Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum Acara Peradilan Agama dengan judul
“Kanker dan Pengobatannya”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa
Indonesia kami Bapak Tanjun yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat

Page | 1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................................1

Daftar Isi...........................................................................................................................................2

Bab I Pendahaluan............................................................................................................................3

A. Latar Belakang .....................................................................................................................3

B. Tujuan Masalah....................................................................................................................3

Bab II Pembahasan...........................................................................................................................4

A. Perjalanan Hidup Manusia Dari Alam Ruh Hingga Hari Akhir.........................................4


.
B. Ragam Orientasi Hidup Manusia.......................................................................................6

C. Tujuan Dan Fungsi Penciptaan Manusia............................................................................7

D. Hidup Sukses Dalam Pandangan Al-Qur’an.....................................................................8

Bab III Penutup................................................................................................................................10

A. Kesimpulan..........................................................................................................................10

B. Kritik & Saran..................................................................................................................... 10

Daftar Pustaka..................................................................................................................................11

Page | 2
BAB I
PENDAHULUAN

Manusia adalah ciptaan Allah SWT. yang paling sempurna. Manusia dikatakan makhluk paling
sempurna karena berbeda dengan makhluk lainnya sebab manusia memiliki akal dan nafsu. Dua
hal inilah yang membuat manusia dapat berpikir, bertanggung jawab serta dapat memilih jalan
hidup.

A. Latar Belakang Masalah

1. Perjalanan Hidup Manusia Dari Alam Ruh Hingga Hari Akhir


2. Ragam Orientasi Hidup Manusia
3. Tujuan Dan Fungsi Penciptaan Manusia
4. Hidup Sukses Dalam Pandangan Al-Qur’an

B. Tujuan Masalah

1. Kita Dapat Mengetahui Perjalanan Hidup Manusia Dari Alam Ruh Hingga Hari
Akhir
2. Kita Dapat Mengetahui Ragam Orientasi Hidup Manusia
3. Kita Dapat Mengetahui Tujuan Dan Fungsi Penciptaan Manusia
4. Kita Dapat Mengetahui Hidup Sukses Dalam Pandangan Al-Qur’an

Page | 3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perjalanan Hidup Manusia Dari Alam Ruh Hingga Hari Akhir

Perjalan hidup manusia berawal dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzah dan
terakhir sampai pada alam akhirat (akhir). Manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptaka
Allah SWT. setelah sebelumnya Allah menciptakan makhluk lain seperti malaikat, jin, bumi, langit
dan seisinya. Allah SWT. menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Karena,
manusia diciptakan untuk menjadi khalifah (pemimpin) dimuka bumi dan kemakmurannya.

1. Alam Arwah

Allah SWT. mengambil perjanjian dan kesaksian dari calon manusia, yaitu ruh-ruh
manusia yang berada di dalam arwah. Di sebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf, 7:172 yang
artinya;
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka
dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini
Tuhanmu ?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan Kami), kami menjadi saksi”. (Kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami
(bani Adam) adalah orang-oarang yang lemah terhadap ini (Keesaan Tuhan)”.
Dengan kesaksian dan perjanjian ini seluruh umat manusia lahir kedunia sudah
memiliki fitrah beriman kepada-Nya dan agama yang lurus. Al-Qur’an surah Ar-Rum, 30:30 yang
artinya;
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada pengubahan pada fitrah Allah.
(Itulah) Agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

2. Alam Rahim

Penciptaan manusia dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Mu’minun 23: 12, 13 & 14 yang
artinya;
“dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) tanah. Kemudin
kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudin
air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging
dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus
dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci
Allah, pencipta yang paling baik”.
Kemudian di dalam surah lain juga dijelaskan penciptaan manusia yaitu surah Al-Furqan, 25:54
yang artiya;
“Dan dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya)
keturunan dan mushaharah dan Tuhanmu Maha Kuasa”.

