Anda di halaman 1dari 9

KESENJANGAN KARAKTERISTIK ANTAR GENERASI

DALAM PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUTRI 4.0

M Budi Mulyadi, SH, M.H.1


Aan Hasanah2
1
Fakultas Hukum Universitas Suryakancana
2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Suryakancana
mbudimulyadi@gmail.com
hasanah_aan@unsur.ac.id

Abstak
Dalam seratus tahun terakhir ada beberapa generasi dengan karakter-karakter yang berbeda beda.
Dalam bidang pendidikan, generasi yang jauh lebih tua sebagai contoh generasi Baby Boomber
atau Generasi X mereka mengajarkan prinsif dan pemahaman yang berbeda kepada generasi
yang lebih muda seperti Generasi Z dan Generasi Alpha. Sebagai contoh Generasi Baby
Boomber dimana pemahaman akan teknologi relatif lebih rendah dibandingkan dengan generasi
Z, pada Generasi Z dimana sejak kecil telah dikenalkan dengan teknologi bahkan dapat
dikatakan sangat ketergantungan dengan teknologi atau gadget, sehingga setiap aktifitasnya
selalu saja dikaitkan dengan teknologi dari mulai mengungkapkan eksistensinya di media sosial,
mencari informasi tentang perjalanan, sistem belajar, dan lain sebagainya. Dari pola hidup yang
berbeda ini jelas memunculkan karakter-karakter yang berbeda-beda antar generasi, namun
interaksi antar generasi pasti terjadi dan tidak dapat dihindarkan. Apalagi bila dihubungkan
dengan era Revolusi Industri 4.0 sedangkan para pelaku pendidikan hidup dalam generasi yang
berbeda dengan generasi yang berlaku sekarang. Masing-masing generasi memiliki keunggulan
dan memiliki kelemahan sendiri-sendiri, karakter yang terbentuk dari akulturasi teknologi dalam
kehidupan keseharian. Kesenjangan karakter antargenerasi dalam memberikan pendidikan
kepada generasi yang berbeda yang hidup di Era Revolusi Industri 4.0 menjadi sebuah potensi
masalah yang harus diselesaikan. Metode dan pendekatan yang dilakukan dalam pendidikan
harus menghasilkan sumber daya yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan jaman terutama
yang sesuai dengan tuntutan Era Revolusi Industri 4.0.

Kata Kunci : Generasi Baby bomber, X, Y, Z Alpha, Karakter, Era Industri 4.0.
A. Pendahuluan

Seiring berjalannya waktu maka peradaban semakin berkembang, dimana teknologi maju
kian pesat. Zaman dahulu mesin hanya digunakan untuk membantu manusia, namun pada zaman
sekarang justru manusia menjadi tergantung kepada mesin. Bahkan kemajuan teknologi pada era
digital, sudah berubah dibandingkan dahulu, manusia terhubung antara satu dengan lainnya.
Setiap kejadian dan setiap aktivitas manusia selalu terkoneksi dengan dunia digital.
Ada perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu, peranan teknologi pun merubah
karakter manusia. Dari sarana tranfortasi, komunikasi, administrasi, pelayanan, kesehatan,
ekonomi, dan bidang-bidang lainnya telah dilakukan dengan teknologi, bahkan dapat dikatakan
generasi sekarang begitu tergantung kepada teknologi.
Dari hal ini tentu merubah karakter dari suatu generasi seperti yang dikatakan oleh Karl
Mannheim tentang generasi, menurutnya generasi adalah kelompok yang terdiri dari individu
yang memiliki kesamaan dalam rentang usia, dan mengalami peristiwa sejarah penting dalam
suatu periode waktu yang sama.1 Pada penelitian K. Mannheim pada tahun 1952 bahwa adanya
gap antara nilai nilai yang diajarkan oleh gerenasi yang lebih tua dengan realitas yang dihadapi
oleh generasi muda tersebut, hal ini berdampak pada terbentuknya kesadaran individu.
Menurut Manheim (1952) generasi adalah suatu konstruksi sosial dimana didalamnya terdapat
sekelompok orang yang memiliki kesamaan umur dan pengalaman historis yang sama. Lebih
lanjut Manheim (1952) menjelaskan bahwa individu yang menjadi bagian dari satu generasi,
adalah mereka yang memiliki kesamaan tahun lahir dalam rentang waktu 20 tahun dan berada
dalam dimensi sosial dan dimensi sejarah yang sama. Definisi tersebut secara spesifik juga
dikembangkan oleh Ryder (1965) yang mengatakan bahwa generasi adalah agregat dari
sekelompok individu yang mengalami peristiwa – peristiwa yang sama dalam kurun waktu yang
sama pula.2
Dalam membentuk karakter dibutuhkan pendidikan untuk menunjang kebutuhan akan
pengetahuan dan kerterampilan untuk menunjang kehidupan pribadi mau pun sosial masyarakat.

1
Karl Mannheim (1923),“The Problem of Generations”, “the most systematic and fully developed” and“the
seminal theoretical treatment of generations as a sociological phenomenon; Hari Wibawanto (2016), Generasi Z
dan Pembelajaran di Pendidikan Tinggi, Makalah dalam Simposium Nasional Pendidikan Tinggi di ITB
http://event.elearning.itb.ac.id/assets/download/materi3.pdf.
2
Yanuar Surya Putra (2016) ,Theoritical Review : Teori Perbedaan Generasi, Among Makarti Vol.9 No.18, Desember
2016, hlm. 124.
Terutama kebuituhan pendidikan diberikan kepada generasi muda mulai dan pendidikan group
bermain, kemudian sekolah dasar, sekolah menengah bahkan sampai pendidikan tinggi.
Proses dan pola pengajaran berupa interaksi antara pengajar dan siswa terjadi berupa transfer
pengetahuan, pemahaman dan pengalaman hidup dari pengajar kepada siswa. Dalam proses
pendidikan tersebut tentu akan berinteraksi dengan pengajar yang berbeda generasi, bahkan ada
yang jauh perbedaan gap generasinya.
Oleh karena itu menjadi sebuah kajian yang menarik jika antara gap gerenrasi antara generasi
pengajar dan generasipara siswanya untuk dibahas, oleh karena itu penulis mengabil judul
tentang Kesenjangan Karakteristik Antar Generasi Dalam Pendidikan Di Era Revolusi
Indutri 4.0.
Untuk lebih terarahnya tulisan ini akan dibatasi dalam identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pembabakan dan ciri khas karakteristik tiap generasi
2. Bagaimana Pola Pendidikan bagi generasi Alpha
3. Bagaimana kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan di era industry 4.0?

B. Metode
Di bagian ini, anda akan menjelaskan metodologi makalah penelitian anda.

C. Temuan

1. Karakter-karakter Generasi

Ada perbedaan karakter yang terbentuk dari perbendaan rentang waktu tersebut, menurut Mannheim
(1952) mengungkapkan bahwa ada perbedaan dalam cara sosialisasi dan komukasi secara sempurna
antara generasi, gerenasi yang lebih mudah lebih sulit untuk melakukan tersebut, hal tersebut terjadi
karena adanya gap antara nilai – nilai ideal yang diajarkan oleh generasi yang lebih tua dengan
realitas yang dihadapi oleh generasi muda tersebut, selain itu adanya bahwa lokasi sosial memiliki
efek yang besar terhadap terbentuknya kesadaran individu.
Mannheim memberikan definisi tentang generasi yaitu suatu konstruksi sosial dimana didalamnya
terdapat sekelompok orang yang memiliki kesamaan umur dan pengalaman historis yang sama.
Selanjutnya Mannheim menjelaskan bahwa individu yang menjadi bagian dari satu generasi, adalah
mereka yang memiliki kesamaan tahun lahir dalam rentang waktu 20 tahun dan berada dalam
dimensi sosial dan dimensi sejarah yang sama. Penelitian selanjutnya oleh Ryder (1965) yang
mengatakan bahwa generasi adalah agregat dari sekelompok individu yang mengalami peristiwa –
peristiwa yang sama dalam kurun waktu yang sama pula.3
Kemudian muncul banyak ahli yang mengelompokan generasi berdasarkan tahun kelahirannya,
dimana dibagi dalam rentang waktu sebagai berikut :

3
Ibid.
a. Pre Baby Boom atau Generasi Veterans ( lahir 1945 dan sebelumnya)
b. The Baby Boomers (lahir 1946 – 1964)
c. Generation X (lahir 1965 – 1976)
d. Generation Y atau Generasi Milenial (lahir 1977 – 1997)
e. Generation Z atau iGeneration, atau sering disebut Generasi Net (lahir 1998 – 2010)
f. Generation Alpha (lahir 2010 – 2024).4

Masing-masing generasi memiliki karakter yang berbeda karena dipengahi jaman dan teknologi
yang berbeda yaitu :
a. Pre Baby Boom atau Generasi Veterans
Pada generasi ini dimana kehidupan sangat kelas dan sangat kolot, dimana nilai budaya
melekat kuat, mereka pekerja keras dan sangat matang dalam mengambil keputusan namun
kadang berdasarkan pemikiran yang penuh pertimbangan dan kadang dipengaruhi hal yang
mistis.

b. The Baby Boomers


Karakteristik Khusus biasanya mereka : Anti peperangan, Anti pemerintah, Menganggap
bahwa tak ada yang tak mungkin, Menjunjung kesetaraan hak dan kesempatan, Sangat setia
kepada keluarga (terutama anak-anak), Dapat mempengaruhi orang lain, Optimis dan
ambisius, Fokus pada pengembangan diri, Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, Berorientasi
pada kelompok. Lingkungan Kerja yang disukai yaitu : Hierarki perusahaan cenderung datar,
Demokratis, Memberikan kesempatan yang sama pada para pekerjanya, Suasana hangat dan
ramah di kantor. Kewajiban Kerja biasanya merka menuntut untuk : Mengharapkan semua
pekerja menjadi workaholics, Tidak menyukai konflik, Tak suka dengan perubahan,
Cenderung menghakimi saat merasa sependapat dengan rekan kerja, Self–centered. Etika
Dalam Bekerja biasanya memiliki ciri : Dapat bekerja lebih keras saat mendapatkan
motivasi, Pekerja keras, Memiliki daya tahan kerja yang baik demi mengembangkan diri,
Mementingkan kualitas dalam bekerja, Mementingkan efisiensi kerja. Dalam hal Komunikasi
biasanya memiliki ciri : Suka berbicara ’empat mata’ dibandingkan melalui telepon atau
email, Saat ditanya akan menjawab seperlunya dan berharap ditanya lebih lanjut, Tidak suka
dengan manipulasi bahasa dan diplomatis.5

c. Generation X
Generasi ini cenderung suka akan risiko dan pengambilan keputusan yang matang akibat dari
pola asuh dari generasi sebelumnya, Baby Boomers. Generasi ini terlahir pada masa-masa
adanya gejolak dan transisi serta menyaksikan berbagai konflik global seperti Perang Dingin,
Perang Vietnam, jatuhnya Tembok Berlin. Generasi ini cenderung lebih toleran, menerima
berbagai perbedaan yang ada. Selain itu, dari segi teknologi informasi, generasi ini mulai
mengenal yang namanya komputer sehingga generasi ini mulai berpikir secara inovatif untuk
mempermudah kehidupan manusia.

4
Cara Mendidik Anak Generasi Alfa, http://www.parenting.co.id/balita/cara-mendidik-anak-generasi-alfa, di lihat
pada tanggal 2 Januari 2019

