Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KIMIA ORGANIK II

MAKALAH ALKOHOL

Dosen Pengampu: Andika,M.FARM., Apt.

Kelompok 6

1. Eka Aprilia Nursyahrina ( 1848201110039)

2. Faisal Anshari (

3. Hidayanti (1848201110051)

4. Nadya Rahmah (1848201110090)

5. Siti Norhaliza (1848201110141)

6. Sofia Nabila Safitri (1848201110144)

7. Tiya Fitriana (1848201110153)


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas rahmat-nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan modul ini. Di dalam modul ini akan membahas tentang Nyeri
seperti klasifikasi nyeri,penatalaksanaan nyeri, penilaian nyeri serta studi kasusu

Modul ini telah kami susun dengan maksimal serta kerjasama dan kontribusi dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan modul ini. Dan tak lupa pula kami ucapkan
terimakasih kepada dosen pengajar yang telah memberikan tugas ini.

Dalam penyusunan modul ini tak luput dari kesalahanan, untuk itu kami mohon maaf jika
terdapat kesalahan dalam penyusunan modul ini. Dan demi menghasilkan modul yang lebih baik,
kami sangat menerima kritik serta saran dari para pembaca.

Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dalam mempelajari perkembangan
demokrasi di Indonesia. Amin, Ya Rabal ‘Alamiin.

Barito Kuala, Oktober 2019

Tim Penyusun
ALKOHOL

Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol ; dankadang
untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanolyang digunakan
sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohollainnya. Begitu juga
dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yangdimaksudkan adalah etanol.
Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yanglebih luas lagi.Dalam kimia, alkohol (atau
alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-
OH ) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau
atomkarbon lain.

Etimologi

Kata "alkohol" berasal dari bahasa Arab kohl (bahasa Arab: ‫الكحل‬, translit. al-kuḥl), bubuk yang
digunakan sebagai eyeliner.[2] Al- adalah kata awalan dalam bahasa Arab, setara dengan the dalam
bahasa Inggris. Alkohol pada awalnya digunakan untuk bubuk yang sangat halus yang diproduksi
melalui sublimasi mineral alami stibnit untuk membentuk antimon trisulfida Sb2S3. Senyawa ini
dianggap sebagai esens atau "roh" (spirit) dari mineral ini. Senyawa tersebut digunakan
sebagai antiseptik, eyeliner, dan kosmetik. Makna alkohol diperluas ke zat-zat yang disuling secara
umum, dan kemudian menyempit menjadi etanol, ketika "spirit" digunakan sebagai sinonim
untuk minuman keras. [3]
Bartholomew Traheron, dalam terjemahan John of Vigo pada tahun 1543, memperkenalkan kata
tersebut sebagai istilah yang digunakan oleh penulis "barbar" (orang Moor) untuk "bubuk halus."
Vigo menulis: "the barbarous auctours use alcohol, or (as I fynde it sometymes wryten) alcofoll, for
moost fine poudre." (terjemahan: "orang barbar menggunakan alkohol, atau (seperti yang kadang
saya tulis) alcofoll, untuk bubuk yang paling halus.")[4]
Lexicon Chymicum tahun 1657, oleh William Johnson menerjemahkan kata tersebut sebagai
"antimonium sive stibium."[5] Dengan kata lain, kata tersebut merujuk pada cairan apa pun yang
diperoleh dengan penyulingan, termasuk "alkohol anggur," esens anggur yang
disuling. Libavius dalam Alchymia (1594) merujuk pada "vini alcohol vel vinum alcalisatum". Johnson
(1657) menerjemahkan alcohol vini sebagai "quando omnis superfluitas vini a vino separatur, ita ut
accensum ardeat donec totum consumatur, nihilque fæcum aut phlegmatis in fundo remaneat."
Terjemahan kata tersebut dibatasi menjadi "spirit anggur" (bahan kimia yang dikenal sekarang
sebagai etanol) pada abad ke-18 dan diperluas ke kelas zat yang disebut sebagai "alkohol" dalam
kimia modern setelah 1850.

1. STRUKTUR

Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3.Ada tiga jenis
utama alkohol -' primer ','sekunder , dan'tersier '. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang
terikat pada karbon C-OH. Alkohol primer paling sederhana adalah metanol. Alkohol sekunder yang
paling sederhana adalah 2-propanol, dan alkohol tersier paling sederhanaadalah 2-metil-2-propanol.
2. RUMUS KIMIA UMUM

Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1-OH'

3. NAMA-NAMA UNTUK ALKOHOL

a. Nama Sistematik

Dalam sistem tatanama IUPAC, nama-nama senyawa alkana kehilangan akhiran "e" dandiganti dengan
"ol", contohnya metana menjadimetanol dan etana menjadi etanol. Ketikadibutuhkan, posisi dari gugus
hidroksil dapat diketahui dari nomor diantara nama alkana dan"ol": 1-propanol untuk CH3CH2CH2OH, 2-
propanol untuk CH3CH(OH)CH3. Jika ada gugusfungsi yang lebih tinggi
(seperti aldehida, keton, atau asam karboksilat, maka awalannya adalah"hidroksi",

contohnya: 1hidroksi-2-propanon (CH3COCH2OH).

Beberapa contoh senyawa alkohol dan bagaimana menamainya

Penggunaan tatanama IUPAC dipakai di publikasi-publikasi ilmiah dan diperlukanidentifikasi detail


terhadap substansi tersebut. Pada konteks lainnya, alkohol biasanya disebutdengan gugus alkil
ditambah dengan kata "alkohol",misalnya metil alkohol, etil alkohol. Propil alkohol dapat disebut

n-propil alkohol atau isopropilalkohol, tergantung dari dimana gugus fungsinya berikatan, berikatan
pada karbon pertama ataukedua pada rantai propana.

Alkohol dapat dikelompokkan menjadi

alkohol primer, alkohol sekunder , dan alkoholtersier , tergantung dari berapa banyak atom karbon lain
yang berikatan dengan atom karbonyang juga mengikat gugus hidroksil. Alkohol primer mempunyai
rumus umum RCH2OH;alkohol sekunder rumus umumnya RR'CHOH; dan alkohol tersier rumus
umumnya RR'R"COH,dimana R, R', dan R" melambangkan gugus alkil. Etanol dan n-propil alkohol adalah
contohalkohol primer; isopropil alkohol adalah contoh alkohol sekunder. Penggunaan awalan sek -
(atau s-) dan tert - (atau t -), biasanya ditulis dalam huruf miring, dapat digunakan sebelum namagugus
alkil untuk membedakan alkohol sekunder dan alkohol tersier dari alkohol primer.Contohnya, isopropil
alkohol juga dapat disebut sek -propil alkohol, dan alkohol tersier(CH3)3COH, atau 2-metil-2-propanol
juga dapat disebut dengan tert -butil alkohol atau tert - butanol.
Penggunaan alcohol

Pengawet
Alkohol juga dapat digunakan sebagai pengawet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil).

Otomotif
Alkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar otomotif. Etanol dan metanol dapat dibuat untuk
membakar lebih bersih dibanding bensin atau diesel. Alkohol dapat digunakan
sebagai antibeku pada radiator. Alkohol juga bisa dimanfaatkan untuk menambah penampilan mesin
pembakaran dalam. Metanol dapat disuntikan ke dalam mesin Turbocharger dan Supercharger, dan
ini akan mendinginkan masuknya udara kedalam pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang
lebih padat.

Nama nama untuk alcohol

Nama sistemik

Dalam sistem tatanama IUPAC, nama-nama senyawa alkana kehilangan akhiran "a" dan diganti
dengan "ol", contohnya metana menjadi metanol dan etana menjadi etanol.[6] Ketika dibutuhkan,
posisi dari gugus hidroksil dapat diketahui dari nomor di antara nama alkana dan "ol": 1-
propanol untuk CH3CH2CH2OH, 2-propanol untuk CH3CH(OH)CH3. Jika ada gugus fungsi yang lebih
tinggi (seperti aldehida, keton, atau asam karboksilat, maka awalannya adalah
"hidroksi",[6] contohnya: 1-hidroksi-2-propanon (CH3COCH2OH).

Penggunaan tatanama IUPAC dipakai di publikasi-publikasi ilmiah dan diperlukan identifikasi detail
terhadap substansi tersebut. Pada konteks lainnya, alkohol biasanya disebut dengan gugus alkil
ditambah dengan kata "alkohol", misalnya metil alkohol, etil alkohol. Propil alkohol dapat disebut n-
propil alkohol atau isopropil alkohol, tergantung dari di mana gugus fungsinya berikatan, berikatan
pada karbon pertama atau kedua pada rantai propana.
Alkohol dapat dikelompokkan menjadi alohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier.
Pengelompokan alkohol ini tergantung dari berapa banyak atom karbon lain yang berkaitan dengan
atom karbon yang juga mengikat gugus hidroksil. Alkohol primer mempunyai rumus umum RCH2OH;
alkohol sekunder rumus umumnya RR'CHOH; dan alkohol tersier rumus umumnya RR'R"COH, di
mana R, R', dan R" melambangkan gugus alkil. Etanol dan n-propil alkohol adalah contoh alkohol
primer; isopropil alkohol adalah contoh alkohol sekunder. Penggunaan awalan sek- (atau s-)
dan tert- (atau t-), biasanya ditulis dalam huruf miring, dapat digunakan sebelum nama gugus alkil
untuk membedakan alkohol sekunder dan alkohol tersier dari alkohol primer. Contohnya, isopropil
alkohol juga dapat disebut sek-propil alkohol, dan alkohol tersier (CH3)3COH, atau 2-metil-2-propanol
juga dapat disebut dengan tert-butil alkohol atau tert-butanol.

Nama umum/trivial/perdagangan
Rumus kimia Nama IUPAC Nama umum

Alkohol monohidrat

CH3OH Metanol Alkohol kayu

C2H5OH Etanol Alkohol gandum

C3H7OH Isopropil alkohol Alkohol gosok

C5H11OH Pentanol Amil alkohol

C16H33OH 1-Heksadekanol Setil alkohol

Alkohol polihidrat

C2H4(OH)2 1,2-etadienol Etilen glikol

C3H5(OH)3 1,2,3-propatrienol Gliserol

C4H6(OH)4 1,2,3,4-butatetraenol Eritritol

C5H7(OH)5 1,2,3,4,5-pentapentanol Xilitol


C6H8(OH)6 1,2,3,4,5,6-heksaheksanol Manitol, Sorbitol

C7H9(OH)7 1,2,3,4,5,6,7-heptaheptanol Volemitol

Alkohol alifatik tidak jenuh

C3H5OH Prop-2-ene-1-ol Alil alkohol

C10H17OH 3,7-Dimetilokta-2,6-dien-1-ol Geraniol

C3H3OH Prop-2-in-1-ol Propargil alkohol

Alkohol alisiklik

C6H6(OH)6 Sikloheksan-1,2,3,4,5,6-geksol Inositol

C10H19OH 2 - (2-propil)-5-metil-sikloheksan-1-ol Mentol

KEASAMAN
Alkohol adalah asam lemah, karena perbedaan keelektronegatifan antara oksigen dan hidrogen
pada gugus hidroksil, yang memampukan hidrogen lepas dengan mudah. Bila di dekat Karbon
Hidroksi terdapat gugus penarik elektron seperti fenil atau halogen, maka keasaman meningkat.
Sebaliknya, semakin banyak gugus pendorong elektron seperti rantai alkana, keasaman menurun.

PRODUKSI
Pada industri, alkohol diproduksi dengan beberapa cara:

 Dengan fermentasi menggunakan glukosa yang diproduksi dari gula dari hidrolisis amilum.
Fermentasi alkohol ini dibantu dengan khamir dan suhu dibawah 37 °C. Selain fermentasi
glukosa, proses pembuatan alkohol juga dapat dibuat dengan mengkonversi sukrosa dengan
enzim invertase menjadi glukosa dan fruktosa, setelah itu glukosa dikonversi lagi
menjadi etanol dengan enzim zimase.
 Dengan hidrasi langsung menggunakan etilena (Hidrasi etilena)[8] atau alkana lain dari
proses cracking dari minyak bumi yang didistilasi.
SINTESIS LABORATORIUM
Ada beberapa metode yang ada untuk mensintesis alkohol di laboratorium.

Substitusi
Alkil halida primer bereaksi dengan NaOH atau KOH akan menghasilkan alkohol primer. Pereaksi
Grignard bereaksi dengan gugus karbonil akan menghasilkan alkohol sekunder dan alkohol tersier.
Reaksi lainnya adalah reaksi Barbier dan reaksi Nozaki-Hiyama.

Reduksi
Aldehida atau keton dapat direduksi dengan natrium borohidrida atau litium aluminium hidrida.
Reduksi lainnya oleh aluminiumisopropilat adalah reduksi Meerwein-Ponndorf-Verley. Hidrogenasi
asimetris Noyori adalah reduksi asimetris β-keto-ester.

APLIKASI
Alkohol memiliki berbagai macam penggunaan di seluruh dunia. Alkohol digunakan untuk minuman
beralkohol, bahan bakar, dan kegunaan sains, kedokteran, dan industri.

Minuman beralkohol
Minuman beralkohol biasanya mengandung etanol 5% sampai 40% volume, telah diproduksi dan
dikonsumsi sejak zaman pra-sejarah.

Antibeku
Campuran 50% v (berdasarkan volume) etilen glikol dalam air pada umumnya digunakan
untuk antibeku.

Antiseptik
Etanol dapat digunakan sebagai antiseptik untuk membersihkan kulit sebelum disuntik, terkadang
bersama dengan iodin. Sabun berbasis etanol banyak digunakan di restoran dan tidak
membutuhkan pengering karena amat mudah menguap. Gel berbasis alkohol juga umum digunakan
sebagai hand sanitizer.

Bahan bakar[
Beberapa senyawa alkohol, seperti etanol dan metanol, digunakan sebagai bahan bakar.

Pelarut
Gugus hidroksil (-OH), yang terdapat pada alkohol, bersifat polar dan hidrofilik tetapi rantai
karbonnya bersifat non-polar sehingga hidrofobik. Molekulnya secara umum menjadi nonpolar dan
semakin tak larut dalam air ketika rantai karbonnya menjadi semakin panjang.[10]
Alkohol dipakai di industri sebagai pelarut atau reagen. Etanol digunakan sebagai pelarut pada obat-
obatan, dan parfum karena sifatnya yang relatif tak beracun dan dapat larut pada substansi non-
polar.

METANOL DAN ETANOL


Dua alkohol paling sederhana adalah metanol dan etanol (nama umumnya metil alkohol
dan etil alkohol) yang strukturnya sebagai berikut:
H H H
| | |
H-C-O-H H-C-C-O-H
| | |
H H H
metanol etanol

Dalam peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol atau grain alcohol. Etanol dapat dibuat
dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum digunakan, dan telah dibuat
oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah salah satu obat rekreasi (obat yang digunakan
untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di dunia. Dengan meminum
alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersifat toksik (beracun), tetapi etanol
tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.

 isopropil alkohol (sec-propil alcohol, propan-2-ol, 2-propanol) H3C-CH(OH)-CH3, atau alkohol


gosok
 etilena glikol (etana-1,2-diol) HO-CH2-CH2-OH, yang merupakan komponen utama dalam
zat antibeku
 gliserin (atau gliserol, propana-1,2,3-triol) HO-CH2-CH(OH)-CH2-OH yang terikat dalam minyak
dan lemak alami, yaitu trigliserida (triasilgliserol)
 Fenol adalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada cincin benzena
Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan bahan bakar.
Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di masyarakat sebagai spirtus.
Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk mencegah
penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol tersebut didenaturasi. Alkohol
terdenaturasi disebut juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol tersebut dikenal dengan
nama spirtus.

SIFAT RACUN
ETANOL pada minuman beralkohol telah dikonsumsi manusia sejak zaman prasejarah dengan
berbagai tujuan kegunaan yang berbeda-beda. Konsumsi alkohol dalam jumlah besar akan
menyebabkan seseorang teler atau mabuk. Jika minuman beralkohol dikonsumsi terus-menerus
dalam jumlah berlebihan, maka dapat menyebabkan kegagalan pernapasan akut dan kematian.
Karena etanol dapat menghilangkan kesadaran, manusia yang mengkonsumsinya dapat melakukan
perbuatan buruk yang tidak disadari.

Anda mungkin juga menyukai