Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

Kasus
Pada tanggal 10 Februari 2018 Tn.Y yang berusia 47 tahun datang ke rumah sakit Dr.
Soetomo Surabaya dengan keluhan BAK keluar tidak tuntas, menetes, pancaran bercabang dan
juga nyeri pada daerah perut dan punggung sejak 8 hari yang lalu. Keluarga klien tidak ada yang
memiliki penyakit yang sama seperti klien. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan data
TB: 169 cm, BB: 55 kg, Nadi 110 x/menit, TD 130/90 mmHg, RR 23 x/menit, suhu 37,3oC.
Hasil palpasi kandung kemih terasa distensi. Pemeriksaan urinalisis: pH urin 9. Hasil
pemeriksaan USG abdomen, tampak adanya striktur pada uretra. Pemeriksaan darah BUN: 25
mg/dl, creatinin: 2 mg/dl, kalium: 6 mEq/L. Tn. Y didiagnosis Striktur Uretra.
Pengkajian
A. Anamnesa
1. Identitas Klien
Nama Klien : Tn.Y
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 47 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Kurir
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
2. Keluhan Utama
Keluhan utama yang dirasakan klien yaitu BAK keluar tidak tuntas, menetes, dan
pancaran bercabang.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien dibawa ke rumah sakit pada tanggal 10 Februari 2018 dengan keluhan
BAK keluar tidak tuntas, menetes, pancaran bercabang dan juga nyeri pada daerah
perut dan punggung sejak 8 hari yang lalu.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan jika klien tidak pernah menderita penyakit seperti sekarang dan
klien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan jika tidak ada keluarga yang memiliki penyakit seperti klien
dan tidak ada penyakit keturunan.
B. Pemeriksaan Fisik
1. Breath (B1)
RR: 23x/menit, vesikuler
2. Blood (B2)
TD: 130/90 mmHg, N: 110x/menit,
3. Brain (B3)
Suhu: 37,3°C
GCS 456 composmentis
4. Bladder (B4)
BAK keluar tidak tuntas, menetes, pancaran bercabang dan juga nyeri pada daerah
perut dan punggung sejak 8 hari yang lalu
5. Bowel (B5)
BB sekarang: 55 kg, TB 169 cm.
IMT = BB / (TB)2
IMT = 55 / (1,69)2 IMT = 55/2,86 = 19,23  normal
6. Bone (B6 )
Sistem Muskuloskeletal dan integumen tidak ditemukan masalah.
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan urinalis : pH urin 9
2. Hasil pemeriksaan USG Abdomen: Tampak adanya striktur pada uretra
3. Pemeriksaan darah
a) BUN: 25 mg/dl (N pada laki-laki: 6-24 mg/dL)
b) Creatinin: 2 mg/dl (N: 0,6-1,3 mg/dL)
c) Kalium: 6 mEq/L (N: 3,8-5,1 mEq)

Analisa Data

Data Etiologi Masalah Keperawatan


DS : Striktur Uretra
- Pasien mengeluh BAK

keluar tidak tuntas,
Kekuatan pancaran dan
menetes, dan
pancarannya bercabang jumlah urine berkurang
DO: ↓
- Terjadi penurunan jumlah Retensi Urin
Haluaran urine berkurang
urin.
- Pasien nampak tidak dapat ↓
mengatur jadwal MK: Retensi urin
pengeluaran urinnya.
- Pemeriksaan Lab:
BUN: 25 mg/dl, Creatinin:
2 mg/dl, Kalium: 6 mEq/L
DS: Striktur Uretra
- Pasien merasakan adanya

nyeri pada daerah perut dan
Obstruksi saluran kemih
punggung yang dirasakan
hilang timbul sejak 8 hari yang bermuara ke vesikula
yang lalu. urinaria
- Klien mengatakan jika nyeri
semakin bertambah ketika ↓

duduk saat mengendarai Refluks urine


motor ↓
DO:
Hidroureter
- Pasien terlihat meringis
menahan nyeri ↓
- Klien terlihat lemah
Hidronefrosis
- Hasil PQRST
Nyeri akut
P: Nyeri kolik akibat adanya ↓
obstruksi saluran ginjal Distensi saluran kemih
Q: Tumpul dan hilang

timbul
MK: Nyeri akut
R: Abdomen kanan bawah
S: Skala nyeri 6 (skala 1-10)
T: Nyeri dirasakan hilang
timbul
- Tanda tanda Vital
Nadi 110 x/menit, TD
130/90 mmHg, suhu 37,3
o
C, RR 23 x/menit.
- Pemeriksaan darah BUN:
25 mg/dl, creatinin: 2 mg/dl,
kalium: 6 mEq/L.

Diagnosa Keperawatan
1. Retensi urine berhubungan dengan sumbatan saluran perkemihan
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa Keperawatan NOC NIC


1. Retensi urine berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian
dengan sumbatan saluran keperawatan 3 x 24 jam, kompehensif sistem perkemihan
perkemihan (00023) klien tidak mengalami fokus terhadap inkontinensia.
2. Pasang keteter urin sesuai
Domain 3. Eliminasi dan retensi urin dengan kriteria
kebutuhan
Pertukaran hasi :
3. Monitor efek dari obat-obat
- frekuensi berkemih
Kelas 1. Fungsi Urinarius
yang di resepkan seperti calcium
normal
- tidak mengalami retensi channer blocher dan
urin anticholinergic
4. Anjurkan cara untuk
menghindari konstipasi atau
impaksi feses
5. Rujuk pada spesialis
perkemihan sesuai kebutuhan

2. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri


dengan agen cidera keperawatan 3x24 jam, klien secara komprehensif termasuk
biologis (00132) tidak mengalami nyeri lokasi, karakteristik, durasi,
Domain 12. Kenyamanan
dengan kriteria hasil : frekuesi, kualitas dan faktor
Kelas 1. Kenyamanan fisik
- klien dapat mengenali
prespitasi
kapan terjadi nyeri 2. Observasi reaksi nonverbal dari
- menggambarkan faktor ketidaknyamanan
penyebab nyeri 3. Kontrol lingkungan yang dapat
- dapat menggunakan mempengaruhi nyeri
tindakan pengurang nyeri 4. Kaji tipe dan sumber nyeri
tanpa analgesic untuk menentukan intervensi
- klien dapat melaporkan 5. Pilih dan lakukan penanganan
nyeri terkontrol nyeri
6. Ajarkan prinsip manajemen
nyeri
7. Ajarkan teknik kontol nyeri non
farmakologi
8. Evaluasi keefektifan control
nyeri
9. Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan nyeri
masih terasa.

Evaluasi
1. Retensi urin pada klien berkurang
2. Nyeri akut pada klien berkurang

Anda mungkin juga menyukai