5
Kenali 5 Generasi: Baby Boomers, X, Y, Z dan Alpha. Anda Termasuk Yang Mana?,
https://www.finansialku.com/5-generasi-baby-boomers/, dilihat pada tanggal 1 januari 2019.
Karakteristik Khusus : Mandiri, Pragmatis, Mementingkan kesinambungan, Menyenangkan,
Berpikiran luas, Suka dengan keragaman, Memiliki jiwa pengusaha, Memiliki ekspektasi
kerja tinggi, Lebih menyukai pekerjaan yang tidak formal dan Cenderung skeptic.
Sedangkan untuk Lingkungan Kerja yang Disukai : Suasana kantor yang tidak kaku, Jenjang
karier yang jelas dan cepat, Suasana kantor dengan cara kerja yang efisien dan fleksibel,
Informasi yang jelas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan manajemen perusahaan.
Untuk Kewajiban Kerja bagi generasi ini : Tidak menyukai kekuasaan dari pihak tertentu,
Tidak suka dengan persyaratan kerja yang kaku, Tidak sabar, sinis, menolak aturan, Tidak
memiliki prospek jangka panjang.
Untuk Etika Dalam Bekerja : Skeptis, mandiri, Bekerja pintar – efisiensi cara dan waktu –
dengan hasil yang bagus, Menyukai struktur yang jelas dalam perusahaan, Meminimalisir
pekerjaan.
Dalam hal Komunikasi : Tidak suka berbasa-basi, Daripada penjelasan melalui personal
chat, generasi ini lebih suka melalui email, Cara berkomunikasi yang informal, Suka
berbicara lugas dan langsung pada inti pembicaraan.
Generasi X sangat terbuka dengan kritik dan saran agar lebih efisien dalam bekerja.
Pandangan mereka adalah bekerja untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja sehingga
kehidupan antara pekerjaan, pribadi, dan keluarga cenderung seimbang.6

d. Generation Y atau Generasi Milenial


Di era ini, selain komputer sudah menjamur, ditambah lagi dengan berkembangnya video games,
gadget, smartphones dan setiap kemudahan akan fasilitas berbasis computerized yang ditawarkan
serta kecanggihan internet, membuat Generasi Y menjadi suatu generasi yang mudah
mendapatkan informasi secara cepat.
Pola pikir dan karakter generasi ini dapat dikatakan generasi penuh ide-ide visioner dan inovatif
untuk melahirkan generasi yang memiliki pengetahuan dan penguasaan IPTEK.
Bagi Anda yang saat ini menginjak usia 20-30 tahun, tentunya Anda adalah Generasi Y dan kini
sedang dalam masa akhir perkuliahan dan memasuki dunia kerja. Manfaatkan usia Anda untuk
segera memiliki perencanaan keuangan yang mapan sebagai persiapan menuju usia 30 an.
Karakteristik Khusus yang dimiliki : Realistis, Disiplin, Mementingkan prestasi kerja, Penuh
keinginan, Memiliki kepercayaan diri yang baik, Memanfaatkan teknologi, Suka dengan
perbedaan, Memiliki toleransi yang tinggi.
Lingkungan Kerja yang Disukai : Suasana kerja yang kekeluargaan, Fleksibilitas, Selalu
memberikan tantangan baru, Kolaborasi antara rekan kerja yang baik.
Kewajiban Kerja : Pekerja keras, Berekpektasi tinggi, Mematuhi deadline, Membutuhkan
struktur yang jelas dalam bekerja, Berorientasi pada cara kerja, Lembur bukan masalah besar,
Tempat kerja adalah rumah kedua.
Etika Dalam Bekerja: Ambisius dan multitasking, Selalu mencari tantangan, Suka membangun
usaha sendiri, Giat dan ulet bekerja.
Dalam hal komunikasi : Ketika hal yang diperbincangkan sangat serius, lebih baik bicara empat
mata walaupun diawali dengan chat personal, Meski sopan, namun tidak suka dengan
pembicaraan dengan gaya serius, Menyapa lebih dulu.

6
Ibid.
Generasi Y cenderung bertanya dan meminta kritik serta saran untuk kemajuannya. Mereka
menganggap bahwa rewards terbaik adalah perasaan ketika pekerjaannya dinilai berarti bagi hal-
hal tertentu.
Keseimbangan gaya hidup dan pekerjaan menjadi hal yang paling penting bagi mereka Generasi
Y. Karenanya, mereka cenderung mencari pekerjaan yang dapat menunjang gaya hidup. Jika
tidak, mereka cenderung berhenti dari pekerjaan tersebut.7

e. Generation Z atau iGeneration, atau sering disebut Generasi Net


Generasi ini merupakan peralihan dari generasi Y. Dengan perkembangan teknologi yang
semakin berkembang di generasi ini, membuat mereka sangat bergantung pada teknologi, gadget,
dan aktivitas di media sosial. Bahkan mereka lebih memprioritaskan popularitas, jumlah
followers dan like. Dilansir dari socialmediaweek.org, dalam hal konsumsi media sosial,
generasi milenial menghabiskan rata-rata enam sampai tujuh jam per minggu di media sosial,
sedangkan 44 persen dari Gen Z memeriksa media sosial mereka setidaknya setiap jam.
Ketergantungan teknologi khususnya sosial media membuat mereka suka dengan hasil instan dan
cepat, cenderung keras kepala, dan selalu terburu-buru. Meski begitu, generasi ini suka dengan
tantangan baru namun haus akan pujian. Aktivitas sosial dan bergaul menjadi favorit mereka
sehingga tak mereka rela mengeluarkan banyak uang untuk bersenang-senang.8

f. Generation Alpha
Generasi ini sudah hidup di jaman yang serba modern & canggih. Era komputerisasi sudah tidak
ada batasnya lagi. Akses terhadap informasi & teknologi komunikasi dari segala penjuru sangat
mudah didapat. Tidak ada lagi batasan, segalanya sudah sangat transparan. Hal-hal yang dulu
dianggap tabu, oleh generasi ini tidak lagi dianggap tabu. Secara garis keturunan, manusia
generasi ini adalah keturunan dari generasi Y awal (kelahiran tahun 80-an). Pola pikir & karakter
mereka dipengaruhi oleh pola pikir orangtuanya yang memiliki pandangan terbuka & moderat.
Orang tua generasi ini umumnya telah mendapat pendidikan yang sangat baik & bahkan tinggi
sehingga anak-anak mereka pun akan mengikuti pola pikir orangtuanya yang menurut mereka
open minded. Tak jarang generasi ini sudah banyak yang melupakan nilai-nilai akhlak, tradisi &
norma kehidupan yang dapat membuat generasi ini tumbuh tanpa mengenal jati diri yang
seutuhnya. Mereka umumnya selalu mudah meniru (ikut-ikutan) sesuatu yang saat itu sedang
menjadi trend, namun dengan mudah pula mereka melupakan itu dalam sekejab apabila ada
sesuatu yang baru lagi. Tak jarang apa yang mereka tiru itu pun tidak mereka pahami esensinya.
Generasi ini sangat dimanjakan dengan kemajuan teknologi sehingga mereka cenderung menjadi
malas untuk menggunakan kemampuan analisa mereka, menjadi pribadi yang mudah putus asa
hanya hal-hal sepele, mudah galau dan melakukan sesuatu tanpa pertimbangan yang matang.
Generasi ini juga cenderung memiliki sikap pesimistis terhadap sesuatu.9

7
Ibid
8
Mengenal Karakter 5 Generasi: Baby Boomers, X, Y, Z dan Alpha, Dimuat pada tanggal 29 Oktober 2018 22:36
WIB. Dilihat pada tanggal 1 januari 2019. https://kumparan.com/@kumparansains/mengenal-karakter-5-
generasi-baby-boomers-x-y-z-dan-alpha-1540826163812714870
9
Dimuat pada tanggal 3 Februari 2015 oleh akun ardhashbc003, Perbedaan Karakter & Pola Pikir Generasi Baby
Boomers Hingga Generasi Alpha, https://ardhashbc003.wordpress.com/2015/02/03/perbedaan-karakter-pola-
pikir-generasi-baby-boomers-hingga-generasi-alpha/ , dilihat pada tanggal 1 Januari 2019.
2. Pola Pendidikan Bagi Generasi Muda
Generasi yang lebih tau dalam memberikan pendidikan kepada generasi yang lebih muda tentu
harus menyesuaikan dengan karakter dan kebutuhan dari siswa didiknya. Para pendidik harus
memperkecil gap yang ada dan dalam pola pengajaran. Pengajar pada generasi lebih tua yaitu
generasi Baby Boombers, generasi X, generasi Y dan pada umumnya yang menjadi siswa
digenerasi Z dan Generasi Alpha.
Kedua generasi ini sejak mereka balita telah disuguhi gadget untuk bermain mereka tidak asing
dengan peralatan seperti handphone, untuk komunikasi, eksis media sosial, dan multimedia dan
lain sebagainya. Dunia mereka terhubung antara satu dengan lainnya tanpa dibatasi ruang dan
waktu. Dengan pola kemajuan teknologi seperti itu mempengarughi karakter dan tuntutan
kemampuan yang harus dimiliki, namun sekaligus menjadi sebuah ancaman dengan terjebaknya
generasi muda ini pada hal hal yang kontra poduktif. Informasi yang diakses begitu besar dan
tidak terbendung, sehingga harus dapat memilah dan memilih infomasi apa yang baik dan
ionformasi apa yang buruk untuk dikonsumsi oleh anak-anak.
Dengan akses informasi yang tidak terbatas bias menjadi potensi bagi generasi ini menjadi
sangat cerdas namun jika yang diakses adalah informasi-informasi negative maka yang terjadi
adalah kontra produktif bahkan cendrung rusak. Karena penyebar informasi juga tidak
sepenuhnya menyediakan informasi yang baik justru banyak media-media yang menyajikan
informasi-informasi yang berbahaya bagi generasi ini. Seperti tayangan pornografi dan
pornoaksi, tayangan yang secara langsung atau tidak langsung mengajarkan kekejaman, psikopat
dan lain sebagainnya.
Dengan perpebdaan tantangan bagi para pendidik terutama generasi yang terdahulu harus
menyesuikan dengan perkembangan jaman dan teknologi, dan itu menjadi sebuha keharusan
yang tidak boleh ditawar-tawar. Generasi sebelumnya harus mengejar dan mengantisipasi
informasi-informasi yang berpotensi bahaya bagi perkembangan mental anak.
Materi-materi yang diberikan harus banyak bermuatan pada antisipasi potensi perusakan
karakter, dan cara mendidik anak dengan cara :
a. Beri pendidikan agama, karakter dan etika.
b. Ajarkan sopan santun dan tanamkan nilai-nilai kekeluargaan.
c. Bantu tingkatkan kemauan berjuang anak agar tidak mudah putus asa dan bosan.
d. Ajak dan ajari anak untuk bersosialisasi.
e. Beri batasan terhadap gadget.
f. Lakukan eye contact dan komunikasi dua arah dengan anak karena hal ini penting bagi
perkembangan si kecil.
g. Beri anak permainan edukatif. Bila melalui gadget, usahakan Anda lebih interaktif.
Contoh, pilih aplikasi yang membuat anak mengerti bentuk, warna, menirukan suara
binatang, atau Anda juga bisa dancing bersama si kecil melalui gadget.10

3. Tuntutan skill Generasi di Era Industri 4.0

Istilah Era Industri 4.0 adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada era dimana terjadi
perpaduan teknologi yang mengakibatkan dimensi fisik, biologis, dan digital sulit untuk
dibedakan. Era Industri 4.0 ditandai dengan terjadinya digitalisasi dan pemanfaatan kecerdasan

10
Cara Mendidik Anak…, op.cit..
buatan (Artificial Intelligence) secara massif di berbagai sektor kehidupan manusia, terutama di
bidang ekonomi.11
Dengan Era Industri ini para pengajar dari generasi sebelumnya harus dituntut untuk memiliki
kemampuan guna mendidik generasi selanjutnya terutama generasi Z dan Alpha, yaitu:
a. Mengetahui penggunaan digital serta penerapannya.
b. Memiliki kompetensi kepemimpinan yang mampu mengarahkan siswa/mahasiswa memiliki
pemahaman tentang teknologi.
c. Mempunyai kemampuan memprediksi dengan tepat arah gejolak perubahan dan langkah
strategis menghadapinya.
d. Mempunyai kompetensi dalam mengendalikan diri dari segala gejolak perubahan, dan
mampu meenghadapinya dengan memunculkan ide, inovasi, serta kreativitas.12

E. Kesimpulan
Ada peranan yang besar dalam dalam pembentukan karakter manusia yaitu teknologi dan
kemanjuan jaman, sehingga generasi ini dikelompokan berdasarkan tahun kelahirannya dan
kondisi sosial dan memiliki karakter dan ciri khas sendiri-sendiri yang tidk terdapat pada gerasi
yang lainnya. Dengan demikian pola didik tiap generasi akan sangat berbeda dengan generasi
yang lainya terutama pada generasi muda saat ini, dengan arus informasi yang sangat sulit
dibendung maka pendidikan agama karakter dan etika menjadi sangat penting dan dengan
diberikan batasa-batasan terhadap gadget. Dengan kemajuan teknologi yang pesat maka
kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan di era industry 4.0 harus dapat mengikuti dan pengunaan
teknologi, memiliki kompetesi untuk menjadi pemimpin dan mengenali perubahan-perubahan
serta mampu mengatisipasinya.

F. Referensi

Karl Mannheim (1923),“The Problem of Generations”, “the most systematic and fully
developed” and“the seminal theoretical treatment of generations as a sociological phenomenon;

Hari Wibawanto (2016), Generasi Z dan Pembelajaran di Pendidikan Tinggi, Makalah dalam
Simposium Nasional Pendidikan Tinggi di ITB
http://event.elearning.itb.ac.id/assets/download/materi3.pdf.

Yanuar Surya Putra (2016) ,Theoritical Review : Teori Perbedaan Generasi, Among Makarti
Vol.9 No.18, Desember 2016, hlm. 124.

Cara Mendidik Anak Generasi Alfa, http://www.parenting.co.id/balita/cara-mendidik-anak-


generasi-alfa, di lihat pada tanggal 2 Januari 2019

Kenali 5 Generasi: Baby Boomers, X, Y, Z dan Alpha. Anda Termasuk Yang Mana?,
https://www.finansialku.com/5-generasi-baby-boomers/, dilihat pada tanggal 1 januari 2019.

11
Schwab, Klaus (2016) The Fourth Industrial Revolution: what it means, how to respond. Disadur dari
https://www.weforum.org/agenda/2016/01/the-fourth-industrial-revolution-what-it-means-and-how-torespond/
12
Kasinyo Harto, Tantangan Dosen Ptki Di Era Industri 4.0, jurnal Tatsqif, Volume 16, No. 1. Juni 2018, hlm. 1,
http://journal.uinmataram.ac.id/index.php/tatsqif
Mengenal Karakter 5 Generasi: Baby Boomers, X, Y, Z dan Alpha, Dimuat pada tanggal 29
Oktober 2018 22:36 WIB. Dilihat pada tanggal 1 januari 2019.
https://kumparan.com/@kumparansains/mengenal-karakter-5-generasi-baby-boomers-x-y-z-dan-
alpha-1540826163812714870

Dimuat pada tanggal 3 Februari 2015 oleh akun ardhashbc003, Perbedaan Karakter & Pola Pikir
Generasi Baby Boomers Hingga Generasi Alpha,
https://ardhashbc003.wordpress.com/2015/02/03/perbedaan-karakter-pola-pikir-generasi-baby-
boomers-hingga-generasi-alpha/ , dilihat pada tanggal 1 Januari 2019.

Schwab, Klaus (2016) The Fourth Industrial Revolution: what it means, how to respond. Disadur
dari https://www.weforum.org/agenda/2016/01/the-fourth-industrial-revolution-what-it-means-
and-how-torespond/

Kasinyo Harto, Tantangan Dosen Ptki Di Era Industri 4.0, jurnal Tatsqif, Volume 16, No. 1. Juni
2018, hlm. 1, http://journal.uinmataram.ac.id/index.php/tatsqif

Anda mungkin juga menyukai