Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. TUJUAN
1. Untuk menentukan percepatan gravitasi setempat.
2. Mengetahui pengaruh massa benda dan panjang tali pada praktikum.
3. Memahami azaz ayunan matematis.
4. Mengetahui periode getaran pada simpangan maksimum.
5. Mengetahui gerak harmonik dalam sehari-hari.
C. TEORI DASAR
Ayunan matematis (ayunan sederhana) terdiri atas suatu bandul M yang digantungkan
melalui seutas tali yang ringan. Jika bandul M diberi simpangan sedikit ke kiri atau ke
kanan dari posisi seimbangnya dan kemudian dilepaskan, maka bandul M akan bergerak
bolak-balik di sekitar titik keseimbangannya, jika tidak terjadi puntiran dalam gerakan ini
maka gerakan ini disebut gerak harmonik sederhana, lihat gambar 1.
𝑥 = 𝜃. 𝑙 (1)
𝑥 = Jarak tempuh
Pada ayunan sederhana bekerja gaya pembalik yang memenuhi hokum hooke agar
terjadinya gerakan harmonik sederhana, dimana besarnya gaya tersebut adalah:
𝐹 = −𝑘. 𝑥 (2)
Pada gambar 1 kita lihat ada dua gaya yang bekerja pada m yaitu berat bandul mg dan
tegangan tali T. Komponen gaya mg Cos θ sebanding dengan T dan komponen gaya mg
Sin θ merupakan gaya yang selalu berusaha mengembalikan bandul kepada posisi
seimbangnya, sehingga kita dapat tuliskan:
Untuk θ yang kecil (±0° - 15°), maka sin θ = θ. Sehingga persamaan (3) dapat ditulis
menjadi:
𝐹 = −𝑚𝑔 θ (4)
𝑚
𝑇 = 2𝜋√ 𝑘 (6)
Ayunan sederhana merupakan suatu metode sederhana yang cukup teliti untuk mengukur
percepatan gravitasi bumi di suatu tempat, dengan mempverhatikan syarat-syarat sbb:
Dengan mengatur dan mengukur T kita dapat menghitung percepatan gravitasi di suatu
tempat. Untuk pengukuran yang lebih baik lakukanlah pengukuran dengan panjang t yang
berbeda dan massa bandul m yang berbeda pula.
Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak periodik bolak balik dengan lintasan yang
ditempuh selalu sama (tetap) berpusat pada satu titik (titik setimbang). Gerak Harmonik
Sederhana mempunyai persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk
menganalisis suatu gerak periodik tertentu. Gerak harmonis sederhana yang dapat dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari adalah getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan
sederhana.
Gerak harmonic dibedakan menjadi 2,yaitu :
1. Gerak Harmonik Sederhana Linier, pergerakannya ada pada satu garis lurus vertikal
maupun horizintal. Misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa / air
dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas (pegas pada mobil), dan
sebagainya.
2. Gerak Harmonik Sederhana Angular, pergerakannya mengayun membentuk pola
setengah lingkaran ataupun bisa saja perputaran. Misalnya gerak bandul/ bandul
fisis(bandul jam), osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang
mempunyai massa di alam semesta. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan
Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih
sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus. Sebagai contoh,
bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar
untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang
ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar angkasa, seperti
bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan manusia.
Periode (T), Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki
periode atau waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran secara lengkap.
Benda melakukan getaran secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari titik di mana
benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik tersebut.
Percepatan gravitasi bumi adalah percepatan yang dialami oleh benda karena beratnya
sendiri. Berat benda adalah gaya terik bumi pada benda tersebut. Gaya ini disebut dengan
gaya gravitasi yaitu gaya terik menarik antar dua buah masa atau lebih. Menurut hukum
Newton tentang gravitasi, antara dua buah benda yang massanya m dan M, jarak antara pusat
massanya r terdapat gaya tarik menarik yang besarnya:
G = 6,67 x 10-11 Nm-2 kg-2 (konstanta gravitasi umum)
Dengan menggunakan hukum II Newton, dan menganggap bumi sebagai bola berjejari R,
akan diperoleh pecepatan gravitasi di permukaan bumi (go) adalah:
Dengan M : massa bumi.
