PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lipid adalah senyawa biomolekul yang tidak larut dalam air, sehingga terikat
pada plasma sebagai mekanisme transport dalam serum. Lipid dapat
diekstraksi dengan pelarut eter, benzene, kloroform, dan tetraklorometana.
Lipid penting karena memiliki energi yang tinggi, bahan isolasi dan pelindung
yang terdapat pada jaringan-jaringan dibawah kulit dan mengelilingi organ-
organ tertentu misalnya jaringan syaraf (Riawan, 2010).
Lemak adalah salah satu komponen makanan multifungsi yang sangat penting
pada kehidupan. Selain memiliki sisi positif, lemak juga mempunyai sisi
negatif terhadap kesehatan. Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai
sumber energi, bagian dari membran sel, mediator aktivitas-aktivitas biologi
antar sel, isolator dalam menjaga keseimbangan suhu tubuh, pelindung organ-
organ tubuh serta pelarut vitamin A, D, E dan K. Didalam tubuh, lemak
menghasilkan energi dua kali lebih banyak dibandingkan protein dan
karbohidrat, yaitu 9 kkal/gram lemak yang dikonsumsi (Sartika, 2008).
CARA KERJA
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
- Gelas objek
- Gelas arloji
- Gelas ukur
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Lampu spiritus
- Penangas es
- Penangas air
- Kertas saring
Bahan
- Minyak lemak (minyak kelapa, minyak zaitun, minyak lini (minyak
cat), minyak wijen, minyak kelapa sawit, minyak kedelai, minyak
jagung)
- Biji- bijian yang mengandung lemak (kacang tanah dan biji kemiri)
- Eter
- Etanol 95%
- Petrodeum eter
- Kloroform
- Air
- Sabun
- Minyak parafin
- Larutan NaOH 2N, larutan HCL 2N, larutan CaCl2 2% dan larutan
MgSO4 2%.
- 15 mL raksa (II) klorida
- 250 mL etanol 90%
- HCl pekat
- Larutan sakarosa 10%
- Asam asetat anhidrida dan asam sulfat pekat.
- Lemak padat (oleum cacao, cera alba, cetaceum, adeps lanae).
- Amilum
- Gliserol
- Kalium Hidrogen sulfat
- Larutan iodium dalam 250 mL etanol 95%.
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Uji Noda Lemak
Untuk minyak lemak
Diteteskan minyak lemak pada pada kertas saring,
Ditunggu hingga kering beberapa saat, Diamati pada lemak yang
jenuh atau transparan
Untuk bahan nabati
Kacang tanah yang sudah dibersihkan dan dipisahkan dari
kulitnya digerus pada mortir sampai halus, Letakkan hasil gerusan
pada tabung reaksi, Tetesi dengan larutan heksena, Diambil sari
heksena yang jernih dengan pipet tetes, Teteskan pada kertas
saring, Diamati pada lemak yang jernih, Dipilih biji yg kering dan
sari heksena yg jernih, Hasil pengamatan diamati dan dicatat pada
tabel pengamatan, Lakukan langkah yang sama pada biji kemiri.
Kesimpulan :
Dapat disimpulkan dari pengamatan tersebut, sabun
merupakan emulgator minyak dan air.
Kesimpulan
Pereaksi Hubl akan mengoksidasi asam lemak yang memiliki
ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal berdasarkan uji diatas
memiliki ketidak jenuhan karena tetes hubl yang digunakan sama
Kesimpulan :
Pada uji gliserol, bila menggunakan Kalium Hidrogen
Sulfat (KHSO4) akan menimbulkan bau yang menyengat, muncul
asap, dan berwarna keruh. Bila menggunakan minyak kelapa akan
menimbulkan bau yang tengik, muncul asap, dan berwarna putih
keruh kekuningan. Sedangkan bila menggunakan amilum beras
sebelum dipanaskan berwarna putih dan setelah dipanaskan akan
muncul asap dan berwarna putih.
Kesimpulan :
Berdasarkan praktikum kali ini, urutan bahan yang cepat
mengalami pembekuan yaitu minyak kelapa, minyak wijen, dan
minyak kelapa sawit. Yang tergolong sulit untuk membeku adalah
minyak zaitun, minyak kedelai, dan minyak jagung.
Kesimpulan
Lapisan vernis yang keras pada uji khusus oleum lini terjadi
akibat oksidasi terhadap asam lemak tak jenuh oleh oksigen di
udara.
Zulkifli,M., dan Estatiasih,T. 2014. Sabun dari Salisilat Asam Lemak Minyak
Sawit : Jurnal Pangan dan Argoindustri. 2(4). Hal 170-177.
Depkes RI.1979. Farmakope Indonesia. Edisi III . Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Hal 460
Prayasa ND, Widia IW, dan Wijaya IMAS. 2019. Perancangan Alat Distribusi
Ikan Segar Menggunakan Media Pendingin Ice Pack untuk Pedagang
Ikan Keliling. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian). Vol 7(2):
226-235.
LAMPIRAN GAMBAR
2) UJI KELARUTAN
Minyak zaitun. Minyak kelapa
5) UJI KETIDAK-JENUHAN