuat grafik batang atau pemetaan sebagai hasil analisa atas penghitungan cakupa
grafik batang, jangan lupa untuk mencantumkan besaran cakupan tiap batang dan targe
target atau batang target untuk setiap batang capaian). Apabila menggunakan pemetaa
warna berbeda yaitu :
a. Hijau untuk wilayah dengan cakupan > % target

b. Kuning untuk wilayah dengan cakupan berada di antara target dan 80% (80% <

c. Merah untuk wilayah dengan cakupan di bawah 80% (< 80%)


Contoh : data cakupan imunisasi dasar lengkap tahun 2017 di desa A berdasarkan hasi
desa B 80%, desa C 95,4% dan desa D 82%. Maka warna pada peta wilayah untuk Des
desa C hijau, desa D kuning.
Apabila data cakupan lebih rendah dari target yang ada, lakukan identifikasi penyebab b
dan susun langkah tindak lanjut untuk mengatasinya.
Apabila data cakupan lebih tinggi dari target, juga segera lakukan analisa penyebabnya
cakupan lebih tinggi dari target adalah :
a. Penetapaan target yang terlalu rendah;
b. Memasukkan anak yang bukan sasaran wilayahnya ke dalam perhitungan cakupan (
bahwa anak diluar wilayah kerja harus dipisahkan agar analisa perlindungan kelompok
c.Duplikasi penghitungan (human error);

d.Sistem pencatatan yang belum terstandar.


Setelah mengetahui penyebab adanya kesenjangan antara capaian dan target, tenaga
perencanaan upaya tindak lanjutnya.

Langkah-Langkah Skrining status T pada WUS


Imunisasi Dasar
DPT atau DPT/HB atau DPT/HB/Hib1 ?
DPT atau DPT/HB atau DPT/HB/Hib2 ?
DPT atau DPT/HB atau DPT/HB/Hib3 ?
Saat BIAS:
Apakah mendapat suntikan TT saat SD? kelas 1? Kelas 2? Kelas 3? Dan seterusnya
Saat Catin (Calon Pengantin):
Apakah mendapat suntikan TT? Berapa kali? Jarak antarsuntikan?
Saat Hamil:
Sudah hamil berapa kali?
Apakah saat hamil mendapat suntikan TT? Berapa kali?
Jarak antarsuntikan?
Jika pernah mendapat imunisasi tambahan TT/Td (Saat kampanye terdahulu) ?

MELENGKAPI STATUS IMUNISASI MELALUI SKRINING IMUNISASI PADA PENERIMA


Memberikan pemahaman kepada Wanita Usia Subur/Pasangan Usia Subur tentang
kehamilan;
Menjelaskan jenis antigen, manfaat, serta jadwal pemberian imunisasi dasar, terutam
setelah lahir (imunisasi Hepatitis B 0)
Melakukan analisis cakupan imunisasi dasar dan lanjutan (baduta) perwilayah puskesm
Setiap akhir bulan, melakukan skrining melalui buku kohort imunisasi pada bayi usia
mengetahui imunisasi yang sudah diterima;
Memastikan setiap anak mempunyai pencatatan imunisasi, baik di puskesmas maupun
(Buku KIA);
Menginventarisir nama dan alamat bayi, serta jenis antigen imunisasi dasar yang belum
Merencanakan pelaksanaan sweeping dan pelaksanaan Drop Out Follow Up (DOFU);
Mempersiapkan dan memastikan ketersediaan vaksin, ADS, dan safety box, petu
pelaksanaan sweeping dan DOFU;
Melaksanakan sweeping dan DOFU sesuai dengan target sasaran yang sudah ditetap
ke buku pencatatan.
Pemberian sertifikat Imunisasi Dasar Lengkap kepada setiap anak yang sudah me
dasar untuk bayi.
Memastikan kepada ibu agar menyimpan sertifikat Imunisasi dasar Lengkap, serta
masuk Sekolah Dasar;
Menyimpan arsip data anak dengan Imunisasi Dasar Lengkap di puskesmas;
Melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah tentang pentingnya Imunisasi Dasa
akan masuk sekolah, dan mendorong terbitnya regulasi;
Melakukan koordinasi dengan Kemeterian Pendidikan dan Kementerian Agama untu
serta mendorong terbitnya Surat Keputusan Bersama.

LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN BACKLOG FIGHTIN


Backlog fighting (BLF) adalah upaya aktif di tingkat Puskesmas untuk melengkapi imuni
berumur di bawah tiga tahun. Kegiatan ini diprioritaskan untuk dilaksanakan di desa yan
berturut-turut tidak mencapai UCI. Tujuan dilaksanakan BLF untuk melengkapi imunisas
anak usia 1 s.d 3 tahun .
Langkah-langkah pelaksanaan BLF:
Petugas Puskesmas dibantu kader melakukan validasi data cakupan hasil pelayanan im
pencatatan hasil imunisasi di buku kohort dengan buku/kartu yang dibawa oleh orang tu
(setiap pelayanan imunisasi, orang tua wajib membawa buku/ kartu catatan imunisasi).
Melakukan pemetaan kelengkapan status imunisasi anak usia 1 tahun s.d 3 tahun di w
puskesmas.
Memindahkan nama-nama anak usia 1 s.d 3 tahun yang tidak lengkap status imunisasin
formulir khusus sebelum dilakukan kegiatan backlog fighting.
Berdasarkan catatan pada formulir tersebut di atas, kader menyampaikan kepada orang
datang pada jadwal pelayanan imunisasi.
Pelayanan imunisasi dalam rangka BLF dapat dilakukan di posyandu, bersamaan deng
rutin lainnya.
Sebelum pelayanan imunisasi, petugas wajib memberikan penyuluhan tentang imunisas
kemungkinan gejala ikutan dan upaya mengatasinya, serta selalu mengingatkan kepada
datang pada jadwal pelayanan berikutnya dalam rangka melengkapi status imunsasi an
Petugas wajib melakukan penjaringan sebelum memberikan vaksinasi untuk memastika
dapat mengetahui status imunisasinya.
Petugas harus selalu memperhatikan kondisi vaksin, teknik penyuntikan yang aman, pe
pelayanan imunisasi dan menyiapkan peralatan anafilaktif syok.
Petugas mendokumentasikan hasil pelayanan imunisasi dengan mencatat pada buku k
KMS yang dibawa orang tua anak.
Mencatat anak yang sudah mendapatkan imunisasi dalam rangka melengkapi imunisas
imunisasi lanjutan sebagai catatan BLF dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan Kabup

LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN OUTBREAK RESPONS


Outbreak Response Immunization (ORI) adalah kegiatan imunisasi tambahan dalam ra
di suatu wilayah yang disesuaikan dengan situasi epidemiologi.
Tahapan yang harus dilakukan :
Persiapan
Analisis Situasi – bersama antara Puskesmas dan Dinkes
— Penilaian epidemiologi kasus
Hasil pengumpulan data à buat kurva epidemik, karakteristik kasus (distribusi umur, s
geografis
Analisa data : Attack Rate, Case Fatality Rate, Weekly Incidence, Vaccine Effectiveness
Penilaian cakupan imunisasi beberapa tahun untuk menentukan jumlah populasi rentan
Penilaian faktor risiko lain
- Lokasi pemukiman yang padat dan kumuh
- Situasi khusus seperti di tempat pengungsian
- Daerah rawan gizi
- Daerah sulit dijangkau atau jauh dari pelayanan kesehatan
- Daerah dimana kelompok masyarakatnya menolak/anti imunisasi
— Kondisi pelayanan imunisasi (coldchain, dll)

Menyusun rencana kegiatan dan anggaran


Menentukan sasaran imunisasi
-berdasarkan hasil kajian epidemiologi (cakupan imunisasi, gol umur spesifik Attack Rat
-target wilayah : wilayah terjadinya KLB + wilayah yang berdekatan dan berisiko tinggi
— Menghitung kebutuhan logistik (ADS, SB, Anafilaktik kit)
— Distribusi vaksin dan logistik
— Menghitung kebutuhan tenaga pelaksana : vaksinator, pencatat, petugas keamanan
—Menghitung kebutuhan biaya operasional (sosmob, transport petugas, distribusi logist
— Advokasi, Informasi dan Mobilisasi Masyarakat
Pelaksanaan
ORI Campak
a. Imunisasi Selektif – pada daerah risiko sedang (cakupan > 90% atau jumlah bal
jumlah kohort bayi satu tahun)
Dilakukan imunisasi campak kepada seluruh anak usia 9 bl – 59 bln yang tidak mempun
campak (lisan maupun berdasarkan kartu/catatan) yang berkunjung ke puskesmas ma
bulan dari kasus terakhir.
Meningkatkan cakupan imunisasi rutin di desa terjangkit dan sekitarnya, upayakan sem
Selanjutnya dievaluasi
Imunisasi Massal
Imunisasi masal dilakukan di daerah risiko tinggi, yaitu dengan mempertimbangkan hal-
— Daerah dimana cakupan imunisasi rendah (< 80%) atau jumlah Balita rentan tela
bayi satu tahun
— Mobilitas penduduk tinggi
— Daerah rawan gizi
— Daerah pengungsi maupun daerah padat dan kumuh.
Pada keadaan ini dilakukan imunisasi campak secara masal kepada seluruh anak pa
tanpa melihat status imunisasi anak tersebut. Golongan umur dan luas wilayah yan
dengan hasil kajian epidemiologi.
ORI Difteri
-Sasaran : sesuai dengan hasil kajian epidemiologis (sampai usia kasus tertinggi)
-Diberikan 3 dosis dengan interval satu bulan antara dosis pertama dan dosis kedua s
dosis kedua dan dosis ketiga
- Luas wilayah minimal di satu kecamatan
-Vaksin yang diberikan sebagai berikut :
— Umur 2 bl – 5 thn : vaksin DPT-HB-Hib
— Umur 5 - < 7 thn : vaksin DT
— Umur > 7 thn : vaksin Td
-Suspect/confirmed : diberikan vaksin Td selama pemulihan
-Kontak : diberikan/dilengkapi sampai 3 dosis,

LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN CRASH PROGR


Crash Program merupakan kegiatan imunisasi tambahan yang dilaksanakan di tingkat P
wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah terjadinya KLB. Krit
akan dilakukan crash program adalah:
Angka kematian bayi akibat PD3I tinggi
Infrastruktur (tenaga, sarana, dana) kurang
Desa yang selama tiga tahun berturut-turut tidak mencapai UCI
Tahapan yang harus dilakukan :
Persiapan
Analisis Situasi – bersama antara Puskesmas dan Dinkes Kab/Kota
— Penilaian situasi epidemiologi PD3I
— Peilaian infrastruktur pelayanan imunisasi (SDM, sarana cold chain, pembiayaan keg
— Penilaian cakupan imunisasi beberapa tahun terakhir

Menyusun rencana kegiatan dan anggaran


Menentukan wilayah yang akan dilaksanakan crash program
Menentukan sasaran dan jenis imunisasi yang akan diberikan (crash program dapat
lebih jenis imunisasi, misalnya campak/MR, atau campak/MR terpadu dengan polio)
— Menghitung kebutuhan logistik (ADS, dropper OPV, SB, anafilaktik kit)
— Distribusi vaksin dan logistik
— Menghitung kebutuhan tenaga pelaksana: vaksinator, pencatat, petugas keamanan
— Menghitung kebutuhan biaya operasional (sosmob, transport petugas, distribusi logi
— Advokasi dan mobilisasi masyarakat
Pelaksanaan
Memastikan vaksin dan logistik tersedia dalam jumlah yang cukup di setiap puskesmas
Melaksanakan pelayanan imunisasi sesuai prosedur:
Memastikan kondisi rantai vaksin terjaga dengan baik
Memastikan vaksin dalam kondisi baik dengan memeriksa tanggal kadaluarsa dan VVM
Untuk vaksin campak/MR, harus dipastikan vaksin campak/MR dan pelarutnya diproduk
Melarutkan vaksin dengan benar dan mencatat jam di label vial vaksin campak/MR
boleh lebih dari 6 jam setelah pelarutan)
Memberikan penyuntikan imunisasi secara aman dan sesuai prosedur
Melakukan pengelolaan limbah imunisasi secara aman
Memantau dan menangani kasus diduga KIPI
Memeriksa register pelaksanaan imunisasi dan melengkapinya pada akhir kegiatan
Membina kader dalam melaksanakan tugasnya.
Melakukan kerjasama dengan tokoh masyarakat
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
Melaksanakan monitoring dan evaluasi

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN EVM


Menurut Permenkes No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, EVM
melakukan penilaian secara sistematis terhadap manajemen rantai vaksin, sehingg
provinsi/kabupaten/kota untuk memelihara dan melaksanakan manajemen dalam melin
Pengelolaan vaksin harus sesuai dengan standar yang ada. Adapun tujuan penilaian
menilai apakah pengelolaan rantai vaksin sudah tepat sesuai standar atau tidak. P
dengan berbasis pertanyaan (kuesioner/aplikasi EVM) yang dapat dijawab melalui obse
petugas dan memeriksa beberapa dokumen terkait.
Ada sembilan hal kriteria yang dinilai dalam EVM, yaitu:
Prosedur penerimaan vaksin
Monitoring dan kontrol suhu
Kapasitas penyimpanan dan transportasi
Bangunan, peralatan cold chain dan sistem transportasi
Pemeliharaan bangunan, peralatan cold chain dan kendaraan
Manajemen stok dan prosedur
Distribusi Vaksin
Kebijakan dan praktek manajemen vaksin
Fungsi sistem informasi dan manajemen supportive
Adapun langkah-langkah untuk melakukan EVM adalah sebagai berikut:
Menentukan tingkat rantai vaksin yang akan dinilai seperti gudang farmasi dinas kes
puskesmas. Puskesmas yang akan dinilai dipilih secara acak atau pun purposive.
Menetukan periode penilaian, biasanya periode yang digunakan adalah 12 bulan. Gu
untuk semua fasilitas yang akan dinilai. Misal: 1 Januari 2017 sd 31 Desember 2017.
Siapkan alat – alat yang dibutuhkan yaitu kuesioner atau tools EVM, alat tulis, buku
meteran, kalkulator, dan kamera.
Diskusikan dengan rekan satu tim tentang mekanisme penilaian dan buat pembagian tu
Lakukan penilaian sesuai dengan pertanyaaan-pertanyaan di 9 kriteria EVM tersebut. D
perlu diperhatikan hal berikut:
- EVM adalah penilaian berbasis bukti
-Periksa peralatan cold chain apakah berfungsi dengan baik
-Apabila memeriksa bangunan dan peralatan, lihat dengan cermat dan ukur serta am
hasil pengamatan.
-Minta dokumen terkait sebagai bukti penilaian seperti catatan suhu, buku stok vaksin, d
-Terkait pelatihan petugas, minta petugas untuk mendemonstrasikan (Misal: Uji kocok,
dsb)
-Dalam melakukan penilaian, tim harus selalu bersikap positif dan sopan termasuk dala
yang sulit.
-Jangan tergesa-gesa dalam melakukan penilaian.
-Isi pertanyaan secara lengkap dan jangan menghilangkan/melewatkan pertanyaan. Jik
memperoleh jawaban, mohon agar ditanyakan kembali dengan cara yang lain.