Sedangkan percepatan gravitasi pada ketinggian h dari permukaan bumi adalah (Pramono,
2013) adalah:
2
= (R + h)-2
2. Ayunan Matematis
Ayunan matematis merupakan suatu partikel massa yang tergantung pada suatu titik tetap
pada seutas tali, di mana massa tali dapat diabaikan dan tali tidak dapat bertambah panjang.
Dari gambar tersebut, terdapat sebuah beban bermassa m tergantung pada seutas kawat halus
sepanjang l dan massanya dapat diabaikan. Apabila bandul itu bergerak vertikal dengan
membentuk sudut θ, gaya pemulih bandul tersebut adalah m g sinθ. Secara matematis dapat
dituliskan: F = m.g sin θ
Bandul matematis atau ayunan matematis setidaknya menjelaskan bagaimana suatu titik
benda digantungkan pada suatu titk tetap dengan tali. Jika ayunan menyimpang sebesar
sudut terhadap garis vertical maka gaya yang mengembalikan:
F = - m . g . sin θ
Untuk θ dalam radial yaitu θ kecil maka sin θ = θ = s/1, dimana s = busur lintasan bola
dan 1 = panjang tali, sehingga: F = -mgs/1
Harga l dan T dapat diukur pada pelaksanaan percobaan dengan bola logam yang
cukup berat digantungkan dengan kawat yang sangat ringan.
F = - m . g . sin θ
Untuk θ dalam radial yaitu θ kecil maka sin θ = θ = s/l, dimana s = busur lintasan bola dan l =
panjang tali , sehingga :
F = −mgs/l
Kalau tidak ada gaya gesekan dan gaya puntiran maka persamaan gaya adalah :
Harga l dan T dapat diukur pada pelaksanaan percobaan dengan bola logam yang cukup berat
digantungkan dengan kawat yang sangat ringan .
Beban yang diikat pada ujung tali ringan yang massanya dapat diabaikan disebut
bandul. Jika beban ditarik kesatu sisi, kemudian dilepaskanmaka beban akan terayun melalui
titik keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Bila amplitudo ayunan kecil, maka bandul
sederhana itu akan melakukan getaran harmonik. Bandul dengan massa m digantung pada
seutas tali yang panjangnya l. Ayunan mempunyai simpangan anguler θ dari kedudukan
seimbang. Gaya pemulih adalah komponen gaya tegak lurus tali.
F = - m g sin θ
F=ma
maka
m a = - m g sin θ
a = - g sin θ
Untuk getaran selaras θ kecil sekali sehingga sin θ = θ. Simpangan busur s = l θ atau θ=s/l ,
maka persamaan menjadi: a= gs/l . Dengan persamaan periode getaran harmonik.
Gerak osilasi yang sering dijumpai adalah gerak ayunan. Jika simpangan osilasi tidak terlalu
besar, maka gerak yang terjadi dalam gerak harmonik sederhana. Ayunan sederhana adalah suatu
sistem yang terdiri dari sebuah massa dan tak dapat mulur. Ini dijunjukkan pada gambar dibawah ini.
Jika ayunan ditarik kesamping dari posisi setimbang, dan kemudian dilepasskan, maka massa m akan
berayun dalam bidang vertikal kebawah pengaruh gravitasi. Gerak ini adalah gerak osilasi dan
periodik. Kita ingin menentukan periode ayunan. Pada gambar di bawah ini, ditunjukkan sebuah
ayunan dengan panjang 1, dengan sebuah partikel bermassa m, yang membuat sudut θ
terhadap arah vertical.
Gaya yang bekerja pada partikel adalah gaya berat dan gaya tarik dalam tali. Kita pilih
suatu sistem koordinat dengan satu sumbu menyinggung lingkaran gerak (tangensial) dan
sumbu lain pada arah radial. Kemudian kita uraikan gaya berat mg atas komponenkomponen
pada arah radial, yaitu mg cos θ, dan arah tangensial, yaitu mg sin θ. Komponen radial dari
gaya-gaya yang bekerja memberikan percepatan sentripetal yang diperlukan agar benda
bergerak pada busur lingkaran.Komponen tangensial adalah gaya pembalik pada benda m
yang cenderung mengembalikan massa keposisi setimbang. Jadi gaya pembalik adalah :
F = −mg sinθ
Perhatikan bahwa gaya pembalik di sini tidak sebanding dengan θ akan tetapi
sebanding dengan sin θ. Akibatnya gerak yang dihasilkan bukanlah gerak harmonic
sederhana. Akan tetapi, jika sudut θ adalah kecil maka sin θ ≈ θ (radial). Simpangan
sepanjang busur lintasan adalah x=lθ , dan untuk sudut yang kecil busur lintasan dapat
dianggap sebagai garis lurus. Jadi kita peroleh :
Jadi untuk simpangan yang kecil, gaya pembalik adalah sebanding dengan simpangan,
dan mempunyai arah berlawanan. Ini bukan laian adalah persyaratan gerak harmonic
sederhana. Tetapan mg/l menggantikan tetapan k pada F=-kx.
Perioda ayunan jika amplitude kecil adalah:
(Sutrisno, 1997).
Contoh dari kategori ayunan mekanis, yaitu pendulum. Kita akan memulai kajian kita dengan
meninjau persamaan gerak untuk sistem yang dikaji seperti dalam gambar 2.
Gaya pemulih muncul sebagai konsekuensi gravitasi terhadap bola bermassa M dalam
bentuk gaya gravitasi Mg yang saling meniadakan dengan gaya Mdv/dt yang berkaitan
dengan kelembaman. Adapun frekuensi ayunan tidak bergantung kepada massa M.1
1
Young and Freedman, “Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid I”, 2002.
2. Mark Zemansky, “College Physics” , 1968.
3. Peter Soedjojo , “Fisika Dasar” , 2004
4. Mikrajuddin Abdullah , “Fisdas” , 2016..
D. CARA KERJA
1. Gantunglah bola logam dengan tali (benang) pada statif seperti gambar 1. Pada
bandul sederhana, massa terpusat di ujung benang, sedang massa benang dapat
diabaikan
2. Ukurlah panjang tali penggantung yang diukur mulai dari titik simpul pada tiang
statif sampai ke tengah-tengah bola. Ambilah panjang tali ≥ 1 meter
3. Berilah simpangan yang kecil seperti yang telah dijelaskan di atas (batas maksimum
θ) kemudian dilepaskan dan diusahakan agar tidak terjadi gerakan puntir.
4. Biarkan dahulu bandul berayun selama 30 detik. Setelah itu catatlah waktu yang
diperlukan bandul untuk melakukan 50 getaran. Catatlah waktu tersebut untuk setiap
10 kali getaran, lakukan pengukuran sebanyak 5 kali.
5. Ulangi langkah ke 2 sampai langkah ke 3 untuk panjang tali yang berbeda (10
macam panjang tali). Ukur waktu untuk 50 kali getaran, lakukan 1 kali pengukuran.
6. Ulangi langkah ke 2 dan langkah ke 3 untuk berat bandul yang berbeda lalu lakukan
pengukuran seperti langkah ke 5.
E. PERHITUNGAN
1. Hitunglah nilai g dengan menggunakan data-data yang telah anda peroleh dari
percobaan.
2. Gambarlah grafik hubungan T2 terhadap l, kemudian tentukan koefisien arah garis
lurus yang terjadi, lalu tentukan harga g dari grafik tersebut, kemudian
bandingkanlah dengan hasil perhitungan yang saudara dapat (jelaskan).
F. PERTANYAAN
Jawab :
2. Bila percepatan gravitasi di sebuah planet besarnya adalah 5g, dimana g adalah
percepatan gravitasi bumi dan bandul sederhana di bumi mempunyai waktu ayun T,
berapakah waktu ayun bandul jika dibawa ke planet tersebut.
Dik gp = 5g
gb = g
Tb = T
Dit : Tp ?
𝟏
Tp = 𝟓√𝟓 Tb
Percobaan II
Massa bandul :
Percobaan III
Panjang tali :
10 getaranKe- t (s) 𝑡2
1 19,96 398,40
2 20,12 404,81
3 20,12 404,81
4 20,20 408,04
5 20,04 401,60
6 20 s 400
7 20,10 s 404,01
8 20,12 s 404,81
9 20,10 s 404,01
10 20,10 s 404,01
Σ 200,86 s 4034,5
ℓ = 1𝑚 𝜃 = 10 °
1 1
∆ℓ = 2
𝑛𝑠𝑡 ∆𝜃 = 2
𝑛𝑠𝑡
1 1
∆ℓ = 2
. 1 𝑚𝑚 ∆𝜃 = 2
. 1°
∆ℓ = 0.5 𝑚𝑚 ∆𝜃 = 0.5 °
∆ℓ = 0.0005 𝑚
( ℓ ± ∆ℓ ) = ( 1 ± 0.0005 )𝑚 ( 𝜃 ± ∆𝜃 ) = ( 10 ± 0.5 )°
𝑡 Σ𝑇 200,86
T=𝑛= 𝑛
= 10
= 20,086
1 𝑛 (Σ𝑡 2 )−(Σ𝑡)2 ∆𝑇
∆𝑇 = √ KSR = 𝑥 100%
𝑛 𝑛−1 𝑇
1 10.4034,5−(200,86)2
∆𝑇 = √ KSR = 0,00084 𝑥 100%
10 10−1
Panjangtali 1,1 m
10 getaranKe- t (s) 𝑡2
1 20,94 438,48
2 21,0 441,0
3 21,02 441,84
4 20,94 438,48
5 20,98 440,16
6 21,10 445,21
7 20,10 404,01
8 20,10 404,01
9 20,10 404,01
10 20,10 404,01
Σ 206,38 4261,21
ℓ = 1,1𝑚 𝜃 = 10 °
1 1
∆ℓ = 2
𝑛𝑠𝑡 ∆𝜃 = 2
𝑛𝑠𝑡
1 1
∆ℓ = 2
. 1 𝑚𝑚 ∆𝜃 = 2
. 1°
∆ℓ = 0.5 𝑚𝑚 ∆𝜃 = 0.5 °
∆ℓ = 0.0005 𝑚
( ℓ ± ∆ℓ ) = ( 1 ± 0.0005 )𝑚 ( 𝜃 ± ∆𝜃 ) = ( 10 ± 0.5 )°
𝑡 Σ𝑇 206,38
T=𝑛= 𝑛
= 10
= 20,638
1 𝑛 (Σ𝑡 2 )−(Σ𝑡)2 ∆𝑇
∆𝑇 = √ KSR = 𝑥 100%
𝑛 𝑛−1 𝑇
1 42612,1−(206,38)2
∆𝑇 = √ KSR = 0,0067 𝑥 100%
10 10−1
10 getaranKe- t (s) 𝑡2
1 21,60 466,56
2 21,60 466,56
3 21,58 465,69
4 21,58 465,69
5 21,64 468,28
6 21,90 479,61
7 22,10 488,41
8 22,10 488,41
9 22,10 488,41
10 22,10 488,41
Σ 218,3 4766,03
ℓ = 1,2𝑚 𝜃 = 10 °
1 1
