Anda di halaman 1dari 5

PAJAK AIR BAWAH TANAH KOTA MAKASSAR

Perkembangan Realisasi Pajak Air Bawah Tanah


Sejak pengalihan kewenangan pamungutan pajak air bawah tanah dari
Provinsi Sulawesi Selatan ke tiap Kabupaten/Kota, pendapatan pajak air tanah
menjadi salah satu sumber pendapatan pajak daerah khususnya Kota Makassar.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar,
realisasi target penerimaan pajak air bawah tanah Kota Makassar secara umum
mengalami tren peningkatan. Praktis hanya pada tahun 2013 mengalami sedikit
penurunan dari Rp.158,02 juta pada tahun 2012 menjadi Rp.153,89 juta. Pada dua
tahun terakhir realisasi target berturut-turut mengalami peningkatan yang signifikan
yakni sebesar Rp.166,66 juta tahun 2015 dan pada tahun 2016 naik sebesar 3,5 kali
lipat menjadi Rp.828,39 juta. Kenaikan tersebut tidak terlepas dari kenaikan
signifikan terhadap penetapan target Pajak Air Bawah Tanah Kota Makassar yang
ditunjukkan pada grafik di bawah ini.
Grafik 1.1 Realisasi PABT Kota Makassar Tahun 2011-2016

1,000
828.40
Millions

800

600

400
237.01
158 154 167
200 116

-
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Realisasi (Rp)

Sumber : Data Diolah Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar, 2017

Persentase realisasi pajak air bawah tanah Kota Makassar tahun 2011-2016
berdasarkan data dari Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar memperlihatkan
bahwa secara umum persentasi realisasi pajak air bawah tanah menunjukkan tren
yang positif. Terlihat bahwa terjadi penurunan yang sangat tajam pada tahun 2015
yakni 34,80 persen yang sebelumnya pada tahun 2014 sebesar 95,42 persen. Tetapi
pada tahun 2016 kinerja realisasi terkoreksi mengalami peningkatan sebesar 75,31
persen. Penurunan tersebut tidak terlepas dari loncatan target yang tinggi pada
tahun 2015. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun pada tahun 2015 terjadi
penurunan tajam tetapi secara umum terjadi tren yang positif melihat bahwa
besaran nilai realisasi terus meningkat dari tahun 2011-2016.

Grafik 1.2 Persentase Realisasi PABT Kota Makassar Tahun 2011-2016

120.00
90.48 95.42
100.00 88.11
75.31
80.00 66.15
60.00
34.80
40.00
20.00
-
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Realisasi (%)

Sumber : Data Diolah Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar, 2017

Proporsi Pajak Air Bawah Tanah Terhadap Total Pajak Daerah


Untuk proporsi pajak air bawah tanah terhadap total pajak daerah Kota
Makassar periode tahun 2011-2016, terlihat bahwa secara umum kontribusinya pada
tahun 2011-2015 hanya berkisar pada angka 0,03 persen terhadap total pajak
daerah Kota Makassar dan baru pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar
0,10 persen.
Dari data tersebut, jika menilai dari pengukuran rasio kontribusi berdasarkan
Tim Litbang Depdagri-Fisipol UGM tahun 1991, terlihat bahwa kontribusi pajak air
bawah tanah terhadap pajak daerah Kota Makassar berada pada kriteria sangat
kurang. Hal ini menjelaskan bahwa kontribusi pajak air bawah tanah masih sangat
rendah jika dibandingkan dengan kontribusi beberapa jenis pajak daerah lainnya.

Grafik 1.3 Proporsi PABT Terhadap Pajak Daerah Kota Makassar, 2011-2016

0.120 0.109
0.100
0.080
0.060 0.043 0.041 0.037
0.040 0.030 0.030

0.020
0.000
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Proporsi PABT Terhadap Pajak Daerah (%)

Sumber : Data Diolah Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar, 2017


