Anda di halaman 1dari 7

Tema : Mewujudkan Semangat Generasi Muda Yang Cinta Tanah

Air Dan Bela Negara Sebgai Dasar Pergerakan Industri

Kreatif.

INDUSTRI KREATIF LIMBOTIK


Indonesia adalah negara yang terkenal akan kaya sumber daya alamnya.
Tidak hanya demikian indonesia yang tergolong sebagai negara bagian timur ini
mempunyai ciri khas tersendiri yang sangat di kagumi di mata dunia yaitu
keramah-tamahannya. Siapa yang tak kenal indonesia ? negara yang penuh akan
kebudayaan, negara republik yang menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika,
negara yang di kenal sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000
pulau didalamnya, negara yang memiliki lebih dari 1.300 suku, dan negara yang
memiliki lebih dari 700 bahasa daerah. Hal tersebut menunjukkan betapa kayanya
Indonesia kita ini.

Kalimantan atau juga disebut Borneo dari zaman kolonial sampai


sekarang, pulau kalimantan adalah pulau terbesar ketiga di dunia yang terletak di
sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah barat Pulau Sulawesi. Sebagai salah satu
pulau terbesar di dunia dan di indonesia, kalimantan cukup tersohor di mata dunia
yaitu di juluki sebagai paru-paru dunia. Hutan tropis yang membentang hijau di
sini harus slalu di lestarikan dan di jaga kehijauannya agar tetap menjadi pemasok
udara segar, dan agar dunia masih bisa bernafas lega. Pada hal nya kehijauan di
pulau borneo akan kah tersisa di masa ini ? akan kah hanya menjadi sekedar
sejarah pada masa mendatang ? ataukah akan lebih hijau di masa mendatang ?
akan kah masih menjadi paru-paru dunia pada masa ini ? atau kah sebaliknya,
malah menjadi penimbul bencana pada musim kemarau ( berupa kabut asap) ? ya
saya kira semua hal itu tergantung kita generasi muda, tentu dengan generasi
seperti kita di haruskan memiliki rencana untuk membangun Indonesia terkusus
Kalimantan bagai mana kedepannya, hal ini menjadi PR yang perlu kita jawab dan
hadapi bersama apakah pada masa ini sampai masa mendatang kelak.

Rusaknya hutan di dominasi banyaknya sampah yang di buang secara


tidak sehat. Sampah menjadi faktor yang mempengaruhi rusaknya lingkungan,
terkusus sampah plastik. Plastik merupakan komponen yang sukar terurai,
memerlukan waktu ratusan tahun untuk menguraikannya. Banyak kita bisa lihat
sendiri dampak-dampak yang timbul dari maraknya sampah plastik, seperti di
kawasan hutan manggrov tepi-tepi sungai, kawasan sungai-sungai sekitaran kita,
dan juga di tempat-tempat destinasi wisata. Tak bisa di pungkiri hal ini menjadi
kebiasaan sebagian dari kita yang memiliki sikap acuh terhadap kondisi sekitar,
seperti kurangnya keperdulian dengan lingkungan, dan pembiasaan membuang
sampah tidak pada tempatya. Ya, mungkin akibat dari hal tersebut tidak langsung
kita rasakan pada saat melakukannya sehingga kita masih bersifat menyepelekan.
Tapi dampak ini akan mulai muncul di masa mendatang, seperti hal nya banjir,
kurangnya ketersediaan air bersih, tercemarnya komponen tanah, keluarnya zat-
zat berbahaya dari sampah plastik, dan mungkin banyak lagi pengaruh-pengaruh
negatif yang akan muncul di masa mendatang bila kita masih bersikap seperti di
atas. Dalam halnya hal ini sanagt perlu penanggulangan dan penanganan khusus
untuk sampah-sampah plastik.

Pada masa sekarang lumayan banyak terobosan-terobosan berupa karya


cipta yang memanfaatkan limbah plastik seraya mendaur ulang, baik mengelola
untuk keperluan sendiri ataupun dimanfaatkan kembali dalam rangka suatu hal
penemuan yang memiliki harga ekonomis. Seperti hal nya penemuan bahan bakar
minyak yang diperoleh dari pengolahan sampah plastik, penemuan pembangkit
listrik berbahan sampah plastik, pengolahan sepatu berbahan daur ulang botol
plastik, dan masih banyak lagi trobosan yang memanfaatkan sampah plastik
sebagai bahan dasar pembuatannya. Walaupun terbilang banayak karya cipta yang
telah di temukan, saya rasa hal ini kurang berpengaruh terhadap kesadaran
masyarakat. Kenapa begitu ? ya, saya kira masyarakat dan bahkan pemerintah
masih kurang mendukung dengan adanya trobosan-trobosan tersebut sehingga
masih blom di sebar luaskan. Seperti penemuan-penemuan di atas itu semua
terletak di luar kalimantan, dan sampai saat ini blom pernah saya menemukan
pemberdayaan seperti hal di atas di kalimantan ini terkusus di kalimantan tengah,
walaupun ada mungkin blom sekala besar dan blom terkenal di kalangan
masyarakat, hal ini menjadi PR besar untuk kita semua untuk mengejar ke
tertinggallan khususnya di kalimantan tengah ini, agar permasalahan sampah
plastik tidak semakin meluas di kota kita.
Mengenai permasalahan sampah yang kian meluas, tentunya akan
membuat kita resah dan sadar akan hal itu. Tidak menutup kemungkinan besok
atau lusa akan timbul permasalahan-permasalahan akibat sampah. Dalam
keresahan kami selalu terbayang bagaimanakah cara menindak lanjuti seraya
meminimalisir sampah-sampah ini terkusus sampah plastik. Saya beserta tim
membuat sebuah riset bisa di katakan iseng-iseng bermanfaat lah, kami membut
kursi berbentuk sofa dengan menggunakan bahan dasar botol plastik bekas yang
kami jadikan sedemikian rupa.

Dalam rangka pemanfaatan botol plastik bekas ini kami bersikeras untuk
andil dlam mengelola hal yang mudah sekali di dapat ini. Pertama kami
memikirkan produk apakah yang unik selagi berguna dan memiliki daya tarik
untuk menghasilkan suatu kreatifitas yang bernilai ekonomis. Nah dari sini awal
mula Limbotik di pikirkan.

Dengan bahan yang tergolong mudah ini, Limbotik dapat menjadi salah
satu trobosan dalam menangani masalah sampah terkusus masalah sampah plastik.
Limbotik singkatan dari Limbah Botol Plastik, merupakan sebuah label produk
yang di hasilkan dari karya cipta olahan kami. Kenapa harus botol plastik ? ya
kami memilih botol plastik pertama karena kita lihat banyak sekali berserakan
botol-botol plastik baik di sekliling rumah, di sekitar tempat-tempat yang sering
orang-orang kunjungi, banyak juga tedapat berserakan di samping-samping jalan
dan juga bentuknya yang tergolong lumayan mewah dan cukup kuat
memungkinkan botol plastik ini di buat semacam bentuk olahan sofa dan meja
yang ramah lingkungan berbahan dasar daur ulang.

Sofa Limbotik yang kami produksi ini memiliki bentuk yang elegan dan
menarik, juga memiliki ketahanan yang cukup mengumpuni untuk sebuah produk
yang berbahan dasar daur ulang bahan habis pakai. Di kota palangkaraya ini
bahan yang di perlukan dalam pembuatannya dapat dengan mudah di cari. Apakah
limbotik hanya menggunakan botol bekas untuk membuat sofa ? sebentar,
Walaupun se dari tadi kita menyinggung bahan yang tidak usah beli (yaitu botol
plastik), tapi dalam hal pembuatannya sendiri tidak demikian tetapi kita perlu
peralatan dan juga bahan yang harus kita gunakan dan membelinya semisal seperti
kain aklirik yang kemudian di gunakan untuk membungkus bagian luar sofa agar
lebih terlihat elegan dan menarik sehingga menjadi bahan layak pakai dan juga
ada lagi bahan-bahan yang lain yang perlu di lengkapi.

Dalam membuat sesuatu tentunya kita tidak sekedar membuat dan tanpa
mengujinya dahulu,mestinya kita melakukan pengujian dan pemantapan bahan.
Dalam menguji kekuatan sofa limbotik ini perlu halnya kami memilih botol-botol
plastik yang masih bagus dan bisa di pakai karena hal ini memacu pada ketahanan
produk olahan kami agar menjadi produk yang berkualitas sehingga memiliki nilai
jual. Apakah produk daur ulang ini akan laku terjual ? kami optimis tentunya
produk ini akan laku, walaupun dengan bahan dasar yang terbilang tidak mungkin
untuk dibuat sedimikian rupa. Tapi karena dengan perpaduan bentuk dan bahan
lain yang dominan juga bisa memperkuat ketahanan pada sofa limbotik ini.

Limbotik ini diharapkan bisa berkembang dan juga diinginkan dapat


memotivasi masyarakat agar lebih peduli lingkungan juga agar memplopori
tumbuhnya benih-benih Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berbasis
pengolahan limbah pelastik, selain sangat ramah lingkungan tapi juga bermanfaat
bagi lingkungan dan masyarakat. Dalam pemeloporan ini Limbotik perlu
dukungan terkhusus dari lingkungan masyarakat untuk sama-sama menyemarakan
kurangi penggunaan plastik. Limbotik ini juga diharapkan dapat ikut serta
mendongkrak UMKM di kalimantan tengah kususnya di kota Palangkaraya yaitu
dengan membumingkan karya cipta ini.

Bagi kaum milenial seperti kita ini tidak hanya terpaut dengan tantangan-
tentang sampah plastik, tapi masih banyak rintangan yang mesti kita hadapi.
Terkhusus kita juga harus memikirkan bagaimana keadaan serta kondisi
kalimantan tengah untuk kedepan kelak. Bila dari semasa sekarang kita kurang
mencintai dan menjaga ke elokan kalimantan ini terus akan jadi apa kita ke depan
? mungkin kita tidak perlu menjawab tapi cukup bertindak dan selalu memberi
yang terbaik. Akan kah julukan Kota Cantik yang dimiliki Palangkaraya akan kah
masih Cantik di masa mendatang, julukan Kota Manis Pangkalanbun apakah
masih Manis, dan julukan Kota Air Kapuas akankah masih. Saya kira itu semua
tergantung kita generasi muda sebagai pemegang estafet penerus pemerintahan
selanjutnya. Nah mulai dari sekarang yok kita sama-sama jaga dan lindungi
kalimantan kita dan mari kita mulai semarakan mendaur ulang itu keren. Ayo kita
mulai !
BIODATA PENULIS

Nama lengkap : - M Nur Pebri Jainul Bahar


- Bethi Vivi Suryani

Email pengirim : nurfebrijb99@gmail.com


No HP/ WA : 082253316900

Anda mungkin juga menyukai