Resume Divertikulosis
Definisi Divertikulosis
Divertikulosis adalah suatu kondisi terbentuk
kantong keluar yang berukuran kecil atau
tonjolan seperti kantung usus, biasanya terjadi di
usus besar. Ini mungkin tidak menyebabkan
gejala kecuali jika mereka tersumbat, terinfeksi,
atau meradang.
Dampak dari Divertikulosis
1) Nyeri perut bagian bawah seperti kram
(biasanya terletak di perut kiri bawah)
2) Perasaan kenyang
3) Kembung
4) Kebiasaan buang air besar yang tidak teratur.
Prevalensi Divertikulosis
Dengan bertambahnya usia, ada peningkatan
yang signifikan dalam frekuensi divertikula.
Sementara kurang dari 10% orang berusia 30-40
tahun menderita divertikula, proporsi ini
meningkat menjadi 20-35% pada orang berusia
50-60 tahun, meningkat menjadi lebih dari 40%
pada orang di atas 70 tahun.
Faktor Risiko (Tidak Dapat Dikendalikan)
1) Usia, sebagai faktor yang mendominasi, di
dunia barat; orang yang lebih tua menjadi
lebih rentan terhadap penyakit divertikular
2) Genetik, Sindrom Ehlers-Danlos adalah
sekelompok gangguan jaringan ikat yang
diwariskan yang disebabkan oleh cacat dalam
sintesis kolagen. EDS biasanya
mempengaruhi sendi, kulit, pembuluh darah
dan saluran pencernaan
Faktor Risiko (Dapat Dikendalikan)
1) Makanan, pola makan vegetarian
menyebabkan perubahan mikrobiota kolon
dan dikaitkan dengan perlindungan dari
kanker usus besar, serta mengurangi risiko
penyakit divertikular
2) Aktifitas fisik, mengurangi transit kolon
waktu dan tekanan kolon
3) Obestitas, indeks massa tubuh (BMI) yang
meningkat telah meningkatan risiko untuk
divertikulitis dan penyakit divertikular
kompleks
4) Merokok, peningkatan insiden gejala
penyakit divertikular pada wanita yang
merupakan perokok
Ptofisiologi Divertikulosis
1) Peningkatan tekanan intraluminal usus besar.
2) Usus besar memiliki tiga pita otot
longitudinal disebut tenaie coli dan tidak
terbentuk dalam pola kontinu.
3) Pita dari otot melingkar mengerut di usus
besar.
4) Kombinasi kontraksi pada otot melingkar dan
kurangnya kontinyu lapisan otot longitudinal
menyebabkan usus untuk menonjol keluar
5) Arteri menembus tunica muscularis
6) Mukosa usus besar kemudian mengalami
herniasi
Etiologi Divertikulosis
Dengan bertambahnya usia, perubahan struktural
dalam jaringan ikat dinding usus terjadi karena
berkurangnya deposisi kolagen dan elastin, yang
mengarah pada pengurangan kekuatan tarik dan
memfasilitasi pembentukan divertikula pada saat
tekanan intraluminal tinggi.
Komplikasi
1.Fistula, ketika abses divertikular meluas atau
pecah menjadi organ yang berdekatan.
2. Stenosis, parsial kolon terjadi karena
penyempitan luminal dari peradangan folikel
atau kompresi dari pembentukan abses.
3. Abses, setelah perforasi divertikulum,
dilokalisasi phlegmon dapat berkembang;
penyebaran lebih lanjut menyebabkan
pembentukan abses lokal atau jauh yang besar.
Pemeriksaan Divertikulosis
1. Radiografi, divertikula muncul sebagai
dinding pembatas yang dibatasi kontras.
Perubahan pada permukaan mukosa,
penyempitan usus diketahui dipengaruhi oleh
divertikula yang bisa menjadi tanda
divertikulitis akut atau kronis
2. Kolonoskopi, sebagai alat diagnostik untuk
mengetahui divertikulosis (lebih sering untuk
potensi diagnosis banding daripada diagnosis
 utama), walaupun itu juga dapat digunakan
untuk perawatan.
Pencegahan Divertikulosis
1. Konsumsi makanan tinggi serat (25-30 gr)
2. Konsumsi air putih minimal 8 gelas perhari
3. Menghindari beberapa jenis makanan kecil
seperti biji bunga matahari, popcorn, dan
kacang-kacangan dapat mengendap di
kantung diverticular dan menimbulkan
inflamasi, sehingga makanan ini sebaiknya
dihindari.
4. Latihan fisik setidaknya 30 menit hampir
setiap hari dapat membantu memperlancar
proses defekasi karena latihan fisik
berhubungan dengan konstipasi
Pengobatan Divertikulosis
Divertikulosis tanpa gejala tidak memerlukan
pengobatan. Langkah-langkah diet seperti
peningkatan konsumsi serat cukup meringankan
gejala ringan seperti ketidaknyamanan perut.
Nutrisi dan Divertikulosis
 Pasien dengan diverticulosis dan keluhan
fungsional tanpa bukti peradangan disarankan
untuk mengadopsi diet tinggi serat.
 Serat makanan terdiri dari substansi yang
bertindak sebagai bulking agents karena
kemampuan mereka untuk mengikat air tanpa
dicerna oleh tubuh manusia.
 Tujuan diet penyakit diverticulosis adalah
untuk :
1. Meningkatkan volume dan konsistensi
feses.