Bila ada masalah pada saat penilaian, diskusikan dengan petugas terkait solusinya aga
Berikan umpan balik kepada petugas terkait penilaian yang sudah dilakukan.
Lakukan analisa hasil penilaian
Buat laporan penilaian meliputi temuan, rekomendasi secara detail dan rencana perbaik
Mendiseminasikan laporan tersebut kepada pimpinan dan fasilitas yang dinilai.

LANGKAH OPERASIONAL PEMBENTUKAN FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT PED


1.   Persiapan
Menyiapkan analisis situasi
Penilaian situasi epidemiologi PD3I
Penilaian cakupan imunisasi beberapa tahun terakhir
Identifikasi masalah yang menghambat pencapaian cakupan imunisasi yang tinggi dan merata
Pemetaan wilayah risiko tinggi KLB PD3I
Menyusun rencana kegiatan
Melakukan identifikasi pihak/komponen yang akan dilibatkan dalam Forum Komunikasi Mayarakat Peduli Imunis
Menentukan waktu pelaksanaan rapat koordinasi Forum Komunikasi Mayarakat Peduli Imunisasi minimal 4 kali

Pelaksanaan
Melaksanakan rapat koordinasi Forum Komunikasi Mayarakat Peduli Imunisasi minimal 4 kali dalam setahun, s
Melakukan pemaparan hasil analisis situasi pada saat rapat koordinasi
Menggalang komitmen dukungan terhadap program imunisasi dari setiap pihak/anggota
Membentuk jejaring komunikasi (misal: email, WhatsApp grup) dengan seluruh anggota forum sebagai sarana b
Menu

Variable

SKOR KEPADATAN

SKOR CAKUPAN
IMUNISASI

SKOR Surveilans PD3I

Proporsi nilai

Kepadatan Penduduk
IDL
Imunisasi BADUTA
Imunisasi BIAS
KLB PD3I
Kelengkapan Laporan
Ketepatan Laporan
Definisi

Kepadatan Penduduk per KM2

Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada tahun tersebut

Cakupan Imunisasi Campak/MR pada BADUTA di tahun tersebut

Cakupan Imunisasi Anak sekolah pada tahun tersebut

Frekuensi KLB PD3I terjadi di daerah tersebut dalam waktu tahun


tersebut

Kelengkapan dan Ketepatan laporan

Skor Kepadatan penduduk = 10%


Skor Imunisasi = 50%

Skor Surveilans PD3I = 40%

Total = 100%

adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayahnya. Kepadatan penduduk menunju
imunisasi dasar lengkap, yaitu Hepatitis B, BCG, Polio, DPT dan Campak/MR
Imunisasi lanjutan yang diberikan pada anak < 24 bulan (yang di ukur dengan imunisasi Campak
Imunisasi yang diberikan pada anak SD/Sederajat (yang diukur dengan imunisasi Td kelas 2)
sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara e
adalah kelengkapatan laporan yang diterima oleh petugas surveilans Kab/Kota atau Provinsi term
adalah ketepatan waktu pengiriman laporan yang diterima oleh petugas surveilans Kab/Kota ata
Kelengkapan laporan mingguan (/52) atau bulanan (/12)
Tingkat Provinsi : Laporan dari Kab/Kota
Tingkat Kabupaten/Kota : Laporan berasal dari Puskesmas/Kecamatan

Ketepatan laporan mingguan (/52) atau bulanan (/12)


Tingkat Provinsi : Laporan dari Kab/Kota
Tingkat Kabupaten/Kota : Laporan berasal dari Puskesmas/Kecamatan
Penilaian
0 1 2

Rural (Kepadatan Rural (Kepadatan Urban (Kepadatan


Jarang) Sedang) Sedang)
0 - < 50 50 - < 150 150 - 200

Cakupan Tinggi Cakupan sedang


≥ 90% ≥ 80 - < 90% Cakupan Rendah
< 80%
Cakupan Tinggi Cakupan sedang
≥ 90% ≥ 80 - < 90% Cakupan Rendah
< 80%
Cakupan Tinggi Cakupan sedang
≥ 90% ≥ 80 - < 90% Cakupan Rendah
< 80%
Tidak Ada Kasus KLB KLB KLB
0 1-3 4 - 12

Kelengkapan Laporan Kelengkapan Laporan Kelengkapan Laporan


≥ 90% 70 - < 90% < 70

Ketepatan Laporan Ketepatan Laporan Ketepatan Laporan


≥ 80% 60 - < 80% < 60

kategori risiko : Cutof


Risiko Rendah ≤ 0.25
Risiko Sedang 0.25 - 0.5
Risiko Tinggi > 0.5

a. Kepadatan penduduk menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap km2


Campak/MR
di ukur dengan imunisasi Campak/MR dosis kedua)
dengan imunisasi Td kelas 2)
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu
eilans Kab/Kota atau Provinsi termasuk laporan NIHIL
h petugas surveilans Kab/Kota atau Provinsi termasuk laporan NIHIL
nilaian
3 Nilai Maksimal

Urban (Kepadatan
Tinggi) TIDAK DI ISI
> 200

TIDAK DI ISI

TIDAK DI ISI

TIDAK DI ISI

KLB TIDAK DI ISI


> 12

TIDAK DI ISI

TIDAK DI ISI

PerMenKes RI No. 1501 tahun 2010


Menu

No PROVINSI KAB/KOTA DESA

1 Jawa Barat BOGOR


2
3
4
5
6
7
8
9
10
201 PUSKESMAS

KETERANGAN :
1. yang disi hanya kolom yang berwarna putih
2. kolom yang berwarna abu abu jangan di hapus atau diganti (karena berisi rumus)
3. Jumlah pendudu = Jumlah Penduduk Desa
4. Luas wilayah = luas wilayah desa dalam KM2 (data ada di kantor desa)
5. Cakupan IDL, Booster Campak dan BIAS Campak /MR selama 3 tahun (di isi persentase … con
6. Cakupan Puskesmas di isi juga
JUMLAH LUAS WILAYAH KEPADATAN SKOR
CAKUPAN IDL (%)
PENDUDUK (KM2) PENDUDUK (KM2) KEPADATAN
2017 2017 2017 2017 2015
3
3
3
3
3
3
3
0
3
3
0 3

isi rumus)

di isi persentase … contoh 95,67) tdk pake (%) cukup angka pake tanda baca koma (,)
CAKUPAN BADUTA (%)
CAKUPAN IDL (%) SKOR IDL
(Booster Campak/MR)
2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
AN BADUTA (%)
SKOR BADUTA CAKUPAN BIAS (Td) (%) SKOR BIAS
er Campak/MR)
2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 1 2
2 2 2 2
SKOR BIAS
BOBOT SKOR AKHIR FINAL
2016 2017
2 2 0.77 Risiko Tinggi
2 2 0.79 Risiko Tinggi
2 2 0.80 Risiko Tinggi
2 2 0.77 Risiko Tinggi
2 2 0.73 Risiko Tinggi
2 2 0.80 Risiko Tinggi
2 2 0.69 Risiko Tinggi
2 2 0.68 Risiko Tinggi
2 2 0.82 Risiko Tinggi
2 2 0.77 Risiko Tinggi
2 2 1.00 Risiko Tinggi
Menu RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRAM
(PADA DAERAH RISIKO TINGG
PUSKESMAS

SASARAN
No KEGIATAN*)

Meningkatkan cakupan imunisasi rutin


Pelaksanaan Sweeping Bayi 0 - 11 bulan
Pelaksanaan Drop Out Follow Up (DOFU) Anak usia 0 - 24 bulan

Pelaksanaan Sustainable Outreach Services (SOS) Sasaran imunisasi rutin

Peningkatan partisipasi masyarakat terintegrasi masyarakat


dengan promkes

Tokoh Masyarakat, Tokoh


Pembentukan forum komunikasi masyarakat Agama, Camat,
peduli imunisasi Lurah/Kepada Desa, PKK,
dll
Meningkatkan kualitas imunisasi
Pelaksanaan pengelolaan manajemen vaksin yang
2 efektif sesuai dengan pedoman EVM (Effective Pengelola cold chain
Vaccine Management)

Pelaksanaan analisis PWS Petugas imunisasi


Pelaksanaan validasi data sasaran Petugas Imunisasi

Mencapai kekebalan imunitas (herd immunity)

3 Pelaksanaan kegiatan Backlog Fighting (BLF) Anak usia <3 tahun


Pelaksanaan crash program Anak usia <5 tahun
Sasaran sesuai hasil
Pelaksanaan ORI jika terjadi KLB
Penyelidikan Epidemiologi
Pelaksanaan skirining untuk melengkapi status Anak usia sekolah
imunisasi pada penerimaan siswa baru (PAUD,TK,SD/sederajat,
(PAUD,TK,SD/sederajat, SMP/sederajat) SMP/sederajat)
Meningkatkan Kinerja Surveilans
Penemuan dini kasus PD3I di masyarakat Kader/Tokoh Masyarakat
4
Pelaksanaan pencarian dan konfirmasi kasus PD3I Petugas surveilans
Puskesmas
Pengambilan dan Pengiriman Spesimen Kasus Petugas Lab dan surveilans
PD3I (Rutin dan KLB) Puskesmas
Pencatatan dan pelaporan kasus PD3I Petugas surveilans
Puskesmas
Pencatatan dan pelaporan KLB PD3I dalam waktu Petugas surveilans
kurang dari 24 jam ke Dinkes Kab/Kota Puskesmas

Penyelidikan epidemiologi KLB PD3I Masyarakat


Pelaksanaan KIE Pencegahan dan pengendalian Masyarakat
PD3I
Pelaksanaan Kegiatan inovasi lain untuk Honorer
meningkatkan kinerja surveilans PD3I

KABUPATEN/KOTA
SASARAN
No KEGIATAN*)

A Meningkatkan Cakupan Imunisasi Rutin

Peningkatan partisipasi masyarakat melalui media


1 masyarakat
KIE (poster, leaflet, ILM, radio spot, dll)

Pembentukan forum komunikasi masyarakat Tokoh Masyarakat, Tokoh


2 peduli imunisasi Agama, PKK, dll

Koordinator Imunisasi dan


3 Pelatihan petugas puskesmas pelaksana imunisasi

Pendampingan teknis pelaksanaan program


4 imunisasi rutin pada daerah dengan cakupan Petugas Puskesmas
imunisasi rendah
B Meningkatkan dukungan pemerintah daerah
Pelaksanaan advokasi kepada Pemerintah Daerah Bupati/walikota dan Kepala
1 untuk dukungan pembiayaan (Imunisasi, Daerah
Surveilans dan penanggulangan KLB PD3I) Bappeda

C Meningkatkan Kualitas Imunisasi


Pelaksanaan EVMA (Effective Vaccine Pengelola cold chain
1
Management Assesment) puskesmas
Pengelola imunisasi
2 Pelaksanaan supervisi supportif puskesmas

Pemenuhan kebutuhan vaccine carrier sesuai


3 Puskesmas
standar

D Upaya inovasi untuk meningkatkan cakupan


Pengelola imunisasi
1 Penempatan tenaga pendamping teknis puskesmas
E. Meningkatkan Kinerja Surveilans
Pelaksanaan Surveilans Aktif RS dan Fasyankes Petugas Kab/Kota dan
1 swasta Petugas RS
Pelatihan Petugas Surveilans Puskesmas dan RS Petugas Surveilans PD3I
2 Puskesmas
Pelaksanaan Bimbingan Teknis di Puskesmas Petugas Surveilans
3 Puskesmas
Pertemuan Review/ Analisis data Surveilans PD3I Petugas Surveilans
4 Tk Puskesmas dan RS Puskesmas dan RS
Pencatatan dan pelaporan kasus PD3I mingguan Petugas surveilans
5 dan bulanan Kab/kota
Pendampingan Pelaksanaan PE PD3I Petugas Surveilans
6 Puskesmas
Pengambilan dan Pengiriman Spesimen Kasus Petugas surveilans dan
7 PD3I (Rutin dan KLB) ** Labkesda Kab/kota
Pelaporan KLB PD3I < 24 jam sejak laporan Petugas surveilans
8 diterima dari Puskesmas ke Provinsi cc Pusat Kab/kota
Penyediaan Logistik Pengendalian dan Puskesmas dan RS
Penanggulangan PD3I (Media Transport Spesimen,
9 media amies, Obat, ADS, APD, Vitamin, alat
pengambilan spesimen campak/rubela dan polio)
Penyediaan media KIE Pencegahan dan Petugas kesehatan dan
10 Penanggulangan PD3I masyarakat
Pelaksanaan Kegiatan inovasi lain untuk
11 Honorer
meningkatkan kinerja surveilans PD3I

PROVINSI

No KEGIATAN*) SASARAN

A Meningkatkan cakupan imunisasi rutin


Pelatihan (ToT) Petugas imunisasi/Supervisor Koordinator Imunisasi dan
1 Imunisasi di Tk Kab/Kota pelaksana imunisasi

Peningkatan partisipasi masyarakat melalui media masyarakat


2 KIE (poster, leaflet, ILM, radio spot, dll)

B Meningkatkan dukungan pemerintah daerah

Pelaksanaan advokasi kepada Pemerintah Daerah


Gubernur/Bupati/walikota
1 untuk dukungan pembiayaan (Imunisasi, dan Bappeda
Surveilans dan penanggulangan KLB PD3I)

C Meningkatkan kualitas imunisasi

Pengelola cold
Pelaksanaan EVMA (Effective Vaccine
1 chain/program imunisasi
Management Assessment) kab/kota

Petugas imunisasi kab/kota


2 Pelaksanaan supervisi supportif dan puskesmas

D Meningkatkan Kinerja Surveilans

Pelaksanaan Surveilans Aktif RS dan Fasyankes Petugas surveilans Provinsi


swasta
1

Pelatihan Petugas Surveilans Kabupaten/Kota Petugas Surveilans PD3I


2 Kab/kota
Pelaksanaan Bimbingan Teknis di Kabupaten/Kota Petugas Surveilans Dinkes
3 Kab/Kota
Pertemuan Review/ Evaluasi Surveilans PD3I Tk. Petugas Surveilans
4 Kab/kota dan RS Kab/Kota dan RS
Pengambilan dan Pengiriman Spesimen Kasus Petugas surveilans dan
5 PD3I (Rutin dan KLB) ** Labkesda Provinsi
Pencatatan dan Pelaporan Kasus PD3I mingguan Petugas surveilans provinsi
6 dan bulanan
Pendampingan Pelaksanaan PE PD3I Petugas Surveilans
Kab/Kota
7

Penyediaan Bufer stock Logistik Penanggulangan Dinkes Kab/Kota


KLB di Provinsi (Media Transport Spesimen, Obat,
8 ADS, APD, Vitamin, alat pengambilan spesimen
campak/rubela dan polio)
Pelaporan KLB PD3I < 24 jam sejak laporan Petugas Surveilans
9 diterima dari Kab/kota ke Pusat Kab/Kota
Penyediaan media KIE Pencegahan dan Petugas kesehatan dan
10 Penanggulangan PD3I Masyarakat
Pelaksanaan Advokasi kepada Pemerintah Daerah Gubernur, Bupati/walikota
11 terhadap dukungan pembiayaan Surveilans dan dan Bappeda
penanggulangan KLB
PUSAT

SASARAN
No KEGIATAN*)

A Meningkatkan cakupan imunisasi rutin

1 Pelatihan (ToT) Supervisor Imunisasi Petugas Provinsi

Peningkatan partisipasi masyarakat melalui media masyarakat


KIE (poster, leaflet, ILM, radio spot, dll)

B Meningkatkan Dukungan Pemerintah Daerah


Pelaksanaan advokasi kepada Pemerintah Daerah Gubernur/Bupati/walikota
1 untuk dukungan pembiayaan (Imunisasi, dan Bappeda
Surveilans dan penanggulangan KLB PD3I)

Pengelola cold
Pelaksanaan EVM (Effective Vaccine chain/program imunisasi
2 Management ) provinsi, kab/kota dan
puskesmas

Petugas imunisasi di level


3 Pelaksanaan supervisi supportif Provinsi
Pelaksanaan pertemuan evaluasi program Kabid P2/kasi/Petugas
4 imunisasi tingkat pusat imunisasi di level Provinsi

Pemberian umpan balik capaian indikator kinerja Mendagri, KSP dan Kepala
5 imunisasi tingkat provinsi Daerah

C Meningkatkan Kinerja Surveilans

Pelatihan TOT Petugas Surveilans Provinsi Petugas Surveilans PD3I


Provinsi
1

Pelaksanaan Bimbingan Teknis di Provinsi Petugas Surveilans Dinkes


Provinsi
2

Pertemuan Review/ Analisis data Surveilans PD3I Petugas surveilans Provinsi


3 Tk. Nasional

Pendampingan Pelaksanaan PE PD3I Petugas Surveilans


Kab/Kota, Provinsi
4

Penyediaan Bufer stock Logistik pengendalian dan Provinsi


Penanggulangan PD3I (Media Transport
5 Spesimen, reagen, ADS dan alat pengambilan
spesimen campak/rubela dan polio)
Penyediaan media KIE Pencegahan dan Tenaga Kesehatan dan
Penanggulangan PD3I Masyarakat
6

Advokasi kepada Pemerintah Daerah untuk


D dukungan pembiayaan
Pelaksanaan Advokasi kepada Pemerintah Daerah Gubernur, Bupati/walikota
terhadap dukungan pembiayaan Surveilans dan dan Bappeda
penanggulangan KLB
ERAH (RAD) PENGUATAN PROGRAM IMUNISASI DAN SURVEILANS
(PADA DAERAH RISIKO TINGGI)

INDIKATOR TARGET INDIKATOR SUMBER


BIAYA
2018 2019

Cakupan IDL 92.5% 93% BOK


Cakupan IDL 92.5% 93% BOK
Cakupan Baduta 70% 95%
Cakupan IDL 92.5% 93% BOK
Cakupan Baduta 70% 95%
Cakupan BIAS 95% 95%
Cakupan T2+ 80% 80%
Cakupan IDL 92.5% 93% BOK
Cakupan Baduta 70% 95%
Cakupan BIAS 95% 95%
Cakupan T2+ 80% 80%
Terbentuk Forum
Komunikasi Masyarakat Rakor min 4 Rakor min 4 BOK
Peduli Imunisasi di Tk. kali/tahun kali/tahun
Kecamatan

Pengelolaan vaksin dan Skor EVMA Skor EVMA


logistik imunisasi sesuai semua kriteria semua kriteria BOK
standar min 80% min 80%
Jumlah kegiatan setiap bulan setiap bulan BOK
monitoring
Pendataan sasaran setiap tahun setiap tahun BOK

Cakupan BLF 0.95 0.95 BOK


Cakupan Crash Program 0.95 0.95 BOK
Cakupan ORI 0.95 0.95 BOK

Semua anak sekolah


memiliki pencatatan 100% 100% BOK
status imunisasi

1. Kelengkapan dan 1.  Ketepatan > 1.  Ketepatan >


Ketepatan Laporan 60 % 70 % BOK
Puskesmas, RS, Kab/Kota Kelengkapan > Kelengkapan >
dan Provinsi 70% 80%
1. Kelengkapan dan 1.  Ketepatan > 1.  Ketepatan >
Ketepatan Laporan 60 % 70 %
Puskesmas, RS, Kab/Kota Kelengkapan > Kelengkapan >
dan Provinsi 70% 80%
BOK

BOK

BOK
2. Frekuensi KLB PD3I 2.KLB PD3I < 4 2. KLB PD3I < 4 BOK
Menurun kali kali

BOK

BOK

INDIKATOR TARGET INDIKATOR SUMBER


BIAYA
2018 2019

Cakupan IDL 92.5% 93% APBD


Cakupan Baduta 70% 95%
Cakupan BIAS 95% 95%
Cakupan T2+ 80% 80%
Terbentuk Forum
Komunikasi Masyarakat Rakor min 4 Rakor min 4 APBD
Peduli Imunisasi di Tk. kali/tahun kali/tahun
Kab/Kota
Jumlah pelatihan yang
dilaksanakan dalam satu minimal 1 minimal 1 APBD
kali/tahun kali/tahun
tahun
Tersedianya pendamping
teknis program imunisasi Tersedia Tersedia APBD
rutin

Adanya pembiayaan
operasional untuk Tersedia APBD
program imunisasi

Jumlah kegiatan minimal 1 minimal 1 APBD


assesment ke Puskesmas kali/tahun kali/tahun
Jumlah kegiatan minimal 1 minimal 1 APBD
monitoring kali/tahun kali/tahun
Minimal sejumlah jadwal
pelayanan posyandu per 100% 100% APBD
hari

jumlah puskesmas APBD /


mencapai target 100% 100% BOK
Imunisasi Rutin

1. Kelengkapan dan 1. Ketepatan > 1. Ketepatan > BOK, APBD


Ketepatan Laporan 60 % 70 %
Puskesmas, RS, Kab/Kota Kelengkapan > Kelengkapan >
dan Provinsi 70% 80%

2. Frekuensi KLB PD3I 2. KLB PD3I < 2. KLB PD3I < 4


Menurun 4 kali kali

Tersedia

Tersedia

INDIKATOR TARGET INDIKATOR SUMBER


BIAYA
2018 2019
Jumlah pelatihan yang
dilaksanakan dalam satu minimal 1 minimal 1 Dekon
kali/tahun kali/tahun
tahun

Cakupan IDL 92.5% 93% APBD


Cakupan Baduta 70% 95%
Cakupan BIAS 95% 95%
Cakupan T2+ 80% 80%

Adanya pembiayaan
operasional untuk Tersedia APBD
program imunisasi

Jumlah kegiatan minimal 1 minimal 1 APBD


assessment kali/tahun kali/tahun

Jumlah kegiatan minimal 4 minimal 4 APBD


monitoring kali/tahun kali/tahun

1. Kelengkapan dan 1.  Ketepatan > 1.  Ketepatan >


Ketepatan Laporan 60 % 70 %
Puskesmas, RS, Kab/Kota Kelengkapan > Kelengkapan >
dan Provinsi 70% 80%

APBD,
APBN
APBD,
APBN

2. Frekuensi KLB PD3I 2. KLB PD3I < 2. KLB PD3I < 4


Menurun 4 kali kali

Tersedia

Adanya pembiayaan Tersedia


operasional Surveilans APBD
dan KLB

INDIKATOR TARGET INDIKATOR SUMBER


BIAYA
2018 2019

Jumlah pelatihan yang minimal 1 minimal 1


dilaksanakan dalam satu kali/tahun APBN
kali/tahun
tahun

Cakupan IDL 92.5% 93% APBN


Cakupan Baduta 70% 95%
Cakupan BIAS 95% 95%
Cakupan T2+ 80% 80%

Adanya pembiayaan minimal 1 minimal 1


operasional untuk APBN
kali/tahun kali/tahun
program imunisasi

Jumlah kegiatan minimal 1 minimal 1


APBN
assesment ke kab/kota kali/tahun kali/tahun

Jumlah kegiatan minimal 4 minimal 4 APBN


monitoring kali/tahun kali/tahun
minimal 1 minimal 1
Jumlah pertemuan APBN
kali/tahun kali/tahun

minimal 4 minimal 4
Jumlah umpan balik APBN
kali/tahun kali/tahun

1. Kelengkapan dan 1.  Ketepatan > 1.  Ketepatan >


Ketepatan Laporan 60 % 70 %
Puskesmas, RS, Kab/Kota Kelengkapan > Kelengkapan > APBN
dan Provinsi 70% 80%

APBN

APBN

2. Frekuensi KLB PD3I 2. KLB PD3I < 2. KLB PD3I < 4


Menurun 4 kali kali APBN

APBN

APBN

Adanya pembiayaan tersedia


operasional Surveilans APBN
dan KLB
PENANGGUNGJAWAB

Puskesmas

Puskesmas

Puskesmas

Puskesmas

Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas

Puskesmas
PENANGGUNGJAWAB

Dinas Kesehatan Kab/Kota

Dinas Kesehatan Kab/Kota

Dinas Kesehatan Kab/Kota

Dinas Kesehatan Kab/Kota

Dinas Kesehatan Kab/Kota


Dinas Kesehatan Kab/Kota

Dinas Kesehatan Kab/Kota

Dinkes Kab/Kota

PENANGGUNGJAWAB
Dinas Kesehatan Provinsi

Dinas Kesehatan Provinsi

Dinas Kesehatan Provinsi

Dinas Kesehatan Provinsi

Dinas Kesehatan Provinsi

Dinas Kesehatan Provinsi


PENANGGUNGJAWAB

Pusat

Pusat

Pusat

Pusat

Pusat
Dinas Kesehatan Kab/Kota
Menu

No

1
2
3
4

5
6
7
8
9
10
11
12

13

14

I
1
2
3
4
II
1
2
3
4
5
III
1
2
3
IV
1
2
3
4
5
6
7
8
V
1
2
3

1
2
3
4
5
6

10

1
2
3
4
5
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRA
UNTUK RISIKO TINGGI - KABUPATEN/KOTA

Kegiatan

Apakah Sweeping sudah dilaksanakan ?


Apakah kegiatan Drop Out Follow Up (DOFU) sudah dilaksanakan ?
Apakah Sustainable Outreach Services (SOS) sudah dilakukan ?
Apakah pelatihan petugas imunisasi sudah dilakukan ?
Apakah Peningkatan partisipasi masyarakat melalui media KIE (poster, leaflet, ILM, radio spot, dll)
sudah dilakukan ?
Apakah skrining status T dengan berintegrasi dengan kegiatan massal lainnya sudah dilakukan ?
Apakah Advokasi kepada Pemerintah Daerah untuk dukungan pembiayaan sudah dilakukan?
Apakah penilain EVM (Effective Vaccine Management) sudah dilakukan ?
Apakah Pelaksanaan supervisi supportif sudah dilakukan ?
Apakah kegiatan Backlog Fighting (BLF) sudah dilakukan ?
Apakah crash program sudah dilakukan ?
Apakah ORI jika terjadi KLB sudah dilakukan ?
Apakah status imunisasi melalui skrining imunisasi pada penerimaan siswa baru
(PAUD,TK,SD/sederajat, SMP/sederajat) sudah dilakukan ?
Apakah sudah tersedia alokasi anggaran pelaksanaan program imunisasi sesuai dengan kebutuhan
(menu RAD)?
INPUT
REGULASI
Apakah tersedia Pedoman Surveilans PD3I (lengkap)
Apakah pedoman surveilans PD3I tersebut sudah disosialisasikan secara berjenjang
Apakah tersedia dukungan regulasi untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
Apakah tersedia dukungan regulasi terkait anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
SDM
Apakah tersedia tenaga khusus Surveilans/ fungsional epidemiolog kesehatan
Apakah tenaga surveilans/epidemiolog kesehatan tersebut cukup
Apakah tenaga tersebut terlatih (dalam 3 tahun terakhir)
Apakah tenaga surveilans tersebut mengalami rotasi dalam waktu yang singkat (kurang dari 2 tahu
Apakah ada on the job training bagi tenaga surveilans pengganti
PENCATATAN PELAPORAN
Apakah tersedia mekanisme sistem pencatatan pelaporan Surveilans PD3I
Apakah tersedia formulir pencatatan dan pelaporan PD3I

Apakah tersedia Definisi Operasional kasus PD3I untuk standarisasi dalam klasifikasi kasus/data
SARANA PRASARANA
Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
Apakah tersedia jaringan internet untuk pendukung komunikasi data Surveilans PD3I
Apakah jaringan tersebut lancar/memadai
Apakah tersedia logistik untuklaboratorium penunjang Surveilans PD3I
Bila tersedia logistik tersebut apakah mencukupi
Apakah tersedia logistik pencegahan dan pengendalian PD3I (APD, Obat, dll)
Bila tersedia logistik apakah mencukupi
Apakah tersedia materi KIE
ANGGARAN
Apakah tersedia dukungan anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
Apakah dukungan anggaran tersebut mencukupi
Jika tidak mencukupi apakah sudah dilakukan advokasi
PROSES
Apakah dalam pengumpulan sudah menggunakan formulir standar
Apakah data yang dikumpulkan telah dilakukan verifikasi dan validasi sebelum dilakukan pengolaha
Apakah setiap alert yang muncul dilakukan verifikasi/respon
Apakah dilakukan PE setiap ada peningkatan kasus/potensi KLB
Apakah dilakukan pengolahan data secara rutin (mingguan, bulanan, triwulan, semester, tahunan)
Apakah data yang diolah dilakukan analisis epidemiologi secara rutin (mingguan, bulanan, triwulan
semester, tahunan)
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dilakukan diseminasi ke lintas program dan sektor terkait
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dituangkan dalam bentuk buletin epidemiologi (bulanan,
triwulan, semester, tahunan)
Apakah hasil analisis data PD3I dilakukan feedback
Apakah hasil analisis data surveilans PD3I dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dan bahan
penyusunan perencanaan
OUTPUT
Apakah Ketepatan laporan PD3I sudah mencapai >=80%
Apakah Kelengkapan Laporan PD3I sudah mencapai >=90%
Apakah respon alert PD3I dilakukan respon < 24 jam sebesar 80%

Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota terdampak………
Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
* Target kegiatan berdasarkan rencana aksi yang disusun setiap daerah
PROGRAM IMUNISASI

Kualitas Kuantitas *
Keterangan
Ya Tidak Absolut %
engolahan data
Menu

No

1
2
3
4

8
9
10
11
12

13

14

No
I
1
2
3
4

II
1
2
3
4
5
III
1
2
3
IV
1
2
3
4
5
6
7
8
V
1
2
3

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROG
UNTUK RISIKO TINGGI - PROVINSI

Kegiatan

Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Sweeping sudah dilaksanakan ?


Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Drop Out Follow Up (DOFU) sudah dilaksanaka
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Sustainable Outreach Services (SOS) sudah
dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Program imunisasi untuk petugas sudah dilak
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis media KIE (poster, leaflet, ILM, radio spot, dll) s
dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis skrining status T dengan berintegrasi dengan
kegiatan massal lainnya sudah dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Advokasi kepada Pemerintah Daerah untuk du
pembiayaan sudah dilakukan?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis penilain EVM (Effective Vaccine Management)
dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan supervisi supportif sudah dilakuka

Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis kegiatan Backlog Fighting (BLF) sudah dilakuka

Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis crash program sudah dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis ORI jika terjadi KLB sudah dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis skrining status imunisasi pada penerimaan sis
baru (PAUD,TK,SD/sederajat, SMP/sederajat) sudah dilakukan ?
Apakah sudah tersedia alokasi anggaran pelaksanaan program imunisasi sesuai dengan kebutuh
(menu RAD)?
INPUT
REGULASI
Apakah tersedia Pedoman Surveilans PD3I (lengkap)
Apakah pedoman surveilans PD3I tersebut sudah disosialisasikan secara berjenjang
Apakah tersedia dukungan regulasi untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
Apakah tersedia dukungan regulasi terkait anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I

SDM
Apakah tersedia tenaga khusus Surveilans/ fungsional epidemiolog kesehatan
Apakah tenaga surveilans/epidemiolog kesehatan tersebut cukup
Apakah tenaga tersebut terlatih (dalam 3 tahun terakhir)
Apakah tenaga surveilans tersebut mengalami rotasi dalam waktu yang singkat (kurang dari 2 ta
Apakah ada on the job training bagi tenaga surveilans pengganti
PENCATATAN PELAPORAN
Apakah tersedia mekanisme sistem pencatatan pelaporan Surveilans PD3I
Apakah tersedia formulir pencatatan dan pelaporan PD3I
Apakah tersedia Definisi Operasional kasus PD3I untuk standarisasi dalam klasifikasi kasus/data
SARANA PRASARANA
Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
Apakah tersedia jaringan internet untuk pendukung komunikasi data Surveilans PD3I
Apakah jaringan tersebut lancar/memadai
Apakah tersedia logistik untuklaboratorium penunjang Surveilans PD3I
Bila tersedia logistik tersebut apakah mencukupi
Apakah tersedia logistik pencegahan dan pengendalian PD3I (APD, Obat, dll)
Bila tersedia logistik apakah mencukupi
Apakah tersedia materi KIE
ANGGARAN
Apakah tersedia dukungan anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
Apakah dukungan anggaran tersebut mencukupi
Jika tidak mencukupi apakah sudah dilakukan advokasi
PROSES
Apakah dalam pengumpulan sudah menggunakan formulir standar
Apakah data yang dikumpulkan telah dilakukan verifikasi dan validasi sebelum dilakukan pengol
Apakah setiap alert yang muncul dilakukan verifikasi/respon
Apakah dilakukan PE setiap ada peningkatan kasus/potensi KLB
Apakah dilakukan pengolahan data secara rutin (mingguan, bulanan, triwulan, semester, tahuna
Apakah data yang diolah dilakukan analisis epidemiologi secara rutin (mingguan, bulanan, triwu
semester, tahunan)
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dilakukan diseminasi ke lintas program dan sektor terkai
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dituangkan dalam bentuk buletin epidemiologi (bulanan
triwulan, semester, tahunan)
Apakah hasil analisis data PD3I dilakukan feedback
Apakah hasil analisis data surveilans PD3I dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dan bah
penyusunan perencanaan
OUTPUT
Apakah Ketepatan laporan PD3I sudah mencapai >=80%
Apakah Kelengkapan Laporan PD3I sudah mencapai >=90%
Apakah respon alert PD3I dilakukan respon < 24 jam sebesar 80%
Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota terdampak………
Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
OGRAM IMUNISASI

Kualitas
Keterangan
Sudah Belum
olahan data
Menu

No

1
2
3
4
5

6
7

8
9
10
11
12

13

14

I
1
2
3
4
II
1
2
3
4
5
III
1
2
3
IV
1
2
3
4
5
6
7
8
V
1
2
3
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
No
1
2
3
4
5
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRAM I
UNTUK RISIKO TINGGI - PUSAT

Kegiatan

Apakah Teknis Pelaksanaan Sweeping sudah disosialisasikan ?


Apakah teknis pelaksanaan Drop Out Follow Up (DOFU) sudah disosialisasikan ?
Apakah Petunjuk Teknis Sustainable Outreach Services (SOS) sudah edarkan ?
Apakah modul pelatihan petugas imunisasi sudah dan disosialisasikan ?
Apakah materi KIE (poster, leaflet, ILM, radio spot, dll) sudah tersedia dan didistribusikan ?
Apakah teknis pelaksanaan skrining status T dengan berintegrasi dengan kegiatan massal lainnya
sudah disiapkan dan disosialisasikan ?
Apakah Advokasi kepada Pemerintah Daerah untuk dukungan pembiayaan sudah terlaksana ?
Apakah Petunjuk Teknis penilain EVM (Effective Vaccine Management) sudah disiapkan dan
disosialisasikan ?
Apakah Teknis Pelaksanaan supervisi supportif sudah disiapkan dan disosialisasikan ?

Apakah Teknis pelaksanaan kegiatan Backlog Fighting (BLF) sudah disosialisasikan ?

Apakah Teknis pelaksanaan crash program sudah disiapkan dan disosialisasikan ?


Apakah Teknis Pelaksanaan ORI jika terjadi KLB sudah disosialisasikan ?
Apakah Teknis Pelaksanaan skrining status imunisasi pada penerimaan siswa baru
(PAUD,TK,SD/sederajat, SMP/sederajat) sudah disosialisasikan ?
Apakah sudah ada alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan program imunisasi sesuai dengan
kebutuhan dalam Menu?
INPUT
REGULASI
Apakah tersedia Pedoman Surveilans PD3I (lengkap)
Apakah pedoman surveilans PD3I tersebut sudah disosialisasikan secara berjenjang
Apakah tersedia dukungan regulasi untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
Apakah tersedia dukungan regulasi terkait anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
SDM
Apakah tersedia tenaga khusus Surveilans/ fungsional epidemiolog kesehatan
Apakah tenaga surveilans/epidemiolog kesehatan tersebut cukup
Apakah tenaga tersebut terlatih (dalam 3 tahun terakhir)
Apakah tenaga surveilans tersebut mengalami rotasi dalam waktu yang singkat (kurang dari 2 tahu
Apakah ada on the job training bagi tenaga surveilans pengganti
PENCATATAN PELAPORAN
Apakah tersedia mekanisme sistem pencatatan pelaporan Surveilans PD3I
Apakah tersedia formulir pencatatan dan pelaporan PD3I
Apakah tersedia Definisi Operasional kasus PD3I untuk standarisasi dalam klasifikasi kasus/data
SARANA PRASARANA
Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
Apakah tersedia jaringan internet untuk pendukung komunikasi data Surveilans PD3I
Apakah jaringan tersebut lancar/memadai
Apakah tersedia logistik untuklaboratorium penunjang Surveilans PD3I
Bila tersedia logistik tersebut apakah mencukupi
Apakah tersedia logistik pencegahan dan pengendalian PD3I (APD, Obat, dll)
Bila tersedia logistik apakah mencukupi
Apakah tersedia materi KIE
ANGGARAN
Apakah tersedia dukungan anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
Apakah dukungan anggaran tersebut mencukupi
Jika tidak mencukupi apakah sudah dilakukan advokasi
PROSES
Apakah dalam pengumpulan sudah menggunakan formulir standar
Apakah data yang dikumpulkan telah dilakukan verifikasi dan validasi sebelum dilakukan pengolaha
Apakah setiap alert yang muncul dilakukan verifikasi/respon
Apakah dilakukan PE setiap ada peningkatan kasus/potensi KLB
Apakah dilakukan pengolahan data secara rutin (mingguan, bulanan, triwulan, semester, tahunan)
Apakah data yang diolah dilakukan analisis epidemiologi secara rutin (mingguan, bulanan, triwulan
semester, tahunan)
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dilakukan diseminasi ke lintas program dan sektor terkait
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dituangkan dalam bentuk buletin epidemiologi (bulanan,
triwulan, semester, tahunan)
Apakah hasil analisis data PD3I dilakukan feedback
Apakah hasil analisis data surveilans PD3I dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dan bahan
penyusunan perencanaan
OUTPUT
Apakah Ketepatan laporan PD3I sudah mencapai >=80%
Apakah Kelengkapan Laporan PD3I sudah mencapai >=90%
Apakah respon alert PD3I dilakukan respon < 24 jam sebesar 80%

Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota terdampak………
Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
GRAM IMUNISASI

Kualitas
Keterangan
Sudah Belum
engolahan data
Menu
RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRAM IMUNISASI DAN SURVEILANS
PADA DAERAH RISIKO SEDANG

PUSKESMAS
No
KEGIATAN*) SASARAN

A Meningkatkan Cakupan Imunisasi Rutin


1 Pelaksanaan Sweeping Bayi 0 - 11 bulan
2
Pelaksanaan Drop Out Follow Up (DOFU) Anak usia 0 - 24 bulan
3

Pelaksanaan Sustainable Outreach Services (SOS) Sasaran imunisasi rutin

4
Peningkatan partisipasi masyarakat terintegrasi dengan masyarakat
Promkes

5
Pelaksanaan skreening status T dengan berintegrasi Wanita Usia Subur
dengan kegiatan massal lainnya (hari kartini, hari ibu,
skreening IVA, dsb)

B Meningkatkan Kualitas Imunisasi

Pelaksanaan pengelolaan manajemen vaksin yang


1 efektif sesuai dengan pedoman EVM (Effective Pengelola cold chain
Vaccine Management)

C Mencapai Kekebalan Imunitas (Herd Immunity)

1 Pelaksanaan kegiatan Backlog Fighting (BLF) Anak usia <3 tahun

Sasaran sesuai hasil


2 Pelaksanaan ORI jika terjadi KLB Penyelidikan Epidemiologi
Pelaksanaan skrining untuk melengkapi status Anak usia sekolah
3 imunisasi pada penerimaan siswa baru (PAUD,TK,SD/sederajat,
(PAUD,TK,SD/sederajat, SMP/sederajat) SMP/sederajat)
D Meningkatkan Kinerja Surveilans
1 Pelaksanaan pencarian dan konfirmasi kasus Pd3I di Masyarakat
wilayah Puskesmas
2 Pengambilan dan Pengiriman Spesimen Kasus PD3I Petugas Lab dan surveilans
(rutin dan KLB) Puskesmas
3 Pencatatan dan pelaporan kasus PD3I Petugas surveilans Puskesmas
4 Pencatatan dan pelaporkan KLB PD3I dalam waktu Petugas surveilans Puskesmas
kurang dari 24 jam ke Dinkes Kab/Kota
5 Penyelidikan epidemiologi KLB PD3I Masyarakat
6 Pelaksanaan KIE PD3I Kader dan Masyarakat
7 Pelaksanaan Kegiatan inovasi lain untuk
Honorer
meningkatkan kinerja surveilans PD3I