∆ℓ = 2
𝑛𝑠𝑡 ∆𝜃 = 2
𝑛𝑠𝑡
1 1
∆ℓ = 2
. 1 𝑚𝑚 ∆𝜃 = 2
. 1°
∆ℓ = 0.5 𝑚𝑚 ∆𝜃 = 0.5 °
∆ℓ = 0.0005 𝑚
( ℓ ± ∆ℓ ) = ( 1 ± 0.0005 )𝑚 ( 𝜃 ± ∆𝜃 ) = ( 10 ± 0.5 )°
𝑡 Σ𝑡 218,3
T=𝑛= 𝑛
= 10
= 21,83
1 𝑛 (Σ𝑡 2 )−(Σ𝑡)2 ∆𝑇
∆𝑇 = √ KSR = 𝑥 100%
𝑛 𝑛−1 𝑇
1 47660,3 −(218,3)2
∆𝑇 = √ KSR = 0,003 𝑥 100%
10 10−1
Perhitungan
𝛿𝑔 4𝜋2 𝑙
( ℓ ± ∆ℓ ) = ( 1 ± 0.0005 )𝑚 𝛿𝑇
= 𝑇2
= 4𝜋 2 𝑙𝑇 −2 = −8𝜋 2 𝑙𝑇 −3
𝛿𝑔 −8𝜋2 𝑙
( T± ∆𝑇 ) = (2,0086 ± 0.017)𝑠 𝛿𝑇
= 𝑇3
𝛿𝑔 4𝜋2 𝑙 4𝜋2
( 𝜃 ± ∆𝜃 = (10 ± 0.5) ° 𝛿𝑙 = 𝑇2
= 𝑇2
𝑙
T= 1𝜋 2 √𝑔
𝑙
𝑇 2 = 4𝜋 2
𝑔
𝛿𝑔 4𝜋2 𝑙
( ℓ ± ∆ℓ ) = ( 1,1 ± 0.0005 )𝑚 𝛿𝑇
= 𝑇2
= 4𝜋 2 𝑙𝑇 −2 = −8𝜋 2 𝑙𝑇 −3
𝛿𝑔 −8𝜋2 𝑙
( T± ∆𝑇 ) = (2,06 ± 0.14)𝑠 𝛿𝑇
= 𝑇3
𝛿𝑔 4𝜋2 𝑙 4𝜋2
( 𝜃 ± ∆𝜃) = (10 ± 0.5)° = =
𝛿𝑙 𝑇2 𝑇2
𝑙
T= 1𝜋 2 √
𝑔
𝑙
𝑇 2 = 4𝜋 2
𝑔
𝛿𝑔 4𝜋2 𝑙
( ℓ ± ∆ℓ ) = ( 1,2 ± 0.0005 )𝑚 = = 4𝜋 2 𝑙𝑇 −2 = −8𝜋 2 𝑙𝑇 −3
𝛿𝑇 𝑇2
𝛿𝑔 −8𝜋2 𝑙
( T± ∆𝑇 ) = (2,18 ± 1,38)𝑠 =
𝛿𝑇 𝑇3
𝛿𝑔 4𝜋2 𝑙 4𝜋2
( 𝜃 ± ∆𝜃 = (10 ± 0.5)° 𝛿𝑙
= 𝑇2
= 𝑇2
𝑙
T= 1𝜋 2 √𝑔
𝑙
𝑇 2 = 4𝜋 2 𝑔
1.8
1.6
1.4
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
7 10 13 16 21 25 28 30 36 42
Percobaan II
4𝜋2 𝑙 4𝜋2 𝑙1
G1 = 𝑇2
= 𝑦1
= 9,606692= 9,6 m/s2
4𝜋2 𝑙 4𝜋2 𝑙2
G2 = = = 9,834264 = 9,8 m/s2
𝑇2 𝑦2
4𝜋2 𝑙 4𝜋2 𝑙3
G3 = 𝑇2
= 𝑦3
= 10,03231 = 10 m/s2
H. Analisa dan Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan dan perhitungan tentang ayunan matematis.
Hal yang pertama dilakukan adalah menghitung waktu dari sudut 150. Benda melakukan getaran
secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari titik di mana benda tersebut dilepaskan dan
kembali lagi ke titik tersebut. dilakukan 10 kali periode dengan menggunakan panjang tali yang
berbeda, yaitu 100 cm, 110 cm dan 120 cm.
