Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BETERNAK AYAM JANTAN

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Seperti kita tahu bahwa sebagian besar penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani
dan peternak. Letak geografis di negara kita yang mendukung menjadikan hal tersebut terjadi.
Namun, Sumber Daya Manusia yang masih rendah menjadikan hasil produksi, khususnya
peternakan, masih belum maksimal. Kurangnya pengetahuan akan cara beternak yang baik
menjadikan sebagian besar para peternak di Indonesia apalagi peternakan kecil memiliki taraf
hidup yang kurang sejahtera.
Sebagian masyarakat menternakkan unggas, khususnya ayam hanya untuk
menghabiskan makanan sisa, dan hanya akan disembelih ketika ada acara-acara khusus saja.
Pakan yang kurang berkualitas menjadikan ayam tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup,
serta kondisi kandang yang jauh dari kata bersih dan sehat karena hanya tinggal di dalam
kurungan bambu menjadikan ayam mudah terkena penyakit. Keadaan seperti ini membuat
ayam memiliki kualitas yang rendah dan lama untuk bereproduksi, sehingga ayam ini hanya
untuk konsumsi pribadi atau keluarga saja.
Begitu pula dengan ayam bangkok ternakan. Mendapatkan makanan dan asupan
nutrisi yang rendah, serta tinggal di dalam kurungan bambu yang beralaskan tanah sudah
lumrah terjadi, sehingga tidak heran jika ada virus flu burung ayam akan mudah mati. Namun
berbanding terbalik dengan ayam bangkok aduan yang mendapat makanan yang berkualitas,
asupan nutrisi yang cukup, bahkan tidak jarang diberikan pula suplemen agar ayam memiliki
tubuh yang sehat. Maka tak jarang ayam bangkok aduan lebih tahan terhadap penyakit dan
memiliki tubuh yang lebih sehat dibanding ayam bangkok ternakan.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai cara menternakkan ayam
bangkok (ternakan, bukan aduan) yang baik dan benar yang dapat meningkatkan pengetahuan
mengenai seluk beluk ayam bangkok, mulai dari sejarah, cara menternakkan ayam bangkok,
hingga penyakit yang mungkin saja diderita oleh ayam bangkok. Dan diharapkan dapat
menciptakan generasi peternak ayam bangkok yang berkualitas dan mendapatkan hasil
produksi yang maksimal sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi bila dapat
bersaing dengan pasar internasional.
2. PERUMUSAN MASALAH
Indonesia mempunyai letak geografis dan Sumber Daya Alam yang menunjang untuk
melakukan kegiatan peternakan. Ketersediaan Sumber Daya Alam yang melimpah
menjadikan masyarakat mudah mendapatkan sumber makanan bagi ternaknya. Namun
makanan tersebut belum tentu memiliki nutrisi yang tinggi untuk kelangsungan hidup hewan
ternakan, khusunya pada salah satu jenis unggas yaitu ayam bangkok. Ketidaktahuan para
peternak mengenai seluk beluk ayam bangkok mengakibatkan mereka merasa kebingungan
dan mengalami beberapa masalah mengenai ayam bangkok, diantaranya :
a. Bagaimana asal usul ayam?
b. Apa saja macam-macam ras ayam?
c. Bagaimana sejarah perkembangan ayam bangkok di dunia?
d. Bagaimana sejarah perkembangan ayam bangkok di indonesia?
e. Bagaimana cara memulai usaha beternak ayam bangkok?
f. Bagaiman analisis pendapatan ayam bangkok terhadap penghasilan keluarga?
Dengan mengetahui dari sumbernya, maka pengetahuan para peternak akan bertambah, dan
para peternak akan mengenal ayam dengan baik. Serta akan tercipta generasi peternak yang
berkualitas dan mendapatkan hasil produksi yang maksimal.

BAB II
PEMBAHASAN
A. MACAM-MACAM RAS AYAM
Berdasarkan penampilan luar (fenotipe) yang khas :
ayam kedu (termasuk ayam cemani), ras lokal dan mulia dari daerah Kedu dengan ciri
khas warna hitam legam hingga moncong dan dagingnya; termasuk ayam pedaging dan ayam
hias.
ayam nunukan, ras lokal dan mulia dari Nunukan, Kaltim, dengan bentuk badan tegap
dan ukuran besar, keturunan ayam aduan; termasuk ayam pedaging dan hias.
Ayam batik, memiliki warna yang unik,yaitu warna kuning emas dan strip hitam;
termasuk ayam hias.
Ayam bangkok, mempunyai gerakan cepat, serta pukulan yang bisa mematikan
lawan tanding di saat bertarung; termasuk ayam hias.
Ayam ketawa, ayam yang dipercaya dapat membawa hoki bagi pemiliknya; termasuk
ayam hias.
ayam kate (bantam), istilah umum untuk ayam dengan ukuran kecil ( panjang kaki
dan ukuran badan lebih kecil daripada ayam normal); termasuk ayam hias.
ayam pelung, ras lokal dan unggul dari Priangan (Kabupaten Cianjur) yang memiliki
kokokan yang khas (panjang dan bernada unik), termasuk ayam hias.
Ayam peliharaan, unggas yang biasa dipelihara orang yang dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Berikut adalah penjelasannya :

1. AYAM KEDU
Ayam kedu adalah ras ayam lokal yang dikembangkan di wilayah Kedu, tepatnya di
Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, dan Desa Kalikuto, Kecamatan Grabag,
Magelang. Ayam ini dikenal karena warnanya yang hitam, namun terdapat pula yang
berwarna putih. Ayam kedu pada mulanya berfungsi sebagai hewan ritual dan tidak
digunakan sebagai ayam pedaging atau petelur.
Berat betina: 2-3 kg, jantan 3-4 kg; usia 6 sampai 8 tahun; berbulu keras; tubuh ukuran
sedang; bulu ekor naik; jengger ukuran besar, untuk subtipe cemani berwarna sangat hitam;
warna mata coklat gelap; bersifat suka berkelana, betina sangat melindungi anaknya; warna
cangkang telur coklat; produksi telur 160 butir per tahun; mulai bertelur pada umur 6 bulan.

2. AYAM NUNUKAN
Ayam nunukan adalah ras ayam lokal yang dikenal di daerah Nunukan, Tarakan, dan
Tawau. Ciri khas ayam ini adalah bulu ekor tidak berkembang atau berkembang dengan
lambat, sehingga terlihat seperti tidak memiliki ekor. Ciri lain yang dominan adalah warna
bulu yang coklat kemerahan dengan bagian ujung hitam (tipe Columbian). Warna sisik ceker
(kaki) kuning atau putih.
Ayam nunukan baik untuk dijadikan sebagai ayam pedaging dan petelur. Produksi telur rata-
rata lebih tinggi daripada ayam kampung.

3. AYAM BATIK

Ayam batik emas (Gold sebricht bantam) mempunyai postur tubuh mirip ayam kate
dan memiliki warna yang unik, yaitu warna kuning emas dan strip hitam. Meskipun bertubuh
kecil seperti kate, tapi ukuran telur ayam batik berbeda dengan ukuran telur ayam kate. Telur
ayam batik sebesar telur ayam kampung. Ayam batik bukan berasal dari Indonesia, ayam
batik merupakan hasil persilangan antara ayam padua (Inggris) dan ayam hamburger
(Belanda).
4. AYAM BANGKOK

Ayam bangkok pertama kali dikenal di Cina pada 1400 SM. Ayam jenis ini selalu
dikaitkan dengan kegiatan sabung ayam (adu ayam). Lama-kelamaan kegiatan sabung ayam
semakin meluas pada pencarian bibit-bibit petarung yang handal.
Pada masa itu, bangsa Cina berhasil mengawinsilangkan ayam kampung mereka dengan
beragam jenis ayam jago dari India, Vietnam, Myanmar, Thailand dan Laos. Para pencari
bibit itu berusaha mendapat ayam yang bisa membuat lawan KO hanya dengan 1 kali
tendangan.
Berdasarkan persepsi masyarakat, binatang yang berjenis kelamin jantan dianggap
lebih kuat secara fisik untuk dijadikan sebagai binatang aduan, sedangkan untuk binatang
yang berjenis kelamin betina biasanya lebih diperankan fungsinya dengan reproduksi dan
perbanyakan keturunan.
Ciri-ciri induk betina :

 Kepala seperti kepala ular (jika dilihat dari depan);


 Mata menjorok ke dalam dan bersih;
 Badannya jika dipegang seperti botol atau seperti batang pinang;
 Kaki kering dengan jari kaki halus dan panjang;
 Tulang sapit udang lebar (tulang dibawah pangkal ekor) 3-4 jari;
 Tidak pernah sakit dari kecil (anakan);
 Bulu mengkilat.

Ciri-ciri induk jantan :

 Kepala seperti buah pinang;


 Tulang kepala tebal dengan alis menjorok keluar;
 Tulang leher rapat;
 Kepakan sayap rapat ke badan;
 Paruh melengkung seperti paruh elang dan agak panjang;
 Kaki dan sisiknya kering;
 Jari kaki halus dan panjang;
 Tulang ekor (tulang sapit udang) rapat dan keras;
 Mempunyai kokok yang besar;
 Bulu mengkilat;
 Memiliki badan yang bulat seperti batang pinang;
 Memiliki tulang yang kokoh dan tegak seperti burung elang.
 Ayam yang tercukupi pakannya dan tidak pernah sakit merupakan modal
 utama untuk menjadi ayam petarung yang tangguh. Induk jantan bisa diambil
 keturunannya setelah berumur 1 tahun 6 bulan atau setelah mengalami satu
 kali masa ganti bulu. Sedangkan untuk induk betina setelah 3 kali masa
 bertelur. Semakin tua umur induk jantan ataupun induk betina semakin bagus,
selagi induk tersebut masih produktif atau masih mau kawin.

5. AYAM KETAWA
Ayam ketawa adalah ayam yang dipercaya bisa membawa hoki bagi pemiliknya,
karena memang ayam ini adalah ayam yang langka, yang tentunya jika dijual akan
menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Ayam Ketawa ini memang memiliki suara
kokok yang menyerupai suara ketawa manusia pada umumnya. Meskipun bentuknya terkesan
sama tetapi Ayam Ketawa memiliki suara yang unik. Suara Ayam yang menyerupai suara
manusia tertawa memberikan kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya. Secara Fisik ayam ini
hampir sama dengan ayam biasa. Di daerah asalnya ayam ini disebut Ayam Gaga’, tetapi
karena suara kokoknya seperti orang ketawa, maka ayam ini di sebut Ayam Ketawa.

6. AYAM KATE
Ayam kate merupakan salah satu jenis ayam hias. Ayam kate sangat digemari karena
ukurannya yang kecil, mempunyai bentuk fisik yang menarik dan suara yang merdu. Ayam
kate menjadi sangat populer sebagai hewan peliharaan dari jenis ayam karena bentuknya
yang unik dan perilakunya yang lucu.
Budidaya ayam kate juga telah menjadi trend, karena bisnis ayam kate cukup menggiurkan.
Ada beberapa macam ayam kate, antara lain: Ayam Kate Lokal, Kate Batindo, Kate
Bangkok, Kate Emas, Kate Chochin, Kate Kaki Pedang, Kate Serama, dan lainnya.

7. AYAM PELUNG
Pada awalnya ayam pelung terdapat di daerah Jawa Barat, terutama didaerah Cianjur.
Namun pada perkembangannya, ayam pelung sudah banyak tersebar di berbagai daerah
di Indonesia. Ayam pelung termasuk jenis ayam buras (bukan ras), yaitu ayam yang berasal
dari Indonesia. Bentuknya hampir sama dengan ayam buras lainnya, tapi ayam pelung
memiliki ciri – ciri yang membedakan ayam pelung dengan ayam buras lain, antara lain :
1. Badan :Postur tubuh besar, tegap dan kokoh.
2. Kaki :Biasanya kaki ayam pelung lebih besar dan berwarna hitam kebiru-biruan.
3. Bulu :Bulu terlihat lebih mengkilap, dan bulu ayam pelung tidak memiliki
warna yang khas. Pada umumnya warna ayam pelung yaitu campuran antara hitam dan
merah ataupun campuran antara kuning dan putih ataupun campuran hijau.
4.Jengger :Jengger tunggal, bentuk jengger besar, tebal dan tegak, meskipun ada
sebagian ayam pelung yang juga memiliki jengger miring, dan warna jengger ayam pelung
adalah merah.
5. Suara :Suara berkokoknya lebih berirama atau berlagu dan lebih panjang dari suara
ayam buras lain.
Pada umumnya para penggemar ayam pelung tertarik memelihara ayam pelung
karena postur tubuhnya yang besar, perkembangan ayam pelung yang cepat dan suara
berkokoknya.
8. AYAM PELIHARAAN

Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus) adalah unggas yang biasa dipelihara
orang yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ayam peliharaan atau biasanya
disebut "ayam" saja merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam
hutan yang dikenal sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus) atau ayam bangkiwa (bankiva
fowl). Kawin silang antarras ayam telah menghasilkan ratusan jenis ayam dengan bermacam-
macam fungsi, yang paling umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur
(untuk diambil telurnya). Ayam biasa dapat pula dikawin silang dengan kerabat
dekatnya, ayam hutan hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya dikenal
sebagai ayam bekisar.
B. SEJARAH PERKEMBANGAN AYAM BANGKOK
1. Di Dunia
Ayam bangkok pertama kali dikenal di Cina pada 1400 SM. Ayam jenis ini selalu
dikaitkan dengan kegiatan sabung ayam (adu ayam). Lama-kelamaan kegiatan sabung ayam
makin meluas pada pencarian bibit-bibit petarung yang andal.
Pada masa itu, bangsa Cina berhasil mengawinsilangkan ayam kampung mereka dengan
beragam jenis ayam jago dari India, Vietnam, Myanmar, Thailand dan Laos. Para pencari
bibit itu berusaha mendapat ayam yang bisa membuat lawan KO hanya dengan 1 kali
tendangan.
Berdasarkan persepsi masyarakat, binatang yang berjenis kelamin jantan dianggap
lebih kuat secara fisik untuk dijadikan sebagai binatang aduan, sedangkan untuk binatang
yang berjenis kelamin betina biasanya lebih diperankan fungsinya dengan reproduksi dan
perbanyakan keturunan.
2. Di Indonesia
Indonesia sudah mengenal sabung ayam sejak zaman kerajaan Majapahit. Hingga
sekarang, sabung ayam telah menjadi salah satu cerita rakyat yang melegenda, seperti cerita
Ciung Wanara, Kamandaka, dan Cindelaras.
Cerita rakyat tentang sabung ayam ini berkaitan erat dengan kisah sejarah dan petuah
yang disampaikan secara turun temurun.
ada zaman penjajahan Jepang, Kabupaten Brebes,Jawa Tengah, menjadi salah satu sentra
ayam aduan yang sangat tersohor, terutama ayam berwarna merah yang dijuluki merah
pernatas seliring galih (wiring galih), klungsu.
Ayam-ayam aduan di Brebes ini dipercaya masyarakat berasal dari keturunan ayam
Ciung Wanara itulah kenapa ayam yang berasal dari brebes banyak peminatnya. Sejalan
dengan perkembangan zaman, sabung ayam menjadi lahan bisnis yang menguntungkan.
Akibatnya, permintaan masyarakat terhadap ayam aduan terus meningkat, dan nilai bisnisnya
semakin lama semakin tinggi. Kota Tuban di Jawa Timur juga berperan dalam perkembangan
ayam aduan. Dari kota pesisir ini,ayam Bangkok pertama kali diperkenalkan di Tanah Air.
Sekitar 14 tahun yang lalu muncul ayam aduan dari Vietnam. Di Indonesia, ayam gundul ini
pertama kali diperkenalkan oleh para importir ayam Bangkok. Selang dua tahun kemudian,
arena sabung ayam diramaikan oleh pendatang baru dari Birma (sekarang Myanmar).
1. Memulai Usaha Beternak Ayam Bangkok
Sebelum memulai usaha ternak ayam bangkok ada baiknya jika kita memahami
manfaat dari ayam bangkok tersebut. Disamping untuk menyeleksi induk yang mau dijadikan
usaha ternak ayam bangkok, juga untuk mengetahui dengan jelas arah pasar dan harga jual
ayam bangkok.
Jika kita memasarkan hasil ternak ayam bangkok biasa, mungkin harga jualnya tidak
bisa mahal. Lain halnya jika sebelum menekuni usaha ternak ayam bangkok kita sudah
dikenal para penghobby ayam bangkok, terutama para pecinta ayam bangkok aduan.
Jika kita langsung memulai usaha ternak ayam bangkok, dan hasilnya tidak sesuai dengan
selera pasar maka penjualan akan sulit, sedangkan modal yang kita keluarkan untuk membeli
indukan cukup mahal.
2. Teknik Memilih / Mencari Bibit Ayam Bangkok yang Bagus / Baik / Unggul
Dalam mencari ayam bangkok kita jangan terburu – buru, datangi tempat – tempat
peternakan ayam bangkok yang cukup maju atau yang memiliki persedian ayam bangkok
cukup banyak. Jangan mengatakan kalau kita hendak mencari ayam, katakan saja kita hanya
sekedar ingin tahu soal ayam bangkok yang baik.
Pancing peternak atau penjual bibit tersebut tentang induk pejantannya, apakah sudah
pernah menang pertandingan atau belum, dan jangan ketinggalan tanyakan masalah harga.
Jika semua informasi sudah kita dapatkan dan ada yang baik menurut kategori kita, jangan
langsung dibeli. Tunggu beberapa hari untuk membeli, kita bisa membandingkan dengan
informasi dari peternak yang lain. Jika semua pertimbangan sudah matang, kita akan
mendapatkan ayam yang sesuai dengan selera kita dan juga selera pasar, bahkan mungkin
dengan harga yang murah.
Atau jika kita sudah benar – benar ingin cepat mendapatkan ayam untuk usaha ternak
ayam bangkok, kita bisa mendatangi tempat sabung ayam dan pilih ayam yang menjadi juara
(menang). Kita akan mendapatkan induk pejantan yang siap untuk usaha ternak ayam
bangkok, akan tetapi dengan jalan ini akan mengeluarkan modal yang cukup besar karena
harga ayamnya mahal.
Untuk memulai usaha ternak ayam bangkok yang perlu disiapkan adalah kandang. Di
sini kita bisa memesan kepada orang lain atau membuat sendiri. Kandang bisa terbuat dari
bambu atau kawat ram. Pilih yang sesuai dengan kemapuan kita, juga tempat usaha ternak
ayam bangkok.
Untuk ukuran kandang sesuaikan dengan lahan yang ada. Kandang usaha ternak ayam
bangkok dengan ukuran T : 150cm X P : 100 cm X L : 80 cm sudah cukup, tapi jika lebih
besar akan lebih baik. Jadi ukuran kandang usaha ternak ayam bangkok tidak memiliki
ukuran baku.
Untuk memperoleh hasil usaha ternak ayam bangkok yang baik di perlukan indukan
yang baik. Sebagai pejantan minimal setelah berumur 1 tahun 6 bulan atau setelah mengalami
satu kali masa ganti bulu dan lebih baik jika pernah menang dalam sabung ayam, sedangkan
induk betina pilih minimal umur 1 tahun.
Satu ekor pejantan bisa mengawini 3-4 induk betina.
Perkawinan juga bisa dilakukan dengan cara inseminasi buatan, tetapi cara ini jarang
dilakukan karena cara perkawinan alamiah terhitung cukup mudah dilakukan dan tidak perlu
mengeluarkan biaya khusus untuk membeli peralatan inseminasi.
Induk yang telah dikawinkan akan bertelur seminggu setelah dikawinkan.
Induk betina ayam bangkok bertelur terbatas. Telur-telur tersebut bisa dierami oleh induknya
atau ditetaskan di dalam mesin tetas. Untuk usaha kecil, penetasan bisa dilakukan oleh
induknya, tetapi untuk usaha berskala besar, penetasan dilakukan dengan mesin tetas agar
dapat mempercepat produksinya.
Telur akan menetas setelah dierami oleh induknya selama 21 hari.
Anak ayam yang baru menetas bisa ditempatkan dikandang postal setelah berumur 2 hari.
Kandang postal anak ayam dilengkapi dengan pemanas yang berfungsi sebagai induk buatan.
Usaha ternak Ayam bangkok memiliki segmen pasar yang berbeda. Ada yang membeli untuk
ayam aduan, ada yang sebagai hobby dan ada yang juga untuk tujuan usaha.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak ayam bangkok, cara mengawinkan ayam
bangkok adalah tidak mengawinkan saudara sekandung (berinduk sama). Namun perkawinan
antara induk (F1) dan anak (F2) masih diperkenankan. Begitu juga dengan perkawinan antara
induk (F1) dan cucu (F3).
3. Teknik Pemberian Pakan
Untuk ayam kutukan yamg baru menetas bisa Anda berikan pakan por 511 dicampur
dengan kosentrat, atau por pakan ayam pedaging. perbandingan 1 X 1/2 agar supaya cepat
tumbuh besar akan tetapi hasil kurang baik.itu semua bisa diatasi nanti kalau sudah agak
besar dengan jalan umbaran.
Sedangkan pakan bagi yang sudah dewasa cukup dengan jagung tiap hari 1 X.
5. Pemasaran Hasil Produksi
Usaha ternak Ayam bangkok memiliki segmen pasar yang berbeda. Ada yang
membeli untuk ayam aduan, ada yang sebagai hobby dan ada yang juga untuk tujuan usaha.
6. Tips Memilih Ayam Bangkok yang Baik/Bagus :
Pilih ayam yang berbadan tegap, kekar, kulit kasar seperti kulit buah jeruk
menandakan ayam tersebut tahan rasa sakit;

Jenger blangkon menandakan hatinya besar bermental baja;

Kalau yang memiliki pukulan besar apabila dipegang badannya lantas diangkat
kakinya mengatung semua, lakukan beberapa kali jika terus mengatung hampir dapat
dipastikan ayam tersebut memiliki pukulan besar. Sedangkan yang jalu posisi jalu dekat
dengan cakar, apalagi kalau dilihat bagian bawah ceker tumbuh seperti sisik (batu rantai).

Untuk menghindari kekalahan dalam laga adu ayam, kita perlu memperhatikan cara
tidurnya, posisi tidur ayam yang akan diadu untuk besok pagi atau siangnya. Kalau pada
malam tidur dengan kepala di sembunyikan, walau kondisi ayam sudah baik atau siap tarung
alangkah baiknya jangan diadu dulu, tunda untuk beberapa hari lagi. Akan tetapi apabila
posisi tidur ayam pada malam harinya tidak menyembunyikan kepalanya itu pertanda ayam
siap diadu.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Keberadaan ayam dalam kehidupan manusia mulai sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Pertama kali diduga terjadi di Thailand pada 8000 SM § 5300 – 4300 SM.
Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus) adalah salah satu jenis unggas yang biasa
dipelihara orang yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ayam peliharaan
merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai
ayam hutan merah (Gallus gallus) atau ayam bangkiwa (bankiva fowl). Kawin silang antarras
ayam menghasilkan ratusan jenis ayam dengan bermacam-macam fungsi, yang paling umum
adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil telurnya). Ayam biasa
bisa juga dikawin silang dengan kerabat dekatnya, ayam hutan hijau, yang menghasilkan
hibrida mandul yang jantannya dikenal sebagai ayam bekisar.
Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin. Ayam jantan
(jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih
besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina (babon, hen) relatif berukuran kecil,
jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek.
Menurut fungsinya,ayam dibedakan menjadi :
ayam pedaging atau ayam potong (broiler)
ayam petelur (layer)
ayam hias (pet, klangenan)
ayam sabung
Sebelum memulai usaha ternak ayam bangkok, kita harus menyeleksi induk yang
mau dijadikan usaha ternak ayam bangkok, dan mengetahui dengan jelas arah pasar dan
harga jual ayam bangkok.
Untuk memperoleh hasil usaha ternak ayam bangkok yang baik di perlukan indukan
yang baik. Sebagai pejantan minimal setelah berumur 1 tahun 6 bulan atau setelah mengalami
satu kali masa ganti bulu, sedangkan induk betina pilih minimal umur 1 tahun.
Beternak ayam bangkok juga memiliki beberapa kendala, salah satunya adanya
beberapa penyakit yang dapat menyerang ayam bangkok. Diantaranya :
1. Turun urat
2. Penyakit Snot
3. Penyakit Ngorok atau Chronic Respiratory Disease (CRD)
4. Penyakit Infectious Laryngotracheitis (ILT)
5. Penyakit Gumoro (Infectious Bursal Disease)
6. Penyakit Tetelo/ND
Pada prinsipnya, penyakit ayam dapat disebabkan oleh 3 macam hal utama yaitu :
1. Penyakit yang menular dan disebabkan oleh bakteri, protozoa, virus, parasit dan jamur.
2. Penyakit yang disebabkan oleh faktor atau sebab lainnya.
3. Penyakit yang disebabkan oleh defisiensi atau kekurangan zat-zat makanan yang
diperlukan dalam perkembangan dan ketahanan tubuh ayam yang disebabkan karena
ketergantungan ayam pada makanan yang diberikan oleh peternak.
Beternak ayam bangkok memiliki kelebihan dan kelemahan.
1. Keuntungan Usaha Ternak Ayam Bangkok :

 Bisa dilakukan dengan modal kecil, sehingga cepat balik modal.


 Perawatan tidak sulit.
 Keuntungan yang didapat besar.
 Pasar tebuka lebar selain penghobby.
 Dalam mencari pakan tidak sulit karena sudah tersedia di toko – toko.

2. Kelemahan atau Kekurangan Usaha Ternak Ayam Bangkok :

1. Hewan unggas mudah terserang penyakit, begitu juga dengan ayam bangkok.
2. Hasil ternak ayam bangkok tidak disesuai selera pasar.
3. Sering terjadi pencurian terhadap ayam.
4. Adanya penyakit.
5. Hasil usaha ternak ayam bangkok lebih banyak yang betina daripada pejantan.

Anda mungkin juga menyukai