Page | 4
3. Alam Dunia

Manusia dilahirkan kedunia dalam keadaan fitrah, suci, bersih seperti kertas putih yang
belum di coret-coret. Setelah akil balig pendidikan dan lingkungannya yang akan mewarnai
kehidupannya. Kejadian ini dijelaskan dalam beberapa surah Al-Qur’an. Contohnya Al-Qur’an
surah Al-Hajj 22: 5, Al-Imran 3:28, An Nahl 16:42, Al-Isra 17:70.
Perjalanan manusia di dunia bagaikan air jernih yang mengalir, dicemari sampah-sampah
kemudian air ini menjadi keruh dan kotor. Jadi semua perilaku dan sifat manusia itu akan baik oleh
dirinya dan akan buruk oleh sifatnya sendiri.
Allah SWT. adalah tempat lautan ampunan, lautan kasih sayang yang menerima siapa saja
tanpa mengenal kedudukan yang hendak kembali kejalan-Nya dan akan mengangkat manusia dari
keterpurukan bagi yang bertawakal dan bertakwa kepada-Nya. Semua ini telah dijelaskan di dalam
surah Az-Zumar, 39:53 yang artinya;
“Katakanlah: Hai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya dialah Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang”.
Di dalam surah lain juga dijelaskan yaitu Al-Qur’an surah An-Nisa 4: 48, Al-Araf 7: 23,
Al-Imran 3:173.

4. Alam Barzakh (kubur)

Alam Barzakh adalah taman dari taman–taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka.
Dialam ini manusia tinggal sendiri, yang akan menemani adalah amal perbuatan yang pernah
diperbuat selama didunia. Jika, seseorang yang menjadi penghuni surga akan dibukakan pintu
untuknya surga setiap pagi dan sore (dia akan merasakan hawa surga). Sebaliknya jika menjadi
penghuni neraka akan dibukakan untuknya setiap pagi dan sore (dia aka merasakan hawa panasnya
neraka).
Dialam kubur manusia yang beriman itu dapat dengan mudah menjawab pertanyaan oleh
Malaikat Munkar Nakir yaitu;

1) Siapa Tuhanmu ?
2) Apa agamamu ?
3) Apa kitab pedomanmu ?
4) Siapa yang mengajarimu? Dsb.

5. Alam Akhirat

Alam Barzakh adalah taman dari taman–taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka.
Dialam ini manusia tinggal sendiri, yang akan menemani adalah amal perbuatan yang pernah
diperbuat selama didunia. Jika, seseorang yang menjadi penghuni surga akan dibukakan pintu

Page | 5
untuknya surga setiap pagi dan sore (dia akan merasakan hawa surga). Sebaliknya jika menjadi
penghuni neraka akan dibukakan untuknya setiap pagi dan sore (dia aka merasakan hawa panasnya
neraka).

Dialam kubur manusia yang beriman itu dapat dengan mudah menjawab pertanyaan oleh
Malaikat Munkar Nakir yaitu;
1) Siapa Tuhanmu ?
2) Apa agamamu ?
3) Apa kitab pedomanmu ?
4) Siapa yang mengajarimu? Dsb.

Pada fase yang terakhir dari rihlah manusia di hari akhir adalah sebagian mereka masuk surga
dan sebagian masuk neraka. Surga tempat orang-orang bertakwa dan neraka tempat orang-orang
kafir. Kedua tempat tersebut sekarang sudah ada dan disediakan. Bahkan, surga sudah rindu pada
penghuninya untuk siap menyambut dengan sebaik-baiknya. Nerakapun sudah rindu dengan
penghuninya dan siap menyambut dengan hidangan neraka. Al-Qur’an dan Hadis telah
menceritakan surga dan neraka secara detail. Penyebutan ini agar menjadi pelajaran bagi
kehidupan manusia tentang persinggahan akhir yang akan mereka alami.

B. Ragam Orientasi Hidup Manusia

Kehidupan dunia merupakan kehidupan sementara dan kehidupan akherat adalah


kehidupan abadi. Kehidupan sementara harus sejalan dengan kehidupan abadi. Jika tidak, maka
akan terjadi ketidak seimbangan dalam menjalani kehidupan ini. Seorang Muslim senantiasa
dituntut untuk mengisi danmemanfaatkan kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Seorang muslim
hendaknya memiliki orientasi hidup yang jelas, yang paling tidak meliputi tiga hal:

1. Orientasi kemanfaatan (kemaslahatan)


Manusia yang baik adalah manusia yang bisa memberi kemanfaatan (kemaslahatan) yang
sebesar-besarnya bagi orang lain. Oleh karena itu, segala potensi yang kita miliki harus kita
gunakan untuk memberi kemanfaatan kebaikan yang sebesar-besarnya, bila ini yang dilakukan
manusia, maka banyak persoalan bisa kita pecahkan dan banyak kemajuan yang bisa kita capai.
Namun, yang amat kita sayangkan adalah banyak manusia yang belum bisa memberi kemanfaatan
kepada orang lain, bahkan dirinya sendiri saja bermasalah. Oleh karena itu, segala bentuk kesia-
siaan akan ditinggalkan oleh setiap mukmin yang ingin meraih keberuntungan dalam
kehidupannya di dunia dan akhirat. Allah SWT. berfirman:
”Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu'
dalam shalatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang
tiada berguna”. (QS. Al-Mu’minun, 23:1-3)

Page | 6
2. Orientasi kepedulian
Sebagai muslim yang beriman sudah pastinya hurus memiliki rasa kepedulian. Contohnya,
kita membantu terhadap kesulitan hidup yang dialami orang lain dan kita akan berusaha menjadi
bagian dari solusinya. Maksudnya yaitu apabila ada orang yang sedang kesulitan kita
membantunya agar kesulitan yang dialaminya dapat terselesaikan dengan cepat. Inilah kebajikan
yang harus kita tunjukkan dalam kehidupan nyata sebagaimana firman Allah SWT:
”Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-
kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-
minta; dan (memer dekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-Baqarah, 2:177)

3. Orientasi kedisiplinan

Seorang Muslim senantiasa dituntut untuk disiplin dalam melaksanakan nilai-nilai kebenaran
yang datang dari Allah SWT. dan telah dibimbing dengan diturunkannya Al-Qur’an sebagai
petunjuknya sehingga bisa membedakan mana jalan hidup yang benar dan mana yang salah,
Allah SWT. berfirman:
”(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. (QS. Al-Baqarah,
2:185)

C. Tujuan Dan Fungsi Penciptaan Manusia

1. Tujuan Penciptaan Manusia

Tujuan penciptaan manusia adalah sebagai abdi kepada Allah dan khalifah di bumi. “ Aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu”. (Adh-
Dhariyat, 51:56)
Tanggung jawab sebagai abdi merupakan suatu tanggung jawab individu atau fardhu’ain.
Meliputi kepada kemestian untuk memahami lapangan akidah dan tauhid, syariat dan
akhlak. Pengabdian manusia pada Allah lebih mencerminkan manusia agar terwujudnya sebuah
kehidupan dengan tatanan yang adil dan baik. Oleh karena itu pengabdian manusia harus dilakukan
secara ikhlas karena Allah SWT. Dalam hal ini Allah berfirman:

Page | 7
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyambah-Ku. Aku
tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan aku tidak menghendaki supaya mereka
member aku makan. Sesungguhnya Allah, Dialah maha pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan
lagi sangat kokoh”. (Adh-Dhariyat, 51:56-58)
“Dan mereka telah di perintahkan kecuali supaya mereka menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) Agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat dan degnan dekimikian itulah Agama yang lurus”. (Bayinnah, 98:5)

2. Fungsi Penciptaan Manusia

Fungsi penciptaan manusia adalah sebagai khalifah yang telah ditetapkan Allah SWT.
diantaranya adalah:
Pertama adalah belajar (surat An-naml, 27: 15-16 dan Al-Mukmin :54) ; Belajar yang
dinyatakan pada ayat pertama surat Al-Alaq adalah mempelajari ilmu Allah yaitu Al Qur’an.
Kedua adalah mengajarkan ilmu (Al-Baqoroh, 2: 31-39); Khalifah yang telah diajarkan ilmu
Allah maka wajib untuk mengajarkannya kepada manusia lain. Hal ini yang dimaksud dengan
ilmu Allah adalah Al-Qu’ran dan juga Al Bayan.
Ketiga adalah membudayakan ilmu (Al-Mukmin : 35 ); Ilmu yang telah diketahui bukan hanya
untuk disampaikan kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar
membudaya.
D. Hidup Sukses Dalam Pandangan Al-Qur’an

Pada umumnya masyarakat memahami arti kesuksesan identik dengan pencapaian cita-
cita, harapan serta keinginan. Simpelnya Kata sukses berarti pencapaian keberhasilan atau
keberuntungan atas wujud nyata dari apa-apa yang dicita-citakan.
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat
nama tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan
duniawi. Sedangkan kehidupan akhirat lebih baik dan kekal”. (QS. A'Alaa, 87: 14 - 17)
Lantas bagaimana makna “Sukses Menurut Al-qur’an?”. Dalam Al-qu’ran kata sukses
terbagi menjadi 3 (tiga); al-falaah, an-najaat dan al-fauz. Menurut tata bahasa, al-falaah berarti
kemenangan, kelestarian, kekekalan, keberuntungan dan kebertahanan hidup. An-najaat berarti
keselamatan atau keterhindaran dari bencana serta kegagalan dan terhalaunya hambatan. Adapun
al-fauz berarti keberhasilan atau keberuntungan yang baik.
Dalam Al-qur’an yang berkaitan dengan al-falaah, hampir rata-rata menjelaskan dan
menerangkan 5 hal tersebut di bawah ini.
1. Bebas dari hal-hal yang membuat rugi, sakit dan memperburuk keadaan diri (An-
najaat),
2. Mendapatkan dan meraih keadaan dan kondisi yang layak, baik dan sentosa (Al-
falaah),
3. Tercapainya harapan serta cita-cita (Al-fauz),
4. Menang dan berhasil menaklukkan berbagai rintangan (Al-fauz wa an-najaat),
5. Menggapai 'keabadian' hidup (al-falaah), keberadaannya dikenang secara positif
sepanjang sejarah, mendapatkan kehidupan damai (kekal) di dunia dan kehidupan akhirat.

Page | 8
D.1 Cara Hidup Sukses Dalam Islam

1) Niatkan Maka Kau Aka Mendapatkan


2) Mendo’akan Saudara
3) Memiliki Ilmunya
4) Berubahlah
5) Silahturahim
6) Berdo’a
7) Tawakal
8) Sahadaqah
9) Syukuar
10) Bertakwa

Page | 9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Peran dan fungsi Agama bagi manusia sangatlah berpengaruh terhadap kehidupannya, karena
setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup untuk mecapai kehidupan yang sejahtera, baik
sebagi pedoman dalam kehidupanya atau petunjuk hidupnya.
Agama sangat penting dalam kehidupan manusia karena Agama:
1. Sumber moral
2. Merupakan petunjuk kebenaran
3. Merupakan sumber informasi yang akurat
4. Memberi bimbingan rohani bagi manusia, baik dikala suka maupu dikala duka

B. Kritik Dan Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok pembahasan dalam
makalah ini, terutamanya masih banyak kekurangan dan kelemahan. Karena terbatasya
pengetahuan dan kekurangan rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
yang kami susun tersebut.
Kami selaku penulis banyak berharap para pembaca sudi memberikan kritik dan saran yang
tentunya dapat membantu kepada kami demi tercapainya kesempurnaan dalam makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan pada khususnya seluruh pembaca makalah ini.

Page | 10
DAFTAR PUSTAKA

http://www.dakwatuna.com/2007/02/21/108/perjalanan-hidup-manusia/#axzz3nASp4R3p
http://surouawwabi.blogspot.co.id/2012/02/orientasi-kehidupan.html
https://aristasefree.wordpress.com/tag/fungsi-dan-peranan-manusia-dalam-islam/
https://wmazmi.wordpress.com/2008/05/26/tujuan-penciptaan-manusia/
http://www.motivasi-islami.com/10-cara-sukses-dalam-islam/

Page | 11

Anda mungkin juga menyukai