KABUPATEN / KOTA
No KEGIATAN*) SASARAN

A Meningkatkan Cakupan Imunisasi Rutin


1
Pelatihan petugas puskesmas Koordinator Imunisasi dan
pelaksana imunisasi
2
Peningkatan partisipasi masyarakat melalui media KIE masyarakat
(poster, leaflet, ILM, radio spot, dll)

B Meningkatkan Dukungan Pemerintah Daerah


1
Pelaksanaan advokasi kepada Pemerintah Daerah
untuk dukungan pembiayaan (Imunisasi, Surveilans Bupati/walikota dan Bappeda
dan penanggulangan KLB PD3I)

2 Penyusunan komitmen daerah dalam bentuk Kepala daerah dan DPRD


peraturan kepala daerah / peraturan daerah

C Meningkatkan Kualitas Imunisasi

1 Pelaksanaan EVMA (Effective Vaccine Management Pengelola cold chain


Assesment) puskesmas
Pengelola imunisasi
2 Pelaksanaan supervisi supportif puskesmas

3 Pelaksanaan DQS (Data Quality Self Assessment) dan Petugas imunisasi


tindak lanjutnya
D Meningkatkan Kinerja Surveilans
Pelaksanaan Surveilans Aktif RS dan Fasyankes swasta Petugas Kab/Kota dan Petugas
RS

Pencatatan dan pelaporan kasus PD3I mingguan dan Petugas surveilans Kab/kota
2 bulanan
Pelatihan Petugas Surveilans Puskesmas Petugas Surveilans PD3I
3 Puskesmas
4 Pelaksanaan Bimbingan Teknis di Puskesmas Petugas Surveilans Puskesmas
Pertemuan Review/ Analisis data Surveilans PD3I Tk Petugas Surveilans Puskesmas
5 Puskesmas dan RS dan RS
Pendampingan Pelaksanaan PE PD3I Petugas Surveilans Puskesmas

Pelaporan KLB PD3I < 24 jam sejak laporan diterima Petugas surveilans
7 dari Puskesmas ke Dinkes Provinsi
Pengambilan dan Pengiriman Spesimen Kasus PD3I
8 (rutin dan KLB) **
Penyediaan Logistik Penanggulangan KLB (Media
9 Transport Spesimen, Obat, ADS, APD, Vitamin, dll)
Penyediaan media KIE Pencegahan dan Tenaga kesehatan/Masyarakat
10 Penanggulangan PD3I
Pelaksanaan Advokasi kepada Pemerintah Daerah
11 terhadap dukungan pembiayaan Surveilans dan
Bupati/walikota dan
penanggulangan KLB Bappeda
12 Pelaksanaan Kegiatan inovasi lain untuk Honorer
meningkatkan kinerja surveilans PD3I
PROVINSI
No KEGIATAN*) SASARAN

A Meningkatkan Cakupan Imunisasi Rutin

1 Pelatihan (ToT) Petugas imunisasi/Supervisor Imunisasi Koordinator Imunisasi dan


di Tk Kab/Kota pelaksana imunisasi

2 Peningkatan partisipasi masyarakat melalui media KIE masyarakat


(poster, leaflet, ILM, radio spot, dll)

B Meningkatkan Dukungan Pemerintah Daerah


1
Pelaksanaan advokasi kepada Pemerintah Daerah Gubernur/Bupati/walikota
untuk dukungan pembiayaan (Imunisasi, Surveilans
dan Bappeda
dan penanggulangan KLB PD3I)

2 Penyusunan komitmen daerah dalam bentuk Kepala daerah dan DPRD


peraturan kepala daerah / peraturan daerah

C Meningkatkan Kualitas Imunisasi

1 Pelaksanaan EVMA (Effective Vaccine Management Pengelola cold chain kab/kota


Assesment) dan puskesmas
Pengelola imunisasi kab/kota
2 Pelaksanaan supervisi supportif dan puskesmas
Petugas imunisasi kab/kota
3 Pelaksanaan DQS (Data Quality Self Assessment) dan
tindak lanjutnya dan puskesmas
D Meningkatkan Kinerja Surveilans
1 Pelaksanaan Surveilans Aktif RS dan Fasyankes swasta Petugas surveilans Provinsi
2 Petugas Surveilans PD3I
Pelatihan Petugas Surveilans Kabupaten/Kota Kab/kota
3 Petugas Surveilans Dinkes
Pelaksanaan bimbingan teknis di Kabupaten/Kota Kab/Kota
4 Pertemuan Review/ Analisis data Surveilans PD3I Tk. Petugas Surveilans Kab/Kota
Kab/kota dan RS dan RS
5
Pengambilan dan Pengiriman Spesimen Kasus PD3I Petugas surveilans dan
(rutin dan KLB) ** Labkesda Provinsi

6 Pencatatan dan Pelaporan Kasus PD3I mingguan dan


Petugas surveilans provinsi
bulanan
Pelaporan KLB PD3I < 24 jam sejak laporan diterima
7 dari Kab/kota ke Pusat Petugas surveilans
8 Pendampingan Pelaksanaan PE PD3I Petugas Surveilans Kab/Kota
Penyediaan Logistik Penanggulangan KLB (Media Masyarakat dan petugas
9 Transport Spesimen, Obat, ADS, APD, Vitamin, dll)
Penyediaan media KIE Pencegahan dan Masyarakat
10 Penanggulangan PD3I
11
Pelaksanaan Advokasi kepada Pemerintah Daerah Gubernur dan Bappeda
terhadap dukungan pembiayaan Surveilans dan Provinsi
penanggulangan KLB

PUSAT

No KEGIATAN*) SASARAN

A Meningkatkan cakupan imunisasi rutin

Pelatihan (ToT) Petugas imunisasi/Supervisor Imunisasi Koordinator Imunisasi dan


di Tk Kab/Kota pelaksana imunisasi

Peningkatan partisipasi masyarakat melalui media KIE masyarakat


(poster, leaflet, ILM, radio spot, dll)

B Meningkatkan dukungan pemerintah daerah


1
Pelaksanaan advokasi kepada Pemerintah Daerah Gubernur/Bupati/walikota
untuk dukungan pembiayaan (Imunisasi, Surveilans dan Bappeda
dan penanggulangan KLB PD3I)

C Meningkatkan Kualitas Imunisasi


Pengelola cold chain/program
1 Pelaksanaan EVMA (Effective Vaccine Management imunisasi provinsi, kab/kota
Assessment) dan puskesmas
Petugas imunisasi di level
2 Pelaksanaan supervisi supportif Provinsi

3 Pelaksanaan pertemuan evaluasi program imunisasi Kabid P2/kasi/Petugas


tingkat pusat imunisasi di level Provinsi
4 Pemberian umpan balik capaian indikator kinerja Mendagri, KSP dan Kepala
imunisasi tingkat provinsi Daerah
D Meningkatkan Kinerja Surveilans
1 Pelatihan Petugas Surveilans Provinsi Petugas Surveilans PD3I
Provinsi
2 Pelaksanaan Bimbingan Teknis di Provinsi Petugas Surveilans Dinkes
Provinsi
3 Pertemuan Review/ Analisis data Surveilans PD3I Tk. Petugas surveilans Provinsi
Nasional
4 Penyediaan Bufer stock Logistik Penanggulangan KLB Provinsi
(Media Transport Spesimen, ADS)

5 Penyediaan media KIE Pencegahan dan Masyarakat


Penanggulangan PD3I
NISASI DAN SURVEILANS

TARGET INDIKATOR
INDIKATOR BIAYA UNIT KERJA
2018 2019

Cakupan IDL 92.5% 93% BOK Puskesmas


Cakupan IDL 92.5% 93%
BOK Puskesmas
Cakupan Baduta 70% 95%
Cakupan IDL 92.5% 93%
Cakupan Baduta 70% 95%
BOK Puskesmas
Cakupan BIAS 95% 95%
Cakupan T2+ 80% 80%
Cakupan IDL 92.5% 93%
Cakupan Baduta 70% 95%
BOK Puskesmas
Cakupan BIAS 95% 95%
Cakupan T2+ 80% 80%

Cakupan status T2+ 80% 80% BOK Puskesmas

Skor EVMA Skor EVMA


Pengelolaan vaksin dan semua semua
logistik imunisasi sesuai BOK Puskesmas
kriteria min kriteria min
standar 80% 80%

Cakupan BLF 95% 95% BOK Puskesmas

Cakupan ORI 95% 95% BOK Puskesmas

Semua anak sekolah


memiliki pencatatan status 100% BOK Puskesmas
imunisasi

1. Kelengkapan dan 1.  Ketepata 1.  Ketepata


Ketepatan Laporan n > 80 % n > 80 %
Puskesmas, RS, Kab/Kota Kelengkapan Kelengkapa
dan Provinsi > 90% n > 90%

2.Frekuensi KLB PD3I 2. KLB < 1 2. Tidak ada


Menurun KALI KLB
2.Frekuensi KLB PD3I 2. KLB < 1 2. Tidak ada
Menurun KALI KLB

BOK

TARGET INDIKATOR
INDIKATOR BIAYA PENANGGUNGJAWAB
2018 2019

Jumlah pelatihan yang minimal 1 minimal 1 Dinas Kesehatan


dilaksanakan dalam satu APBD
kali/tahun kali/tahun Kab/Kota
tahun
Cakupan IDL 92.5% 93%
Cakupan Baduta 70% 95% Dinas Kesehatan
APBD
Cakupan BIAS 95% 95% Provinsi Kab/Kota
Cakupan T2+ 80% 80%

Adanya pembiayaan
operasional untuk program Tersedia APBD
imunisasi, surveilans dan
penanggulangan KLB PD3I Dinas Kesehatan
Kab/Kota
Adanya peraturan daerah
atau peraturan kepala Tersedia peraturan APBD
daerah

Jumlah kegiatan assesment minimal 1 minimal 1 Dinas Kesehatan


APBD
ke Puskesmas kali/tahun kali/tahun Kab/Kota

Jumlah kegiatan monitoring minimal 1 minimal 1 APBD


kali/tahun kali/tahun
Jumlah kegiatan minimal 1 minimal 1 APBD
assessment kali/ 2 tahun kali/2 tahun

1. Kelengkapan dan 1. Ketepata 1. Ketepata BOK, APBD Dinkes Kab/Kota


Ketepatan Laporan n > 80 % n > 80 %
Puskesmas, RS, Kab/Kota Kelengkapan Kelengkapa
dan Provinsi > 90% n > 90%
2. Jumlah Kasus KLB PD3I 2. KLB PD3I 2.KLB PD3I
Menurun <1 tidak ada

Adanya pembiayaan
operasional Surveilans Tersedia
dan KLB
BOK, APBD Dinkes Kab/Kota

TARGET INDIKATOR
INDIKATOR BIAYA PENANGGUNGJAWAB
2018 2019

Jumlah pelatihan yang minimal 1 minimal 1 Dinas Kesehatan


dilaksanakan dalam satu Dekon
kali/tahun kali/tahun Provinsi
tahun
Cakupan IDL 92.5% 93%
Cakupan Baduta 70% 95% Dinas Kesehatan
APBD
Cakupan BIAS 95% 95% Provinsi
Cakupan T2+ 80% 80%

Adanya pembiayaan
operasional untuk program Tersedia APBD
imunisasi, surveilans dan
penanggulangan KLB PD3I Dinas Kesehatan
Provinsi
Adanya peraturan daerah
atau peraturan kepala Tersedia peraturan APBD
daerah

Jumlah kegiatan assesment minimal 1 minimal 1 APBD


ke Puskesmas kali/tahun kali/tahun
Dinas Kesehatan
Jumlah kegiatan monitoring minimal 1 minimal 1 APBD Provinsi
kali/tahun kali/tahun
Jumlah kegiatan minimal 1 minimal 1
assessment APBD
kali/ 2 tahun kali/2 tahun

1. Kelengkapan dan 1. Ketepata 1. Ketepata


Ketepatan Laporan n > 80 % n > 80 %
Puskesmas, RS, Kab/Kota Kelengkapan Kelengkapa
dan Provinsi > 90% n > 90%
1. Kelengkapan dan 1. Ketepata 1. Ketepata
Ketepatan Laporan n > 80 % n > 80 %
Puskesmas, RS, Kab/Kota Kelengkapan Kelengkapa
dan Provinsi > 90% n > 90%

APBD, APBN DINKES PROVINSI

2. Jumlah Kasus KLB PD3I 2. KLB PD3I 2. KLB PD3I


Menurun < 1 kali tidak ada

TARGET INDIKATOR
INDIKATOR BIAYA PENANGGUNGJAWAB

2018 2019

Jumlah pelatihan yang minimal 1 minimal 1


dilaksanakan dalam satu APBN Pusat
kali/tahun kali/tahun
tahun
Cakupan IDL 92.5% 93%
Cakupan Baduta 70% 95%
APBN Pusat
Cakupan BIAS 95% 95%
Cakupan T2+ 80% 80%

Adanya pembiayaan
operasional untuk program Tersedia APBN Pusat
imunisasi, surveilans dan
penanggulangan KLB PD3I

Jumlah kegiatan assesment minimal 1 minimal 1 APBN


ke kab/kota kali/tahun kali/tahun
PUSAT

Jumlah kegiatan monitoring minimal 4 minimal 4 APBN


kali/tahun kali/tahun
minimal 1 minimal 1
Jumlah pertemuan APBN Pusat
kali/tahun kali/tahun
minimal 4 minimal 4
Jumlah umpan balik APBN Pusat
kali/tahun kali/tahun

1. Kelengkapan dan 1. Ketepata 1. Ketepata


Ketepatan Laporan n > 80 % n > 80 %
Puskesmas, RS, Kab/Kota Kelengkapan Kelengkapa
dan Provinsi > 90% n > 90%

APBN Pusat
2. Jumlah Kasus KLB PD3I Jumlah KLB KLB PD3I
Menurun PD3I < 1 Tidak ada
KALI
KETERANGAN
KETERANGAN
KETERANGAN
KETERANGAN
Menu
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRA
UNTUK RISIKO SEDANG - KABUPATEN / KOTA

No Kegiatan

1 Apakah Sweeping sudah dilaksanakan ?


2 Apakah kegiatan Drop Out Follow Up (DOFU) sudah dilaksanakan ?
3 Apakah Sustainable Outreach Services (SOS) sudah dilakukan ?
4 Apakah pelatihan petugas imunisasi sudah dilakukan ?
Apakah Peningkatan partisipasi masyarakat melalui media KIE (poster,
5 leaflet, ILM, radio spot, dll) sudah dilakukan ?
Apakah skrining status T dengan berintegrasi dengan kegiatan massal
6 lainnya sudah dilakukan ?
Apakah Advokasi kepada Pemerintah Daerah untuk dukungan pembiayaan
7 sudah dilakukan?
Apakah komitmen daerah dalam bentuk peraturan kepala daerah /
8 peraturan daerah sudah disusun ?
9 Apakah penilain EVM (Effective Vaccine Management) sudah dilakukan ?
10 Apakah Pelaksanaan supervisi supportif sudah dilakukan ?
11 Apakah kegiatan Backlog Fighting (BLF) sudah dilakukan ?
12 Apakah crash program sudah dilakukan ?
13 Apakah ORI jika terjadi KLB sudah dilakukan ?
Apakah status imunisasi melalui skrining imunisasi pada penerimaan
14 siswa baru (PAUD,TK,SD/sederajat, SMP/sederajat) sudah dilakukan ?
Apakah sudah tersedia alokasi anggaran pelaksanaan program imunisasi
15 sesuai dengan kebutuhan (menu RAD)?
INPUT
I REGULASI
1 Apakah tersedia Pedoman Surveilans PD3I (lengkap)
Apakah pedoman surveilans PD3I tersebut sudah disosialisasikan secara
2 berjenjang
3 Apakah tersedia dukungan regulasi untuk penyelenggaraan Surveilans
PD3I
4 Apakah tersedia dukungan regulasi terkait anggaran untuk
penyelenggaraan Surveilans PD3I
II SDM
1 Apakah tersedia tenaga khusus Surveilans/ fungsional epidemiolog
kesehatan
2 Apakah tenaga surveilans/epidemiolog kesehatan tersebut cukup
3 Apakah tenaga tersebut terlatih (dalam 3 tahun terakhir)
4 Apakah tenaga surveilans tersebut mengalami rotasi dalam waktu yang
singkat (kurang dari 2 tahun)
5 Apakah ada on the job training bagi tenaga surveilans pengganti
III PENCATATAN PELAPORAN
1 Apakah tersedia mekanisme sistem pencatatan pelaporan Surveilans PD3I
2 Apakah tersedia formulir pencatatan dan pelaporan PD3I
3 Apakah tersedia Definisi Operasional kasus PD3I untuk standarisasi dalam
klasifikasi kasus/data
IV SARANA PRASARANA
1 Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
2 Apakah tersedia jaringan internet untuk pendukung komunikasi data
Surveilans PD3I
3 Apakah jaringan tersebut lancar/memadai
4 Apakah tersedia logistik untuklaboratorium penunjang Surveilans PD3I
5 Bila tersedia logistik tersebut apakah mencukupi
6 Apakah tersedia logistik pencegahan dan pengendalian PD3I (APD, Obat,
dll)
7 Bila tersedia logistik apakah mencukupi
8 Apakah tersedia materi KIE
V ANGGARAN
1 Apakah tersedia dukungan anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans
PD3I
2 Apakah dukungan anggaran tersebut mencukupi
3 Jika tidak mencukupi apakah sudah dilakukan advokasi
PROSES
1 Apakah dalam pengumpulan sudah menggunakan formulir standar
Apakah data yang dikumpulkan telah dilakukan verifikasi dan validasi
2 sebelum dilakukan pengolahan data
3 Apakah setiap alert yang muncul dilakukan verifikasi/respon
4 Apakah dilakukan PE setiap ada peningkatan kasus/potensi KLB
5 Apakah dilakukan pengolahan data secara rutin (mingguan, bulanan,
triwulan, semester, tahunan)

6 Apakah data yang diolah dilakukan analisis epidemiologi secara rutin


(mingguan, bulanan, triwulan, semester, tahunan)
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dilakukan diseminasi ke lintas
7 program dan sektor terkait

8 Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dituangkan dalam bentuk buletin
epidemiologi (bulanan, triwulan, semester, tahunan)
9 Apakah hasil analisis data PD3I dilakukan feedback
Apakah hasil analisis data surveilans PD3I dimanfaatkan untuk
10 pengambilan keputusan dan bahan penyusunan perencanaan
OUTPUT
1 Apakah Ketepatan laporan PD3I sudah mencapai >=80%
2 Apakah Kelengkapan Laporan PD3I sudah mencapai >=90%
3 Apakah respon alert PD3I dilakukan respon < 24 jam sebesar 80%
4 Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota
terdampak………
5 Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
* Target kegiatan berdasarkan rencana aksi yang disusun setiap daerah
D) PENGUATAN PROGRAM IMUNISASI

Kualitas Kuantitas *
Ya Tidak Absolut %
Menu
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRAM IM
UNTUK RISIKO SEDANG - PROVINSI
No Kegiatan

Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Sweeping sudah


1 dilaksanakan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Drop Out Follow Up
2 (DOFU) sudah dilaksanakan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Sustainable Outreach
3 Services (SOS) sudah dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Program imunisasi untuk
4 petugas sudah dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis media KIE (poster, leaflet,
5 ILM, radio spot, dll) sudah dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis skrining status T dengan
6 berintegrasi dengan kegiatan massal lainnya sudah dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Advokasi kepada
7 Pemerintah Daerah untuk dukungan pembiayaan sudah dilakukan?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis penilain EVM (Effective
Vaccine Management) sudah dilakukan ?
8
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan supervisi
9 supportif sudah dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis kegiatan Backlog Fighting
10 (BLF) sudah dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis crash program sudah
11 dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis ORI jika terjadi KLB sudah
12 dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis skrining status imunisasi
pada penerimaan siswa baru (PAUD,TK,SD/sederajat, SMP/sederajat)
13 sudah dilakukan ?
Apakah sudah tersedia alokasi anggaran pelaksanaan program imunisasi
14 sesuai dengan kebutuhan (menu RAD)?
INPUT
I REGULASI
1 Apakah tersedia Pedoman Surveilans PD3I (lengkap)
Apakah pedoman surveilans PD3I tersebut sudah disosialisasikan secara
2 berjenjang
3 Apakah tersedia dukungan regulasi untuk penyelenggaraan Surveilans
PD3I
Apakah tersedia dukungan regulasi terkait anggaran untuk
4 penyelenggaraan Surveilans PD3I
II SDM
Apakah tersedia tenaga khusus Surveilans/ fungsional epidemiolog
1 kesehatan
2 Apakah tenaga surveilans/epidemiolog kesehatan tersebut cukup
3 Apakah tenaga tersebut terlatih (dalam 3 tahun terakhir)
Apakah tenaga surveilans tersebut mengalami rotasi dalam waktu yang
4 singkat (kurang dari 2 tahun)
5 Apakah ada on the job training bagi tenaga surveilans pengganti
III PENCATATAN PELAPORAN
1 Apakah tersedia mekanisme sistem pencatatan pelaporan Surveilans PD3I
2 Apakah tersedia formulir pencatatan dan pelaporan PD3I
3 Apakah tersedia Definisi Operasional kasus PD3I untuk standarisasi dalam
klasifikasi kasus/data
IV SARANA PRASARANA
1 Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
Apakah tersedia jaringan internet untuk pendukung komunikasi data
2 Surveilans PD3I
3 Apakah jaringan tersebut lancar/memadai
4 Apakah tersedia logistik untuklaboratorium penunjang Surveilans PD3I
5 Bila tersedia logistik tersebut apakah mencukupi
Apakah tersedia logistik pencegahan dan pengendalian PD3I (APD, Obat,
6 dll)
7 Bila tersedia logistik apakah mencukupi
8 Apakah tersedia materi KIE
V ANGGARAN
Apakah tersedia dukungan anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans
1 PD3I
2 Apakah dukungan anggaran tersebut mencukupi
3 Jika tidak mencukupi apakah sudah dilakukan advokasi
PROSES
1 Apakah dalam pengumpulan sudah menggunakan formulir standar
Apakah data yang dikumpulkan telah dilakukan verifikasi dan validasi
2 sebelum dilakukan pengolahan data
3 Apakah setiap alert yang muncul dilakukan verifikasi/respon
4 Apakah dilakukan PE setiap ada peningkatan kasus/potensi KLB
Apakah dilakukan pengolahan data secara rutin (mingguan, bulanan,
5 triwulan, semester, tahunan)
Apakah data yang diolah dilakukan analisis epidemiologi secara rutin
6 (mingguan, bulanan, triwulan, semester, tahunan)
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dilakukan diseminasi ke lintas
7 program dan sektor terkait
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dituangkan dalam bentuk buletin
8 epidemiologi (bulanan, triwulan, semester, tahunan)
9 Apakah hasil analisis data PD3I dilakukan feedback
Apakah hasil analisis data surveilans PD3I dimanfaatkan untuk
10 pengambilan keputusan dan bahan penyusunan perencanaan
OUTPUT
1 Apakah Ketepatan laporan PD3I sudah mencapai >=80%
2 Apakah Kelengkapan Laporan PD3I sudah mencapai >=90%
3 Apakah respon alert PD3I dilakukan respon < 24 jam sebesar 80%
4 Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota
terdampak………
5 Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
GUATAN PROGRAM IMUNISASI

Kualitas
Keterangan
Sudah Belum
Menu
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRAM IMUNISASI
UNTUK RISIKO SEDANG

No Kegiatan

1 Apakah Petunjuk Teknis Sweeping sudah disiapkan dan disosialisasikan ?


Apakah petunjuk teknis Drop Out Follow Up (DOFU) sudah disiapkan dan
2 disosialisasikan ?
Apakah Petunjuk Teknis Sustainable Outreach Services (SOS) sudah disiapkan dan
3 disosialisasikan ?
4 Apakah modul pelatihan petugas imunisasi sudah disiapkankan dan disosialisasikan ?
Apakah Petunjuk Teknis dan materi KIE (poster, leaflet, ILM, radio spot, dll) sudah
5 disiapkan dan disosialisasikan ?
Apakah Petunjuk Teknis skrining status T dengan berintegrasi dengan kegiatan
6 massal lainnya sudah disiapkan dan disosialisasikan ?
Apakah materi Advokasi kepada Pemerintah Daerah untuk dukungan pembiayaan
7 sudah disiapkan dan disosialisasikan ?
Apakah Petunjuk Teknis penilain EVM (Effective Vaccine Management) sudah
8 disiapkan dan disosialisasikan ?
Apakah Petunjuk Teknis Pelaksanaan supervisi supportif sudah disiapkan dan
9 disosialisasikan ?
Apakah Petunjuk Teknis kegiatan Backlog Fighting (BLF) sudah disiapkan dan
10 disosialisasikan ?
11 Apakah Petunjuk Teknis crash program sudah disiapkan dan disosialisasikan ?
12 Apakah Petunjuk Teknis ORI jika terjadi KLB sudah disiapkan dan disosialisasikan ?
Apakah Petunjuk Teknis skrining status imunisasi pada penerimaan siswa baru
13 (PAUD,TK,SD/sederajat, SMP/sederajat) sudah disiapkan dan disosialisasikan ?
Apakah status imunisasi melalui skrining imunisasi pada penerimaan siswa baru
14 (PAUD,TK,SD/sederajat, SMP/sederajat) sudah dilakukan ?
INPUT
I REGULASI
1 Apakah tersedia Pedoman Surveilans PD3I (lengkap)
2 Apakah pedoman surveilans PD3I tersebut sudah disosialisasikan secara berjenjang
3 Apakah tersedia dukungan regulasi untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
Apakah tersedia dukungan regulasi terkait anggaran untuk penyelenggaraan
4
Surveilans PD3I
II SDM
1 Apakah tersedia tenaga khusus Surveilans/ fungsional epidemiolog kesehatan
2 Apakah tenaga surveilans/epidemiolog kesehatan tersebut cukup
3 Apakah tenaga tersebut terlatih (dalam 3 tahun terakhir)
Apakah tenaga surveilans tersebut mengalami rotasi dalam waktu yang singkat
4
(kurang dari 2 tahun)
5 Apakah ada on the job training bagi tenaga surveilans pengganti
III PENCATATAN PELAPORAN
1 Apakah tersedia mekanisme sistem pencatatan pelaporan Surveilans PD3I
2 Apakah tersedia formulir pencatatan dan pelaporan PD3I
Apakah tersedia Definisi Operasional kasus PD3I untuk standarisasi dalam klasifikasi
3
kasus/data
IV SARANA PRASARANA
1 Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
2 Apakah tersedia jaringan internet untuk pendukung komunikasi data Surveilans PD3I
3 Apakah jaringan tersebut lancar/memadai
4 Apakah tersedia logistik untuklaboratorium penunjang Surveilans PD3I
5 Bila tersedia logistik tersebut apakah mencukupi
6 Apakah tersedia logistik pencegahan dan pengendalian PD3I (APD, Obat, dll)
7 Bila tersedia logistik apakah mencukupi
8 Apakah tersedia materi KIE
V ANGGARAN
1 Apakah tersedia dukungan anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
2 Apakah dukungan anggaran tersebut mencukupi
3 Jika tidak mencukupi apakah sudah dilakukan advokasi
No PROSES
1 Apakah dalam pengumpulan sudah menggunakan formulir standar
Apakah data yang dikumpulkan telah dilakukan verifikasi dan validasi sebelum
2
dilakukan pengolahan data
3 Apakah setiap alert yang muncul dilakukan verifikasi/respon
4 Apakah dilakukan PE setiap ada peningkatan kasus/potensi KLB
Apakah dilakukan pengolahan data secara rutin (mingguan, bulanan, triwulan,
5
semester, tahunan)
Apakah data yang diolah dilakukan analisis epidemiologi secara rutin (mingguan,
6
bulanan, triwulan, semester, tahunan)
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dilakukan diseminasi ke lintas program dan
7
sektor terkait
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dituangkan dalam bentuk buletin epidemiologi
8
(bulanan, triwulan, semester, tahunan)
9 Apakah hasil analisis data PD3I dilakukan feedback
Apakah hasil analisis data surveilans PD3I dimanfaatkan untuk pengambilan
10
keputusan dan bahan penyusunan perencanaan
No OUTPUT
1 Apakah Ketepatan laporan PD3I sudah mencapai >=80%
2 Apakah Kelengkapan Laporan PD3I sudah mencapai >=90%
3 Apakah respon alert PD3I dilakukan respon < 24 jam sebesar 80%
Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota
4
terdampak………
5 Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
ROGRAM IMUNISASI