Dengan beban matematis ini, percepatan gravitasi (g) dapat ditentukan setelah diketahui
berapa besarnya periode dimana periode berbanding terbalik dengan gravitasi (g).
Pada percobaan ini, beban akan berayun-ayun apabila tali dimiringkan dengan sudut 150. Hal
ini disebabkan karena adanya gaya yang besarnya sebanding dengan jarak dari suatu titik,
sehingga selalu menuju titik keseimbangan.Benda melakukan getaran secara lengkap apabila
benda mulai bergerak dari titik di mana benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik
tersebut
Pada ayunan matematis, alat yang digunakan harus siap pakai terutama stopwatch sehingga
tidak macet pada saat stopwatch tersebut harus berhenti ketika ayunan dihentikan. Penggunaan
panjang tali juga mempengaruhi untuk waktu yang diperlukan terhadap 10 kali ayunan.
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan dalam percobaan ini, diketahui bahwa semakin pendek
tali yang digunakan, maka waktu untuk 10 kali ayunan semakin kecil.
Waktu yang sudah didapatkan diperlukan untuk penghitungan percepatan gravitasi, percepatan
gravitas pada panjang tali 100 cm didapatkan nilai rata-rata gravitasi adalah 9,8 m/s. Sedangkan
pada panjang tali 110 cm didapatkan rata-rata 10,2 m/s. Dan pada panjang tali 120 cm didaptkan
nilai 9,9 m/s.
Bahwa pengaruh panjang tali sangat menentukan banyak getaran yang dihasilkan oleh bandul.
Semakin panjang tali maka semakin kecil getaran dan frekuensi yang dihasilkan, sedangkan
periodenya semakin bertambah. Hal ini dikarenakan jika tali semakin panjang, maka akan sulit
untuk bandul berayun sehingga bandul akan bergerak semakin lambat.
Ini juga bisa terjadi karena faktor perubahan percepatan gravitasi terjadi dari satu tempat ke
tempat lain seperti pengaruh geologi tetapi tidak berhubungan dengan geologi seperti pengaruh
lintang, ketinggian, dan suara.
I. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1. Ayunan matematis adalah suatu titik benda yang digantungkan pada suatu titik teetap dengan
tali.
2. Nilai percepatan gravitasi diperoleh dengan rumus :
4𝜋2 𝑙
g= 𝑇2
3. Besar kecilnya nilai percepatan gravitasi tergantung pada panjang tali dan periode ayunan.
4. Besar sudut akan mempengaruhi ayunan karena adanya gaya yang besarnya sebanding dengan
jarak dari suatu titik, sehingga selalu menuju titik keseimbangan.
5. Semakin panjang tali, semakin besar pula nilai periode (T).
6. Semakin panjang tali, semakin besar pula nilai (t) atau waktu yang digunakan.
7. Besarnya gravitasi dipengaruhi oleh periode dan panjang tali
Saran
1. Dalam melakukan percobaan harus teliti dan cermat.
2. Gunakan stopwatch yang sama dalam menghitung waktu untuk mencapai 10 ayunan, agar
data yang dihasilkan valid
3. Percobaan harus dilakukan berulang – ulang untuk mendapatkan tingkat ketepatan yang sesuai
4. Buatlah tali dengan percobaan yang paling panjang, agar bisa digunakan kembali untuk
melakukan percobaan selanjutnya dengan cara melilitkan tali pada statif
J. Daftar Pustaka
Tim Dosen Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA UNJ. 2006. Panduan Praktikum Fisika
Dasar II. Laborratorium Fisika Dasar, Jurusan Fisika FMIPA UNJ.
Walker, Jearl, Halliday, Resnick. 2011. Principles of Physics 9 th. John Wiley.
Wibawa, I Made Satriya. 2007. Penuntun Praktikum Fisika Dasar. Bali : Graha Media.
Tipler, P. A., 1998, Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid I (Terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga
Jilid 1
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I (Terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga.