Anda di halaman 1dari 6

1. APA ITU DEFINISI SEHAT (MENURUT)?

Acuan pengertian sehat yang kita gunakan sebagai pedoman yaitu didasarkan Undang
Undung Republik Indonesia No.36 Tahun (2009)tentang kesehatan dimana sehat menurut
undang undang ini adalah suatu kondisi dimana keadaan tubuh baik secara fisik, mental,
spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis
o Konsep sehat dilihat dari segi jasmani/Fisik, yaitu dimensi sehat yang paling nyata
karena perhatiannya pada fungsi mekanisme tubuh.
o Konsep sehat dari segi mental, yaitu kemampuan berpikir dengan jernih dan
koheren. Istilah mental dibedakan dengan emosional dan sosial walaupun ada
hubungan yang dekat di antara ketiganya.
o Konsep sehat dilihat dari aspek spiritual, yaitu berkaitan dengan kepercayaan dan
praktek keagamaan, berkaitan dengan perbuatan baik secara pribadi, prinsip-prinsip
tingkah laku, dan cara mencapai kedamaian dan merasa damai dalam kesendirian.
o Sehat dilihat dari segi sosial, berarti kemampuan untuk membuat dan
mempertahankan hubungan dengan orang lain.
o Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti
mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap
hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum
dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya
batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku
adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi
kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan
kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia
lanjut.

9. KAPAN SUATU TEMPAT YANKES DISEBUT PUSKESMAS (BANDINGKAN


DENGAN TEMPAT YANKES LAIN)
Sesuai dengan definisi, suatu Yankes dikatakan Puskesmas jika memiliki wilayah kerja,
dimana puskesmas didirikan untuk melayani Masyarakat dan menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat ditingkat pertama yang lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, yang membedakan puskesmas dengan yankes lain adalah puskesmas memiliki
fasilitas layanan kesehatan, wilayah kerja tertentu untuk melayani masyarakat, dan memiliki 6
tugas pokok yang dijalankan.

PERBANDINGAN PELAYANAN KEDOKTERAN PELAYANAN KESEHATAN


MASYARAKAT
No Pelayanan Kedokteran Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Tenaga pelaksananya terutama Tenaga tenaga pelaksananya terutama
1. adalah dokter adalah
ahli kesmas
Perhatian utamanya pada
Perhatian utamnya pada pencegahan
penyembuhan
2. penyakit
penyakit
penyakit
Sasaran utamnya adalah
perseorangan atau Sasaran utamnya adalah masyarakat
3.
keluarga keseluruhan

4. Kurang memperhatikan efisiensi Selalu memperhatikan efisiensi


Tidak boleh menarik perhatian
karena Menarik perhatian masyarakat misalnya
5.
bertentangan dengan etik dokter penyuluhan masyarakat

Menjalankan fungsi perseorangan


Menjalankan fungsi mengorganisir
dan terikat
6. masyarakat
dengan undang-undang
dan didukung dengan undang-undang
Penghasilan diperoleh dari imbal Penghasilan merupakan gaji dari
7.
jasa pemerintah
Bertanggung jawab hanya pada Bertanggung jawab kepada seluruh
8.
penderita masyarakat
Tidak dapat memonopoli upaya
9. kesehatan dan Dapat memonopoli upaya kesehatan
bahkan mendapat saingan
Menghadapi berbagai persoalan
Masalah administrasi sangat
10. kepemimpinan.
sederhana

10. APA TUGAS POKOK PUSKESMAS ?


a. Pelayanan promosi kesehatan:
Penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM), Sosialisasi program kesehatan , survey
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penilaian strata posyandu.
b. Pelayanan kesehatan lingkungan:
Pengawasan kesehatan lingkungan berupa SPAL (saluran pembuangan air limbah),
SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat-tempat umum),
institusi perkantoran, dan survey jentik nyamuk (SJN).
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana:
Antenatal Care (ANC), Postnatal Care (PNC), pertolongan persalinan, rujukan ibu
hamil resiko tinggi, pelaynan neonatus, kemtraaan dukun bersalin, menajemen terpadu
balita sakit (MTBS).
d. Pelayanan gizi:
Penimbangna bayi balita, pelacakan dan perawatan gizi buruk, stimulasi dan deteksi
dini tumbuh kembang anak, dan penyuluhan gizi.
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit:
Surveilens terpadu penyakit (STP), pelacakan kasus seperti TBC, kusta, DBD, malaria,
flu burung, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, infeksi menular seksual
(IMS), penyuluhan penyakit menular.
f. Pelayanan pengobatan :
 Pengobatan dalam gedung: poli umum, poli gigi, apotek, unit gawat darurat
(UGD),perwatan penyakit (rawat inap), pertolongan persalinan (kebidanan).
 Pengobatan luar gedung: rujukan kasus dan pelayanan puskesmas keliling (pusling).