Kualitas
Keterangan
Sudah Belum
Menu

PUSKESMAS
No KEGIATAN*) SASARAN
A Mempertahankan/meningkatkan cakupan imunisasi rutin
1 Pelaksanaan Sweeping Bayi 0 - 11 bulan
2
Pelaksanaan Drop Out Follow Up (DOFU) Anak usia 0 - 24 bulan

Pelaksanaan skreening status T dengan berintegrasi


3 dengan kegiatan massal lainnya (hari kartini, hari ibu, Wanita Usia Subur
skreening IVA, dsb)
B Meningkatkan Kualitas Pelayanan Imunisasi
Pelaksanaan pengelolaan manajemen vaksin yang
1 efektif sesuai dengan pedoman EVM (Effective Pengelola cold chain
Vaccine Management)

2 Pelaksanaan RCA (Rapid Convenience Assessment) Masyarakat


C Mencapai kekebalan imunitas (herd immunity)
Sasaran sesuai hasil
1 Pelaksanaan ORI jika terjadi KLB Penyelidikan Epidemiologi
D Meningkatkan Kinerja Surveilans
Pelaksanaan pencarian dan konfirmasi kasus Pd3I di Masyarakat
1 wilayah Puskesmas
Petugas surveilans
2 Pencatatan dan pelaporan kasus PD3I
Puskesmas
Pengambilan dan Pengiriman Spesimen PD3I (Rutin Petugas Lab dan surveilans
3 dan KLB) Puskesmas
Pencatatan dan Melaporkan KLB PD3I dalam waktu Petugas surveilans
4 kurang dari 24 jam ke Dinkes Kab/Kota Puskesmas
5 Pelaksanaan Penyelidikan epidemiologi KLB PD3I Masyarakat
6 Pelaksanaan Komunikasi Informasi Edukasi ( KIE) PD3I Kader dan Masyarakat

KABUPATEN/KOTA
No KEGIATAN*) SASARAN
A Mempertahankan Dukungan Pemerintah Daerah Dalam Program Imunisasi
1 Penyusunan komitmen daerah dalam bentuk Kepala daerah dan DPRD
peraturan kepala daerah / peraturan daerah
Pelaksanaan advokasi kepada Pemerintah Daerah Bupati/walikota dan
2 untuk dukungan pembiayaan (Imunisasi, Surveilans Bappeda
dan penanggulangan KLB PD3I)

B Meningkatkan Kualitas Pelayanan Imunisasi


Pelaksanaan EVMA (Effective Vaccine Management Pengelola cold chain
1 Assesment) puskesmas
Pengelola imunisasi
2 Pelaksanaan supervisi supportif puskesmas
Pelaksanaan DQS (Data Quality Self Assessment) dan Petugas imunisasi
3
tindak lanjutnya
C Meningkatkan Kinerja Surveilans

Melakukan Surveilans Aktif RS dan Fasyankes swasta Petugas Kab/Kota dan


Petugas RS
Petugas Surveilans PD3I
Pelatihan Petugas Surveilans Puskesmas Puskesmas
Petugas Surveilans
Bimbingan Teknis di Puskesmas Puskesmas
Pertemuan Evaluasi Surveilans PD3I Tk Puskesmas Petugas Surveilans
dan RS Puskesmas dan RS
Pencatatan dan pelaporan kasus PD3I mingguan dan Petugas surveilans
bulanan Kab/kota
Petugas Surveilans
Pendampingan Pelaksanaan PE PD3I Puskesmas
Melaporkan KLB PD3I < 24 jam sejak laporan diterima Petugas surveilans
dari Puskesmas ke Dinkes Provinsi
Pengambilan dan Pengiriman Spesimen Kasus PD3I Petugas surveilans dan
(Rutin dan KLB) ** Labkesda Kab/kota
Penyediaan Logistik Penanggulangan KLB (Media Puskesmas dan RS
Transport Spesimen, Obat, ADS, APD, Vitamin, dll)
Menyediakan media KIE Pencegahan dan Masyarakat dan Tenaga
Penanggulangan PD3I Kesehatan

PROVINSI
No KEGIATAN*) SASARAN
A Mempertahankan dukungan pemerintah daerah dalam program imunisasi
Penyusunan komitmen daerah dalam bentuk Pemerintah daerah
1 peraturan kepala daerah / peraturan daerah

1
Pelaksanaan advokasi kepada Pemerintah Daerah Bupati/walikota dan
2 untuk dukungan pembiayaan (Imunisasi, Surveilans Bappeda
dan penanggulangan KLB PD3I)

B Meningkatkan Kualitas Pelayanan Imunisasi

Pelaksanaan EVMA (Effective Vaccine Management Pengelola cold chain


1 Assesment) kab/kota dan puskesmas

2
Pengelola imunisasi
2 Pelaksanaan supervisi supportif kab/kota dan puskesmas
Pelaksanaan DQS (Data Quality Self Assessment) dan Petugas imunisasi kab/kota
3 dan puskesmas
tindak lanjutnya
C Meningkatkan Kinerja Surveilans
1 Melakukan Surveilans Aktif RS dan Fasyankes swasta Petugas surveilans Provinsi

Petugas Surveilans PD3I


2 Pelatihan Petugas Surveilans Kabupaten/Kota Kab/kota

Petugas Surveilans Dinkes


3 Pelaksanaan Bimbingan Teknis di Kabupaten/Kota Kab/Kota
Pertemuan Evaluasi Surveilans PD3I Tk. Kab/kota dan Petugas Surveilans
4 RS Kab/Kota dan RS
Pengambilan dan Pengiriman Spesimen Kasus PD3I Petugas surveilans dan
5 (Rutin dan KLB)** Labkesda Provinsi
Pencatatan dan Pelaporan Kasus PD3I mingguan dan Petugas surveilans provinsi
6 bulanan
Pelaporan KLB PD3I < 24 jam sejak laporan diterima
7 dari Kab/kota ke Pusat Petugas surveilans
Petugas Surveilans
Pendampingan Pelaksanaan PE PD3I Kab/Kota
Penyediaan Logistik Penanggulangan KLB (Media
8 Masyarakat dan petugas
Transport Spesimen, Obat, ADS, APD, Vitamin, dll)
Penyediaan media KIE Pencegahan dan
9 Masyarakat
Penanggulangan PD3I
Mempertahankan Dukungan Pemerintah Daerah
Dalam Program Surveilans
PUSAT
No KEGIATAN*) SASARAN
A Mempertahankan dukungan pemerintah dalam program imunisasi

Pelaksanaan advokasi kepada Pemerintah Daerah Gubernur/Bupati/walikota


1 untuk dukungan pembiayaan (Imunisasi, Surveilans dan Bappeda
dan penanggulangan KLB PD3I)

B Meningkatkan Kualitas Pelayanan Imunisasi

Pelaksanaan EVMA (Effective Vaccine Management Pengelola cold chain


1 Provinsi, kab/kota dan
Assesment)
puskesmas

2 Pelaksanaan supervisi supportif


Petugas imunisasi
C Meningkatkan Kinerja Surveilans

1 Pelatihan Petugas Surveilans Provinsi Petugas Surveilans PD3I


Provinsi

4 2 Pelaksanaan Bimbingan Teknis di Provinsi Petugas Surveilans Dinkes


Provinsi
Pertemuan Review/ Analisis data Surveilans PD3I Tk.
3 Nasional Petugas surveilans Provinsi
Penyediaan Bufer stock Logistik Penanggulangan KLB
4 (Media Transport Spesimen, ADS) Provinsi
TARGET INDIKATOR PENANGGUNG
INDIKATOR BIAYA
2018 2019 JAWAB

Cakupan IDL 92.5% 93% BOK Puskesmas


Cakupan IDL 92.5% 93%
BOK Puskesmas
Cakupan Baduta 70% 95%

Cakupan status T2+ 80% 80% BOK Puskesmas

Pengelolaan vaksin dan Skor EVMA Skor EVMA


logistik imunisasi sesuai semua kriteria semua kriteria BOK Puskesmas
standar min 80% min 80%

Jumlah pelaksanaan RCA minimal 4 kali / minimal 4 kali / BOK


tahun tahun Puskesmas

Cakupan ORI 95% 95% BOK


Puskesmas

1. Ketepatan dan 1. Ketepatan > 1. Ketepatan >


kelengkapan Laporan 80 % 80 %
Puskesmas, RS, Kab/Kota Kelengkapan > Kelengkapan >
dan Provinsi 90% 90%

2. KLB PD3I tidak ada 2. KLB PD3I 2. KLB PD3I


tidak ada tidak ada

TARGET INDIKATOR
INDIKATOR BIAYA PENANGGUNGJAWAB
2018 2019

Adanya peraturan daerah


atau peraturan kepala Tersedia peraturan APBD Dinkes Kab/Kota
daerah
Adanya pembiayaan
operasional untuk
program imunisasi,
Tersedia APBD Dinkes Kab/Kota
surveilans dan
penanggulangan KLB
PD3I

Jumlah kegiatan minimal 1 minimal 1 APBD Dinkes Kab/Kota


assesment ke Puskesmas kali/tahun kali/tahun
Jumlah kegiatan minimal 1 minimal 1 APBD Dinkes Kab/Kota
monitoring kali/tahun kali/tahun
Jumlah kegiatan minimal 1 kali/ minimal 1 kali/2
assessment APBD Dinkes Kab/Kota
2 tahun tahun

1. Ketepatan dan 1. Ketepatan > 1. Ketepatan > BOK, APBD Dinkes Kab/Kota
Kelengkapan Laporan 80 % 80 %
Puskesmas, RS, Kab/Kota Kelengkapan > Kelengkapan >
dan Provinsi 90% 90%

2. KLB PD3I tidak ada 2. KLB PD3I 2. KLB PD3I


tidak ada tidak ada

TARGET INDIKATOR
INDIKATOR BIAYA PENANGGUNGJAWAB
2018 2019
Adanya peraturan daerah
atau peraturan kepala Tersedia peraturan APBD Dinkes Provinsi
daerah

Adanya pembiayaan
operasional untuk
program imunisasi, Tersedia APBD Dinkes Provinsi
surveilans dan
penanggulangan KLB
PD3I

Jumlah kegiatan minimal 1 minimal 1


assesment ke Kab/Kota APBD Dinkes Provinsi
kali/tahun kali/tahun
dan Puskesmas

Jumlah kegiatan minimal 4 minimal 4 APBD Dinkes Provinsi


monitoring kali/tahun kali/tahun
Jumlah kegiatan minimal 1 kali/ minimal 1 kali/2
assessment APBD Dinkes Provinsi
2 tahun tahun

1. Ketepatan dan 1. Ketepatan > 1. Ketepatan >


Kelengkapan Laporan 80 % 80 %
Puskesmas, RS, Kab/Kota Kelengkapan > Kelengkapan >
dan Provinsi 90% 90%

APBD, APBN DINKES PROVINSI

2. KLB PD3I 2. KLB PD3I


2. KLB PD3I tidak ada tidak ada tidak ada
TARGET INDIKATOR
INDIKATOR BIAYA PENANGGUNGJAWAB
2018 2019

Adanya pembiayaan
operasional untuk
program imunisasi, Tersedia APBN Pusat
surveilans dan
penanggulangan KLB
PD3I

Jumlah kegiatan minimal 1 minimal 1


assesment ke Provinsi, kali/tahun APBN Pusat
kali/tahun
Kab/Kota dan Puskesmas
minimal 4 minimal 4
Jumlah kegiatan APBN Pusat
kali/tahun kali/tahun
monitoring

1. Ketepatan > 1. Ketepatan >


80 % 80 %
Kelengkapan > Kelengkapan >
1. Ketepatan dan 90% 90%
Kelengkapan Laporan
Puskesmas, RS, Kab/Kota APBN Pusat
dan Provinsi

2. KLB PD3I 2. KLB PD3I


2. KLB PD3I tidak ada tidak ada tidak ada
KETERANGAN

KETERANGAN
KETERANGAN
KETERANGAN
Menu
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRA
UNTUK RISIKO RENDAH - KABUPATEN/KOTA

No Kegiatan

1 Apakah Sweeping sudah dilaksanakan ?


2 Apakah kegiatan Drop Out Follow Up (DOFU) sudah dilaksanakan ?
3 Apakah pelatihan petugas imunisasi sudah dilakukan ?
Apakah Peningkatan partisipasi masyarakat melalui media KIE (poster,
4 leaflet, ILM, radio spot, dll) sudah dilakukan ?
Apakah skrining status T dengan berintegrasi dengan kegiatan massal
5 lainnya sudah dilakukan ?
Apakah Advokasi kepada Pemerintah Daerah untuk dukungan pembiayaan
6 sudah dilakukan?
Apakah komitmen daerah dalam bentuk peraturan kepala daerah /
7 peraturan daerah sudah disusun ?
Apakah penilain EVM (Effective Vaccine Management) sudah dilakukan ?
8
Apakah Pelaksanaan supervisi supportif sudah dilakukan ?
9
10 Apakah ORI jika terjadi KLB sudah dilakukan ?
11 Apakah sudah tersedia alokasi anggaran pelaksanaan program imunisasi
sesuai dengan kebutuhan (menu RAD)?

INPUT
I REGULASI
1 Apakah tersedia Pedoman Surveilans PD3I (lengkap)
Apakah pedoman surveilans PD3I tersebut sudah disosialisasikan secara
2 berjenjang
Apakah tersedia dukungan regulasi untuk penyelenggaraan Surveilans
3 PD3I
Apakah tersedia dukungan regulasi terkait anggaran untuk
4 penyelenggaraan Surveilans PD3I
II SDM
1 Apakah tersedia tenaga khusus Surveilans/ fungsional epidemiolog
kesehatan
2 Apakah tenaga surveilans/epidemiolog kesehatan tersebut cukup
3 Apakah tenaga tersebut terlatih (dalam 3 tahun terakhir)
4 Apakah tenaga surveilans tersebut mengalami rotasi dalam waktu yang
singkat (kurang dari 2 tahun)
5 Apakah ada on the job training bagi tenaga surveilans pengganti
III PENCATATAN PELAPORAN
1 Apakah tersedia mekanisme sistem pencatatan pelaporan Surveilans PD3I
2 Apakah tersedia formulir pencatatan dan pelaporan PD3I
3 Apakah tersedia Definisi Operasional kasus PD3I untuk standarisasi dalam
klasifikasi kasus/data
IV SARANA PRASARANA
1 Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
2 Apakah tersedia jaringan internet untuk pendukung komunikasi data
Surveilans PD3I
3 Apakah jaringan tersebut lancar/memadai
4 Apakah tersedia logistik untuklaboratorium penunjang Surveilans PD3I
5 Bila tersedia logistik tersebut apakah mencukupi
Apakah tersedia logistik pencegahan dan pengendalian PD3I (APD, Obat,
6 dll)
7 Bila tersedia logistik apakah mencukupi
8 Apakah tersedia materi KIE
V ANGGARAN
1 Apakah tersedia dukungan anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans
PD3I
2 Apakah dukungan anggaran tersebut mencukupi
3 Jika tidak mencukupi apakah sudah dilakukan advokasi
PROSES
1 Apakah dalam pengumpulan sudah menggunakan formulir standar
2 Apakah data yang dikumpulkan telah dilakukan verifikasi dan validasi
sebelum dilakukan pengolahan data
3 Apakah setiap alert yang muncul dilakukan verifikasi/respon
4 Apakah dilakukan PE setiap ada peningkatan kasus/potensi KLB
5 Apakah dilakukan pengolahan data secara rutin (mingguan, bulanan,
triwulan, semester, tahunan)
Apakah data yang diolah dilakukan analisis epidemiologi secara rutin
6 (mingguan, bulanan, triwulan, semester, tahunan)

7 Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dilakukan diseminasi ke lintas


program dan sektor terkait

8 Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dituangkan dalam bentuk buletin
epidemiologi (bulanan, triwulan, semester, tahunan)
9 Apakah hasil analisis data PD3I dilakukan feedback
10 Apakah hasil analisis data surveilans PD3I dimanfaatkan untuk
pengambilan keputusan dan bahan penyusunan perencanaan
OUTPUT
1 Apakah Ketepatan laporan PD3I sudah mencapai >=80%
2 Apakah Kelengkapan Laporan PD3I sudah mencapai >=90%
3 Apakah respon alert PD3I dilakukan respon < 24 jam sebesar 80%
4 Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota
terdampak………
5 Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
* Target kegiatan berdasarkan rencana aksi yang disusun setiap daerah
D) PENGUATAN PROGRAM IMUNISASI
ATEN/KOTA

Kualitas Kuantitas *
Ya Tidak Absolut %
Menu TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRAM
UNTUK RISIKO RENDAH-PROVINSI

No Kegiatan

Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Sweeping sudah


1 dilaksanakan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Drop Out Follow Up
2 (DOFU) sudah dilaksanakan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Program imunisasi untuk
3 petugas sudah dilakukan ?
Apakah Petunjuk Teknis dan materi KIE (poster, leaflet, ILM, radio spot, dll)
4 sudah disiapkan dan disosialisasikan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis media KIE (poster, leaflet,
5 ILM, radio spot, dll) sudah dilakukan ?
Apakah materi Advokasi kepada Pemerintah Daerah untuk dukungan
6 pembiayaan sudah disiapkan dan disosialisasikan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis penilain EVM (Effective
Vaccine Management) sudah dilakukan ?
7
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis kegiatan Backlog Fighting
8 (BLF) sudah dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan kegiatan
9 Backlog Fighting (BLF) sudah dilaksanakann ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis ORI jika terjadi KLB sudah
10 dilakukan ?
11 Apakah sudah tersedia alokasi anggaran pelaksanaan program imunisasi
sesuai dengan kebutuhan (menu RAD)?

INPUT
I REGULASI
1 Apakah tersedia Pedoman Surveilans PD3I (lengkap)
Apakah pedoman surveilans PD3I tersebut sudah disosialisasikan secara
2 berjenjang
3 Apakah tersedia dukungan regulasi untuk penyelenggaraan Surveilans
PD3I
4 Apakah tersedia dukungan regulasi terkait anggaran untuk
penyelenggaraan Surveilans PD3I
II SDM
1 Apakah tersedia tenaga khusus Surveilans/ fungsional epidemiolog
kesehatan
2 Apakah tenaga surveilans/epidemiolog kesehatan tersebut cukup
3 Apakah tenaga tersebut terlatih (dalam 3 tahun terakhir)
4 Apakah tenaga surveilans tersebut mengalami rotasi dalam waktu yang
singkat (kurang dari 2 tahun)
5 Apakah ada on the job training bagi tenaga surveilans pengganti
III PENCATATAN PELAPORAN
1 Apakah tersedia mekanisme sistem pencatatan pelaporan Surveilans PD3I
2 Apakah tersedia formulir pencatatan dan pelaporan PD3I
3 Apakah tersedia Definisi Operasional kasus PD3I untuk standarisasi dalam
klasifikasi kasus/data
IV SARANA PRASARANA
1 Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
2 Apakah tersedia jaringan internet untuk pendukung komunikasi data
Surveilans PD3I
3 Apakah jaringan tersebut lancar/memadai
4 Apakah tersedia logistik untuklaboratorium penunjang Surveilans PD3I
5 Bila tersedia logistik tersebut apakah mencukupi
6 Apakah tersedia logistik pencegahan dan pengendalian PD3I (APD, Obat,
dll)
7 Bila tersedia logistik apakah mencukupi
8 Apakah tersedia materi KIE
V ANGGARAN
1 Apakah tersedia dukungan anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans
PD3I
2 Apakah dukungan anggaran tersebut mencukupi
3 Jika tidak mencukupi apakah sudah dilakukan advokasi
PROSES
1 Apakah dalam pengumpulan sudah menggunakan formulir standar
Apakah data yang dikumpulkan telah dilakukan verifikasi dan validasi
2 sebelum dilakukan pengolahan data
3 Apakah setiap alert yang muncul dilakukan verifikasi/respon
4 Apakah dilakukan PE setiap ada peningkatan kasus/potensi KLB
5 Apakah dilakukan pengolahan data secara rutin (mingguan, bulanan,
triwulan, semester, tahunan)

6 Apakah data yang diolah dilakukan analisis epidemiologi secara rutin


(mingguan, bulanan, triwulan, semester, tahunan)
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dilakukan diseminasi ke lintas
7 program dan sektor terkait

8 Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dituangkan dalam bentuk buletin
epidemiologi (bulanan, triwulan, semester, tahunan)
9 Apakah hasil analisis data PD3I dilakukan feedback
Apakah hasil analisis data surveilans PD3I dimanfaatkan untuk
10 pengambilan keputusan dan bahan penyusunan perencanaan
OUTPUT
1 Apakah Ketepatan laporan PD3I sudah mencapai >=80%
2 Apakah Kelengkapan Laporan PD3I sudah mencapai >=90%
3 Apakah respon alert PD3I dilakukan respon < 24 jam sebesar 80%
4 Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota
terdampak………
5 Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
* Target kegiatan berdasarkan rencana aksi yang disusun setiap daerah
RAD) PENGUATAN PROGRAM IMUNISASI
OVINSI

Kualitas Kuantitas *
Sudah Belum Absolut %
Menu
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRAM IMUNISA
UNTUK RISIKO RENDAH - PUSAT

No Kegiatan

1 Apakah
Apakah Petunjuk
petunjuk Teknis Sweeping
teknis Drop sudah Up
Out Follow disiapkan
(DOFU)dan disosialisasikan
sudah disiapkan dan?
2 disosialisasikan ?
Apakah modul pelatihan petugas imunisasi sudah disiapkankan dan
3 disosialisasikan ?
Apakah Petunjuk Teknis dan materi KIE (poster, leaflet, ILM, radio spot, dll)
4 sudah disiapkan dan disosialisasikan ?
Apakah Petunjuk Teknis skrining status T dengan berintegrasi dengan
5 kegiatan massal lainnya sudah disiapkan dan disosialisasikan ?
Apakah materi Advokasi kepada Pemerintah Daerah untuk dukungan
6 pembiayaan sudah disiapkan dan disosialisasikan ?
Apakah Petunjuk Teknis penilain EVM (Effective Vaccine Management)
sudah disiapkan dan disosialisasikan ?
7
8 Apakah Petunjuk Teknis Pelaksanaan supervisi supportif sudah disiapkan
dan disosialisasikan ?
Apakah Petunjuk Teknis kegiatan Backlog Fighting (BLF) sudah disiapkan
9 dan disosialisasikan ?
Apakah Petunjuk Teknis ORI jika terjadi KLB sudah disiapkan dan
10 disosialisasikan ?
11 Apakah sudah tersedia alokasi anggaran pelaksanaan program imunisasi
sesuai dengan kebutuhan (menu RAD)?
INPUT
I REGULASI
1 Apakah tersedia Pedoman Surveilans PD3I (lengkap)
2 Apakah pedoman surveilans PD3I tersebut sudah disosialisasikan secara
berjenjang
3 Apakah tersedia dukungan regulasi untuk penyelenggaraan Surveilans
PD3I
4 Apakah tersedia dukungan regulasi terkait anggaran untuk
penyelenggaraan Surveilans PD3I
II SDM
1 Apakah tersedia tenaga khusus Surveilans/ fungsional epidemiolog
kesehatan
2 Apakah tenaga surveilans/epidemiolog kesehatan tersebut cukup
3 Apakah tenaga tersebut terlatih (dalam 3 tahun terakhir)
4 Apakah tenaga surveilans tersebut mengalami rotasi dalam waktu yang
singkat (kurang dari 2 tahun)
5 Apakah ada on the job training bagi tenaga surveilans pengganti
III PENCATATAN PELAPORAN
1 Apakah tersedia mekanisme sistem pencatatan pelaporan Surveilans PD3I
2 Apakah tersedia formulir pencatatan dan pelaporan PD3I
3 Apakah tersedia Definisi Operasional kasus PD3I untuk standarisasi dalam
klasifikasi kasus/data
IV SARANA PRASARANA
1 Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
2 Apakah tersedia jaringan internet untuk pendukung komunikasi data
Surveilans PD3I
3 Apakah jaringan tersebut lancar/memadai
4 Apakah tersedia logistik untuklaboratorium penunjang Surveilans PD3I
5 Bila tersedia logistik tersebut apakah mencukupi
Apakah tersedia logistik pencegahan dan pengendalian PD3I (APD, Obat,
6 dll)
7 Bila tersedia logistik apakah mencukupi
8 Apakah tersedia materi KIE
V ANGGARAN
1 Apakah tersedia dukungan anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans
PD3I
2 Apakah dukungan anggaran tersebut mencukupi
3 Jika tidak mencukupi apakah sudah dilakukan advokasi
PROSES
1 Apakah dalam pengumpulan sudah menggunakan formulir standar
2 Apakah data yang dikumpulkan telah dilakukan verifikasi dan validasi
sebelum dilakukan pengolahan data
3 Apakah setiap alert yang muncul dilakukan verifikasi/respon
4 Apakah dilakukan PE setiap ada peningkatan kasus/potensi KLB
5 Apakah dilakukan pengolahan data secara rutin (mingguan, bulanan,
triwulan, semester, tahunan)
Apakah data yang diolah dilakukan analisis epidemiologi secara rutin
6 (mingguan, bulanan, triwulan, semester, tahunan)

7 Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dilakukan diseminasi ke lintas


program dan sektor terkait

8 Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dituangkan dalam bentuk buletin
epidemiologi (bulanan, triwulan, semester, tahunan)
9 Apakah hasil analisis data PD3I dilakukan feedback
10 Apakah hasil analisis data surveilans PD3I dimanfaatkan untuk
pengambilan keputusan dan bahan penyusunan perencanaan
OUTPUT
1 Apakah Ketepatan laporan PD3I sudah mencapai >=80%
2 Apakah Kelengkapan Laporan PD3I sudah mencapai >=90%
3 Apakah respon alert PD3I dilakukan respon < 24 jam sebesar 80%
4 Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota
terdampak………
5 Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
GUATAN PROGRAM IMUNISASI

Kualitas
Keterangan
Sudah Belum

Anda mungkin juga menyukai