Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 4

PADA Tn. K (41 tahun) DENGAN WAHAM DI RUANG IRAWAN RSJD DR. AMINO
GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Stase Keperawatan Jiwa


Pembimbing Akademik : Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep
Pembimbing Klinik : Ns. Slamet Sudianto S.Kep

Disusun oleh:
Diah Septi Utami
22020118220071

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXIII


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
1. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi klien :
Klien tampak bersih, selama wawancara kontak mata kurang, Klien masuk RSJD Dr.
amino Gondo Hutomo karena sering merasa curiga makanannya telah diracun
sehingga klien tidak mau makan sampai berhari-hari.
Klien berkata,”saya merasa makanan saya diracun mbak, masa habis makan saya
nggak enak badan, pusing, mual”
b. Diagnose keperawatan : Gangguan proses pikir : Waham curiga
c. Tujuan : Melatih kemampuan positif yang dimiliki
d. Rencana tindakan :
- Menjelaskan kemampuan positif yang dimiliki klien
- Mendiskusikan kemampuan positif yang dimiliki klien
- Melatih kemampuan positif yang dipilih
- Melatih klien memasukkan kemampuan positif yang dimiliki dalam jadual
2. STRATEGI KOMUNIKASI
a. Tahap orientasi
- Salam
“Assalamualaikum wr wb. Pak K. Masih ingat dengan saya? Sesuai dengan janji
saya kemarin, hari ini saya datang lagi”
- Evaluasi validasi
“Bagaimana perasaan Pak K saat ini ?”
“Apakah Pak K sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran Pak K?”
“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”
- Kontrak : waktu, tempat dan tujuan
“Baiklah, sekarang kita akan bicarakan mengenai hobi Pak K. Dimana kita
duduk ? Di ruang makan? Berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?”
b. Tahap kerja
- Bina hubungan saling percaya (Jujur dan menepati janji, Tunjukkan sikap empati
dan menerima klien apa adanya, Berikan perhatian kepada klien dan perhatian
kebutuhan dasar klien)
- Berdiskusi dan melatih kemampuan positif yang dimiliki klien dan membantu
mempraktekannya
“Apa saja hobi Pak K? Saya catat ya Pak, terus apalagi?”
“Wah.. rupanya Pak K pandai melukis ya? tidak semua orang pandai melukis lho
seperti bapak”
“Bisa Pak K praktikan kepada saya cara melukis?”
“Wah bagus sekali”
- Memasukkan kegiatan melukis ke dalam jadwal kegiatan harian
“Coba kita buat jadwal untuk kemampuan Pak K ini ya, berapa kali sehari atau
seminggu Pak K mau melukis?”
- Berdiskusi kemampuan positif lain yang dimiliki oleh klien
“Apa yang Pak K harapkan dari kemampuan melukis ini?”
“Ada tidak kemampuan atau hobi Pak K yang lain selain melukis?”
c. Tahap terminasi
- Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak K setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan
kemampuan Pak K?”
“Setelah ini coba Pak K lakukan latihan melukis dengan jadwal yang telah kita
buat ya pak”
(perawat memasukan kegiatan latihan pukul bantal dalam jadwal kegiatan harian
pasien).
- Evaluasi objektif
“Ada berapa kemampuan yang sudah Pak K lakukan, coba bapak sebutkan lagi?
Bagus”
- Rencana tindak lanjut
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi besok? Nanti kita akan membicarakan apa
saja yang sudah kita pelajari selama beberapa hari ini”
- Kontrak: waktu, tempat dan tujuan
“Besok kita bertemu lagi ya pak, kita akan berbicara mengenai semua yang
sudah kita pelajari selama beberapa hari ini. Bapak bersedia jam berapa?
Bagaimana kalau jam 09.00 lagi? Dimana tempatnya?. Baiklah sampai jumpa
besok. Assalamuaaikum wr wb.”
DAFTAR PUSTAKA

Wijayanti, Diyan Yuli. 2011. Keperawatan kesehatan jiwa : study guide. Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Herdman, TH. (2015). North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) 2015-
2017. Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai