Anda di halaman 1dari 6

Catatan Materi Mata Kuliah Transformator

Sabtu, 23 November 2013

 Mesin Listrik :
o Mesin listrik statis  Transformator
o Mesin listrik dinamis  Motor listrik & Generator / Dinamo
 Mesin statis  mesin yg tidak bergerak (diam)  Trafo : Mesin listrik yg
mentransformasikan arus listrik.
 Transformator 1 phase :
o Trafo arus
o Trafo tegangan
o Trafo alat ukur
o Trafo step up
o Trafo step down
 Transformator 2 phase :
o Trafo las (khusus utk mesin las listrik)
 Transformator 3 phase :
o Bintang-Bintang (Y –Y)  Trafo distribusi (Sisi primer 3 fasa dan di sekunder,
pelanggan membutuhkan nol, sehingga dibutuhkan trafo Bintang-Bintang utk
menyediakan titik nol di sisi sekunder).
o Delta-Delta (Δ – Δ)  Trafo jaringan tinggi  Sumber tegangan dari generator
pembangkitan  Titik nol tidak dibtuhkan di gardu induk.
o Delta-Bintang (Δ – Y)  Dari Gardu induk delta, ke trafo jaringan distribusi di sisi
primer delta, di sisi sekunder delta karena dibutuhkan tegangan lebih kecil utk
pelanggan.
o Bintang-Delta (Y – Δ) 
 Y/Δ/380/220  Biasa muncul pada nameplate motor  utk tegangan 380 menggunakan
hubungan bintang, jika membutuhkan tegangan 220 + N maka menggunakan hubungan
delta.
 Pada kenyataannya, tegangan sering ditemukan tidak seimbang pada setiap device listrik
(contoh motor listrik). Banyak faktor, bisa dari bahan yg kurang baik, pemasangan yg tidak
sesuai, faktor alam (angin dsb), dll.
 Delta  tegangan sumber = tegangan kumparan
 Bintang  tegangan kumparan = tegangan sumber /√3
 Motor Listrik AC 1 phase :
o Motor Kapasitor
o Motor Sentrifugal
o Motor Split
o Motor Universal
 Motor Listrik 3 pahse :
o Motor 2 tegangan ( Y/Δ/400/220 V/50 Hz)  Jika tegangan tersedia 400 V maka
output motor disambung bintang, jika tersedia 220 V maka output motor disambung
delta.
o Motor 2 tegangan (Y/Δ/700/400 V/50 Hz)  karena di Indonesia tersedianya 400 V,
maka motor ini wajib dipakai sambungan delta.
o Motor Start/Delta (Y/Δ/400 V / 50 Hz)  Dalam 1 kumparan motor, terdapat 2 jenis
sambungan yg akan berjalan bergantian.
o Motor Dahlander (Δ/YY/400 V /50 Hz)  Pada saat sambungan delta, kecepatan
rendah, pada saat sambungan double delta, kecepatan tinggi
 Motor DC :
o Motor serie (deret)
o Motor parallel (shunt)
o Motor campuran (compound)
o Motor Multifungsi (compound)
 Genereator Sinkron :
o Generator Sinkron 1 Phase
o Generator Sinkron 3 Phase
 Generator / Dinamo DC

 Basic Transformator  Kumparan primer dan sekunder disimpan dalam 1 core yg sama dan
mengalirkan listrik (lebih sebagai switch) karena tidak ada perbedaan jumlah kumparan.

 Step Down Transformator  Kumparan primer dan sekunder disimpan dalam 1 core yg
sama dan jumlah belitan di sisi kumparan lebih sedikit (karena lilitan dalam trafo mempunyai
nilai voltase setiap jumlah lilitannya).

 Step up Transformator  Kumparan primer dan sekunder disimpan dalam 1 core yg sama
dan jumlah belitan di sisi kumparan lebih banyak (karena lilitan dalam trafo mempunyai nilai
voltase setiap jumlah lilitannya).

 Rangkaian Magnetis :
o Induktansi Sendiri  Jika arus mengalir pada kumparan, akan menghasilkan fluksi yg
mengelilingi kumparan sebanding dengan emf / ggl (sumber tegangan).
 Induktansi dalam kumparan adalah : hubungan antara V dan I.
 L = Induktansi diri
 Induktansi dalam kumparan adalah : hubungan antara N & ø
o Induktansi Bersama  Arus yg mengalir menimbulkan fluksi magnetic di sekitar
kumparan lainnya, besarnya fluksi berubah-rubah terhadap waktu dan akan
menghasilkan tegangan
 L1 menimbulkan fluksi pada ø2
 Ø2 disebut fluksi bocor
 Jika N2 > N1, berarti K > 1  Step Up
 Jika N2 < N1, berarti K<1  Step Down
 K dari transformator
  Konstanta Transformator
 Cara mencari resistansi pada transformator :
o Cut off beban di kumparan
o Sambungkan dengan sumber DC
o Ukur dengan AVO Meter
 Hubungan yg berlaku pada transformator :
o Persamaan EMF  V = øm Sin 2 π f
 Ambil :
 N1 = Jumah belitan primer
 N2 = Jumlah belitan sekunder
 Øm = maksimum fluksi dalam inti
 F = frekuensi
 Harga RMS dari EMF per lilitan = 4,44 f øm volt
 RMS (Root Main Square)  harga nyata.
 Harga RMS dari EMF Induksi belitan primer : 4,44 . f . N1 . QM
 Harga RMS dari EMF Induksi belitan primer : 4,44 . f . N2 . QM
 Transformator yg ideal (tanpa beban) -> V1 = E1 ; E2 = V2
 Trafo filter  Trafo Ideal  Input = output
 Rugi-rugi transformator:
o Arus tanpa beban ada komponen :
 Arus penguatan Iw  rugi besi
 Arus yg timbul karena adanya inti besi  menghasilkan arus Eddy da arus
Hysterisis (arus magnetisasi).
 Im (jumlah arus Eddy dan arus Hysterisi akan menghasilkan rugi tembaga
(Cu).
 Arus eddy tidak bisa dihilangkan, tapi bisa diperkecil.
o Keadaan berbeban :
 Dalam keadaan berbeban, fluks netto yg lewat melalui inti hamper saja pada
keadaan tak berbeban. Dan perlu diingat bahwa fluksi untuk berbagai beban
adalah sama (tetap).
 Trafo ideal pada belitan-belitannya tidak ada tahanan, tapi aktualnya selalu ada tahan pada
belitan-belitan primer dan sekunder  akibatnya akan timbul jatuh tegangan dalam belitan-
belitannya.
 I2R2  Rugi-rugi
 Rugi Cu dalam Sekunder = I 2 R 2
 Rugi Cu dalam Primer = I 1 R2
 Rugi Cu dalam primer = Rugi Cu dalam sekunder
 Rugi-rugi transformator :
o Rugi inti besi
 Wh = B max . f. V watt (hysteresis)
 We = PB max . f . t watt (eddy)
o Rugi tembaga
 Efisiensi transformator : keluaran / masukan  keluaran /keluaran + rugi-rugi (keluaran dan
masukan harus dalam satuan yg sama).
 Fungsi oli pada transformator :
o Sebagai pendingin kumparan
o Sebagai isolasi utk menahan tegangan tembus dari sisi primer ke sekunder
 Oli yg digunakan Sus  tidak mengandung air  harus diukur dulu tegangan tembusnya
terlebih dahulu.
 Efisiensi ekonomi transformator :
o Keluaran dalam watt / masukan dalam watt  utk daily
o Keluaran dalam Kwh / masukan dalam Kwh  utk 24 jam
 Auto transformator adalah transformator yg hanya terdiri dari satu kumparan untuk primer
dan sekunder. Tegangan masukan dan keluaran tidak diisolasikan satu sama lainnya.
 Auto trasformator dipakai untuk menaikkan tegangan atau menurunkan tegangan (tidak
bisa dipakai utk tegangan tinggi)
 Pada ballast utk lampu TL, pada saat lampu TL akan menyala, voltase di angka 220V, setelah
TL nyala, voltase turun ke 110 V  Coba dicek…!!!!
 Paralel Transformator  Digunakan untuk menambahkan daya yg dikeluarkan oleh trafo.
 Syarat trafo parallel :
o Belitan-belitan primer dari kedua transformator cocok dengan system tegangan dan
frekuensi dari sumber (Nameplate di trafo harus sesuai dengan spek di sumber
listrik).
o Hubungan harus dibuat dengan polaritas yg sesuai.
o Rating tegangan kedua trafo tersebut harus identic.
o Persentase impedansi hendaknya sama.
 Impedansi transformator biasanya dituliskan di nameplate trafo dengan besaran sekitar 4-7
ohm
 Paralel  Untuk mencari arus yg sebesar-besarnya dan tahanan sekecil-kecilnya.

Catatan Materi Mata Kuliah Transformator


Sabtu, 30 November 2013

 Transformator 3 Phase hubungan bintang-bintang banyak digunakan sebagai trafo step up


pada jaringan distribusi.
 Transformataor 3 phase hubungan delta-delta  biasanya digunakan pada trafo besar di
pembangkitan ke gardu induk.
 Transformataor 3 phase hubungan bintang-delta  biasanya digunakan dari generator ke
pembangkitan.
 Transformataor 3 phase hubungan delta-bintang  Biasa digunakan sebagai trafo distribusi
(banyak terpasang pada tiang listrik)  biasa disebut juga trafo step down, trafo TR, Trafo
tegangan rendah.
 Trafo pada generator semuanya seri, tidak ada yg paralel. Karena yg dibutuhkan adalah
tegangan yg besar.
 Pada sambungan delta, arus jala-jala sama dengan 3 dikalikan arus kumparan atau phase.
 Pada sambungan bintang, tegangan jala-jala sama dengan  3 dikalikan tegangan phase.
 Perbedaan antara gelombang dan fasor  gelombang bergerak ke kanan, fasor bergerak
ke kiri (dalam grafik).
 Pada pengukuran KWH meter 3 fasa, tidak bisa hanya menggunakan 1 watt meter,
efisiennya menggunakan 2 watt meter.
 Ketika motor macet, boleh menggunakan 2 fasa utk memancing motor berputar, lalu
digunakan kembali fasa normalnya (1 fasa atau 3 fasa). Lama penggunaan 2 fasa ini tidak
boleh lebih dari 2 detik, jika lebih, lilitan motor akan terbakar.
 Software utk pengukuran alat-alat listrik  Lab View

Catatan Materi Mata Kuliah Transformator


Sabtu, 7 Desember 2013

 Harmonisa adalah suatu pergeseran faktor daya yg didapatkan dari kosinus sudut antara
tegangan fundamental dan gelombang arus.
 Gelombang arus yg dimaksud adalah gelombang sinusoidal yg murni, namun gelombang yg
murni ini akan terdistorsi dengan adanya harmonisa, sehingga sudut faktor daya pun
berubah.
 Harmonisa timbul akibat pengoperasian beban listrik non linier, sehingga terbentuk
gelombang frekuensi tinggi yg merupakan kelipatan dari frekuensi fundamentalnya.
 Rumus harmonisa  harmonisa ke n = n x f (frekuensi dasar = 50Hz)
 Cara membuang gelombang harmonik  filter  gelombang harmonisa tidak bisa hilang
100%.
 Harmonisa  gelombang bayangan yg menghasilkan arus (maksimal 15%).
 Kapasitor bank berfungsi utk memperbaiki faktor daya utk menghemat listrik (daya) tetapi
menghasilkan gelombang harmonik.
 Sumber utama harmonisa  beban non linier
 Beban non linier  beban yg memiliki bentuk gelombang arus yg tidak sama dengan
gelombang tegangan.
o Peralatan industri : mesin las, konverter, UPS
o Perlengkapan kantor : komputer, mesin fotocopy, pesawat fax
o Perlengkapa rumah tangga : TV
 Jenis Harmonisa
o Harmonisa genap
o Harmonisa ganjil
 Berdasarkan urutannya, harmonisa dibagi menjadi :
o Harmonisa urutan positif
o Harmonisa urutan negatif
o Harmonisa urutan nol
 Ciri-ciri harmonisa :
o Motor mendengung
o Getaran motor berlebih.
 Pengukuran harmonik bisa sekitar 20 menit s/d 24 jam tergantung kebutuhan. Namun
amannya adalah 20 menit saja.
 Tegangan rms (Vrms) = tegangan sesaat.

Catatan Materi Mata Kuliah Transformator


Sabtu, 21 Desember 2013

 Pengaruh harmonisa :
o Panas
o Kegagalan operasi peralatan listrik
o Getaran mekanis pada mesin
o Kegagalan sistem proteksi
o Sistem pengukuran tidak akurat
o Kerusakan peralatan-peralatan elektronik
 Pengaruh harmonisa pada sistem distribusi  penurunan kinerja s/d kerusakan pada
komponen distribusi seperti transformator, motor, kapasitor, circuit breaker & fuse.
 Pengaruh harmonisa pada transformator :
o Meningkatnya rugi-rugi transformator
o Menyebabkan panas & bahaya kebakaran
o Frekuensi arus harmonisa pada kumparan transformator  peningkatan
temperature transformator.

Anda mungkin juga menyukai