Catatan Materi
Catatan Materi
Mesin Listrik :
o Mesin listrik statis Transformator
o Mesin listrik dinamis Motor listrik & Generator / Dinamo
Mesin statis mesin yg tidak bergerak (diam) Trafo : Mesin listrik yg
mentransformasikan arus listrik.
Transformator 1 phase :
o Trafo arus
o Trafo tegangan
o Trafo alat ukur
o Trafo step up
o Trafo step down
Transformator 2 phase :
o Trafo las (khusus utk mesin las listrik)
Transformator 3 phase :
o Bintang-Bintang (Y –Y) Trafo distribusi (Sisi primer 3 fasa dan di sekunder,
pelanggan membutuhkan nol, sehingga dibutuhkan trafo Bintang-Bintang utk
menyediakan titik nol di sisi sekunder).
o Delta-Delta (Δ – Δ) Trafo jaringan tinggi Sumber tegangan dari generator
pembangkitan Titik nol tidak dibtuhkan di gardu induk.
o Delta-Bintang (Δ – Y) Dari Gardu induk delta, ke trafo jaringan distribusi di sisi
primer delta, di sisi sekunder delta karena dibutuhkan tegangan lebih kecil utk
pelanggan.
o Bintang-Delta (Y – Δ)
Y/Δ/380/220 Biasa muncul pada nameplate motor utk tegangan 380 menggunakan
hubungan bintang, jika membutuhkan tegangan 220 + N maka menggunakan hubungan
delta.
Pada kenyataannya, tegangan sering ditemukan tidak seimbang pada setiap device listrik
(contoh motor listrik). Banyak faktor, bisa dari bahan yg kurang baik, pemasangan yg tidak
sesuai, faktor alam (angin dsb), dll.
Delta tegangan sumber = tegangan kumparan
Bintang tegangan kumparan = tegangan sumber /√3
Motor Listrik AC 1 phase :
o Motor Kapasitor
o Motor Sentrifugal
o Motor Split
o Motor Universal
Motor Listrik 3 pahse :
o Motor 2 tegangan ( Y/Δ/400/220 V/50 Hz) Jika tegangan tersedia 400 V maka
output motor disambung bintang, jika tersedia 220 V maka output motor disambung
delta.
o Motor 2 tegangan (Y/Δ/700/400 V/50 Hz) karena di Indonesia tersedianya 400 V,
maka motor ini wajib dipakai sambungan delta.
o Motor Start/Delta (Y/Δ/400 V / 50 Hz) Dalam 1 kumparan motor, terdapat 2 jenis
sambungan yg akan berjalan bergantian.
o Motor Dahlander (Δ/YY/400 V /50 Hz) Pada saat sambungan delta, kecepatan
rendah, pada saat sambungan double delta, kecepatan tinggi
Motor DC :
o Motor serie (deret)
o Motor parallel (shunt)
o Motor campuran (compound)
o Motor Multifungsi (compound)
Genereator Sinkron :
o Generator Sinkron 1 Phase
o Generator Sinkron 3 Phase
Generator / Dinamo DC
Basic Transformator Kumparan primer dan sekunder disimpan dalam 1 core yg sama dan
mengalirkan listrik (lebih sebagai switch) karena tidak ada perbedaan jumlah kumparan.
Step Down Transformator Kumparan primer dan sekunder disimpan dalam 1 core yg
sama dan jumlah belitan di sisi kumparan lebih sedikit (karena lilitan dalam trafo mempunyai
nilai voltase setiap jumlah lilitannya).
Step up Transformator Kumparan primer dan sekunder disimpan dalam 1 core yg sama
dan jumlah belitan di sisi kumparan lebih banyak (karena lilitan dalam trafo mempunyai nilai
voltase setiap jumlah lilitannya).
Rangkaian Magnetis :
o Induktansi Sendiri Jika arus mengalir pada kumparan, akan menghasilkan fluksi yg
mengelilingi kumparan sebanding dengan emf / ggl (sumber tegangan).
Induktansi dalam kumparan adalah : hubungan antara V dan I.
L = Induktansi diri
Induktansi dalam kumparan adalah : hubungan antara N & ø
o Induktansi Bersama Arus yg mengalir menimbulkan fluksi magnetic di sekitar
kumparan lainnya, besarnya fluksi berubah-rubah terhadap waktu dan akan
menghasilkan tegangan
L1 menimbulkan fluksi pada ø2
Ø2 disebut fluksi bocor
Jika N2 > N1, berarti K > 1 Step Up
Jika N2 < N1, berarti K<1 Step Down
K dari transformator
Konstanta Transformator
Cara mencari resistansi pada transformator :
o Cut off beban di kumparan
o Sambungkan dengan sumber DC
o Ukur dengan AVO Meter
Hubungan yg berlaku pada transformator :
o Persamaan EMF V = øm Sin 2 π f
Ambil :
N1 = Jumah belitan primer
N2 = Jumlah belitan sekunder
Øm = maksimum fluksi dalam inti
F = frekuensi
Harga RMS dari EMF per lilitan = 4,44 f øm volt
RMS (Root Main Square) harga nyata.
Harga RMS dari EMF Induksi belitan primer : 4,44 . f . N1 . QM
Harga RMS dari EMF Induksi belitan primer : 4,44 . f . N2 . QM
Transformator yg ideal (tanpa beban) -> V1 = E1 ; E2 = V2
Trafo filter Trafo Ideal Input = output
Rugi-rugi transformator:
o Arus tanpa beban ada komponen :
Arus penguatan Iw rugi besi
Arus yg timbul karena adanya inti besi menghasilkan arus Eddy da arus
Hysterisis (arus magnetisasi).
Im (jumlah arus Eddy dan arus Hysterisi akan menghasilkan rugi tembaga
(Cu).
Arus eddy tidak bisa dihilangkan, tapi bisa diperkecil.
o Keadaan berbeban :
Dalam keadaan berbeban, fluks netto yg lewat melalui inti hamper saja pada
keadaan tak berbeban. Dan perlu diingat bahwa fluksi untuk berbagai beban
adalah sama (tetap).
Trafo ideal pada belitan-belitannya tidak ada tahanan, tapi aktualnya selalu ada tahan pada
belitan-belitan primer dan sekunder akibatnya akan timbul jatuh tegangan dalam belitan-
belitannya.
I2R2 Rugi-rugi
Rugi Cu dalam Sekunder = I 2 R 2
Rugi Cu dalam Primer = I 1 R2
Rugi Cu dalam primer = Rugi Cu dalam sekunder
Rugi-rugi transformator :
o Rugi inti besi
Wh = B max . f. V watt (hysteresis)
We = PB max . f . t watt (eddy)
o Rugi tembaga
Efisiensi transformator : keluaran / masukan keluaran /keluaran + rugi-rugi (keluaran dan
masukan harus dalam satuan yg sama).
Fungsi oli pada transformator :
o Sebagai pendingin kumparan
o Sebagai isolasi utk menahan tegangan tembus dari sisi primer ke sekunder
Oli yg digunakan Sus tidak mengandung air harus diukur dulu tegangan tembusnya
terlebih dahulu.
Efisiensi ekonomi transformator :
o Keluaran dalam watt / masukan dalam watt utk daily
o Keluaran dalam Kwh / masukan dalam Kwh utk 24 jam
Auto transformator adalah transformator yg hanya terdiri dari satu kumparan untuk primer
dan sekunder. Tegangan masukan dan keluaran tidak diisolasikan satu sama lainnya.
Auto trasformator dipakai untuk menaikkan tegangan atau menurunkan tegangan (tidak
bisa dipakai utk tegangan tinggi)
Pada ballast utk lampu TL, pada saat lampu TL akan menyala, voltase di angka 220V, setelah
TL nyala, voltase turun ke 110 V Coba dicek…!!!!
Paralel Transformator Digunakan untuk menambahkan daya yg dikeluarkan oleh trafo.
Syarat trafo parallel :
o Belitan-belitan primer dari kedua transformator cocok dengan system tegangan dan
frekuensi dari sumber (Nameplate di trafo harus sesuai dengan spek di sumber
listrik).
o Hubungan harus dibuat dengan polaritas yg sesuai.
o Rating tegangan kedua trafo tersebut harus identic.
o Persentase impedansi hendaknya sama.
Impedansi transformator biasanya dituliskan di nameplate trafo dengan besaran sekitar 4-7
ohm
Paralel Untuk mencari arus yg sebesar-besarnya dan tahanan sekecil-kecilnya.
Harmonisa adalah suatu pergeseran faktor daya yg didapatkan dari kosinus sudut antara
tegangan fundamental dan gelombang arus.
Gelombang arus yg dimaksud adalah gelombang sinusoidal yg murni, namun gelombang yg
murni ini akan terdistorsi dengan adanya harmonisa, sehingga sudut faktor daya pun
berubah.
Harmonisa timbul akibat pengoperasian beban listrik non linier, sehingga terbentuk
gelombang frekuensi tinggi yg merupakan kelipatan dari frekuensi fundamentalnya.
Rumus harmonisa harmonisa ke n = n x f (frekuensi dasar = 50Hz)
Cara membuang gelombang harmonik filter gelombang harmonisa tidak bisa hilang
100%.
Harmonisa gelombang bayangan yg menghasilkan arus (maksimal 15%).
Kapasitor bank berfungsi utk memperbaiki faktor daya utk menghemat listrik (daya) tetapi
menghasilkan gelombang harmonik.
Sumber utama harmonisa beban non linier
Beban non linier beban yg memiliki bentuk gelombang arus yg tidak sama dengan
gelombang tegangan.
o Peralatan industri : mesin las, konverter, UPS
o Perlengkapan kantor : komputer, mesin fotocopy, pesawat fax
o Perlengkapa rumah tangga : TV
Jenis Harmonisa
o Harmonisa genap
o Harmonisa ganjil
Berdasarkan urutannya, harmonisa dibagi menjadi :
o Harmonisa urutan positif
o Harmonisa urutan negatif
o Harmonisa urutan nol
Ciri-ciri harmonisa :
o Motor mendengung
o Getaran motor berlebih.
Pengukuran harmonik bisa sekitar 20 menit s/d 24 jam tergantung kebutuhan. Namun
amannya adalah 20 menit saja.
Tegangan rms (Vrms) = tegangan sesaat.
Pengaruh harmonisa :
o Panas
o Kegagalan operasi peralatan listrik
o Getaran mekanis pada mesin
o Kegagalan sistem proteksi
o Sistem pengukuran tidak akurat
o Kerusakan peralatan-peralatan elektronik
Pengaruh harmonisa pada sistem distribusi penurunan kinerja s/d kerusakan pada
komponen distribusi seperti transformator, motor, kapasitor, circuit breaker & fuse.
Pengaruh harmonisa pada transformator :
o Meningkatnya rugi-rugi transformator
o Menyebabkan panas & bahaya kebakaran
o Frekuensi arus harmonisa pada kumparan transformator peningkatan
temperature transformator.