Anda di halaman 1dari 8

1

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan peserta didik yang diwujudkan melalui
proses belajar mengajar, seperti yang tercantum pada UU No. 20 Tahun
2003 tentang sistem pendikan nasional yang berbunyi “pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.
Pendidikan dapat diwujudkan melalui belajar dan belajar itu sendiri
memiliki arti perubahan potensi atau perilaku yang diperkuat melalui
pengalaman dan latihan. Belajar merupakan hasil interaksi antara stimulus
dan respon. Oleh sebab itu, seseorang dapat dikatakan belajar apabila
menunjukkan perubahan perilakunya.
Dengan demikian untuk mewujudkan adanya proses belajar maka
peserta didik harus memiliki minat belajar. Minat belajar tersebut dapat
diartikan sebagai keinginan atau ketertarikan seseorang dan dorongan pada
objek tertentu untuk memperhatikan suatu objek yang peserta didik minati
misalnya, minat dibidang akademik maupun dibidang non-akademik.
Minat itu sendiri memliki faktor yang mempengaruhi seseorang tergantung
pada kebutuhan fisik, social, emosi, dan pengalaman. Minat diawali oleh
peasaan senang dan sikap postif.
Maka dari itu minat belajar merupakan faktor penting dalam proses
keberhasilan belajar siswa. Namun saat ini pendidik kesulitan dalam
meningkatkan minat belajar siswa dan masalah ini sangat berpengaruh
terhadap masa depan dan prestasi siswa.
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi minat belajar?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi minat belajar?
3. Apa saja ciri-ciri minat belajar
3

C. Pembahasan
1. Definisi minat belajar
Minat merupakan aspek psikis yang mendorong manusia untuk
mencapai suatu tujuan yang diinginkan,
Dan belajar merupakan proses mental atau psikis yang dilakukan
secara aktif sehingga menghasilkan perubahan perilaku atau potensi
dalam pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan.
Menurut (Ricardo & Rini Intansari Meilani, 2017) bahwa definisi
minat belajar merupakan faktor pendorong siswa dalam belajar yang
didasari atas ketertarikan atau rasa senang dan keinginan siswa untuk
belajar. Minat belajar juga merupakan aspek pembangun motivasi.
Fenomena yang terbentuk akibat interaksi social, dan keterlibatan
siswa dalam kegiatan belajar.
Menurut (Lestari, 2015) bahwa minat belajar merupakan dorongan
batin yang tumbuh dari seseorang siswa untuk meningkatkan
kebiasaan belajar. Minat belajar akan tumbuh saat siswa memiliki
keinginan untuk meraih nilai terbaik, atau ingin memenangkan
persaingan dalalm belajar dengan siswa lainnya. Minat belajar juga
dapat dibangun dengan menetapkan cita-cita yang tinggi dan sesuai
dengan bakat dan kemampuan siswa.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
minat belajar adalah keterarikan atau keinginan peserta didik terhadap
suatu pelajaran yang tumbuh karena keinginan untuk menggapai cita-
cita dengan bakat dan kemampuan peserta didik.

2. Faktor yang mempengaruhi minat belajar


Untuk mencapai hasil yang baik dalam pembelajaran maka,
pendidik harus membangkitkan minat belajar peserta didik dengan
beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar.
4

Menurut (T.Aritonang, 2008) faktor yang mempengaruhi minat


belajar, yaitu: a. cara mengajar guru, b. karakter guru, c. suasana kelas
tenang dan nyaman, d. fasilitas belajar yang digunakan.
a. Cara mengajar guru
Peran yang harus dimiliki dalam cara hal mengajar guru
yaitu guru sebagai demonstrator dan guru sebagai evaluator.
b. Karakter guru
Yang berhubungan dengan karakter guru agar dapat
membangkitkan minat belajar siswa antara lan sebagai berikut:
1) Sabar
2) Memiliki 3S (Senyum, Sapa, Santun)
3) Menghargai kekurangan siswa
4) Adil
5) Baik
6) Disiplin
7) Tidak menakut-nakuti atau mengancam siswa
8) Memiliki semangat
c. Suasana kelas tenang dan nyaman
Lingkungan kelas yang tenang dan nyaman sangat diperlukan
dalam proses belajar-mengajar. Akan tetapi lingkungan kelas
sering membuat siswa bosan dan ecewa berada di dalamnya oleh
karena tinggal di lingkungan kelas yang sama dalam waktu yang
lama monoton, dan tidak menarik. Pengaruh lingkungan kelas
dapat merangsang siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
dapat menunjang proses belajar mengajar.
Adapun langkah-langkah membangkitkan minat dan motivasi
belajar siswa sesuai dengan peran tersebut adalah sebagai berikut:
1) Memperhatikan situasi kelas.
2) Mengatur bangku atau kursi.
3) Menggunakan musik.
4) Menyelenggarakan pameran.
5

5) Menempelkan peraturan, kebijakan, prosedur sekolah, denah


kelas, daftar piket, dan organisasi kelas.
6) Membuat panggung boneka dan permainan.
7) Menyelenggarakan sudut- sudut kreatif hasil karya siswa
berupa puisi, cerpen, lagu, artikel, berita, dan lain-lain.
d. Fasilitas belajar yang digunakan
Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga
pengajaran daripada bila siswa belajar tanpa dibantu dengan alat
pengajaran. Dengan menggunakan fasilitas belajar yang berupa alat
peragaan tersebut dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar
siswa.

3. Ciri-ciri minat belajar


Minat merupakan peran penting dalam pembelajaran dan minat itu
sendiri berbeda dengan kesenangan karena kesenangan sangat
bergantung pada faktor eksternal sebagai stimulusnya dan berlangsung
sesaat sehingga dapat menyebabkan kebosanan, sedangkan minat
bersumber dari motivasi, aspirasi, kegembiraan dan prestasi yang
dimiliki peserta didik.
Oleh karena itu pendidik harus mengetahui ciri-ciri minat belajar
yang dimiliki oleh peserta didik.
Menurut (Dr. Yayat Suharyat, 2009) menyebutkan ada beberapa
ciri minat pada seorang anak, diantara sebagai berikut:
a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan
metal.
Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan
fisik dan mental. Anak yang lambat matang akan menghadapi
masalah sosial karena minat mereka minat anak, sedangkan
minat teman sebayanya minat remaja.
6

b. Minat bergantung pada kesiapan belajar.


Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka
siap secara fisik dan mental.
c. Minat bergantung pada kesepatan belajar.
Kesempatan belajar bergantung pada lingkungan dan minat.
Dengan bertambah luasnya lingkaran sosial mereka menjadi
tertarik pada minat orang di luar rumah yang mereka kenal.
d. Perkembangan minat terbatas.
Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman yang
terbatas membatasi minat anak.
e. Minat dipengruhi oleh pengaruh budaya.
Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan
orang lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok
budaya yang mereka dianggap minat yang sesuai dan mereka
tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap
tidak sesuai bagi mereka oleh kelompok budaya mereka.
f. Minat berbobot emosional.
Bobot emosional, aspek efektif, dari minat menentukan
kekuatannya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan
melemahkan bobot minat emosional yang menyenangan.
g. Minat itu egosentris.
Sepanjang masa kanak-kanak minat itu egosentris,
misalnya: minat anak laki-laki pada matematika, sering
berlandaskan keyakinan bahwa kepandaian dibidang
matematika di sekolah akan merupakan langkah penting
menuju kedudukan yang menguntungkan dan bergengsi di
dunia usaha.
7

D. Kesimpulan
Minat belajar tersebut dapat diartikan sebagai keinginan atau
ketertarikan seseorang dan dorongan pada objek tertentu untuk
memperhatikan suatu objek yang peserta didik minati misalnya, minat
dibidang akademik maupun dibidang non-akademik. Minat itu sendiri
memliki faktor yang mempengaruhi seseorang tergantung pada kebutuhan
fisik, social, emosi, dan pengalaman. Minat diawali oleh peasaan senang
dan sikap postif.
Untuk mengembangkan minat belajar maka pendidik harus
mengetahui apa itu minat belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi minat
belajar, dan ciri-ciri minat belajar. Sehingga dalam proses belajar mengajar
dapat berjalan sesuai dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri.
8

Daftar Pustaka

(T.Aritonang, 2008) “Minat Dan Motivasi Dalam Meningkatkan Hasil


Belajar Siswa”
(Dr. Yayat Suharyat, 2009) “Hubungan Antara Sikap, Minat, dan Perilaku
Manusia”
(Lestari, 2015) “Pengaruh Waktu Belajar dan Minat Belajar Terhadap
Hasil Belajar Matematika”
(Ricardo & Rini Intansari Meilani, 2017) “Impak Minat dan Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa”

Anda mungkin juga menyukai