Psikoologii
Psikoologii
MAKALAH PSIKOLOGI
OLEH:
KELOMPOK 7
v INTAN WAHYUNI
v OLIVIATIKA
v EKA TRIYATI
v ESTIYANA PALUPI
KELAS 1 A
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat
menyelasaikan makalah Psikologi ini.
Makalah ini kami buat bertujuan untuk memjelaskan materi tentang Berfikir dan Pemecahan Masalah.
Makalah in kami buat dengan semaksimal mungkin, walaupun masih bnyak sekali kekurangan-
kekurangan yang harus kami perbaiki. Oleh karena itu untuk memperbaiki makalah ini kami
mengharapkan saran dari teman-teman semua.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu kami Ibu Ratna yang telah memberikan
kesempatan dan kepercayaan kepada kelompok kami untuk menyampaikan materi ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ I
DAFTAR ISI......................................................................................... II
BAB I : PENDAHULUAN................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG.................................................... 1
B. TUJUAN....................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN..................................................................... 2
A. PENGERTIAN.............................................................. 2
DAFTAR REFERENSI..................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi
merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan
bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang
mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan). Pada
pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri dengan masalah kegiatan psikis, seperti berpikir, belajar,
menanggapi, mencinta, membenci dan lain-lain. Macam-macam kegiatan psikis pada umumnya dibagi
menjadi 4 kategori, yaitu: 1) pengenalan atau kognisi, 2) perasaan atau emosi, 3) kemauan atau konasi,
4) gejala campuran.
Secara umum dapat dikemukakan bahwa problem itu timbul apabila ada perbedaan atau konflik antara
keadaan satu dengan keadaan yang lain dalam rangka mencapai tujuan.
B. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
• Berfikir
Berfikir adalah proses tingkah laku menggunakan pikiran untuk mencari makna an pemahaman
terhadap sesuatu, membuat pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah.
• Masalah
Masalah adalah suatu kondisi yang memilioki potensi untuk menimbulkan kerugian atau
menghasilkan keuntungan yang luar biasa.
• Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat
buruknya atau memanfaatkan peluang.
1. Berfikir asosiatif
Berpikir asosiatif, yaitu proses berpikir di mana suatu ide merangsang timbulnya ide lain. Jalan pikiran
dalam proses berpikir asosiatif tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya, jadi ide-ide timbul secara
bebas. Jenis-jenis berpikir asosiatif:
o Asosiasi bebas
Suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasnya. Misalnya, ide tentang makan
dapat merangsang timbulnya ide tentang restoran, dapur, nasi atau anak yang belum sempat diberi
makanan atau hal lainnya
o Asosiasi terkontrol
Satu ide tertentu menimbulkan ide mengenai hal lain dalam batas-batas tertentu. Misalnya, ide tentang
membeli mobil, akan merangsang ide-ide lain tentang harganya, pajaknya, pemeliharaannya, mereknya,
atau modelnya, tetapi tidak merangsang ide tentang hal-hal lain di luar itu seperti peraturan lalu lintas,
polisi lalu lintas, mertua sering meminjam barang-barang, piutang yang belum ditagih, dan sebagainya.
o Melamun
Menghayal bebas, sebebas-bebasnya tanpa batas, juga mengenai hal-hal yang tidak realistis.
o Mimpi
Ide-ide tentang berbagai hal yang timbul secara tidak disadari pada waktu tidur. Mimpi ini kadang-
kadang terlupakan pada waktu terbangun, tetapi kadang-kadang masih dapat diingat.
o Berfikir artistik
Proses berpikir yang sangat subjektif. Jalan pikiran sangat dipengaruhi oleh pendapat dan pandangan diri
pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Ini sering dilakukan oleh para seniman dalam mencipta
karya-karya seninya.
2. Berfikir terarah
Berpikir terarah, yaitu proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumya. Dan diarahkan pada sesuatu,
biasanya diarahkan pada pemecahannya persoalan. Dua macam berpikir terarah, yaitu:
o Berfikir analitis
Berpikir Analitis yaitu Berpikir Konvergen (cenderung menyempit dan menuju jawaban yang tunggal.
o Berfikr kreatif
Berpikir kreatif, yaitu berpikir untuk menentukan hubungan-hubungan baru antara berbagai hal,
menemukan pemecahan baru dari suatu soal, menemukan sistem baru, menemukan bentuk artistik
baru dan sebagainya untuk memperoleh lebih dari satu jawaban.
Dalam berpkir selalu dipergunakan simbol, yaitu sesuatu yang dapat mewakili segala hal dalam alam
pikiran. Misalnya perkataan buku adalah simbol uang mewakili benda yang terdiri dari lembaran-
lembaran kertas yang dijilid dan tertulis huruf-huruf.
Di samping kata-kata, bentuk-bentuk simbol antara laibn angka-angka dan simbol matematika, simbol
simbol yang dipergunakan dalam peraturan lalu lintas, not musik, mata uang, dan sebagainya.
Proses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada tiga langkah, yaitu :
1. Pembentukan Pengertian
Pengertian, atau lebih tepatnya disebut pengertian logis di bentuk melalui tiga tingkatan, sebagai
berikut:
a. Menganalisis ciri-ciri dari sejumalah obyek yang sejenis. Obyek tersebut kita perhatikan unsur -
unsurnya satu demi satu. Misalnya maupun membentuk pengertian manusia. Kita ambil manusia dari
berbagai bangsa lalu kita analisa ciri-ciri misalnya :
* Mahluk hidup
* Berbudi
* Berambut hitam
* Dan sebagainya
* Mahluk hidup
* Berbudi
* Berkulit Putih
* Berambut pirang atau putih
* Dan sebagainya
* Mahluk hidup
* Berbudi
* Berkulit htam
* Dan sebagainya
* Mahluk Hidup
* Berbudi
* Berkulit kuning
* Dan sebagainya
b. Membanding - bandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri - ciri mana yang sama, mana yang
tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu ada mana yang hakiki dan mana yang tidak
hakiki.
c. Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang, ciri-ciri yang tidak hakiki, menangkap ciri-ciri yang
hakiki. Pada contoh di atas ciri - ciri yang hakiki itu ialah: Makhluk hidup yang berbudi.
2.Pembentukan Pendapat
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat
yang dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau subyek dan sebutan
atau predikat.
Selanjutnya pendapat dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : a. Pendapat positif, yaitu pendapat yang
menyatakan keadaan sesuatu, Misalnya Sitotok itu pandai, Si Ani Rajin dan sebagainya.b. Pendapat
Negatif, Yaitu Pendapat yang menidakkan, yang secara tegas menerangkan tentang tidak adanya seuatu
sifat pada sesuatu hal : Misalnya Sitotok itu Bodoh Si Ani Malas dan sebagainya.c. Pendapat Modalitas
atau kebarangkalian, Yaitu Pendapat yang menerangkan kebarangkalian, kemungkinan - kemungkinan
sesuatu sifat pada sesuatu hal ; misalnya hari ini mungkin hujan, Si Ali Mungkin tidak Datang. Dan
sebagainya.
Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-
pendapat yang telah ada. Ada 3 macam keputusan, Yaitu
a. Keputusan induktif
yaitu keputusan yang diambil dari pendapat - pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum.
Misalnya :
Kuningan di panaskan akan memuai Jadi (kesimpulan). Bahwa semua logam kalau dipanaskan akan
memuai (Umum)
b. Keputusan Deduktif
Keputusan deduktif ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus , Jadi berlawanan dengan keputusan
induktif. Misalnya : Semua logam kalau dipanaskan memuai (umum), tembaga adalah logam. Jadi
(kesimpulan) : tembaga kalau dipanaskan memuai Contoh lain : Semua manusia terkena nasib mati, Si
Karto adalah manusia Jadi pada suatu hari si Karto akan mati.
c. Keputusan Analogis
Keputusan Analogis adalah Keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau menyesuaikan
dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada. Misalnya : Totok anak pandai, naik kelas (Khusus).
Jadi (kesimpulan) Si Nunung anak yang pandai itu, tentu naik kelas.
Di sini persoalan dipandang sebagai suatu keseluruhan dan dipecahkan untuk keseluruhan itu.
o Strategi Detailistis
Di sini persoalan di bagi-bagi dalam bagian-bagian dan dipecahkan bagian demi bagian.
Salah satu kemungkinan strategi pemecahan masalah adalah trial and error sederhana. Akan tetapi
strategi ini biasanya akan menghabiskan waktu lama sampai kemudian muncul pemecahan masalahnya.
Dengan cara ini banyak masalah dapat pula justru tidak terpecahkan secara sempurna.
Untuk memecahkan masalah-masalah yang sulit, perlu untuk memiliki beberapa strategi selain trial and
error. Strategi yang ada seharusnya dijadikan pijakan pada pengkategorian dan penggambaran yang
akurat dari suatu masalah. Tetapi hal ini juga harus melalui perhitungan batas ingatan jangka pendek.
Kita harus dapat menyelamatkan informasi dan pekerjaan kita tanpa harus dibatasi oleh ruang kerja yang
terlalu sumpek dengan ingatan jangka pendek. Dengan cara ini kita akan dapat menggunakan strategi
lain selain trial and error.
2. Informational Retrieval
Dalam beberapa kasus, pemecahan terhadap suatu masalah dapat menjadi sederhana seperti mengingat
kembali informasi (Informational Retrieval) dari ingatan jangka panjang. Informational Retrieval adalah
suatu pilihan penting ketika suatu pemecahan masalah harus ditemukan dengan cepat. Sebagai contoh
seorang pilot dapat mengingat dengan cepat yang dibutuhkan untuk menerbangkan maupun
mendaratkan pesawat. Ketika seorang pilot membutuhkan informasi, maka ia tidak punya cukup waktu
untuk duduk dan menghitung jawaban benar karena waktu adalah hal yang esensial. Oleh karena itu ia
gunakan ingatan jangka panjang untuk suatu jawaban segera. Cara ygn digunakan inilah merupakan
suatu informational retrieval.
3. Algoritma
Makin kompleks suatu masalah tentu membutuhkan metode yang makin kompleks pula. Dalam
beberapa kasus kita dapat menggunakan algoritma. Algoritma adalah metode pemecahan masalah yang
menjamin suatu pemecahan masalah jika tersedia kesempatan bagi seseorang untuk
mengembangkannya. Sebagai contohnya adalah algoritma untuk memecahkan anagram, yaitu suatu
kelompok huruf-huruf yang dapat diatur kembali menjadi suatu bentuk suatu kata. Katakanlah kita diberi
huruf a, l, dan t. Lalu kita coba alt, atl, lta, tla, tal, dan akhirnya kita temukan lat (terlambat) sehingga
masalahnya terpecahkan. Contoh lain adalah untuk memindahkan suhu Fahrenheit ke Celcius maka kita
dapat menggunakan rumus = 5/9 x (F-32). Formula ini sebagaimana halnya formula yang lain merupakan
suatu algoritma.
4. Heuristic
Banyak masalah yang dapat kita temukan sehari-hari yang tidak dapat begitu saja dapat dipecahkan
dengan algoritma. Pada bagian ini kita akan belajar menggunakan strategi lain yang disebut dengan
heuristic. Heuristic adalah suatu hukum yang terutama membantu kita untuk menyederhanakan
masalah. Metode ini meski tidak menjamin suatu pemecahan masalah, tetapi akan mencoba atau
berusaha untuk mencapainya. Suatu metode heuristic mungkin hanya dapat bekerja dengan baik untuk
situasi tertentu, sementara metode yang lain mungkin hanya digunakan untuk tujuan-tujuan khusus.
Akan tetapi metode heuristic secara umum dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia yang lebih
luas.
1. Penafsiran Masalah : Disebut juga dengan mendefinisikan masalah dengan cara berpikir kreatif.
2. Strategi Pemecahan Masalah : Membuat seleksi terhadap strategi pemecahan masalah yang terbaik.
2. Sempitnya pandangan sering dalam memecahkan persoalan, seseorang hanya melihat satu
kemungkinan jalan keluar. Meskipun ternyata kemungkinan yang satu ini tidak benar, orang tersebut
akan mencobanya terus, karena ia tidak melihat jalan keluar yang lain. Tentu saja ia akan mengalami
kegagalan. Kesulitan seperti ini disebabkan oleh sempitnya pandangan orang tersebut. Sehingga tidak
dapat melihat adanya beberapa kemungkinan jalan keluar.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan kami diatas, dapat kami simpulkan bahwa berfikir adalah proses tingkah laku
menggunakan pikiran untuk mencari makna an pemahaman terhadap sesuatu, membuat pertimbangan
dan keputusan atau penyelesaian masalah.
Pemecahan masalah adalah tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat
buruknya atau memanfaatkan peluang. Macam – macam berfikir tebagi menjadi dua yaitu berfikr
asosiatif dan berfikir terarah. Langkah – langkah proses berfikir yaitu pembentukan pengertian,
pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan atau pembentukan keputusan. Ada dua strategi
dalam pemecahan masalah yaitu strategi menyeluruh dan strategi detailistis. Selain itu ada beberapa
strategi pemecahan masalah yang sering digunakan yaitu Trial and error, Informational
Retrieval,Algoritma, dan Heuristic. Proses pemecahan masalah jaga terbagi menjadi 2 yaitu penafsiran
masalah dan strategi pemecahan masalah.
DAFTAR REFERENSI
http://www.psb-psma.org/content/blog/proses-berpikir
http://www.tugaskuliah.info/2009/06/makalah-psikologi-umum-berpikir-dan.html
http://www.psikologizone.com/pengertian-ilmu-psikologi/0651110
Berbagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beranda
Mengenai Saya
Foto saya
intan kurniawan