Anda di halaman 1dari 14

BuntatAris Blog

Senin, 23 Juli 2012

MAKALAH PSIKOLOGI BERFIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH

MAKALAH PSIKOLOGI

BERFIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH

OLEH:

KELOMPOK 7

v INTAN WAHYUNI

v OLIVIATIKA

v EKA TRIYATI

v SANDRA PANCA DEWI

v ESTIYANA PALUPI
KELAS 1 A

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2011/2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat
menyelasaikan makalah Psikologi ini.

Makalah ini kami buat bertujuan untuk memjelaskan materi tentang Berfikir dan Pemecahan Masalah.
Makalah in kami buat dengan semaksimal mungkin, walaupun masih bnyak sekali kekurangan-
kekurangan yang harus kami perbaiki. Oleh karena itu untuk memperbaiki makalah ini kami
mengharapkan saran dari teman-teman semua.

Kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu kami Ibu Ratna yang telah memberikan
kesempatan dan kepercayaan kepada kelompok kami untuk menyampaikan materi ini.

Pontianak, Januari 2012

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ I

DAFTAR ISI......................................................................................... II

BAB I : PENDAHULUAN................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG.................................................... 1

B. TUJUAN....................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN..................................................................... 2

A. PENGERTIAN.............................................................. 2

B. MACAM-MACAM KEGIATAN BERPIKIR................... 2

C. LANGKAH-LANGKAH PROSES BERPIKIR.............. 4

D. STRATEGI DALAM PEMECAHAN MASALAH......... 6

E. BEBERAPA STRATEGI PEMECAHAN MASALAH YANG SERING


DIGUNAKAN....................................................................................... 7

F. PROSES PEMECAHAN MASALAH............................ 8

G. PENYEBAB KESULITAN DALAM MEMECAHKAN PERSOALAN 8

BAB III : KESIMPULAN.................................................................... 10

DAFTAR REFERENSI..................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi
merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan
bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang
mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan). Pada
pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri dengan masalah kegiatan psikis, seperti berpikir, belajar,
menanggapi, mencinta, membenci dan lain-lain. Macam-macam kegiatan psikis pada umumnya dibagi
menjadi 4 kategori, yaitu: 1) pengenalan atau kognisi, 2) perasaan atau emosi, 3) kemauan atau konasi,
4) gejala campuran.

Secara umum dapat dikemukakan bahwa problem itu timbul apabila ada perbedaan atau konflik antara
keadaan satu dengan keadaan yang lain dalam rangka mencapai tujuan.

B. TUJUAN

Tujuan kami membuat makalah ini untuk mengetahui:

1. Pengertian berfikir dan pemecahan masalah

2. Macam – macam Kegiatan Berfikir


3. Langkah – langkah proses Berfikir

4. Strategi dalam Pemecahan Masalah

5. Beberapa straregi dalam Pemecahan Masalah yang sering di gunakan

6. Proses Pemecahan Masalah

7. Penyebab kesuliatan dalam memecahan persoalan

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

• Berfikir

Berfikir adalah proses tingkah laku menggunakan pikiran untuk mencari makna an pemahaman
terhadap sesuatu, membuat pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah.

• Masalah

Masalah adalah suatu kondisi yang memilioki potensi untuk menimbulkan kerugian atau
menghasilkan keuntungan yang luar biasa.

• Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat
buruknya atau memanfaatkan peluang.

B. MACAM – MACAM KEGIATAN BERFIKIR

1. Berfikir asosiatif

Berpikir asosiatif, yaitu proses berpikir di mana suatu ide merangsang timbulnya ide lain. Jalan pikiran
dalam proses berpikir asosiatif tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya, jadi ide-ide timbul secara
bebas. Jenis-jenis berpikir asosiatif:
o Asosiasi bebas

Suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasnya. Misalnya, ide tentang makan
dapat merangsang timbulnya ide tentang restoran, dapur, nasi atau anak yang belum sempat diberi
makanan atau hal lainnya

o Asosiasi terkontrol

Satu ide tertentu menimbulkan ide mengenai hal lain dalam batas-batas tertentu. Misalnya, ide tentang
membeli mobil, akan merangsang ide-ide lain tentang harganya, pajaknya, pemeliharaannya, mereknya,
atau modelnya, tetapi tidak merangsang ide tentang hal-hal lain di luar itu seperti peraturan lalu lintas,
polisi lalu lintas, mertua sering meminjam barang-barang, piutang yang belum ditagih, dan sebagainya.

o Melamun

Menghayal bebas, sebebas-bebasnya tanpa batas, juga mengenai hal-hal yang tidak realistis.

o Mimpi

Ide-ide tentang berbagai hal yang timbul secara tidak disadari pada waktu tidur. Mimpi ini kadang-
kadang terlupakan pada waktu terbangun, tetapi kadang-kadang masih dapat diingat.

o Berfikir artistik

Proses berpikir yang sangat subjektif. Jalan pikiran sangat dipengaruhi oleh pendapat dan pandangan diri
pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Ini sering dilakukan oleh para seniman dalam mencipta
karya-karya seninya.

2. Berfikir terarah

Berpikir terarah, yaitu proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumya. Dan diarahkan pada sesuatu,
biasanya diarahkan pada pemecahannya persoalan. Dua macam berpikir terarah, yaitu:

o Berfikir analitis

Berpikir Analitis yaitu Berpikir Konvergen (cenderung menyempit dan menuju jawaban yang tunggal.

o Berfikr kreatif

Berpikir kreatif, yaitu berpikir untuk menentukan hubungan-hubungan baru antara berbagai hal,
menemukan pemecahan baru dari suatu soal, menemukan sistem baru, menemukan bentuk artistik
baru dan sebagainya untuk memperoleh lebih dari satu jawaban.

Dalam berpkir selalu dipergunakan simbol, yaitu sesuatu yang dapat mewakili segala hal dalam alam
pikiran. Misalnya perkataan buku adalah simbol uang mewakili benda yang terdiri dari lembaran-
lembaran kertas yang dijilid dan tertulis huruf-huruf.
Di samping kata-kata, bentuk-bentuk simbol antara laibn angka-angka dan simbol matematika, simbol
simbol yang dipergunakan dalam peraturan lalu lintas, not musik, mata uang, dan sebagainya.

C. LANGKAH – LANGKAH PROSES BERFIKIR

Proses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada tiga langkah, yaitu :

1. Pembentukan Pengertian

Pengertian, atau lebih tepatnya disebut pengertian logis di bentuk melalui tiga tingkatan, sebagai
berikut:

a. Menganalisis ciri-ciri dari sejumalah obyek yang sejenis. Obyek tersebut kita perhatikan unsur -
unsurnya satu demi satu. Misalnya maupun membentuk pengertian manusia. Kita ambil manusia dari
berbagai bangsa lalu kita analisa ciri-ciri misalnya :

Manusia Indonesia, ciri - cirinya :

* Mahluk hidup

* Berbudi

* Berkulit sawo mateng

* Berambut hitam

* Dan sebagainya

Manusia Eropa, ciri - cirinya :

* Mahluk hidup

* Berbudi

* Berkulit Putih
* Berambut pirang atau putih

* Bermata biru terbuka

* Dan sebagainya

Manusia Negro, ciri - cirinya:

* Mahluk hidup

* Berbudi

* Berkulit htam

* Berambut hitam kriting

* Bermata hitam melotot

* Dan sebagainya

Manusia Cina, ciri - cirinya:

* Mahluk Hidup

* Berbudi

* Berkulit kuning

* Berambut hitam lurus

* Bermata hitam sipit

* Dan sebagainya

Dan manusia yang lain - lainnya lagi.

b. Membanding - bandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri - ciri mana yang sama, mana yang
tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu ada mana yang hakiki dan mana yang tidak
hakiki.

c. Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang, ciri-ciri yang tidak hakiki, menangkap ciri-ciri yang
hakiki. Pada contoh di atas ciri - ciri yang hakiki itu ialah: Makhluk hidup yang berbudi.

2.Pembentukan Pendapat
Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Pendapat
yang dinyatakan dalam bahasa disebut kalimat, yang terdiri dari pokok kalimat atau subyek dan sebutan
atau predikat.

Selanjutnya pendapat dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : a. Pendapat positif, yaitu pendapat yang
menyatakan keadaan sesuatu, Misalnya Sitotok itu pandai, Si Ani Rajin dan sebagainya.b. Pendapat
Negatif, Yaitu Pendapat yang menidakkan, yang secara tegas menerangkan tentang tidak adanya seuatu
sifat pada sesuatu hal : Misalnya Sitotok itu Bodoh Si Ani Malas dan sebagainya.c. Pendapat Modalitas
atau kebarangkalian, Yaitu Pendapat yang menerangkan kebarangkalian, kemungkinan - kemungkinan
sesuatu sifat pada sesuatu hal ; misalnya hari ini mungkin hujan, Si Ali Mungkin tidak Datang. Dan
sebagainya.

3. Penarikan Kesimpulan atau Pembentukan Keputusan

Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-
pendapat yang telah ada. Ada 3 macam keputusan, Yaitu

a. Keputusan induktif

yaitu keputusan yang diambil dari pendapat - pendapat khusus menuju ke satu pendapat umum.
Misalnya :

Tembaga di panaskan akan memuai

Perak di panaskan akan memuai

Besi di panaskan akan memuai

Kuningan di panaskan akan memuai Jadi (kesimpulan). Bahwa semua logam kalau dipanaskan akan
memuai (Umum)

b. Keputusan Deduktif

Keputusan deduktif ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus , Jadi berlawanan dengan keputusan
induktif. Misalnya : Semua logam kalau dipanaskan memuai (umum), tembaga adalah logam. Jadi
(kesimpulan) : tembaga kalau dipanaskan memuai Contoh lain : Semua manusia terkena nasib mati, Si
Karto adalah manusia Jadi pada suatu hari si Karto akan mati.

c. Keputusan Analogis

Keputusan Analogis adalah Keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau menyesuaikan
dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada. Misalnya : Totok anak pandai, naik kelas (Khusus).
Jadi (kesimpulan) Si Nunung anak yang pandai itu, tentu naik kelas.

D. STRATEGI DALAM PEMECAHAN MASALAH


o Strategi Menyeluruh

Di sini persoalan dipandang sebagai suatu keseluruhan dan dipecahkan untuk keseluruhan itu.

o Strategi Detailistis

Di sini persoalan di bagi-bagi dalam bagian-bagian dan dipecahkan bagian demi bagian.

E. BEBERAPA STRATEGI PEMECAHAN MASALAH YANG SERING DIGUNAKAN

1. Trial and Error

Salah satu kemungkinan strategi pemecahan masalah adalah trial and error sederhana. Akan tetapi
strategi ini biasanya akan menghabiskan waktu lama sampai kemudian muncul pemecahan masalahnya.
Dengan cara ini banyak masalah dapat pula justru tidak terpecahkan secara sempurna.

Untuk memecahkan masalah-masalah yang sulit, perlu untuk memiliki beberapa strategi selain trial and
error. Strategi yang ada seharusnya dijadikan pijakan pada pengkategorian dan penggambaran yang
akurat dari suatu masalah. Tetapi hal ini juga harus melalui perhitungan batas ingatan jangka pendek.
Kita harus dapat menyelamatkan informasi dan pekerjaan kita tanpa harus dibatasi oleh ruang kerja yang
terlalu sumpek dengan ingatan jangka pendek. Dengan cara ini kita akan dapat menggunakan strategi
lain selain trial and error.

2. Informational Retrieval

Dalam beberapa kasus, pemecahan terhadap suatu masalah dapat menjadi sederhana seperti mengingat
kembali informasi (Informational Retrieval) dari ingatan jangka panjang. Informational Retrieval adalah
suatu pilihan penting ketika suatu pemecahan masalah harus ditemukan dengan cepat. Sebagai contoh
seorang pilot dapat mengingat dengan cepat yang dibutuhkan untuk menerbangkan maupun
mendaratkan pesawat. Ketika seorang pilot membutuhkan informasi, maka ia tidak punya cukup waktu
untuk duduk dan menghitung jawaban benar karena waktu adalah hal yang esensial. Oleh karena itu ia
gunakan ingatan jangka panjang untuk suatu jawaban segera. Cara ygn digunakan inilah merupakan
suatu informational retrieval.

