Membuat tablet dengan kecepatan disolusi zat aktif yang maksimum dalam media yang
dipersyaratkan maka dapat dicapai dengan menggunakan:
1 Pilih bentuk zat aktif yang memiliki kelarutan paling tinggi (misal bentuk
garamnya)
2 Dilakukan pengecilan ukuran partikel zat aktif lebih dahulu sampai tingkat yang
optimum
3 Pilih bentuk zat aktif yang anhidrat
4 Pilih bahan pengisi golongan amilum yang sudah ada di pasaran (spesifikasi jelas)
digunakan dengan konsentrasi 5-20%
5 Pilih disintegran Ac-Di-Sol digunakan dengan konsentrasi yang sesuai
6 Pilih lubrikan Mg-sterat <1% bila zat aktif cukup hidrofil, atau pakai Na-lauril
sulfat bila zat aktif sangat hidrofob dan kelarutan kecil
7 Pilih pengikat polivinilpirolidon 3-15%
8 Kalau perlu ditambahkan Na-Lauril Sulfat untuk meningkatkan pembasahan
9 Dibuat dengan metoda granulasi basah
10 Kekuatan kompresi sedang
Sesuai antara kandungan bahan obat yang ada didalam sediaan dengan
pernyataan tertulis pada etiket dan tidak terjadi pengurangan kualitas selama
penyimpanan akibat kerusakan obat secara kimiawi dan sebagainya.
Penggunaan wadah yang cocok, sehingga tidak hanya memungkinkan sediaan
tetap steril , tetapi juga mencegah terjadinya ineraksi antara bahn obat dengan
material dinding wadah
Tersatukan tanpa terjadi reaksi.
Bebas kuman.
Bebas Pirogen.
Isotonis uatu keadaan pada saat tekanan osmosis larutan obat sama dengan
tekanan osmosis cairan tubuh kita
Isohidris kondisi suatu larutan zat yang pHnya sesuai dengan pH fisiologis
tubuh sekitar 7,4
Bebas partikel melayang
Uji Stabilitas Dipercepat : Untuk produk baru biasanya pengujian dilakukan pada suhu
ekstrim yang dikendalikan (40°C ± 2ºC) dengan kelembaban nisbi ruangan 75 % + 5%,
kecuali untuk obat yang peka terhadap suhu dilakukan pada suhu ruangan (25ºC ± 2ºC)
dengan kelembaban nisbi ruangan 60 % + 5 %. Rentang waktu pengujian untuk uji
stabilitas dipercepat dilakukan pada bulan 0, 1, 2, 3, dan 6. Biasanya pengujian pada
bulan ke-6 hanya untuk senyawa obat baru. Pengujian stabilitas dipercepat menggunakan
alat ”Climatic Chamber” untuk menjaga agar suhu ekstrim dan kelembaban nisbi
terkendali.
Uji Stabilitas Jangka Panjang: Untuk produk baru biasanya pengujian dilakukan pada
suhu kamar yang dikendalikan (30°C ± 2ºC) dengan kelembaban nisbi ruanga 75%+5%,
kecuali untuk obat yang peka terhadap suhu dilakukan pada suhu rendah (5ºC ± 2ºC)
dengan rentang waktu pengujian pada bulan 0, 3, 9, 12, 18, 24, 36, 48, dan 60. Biasanya
pengujian dilakukan sampai bulan ke-36, tetapi apabila masih memenuhi syarat pengujian
harus diteruskan sampai bulan ke-60.
Esai
1) Furosemid tidak larut dalam air. Tapi larut dalam NaOH. Akan dibuat sediaan injeksi.
Bentuk sediaan apa yang cocok. jelaskan dan mengapa. Indikasi injeksi furosemid.
Sebutkan komponen formula yang dipilih.
Alasan : zat aktif mudah larut dengan NaOH sehingga dapat dipakai sbg sediaan
volume kecil karena akan dibuat larutan sejati.
Indikasi : udem karena penyakit jantung, hati, dan ginjal. Terapi tambahan pada
udem pulmonari akut dan udem otak yang diharapkan mendapat onset diuresis yang
kuat dan cepat, terapi hipertensi dapat digunakan secara tunggal maupun kombinasi
dengan diuretik lain seperti spironolakton
Produk obat yang merupakan produk “copy” hanya dibutuhkan standar mutu
yang antara lain berupa bioekivalensi dengan produk obat inovator sebagai produk
pembanding (reference product) yang merupakan baku mutu.
Obat yang harus diuji BE adalah obat oral dengan pelepasan segera, yaitu:
Non-linier farmakokinetik
Obat oral yang diberikan untuk kondisi segera
Obat oral dengan indeks terapi sempit
Obat oral dengan sifat fisikokimia tidak menguntungkan (BCS III&IV)
Gel hidrofobik ( oleogel ) adalah sediaan dengan basis yang biasanya mengadung
parafin cair dengan polietilen atau minyak lemak membentuk gel dan silika koloidal
atau aluminium atau sabung seng.
Gel hidrofilik ( hidrogel ) adalah sediaan dengan basis yang biasanya mengandung
air, gliserol atau propilen glikol membentuk gel dengan gelling agent ( pembentuk
gel ) yang sesuai seperti tragakan, pati, derivat selulosa, polimer karboksivinil, dan
magnesium-aluminium silikat.
Xerogel.Gel yang telah padat dengan konsentrasi pelarut yang rendah diketahui
sebagai xerogel. Xerogel sering dihasilkan oleh evaporasi pelarut, sehingga sisa –
sisa kerangka gel yang tertinggal. Kondisi ini dapat dikembalikan pada keadaan
semula dengan penambahan agen yang mengimbibisi, dan mengembangkan matriks
gel. Contoh : gelatin kering, tragakan ribbons dan acacia tears, dan sellulosa kering
dan polystyrene.
Surfaktan adalah senyawa kimia yang jika terdapat pada konsentrasi rendah dalam
sistem mempunyai sifat teradsorpsi pada permukaan antar muka pada sistem tersebut
yang molekul-molekulnya mempunyai dua ujung yang berbeda interaksinya dengan
air, yaitu ujung kepala yang suka terhadap air dan ujung ekor yang tidak suka dengan
air.
Emulgator adalah bahan aktif permukaan yang dapat menurunkan tegangan antar
muka antara minyak dan air dan membentuk film yang liat mengelilingi tetesan
terdispersi sehingga mencegah koalesensi dan terpisahnya fase terdispersi
5) Bahan tambahan apa saja yang ditambahkan untuk meningkatkan stabilitas sediaan
emulsi
- Misalnya corrigen saporis, odoris, colouris
- Pengawet yang sering di gunakan dalam sediaan emulsi adalah
metal,etil,propil, dan butyl-paraben, asam benzoate dan senyawa ammonium
kuarterner
- Antioksidan yang sering di gunakan antara lain asam askorbat (vitamin c),
tokoferol, asam sitrat, propil galat, dan asam galat.
a. Krim AM
- Formula dasar krim, antara lain :
- Fase minyak, yaitu bahan obat dalam minyak, bersifat asam
Contoh : asam asetat, paraffin liq, octaceum,cera, vaselin, dan lain-lain.
- Fase air, yaitu bahan obat yang larut dalam air, bersifat basa.
Contoh : Natr, Tetraborat (borax, Na. Biborat), TEA, NAOH, KOH, gliserin, dll
- Bahan – bahan penyusun krim, antara lain :
- Zat berkhasiat
- Minyak
- Air
- Pengemulsi Sebagai bahan pengemulsi dapat digunakan emulgide, lemak
bulu domba, setaseum, setil alcohol, stearil alcohol, trietanolalamin stearat,
polisorbat, PEG.
- Bahan tambahan
- Pengawet, antioksdan, dapar, pelembap
Contoh :
vanishing cream pada dasarnya berupa emulsi minyak dalam air (M/A),
mengandung air dalam persentase yang besar dan asam stearat. Bahan tambahan :
- asam stearat yang berfungsi sebagai pengemulsi,
- gliserin sebagai emolient, borax dan
- nipagin yang berfungsi sebagai pengawet atau antimikroba,
- TEA sebagai pengemulsi,
b. Salep
c. Gel
Komponen Gel
- Gelling Agent
gum alam (na Alginat, Tragakan,karagenan, pektin),
turunan selulosa (MC, HEMC, HPMC, EHEC, HEC, dan HPC)
karbomer (Karbopol)
- Gelling Oil polietilen
- Koloid padat terdispersi Mikrokristalin selulosa dapat berfungsi sebagai
gellant
- Surfaktan
- Gellants lain Banyak wax yang digunakan sebagai gellants untuk media
nonpolar seperti beeswax, carnauba wax, setil ester wax.
- Polivinil alkohol Untuk membuat gel yang dapat mengering secara cepat.
- Clays (gel anorganik) Bentonit, veegum, laponite
Bahan Tambahan
- Pengawet Tragakan : metil hidroksi benzoat 0,2 % w/v
- Penambahan Bahan higroskopis Bertujuan untuk mencegah kehilangan
air. Contohnya gliserol, propilenglikol dan sorbitol dengan konsentrasi 10-20
%
- Chelating agent Bertujuan untuk mencegah basis dan zat yang
sensitive terhadap logam berat. Contohnya EDTA
d. Emulsi MA
- emulgator : unk mencegah koalesensi dan menstabilkan emulsi
- fase internal/dispers : zat cair yg terbagi mjd butirab kecil dalm zat cair
- fase ekstern/ pendispers/kontinu : sbg bhn dasar emulsi
-tambahan : coringen -> odoris, saporis, coloris
-pengawet
-antioksidan
4.cara mengatasi jika zat aktif sukar larut untuk dibuat formula
5.seputar komponen emulsi
6.komponen pelengkap emulsi tween (Polioksi etilen, sorbitan monolaurat) & span
(Sorbitan monobiurat, Sorbitan monopulmitat, Sorbitan monooleat)
7.molekul hidrofob tween 400 atau 4000? semakin besar angka, semakin besar BM
8.kegunaan vial
Vial dapat berupa takaran tunggal atau ganda. Digunakan untuk mewadahi serbuk bahan
obat, larutan atau suspensi dengan volume sebanyak 5 mL atau lebih besar.
Keuntungan :Bekerja cepat, misalnya injeksi adrenalin pada syok anafilaktik; Dapat
digunakan untuk obat yang rusak jika terkena cairan lambung, merangsang jika masuk ke
cairan lambung atau tidak diabsorpsi baik oleh cairan lambung; Kemurnian dan takaran
zat khasiat lebih terjamin dan saat digunakan sebagai depo terapi.
Kerugian : Karena bekerja cepat, jika teadi kekeliruan sukar dilakukan pencegahan;
Cara pemberian lebih sukar, harus memakai tenaga khusus.; Kemungkinan terjadinya
infeksi pada bekas suntikan; dan Secara ekonomis lebih mahal dibandingkan dengan
sediaan yang digunakan per oral
9.kegunaan ampul
Ampul adalah wadah takaran tunggal, oleh karena total jumlah cairannya ditentukan
pemakainannya untuk satu kali injeksi
11.contoh pengawet sediaan : Nipagin (metil paraben), propil paraben (nipasol), benzil
alkohol, benzalkonium klorida, timerosol, hidrokarbon
14.cara untuk mendapatkan sediaan bebas pirogen = disterilisasi fgn cara dekstruksi,
inaktivasi (panas kering, panas basah, radiasi, gas dan kimiawi) dan eradikasi scr fisik
(filtrasi)
2. Untuk merekomendasikan kelas pelepasan cepat dari bentuk sediaan padat oral yang
secara bioekivalensi dapat dinilai berdasarkan uji disolusi in vitro.
3. Untuk merekomendasikan suatu metode untuk klasifikasi yang sesuai dengan disolusi
bentuk sediaan dengan karakteristik kelarutan dan permeabilitas produk obat.
mutasi. Digunakan untuk sterilisasi bahan atau produk yang peka terhadap
α dan β).
Metode Kimia
5%.
b. Sterilisasi gas
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap,
8. Formulasi krim (dikasih formula, sebutkan fungsi tiap bahan). Contoh sediaan krim
(jawabanku waktu itu semacem cold cream, vanishing cream)
9. Penentuan mutu dalam pembuatan sediaan dengan metode granulasi basah
10. Sink condition dalam uji disolusi terjadi jika konsentrasi bahan obat dalam
volume distribusi, meskipun proses pelarutan terus berlangsung, tetap dipertahankan pada
tingkat yang rendah, analog dengan proses pada resorpsi,
11.Diketahui kekuatan obat (soal waktu itu kekuatan obat sebesar 10 meq/L). diambil 5
mL diencerkan hingga 100 mL. tentukan kadar bahan aktif
d. Pasta
- Basis hidrokarbon. Menghambat kehilangan air pada kulit dengan
membentuk lapisan tahan air dan meningkatkan absorbsi obat melalui kulit.
Contohnya adalah Vaselin, White Petrolatum/Paraffin, White Ointment.
- Basis absorpsi
- Larut Air. Misalnya PEG (Polyethylene Glycol) yang mampu melarutkan zat
aktif yang tak larut dalam air dan meningkatkan penyebaran obat.
2. Sebutkan 4 ruangan steril, sebutkan 2 contoh kegiatan yang dilakukan dan syarat
partikulat yang diperbolehkan tiap-tiap ruangan!
Kelas A digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang beresiko tinggi seperti pengisian
produksi steril.
Kelas B digunakan untuk pembuatan dan pengisian secara aseptis. Kelas ini adalah
lingkungan latar belakang untuk zona A
Kelas C merupakan koridor ruangan steril
Kelas D digunakan untuk pembuatan produk non steril seperti pembuatan tablet dan
pengemasan primer.
Kelas E jarang digunakan akan tetapi pada beberapa sumber mengatakan bahwa kelas
E disebut juga sebagai gudang.
Tabel pembagian kelas ruangan berdasarkan jumlah partikel
Jumlah partikel/m3
At rest In Operational
Hygine 5,0
Zoning Kelas 0,5 (µm) (µm) 0,5 (µm) 5,0 (µm)
A 100 ≤ 3.520 ≤ 20 ≤ 3.520 ≤ 20
≤
B 100 ≤ 3.520 ≤ 29 352.000 ≤ 2.900
≤ ≤
C 10.000 ≤ 352.000≤ 2.900 3.520.000 29.000
≤ ≤
D 100.000 3.520.000 29.000 NS NS
E UC NS NS NS NS
Limit for Microbial contamination (In
operation)
Settle
plates
diam.
90mm Glove print,
Hygine Air sample (cfu/4 5 fingers
Zoning Class (cfu/m )
3
hours) (cfu/glove)
A 100 <1 <1 <1
B 100 10 5 5
C 10.000 100 50 NS
D 100.000 200 100 NS
E UC NS NS NS
Keterangan : UC = Unclassif
NS = No Specification
3. a.Tujuan penentuan endotoksin adalah toksin yang dihasilkan oleh bakteri gram
negative. Endotoksin menyebabkan reaksi merugikan pada sediaan injeksi terutama untuk
tujuan parenteral. Maka perlu dilakukan pembatasan ukuran untuk menghindari
kecelakaan lebih lanjut.
Pemanis, fungsinya untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Misalnya sorbitol dan sukrosa.
Pewarna dan pewangi, dimana zat tambahan ini harus serasi. Misalnya vanili, buah-buahan
berry, citrus, walnut, dan lain-lain.
Pengawet, metil atau propil paraben, asam benzoat, chlorbutanol, dan senyawa ammonium.
Antioksidan, jarang digunakan pada sediaan suspensi kecualiuntuk zat aktif yang mudah
terurai karena teroksidasi.misalnyahidrokuinon, asam galat, kasein, sisteina hidroklorida, dan
jugatimol.
Pendapar, fungsinya untuk mengatur pH, memperbesar potensial pengawet, meningkatkan
kelarutan. Misalnya dapar sitrat, dapar fosfat, dapar asetat, dan juga dapar karbonat.
Acidifier, fungsinya untuk mengatur pH, meningkatkan kestabilan suspensi, memperbesar
potensial pengawet, dan meningkatkan kelarutan. Misalnya asam sitrat.
Flocculating agent, merupakan bahan yang dapat menyebabkan suatu partikel berhubungan
secara bersama membentuk suatu agregat atau floc. Misalnya polisorbat 80 (untuk surfaktan),
tragakan (polimer hidrofilik), bentonit (untuk clay), dan juga NaCl (untuk elektrolit).
b. Stratum korneum
1. Stratum corneum (lapisan tanduk). Stratum corneum merupakan
lapisan kulit yang paling luar. Stratum korneum paling tebal pada telapak kaki
dan paling tipis pada pelupuk mata, pipi dan dahi.
2. Stratum lucidum (daerah rintangan). Stratum lucidum menunjukkan
berbagai daerah sawar hanya terlihat pada telapak kaki dan telapak tangan.
3. Stratum granulosum (lapisan seperti butir). Stratum granulosum
berpartisipasi aktif dalam proses keratinisasi, hanya mekanismenya belum
diketahui jelas.
4. Stratum spinosum (lapisan sel duri). Stratum spinosum (stratum malpighi)
terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-
beda karena adanya proses mitosis.
5. Stratum germinativum (lapisan sel basal). Lapisan ini merupakan lapisan
epidermis yang paling bawah. Disini ditemukan sel-sel yang membelah diri dan
membentuk sel kulit baru yang selanjutnya bergeser ke lapisan lebih atas sehingga
suatu saat menjadi lapisan cornium.
c. HLB
HLB adalah singkatan dari Hydrophylic-Lipophylic Balance) adalah nilai untuk
mengukur efisiensi surfaktan. semakin tinggi nilai HLB surfaktannya maka
semakin tinggi nilai kepolarannya, untuk emulsi yang akan diemulsikan
surfaktan terdapat nilai HLB yang disebut HLB butuh minyak, diperlukan nilai
HLB yang cocok agar emulsi menjadi stabil
d. Natrium benzoate
e. Zat peningkat viskositas
8. Bagaimana upaya untuk mengatasi sediaan yang mengandung zat aktif yang mudah
terabsorbsi? Dibuat tablet
9. Sebutkan 4 data yang diperlukan pada preformulasi tablet dan kegunaan saat formulasi
10. Perhitungan :
0,9% NaCl dalam 1 liter infus, BM NaCl=58,5. Berapa miliekivalen NaCl yang
terkandung dalam infus? 1 gr dekstrosa setara dengan 0,18 gr NaCl,