Perbandingan Target dan Realisasi PABT Kota Makassar 2011-2016
Grafik di bawah memperlihatkan gap yang terjadi antara target pajak air
bawah tanah dengan realisasinya. Data menyajikan gap yang terjadi selama 6 tahun
(2011-2016). Secara umum, realisasi target pajak Kota Makassar selalu berada di
bawah target. Dimana selisih terbesar terjadi pada tahun 2015 sebesar Rp.444,13
juta atau hanya terealisasi sebesar Rp.237,01 juta dari Rp.681,14 juta target yang
telah ditetapkan dan terjadi perbaikan performa realisasi pada tahun 2016 dengan
selisih penerimaan sebesar Rp.271,60 juta atau terealisasi sebesar Rp.828,39 juta
dari target sebesar Rp.1,1 miliar. Pada tahun 2011-2014 menunjukkan target pajak
stagnan atau tidak mengalami peningkatan sebesar Rp.174,65 juta dengan realisasi
pada tahun 2011 sebesar Rp.115,52 juta, 2012 naik sebesar Rp.158,02 juta, pada
tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp.153,89 juta dan pada tahun 2014
kembali naik menjadi Rp.166,66 juta.

Grafik 1.4 Perbandingan Target dan Realisasi PABT Kota Makassar, 2011-2016

(272)
828.40
1,100
(444)
237.01
681
(8)
167
175
(21)
154
175
(17)
158
175
(59)
116
175
(1,000) (500) - 500 1,000 1,500
Selisih Realisasi Target Millions

Sumber : Data Diolah Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar, 2017

Melihat gambaran tersebut, pada dasarnya realisasi penerimaan pajak air


bawah tanah selalu berada dibawah angka penetapan target pajak. Walaupun hanya
pada tahun 2015 persentase realisasinya berada dibawah angka 50 persen tetapi
untuk keseluruhan mengalami tren yang positif. Angka realisasi terakhir pada tahun
2016 sebesar 75,31 persen sehingga masih sangat besar potensial penerimaan pajak
yang bisa diperoleh mengingat besaran target yang ditetapkan juga sangat tinggi
yang mencapai Rp. 1,1 miliar.
Dari sisi persentase pertumbuhan target dan realisasi pajak air bawah tanah
Kota Makassar tahun 2012-2016 terlihat bahwa secara umum pertumbuhan realisasi
pajak air bawah tanah mengalami peningkatan kecuali pada tahun 2013 mengalami
penurunan sebesar (-2,61%). Persentase pertumbuhan realisasi pajak air bawah
tanah mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2015 sebesar 42,21 persen dan
tahun 2016 secara tajam naik sebesar 249,52 persen. Untuk persentase
pertumbuhan target pajak air bawah tanah, pada periode tahun 2011-2014 tidak
mengalami peningkatan dan baru pada tahun 2015 mengalami kenaikan tajam
sebesar 289 persen dan pada tahun 2016 hanya bertumbuh 61,49 persen
berdasarkan pertumbuhan tahun sebelumnya.

Grafik 1.5 Persentase Pertumbuhan Target dan Realisasi PABT Kota Makassar, 2011-2016

350.00

300.00 289.99
250.00 249.52

200.00

150.00

100.00

50.00 61.49
36.79 42.21
0.00 0.00 0.00 -2.61 0.00 8.30
2011 2012 2013 2014 2015
-50.00
Pertumbuhan Target (%) Pertumbuhan Realisasi (%)

Sumber : Data Diolah Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar, 2017

Masalah dan Kendala


1. Walaupun terjadi penambahan jumlah wajib pajak dari tahun 2012-2106, tetapi
penetapan target pajak pada tahun 2011-2014 stagnan atau tidak mengalami
penambahan yaitu Rp.174,65 juta sehingga kondisi tersebut menimbulkan
hilangnya potensi penerimaan pajak air bawah tanah Kota Makassar.
2. Seiring dengan peningkatan jumlah wajib pajak, tercatat nilai piutang wajib
pajak juga mengalami peningkatan yang relatif tinggi pada tahun 2012-2016.
Untuk tahun 2012 tercatat tunggakan pajak sebesar Rp.2,02 juta, tahun 2013
tercatat Rp.4,29 juta, pada tahun 2014 terjadi peningkatan tajam sebesar
Rp.23,73 juta dan berturut-turut juga terjadi peningkatan piutang yang
siginifikan pada tahun 2015 sebesar empat kali lipat menjadi Rp.103,53 juta dan
tahun 2016 sebesar dan Rp.193,47 juta.
3. Masih banyaknya jumlah wajib pajak yang belum terdata oleh Bapenda Kota
Makassar, dari sekian banyak wajib pajak tersebut masih banyak juga yang tidak
menggunakan meteran air sehingga petugas sulit untuk menentukan volume
penggunaan air yang berdampak pada sulitnya menentukan NPAT.

Anda mungkin juga menyukai