2. Menurunkan tekanan intra luminal.
3. Mencegah infeksi.
 Syarat-syarat diet penyakit diverticulosis
adalah :
1. Kebutuhan energy dan zat-zat gizi normal.
2. Cairan tinggi, yaitu 2 – 2,5 liter sehari.
3. Serat tinggi
Resume Divertikulitis
Epidemiologi :
• Jarang terjadi sebelum usia 40 tahun
• Penyakit ini menimpa sekitar 30% populasi
di atas 45 tahun dan 60% pada mereka yang
berusia di atas 70 tahun.
• Diperkirakan sekitar 10 hingga 20% dari
orang-orang dengan diverticulosis ini akan
mengalami perdarahan atau diverticulitis.
Tanda dan Gejala:
• Perut nyeri tekan
• Mual dan kadang muntah
• Pada serangan berat penderita menggigil dan
demam serta merasa tidak enak badan
• Dapat merasakan adanya massa pada sisi kiri
perut
• Pada diverticulitis kronik, diare akan
berselang seling dengan konstipasi
Faktor Risiko
Kontribusi atau faktor risiko diverticulitis
meliputi:
(a) bertambahnya usia
(b) sembelit
(c) diet yang rendah serat
(d) gangguan jaringan ikat (seperti sindrom
Marfan dan Ehlers Danlos) Sindrom) yang
dapat menyebabkan kelemahan pada dinding
usus besar
(e) kecenderungan keturunan atau genetic
Beberapa faktor tambahan dapat berkontribusi
pada pengembangan penyakit diverticular yaitu
1. Aktivitas fisik
2. Merokok
3. Obat anti inflamasi non steroid
4. Konsumsi kafein
Patofisiologi
Patogenesis divertikulitis dianggap sangat mirip
dengan apendisitis akut: fecalith menghambat
leher divertikulum, menyebabkan akumulasi
lendir, pertumbuhan berlebih bakteri, perforasi,
dan peradangan pada dinding usus dan jaringan
yang berdekatan.
 Pemeriksaan Penunjang
• CT scan adalah tes diagnostik terbaik untuk
mendeteksi divertikulitis. Udara kontras
barium enema (dengan kolonoskopi sedetik)
adalah cara terbaik untuk mendeteksi
divertikulosis tetapi tidak dilakukan dengan
adanya divertikulitis.
• X-ray biasa juga dapat menunjukkan adanya
udara di perut rongga, yang biasanya berarti
ada perforasi
• Pemeriksaan colok dubur dapat mendeteksi
nyeri, sumbatan, atau darah.
• Tes darah dapat mendeteksi infeksi,
ketidakseimbangan elektrolit, dehidrasi, dan
masalah umum lainnya pada penyakit ini.
Komplikasi
Komplikasi penyakit diverticula adalah
diverticulitis akut atau kronik, yang dapat
mengakibatkan perdarahan, perforasi dan
peritonitis, abses, dan pembentukan fistula atau
obstruksi usus akibat striktura.
• Pada diverticulitis akut, terdapat demam,
leukositosis, dan rasa sakit dan nyeri pada
kuadran kiri bawah dan abdomen. Selama
serangan peradangan akut, dapat terjadi
peradarahan dari jaringan granulasi vascular
dan biasanya perdarahan ini ringan. Kadang-
kadang perdarahan tejadi massif akibat erosi
yang menembus pembuluh darah besar yang
dekat diverticula. Perdarahan biasanya
diobati secara konservatif, tetapi kadang-
kadang perlu dilakukan reseksi usus. Kadang-
kadang diverticula yang mengalami
peradangan akut pecah. Bila perforasi kecil,
dapat mengakibatkan pembentukan abses
dekat ventrikulum yang mengalami perforasi.
Bila perforasi besar, feses dapat masuk dalam
peritoneum dan menyebabkan bentuk
peritonitis yang paling berbahaya dengan
normalitas yang tinggi. Gejala-gejala
perforasi sama dengan gejala-gejala tukak
yang mengalami perforasi kecil bahwa rasa
sakit, rigiditas dan nyeri paling nyata pada
kuadran kiri bawah.
• Divertikulitis kronik menyebabkan usus
mudah mengalami serangan peradangan
berulang. Akibatnya dapat berupa fibrosis
dan perlekatan struktur-struktur di sekitarnya.
Bila peradangan kronik menyebabkan
penyempitan lumen dapat timbul obstruksi
parsial kronik pada kolon, menimbulkan
gejala obstipasi, feses seperti pita, diare
intermiten, dan peregangan abdomen.
Gambaran akhir obstruksi mungkin
dipercepat oleh serangan akut, menyebabkan
abses perikolon yang menyempitkan lumen
yang sudah menyempit. Fistula dapat juga
terbentuk sebagai komplikasi abses
perikolon. Jenis yang paling sering terjadi
adalah fistula vesiko koln. Aliran selalu dari
kolon ke kandung kemih, dan keluhannya
adalah pneumaturia atau keluarnya
gelembung-gelembung udara pada urin
Pengobatan dan Pencegahan
Terapi antibiotic untuk menghilangkan bakteri
gram negative dan pathogen anaerob.
Tujuan pengobatan adalah membersihkan
infeksi, mengistirahatkan usus besar dan
mencegah komplikasi
Gizi dan Divertikulitis
Tingkat kekambuhan untuk divertikulitis adalah
sekitar 25 persen, jadi saran yang baik untuk
mencegah kembalinya dengan tetap dengan diet
rendah lemak, tinggi serat, tapi hindari kacang-
kacangan, biji-bijian, dan popcorn. Pelunak tinja
(seperti Colace) mungkin berguna. Olahraga
teratur harus menjadi bagian dari rutinitas
sehari-hari.