11. BAGAIMANA STRUKTUR ORGANISASI DI PUSKESMAS ?


 Kepala Puskesmas
Kriteria Kepala Puskesmas tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan paling rendah
sarjana, memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat, masa kerja di
Puskesmas minimal 2 (dua) tahun, dan telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.
 Kasubag Tata Usaha
Membawahi beberapa kegiatan diantaranya Sistem Informasi Puskesmas, kepegawaian,
rumah tangga, dan keuangan.
 Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat
Membawahi:
- pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
- pelayanan kesehatan lingkungan
- pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
- pelayanan gizi yang bersifat UKM
- pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
- pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
 Penanggungjawab UKM Pengembangan
Membawahi upaya pengembangan yang dilakukan Puskesmas, antara lain:
- pelayanan kesehatan jiwa
- pelayanan kesehatan gigi masyarakat
- pelayanan kesehatan tradisional komplementer
- pelayanan kesehatan olahraga
- pelayanan kesehatan indera
- pelayanan kesehatan lansia
- pelayanan kesehatan kerja
- pelayanan kesehatan lainnya
 Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium
Membawahi beberapa kegiatan, yaitu:
- pelayanan pemeriksaan umum
- pelayanan kesehatan gigi dan mulut
- pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
- pelayanan gawat darurat
- pelayanan gizi yang bersifat UKP
- pelayanan persalinan
- pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan rawat inap
- pelayanan kefarmasian
- pelayanan laboratorium
 Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan
Membawahi:
- Puskesmas Pembantu
- Puskesmas Keliling
- Bidan Desa
- Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

19. BAGAIMANA MENYATAKAN SUATU REVITALISASI PUSKESMAS


TERHADAP 3 PUSKESMAS YANG SUDAH DIJALANI (Koya Barat, Abepura
dan towano)?
Revitalisasi Puskesmas merupakan proses mengembalikan fungsi puskesmas sebagai
upaya preventif dan promotif, serta meningkatkan mutu pelayanan kuratif dan
rehabilitative sesuai dengan peraturan kementrian kesehatan Indonesia no. 128 tahun
2004.
Adapun revitalisasi dari 3 puskesmas yakni Puskesmas Koya Barat, Abepura dan Twano
dinilai berdasarkan beberapa aspek yang perlu ditingkatkan dalam upaya revitalisasi
Puskesmas:

No Puskesmas Revitalisasi yang perlu dilakukan


 Pelayanan Spesialistik kepada masyarakat yang kurang
akibat dilakukannya kunjungan spesialistik 1x dalam 1-2
bulan serta tersedianya tenaga spesialistik di Puskesmas
sebagai konsulen maupun rujukan.
 Pengunaan secara optimal puskesmas pembantu seperti
di Koya Koso yang masih kurang sehingga masyarakat
harus menempuh ± 7 km untuk mendapatkan pelayanan
di Puskesmas Koya barat
1 Koya Barat
 Kerjasama lintas sector utamanya berupa Unit Kesehatan
sekolah yang belum dijalankan secara baik seperti
promosi kesehatan reproduksi remaja pada siswa SMP
dan SMA dalam lingkup kerja Puskesmas Koya
 Azas rujukan di Puskesmas Koya barat yang cukup
dilaksanakan secara baik namun kurang efisien akibat
rujukan ke Rs. TK II seperti ke RSUD Abepura yang
harus menempuh jarak ±20 km
 Kurangnya pemberdayaan masyarakat untuk membantu
atau menjadi kader dalam posyandu dalam lingkup kerja
puskesmas abepura sehingga beberapa pelayanan di
posyandu masih terbengkalai
2 Abepura  Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan yang masih
kurang khusunya pada pasien AP (asli papua) yang
relative percuma dan tidak memiliki jaminan sehingga
berpengaruh pada system rujukan ke Rs. TK II yang
membutuhkan jaminan pasien
 Kurangnya keterpaduan lintas sektor dalam hal ini Unit
Kesehatan Sekolah di tingkat SMP-SMA mengenai
3 Twano Entrop pelayanan promotif kesehatan reproduksi remaja di
sekolah tingkat SMP-SMA lingkup kerja PKM Twano

Anda mungkin juga menyukai