Anda di halaman 1dari 4

1.

PENGERTIAN ANTROPOLOGI
Istilah Antropologi terjadi dari kata antropos dan logos. Kedua kata itu berasal
dari bahasa Yunani; antropos artinya manusia logos artinya ilmu atau studi. Jadi
antropologi artinya adalah ilmu atau studi tentang manusia, atau jelasnya ilmu
pengetahuan yang mempelajari manusia, baik dari segi hayati maupun segi budaya.
Sasaran pokok dalam Antropologi adalah manusia, baru kemudian perilaku
budayanya. Tekananannya pada sasaran manusia dan kenyataan-kenyataan yang
ditemukan manusia itu membuat ia lupa akan Khalik Penciptanya, dengan alasan segala
sesuatu yang berada diluar kenyataan tidak termasuk dalam bidangnya.

Max Weber menentukan suatu definisi inti dari hukum dan yang lebih penting
bagi tujuan-tujuan masa kini kita, ia menyajikan suatu cara pendekatan hukum dan
masyarakat yang dapat kita gunakan untuk mengembangkan definisi hukum melalui
cara-cara yang jelas dalam mempelajarinya. Sebagian besar tulisan-tulisannya
menyajikan petunjuk penting bagi pengembangan suatu definisi hukum dan untuk
memahami cara-cara alternatif dalam pemikiran terhadap hukum dan masyarakat.
Menurut Max Weber dalam Buku Wirtschaft und Gessellshaft pada tahun 1992
bahwa pengertian kekuasaan adalah kemampuan untuk, dalam suatu hubungan sosial
melaksanakan kemauan sendiri sekalipun mengalami perlawanan dan apapun dasar
kemampuan ini (Macht beduetet jede chance innerhalb einer soziale Beziehung den
eigenen Willen durchzusetchen auch gegen Widerstreben durchzustzen, gleichviel
worauf diese chance beruht). Yaitu keegoisan dalam suatu kelompok, akan tetapi
walaupun keegoisan tersebut memiliki pertentangan, tetap tidak mampu melawan
dikarenakan adanya kekuasaan tersebut. Ada lagi pengertian kekuasaan menurut max
weber adalah dalam kekuasaan ini menggunakan teori kekuasaan max weber, weber
mendefinisikan kekuasaan sebagai kemungkinan sesorang untuk memaksakan orang
orang bertindak atau berperilaku sesuai dengan kehendaknya.

2. Bentuk-Bentuk Kekuasaan
Mac Iver dalam bukunya yang berjudul “The Web of Government” menyebutkan ada
tiga pola umum sistem lapisan kekuasaan atau piramida kekuasaan, yaitu :
 Tipe Kasta
Tipe kasta adalah tipe atau sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisahan
yang tegas dan kaku. Tipe semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat
berkasta yang hampir tidak terjadi mobilitas sosial vertikal. Garis pemisah
antara masing-masing lapisan hampir tidak mungkin ditembus.
 Tipe Oligarkis
Tipe ini memiliki garis pemisah yang tegas, tetapi dasar pembedaan kelas-kelas
sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tersebut. Tipe ini hampir sama
dengan tipe kasta, namun individu masih diberi kesempatan untuk naik lapisan.
 Tipe Demokratis
Tipe ini menunjukkan adanya garis pemisah antara lapisan yang sifatnya mobil
(bergerak) sekali. Dalam hal ini kelahiran tidak menentukan kedudukan
seseorang, melainkan yang terpenting adalah kemampuannya.

3. Saluran-Saluran Kekuasaan
Kekuasaan itu dilaksanakan dengan melalui saluran-saluran atau media tertentu, yaitu
yang meliputi saluran:
 Militer
Untuk melaksanakan kekuasaannya, maka pihak penguasa akan lebih banyak
mempergunakan pola paksaan (coercion) serta kekuatan militer (military
force), tujuannya untuk menimbulkan rasa takut dalam diri masyarakat,
sehingga mereka tunduk kepada keinginan penguasa.

 Ekonomi
Penguasa berusaha menguasai kehidupan masyarakat dengan melakukan
pendekatan-pendekatan dengan menggunakan saluran-saluran ekonomi,
Bentuknya bisa berupa monopoli, penguasaan sektor-sektor penting dalam
masyarakat, atau penguasaan kaum buruh.
 Politik
Melalui saluran politik, penguasa dan pemerintah berusaha untuk membuat
peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat, caranya antara lain
dengan meyakinkan atau memaksa masyarakat untuk mentaati peraturan-
peraturan yang dibuat oleh badan-badan yang berwenang dan sah.
 Tradisi
Saluran tradisi ini ada keselarasan antara nilai-nilai yang diberlakukan dengan
tradisi dalam suatu masyarakat, sehingga pelaksanaan kekuasaan dapat berjalan
dengan lancar.
 Ideologi
Penguasa-penguasa dalam masyarakat biasanya mengemukakan serangkaian
ajaran-ajaran atau doktrin-doktrin, yang bertujuan untuk menerangkan dan
sekaligus memberi dasar pembenaran bagi pelaksanaan kekuasaannya.
 Saluran-saluran lain
Penguasa biasanya tidak hanya terbatas menggunakan saluran-saluran seperti
di atas, tetapi menggunakan berbagai saluran lain, yaitu yang berupa
komunikasi massa baik berupa iklan, pamflet, surat kabar, radio, televisi,
pagelaran musik, atau apa saja yang dapat menarik simpati massa. Kemajuan
yang sangat pesat di bidang teknologi alat-alat komunikasi massa,
menyebabkan bahwa , saluran tersbut pada akhir-akhir ini dianggap sebagai
media primer sebagai saluran pelaksanaan kekuasaan.

4. Contoh Stratifikasi Kekuasaan Tradisional

Anda mungkin juga menyukai