3. Algoritma

Makin kompleks suatu masalah tentu membutuhkan metode yang makin kompleks pula. Dalam
beberapa kasus kita dapat menggunakan algoritma. Algoritma adalah metode pemecahan masalah yang
menjamin suatu pemecahan masalah jika tersedia kesempatan bagi seseorang untuk
mengembangkannya. Sebagai contohnya adalah algoritma untuk memecahkan anagram, yaitu suatu
kelompok huruf-huruf yang dapat diatur kembali menjadi suatu bentuk suatu kata. Katakanlah kita diberi
huruf a, l, dan t. Lalu kita coba alt, atl, lta, tla, tal, dan akhirnya kita temukan lat (terlambat) sehingga
masalahnya terpecahkan. Contoh lain adalah untuk memindahkan suhu Fahrenheit ke Celcius maka kita
dapat menggunakan rumus = 5/9 x (F-32). Formula ini sebagaimana halnya formula yang lain merupakan
suatu algoritma.

4. Heuristic

Banyak masalah yang dapat kita temukan sehari-hari yang tidak dapat begitu saja dapat dipecahkan
dengan algoritma. Pada bagian ini kita akan belajar menggunakan strategi lain yang disebut dengan
heuristic. Heuristic adalah suatu hukum yang terutama membantu kita untuk menyederhanakan
masalah. Metode ini meski tidak menjamin suatu pemecahan masalah, tetapi akan mencoba atau
berusaha untuk mencapainya. Suatu metode heuristic mungkin hanya dapat bekerja dengan baik untuk
situasi tertentu, sementara metode yang lain mungkin hanya digunakan untuk tujuan-tujuan khusus.
Akan tetapi metode heuristic secara umum dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia yang lebih
luas.

F. PROSES PEMECAHAN MASALAH

1. Penafsiran Masalah : Disebut juga dengan mendefinisikan masalah dengan cara berpikir kreatif.

2. Strategi Pemecahan Masalah : Membuat seleksi terhadap strategi pemecahan masalah yang terbaik.

G. PENYEBAB KESULITAN DALAM MEMECAHKAN PERSOALAN

1. Pemecahan persoalan yang berhasil biasanya cenderung dipertahankan pada persoalan-persoalan


yang berikutnya. Padahal belum tentu persoalan berikut itu dapat dipecahkan dengan cara yang sama.
Dalam hal ini akan timbul kesulitan-kesulitan terutama kalau orang yang bersangkutan tidak mau
mengubah dirinya.

2. Sempitnya pandangan sering dalam memecahkan persoalan, seseorang hanya melihat satu
kemungkinan jalan keluar. Meskipun ternyata kemungkinan yang satu ini tidak benar, orang tersebut
akan mencobanya terus, karena ia tidak melihat jalan keluar yang lain. Tentu saja ia akan mengalami
kegagalan. Kesulitan seperti ini disebabkan oleh sempitnya pandangan orang tersebut. Sehingga tidak
dapat melihat adanya beberapa kemungkinan jalan keluar.

BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan kami diatas, dapat kami simpulkan bahwa berfikir adalah proses tingkah laku
menggunakan pikiran untuk mencari makna an pemahaman terhadap sesuatu, membuat pertimbangan
dan keputusan atau penyelesaian masalah.
Pemecahan masalah adalah tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat
buruknya atau memanfaatkan peluang. Macam – macam berfikir tebagi menjadi dua yaitu berfikr
asosiatif dan berfikir terarah. Langkah – langkah proses berfikir yaitu pembentukan pengertian,
pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan atau pembentukan keputusan. Ada dua strategi
dalam pemecahan masalah yaitu strategi menyeluruh dan strategi detailistis. Selain itu ada beberapa
strategi pemecahan masalah yang sering digunakan yaitu Trial and error, Informational
Retrieval,Algoritma, dan Heuristic. Proses pemecahan masalah jaga terbagi menjadi 2 yaitu penafsiran
masalah dan strategi pemecahan masalah.

DAFTAR REFERENSI

http://www.psb-psma.org/content/blog/proses-berpikir

http://www.tugaskuliah.info/2009/06/makalah-psikologi-umum-berpikir-dan.html

http://www.psikologizone.com/pengertian-ilmu-psikologi/0651110

intan kurniawan di 07.43

Berbagi
Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Foto saya

intan kurniawan

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai